Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH MANAJEMEN OPRASIONAL

MANAJEMEN OPRASIONAL STRATEGI PROSES

OLEH :
Muhammad Afdhal
2002112096

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat

rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

“Manajemen Operasional Strategi Proses”.

Pada kesempatan kali penulis, mengucapkan terimakasih kepada Dosen yang

telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyusun makalah ini. Tak lupa

pula ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah banyak

membantu, memberikan saran serta pertimbangan dalam penyusunan makalah ini

sehingga penulis dapat meyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya.

Penulis juga menyadari penyusunan makalaha ini masih banyak kekurangan dan

jauh dari kata sempurna. Untuk itu penulis memohon kritik dan saran yang membangun

demi penyusunan makalah selanjutnya yang lebih baik. Akhir kata, semoga makalah ini

dapat bermanfaat untuk semua pihak dan digunakan untuk semua bidang terkait.

Pekanbaru, 12 Oktober 2021

Muhammad Afdhal

ii
DAFTAR ISI

Isi halaman
KATA PENGANTAR ...................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 1

BAB II. PEMBAHASAN ................................................................................. 2

A. Strategi Proses ............................................................................................ 2


B. Analisis dan Desain Proses ........................................................................ 4
C. Pemilihan Peralatan dan Teknologi ............................................................ 4
D. Teknologi dalam Jasa ................................................................................. 7
E. Perancangan Ulang Proses ......................................................................... 7
F. Etika dan Proses-Proses Ramah Lingkungan ............................................. 7
G. Contoh Studi Kasus .................................................................................... 7

BAB III. PENUTUP ......................................................................................... 9

A. Kesimpulan ................................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 10

iii
BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap bidang manajemen memiliki peranan tersendiri yang berkembang sesuai


bidangnya. Tak terkecuali pada manajemen operasi atau produksi. Manajemen produksi
adalah kegiatan untuk mengatur dan mengkoodinasi penggunaan sumber daya organisasi
secara efektif dan efisien dalam rangka menciptakan serta menambahkan kegunaan suatu
barang atau jasa. Tujuanya, ialah untuk mengatur produksi barang atau jasa dalam
jumlah, kualias, harga, waktu,dan tempat tertentu sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Era globalisasi menjadikan dunia menjadi sempit. Impikasinya, persaingan pun
semakin ketat. Tak terkecuali dalam dalam dunia bisnis dan perdagangan. Mayoritas
konsumen akan semakin mencari yang bernilai guna tinggi serta terjangkau. Dalam
hokum permintaan (Law Of Demand) juga telah dijelaskan bahwa semakin tinggi harga
barang maka permintaan akan semakin rendah begitupun sebaliknya. Bagi seorang
manajer atau pengusaha, demikian menjadi barang wajib untuk menemukan cara terbaik
dalam memproduksi produknya. Sebab, hal itu akan mempengaruhi eksistensi perusahaan
dihati konsumen dewasa ini.
Akhirnya, makalah ini nantinya tidak sekedar menjadi tumpukan kertas yang
berguna. Namun juga bermanfaat untuk menambah pemahaman dan khazanah keilmuan
pembaca. Dari makalah ini pembaca juga akan menemukan beberapa studi kasus yang
bisa dijadukan cerminan diri dalam mengurangi dunia manajemen dan bisnis. Begitu
seterusya, sampai pada penjelasan selengkapnya akan dijelaskan dalam subbab
pembahasan.

1
BAB II. PEMBAHASAN

A. Strategi Proses

Strategi proses atau startegi transformasi adalah sebuah pendekatan organisasi untuk
mengubah sumber daya menjadi barang dan jasa. Tujuan strategi proses adalah
menemukan suatu cara memproduksi barang dan jasa yang memenuhi persyaratan dari
pelanggan dan spesifikasi produk yang ada dalam batasan biaya dan batasan manajerial
lainnya. Ada empat strategi proses sebagai berikut :
a) Focus Pada Proses
Mayoritas produksi global ditunjukkan untuk membuat produk dengan volume
kecil, tinggi keragamannya dalam tempat yang disebut dengan “job shops”.(top kerja).
Fasilitas tersebut diorganisasikan di sekitar aktivitas-aktivitas atau proses-proses tertentu.
Mereka memberikan sebuah tingkat yang lebih tinggi dalam hal fleksibilitas produk
karena produk-produk berpindah di antara proses-prose khusus. Masing-masing proses di
desain untuk melakukan berbagai macam aktivitas dan menangani perubahan yang sering
terjadi. Pada akhirnya mereka disebut proses yang berselang seling (intenmittent
processes).
b) Fokus yang Repetitif
Adalah proses produksi yang menggunakan modul yang berorientasi pada produk.
Proses berulang ini menggunakan modul. Modul adalah bagian atau komponen yang telah
dipersiapkan sebelumnya yang sering berada dalam proses yang kontinu. Lini proses
berulang sama dengan lini perakitan klasik. Lini yang digunakan secara luas di hampir
seluruh perakitan mobil dan peralatan rumah yangga, lebih terstruktur dan karenanya
menjadi lebih tidak fleksibel dibandingkan suatu fasilitas yang terfokus pada proses.
Perusahaan makanan siap saji adalah suatu contoh proses berulang yang
menggunakan modul. Produksi jenis ini memungkinkan dilakukannya kustomisasi yang
kebih banyak dibandingkan suatu proses kontinu; modul( sebagai contoh, daging, keju,
saus, tomat, bawang) dirakit untuk mendapatkan suatu prosuk quasi-custom, yakni buger
keju. Dengan cara ini, perusahaan memperoleh keunggulan ekonomis dari model yang
kontinu (dimana banyak modul disiapkan) dan keunggulan kustomisasi dari model
bervolume rendah, serta berkeragaman tinggi.
c) Fokus Produk
Proses dengan volume yang tinggi, variasi yang rendah adalah proses fokus produk
(product focused) fasilitas yang diatur di sekitar produk. Mereka jua disebut dengan
proses yang berkelanjutan karena mereka memiliki pengerjaan produksi yang sangat

2
panjang dan berkelanjutan. Sebuah fasilitas berfokus pada produk menghasilkan volume
yang tinggi dan variasi yang rendah. Sifat khusus dari fasilitas memerlukan biaya tetap
yang tinggi dan variasi yang rendah, yang menyebabkan tingginya penggunaan fasilitas.
d) Fokus Kustomisasi Massal
Kustomisasi massal merupakan produk barang dan jasa yang cepat dan berbahaya
rendah (low- cost) yang memenuhi keinginan pelanggan yang semakin berbeda. Akan
tetapi, kustomisasi massal bukan hanya tentang karagaman, tetapi juga mengenai
membuat secaratepat apa yang diinginkan pelanggan ketika pelanggan menginginkannya
secara ekonomi. Namun, untuk mencapai kustomisasi massal merupakan sebuah
tantangan yang memerlukan kemampuan operasional yang canggih. Membangun proses
yang lincah yang secara cepat dan murah menghasilkan produk-produk kustom
memerlukan sebuah lini produk yang terbatas dan desain modular. Hubungan antara
penjualan, desain, rantai pasokan, dan logistik harus kuat.
Masing-masing dari keempat proses memiliki karakteristik, kelebihan dan
kekurangannya. Hal itu terdapat di seluruh rangkaian proses, dan proses jika disesuaikan
pada volume dan variansi secara benar, dapat menghasilkan keunggulan biaya rendah.
B. Analisis dan Desain Proses
Sejumlah perangkat dapat membantu memahami kompleksitas dari desain proses dan
perancangan ulang proses. Perangkat tersebut merupakan cara sederhana untuk
memahami apa yang terjadi atau apa yang harus terjadi dalam proses. perangkat tersebut
sebagai berikut :
a. Diagram Alir
b. Pemetaan dan fungsi waktu
c. Pemetaan aliran nilai
d. Diagram proses
e. Perencanaan pelayanan
C. Pemilihan Peralatan dan Teknologi
Memilih peralatan terbaik berarti memahami industrinya secara spesifik serta proses
dan teknologi yang tersedia. Pemilihan peralatan untuk jenis proses tetentu juga dapat
memberikan keunggulan bersaing.
1. Teknologi Produksi
2. Sistem Identifikasi Otomatis (AISs) dan RFID
3. Kendali Proses
4. Sistem Penglihatan
5. Robot

3
6. Sistem Penyimpanan dan Perbaikan Otomatis (ASRSs)
7. Kendaraan yang Dipandu secara Otomatis (AGVs)
8. Sistem Manufaktur yang Fleksibel (FMSs)
9. Manufakturing Terintegrasi Komputer (CIM)
D. Teknologi dalam Jasa
Kemajuan teknologi yang pesat dalam sektor manufakturing dapat menemukan
perubahan yang dramatis dalam sektor jasa. Misalnya pendekatan McD untuk
menggunakan kios-kios pelayanan sendiri. Penghematan atas tenaga kerja ketika
memesan dan mempercepat layanan pemeriksaaan memberikan produktivitas yang
berharga dan mengalami peningkatan baik bagi restoran maupun konsumen. Para manajer
operasional dalam industri jasa sebagaimana dalam indutri manufaktur dapat
mengevaluasi dampak teknologi dalam perusahaan. Kemampuan ini memerlukan
keahlian tertentu ketika mengevaluasi kemampuan, analisis investasi, kebutuhan SDM
dan pemeliharaan atau perbaikan.
E. Perancangan Ulang Proses
Perancangan ulang proses adalah pemikiran kembali proses bisnis yang fundamental
untuk membawa peningkatan atas kinerja secara dramatis. Perancangan ulang proses
yang efektif bergantung pada evaluasi kembali tujuan dari proses, baik tujuan atau asumsi
yang mendasarinya. Perancangan ulang proses menitikberatkan pada aktivitas-aktivitas
yang fungsional. Perrancangan proses dapat berupa penataan pabrik, prosedur pembelian,
suatu cara yang baru dalam memproses aplikasi kredit atau order yang baru atas proses
pemenuhan.
F. Etika dan Proses-Proses Ramah Lingkungan
Banyak perusahaan menemukan kesempatan dalam proses produksi yang dapat
mengurangi dampak negatif pada lingkungan. Aktivitas-aktivitas ini meliputi pemusatan
perhatian pada permasalahan seperti penggunaan sumber daya yang efisien, pemgurangan
limbah produk sampingan, pengendalian buangan kendaraan, dan daur ulang.
G. Contoh Studi Kasus
➢ Produksi Kosmetik Studi Kasus PT ANI
a. Latar Belakang Kasus
Produk kosmetika telah menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat yang menembus
seluruh lapisan usia baik wanita dan pria. Indonesia yang memiliki penduduk sekitar
250 juta jiwa, merupakan pasar produk kosmetika yang menjanjikan bagi
perusahaan/produsen kosmetik serta akan mendorong pertumbuhan dan
perkembangan industri kosmetika di Indonesia (Kemenperin Berdasarkan kompilasi

4
dan estimasi duniaindustri.com, nilai pasar industri kosmetik mencakup produk
kosmetik buatan lokal maupun impor ditunjukkan pada Gambar 1. Nilai pasar
(market size) industri kosmetik di Indonesia tahun diestimasi tumbuh 9% menjadi
Rp64,3 triliun dibanding 2014 sebesar Rp59,03 triliun.
Strategi operasi mencakup proses individu dan sangat memperhatikan proses
perubahan total dari seluruh bisnis. Hal ini berkaitan dengan perubahan lingkungan
kompetitif dan operasi apa yang harus dilakukan untuk memenuhi tantangan saat ini
dan masa depan. Hal ini juga berkaitan dengan pembangunan jangka panjang dari
sumber daya operasi dan proses sehingga dapat memberikan keuntungan yang
berkelanjutan.
PT ANI merupakan perusahaan IKM kosmetik di kota Bogor yang memfokuskan
pada pembuatan produk kosmetik perawatan wajah dan pribadi berbahan aktif alami.
Proses produksi kosmetik saat ini menggunakan teknologi sederhana, serta bangunan
pabrik dan sistem operasiproduksi beberapa unsurnya belum memenuhi persyaratan
CPKB. Upaya perbaikan kinerja operasi-produksi perlu dilakukan perusahaan
melalui penerapan strategi operasi yang tepat.
Model Slack dan Lewis menurunkan kebutuhan pasar dari kebutuhan konsumen,
posisi pada pasar dan aktivitas yang dijalankan kompetitor. Produk PT ANI
termasuk kategori green product cosmetics, karena terbuat dari bahanbahan alami
yang ramah lingkungan. Beberapa merk terkenal untuk produk kosmetik sejenis
diantaranya The Body shop, Mustika Ratu dan Sari Ayu. Oleh karena itu, PT ANI
menyasar pasar ceruk untuk kategori green product cosmetics, yang tidak dimasuki
oleh perusahaan industri kosmetik skala besar. Kebutuhan pasar ceruk selain
rancangan formula kosmetik sesuai spesifikasi, juga jaminan keamanan dan manfaat
penggunaan produk. Kompetitor adalah perusahaan industri kosmetik skala kecil dan
menengah yang tertarik untuk memasuki ceruk yang sama dan juga menjalankan
model bisnis maklon atau Original Equipment Manufacture (OEM). Beberapa
kompetitor telah memiliki fasilitas produksi yang modern dan sertifikat CPKB, yang
membuat pelanggan lebih tertarik bekerjasama dalam produksi kosmetik. PT ANI
dapat unggul melalui rancangan formula kosmetik yang fleksibel dan dapat
dilakukan lebih cepat dibanding kompetitor.
Aktivitas pemasaran dan penjualan kosmetik merupakan tanggungjawab Direktur
Utama (Dirut) yang dibantu beberapa tenaga pemasaran freelance. Media promosi
utama yang digunakan adalah website perusahaan adevnatural.com dan media

5
internet lainnya seperti online shop. Promosi juga dilakukan oleh tenaga pemasaran
freelance, khususnya untuk memperluas pasar dokter Spk, salon dan spa.
Umumnya pesanan terjadi setelah pelanggan baru mengenal PT ANI melalui
tayangan website dan melakukan transaksi secara langsung di lokasi pabrik. Dirut
akan melayani pelanggan dan mengklarifikasi contoh kosmetik yang dibawa untuk
dibuatkan formulanya. Dalam pengembangan formula harus memperhatikan
ketersediaan bahan baku dan teknologi, agar scaleup (produksi) dapat segera
dilakukan. Pelanggan akan mengeluarkan PO setelah spesifikasi dan harga produk
yang ditawarkan sesuai.
Aktivitas pengendalian logistik pada PT ANI mencakup aktivitas pengendalian
bahan baku utama, bahan pendukung dan bahan kemasan yang digunakan dalam
proses produksi kosmetik. Semua material tersebut diletakkan dalam satu gudang
raw material (GRM), tetapi disusun secara terpisah berdasarkan jenis material. Tata
letak GRM cukup baik, sehingga pengambilan dan pengecekan stok dapat dilakukan
dengan mudah.
Untuk mengendalikan jumlah stok material di GRM, perusahaan menggunakan
strategi persediaan dengan cara mengatur waktu dan jumlah pesanan. Pemesanan
ulang akan dilakukan, jika jumlah stok material berada di bawah stok minimum.
Stok minimum merupakan prakiraan kebutuhan material selama dua minggu ke
depan yang dihitung berdasarkan data pesanan produk dari bagian pemasaran. Untuk
mendukung akurasi pencatatan keluar-masuk material, digunakan program komputer
MS Excel. Selanjutnya data stok setiap material akan diverifikasi setiap bulan
melalui pengecekan dan penghitungan fisik meterial yang tersedia di gudang.
b. Masalah
PT ANI merupakan IKM kosmetik yang membuat produk sesuai dengan pesanan
pelanggan (make to order), baik varian maupun volumenya. Perusahaan memiliki
segmen pasar khusus (niece market) dan pelanggan PT ANI saat ini adalah beberapa
hotel di wilayah Bogor, apotik, toko kosmetik, dokter Spk dan perusahaan MLM.
Sumber daya berwujud yang dimiliki PT ANI adalah sumber daya manusia (SDM),
finansial serta sarana dan prasarana produksi. Sumber daya finansial menjadi unsur
yang penting dalam penentuan keputusan strategik perusahaan. Perusahaan
menggunakan dana cashflow, baik untuk operasional sehari-hari mau pun untuk
pengembangan sarana dan prasarana produksi. Manager keuangan mengelola seluruh
keuangan perusahaan dengan menggunakan program excell.

6
Aktivitas pengiriman produk jadi dari pabrik ke lokasi pelanggan ditangani oleh
perusahaan sendiri, dengan menggunakan kendaraan milik perusahaan atau
kendaraan sewa untuk pengiriman barang luar jabodetabek.
Aktivitas operasi PT ANI adalah pembuatan produk kosmetik berdasarkan purchase
order (PO) yang diterima. Proses dilanjutkan ke tahap pembuatan formula dan
penjadwalan produksi. Teknologi proses dan fasilitas produksi yang digunakan sama
untuk semua varian produk, baik sabun, lotion, scrub maupun produk kosmetik
lainnya.
Proses produksi utama untuk semua varian produk terdiri dari proses penimbangan
bahan baku, pencampuran dan pemanasan bahan kosmetik pada tangki pemanas
berpengaduk dengan kapasitas 250 kg atau 100 kg, pencetakan (khusus untuk sabun
padat), pendinginan dan proses pengisian/pengemasan. Untuk produk sabun padat
dikemas menggunakan kemasan primer dan sekunder dari bahan karton, sedangkan
untuk produk sabun transparan atau kosmetik berbentuk cair, lotion atau gel dikemas
menggunakan berbagai bentuk kemasan primer dari bahan plastik.
Fasilitas produksi diatur pada tempat (job shop) berdasarkan aktivitas atau proses
untuk membuat beragam produk kosmetik sesuai pesanan pelanggan. Pengaturan
fasilitas yang terfokus pada proses ini akan menyediakan tingkat produksi dengan
fleksibilitas yang tinggi, dimana produk dapat berpindah sesaat diantara proses-
proses yang ada. Pemeliharaan terhadap peralatan/fasilitas produksi sangat
diperlukan untuk menjamin kontinuitas produksi serta mutu produk yang dihasilkan.
Pencucian tangki dilakukan setiap kali selesai pembuatan produk.
Fasilitas produksi perusahaan, diantaranya bangunan pabrik beserta kantor seluas +
1.000 m , kendaraan untuk mendistribusikan material/ produk jadi dan peralatan
produksi. Bangunan pabrik terdiri dari ruang pengemasan, gudang produk jadi,
gudang bahan baku, dan ruang produksi berupa area penimbangan, pencampuran,
pemasakan dan pencetakan. Peralatan produksi utama adalah tangki pencampur
berpengaduk otomatis atau manual dan beberapa peralatan pendukung yang masih
sederhana, seperti kompor, timbangan, wadah bahan, cetakan sabun dan alat
pemotong sabun. Tangki pemanas berpengaduk manual digunakan jika aliran listrik
PLN mati.
roses produksi semua varian produk dijalankan menggunakan teknologi sederhana
dan tidak memerlukan level kompetensi tinggi. Oleh karena itu, perusahaan hanya
mengutamakan faktor mental dalam proses rekrutmen karyawan bagian produksi.
Karyawan PT ANI terdiri dari 30 karyawan tetap dan karyawan kontrak yang

7
jumlahnya selalu berubah tergantung beban pekerjaan di bagian produksi dan
pengemasan.
Selain sumber daya berwujud, perusahaan yang telah berdiri hampir delapan tahun
mampu menciptakan sumber daya tidak berwujud yang banyak dipertimbangkan
pelanggan. Sumber daya tidak berwujud tersebut berupa citra dan reputasi baik di
mata pelanggan, jaringan website adevnatural.com, pengalaman di bidang
pemasaran, serta keahlian dalam pengembangan formula dan proses produksi
kosmetik.
IKM kosmetik perlu melakukan perencanaan peningkatan kinerja operasi-produksi
yang berisi keputusan struktural dan infrastruktur pada area teknologi proses,
jaringan pasokan, kapasitas dan pengembangan organisasi. Hal ini dimaksudkan agar
IKM dapat menghasilkan produk berstandar internasional dan sumber daya dapat
bertahan dalam jangka panjang
c. Solusi yang Di Tawarkan
Pembangunan sumber daya dan proses operasi-produksi kosmetik adalah dengan
mengadakan peralatan otomatis pada proses pemompaan dan pengisian bahan,
melakukan perbaikan mutu bahan baku komoditas dari pemasok, memperluas ruang
staging dan meningkatkan keandalan laboratorium, serta menerapkan sistem
manajemen mutu berpedoman CPKB.
Maka sebaiknya perlu dilakukan perencanaan untuk mencegah kendala pada
manajemen oprasional pada PT ANI ini dengan melakukan riset dan pengawasan
secara menyeluruh dan mengontrol proses dan tindakan yang terjadi dalam
perusahaan.
Berdasarkan model bisnis dan kondisi internal perusahaan, maka PT ANI sebaiknya
melakukan peningkatan kinerja operasi-produksi secara bertahap dengan pendekatan
Total Quality Managemen (TQM) dan lean operation (operasi ramping). Peningkatan
kinerja juga perlu disesuaikan dengan unsur CPKB yang belum diterapkan
perusahaan.

8
BAB III. PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajer Operasional harus mampu memahami bagaimana menggunakan strategi
proses sebagai senjata yang kompetitif. Dalam memilih proses produksi dengan kualitas
yang diperlukan, fleksibilitas, dan struktur biaya untuk memenuhi persyaratan produk dan
volume. Mereka dapat mecari yang kreatif untuk menggabungkan fasilitas yang mana
unit biaya yang rendah tetapi volume yang tinggi, memanufaktur dengan varietas yang
rendah dengan kustomisasi yang tersedia melalui volume yang rendah namun verietasnya
yang tinggi. Manajer menggunakan teknik produksi ramping dan partisapasi karyawan
untuk mendorong perkembangan perlengkapan dan proses yang lebih efisien. Merancang
perlengkapan dan proses untuk memiliki kapabilitas yang melebihi batas toleransi yang
diperlukan oleh para konsumen, sementara itu memastikan fleksibilitas diperlukan untuk
penyesuaian dalam teknologi, fitur dan volume. Sehingga aktualisasi dalam proses
operasional dapat berjalan sesuai target dan tujuan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Badrudin. Dasar-dasar Manajemen. Alfabeta. Bandung 2004.

Chris Hughers, Manajemen Produksi dan Operasi. Penebit Dahara Prize. Semarang.1997.

Heizer Jay dan Render Barry. 2015. Manajemen Operasi Manajemen Keberlangsungan
dan Rantai Pasokan. Jakarta Selatan : Salemba Empat.

Heizer, Jay dan Render, Barry. 2006. Manajemen Operasi. Jakarta: Salemba Empat.

Reinder, heizer. 2010. Manajemen Operasi Buku 1 Edisi 9. Jakarta: Salemba Empat.

Ricky W.G., Manajemen Produksi dan Operasi Modern. Binarupa Aksara Publisher.
Tanggerang. 2009.

Ricky W.G., Manajement. Cet. VII. Penerbit Erlangga. Bandung. 2003.

10

Anda mungkin juga menyukai