“ PROSES COSTING ”
Penyusun :
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas hadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan nikmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga
kami dapat menyelesaikan Makalah “ PROSES COSTING “ tepat
pada waktunya.
Kelompok 3
2
Daftar isi
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
Daftar isi.............................................................................................................................3
BAB 1..................................................................................................................................4
1.1 Deskripsi..................................................................................................................4
1.2 Manfaat...................................................................................................................4
1.3 Tujuan.....................................................................................................................4
1.4 Capaian pembelajaran dan kemampuan akhir yang direncanakan..........................5
1.5 Rumusan masalah...................................................................................................6
BAB II..................................................................................................................................7
2.1 Pengertian Proses Costing........................................................................................7
2.2 Jenis-jenis Proses Costing.........................................................................................7
2.3 Mengapa Proses Costing Penting.............................................................................8
2.4 Karakteristik Perusahaan Yang Dapat Menggunakan Proses Costing.......................8
2.5 Langkah-langkah Dalam Menghitung Proses Costing...............................................9
2.6 Manfaat Dari Proses Costing..................................................................................10
2.7 Kelebihan dan kekurangan dari penghitungan proses costing...............................11
BAB III...............................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................13
3.2 Contoh soal / Kasus................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................17
3
BAB 1
Pendahuluan
1.1 Deskripsi
Process costing adalah salah satu metode penting untuk menentukan biaya
suatu produk yang melewati beberapa tahapan proses pembuatannya. Biasanya,
process costing digunakan oleh perusahaan manufaktur seperti pabrik kertas,
pabrik sabun, pabrik obat-obatan, pabrik cat, dll.
Sebuah produk bisa diproduksi dengan satu proses atau lebih dari satu
proses. Tetapi, pertanyaannya adalah manakah produk yang paling efisien biaya?
Untuk menjawabnya, kita harus mengetahui process costing atau biaya proses.
1.2 Manfaat
Manfaat utama dari perhitungan proses coasting adalah membantu
perusahaan dalam mengelola biaya produksi dan memperoleh informasi yang
akurat tentang biaya produksi setiap produk yang ada. Dengan mengetahui biaya
produksi secara detail, perusahaan dapat menentukan harga jual produk dengan
tepat sehingga dapat memperoleh keuntungan yang optimal.
1.3 Tujuan
Tujuan kita membuat makalah ini agar bias membebankan semua biaya
yang sudah terjadi pada departemen, yang mana biaya tersebut akan
diakumulasikan perdepartemen dan per biaya unitnya akan dihitung dengan
membagi antara total biaya dengan unit ekuivalen yang sudah berhasil dibuat.
4
1.4 Capaian pembelajaran dan kemampuan akhir yang
direncanakan
Proses costing dengan metode harga pokok proses memberikan sejumlah
capaian pembelajaran dan kemampuan akhir yang penting bagi para pelajar atau
praktisi di bidang akuntansi, manajemen, dan produksi. Berikut adalah beberapa
capian Pembelajaran dan kemampuan akhir yang direncanakan dari penggunaan
metode ini:
5
7. Perencanaan Kapasitas dan Investasi: Mereka akan memiliki kemampuan
untuk membuat keputusan investasi terkait dengan perluasan kapasitas
produksi atau investasi dalam peralatan produksi baru.
8. Pemahaman tentang Varian Biaya: Mereka akan dapat mengidentifikasi
varian biaya yaitu perbedaan antara biaya aktual dan biaya yang
dianggarkan, dan memahami dampaknya pada keuangan perusahaan.
9. Keterampilan dalam Membuat Laporan Harga Pokok Produk: Mahasiswa
atau praktisi akan mampu menyusun laporan harga pokok produk untuk
setiap tahap produksi, yang mencakup biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja, dan biaya overhead pabrik.
6
BAB II
PEMBAHASAN
Metode perhitungan satu ini mengasumsikan bahwa semua biaya, baik dari
periode sebelumnya atau saat ini, disatukan dan dibebankan ke unit produksi,
bukan biaya actual.
2. Biaya Standar
Perhitungan jenis ini mirip dengan biaya rata-rata tertimbang. Namun, biaya
standar dibebankan ke unit produksi, bukan biaya actual. Setelah total biaya
diakumulasikan berdasarkan biaya standar, total ini dibandingkan dengan
akumulasi biaya aktual, dan selisihnya dibebankan ke akun varians. Perusahaan
biasanya menggunakan metode ini ketika terlalu sulit atau memakan waktu untuk
mengumpulkan informasi terkini tentang biaya sebenarnya. Ini juga dapat
bermanfaat bagi bisnis yang membuat berbagai macam barang dan merasa
kesulitan untuk mengaitkan biaya yang tepat pada setiap produk.
7
Metode perhitungan biaya proses ini berfokus pada pembebanan biaya ke unit
sesuai urutan produksinya. Produk yang diproduksi pertama kali akan dikenakan
biaya terlebih dahulu dan kemudian menjadi produk pertama yang dikirim atau
dikeluarkan. Selanjutnya, biaya first-in first-out ini membebankan satu set biaya
untuk produk yang dimulai pada periode akuntansi sebelumnya tetapi belum
selesai, dan set biaya lain untuk produk yang dimulai pada periode akuntansi saat
ini. Perlu kamu ketahui bahwa, tidak ada metode penetapan biaya LIFO (last-in
first-out) yang digunakan dalam penetapan biaya proses, Hal ini karena asumsi
yang mendasari penetapan biaya proses adalah unit pertama yang diproduksi. Jadi,
unit pertamalah yang digunakan, yang merupakan konsep FIFO.
8
2.5 Langkah-langkah Dalam Menghitung Proses Costing
1. Menganalisis Persediaan
Kamu perlu mengetahui jumlah persediaan pada awal periode, berapa banyak
barang yang dimulai selama periode tersebut, berapa banyak yang diselesaikan
dan dipindahkan dan berapa banyak yang tersisa pada akhir periode.
Dalam menghitung biaya proses costing , kamu juga perlu menggunakan konsep
unit ekuivalen untuk memperhitungkan item yang belum selesai pada akhir setiap
periode. Pada langkah ini, kamu perlu mengalikan jumlah unit yang tidak lengkap
pada akhir periode dengan persentase yang mewakili kemajuan melalui proses
produksi.
Selanjutnya, kamu perlu menghitung biaya yang berlaku untuk mengatahui biaya
proses dalam periode tertentu.Biaya ini merupakan total biaya untuk semua tahap
produksi, termasuk bahan langsung dan biaya konversi.
Kemudian, hitung biaya per unit dengan cara membagi total biaya dengan jumlah
unit.perhitungan ini mencakup unit yang diselesaikan dan unit yang setara.
Cara menghitung biaya proses lainnya yang dikutip dari laman Netsuite, yaitu
alokasikan biaya untuk persediaan barang dalam proses yang telah selesai dan
berakhir ke akun yang sesuai.Tahap ini dapat membantu kamu dalam menentukan
berapa banyak uang yang terikat dalam inventaris pekerjaan selama proses
produksi saat ini.
9
2.6 Manfaat Dari Proses Costing
Proses costing adalah sistem akuntansi yang digunakan untuk
mengalokasikan biaya produksi ke produk-produk yang dihasilkan dalam suatu
proses produksi yang berkelanjutan. Berikut adalah beberapa manfaat dari proses
costing:
10
peralatan baru. Manajemen dapat melakukan analisis biaya-manfaat yang
lebih terperinci sebelum membuat keputusan besar.
7. Mengukur Efisiensi dan Kualitas Produksi: Dengan memantau biaya
produksi, perusahaan dapat mengukur efisiensi produksi dan
mengidentifikasi area-area di mana kualitas produksi dapat ditingkatkan.
8. Transparansi dan Akuntabilitas: Proses costing menyediakan data yang
transparan dan dapat diverifikasi. Hal ini memungkinkan akuntabilitas
dalam mengelola biaya produksi dan memastikan kepatuhan terhadap
kebijakan dan prosedur perusahaan.
9. Mengidentifikasi Varian Biaya: Proses costing memungkinkan perusahaan
untuk mengidentifikasi varian biaya, yaitu perbedaan antara biaya aktual
dan biaya yang dianggarkan. Ini membantu dalam mengidentifikasi
penyebab perbedaan dan mengambil tindakan korektif jika diperlukan.
11
5. Mengoptimalkan Proses Produksi: Dengan memahami biaya produksi
pada setiap tahap, perusahaan dapat mengoptimalkan proses produksi. Ini
termasuk pengalokasian sumber daya dan tenaga kerja dengan lebih
efisien.
1. Tidak Cocok untuk Produk Kustom: Proses costing lebih cocok untuk
produksi massal atau produk seragam yang melewati serangkaian tahapan
produksi yang standar. Untuk produk kustom atau unik, metode lain
seperti job order costing mungkin lebih tepat.
2. Kesulitan dalam Menentukan Tahap-tahap Produksi: Menentukan tahap-
tahap produksi yang tepat dan membagi biaya dengan benar dapat menjadi
sulit terutama dalam situasi di mana produk melewati banyak proses yang
kompleks.
3. Kemungkinan Terjadinya Overhead Variance: Proses costing sering kali
menggunakan tarif overhead yang tetap untuk mengalokasikan biaya
overhead. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya overhead variance jika
biaya overhead sebenarnya berbeda dari estimasi.
4. Kesulitan dalam Menghitung Biaya Overhead: Menghitung biaya
overhead yang tepat dan memadai dapat menjadi sulit karena overhead
tidak selalu terkait dengan volume produksi secara langsung.
5. Kesulitan dalam Mengukur Kualitas dan Efisiensi: Proses costing mungkin
tidak memberikan informasi yang cukup tentang kualitas atau efisiensi
produksi pada setiap tahap. Untuk mengukur aspek-aspek ini, perusahaan
mungkin perlu menggunakan metode atau alat lain.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Metode harga pokok proses adalah pendekatan akuntansi yang digunakan
dalam industri manufaktur untuk menghitung biaya produksi produk selama
berbagai tahap produksi. Dalam proses ini, biaya produksi dibagi berdasarkan
tahapan produksi yang dilalui oleh produk sebelum mencapai bentuk akhirnya.
metode harga pokok prosess
13
5. Menentukan Harga Jual yang Wajar: Dengan memahami biaya produksi pada
setiap tahap, perusahaan dapat menentukan harga jual yang wajar untuk produk
akhir. Ini memastikan bahwa harga jual mencakup semua biaya produksi serta
memberikan laba yang wajar. Memungkinkan Pengendalian Blaya Produksi
Metoda harga pokok proses memungkinkan perusahaan untuk lebih efektif
mengendalikan biaya produksi dengan memonitor dan menganalisis biaya pada
setiap tahap produksi.
Tahap 2 (Jahit):
14
• Overhead pabrik: Rp 7.000.000
Tahap 3 (Penyelesaian):
Tentukan biaya produksi per pakaian jadi menggunakan metode harga pokok
proses.
Solusi:
2. Tahap 2 (Jahit):
3. Tahap 3 (Penyelesaian):
15
Kasus:
2. Tahap 2 (Perakitan):
Tentukan biaya produksi per mebel jadi menggunakan metode harga pokok
proses.
16
DAFTAR PUSTAKA
Eko Purwanto & Sinta Sukma Watini. 2020. ANALISIS HARGA POKOK
PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING DALAM
PENETAPAN HARGA JUAL (STUDI KASUS UNIT USAHA REGAR FRUIT).
JOURNAL OF APPLIED MANAGERIAL ACCOUNTING. Vol. {4}, No. {2},
{2020}, {248-253}
17