Anda di halaman 1dari 23

PROPOSAL

METODE HARGA POKOK PROSES - PENGANTAR

(MATA KULIAH : AKUNTANSI BIAYA)

KELOMPOK 4

Disusun Oleh :

Nama Nomor Induk Mahasiswa (NIM)


3.1 RAYNA ZAHRATU (A1B022196)
3.2 RIFAD ICHIRO KURNIAWAN (A1B022199)
3.3 STEVI HASTRIA (A1B022219)
3.4 TRIA RIZKI PEBRINA (A1B022221)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MATARAM

2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang Maha pemurah lagi
Maha penyayang. Dengan rahmat dan hidayah serta karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan tugas ini untuk mata kuliah Akuntansi dengan baik.

Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman
yang terang benderang yakni Addinul Islam. Dan tak lupa juga ribuan terima
kasih kami ucapkan kepada Drs. Muhdin, M.Si. selaku dosen pengampu untuk
mata kuliah Akuntansi Biaya.

Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
khususnya bagi mahasiswa/i di Univeritas Mataram dan dapat dijadikan sebagai
sarana untuk meningkatkan pembelajaran. Yang Maha sempurna memang Allah
SWT semata, tetapi kita sebagai hamba-Nya wajib untuk berusaha menjadi yang
lebih baik, maka dari itu dengan senang hati kami menanti kritik dan saran yang
bersifat membangun dengan tercapainya kebaikan. Akhir kalam, semoga Rahmat,
Hidayah, serta Inayah-Nya senantiasa tercurahkan kepada kita. Aamiin ya rabbal
alaamiin.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................

1.2 Latar Belakang.......................................................................................................


1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................
1.3 Tujuan....................................................................................................................
1.4 Manfaat..................................................................................................................

BAB II KAJIAN PUSTAKA............................................................................................

2.1 Karakteristik Metode Harga Pokok Proses............................................................


2.2 Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi............................................................
2.3 Metode Harga Pokok Proses - Tanpa Memperhitungkan Persediaan Produk
Dalam Proses Awal................................................................................................

BAB III METODE PENELITIAN....................................................................................

BAB IV PEMBAHASAN...............................................................................................

3.1 Menentukan Harga Jual Produk Sasak Maiq.......................................................


3.2 Memantau realisasi biaya produksi biaya produksi………………………
10
3.3 Menghitung Laba atau Rugi Bruto periode
tertentu....................................11
3.4 Metode harga pokok proses-produk diolah melalui satu departemen
produksi………………………………………………………………......12
3.5 Laporan Biaya Produksi......................................................................................
3.6 Jurnal Pencatatan Biaya Produksi UMKM Sasak Maiq......................................

BAB V PENUTUP..........................................................................................................

Kesimpulan...............................................................................................................
Saran........................................................................................................................

ii
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................

LAMPIRAN....................................................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Metode Harga Pokok Proses yang merupakan metode pengumpulan


biaya produksi yang digunakan oleh perusahaan yang mengolah produknya
secaramassa. Di dalam metode ini, biaya produksi dikumpulkan untuk setiap
prosesselama jangka waktu tertentu, dan biaya produksi per satuan dihitung
dengan caramembagi total biaya produksi dalam proses tertentu, selama periode
tertentudengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dari proses tersebut selama
jangkawaktu yang bersangkutan.Melalui makalah ini akan diuraikan metode harga
pokok proses yangsederhana, yaitu yang diterapkan dalam perusahaan yang
mengolah produknyamelalui satu departemen produksi dan dalam perusahaan
yang mengolah produknya melalui lebih dari satu departemen produksi. Dan
diuraikan pula pengaruh adanya produk yang hilang dalam proses terhadap
perhitungan harga pokok produksi per satuan dalam departemen yang
bersangkutan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi topik permasalahan


dapat dirumuskan sebagai berikut
1. Apa itu Metode Harga Pokok Proses ?
2. Apa Perbedaan Harga Pokok Proses Dengan Pesanan ?
3. Bagaimana Metode harga pokok proses yang diterapkan dalam perusahaan
yang produknya diolah hanya melalui satu departemen produksi ?
4. Bagaimana Metode harga pokok proses yang diterapkan dalam perusahaan
yang produknya diolah melalui lebih dari satu departemen produksi ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu metode harga pokok proses !
2. Untuk mengetahui perbedaan harga pokok proses dengan pesanan !

1
3. Untuk mengetahui sistem metode harga pokok proses yang diterapkan
dalam perusahaan yang produknya diolah hanya melalui satu departemen
produksi !
4. Untuk mengetahui metode harga pokok proses yang diterapkan dalam
perusahaan yang produknya diolah melalui lebih dari satu departemen
produksi !

1.4 Manfaat Informasi Harga Pokok Produksi


1. Menentukan Harga Jual Produk
2. Memantau Realisasi Biaya produksi
3. Menghitung laba atau rugi periodic
4. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang
disajikan dalam neraca

2
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Metode harga pokok proses adalah metode pengumpulan biaya produksi


melalui departemen produksi atau pusat pertanggungjawaban biaya, yang
umumnya diterapkan pada perusahaan yang menghasilkan produk atau massa
metode harga pokok proses biasanya digunakan oleh perusahaan yang
menghasilkan produk yang sama (homogen) dan melalui serangkaian proses yang
sama.

2.1 KARAKTERISTIK METODE HARGA POKOK PROSES

Metode pengumpulan biaya produksi ditentukan oleh karakteristik proses produk


perusahaan. Dalam perusahaan yang berproduksi massa, karakteristik sebagai
berikut:

1. Produk yang dihasilkan merupakan produk standar

2. Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan adalah sama.

3. Kegiatan produksi dimulai dengan diterbitkannya perintah produksi yang berisi


rencana produkai produk standar untuk jangka waktu tertentu.

Perencanaan produksi dilakukan dengan diterbitkannya perin produksi


(production ender) setiap awal bulan yang berlaku untuk bulan tertentu. A dasar
karakteristik kegiatan produksi dalam perusahaan yang berproduksi massa, me
pengumpulan biaya produksi dalam perusahaan tersebut memiliki karakteristik
seper diuraikan berikut ini.

Perbedaan Metode Harga Pokok Proses dengan Metode Harga Pokok Pesanan

Untuk memahami karakteristik metode harga pokok proses, berikut ini disajikan
perbedaan metode harga pokok proses dengan metode harga pokok pesanan.
Perbeda diantara dua metode pengumpulan biaya produksi tersebut terletak pada:

1. Pengumpulan biaya produksi

3
2 Perhitungan harga pokok produksi per satuan.

3. Penggolongan biaya produksi.

4. Unsur biaya yang dikelompokkan dalam biaya overbead pabrik.

Pengumpulan Biaya Produksi. Metode harga pokok pesanan mengumpulkan biaya


produksi menunut pesanan, sedangkan metode harga pokok proses
mengumpulkan biaya produksi per departemen produksi per periode akuntansi.

Perhitungan Harga Pokok Produksi Per Satuan. Metode harga pokok pesanan
menghitung harga pokok produksi per satuan dengan cara membagi total biaya
yang dikeluarkan untuk pesanan tertentu dengan jumlah satuan produk yang
dihasilkan dalam pesanan yang bersangkutan. Perhitungan ini dilakukan pada saat
pesanan telah selesai diproduksi. Metode harga proses menghitung harga pokok
produksi per satuan dengan cara membagi total biaya produksi yang dikeluarkan
selama periode tertentu dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan selama
periode yang bersangkutan. Perhitungan ini dilakukan setiap alchir periode
akuntansi (biasanya akhir bulan).

Penggolongan Biaya Produksi. Di dalam metode harga pokok pesanan, biaya


produksi harus dipisahkan menjadi biaya produksi langsung dan biaya produksi
tidak langsung. Biaya produksi langsung dibebankan kepada produk berdasar
biaya yang sesungguhnya terjadi, sedangkan biaya produksi tidak langsung
dibebankan kepada produk berdasarkan tarif yang ditentukan di muka. Di dalam
metode harga pokok proses, pembedaan biaya produksi langsung dan biaya
produksi tidak langsung seringka tidak diperlukan, terutama jika perusahaan
hanya menghasilkan satu macam produk (seperti perusahaan semen, pupuk,
bumbu masak). Karena harga pokok per satuan produk dihitung setiap akhir
bulan, maka umumnya biaya overbead pabrik dibebankan kepada produk atas
dasar biaya yang sesungguhnya terjadi.

Unsur yang Digolongkan dalam Biaya Overhead Pabrik. Di dalam metode harga
pokok pesanan, biaya overhead pabrik terdiri dari biaya bahan penolong, biaya
tenaga kerja tidak langsung dan biaya produksi lain selain biaya bahan baku dan
biaya tenaga kerja langsung. Dalam metode ini biaya corbead pabrik dibebankan

4
kepada produk atas dasar tarif yang ditentukan di muka. Di dalam metode harga
pokok proses, biaya areread pabrik terdiri dari biaya produksi selain biaya bahan
baku dan bahan penolong dan biaya tenaga kerja (baik yang langsung maupun
yang tidak langsung). Dalam metode ini biaya suerhead pabrik dibebankan kepada
produk sebesar biaya yang sesungguhnya terjadi selama periode akuntansi
tertentu.

2.2 MANFAAT INFORMASI HARGA POKOK PRODUKSI

Dalam perusahaan yang berproduksi massa, informasi harga pokok produksi yang
dihitung untuk jangka waktu tertentu bermanfaat bagi manajemen untuk:

1.Menentukan harga jual produk.

2. Memantau realisasi biaya produksi.

3. Menghitung laba atau rugi periodik.

4. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang
disajikan dalam neraca.

Menentukan Harga Jual Produk. Perusahaan yang berproduksi massa memproses


produknya untuk memenuhi persediaan di gudang Dengan demikian biaya
produksi dihitung untuk jangka waktu tertentu untuk menghasilkan informasi
biaya produksi per satuan produk. Dalam penetapan harga jual produk, biaya
produksi per unit merupakan salah satu informasi yang dipertimbangkan di
samping informasi biaya lain serta informasi nonbiaya. Kebijakan penetapan
harga jual yang didasarkan pada biaya menggunakan formula penetapan harga
jual berikut ini:

Taksiran biaya produksi untuk jangka waktu tertentu Rpxx


Taksiran biaya nonproduksi untuk jangka waktu tertentu Rpxx +
Taksiran total biaya untuk jangka waktu tertentu Rpxx
Jumlah produk yang dihasilkan untuk jangka waktu tertentu Rpxx ÷
Taksiran harga pokok produk per satuan Rpxx
Laba per unit yang diinginkan Rpxx +

5
Taksiran harga jual per unit yang dibebankan kepada pembeli Rpxx

Dari formula tersebut terlihat bahwa informasi taksiran biaya produksi per satuan
yang akan dikeluarkan untuk memproduksi produk dalam jangka waktu tertentu
dipakai. sebagai satu dasar untuk menentukan harga jual per unit produk yang
akan dibebankan kepada pembeli. Untuk menaksir biaya produksi yang akan
dikeluarkan dalam memproduksi produk dalam jangka waktu tertentu perlu
dihitung unsur-unsur biaya berikut ini:

Taksiran biaya bahan baku Rpxx


Taksiran biaya tenaga kerja langsung Rpxx
Taksiran biaya overhead pabrik Rpxx +

Taksiran biaya produksi Rpxx

Memantau realisasi biaya produksi. Jika rencana produksi untuk jangka waktu
terter telah diputuskan untuk dilaksanakan, manajemen memerlukan informasi
biaya produk yang sesungguhnya dikeluarkan di dalam pelaksanaan rencana
produksi tersebut. Ol karena itu, akuntansi biaya digunakan untuk mengumpulkan
informasi biaya produks yang dikeluarkan dalam jangka waktu tertentu untuk
memantau apakah proses produks mengkonsumsi total biaya produksi sesuai
dengan yang diperhitungkan sebelumnya Pengumpulan biaya produksi untuk
jangka waktu tertentu tersebut dilakukan dengan menggunakan metode harga
pokok proses. Perhitungan biaya produksi sesungguhnya yang dikeluarkan untuk
jangka waktu tertentu dilakukan dengan formula berikut ini:

Biaya produksi sesunguhnya 31 september 2023


Realitannya…
Biaya bahan baku sesungguhnya Rpxx
Biaya tenaga kerja sesungguhnya Rpxx
Biaya overhead pabrik sesungguhnya Rpxx +

6
Total biaya produksi sesungguhnya bulan ini Rpxx

Menghitung Laba atau Rugi Bruto Periode Tertentu. Untuk mengetahui apakah
kegiatan produksi dan pemasaran perusahaan dalam periode tertentu mampu
menghasilkan laba bruto atau mengakibatkan rugi bruto, manajemen memerlukan
informasi biaya produksi yang telah dikeluarkan untuk memproduksi produk
dalam periode tertentu. Informasi laba atau rugi bruto periodik diperlukan untuk
mengetahu kontribusi produk dalam menutup biaya nonproduksi dan
menghasilkan laba atau rugi. Oleh karena itu, metode harga pokok proses
digunakan oleh manajemen untuk mengumpulkan informasi biaya produksi yang
sesungguhnya dikeluarkan untuk periode tertentu guna menghasilkan informasi
laba atau rugi bruto tiap periode. Laba atau rugi bruto tiap periode dihitung
sebagai berikut:

Hasil penjualan (harga jual per satuan X volume produksi yang dijual) Rpxx

Persedian produksi jadi awal Rpxx

Persedian produk dalam Rpxx

Biaya Produksi

Biaya bahan baku Rpxx

Biaya tenaga kerja Rpxx

Biaya overhead pabrik Rpxx +

Total biaya produksi Rpxx +

Persediaan produk dalam proses akhir Rpxx

Rpxx -

Harga pokok produksi Rpxx

Harga pokok produk yang tersedia untuk dijual Rpxx +

Persedian produk jadi akhir Rpxx

Harga pokok produk yang dijual Rpxx -

Laba bruto Rpxx

7
Menentukan Harga Pokok Persediaan Produk Jadi dan Produk Dalam Proses yang
Disajikan Dalam Neraca. Pada saat manajemen dituntut untuk membuat
pertanggungjawaban keuangan periodik, manajemen harus menyajikan laporan
keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi. Di dalam neraca, manajemen harus
menyajikan harga pokok persediaan produk jadi dan harga pokok produk yang
pada tanggal neraca masih dalam proses. Untuk tujuan tersebut, manajemen perlu
menyelenggarakan catatan biaya produksi tiap periode. Berdasarkan catatan biaya
produksi tiap periode tersebut manajemen dapat menentukan biaya produksi yang
melekat pada produk jadi yang belum laku dijual pada tanggal neraca. Disamping
itu, berdasarkan catatan tersebut, manajemen dapat pula menentukan biaya
produksi yang melekat pada produk yang pada tanggal neraca masih dalam proses
pengerjaan. Biaya produksi yang melekat pada produk jadi yang belum laku dijual
pada tanggal neraca disajikan dalam neraca sebagai harga pokok persediaan
produk jadi. Biaya produksi yang melekat pada produk yang pada tanggal neraca
masih dalam proses pengerjaan disajikan dalam neraca sebagai harga pokok
persediaan produk dalam proses.

2.3 METODE HARGA POKOK PROSES-TANPA MEMPERHITUNGKAN


PERSEDIAAN PRODUK DALAM PROSES AWAL

Untuk memberikan gambaran awal penggunaan metode harga pokok proses dalam
pengumpulan biaya produksi, berikut ini disajikan contoh penggunaan metode
harga pokok proses yang belum memperhitungkan dampak adanya persediaan
produk dalam proses awal. Variasi contoh penggunaan metode harga pokok
proses yang diurai dalam bab ini mencakup:

a. Metode harga pokok proses yang diterapkan dalam perusahaan yang


produkny diolah hanya melalui satu departemen produksi.
b. Metode harga pokok proses yang diterapkan dalam perusahaan yang
produkny diolah melalui lebih dari satu departemen produksi
c. Pengaruh terjadinya produk yang hilang dalam proses terhadap
perhitungan harga pokok produksi per satuan, dengan anggapan:
-Produk hilang pada awal proses
-Produk hilang pada akhir proses

8
BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam pembuatan proposal ini, penulis mengambil data-data yang


berhubungan dengan kajian yang bersumber dari :

1. Studi Kepustakaan (Library Research)


Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data maupun
informasi yang berhubungan dengan penelitian, serta memperoleh
orientasi yang lebih luas tentang topik yang dipilih seperti mempelajari
buku-buku, literatur, maupun sumber lainnya yang ada dengan
memanfaatkan data sekunder yaitu jurnal, artikel, dan beberapa tempat
pengambilan literatur lain yang berkaitan dengan kajian yang penulis
bahas.
2. Studi Lapangan (Field Research)
Pengumpulan data penulis lakukan secara langsung ke lapangan
dengan mempergunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
a. Wawancara (Interview)
Penulis menggunakan teknik wawancara yaitu pengumpulan data
dengan cara yang dilakukannya percakapan antara penulis dengan
pihak yang berhubungan langsung dengan masalah yang akan diteliti
yaitu tentang metode harga pokok pesanan, untuk menanyakan
mengenai perhitungan Harga Pokok Produksi satuan, serta biaya yang
dibebankan dalam Harga Pokok Produksi per satuan tersebut.
b. Observasi (Observasion)

Penulis mengadakan pengamatan dengan observasi secara


langsung di suatu usaha UMKM SASAK MAIQ yang terletak di Jalan
Altis No. 01 Perumahan Griya Asri Desa Senteluk Batulayar Lombok
Barat.

9
BAB IV

PEMBAHASAN

3.1 Menentukan Harga Jual Produk

penetapan harga jual yang didasarkan pada biaya menggunakan formula


penetapan harga jual :

Taksiran biaya produksi untuk jangka waktu tertentu 50.000.000


Taksiran biaya nonproduksi untuk jangka waktu tertentu 20.000.000 +
Taksiran total biaya untuk jangka waktu tertentu 70.000.000
Jumlah produk yang dihasilkan untuk jangka waktu tertentu 5.000 ÷
Taksiran harga pokok produk per satuan 14.000
Laba per unit yang diinginkan 10.000 +

Taksiran harga jual per unit yang dibebankan kepada pembeli 24.000

Taksiran biaya produk dalam jangka waktu tertentu dipakai sebagai salah
satu dasar untuk menentukan harga jual per unit produk yang akan dibebankan
kepada pembeli.

Manaksir biaya produksi yang akan dikeluarkan dalam memproduksi produk


dalam jangka waktu tertentu dengan menghintung unsur-unsur biaya berikut ini :

Taksiran biaya bahan baku 40.000.000


Taksiran biaya tenaga kerja langsung 10.000.000
Taksiran biaya overhead pabrik 20.000.000 +

10
Taksiran biaya produksi 70.000.000

3.2 Memantau realisasi biaya produksi biaya produksi

Biaya produksi sesunguhnya 31 september 2023


Realitannya 45.000.000 jt
Biaya bahan baku sesungguhnya 45.000.000
Biaya tenaga kerja sesungguhnya 10.000.000
Biaya overhead pabrik sesungguhnya 22.000.000

Total biaya produksi sesungguhnya bulan ini 77.000.000


Total biaya produksi per unit sesungguhnya bulan ini 15.400 per unit

3.3 Menghitung Laba atau Rugi Bruto periode tertentu

Hasil penjualan (harga jual per satuan X volume produksi yang dijual) 24.000

Persedian produksi jadi awal 20.000

Persedian produk dalam 10.000

Biaya Produksi

Biaya bahan baku 9.000

Biaya tenaga kerja 2.000

Biaya overhead pabrik 4.400 +

Total biaya produksi 15.400 +

25.400

Persediaan produk dalam proses akhir 20.000 -

Harga pokok produksi 5.400 +

Harga pokok produk yang tersedia untuk dijual 25.400

Persedian produk jadi akhir 20.000

Harga pokok produk yang dijual 5.400 -

11
Laba bruto 18.600

3.4 Metode harga pokok proses-produk diolah melalui satu departemen


produksi

Sasak Maiq mengolah produknya secara massa melalui satu departemen produksi.
Biaya bahan baku Rp. 45.000.000
Tenaga kerja 10.000.000
Biaya overhead pabrik 22.000.000 +
Total biaya produksi 77.000.000

Jumlah produk yang dihasilkan selama bulan


tersebut adalah:
Produk jadi 5.000 unit
Produk dalam proses pada akhir bulan,
dengan tingkat penyelesaian sebagai berikut :
Biaya bahan baku: 100%, Biaya tenaga
kerja: 50%, Biaya overhead pabrik 30% 500 unit

Perhitungan harga pokok produksi per satuan :


Unsur biaya Total biaya Unit Ekuivalen Biaya produksi
produksi persatuan
Biaya bahan baku 45.000.000 5.500 8.181,81
Tenaga kerja 10.000.000 5.250 1.904,76
Overhead pabrik 22.000.000 5.150 5.271,84
Total 77.000.000 14.358,41

Perhitungannya :
Produk jadi + (produk dalam proses x tingkat penyelesaian)
1. Biaya bahan baku = 5.000 + (500 x 100%)
= 5.500
2. Tenaga kerja = 5.000 + (500 x 50%)
= 5.250
3. Biaya overhead pabrik = 5.000 + (500 x 30%)

12
= 5.150

3.5 Laporan Biaya Produksi

UMKM Sasak Maik


Laporan Biaya Produksi Agustus 2023
Data Produksi
Dimasukkan dalam proses 5.500 unit
Produk jadi yang ditransfer ke gudang 5.000 unit
Produk dalam proses akhir 500 unit
Jumlah produk yang dihasilkan 5.500 unit

Biaya yang Dibebankan dalam Bulan Agustus 2023


Total Per Unit
Biaya bahan baku Rp 45.000.000 8.181,81
Biaya tenaga kerja 10.000.000 1.904,76
Biaya overhead pabrik 22.000.000 4.271,84
Jumlah Rp 77.000.000 14.358,41

Perhitungan Biaya :

Harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang


5.000 @Rp 14. 358,41 Rp 71.792.050
Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir
Biaya bahan baku (100% x 500 x 8.181,81) = 4.090.905
Biaya tenaga kerja (100% x 500 x 1.904,76) = 476.190
Biaya Overhead Pabrik (100% x 500 x 4.271,84) = 640.776
Rp 5.207.871
Jumlah biaya produksi yang dibebankan dalan bulan Agustus Rp 76.999.921

13
Jurnal Pencatatan Biaya Produksi UMKM Sasak Maiq
Berdasarkan informasi dalam laporan biaya produksi UMKM Sasak Maiq
tersebut, biaya produksi yang terjadi dalam UMKM Sasak Maiq dalam
bulan Agustus 2023 dicatat deangan jurnal berikut ini :

1. Jurnal untuk mencatat biaya bahan baku :


Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku Rp 45.000.000
Persediaan Bahan Baku Rp 45.000.000
2. Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja :
Barang Dalam Proses-Biaya Tenaga Kerja Rp 10.000.000
Gaji dan Upah Rp 10.000.000
3. Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik :
Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Rp 22.000.000
Berbagai Rekenig yang Dikredit Rp 22.000.000
4. Jurnal untuk mencatat produk selesai :
Persediaan produk jadi Rp 71.792.050
BDP – BBB Rp 40.909.050
BDP – BTK Rp 9.523.800
BDP – BOP Rp 21.359.200
5. Jurnal untuk mencatat produk dalam proses :
Persediaan produk dlm proses akhir Rp 5.207.871
BDP – BBB Rp 4. 090.905
BDP – BTK Rp 476.190
BDP – BOP Rp 640.776

14
BAB V
PENUTUP

4.1 Kesimpuan

Metode harga pokok proses (process costing) adalah suatu metode


akuntansi yang digunakan untuk menghitung harga pokok produksi dalam
industri yang menghasilkan produk sejenis dalam jumlah besar, seperti
industri manufaktur massal. Metode harga pokok proses memudahkan
perusahaan dalam menghitung harga pokok produksi karena
menggabungkan biaya produksi berdasarkan proses produksi tertentu. Ini
membuatnya lebih mudah untuk menentukan biaya per unit produk.

Metode ini cocok untuk industri yang menghasilkan produk dalam


jumlah besar dan berkelanjutan. Setiap unit produk dalam proses produksi
mengalami berbagai tahap, dan biaya dialokasikan ke setiap tahap ini.
Metode ini memungkinkan perusahaan untuk memisahkan biaya-biaya
produksi, seperti bahan baku, tenaga kerja, dan overhead, ke dalam biaya
per unit berdasarkan proses produksi yang berbeda. Metode harga pokok
proses menganggap bahwa proses produksi berlanjut tanpa terputus-putus.
Hal ini dapat digunakan untuk menghitung harga pokok pada setiap tahap
proses hingga produk selesai.

Metode ini kurang cocok untuk industri yang menghasilkan produk


kustom atau unik, di mana setiap produk memiliki spesifikasi yang
berbeda dan biaya produksi sulit dipisahkan secara jelas. Metode ini fokus
pada perhitungan harga pokok produksi dan tidak memberikan informasi
langsung tentang harga jual yang optimal. Perusahaan perlu melakukan
analisis tambahan untuk menentukan harga jual yang sesuai.

Fleksibilitas Terbatas: Metode ini cenderung kurang fleksibel dalam


menangani variasi produk dan perubahan dalam proses produksi, karena
mengasumsikan proses produksi yang stabil dan berkelanjutan. Cocok
untuk Industri seperti Makanan, Kimia, dan Manufaktur: Metode harga

15
pokok proses sering digunakan dalam industri makanan, kimia, dan
manufaktur, di mana produk-produknya dihasilkan dalam jumlah besar
dengan proses produksi yang berurutan.

Metode harga pokok proses adalah alat akuntansi yang berguna


untuk perusahaan dalam industri yang menghasilkan produk serupa dalam
jumlah besar. Namun, metode ini memiliki keterbatasan dan mungkin
tidak cocok untuk semua jenis industri atau produk. Keputusan
penggunaan metode ini harus disesuaikan dengan karakteristik bisnis dan
produk perusahaan.

4.2 Saran
Saran penulis untuk pemilik, yaitu pemilik sebaiknya
mempertimbangkan saran yang telah diberikan oleh penulis. Saran penulis
untuk masyarakat, yaitu masyarakat sebagai konsumen seharusnya ikut
andil dalam membantu perkembangan dan pertumbuhan UMKM dengan
cara membeli produk yang dihasilkan UMKM. Sedangkan saran penulis
untuk pemerintah, pemerintah sebaiknya meningkatkan perhatian kepada
pelaku usaha UMKM dalam segi pencatatan dan manajemen bisnis karena
UMKM merupakan penopang pertumbuhan ekonomi nasional. Cara yang
dapat dilakukan pemerintah adalah dengan cara memberikan pelatihan dan
pembinaan yang memadai serta melalui bantuan dana.

16
DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi,.2015. Akuntansi Biaya Edisi 5. Yogyakarta:


Sekolah tinggi ilmu manajemen YKPN

17
Lampiran

Foto bersama pemilik UMKM Sasak Maiq

Produk yang disimpang dan siap didistribusikan

18
Produk Sasak Maiq

19

Anda mungkin juga menyukai