MANAJEMEN OPERASI
KELOMPOK 8
SURABAYA
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr wb.
Segala puji kami panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam, karena berkat
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira sehingga makalah yang berjudul “Strategi
Proses dan Kapasitas” dapat kami selesaikan.
Dalam penyusunannya, kami memperloleh banyak bantuan dari berbagai pihak. Karena
itu, kami mengucapkan terima kasih kepada orang tua, seluruh anggota kelompok 8, dan juga
bapak Agustinus Kismet N J, SE., MBA.
selaku dosen pengampu yang telah memberikan dukungan dan kepercayaan yang begitu besar
dalam Pembelajaran yang kami lakukan.
Kami berharap isi dari makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang berkenan
membacanya. Oleh karena itu, jika di dalam penyusunannya terdapat kesalahan maupun
kekurangan, kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun sehingga di
kemudian hari percobaan yang pernah Kami lakukan bisa lebih sempurna dan maksimal
hasilnya.
Wassalamualaikum wr wb.
Kelompok 8
………………………
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................................ii
BAB I .........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN ........................................................................................................................................1
I.1. Latar Belakang …………………………………………………………………………………………………………………..… 1
I.2. Rumusan Masalah …………………………………………………………………………………………………………..….. 1
I.3. Tujuan ………………………………………………………………………………………………………………………………… 1
BAB II ........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN ..........................................................................................................................................3
2.1 Pengertian Strategi Proses .......................................................................................................3
2.2 Empat Strategi Proses ..............................................................................................................3
2.3 Analisis dan Desain Produk ......................................................................................................4
2.4 Perencanaan Kapasitas.............................................................................................................6
2.5 Macam-macam Perencanaan Kapasitas ............................................................................... ..7
PENUTUP ............................................................................................................................................... 12
Kesimpulan .................................................................................................................................... 12
Saran.............................................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………………………………………………. 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam tiap proses produksi diperlukan beberapa pertimbangan yang matang menyangkut
batas maksimal kerja dari suatu alat dan mesin yang digunakan selama proses tersebut
berlangsung. Hal ini menjadi sesuatu penting untuk melihat sejauhmana alat - alat produksi
mampu beroperasi. Jika dalam menjalankan fungsinya, alat tersebut dipaksakan, maka tidak
menutup kemungkinan terjadinya overload, sehingga hal tersebut menyebabkan alat menjadi
cepat aus. Dengan demikian akan semakin membengkakkan biaya produksi.
Dari gambaran tersebut terlihat bahwa perencanaan kapasitas menjadi begitu penting.
Perencanaan kapasitas adalah suatu proses sitematis untuk menentukan tingkat kapasitasnya
optimal atas dasar permintaan pasar yang diperkirakan. Dalam perencanaan kapasitas ada pilihan
- pilihan yang tetap harus diperhatikan agar sasaran perusahaan dapat dicapai.
Masalah yang ada dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut :
1.3 Tujuan
Beberapa rumusan masalah yang didapat terdapat beberapa tujuan yang dicapai yaitu
bagi :
• Diri sendiri
Tujuan bagi diri sendiri adalah untuk dijadikan sebagai acuan atau
pembelajaran dalam memahami strategi proses dan kapasitas.
1
• Pembaca
2
BAB II
PEMBAHASAN
Strategi proses adalah pendekatan organisasi untuk mentransformasi sumber daya yang
dimiliki menjadi barang dan jasa. Tujuan dari strategi proses adalah untuk menemukan jalan
dalam memproduksi barang dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan spesifikasi
produk dalam keterbatasan biaya dan keterbatasan manajerial yang lain. Proses yang dipilih akan
memiliki pengaruh jangka panjang pada produksi dan efisiensi, juga pada fleksibilitas biaya, dan
kualitas yang dihasilkan.
Strategi proses merupakan pendekatan organisasi secara keseluruhan untuk menghasilkan
barang dan jasa. Pendekatan ini bermacam-macam tergantung situasi yang dighadapi oleh
perusahaan. Paling tidak ada empat tipe pendekatan yang dilakukan okeh perusahaan dalam
strategi proses yaitu:
1. Pendekatan proyek: Satu jenis produksi suatu barang untuk memenuhi pesanan pelanggan.
2. Pendekatan Batch Production: Sistem produk yang memproses beberapa item dalam kelompok
(batch) kecil.
3. Pendekatan Mass Production: Memproduksi barang yang volumenya besar dengan produk yang
terstandarisasi.
4. Pendekatan Continous Process: digunakan untuk komoditas produk yang volumenya sangat
besar.
Hampir setiap barang dan jasa dibuat dengan menggunakan beberapa variasi dari satu
diantara empat strategi proses, yaitu :
1) Fokus Proses, Suatu fasilitas yang diorganisasi disekeliling proses untuk menfasilitasi produksi
yang volumenya rendah, varietas yang tinggi. Sebagian besar produk global diabadikan untuk
membuat produk volume rendah, varietas yang tinggi dalam fasilitas yang berfokus pada proses,
juga dikenal dengan bagian pekerjaan atau fasilitas proses intermittent (proses yang berselang
3
seling). Fasilitas yang berfokus pada proses memiliki biaya variable yang tinggi dengan utilitas
yang sangat rendah (5% hingga 25%) dari fasilitas.
2) Fokus yang repetitif, Merupakan suatu proses produksi yang berorientasi pada produk yang
menggunakan modul. Modul adalah bagian atau komponen dari produk yang sebelumnya telah
disiapkan, seringkali dalam proses yang terus menerus. Proses repetitif adalah lini perakitan yang
klasik. Memungkinkan bagi perusahaan menggunakan modul dan mengkombinasi keuntungan
ekonomis dari model yang berfokus pada produk dengan keunggulan kustomisasi dari model
yang berfokus pada proses.
3) Fokus pada produk, Suatu fasilitas yang diatur disekitar produk yang berorientasi pada produk,
volume yang tinggi , proses dengan varietas yang rendah. Fasilitas yang berfokus pada produk
juga dikenal dengan proses berkesinambungan karena menggunakan proses yang sangat lama,
produksi yang berjalan secara terus menerus. Keadaan fasilitas yang terfokus pada produk yang
terspecialisasi memerlukan biaya tetap yang tinggi, namun biaya variable yang rendah memberi
imbalan utilitas pabrik yang tinggi.
4) Kustomisasi massal, Produksi yang cepat, biaya rendah yang melayani secara konstan
perubahan dari keinginan konsumen yang unik. Membuat kustomisasi massal berhasil
memerlukan sebuah sistem dengan volume tinggi dimana produk dibuat berdasarkan pesanan
(build to order – BTO) , bukan berdasarkan ramalan. Tantangan utamanya meliputi ; desain
produk, desain proses, manajemen persediaan, penjadwalan yang ketat, dan rekan kerja yang
responsif.
2.3 Analisis dan Desain Produk
Ketika menganalisis dan mendesain proses, kita perlu menanyakan pertanyaan dibawah ini:
➢ Apakah proses didesain untuk mencapai keuntungan dalam hal differensiasi,
respon atau biaya yang murah ?
➢ Apakah proses mengeliminasi langkah – langkah yang tidak menambah nilai ?
➢ Apakah proses memaksimalisasi nilai pelanggan seperti yang dianggap oleh
pelanggan ?
➢ Apakah proses akan mendatangkan pesanan ?
4
Berikut ini lima alat bantu yang digunakan dalam analisa proses, yaitu ;
1. Diagram alur, suatu gambaran yang digunakan untuk menganalisis pergerakan orang atau bahan
material.
2. Pemetaan fungsi waktu (pemetaan proses), suatu diagram alur dengan waktu yang ditambahkan
pada sumbu horisontal.
3. Pemetaan aliran nilai ( VSM) , suatu alat bantu yang digunakan para manajer memahami
bagaimana untuk menambah nilai dalam aliran bahan material dan informasi diseluruh proses
produksi.
4. Diagram proses, Diagram yang menggunakan simbol untuk menganalisis pergerakan orang atau
bahan material.
Diagram proses memungkinkan manajer untuk fokus pada aktivitas yang memiliki nilai tambah
dan menghitung presentasi waktu nilai tambah (= waktu operasional / total waktu)
5. Perencanaan layanan, suatu tehnik analisis proses yang meminjamkan dirinya sendiri untuk
fokus pada konsumen dan interaksi antara pemneri jasa dengan konsumen.
5
memcoba beberapa tipe dari
otomatisasi
Penjadwalan Menjadwalkan personel dengan tepat Menjadwalkan personel konter
tiket dengan interval 15 menit
Pelatihan Mengklarifikasi opsi jasa; menjelaskan Penasehat investasi, pengurus
bagaimana menghindari permasalahan pemakaman, personel
pemeliharaan purna jual
Tabel diatas memperlihatkan beberapa teknik untuk desain proses yang inovatif dalam jasa. Para
manajer menfokuskan dalam proses perancangan inovatif yang dapat mendorong jasa. Sebagai
contoh, supermarket swalayan dapat mengurangi biaya, namun memungkinkan bagi para
konsumen untuk memeriksa fitur yang spesifik yang mereka inginkan, misalnya kesegaran atau
warna.
2.4 Perencanaan Kapasitas
Berbicara mengenai strategi proses, tidak akan terlepas dari perencanaan kapasitas.
Perencanaan kapasitas adalah keputusan strategi jangka panjang untuk membangun sumber daya
perusahaan secara keseluruhan.
Kapasitas merupakan suatu terobosan atau sejumlah unit yang mana tempat fasilitas dapat
menyimpan, menerima, atau memproduksi dalam suatu periode tertentu. Keputusan kapasitas
sering menetapkan kebutuhan akan permodalan dan oleh karenanya terdapat biaya tetap yang
besar jumlahnya. Kapasitas juga menentukan apakah permintaan telah terpenuhi atau tidak, atau
apakah tempat fasilitas akan menganggur atau tidak.
Jika sebuah fasilitas berukuran terlalu besar, maka banyak tempat yang tidak digunakan
dan akan menambah biaya pada produksi yang ada. Apabila sebuah fasilitas terlalu kecil maka
pelanggan atau mungkin seluruh pasar akan hilang. Menentukan ukuran tempat fasilitas
bertujuan untuk mencapai level pemanfaatan yang tinggi dan tingkat pengembalian investasi
yang tinggi.
Kapasitas desain (design capasity) merupakan output yang maksimum secara teori pada
sistem dalam suatu periode waktu tertentu berdasarkan pada kondisi idealnya. Kapasitas efektif
(effective capasity) adalah kapasitas yang mana suatu perusahaan mengharapkan untuk mencapai
hambatan operasional yang tersedia saat ini. Kapasitas efektif seringkali lebih rendah daripada
6
design kapasitas karena tempat fasilitas yang mungkin telah dirancang untuk versi produk
terdahulu atau campuran produk berbeda daripada yang saat ini sedang diproduksi.
Dua ukuran kinerja sistem khususnya berguna untuk pemanfaatan dan efisiensi.
Pemanfaatan (utilization) adalah presentase desain kapasitas yang benar - benar tercapai
Efisiensi (efficiency) adalah persentasi dari kapasitas efektif yang benar – benar dicapai
Rumus Pemanfaatan = Aktual output / Kapasitas desain
Efisiensi = Aktual output / Kapasitas efektif
Output = (Kapasitas efektif )(Efisiensi)
Di dalam perencanaan kapasitas terdapat 3 strategi yaitu:
1. Capacity lead strategy, yaitu kapasitas berada di depan permintaan. Strategi ini cocok untuk
pasar yang ada berkembang saat ini
2. Capacity lag strategy, yaitu kapasitas berada dibawah permintaan. Strategi ini berpeluang untuk
mengalami kerugian.
3. Average lead strategy, yaitu kapasitas berada sejajar dengan permintaan dimana kapasitas yang
ada jumlahnya yang tersedia hanya sebanyak permintaan yang ada.
7
perencanaan mencakup alternatif– alternatif seperti kerja lembur, pemindahan personalia,
penggantian routing produksi.
Perncanaan kapasitas jangka pendek diguakan untuk menangani secara ekonomis hal-hal
yang sifatnya mendadak di masa yang akan datang, misalnya untuk memenuhi permintaan yang
bersifat mendadak atau seketika dalam jangka waktu pendek. Kebanyakan perusahaan tidak
beroperai penuh selama 24 jam per hari dan tidak pernah beroperasi penuh tujuh hari per
minggu. Jika perusahaan beroperasi penuh delapan jam per hari (satu shif) dan lima hari per
minggu, maka kapasitas normal jam kerja perusahaan adalah 40 jam per minggu. Namun
demikian 40 jam per minggu bukanlah kapasitas maksimum yang dimiliki. Dalam banyak kasus
perusahaan dimungkinkan untuk bekerja melebihi kapasitas norma, sehingga kapasitas output
maksimumnya lebih dari 40 jam kerja.
Menghadapi kondisi seperti ini, untuk menambah atau menurunkan kapasitas mungkin
perusahaan melakukan penambahan dan pengurangan jam kerja, melakukan sub-Kontrak dengan
perusahaan lain apabila terjadi 1989.di perubahan permintaan. Untuk meningkatkan kapasitas
jangka pendek terdapat lima cara yang dapat digunakan perusahaan (krajewzki & Ritzman),
a. Meningkatkan jumlah sumber daya:
· Penggunaan kerja lembur
· Penambahan regu kerja
· Memerikan kesempatan kerja secara part-time
· Sub-Kontrak
· Kontrak kerja
b. Memperbaiki penggunaan sumber daya:
· Mengatur regu kerja
· Menetapkan skedul
c. Memodifikasi produk:
· Menentukan standar produk
· Melakukan perubahan jasa operasi
· Melakukan pengawasan kualitas
d. Memperbaiki permintaan:
· Melakukan perubahan harga
· Melakukan perubahan promosi
e. Tidak memenuhi permintaan:
· Tidak mensuplai semua permintaan
8
peralatan atau fasilitas. Perencanaan kapasitas jangka panjang memerlukan partisipasi dan
persetujuan manajemen puncak.
Perencanaan kapasitas jangka pajang merupakan strategi operasi dalam menghadapi segala
kemungkinan yang akan terjadi dan sudah dapat diperkirakan sebelumnya. Misalnya, rencana
untuk menurunkan biaya produksi per unit, dalam jangka pendek sangat sulit utuk dicapai karena
unit produk yang dihasilkan masih berskala kecil, tetapi dalam jangka panjang rencana tersebut
dapat dicapai dengan meningkatkan kapasitas produksi. Persoalan yag timbul adalah berapa
jumlah produk yang dihasilkan agar biaya produksi seminimum mungkin.
Penentuan jumlah produksi yang dapat menghasilkan biaya minimum perlu diperhatikan
berbagai faktor seperti:
· Pola permintaan jangka panjang
· Siklus kehidupan produk yan dihasilkan
Dalam kaitan dengan kapasitas jangka panjang, terdapat dua strategi yang dapat ditempuh
perusahaan:
a. Strategi melihat dan menuggu (wait and see strategy)
Strategi ini dapat dikatakan pula sebagai strategi hati-hati, karena kapasitas produksi akan
dinaikkan apabila yakin permintaan konsumen sudah naik. Strategi ini diperoleh dengan
pertimbangan bahwa, setiap kali terjadi kelebihan kapasitas perusahaan harus menanggung risiko
karena investasi yang dilakukan hanya ditanggung dalam unit yang sedikit, akibatnya biaya
produksi menjadi tinggi.
b. Strategi ekspansionis
Strategi ekspansionis yaitu kapasitas selalu melebihi atau diatas permintaan. Dengan
strategi perusahaan berharap tidak terjadi kekurangan produk di pasaran yang dapat
menyebabkan adanya peluang masuknya produsen lain. Selain itu perusahaan untuk memberikan
pelayanan terbaik dengan cara menjamin tersedianya produk di pasaran.
9
Langkah 4, Mengurangi pengaruh dari kendala dengan meringankan beban kerja atau dengan
memperluas kapabilitas. Pastikan bahwa kendala telah dipahami oleh seluruh orang yang
memiliki dampak pada mereka
Langkah 5, Ketika satu set kendala telah diatasi, kembali ke langkah 1 dan identifikasi kendala
yang baru.
Kendala yang krusial dalam banyak sistem adalah kemacetan, berikut empat perinsip
manajemen kemacetan, yaitu :
1. Merilis order pekerjaan pada sistem dalam kecepatan yang ditetapkan oleh kapasitas kemacetan.
2. Waktu yang hilang pada saat kemacetan terjadi merepresentasikan kapasitas yang hilang dari
keseluruhan sistem.
3. Meningkatkan kapasitas dari jalur yang tidak terjadi kemacetan adalah sebuah fatamorgana.
4. Meningkatkan kapasitas dari kemacetan akan meningkatkan kapasitas keseluruhan sistem.
10
I. Menurunkan Resiko dengan Perubahan bertahap
Pertumbuhan permintaan biasanya dalam unit yang kecil, sementara tambahan kapasitas
dalam keadaan yang mendadak dan dalam unit yang besar. Untuk menurunkan resiko, perubahan
tambahan yang yang melindungi peramalan permintaan menjadi opsi yang baik, empat
pendekatan untuk perluasan kapasitas, adalah ;
1. Strategi menunggu dengan perluasan tambahan
2. Strategi menunggu dengan satu langkah perluasan
3. Strategi tertinggal
4. Strategi mendahului.
Baik strategi tertinggal maupun strategi mendahului akan menangguhkan belanja modal
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Strategi proses adalah pendekatan organisasi untuk mentransformasi sumber daya yang
dimiliki menjadi barang dan jasa. Tujuan dari strategi proses adalah untuk menemukan jalan
dalam memproduksi barang dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan spesifikasi
produk dalam keterbatasan biaya dan keterbatasan manajerial yang lain
Kapasitas merupakan suatu terobosan atau sejumlah unit yang mana tempat fasilitas dapat
menyimpan, menerima, atau memproduksi dalam suatu periode tertentu. Keputusan kapasitas
sering menetapkan kebutuhan akan permodalan dan oleh karenanya terdapat biaya tetap yang
besar jumlahnya. Kapasitas juga menentukan apakah permintaan telah terpenuhi atau tidak, atau
apakah tempat fasilitas akan menganggur atau tidak
Berdasarkan jangka waktunya perencanaan kapasitas terbagi menjadi tiga yaitu:
perencanaan kapasitas jangka pendek, perencanaan kapasitas jangka sedang, dan perencanaan
kapasitas jangka panjang.
3.2 Saran
Untuk selalu memperhatikan kemajuan dalam teknologi yang mendorong produksi dan
produktivitas baik dalam bidang manufaktur maupun jasa.
12
DAFTAR PUSTAKA
Jay Heizer, Barry Rander, 2015 . Manajemen Operasi : Manajemen Keberlangsungan dan Rantai
Pasokan, Jakarta, Penerbit Salemba Empat.
Amrine, HarorldT ;John A. Ritchey dan OliverS.Hulley. 1986. Manajemen dan Organisasi
Produksi. Jakarta: PenerbitErlangga
Buffa, Elwood S. 1996. Manajemen Operasi dan produksi Modern. Jakarta: BinarupaAksara
Handoko. I. Hani. 2000. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi Edisi I. Yogyakarta: BPFE
Yogyakarta
Gaspersz,Vincent. 2002. Production Planning and Inventory Control Berdasarkan Pendekatan Sistem
Terintegrasi MRP II dan JIT Menuju Manufakturing 21. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Nasution, Arman H.1999. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Jakarta: Penerbit Guan Widya
13