AKUNTANSI MANAJEMEN
“METODE PENENTUAN HARGA POKOK PESANAN”
UNIVERSITAS YAPIS
PAPUA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat dan karunia-Nya, penyusunan makalah ini dapat terselesaikan dengan
cukup baik.
Dalam penyelesaian makalah ini, kami banyak mengalami kesulitan, terutama
disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat
panduan dari buku yang kami pelajari, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
kami sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran,
penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan makalah
yang lebih baik lagi. Harapan kami, semoga makalah yang sederhana ini dapat berguna
bagi kita semua.
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. A. Pengertian dan Konsep Metode Harga Pokok Pesanan ........................................ 3
B. Karakteristik Biaya Pesanan ...................................................................................... 3
C. Kartu Biaya Pesanan.................................................................................................. 3
D. Pengumpulan Biaya Produksi dalam Metode Harga Pokok Pesanan ....................... 4
E. Harga Pokok Produksi ............................................................................................... 5
1. Biaya bahan baku ................................................................................................ 5
2. Biaya tenaga kerja langsung ................................................................................ 6
3. Biaya overhead pabrik ......................................................................................... 6
F. Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi Per Pesanan............................................ 6
1. Menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan ........................ 6
2. Mempertimbangkan penerimaan atau penolakan pesanan .................................. 6
3. Memantau realisasi biaya produksi ..................................................................... 7
4. Menghitung laba atau rugi dap pesanan .............................................................. 7
5. Menentukan harga pokok persediaan barang jadi dan batang dalam proses yang
disajikan neraca ................................................................................................... 7
G. Kartu Harga Pokok (Job Order Cost Sheet) .............................................................. 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................................ 9
B. Saran .......................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap bidang kegiatan produksi pasti mempunyai tujuan yang ingin dicapai oleh
perusahaan tersebut. Umumnya tujuan utama suatu perusahaan adalah mendapatkan laba atau
keuntungan yang besar. Setiap kegiatan produksi membutuhkan biaya produksi karena biaya
produksi ditujukan untuk memperoleh nilai ekonomis produk yang lebih tinggi. Oleh karena
itu, setiap perusahaan membutuhkan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya
overhead pabrik.
Biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik sangat penting
karena merupakan salah satu teknik untuk menerapkan kebijakan-kebijakan dalam
pembebanan oleh suatu produk. Merupakan bagian dari proses perencanaan untuk menentukan
tindakan bagi kegiatan produksi dimasa yang akan datang. Memberikan informasi untuk
menentukan tindakan bagi kegiatan produksi. Memberikan gambaran bagi suatu perusahaan,
di samping itu juga perusahaan membutuhkan analisis selisih.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Apa pengertian dan konsep metode harga pokok pesanan?
2. Bagaimana karakteristik biaya pesanan?
3. Apa yang dimaksud kartu biaya pesanan?
4. Bagaimana pengumpulan biaya produksi dalam metode harga pokok pesanan?
5. Apa perbedaan antara akuntansi perusahaan manufaktur dan akuntansi perusahaan dagang?
6. Apa yang dimaksud harga pokok produksi?
7. Apa manfaat informasi harga pokok produksi per pesanan?
8. Apa yang dimaksud kartu harga pokok (job order cost sheet)?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penulisan dalam makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian dan konsep metode harga pokok pesanan.
2. Untuk mengetahui tentang karakteristik biaya pesanan.
3. Untuk mengetahui tentang kartu biaya pesanan.
1
4. Untuk mengetahui cara pengumpulan biaya produksi dalam metode harga pokok pesanan.
5. Untuk mengetahui tentang perbedaan antara akuntansi perusahaan manufaktur dan akuntansi
perusahaan dagang.
6. Untuk mengetahui tentang harga pokok produksi.
7. Untuk mengetahui tentang manfaat informasi harga pokok produksi per pesanan.
8. Untuk mengetahui tentang kartu harga pokok (job order cost sheet).
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
yang belum selesai dapat berfungsi sebagai buku besar tambahan untuk persediaan dalam
proses. Syarat penggunaan metode harga pokok pesanan:
1. Masing-masing pesanan, pekerjaan, atau produk dapat dipisahkan identitasnya secara
jelas dan perlu dilakukan penentuan harga pokok pesanan secara individual.
2. Biaya produksi harus dipisahkan ke dalam dua golongan, yaitu: biaya langsung (BBB
dan BTKL) dan biaya tak langsung (selain BBB dan BTKL).
3. BBB dan BTKL dibebankan/diperhitungkan secara langsung terhadap pesanan yang
bersangkutan, sedangkan BOP dibebankan kepada pesanan atas dasar tarif yang
ditentukan di muka.
4. Harga pokok setiap pesanan ditentukan pada saat pesanan selesai.
5. Harga pokok per satuan produk dihitung dengan cara membagi jumlah biaya produksi
yang dibebankan pada pesanan tertentu dengan jumlah satuan produk dalam pesanan
yang bersangkutan.
6. Untuk mengumpulkan biaya produksi tiap pesanan digunakan kartu harga pokok (job
cost sheet), yang merupakan rekening/buku pembantu bagi rekening kontrol barang
dalam proses.
4
didasarkan pada tiap-tiap pemesanan digunakan kartu harga pokok. Dan untuk memudahkan
dalam mencatat biaya-biaya langsung ke kartu harga pokok, maka nomor order produksi harus
dituliskan di atas kartu harga pokok di masing-masing pesanan.
Manfaat dari adanya informasi harga pokok pesanan adalah:
1. Dapat digunakan untuk menentukan harga yang akan diberikan kepada pihak pemesan.
2. Memantau realisasi dari proses produksi.
3. Mempertimbangkan penerimaan ataupun penolakan terhadap pesanan yang ada.
4. Digunakan untuk menghitung keuntungan dan kerugian yang didapat perusahaan.
5. Menentukan harga dari pokok persediaan produk jadi dan produk yang masih di dalam
tahap proses.
Pengumpulan biaya produksi di dalam metode harga pokok pesanan terdiri dari beberapa
proses, yaitu:
1. Pencatatan biaya bahan baku utama, pada proses ini terbagi menjadi dua proses yaitu
proses pencatatan pembelian bahan baku utama dan catatan pemakaian dari bahan baku.
2. Pencatatan biaya tenaga kerja langsung. Biasanya memerlukan pengumpulan dua jenis
jam kerja yaitu, jam kerja total selama periode tertentu dan jam kerja yang digunakan
hanya dalam setiap pengerjaan pesanan.
3. Pencatatan biaya overhead pabrik. Hal ini biasanya dibagi ke dalam beberapa golongan,
antara lain adalah biaya bahan penolong, biaya reparasi, biaya tenaga kerja tak langsung,
biaya yang timbul karena adanya penilai terhadap aktiva tetap, serta biaya lainnya yang
memerlukan uang tunai langsung.
4. Pencatatan produk selesai. Harga produk yang suda jadi nantinya akan dicatat dalam
kartu persediaan dan kartu harga pesanan.
5
2. Biaya tenaga kerja langsung
Merupakan biaya yang dibayarkan kepada tenaga langsung Istilah tenaga kerja langsung
digunakan untuk menunjuk tenaga kerja (karyawan) yang terlibat langsung dalam pengolahan
bahan langsung atau bahan baku menjadi barang jadi. Misalnya upah yang dibayarkan kepada
karyawan bagian pemotongan atau bagian perakitan atau bagian pengecatan pada perusahaan
mebel.
6
3. Memantau realisasi biaya produksi
Jika suatu pesanan telah diputuskan untuk diterima, manajemen memerlukan informasi
biaya produksi yang sesungguhnya dikeluarkan di dalam memenuhi pesanan tertentu. Oleh
karena itu, akuntansi biaya digunakan untuk mengumpulkan informasi biaya produksi tiap
pesanan yang diterima untuk memantau apakah proses produksi untuk memenuhi tertentu
menghasilkan total biaya produksi pesanan sesuai dengan yang diperhitungkan sebelumnya.
5. Menentukan harga pokok persediaan barang jadi dan batang dalam proses yang
disajikan neraca
Pada saat perusahaan dituntut untuk membuat pertanggungjawaban keuangan periodik,
manajemen harus menyajikan laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi. Di dalam
neraca manajemen harus menyajikan harga pokok persediaan barang jadi dan harga pokok
yang sampai dengan tanggal neraca masih dalam proses. Untuk tujuan tersebut, manajemen
perlu menyelenggarakan pencatatan biaya produksi untuk setiap pesanan. Berdasarkan catatan
biaya produksi tiap pesanan tersebut manajemen dapat menentukan biaya produksi yang
melekat pada pesanan yang telah selesai diproduksi, namun pada tanggal neraca belum
diserahkan kepada pemesan. Di samping itu, berdasarkan catatan itu pula manajemen dapat
menentukan harga pokok dari produk yang sampai dengan tanggal penyajian neraca masih
dalam proses pengerjaan.
7
Biaya produksi dipisahkan menjadi biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak
langsung dalam hubungannya dengan pesanan tersebut. Biaya produksi langsung dicatat dalam
kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan secara langsung, sedangkan biaya produksi tidak
langsung dicatat dalam kartu harga pokok berdasarkan suatu tarif tertentu.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode harga pokok pesanan adalah suatu metode pengumpulan biaya produksi untuk
menentukan harga pokok produk pada perusahaan yang menghasilkan produk atas dasar
pesanan. Tujuan dari penggunaan metode harga pokok pesanan adalah untuk menentukan
harga pokok produk dari setiap pesanan baik harga pokok secara keseluruhan dari tiap-tiap
pesanan maupun untuk per satuan.
Metode pengumpulan biaya produksi tergantung pada sifat pengolahan suatu produk.
Sifat pengolahan produk pada perusahaan manufaktur dibedakan ke dalam dua golongan, yaitu:
pengolahan produk dengan berdasarkan pesanan dan pengolahan produk dengan berdasarkan
produksi massa. Dengan demikian, metode dalam pengumpulan biaya produksi juga dibedakan
menjadi 2 metode, yaitu: metode harga pokok pesanan (job order cost method), dan metode
harga pokok proses (process cost method).
B. Saran
Kita sebagai mahasiswa ekonomi Islam yang sangat berkaitan dengan akuntansi
hendaknya mengetahui lagi hal-hal yang berkenaan dengan akuntansi biaya, agar kita memang
benar-benar menjadi seorang akuntan yang bisa digunakan oleh orang banyak terutama
dilembaga lembaga yang membutuhkan skill kita.
9
DAFTAR PUSTAKA
10