Anda di halaman 1dari 19

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN

BIAYA STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN


MANAJEMEN
(HOME INDRUSTRI SEPATU LOKAL WANITA)

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntasi Manajemen


Dosen Pengampu : Agus Afandi S.E.,M.Ak.

KELOMPOK 6 :

1. RETNO DIAN SAFITRI 181011200207


2. SITI HARDIANTI 181011200244
3. SANTI WIDYANINGRUM 181011200241
4. VIVIANI RAHMI 181011200243

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI


UNIVERSITAS PAMULANG
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
anugerah-Nya sehingga dapat menyelesaikan penulisan Biaya Standar : Suatu Alat
Pengendalian Manajemen (Home Indrustri Sepatu Lokal Wanita) .
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan penulisan ini selain untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Dosen pengajar, juga untuk lebih
memperluas pengetahuan para mahasiswa khususnya bagi penulis. Penulis telah
berusaha untuk dapat menyusun penulisan ini dengan baik, namun penulis pun
menyadari bahwa kami memiliki akan adanya keterbatasan kami sebagai manusia
biasa. Oleh karena itu jika didapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi
teknik penulisan, maupun dari isi, maka kami memohon maaf dan kritik.
Serta saran dari dosen pengajar bahkan semua pembaca sangat diharapkan
oleh kami untuk dapat menyempurnakan penulisan ini terlebih juga dalam
pengetahuan kita bersama. Harapan ini dapat bermanfaat bagi kita sekalian.

Pamulang, Maret 2020


Penyusun,

Kelompok 6

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 4

1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................. 4

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................ 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Standar Unit ....................................................................................................... 6

2.1 Biaya Produk Standar. ....................................................................................... 7

2.3 Analisis Varian. ................................................................................................. 7

BAB III METODOLOGI OBSERVASI


3.1 Profil perusahaan ............................................................................................. 11

3.2 Metode Observasi ............................................................................................ 11

BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Kegiatan Home Industri sepatu Yanita............................................................ 12

4.2 Proses Produksi Sepatu.................................................................................... 13

4.3 Perhitungan/Data Biaya ................................................................................... 15

4.4 Perhitungan Harga Pokok Produksi................................................................. 17

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 18

5.2 Saran ................................................................................................................ 18

5.3 Dokumentasi .................................................................................................... 18

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Standar adalah tolok ukur atau norma dalam pengukuran kerja. Standar
dapat ditemukan dimana saja. Dokter mengevaluasi berat badan menggunakan
standar yang telah ditetapkan. Makanan yang dijual di restoran harus disiapkan
dengan standar kebersihan khusus. Bangunan yang kita huni harus sesuai
dengan standar yang ditetapkan.Standar juga sering digunakan dalam akuntansi
manajerial di mana standar tersebut terkait dengan kuantitas dan biaya input
yang digunakan dalam produksi barang dan penyediaan jasa. biaya standar unit
untuk suatu input tertentu bergantung pada standar kuantitas dan standar harga.
Standar kuantitas mengacu pada jumlah input yang seharusnya digunakan dan
standar harga mengacu pada jumlah yang seharusnya dibayar .
Biaya standar diperlukan bukan hanya untuk peruasahaan besar saja tetapi
usaha kecil seperti home industri pun memerlukan biaya standar yang dapat
dijadikan tolak ukur dalam penentuan harga jual. Dari hasil observasi kami
kemarin pada home industri sepatu lokal dapat diketahui beberapa biaya standar
yang dijadikan alat pengendalian oleh pemiliknya. Biaya ini sangat penting
guna mengetahui harga produk per unit yang akan dijual.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada makalah
ini adalah sebagai berikut :

1. Apa saja yang kegiatan yang dilakukan oleh Home industri Sepatu lokal?
2. Apa saja proses produksi pembuatan sepatu?
3. Bagaimana perhitungan Data/ Biaya pada Home Indrustri Sepatu Lokal?

1.3 Tujuan Penelitian


Dari rumusan tersebut penulis dapat menyimpulkan tujuan dari makalah ini,

4
adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui kegiatan Home Industri Sepatu Lokal
2. Mengetahui proses produksi pembuatan sepatu
3. Mengetahui cara perhitungan Data/ Biaya pada Home Industri sepatu lokal

1.4 Manfaat Penelitian


Dari tujuan tersebut penulis dapat menyimpulkan manfaat dari makalah ini,
adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa saja yang kegiatan yang dilakukan oleh Home
industri Sepatu lokal?
2. Untuk mengetahui apa saja proses produksi pembuatan sepatu?
3. Untuk mengetahui bagaimana perhitungan Data/ Biaya pada Home
Indrustri Sepatu Lokal?

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Standar Unit


1. Biaya standar unit suatu input tertentu bergantung pada standar kuantitas
dan standar harga.
2. Standar kuantitas mengacu pada jumlah input yang seharusnya digunakan
per unit output.
3. Standar harga mengacu pada jumlah yang seharusnya dibayar untuk jumlah
input yang digunakan.
4. Standar harga ialah tanggung jawab gabungan dari operasional, pembelian,
personalia, dan akuntansi.
5. Operasional menentukan kualitas input yang dibutuhkan.
6. Personalia & pembelian bertanggung jawab memperoleh kualitas input
sebagaimana diminta dengan harga yang terendah.
7. Dalam penetapan standar harga, pembelian harus mempertimbangkan
diskon, biaya pengiriman, & kualitas.
8. Personalia harus mempertimbangkan pembayaran PPH, fasilitas tambahan,
dan kualifikasi.
9. Akuntansi bertanggung jawab atas pencatatan standar harga & menyiapkan
laporan yang membandingkan aktual terhadap standar.

Jenis-jenis standar unit, antara lain :

1. Standar Ideal.
Ciri : semua berjalan normal ; mesin tidak rusak, karyawan bekerja dengan
baik, dsb.
2. Standar yang saat ini dapat tercapai.
Ciri : operasional berjalan dengan efisien ; adanya kelonggaran namun tidak
terlalu lama.

Biaya standar unit = standar kuantitas x standar harga

6
2.1 Biaya Produk Standar.
Biaya standar adalah jumlah yang seharusnya dikeluarkan untuk
memproduksi suatu barang dan jasa. Biaya standar yang dapat diraih dengan
kondisi operasional yang efisien. Sistem perhitungan biaya standar digunakan
untuk memperbaiki perencanaan untuk dan pengendalian, serta memfasilitasi
perhitungan harga pokok produk, dengan membandingkan hasil aktual dengan
standar dan membagi variansi dalam komponen harga dan kuantitas, respon
balik tersedia sebagai informasi.Dalam perusahaan manufaktur, biaya standar
dikembangkan untuk bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan
overhead. Lembar biaya standar memberikan rincian yang menggarisbawahi
biaya standar per unit. Lembar biaya standar juga menyatakan kuantitas tiap
input yang seharusnya digunakan untuk memproduksi satu unit output.

2.3 Analisis Varian.


1. Analisis Varian Bahan Baku Langsung.
Tanggung jawab terhadap pengendalian harga bahan baku langsung
biasanya diemban oleh agen pembelian.
Variansi harga dipengaruhi oleh faktor-faktor, seperti :
a. Kualitas.
b. Diskon.
c. Kuantitas.
d. Jarak sumber dari pabrik.

Langkah pertama dalam analisis variansi adalah memutuskan signifikan


atau tidaknya variansi. Jika dinilai tidak signifikan, langkah lebih jauh tidak
diperlukan.

7
Variansi harga bahan baku dapat dihitung dari :

Ketika Bahan Baku digunakan untuk produksi


Atau
Bahan Baku dibeli

Rumus :
MPV = (AP x AQ) – (SP x AQ)
Atau
MPV = (AP-SP) AQ

MUV = (SP x AQ) – (SP x SQ)


Atau
MUV = (AQ - SQ) SP

Keterangan :
MPV/MUV = Varian harga bahan baku langsung (material price varian).
AP = Harga Aktual per unit.
SP = Harga Standar per unit.
AQ = Kuantitas Aktual Bahan Baku yang digunakan

2. Analisis Varian Tenaga Kerja Langsung.


a. Tarif-tarif tenaga kerja sangat dipengaruhi oleh tekanan eksternal : pasar
tenaga kerja & kontrak persatuan buruh.
b. Tarif upah aktual jarang mengacu pada tarif standar.
c. Munculnya variansi tarif tenaga kerja biasanya disebabkan oleh tarif
upah rata-rata digunakan sebagai tarif standar.
d. Lembur yang tidak diperkirakan juga dapat menyebabkan variansi tarif
tenaga kerja.

Rumus :

8
LEV = (AH x SR) – (SH x SR)
ATAU
LEV = (AH – SH) SR

Keterangan :
AH = jam aktual tenaga kerja langusng yang digunakan.
SH = jam standar tenaga kerja langsung yang seharusnya digunakan.
SR = Tarif upah standar per jam.

3. Analisis Varian Biaya Overhead.


a. Pada bahan baku langsung & tenaga kerja langsung, total variansi dibagi
menjadi variansi harga & variansi efisiensi.
b. Variansi overhead total adalah perbedaan antara overhead yang
dibebankan dan overhead yang aktual, juga dibagi menjadi variansi
komponen.
c. Banyaknya variansi komponen yang dihitung bergantung pada metode
analisis variansi yang digunakan.
d. Total varian overhead variabel dibagi menjadi 2 : variansi pengeluaran
overhead variabel & variansi efisensi overhead variabel.
e. Total varian overhead tetap dibagi menjadi 2 : variansi pengeluaran
overhead tetap & variansi efisensi overhead tetap.
f. Overhead variabel merupakan suatu input yang tidak homogen ;
gabungan dari sejumlah besar bahan baku, tenaga kerja tak langsung,
listrik, pemeliharaan, dll.
g. Tarif standar overhead variabel mewakili biaya beban per jam tenaga
kerja langsung yang seharusnya muncul pada semua bagian overhead
variabel.
h. Variansi pengeluaran overhead tetap adalah perbedaan antara overhead
tetap aktual dan overhead tetap yang dianggarkan.

9
i. Variansi pengeluaran menguntungkan karena overhead tetap yang
dikeluarkan < overhead tetap yang dianggarkan.
j. Biaya overhead tetap banyak dipengaruhi oleh keputusan jangka
panjang & bukan oleh perubahan, dalam tingkat produksi, variansi
anggaran biasanya kecil. Contoh : penyusutan, gaji, biaya asuransi, dll.

10
BAB III
METODOLOGI OBSERVASI

3.1 Profil perusahaan


Home industri sepatu lokal yanita merupakan perusahaan pembuatan sepatu
lokal yang berdiri pada tahun 2016. Home industri ini didirikan oleh ibu Yanita
Manhan. Beliau merupakan mantan pegawai dari pabrik sepatu swasta yang berada
ditangerang. Pada awal perusahaan berdiri jumlah karyawanya hanya berjumlah 5
orang dan hanya mampu menghasilkan produk sepatu tidak kurang dari 100 pasang
sepatu perbulan.pada tahun 2017 hingga kini perusahaan mulai berkembang dengan
memiliki karyawan berjumlah 38 orang dan mampu menghasilkan produksi sepatu
lebih dari 800 pasang perbulannya.

3.2 Metode Observasi


1. Pengamatan langsung
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research).
Adapun lokasi penelitian ini dilakukan di home industri sepatu lokal yanita
yang berada di jl raya peusar kecamatan panongan kabupaten tangerang.
Subyek dalam penelitian ini adalah pemiliknya sedangkan yang menjadi
obyek dalam penelitian ini adalah prospek usaha dan biaya standar usaha
home industri sepatu yanita .

2. Interview
Hasil penelitian ini merupakan informasi yang diberikan langsung
oleh sang pemilik ketika dilakukan sesi tanya jawab.

11
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Kegiatan Home Industri sepatu Yanita

Produk yang dihasilkan oleh perusahaan adalah sepatu khusus pria


dengan jenis sepatu sport dengan berbagai model. Produk yang dihasilkan
merupakan produk jadi yang diproduksi untuk memenuhi permintaan
konsumen. Bahan baku yang digunakan adalah bahan kain dengan
berbagai corak dan warna. Selain bahan baku utama, proses produksi juga
didukung oleh peralatan dan perlengkapan lainnya guna menunjang
kegiatan produksi antara lain adalah mesin Cutting, mesin jahit, mesin
strobel,mesin kancing,oven sepatu. aksesoris sepatu, bahan perekat,
benang, jarum, dan lain-lain. Mesin dan peralatan yang digunakan dalam
proses produksi dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Table 4.1

Daftar mesin dan peralatan produksi

Jenis Jumlah Fungsi


Mesin cutting
Pemotongan bahan baku sebelum dibentuk
1
menjadi upper sepatu
Mesin Jahit Merakit antar komponen yang sudah dibuat
8
Polanya
Mesin strobel 1 Penyatuan upper dan midsole dengan cara
dijahit
Mesin kancing 3 Pemasangan antara kancing dengan sepatu

Oven sepatu
1

12
4.2 Proses Produksi Sepatu

Proses produksi meliputi kegiatan merubah bahan mentah atau setengah jadi
menjadi bahan jadi melalui proses transformasi dengan menggunakan sumberdaya.
Sumberdaya yang digunakan meliputi bahan baku, mesin, dan peralatan lainnya, serta
SDM yang terampil dan berkualitas. Tahap proses produksi ini jika digambarkan adalah
sebagai berkut :

Tahap Persiapan

Tahap Pembuatan Pola

Tahap Pemotongan dan Menjahit

Tahap Perakitan Sepatu

Tahap finishing
utuitutgoufffffffff
1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan merupakan tahap awal dalam proses produksi. Pada tahap ini
kegiatan yang dilakukan adalah mempersiapkan model sepatu yang akan dibuat
selanjutnya dilakukan perencanaan kebutuhan bahan baku dan bahan penolong beserta
perencanaan biaya kebutuhan produksi.

2. Tahap Pembuatan Pola

Tahap pembuatan pola merupakan kegiatan menggambar pola sesuai dengan


model sepatu yang akan dibuat diatas kain/bahan kulit imitasi. Kegiatan menggambar
pola dilakukan dengan hati-hati dan disertai dengan keterangan atau detail gambar.

13
3. Tahap Pemotongan Pola dan Menjahit

Tahap pemotongan dan menjahit dilakukan oleh tukang atas atau karyawan yang
membuat bagian muka sepatu. Bahan-bahan dipotong sesuai dengan gambar pola yang
telah dibuat sebelumnya. Pemotongan bahan ini dilakukan dengan tepat untuk
menghindari pemborosan bahan yang ada, setelah itu, potongan-potongan bahan tersebut
digabungkan untuk menghasilkan bentuk muka sepatu. Pada tahap ini juga dilakukan
pemasangan aksesoris-aksesoris sepatu sesuai dengan model. Penggabungan bagian-
bagian sepatu ini biasanya menggunakan mesin jahit dan juga lem untuk merekatkan
bagian-bagian tertentu

4. Tahap Perakitan Sepatu

Tahap perakitan sepatu meliputi kegiatan menyatukan bagian muka sepatu yang
telah dibuat sebelumnya, bagian alas luar sepatu yang telah dibuat, dan bagian alas bagian
dalam sepatu. Pada tahap perakitan biasanya dilakukan oleh tukang bawah. Bahan yang
telah dijahit kemudian dibentuk dengan tangan dengan menggunakan cetakan sepatu yang
terbuat dari besi berbentuk kaki. Selanjutnya menyatukan bahan sepatu yang sudah
terbentuk dengan bagian bawah sepatu atau alas sepatu.

5. Pada tahap finishing

Dilakukan kegiatan merapikan sepatu yang telah dirakit. Selain itu juga pada
tahap ini dilakukan pemeriksaan kembali terhadap sepatu yang telah jadi, jika sepatu cacat
maka dikembalikan ke tukang bawah untuk diperbaiki. Sepatu yang telah sesuai ditandai
dengan stiker ukuran sepatu untuk selanjutnya di packing menggunakan kardus. Biaya
yang timbul adalah biaya penggunaan bahan penolong dan biaya penyusutan peralatan.

14
4.3 Perhitungan/Data Biaya
Home induustri sepatu yanita menjual hasil produksi sepatunya melalui pihak
grosir untuk didistribusikan ke pedagang lain. Sistem pemasaran sepatu yang dihasilkan
perusahaan adalah dengan menjual sepatu secara rutin kepada langganannya atau lebih
dikenal dengan pihak grosir di Pasar Cipulir. Data yang dipakai adalah data bulan
februari 2010. Home Indusrtri sepatu yanita memproduksi sepatu sport pria setiap
bulannya sebanyak 70 kodi.Adapun perincian biaya-biaya yang digunakan untuk
memproduksi sepatu tersebut untuk bulan februari 2020 adalah :

1. Biaya Bahan Baku

Canvas (kain sepatu) Rp 15.000/pasang


outsole Rp 6.500/pasang
Foxing,toe cap,bumper Rp 10.000/pasang
Logo Rp 500/pasang
insole Rp 1.600/pasang
Jumlah Rp 33.600

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung

Biaya tenaga kerja langsung dihitung berdasarkan biaya yang


sesungguhnya terjadi yang digunakan untuk menghasilkan produk tersebut.
Sistem upah yang berlaku ialah dimana tenaga kerja dibayar berdasarkan jumlah
sepatu yang dihasilkan.Biaya Tenaga Kerja Langsung
(dalam satuan Rp)
Jenis Pekerjaan Jumlah Upah/hari Total

Cutting 1 100.000 100.000

Sewwing 16 80.000 1.280.000

Assembling 11 100.000 1.100.000

Finishing 10 50.000 500.000

Total 2.980.000
BTKL

15
3. Biaya Overhead Pabrik
a. Biaya Bahan Penolon
Bahan penolong adalah bahan yang tidak menjadi bagian produk jadi atau bahan
yang meskipun menjadi bagian produk jadi tetapi nilainya relative kecil.
Biaya Penggunaan Bahan Penolong

(dalam satuan Rp)

No. Bahan Penolong Jumlah Jumlah

1 Benang Jahit 70 70.000


2 Embos Merk 20 8.000
3 Primer 1 300.000
4 Lem 1 600.000
5 Tolen 1 drum 2.200.000
6 Aksesoris 455.000
7 Kardus 1 kodi 115.000
8 Peralatan 300.000
jumlah 4.048.000
 Biaya Listrik Rp 3.500.000/bulan

b. Biaya Pemeliharaan Mesin dan Kendaraan


Biaya pemeliharaan mesin dan kendaraan merupakan biaya perawatan dan
perbaikan serta pembelian suku cadang mesin dan kendaraan apabila mengalami
kerusakan.
Biaya Pemeliharaan Mesin dan Kendaraan
(dalam satuan Rp)
No. Keterangan Biaya /bulan
1 Mesin Jahit 100.000
2 Mesin Stobel 100.000
3 Mmesin Kancing 100.000
4 Mobil 200.000
5 Jumlah 500.000

Perhitungan Biaya Overhead Pabrik


16
(dalam satuan Rp)
Keterangan Biaya Jumlah
Biaya Bahan Baku Penolong 4.048.000
Biaya Listrik 3.500.000
Biaya Pemeliharaan mesin dan 500.000
kendaraan
Biaya sewa gedung 2.000.000
Total BOP 10.048.000

4.4 Perhitungan Harga Pokok Produksi


Perhitungan Harga Pokok Produksi Perusahaan

BBB Rp 33.600

BTKL Rp 2.980.000

BOP Rp10.048.000
Rp 13,061,600

17
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat diketahui bahwa dimana tempat melakukan


kegiatan penelitian usaha, mengidentifikasi apa saja kegiatan yang terjadi dalam usaha
tersebut, merincikan kebutuhan kebutuhan yang diperlukan oleh home industri,
persediaan bahan bahan yang akan digunakan sampai produk yang dihasilkan, serta
keuntungan yang iperoleh juga penyelesaian permasalahan dengan menggunakan
beberapa metode. Dari penelitian ini pula dapat kita ketahui bahwa biaya memang dapat
menjadi acuan dalam penetuan harga jual dan menjadi alat untuk pengendalian manjerial
maupun pemilik.

5.2 Saran

Demikian laporan yang telah dibuat dan kiranya para pembaca dapat memaklumi
dan memhami apabila didalam laporan ini masih terdapat kekurangan dan kekeliruan
beserta langkah langkah penyelesaian permasalahan.

5.3 Dokumentasi

18
19

Anda mungkin juga menyukai