Oleh:
NURDYAH FARJARRINI
INDAH GITA CAHYANI
M. TAUFIK
M. AFRIANSYAH
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nya, penyusunan makalah ini dapat terselesaikan dengan cukup
baik.
Dalam penyelesaian makalah ini, penulis banyak mengalami kesulitan,
terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun,
berkat bimbingan dan bantuan dari pihak lain, akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan. Karena itu, sudah sepantasnya penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis
setiap saat.
Penulis sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran,
penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan
makalah yang lebih baik lagi. Harapan penulis, semoga makalah yang sederhana ini
dapat berguna bagi kita semua.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metode Harga Pokok Proses yang merupakan metode pengumpulan biaya
produksi yang digunakan oleh perusahaan yang mengolah produknya secara
massa. Di dalam metode ini, biaya produksi dikumpulkan untuk setiap proses
selama jangka waktu tertentu, dan biaya produksi per satuan dihitung dengan
cara membagi total biaya produksi dalam proses tertentu, selama periode
tertentu dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dari proses tersebut
selama jangka waktu yang bersangkutan.
Melalui makalah ini akan diuraikan metode harga pokok proses yang
sederhana, yaitu yang diterapkan dalam perusahaan yang mengolah produknya
melalui satu departemen produksi dan dalam perusahaan yang mengolah
produknya melalui lebih dari satu departemen produksi. Dan diuraikan pula
pengaruh adanya produk yang hilang dalam proses terhadap perhitungan harga
pokok produksi per satuan dalam departemen yang bersangkutan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
makalah ini adalah:
1. Apa pengertian metode harga pokok proses?
2. Apa manfaat informasi harga pokok proses?
3. Bagaimana sistem pembebanan biaya pada metode harga pokok proses?
4. Bagaimana penggolongan proses produksi pada perusahaan manufaktur?
5. Bagaimana karakteristik dan prosedur akuntansi biaya pada metode harga
pokok proses?
6. Bagaimana penggolongan biaya pada metode harga pokok proses?
7. Apa saja masalah-masalah khusus dalam perhitungan harga pokok produk
pada metode harga pokok proses?
8. Apa tujuan penentuan metode harga pokok proses?
1
2
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penulisan dalam makalah ini
adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian metode harga pokok proses.
2. Untuk mengetahui manfaat informasi harga pokok proses.
3. Untuk mengetahui sistem pembebanan biaya pada metode harga pokok
proses.
4. Untuk mengetahui penggolongan proses produksi pada perusahaan
manufaktur.
5. Untuk mengetahui karakteristik dan prosedur akuntansi biaya pada metode
harga pokok proses.
6. Untuk mengetahui penggolongan biaya pada metode harga pokok proses.
7. Untuk mengetahui masalah-masalah khusus dalam perhitungan harga
pokok produk pada metode harga pokok proses.
8. Untuk mengetahui tujuan penentuan metode harga pokok proses.
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
1. Biaya bahan
Dalam metode harga pokok proses tidak diadakan pemisahan antara
bahan baku dan bahan penolong, hal ini disebabkan umumnya produk yang
dihasilkan bersifat homogen dan bentuknya standar sehingga setiap satuan
produk yang sama akan menikmati bahan yang relatif sama pula. Semua
harga pokok bahan yang diproses atau diolah menjadi produk selesai atau
bagian produk selesai, baik dapat diidentifikasikan atau tidak dapat
diidentifikasikan dengan produk tertentu, adalah merupakan biaya bahan.
Kartu buku besar pembantu persediaan dibuat untuk setiap jenis bahan,
permintaan bahan oleh setiap departemen yang menggunakan bahan
digunakan dokumen bon permintaan bahan dan pemakaian bahan di dalam
produksi oleh setiap departemen harus dibuatkan laporan pemakaian bahan
yang akan dipakai dasar menyusun laporan harga pokok produksi. Laporan
pemakaian bahan digunakan pula untuk pengendalian pemakaian bahan
oleh setiap departemen.
2. Biaya tenaga kerja
Dalam metode harga pokok proses tidak dipisahkan atau dibedakan
antara biaya tenaga kerja langsung dan biaya tenaga kerja tak langsung.
Apabila produk diolah melalui satu tahapan pengolahan, maka semua biaya
tenaga kerja di pabrik digolongkan sebagai elemen biaya tenaga kerja.
Apabila produk diolah melalui beberapa tahapan atau departemen, semua
biaya tenaga kerja pada departemen produksi digolongkan sebagai biaya
tenaga kerja, sedangkan biaya tenaga kerja departemen pembantu
diperlakukan sebagai elemen biaya overhead pabrik.
3. Biaya overhead pabrik
Biaya overhead pabrik pada metode harga pokok proses, yaitu
meliputi semua biaya produksi di departemen produksi selain biaya bahan
dan biaya tenaga kerja ditambah semua biaya pada departemen pembantu
yang ada di pabrik. Apabila perusahaan tidak memiliki departemen
pembantu di pabrik, biaya overhead pabrik meliputi semua elemen biaya
produksi selain biaya bahan dan biaya tenaga kerja.
9
A. Kesimpulan
Metode harga pokok proses adalah metode pengumpulan biaya produksi
melalui departemen produksi atau pusat pertanggungjawaban biaya, yang
umumnya diterapkan pada perusahaan yang menghasilkan produk atau massa.
Metode harga pokok proses biasanya digunakan oleh perusahaan yang
menghasilkan produk yang sama (homogen) dan melalui serangkaian proses
yang sama.
Dalam perusahaan yang memproduksi produknya secara massa,
karakteristik produksinya antara lain adalah produk yang dihasilkan merupakan
produk standar dan sama setiap bulan. Metode pengumpulan harga pokok
proses memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Sifat produksinya terus menerus.
2. Pengumpulan harga pokok produk dilakukan periodik, biasanya setiap akhir
bulan.
3. Perhitungan harga pokok per satuan dilakukan setiap akhir periode,
misalnya setiap akhir bulan.
B. Saran
Kita sebagai mahasiswa ekonomi Islam yang sangat berkaitan dengan
akuntansi hendaknya mengetahui lagi hal-hal yang berkenaan dengan akuntansi
biaya, agar kita memang benar-benar menjadi seorang akuntan yang bisa
digunakan oleh orang banyak terutama dilembaga lembaga yang membutuhkan
skill kita. Amiiin.
11
DAFTAR PUSTAKA