Oleh Kelompok 4:
Kelas C
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Mahasaraswati Denpasar
Tahun Ajaran 2021/2022
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“PROCESS COSTING” tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata
kuliah Akuntansi Biaya. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak I Putu Gde Chandra Artha Aryasa,
SE.,M.Ak selaku dosen mata kuliah Akuntansi Biaya yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan program studi yang kami
tekuni.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perusahaan membutuhkan informasi biaya untuk dapat mengklasifikasikan dan
membebankan biaya-biaya produksi sejalan dengan perhitungan harga pokok produksi,
selain itu dapat digunakan sebagai pedoman penetapan harga jual. Harga pokok produksi
sangat penting bagi setiap perusahaan manufaktur. Harga pokok produksi merupakan
perhitungan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mengubah bahan mentah menjadi barang
yang siap dipakai. Perhitungan harga pokok produksi dipengaruhi tiga unsur biaya, yaitu
biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
Ketiga unsur biaya ini harus dihitung secara akurat agar dapat dijadikan sebagai pedoman
untuk menganggarkan biaya produksi dan penetapan harga jual produk. Perhitungan harga
pokok produksi terdiri atas dua jenis yaitu perhitungan biaya berdasarkan proses (Process
Costing) dan perhitungan biaya berdasarkan pesanan (Job Order Costing).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana karakteristik sistem pembebanan biaya produksi berdasarkan proses?
2. Bagaimana situasi-situasi organisasi dimana sistem Process Costing tepat untuk
diaplikasikan?
3. Bagaimana menghitung unit ekuivalen dengan metode rata-rata tertimbang?
4. Bagaimana pencatatan biaya produksi metode rata-rata tertimbang?
5. Bagaimana menghitung unit ekuivalen dengan metode FIFO?
6. Bagaimana pencatatan biaya produksi metode FIFO?
C. Tujuan Pembahasan
1. Menjelaskan karakteristik sistem pembebanan biaya produksi berdasarkan proses.
2. Menjelaskan situasi-situasi organisasi dimana sistem Process Costing tepat untuk
diaplikasikan.
3. Mengetahui cara menghitung unit ekuivalen dengan metode rata-rata tertimbang.
4. Mengetahui pencatatan biaya produksi metode rata-rata tertimbang.
5. Mengetahui cara menghitung unit ekuivalen dengan metode FIFO.
6. Mengetahui pencatatan biaya produksi metode FIFO.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Process Costing terlalu bergantung catatan statistik, sehingga sering dianggap sebagai
alih-alih data lapangan. Selain itu, setiap material dihitung menggunakan rata-rata unit
produksi, serta dalam pengeluaran untuk upah, relatif konsisten, sehingga di sini
perusahaan harus memiliki sumber dana yang cukup besar.
biaya
departemen bahan tenaga
sebelumnya baku kerja overhead
biaya ditambahkan selama periode berjalan:
unit ekuivalen di persediaan awal 0 160 600 600
unit ekuivalen yang dimulai dan
diselesaikan di periode berjalan 5000 5000 5000 5000
unit ekuivalen di persediaan akhir 1000 1000 500 500
total unit ekuivalen 6000 6160 6100 6100
3
biaya
departeme bahan tenaga
n
sebelumny baku kerja overhea
biaya ditambahkan selama periode a $16,94 $3,660 d
berjalan $12,000 0 $7,32
0
dibagi dengan unit ekuivalen 6000 6160 6100 6100
biaya per unit ekuivalen $ 2,00 $ 2,75 $ 0,60 $ 1,20
Ayat jurnal untuk mencatat transfer biaya dari departemen pencampuran untuk
departemen pengalengan adalah:
Barang dalam proses-departemen pengalengan 37.665
Barang dalam proses-departemen pencampuran 37.665
bia
ya
pe
r
4
bahan baku $1,692 unit
tenaga kerja $57
overhead pabrik $114
total biaya di persediaan awal $3,395
5
Biaya ditambahkan
selama periode berjalan:
biaya departemen sebelumnya $12,000 6000 $ 2,00
bahan baku $16,940 6160 $ 2,75
tenaga kerja $3,660 6100 $ 0,60
overhead pabrik $7,320 6100 $ 1,20
total biaya ditambahkan
selama periode
berjalan $39,920
total biaya dibebankan ke $43,315 $ 6,55
departemen
biaya dipertanggungjawabkan
sebagai
berikut Persentas unit biaya
e
total
unit Penyeles ekuival per unit biaya
ditransfer ke departemen aian en $54,31
pengalengan: 7
dari persediaan awal $3,395
biaya untuk menyelesaikan
di
periode berjalan:
bahan baku 800 20 160 $ 2,75 $440
tenaga kerja 800 75 600 $ 0,60 $360
overhead pabrik 800 75 600 $ 1,20 $720 $4,19
5
dimulai dan diselesaikan di
periode
berjalan 5000 100 5000 $ 6,55 $32,75
0
Jumlah unit ekuivalen dari biaya yang ditambahkan selama periode berjalan
6
(yaitu jumlah unit ekuivalen yang terdaftar di bagian pertanggungjawaban biaya di
laporan biaya produksi)
7
Biaya yang ditambahkan selama periode berjalan dibagi dengan jumlah unit
ekuivalen dari biaya yang ditambahkan selama periode berjalan.
Laporan Produksi
Tahap 1 sampai 5 menyediakan seluruh informasi yang dibutuhkan dalam menyusun
laporan biaya produksi.
8
E. Menghitung Unit Ekuivalen Dengan Metode FIFO
Data produksi American Chair Company untuk bulan Januari:
Pemotongan Perakitan
jumlah unit di barang dalam proses, persediaan awal 100 180
jumlah unit dimulai di departemen pemotongan 600
jumlah unit ditransfer ke departemen perakitan 500
jumlah unit diterima dari departemen pemotongan 500
jumlah unit ditransfer ke persediaan barang jadi 580
jumlah unit di barang dalam proses, persediaan akhir 200 100
Supervisor departemen melaporkan bahwa persediaan akhir barang dalam proses 60%
selesai untuk bahan baku di departemen pemotongan dan 100% selesai untuk bahan
baku di departemen perakitan. Persediaan akhir 20% selesai untuk tenaga kerja di
departemen pemotongan dan 70% selesai di departemen perakitan. Untuk overhead
pabrik, persediaan akhir 40% selesai di departemen pemotongan dan 70% selesai di
departemen perakitan.
Dalam asumsi aliran biaya FIFO, biaya unit pertama yang ditransfer keluar dari suatu
departemen, dianggap berasal dari persediaan awal. Diasumsikan bahwa laporan biaya
produksi dari bulan sebelumnya, yaitu desember, mengindikasikan bahwa persediaan
akhir bulan Desember (persediaan awal bulan Januari) adalah 80% selesai untuk bahan
baku di departemen pemotongan dan 40% selesai untuk bahan baku di departemen
perakitan. Persediaan adalah 40% selesai untuk tenaga kerja di departemen
pemotongan dan 20% selesai di departemen perakitan. Untuk overhead pabrik,
persediaan adalah 60% selesai di departemen pemotongan dan 20% selesai di
departemen perakitan. Data biaya untuk bulan Januari adalah sbb:
Pemotongan Perakitan
barang dalam proses, persediaan awal:
biaya dari departemen sebelumnya - $8,320
bahan baku $1,89 830
2
tenaga kerja 400 475
overhead pabrik 796 518
biaya yg ditambahkan ke proses selama periode berjalan:
9
Unit ekuivalen periode berjalan untukl setiap elemen biaya di departemen
pemotongan dihitung sebagai berikut:
Bahan Tenaga
Baku Kerja Overhead
biaya ditambahkan selama periode berjalan:
unit ekuivalen di persediaan awal 20 60 40
unit ekuivalen dimulai dan diselesaikan di
periode berjalan 400 400 400
unit ekuivalen di persediaan akhir 120 40 80
total unit ekuivalen dari biaya periode berjalan 540 500
520
10
Alternative lain, jumlah unit ekuivalen dari periode berjalan dapat dihitung dengan
mengurangi jumlah unit ekuivalen di persediaan awal dari jumlah unit ekuivalen
yang dihitung apabila metode perhitungan biaya rata-rata tertimbang yang
digunakan. Ekuivalensi ini ditunjukkan menggunakan data yang sama sebagai
berikut:
bahan tenaga
baku kerja overhea
d
unit ekuivalen ditransfer keluar 500 500 500
unit ekuivalen di persediaan akhir 120 40 80
total unit ekuivalen 620 540 580
dikurangi unit ekuivalen di persediaan awal 80 40 60
unit ekuivalen dari biaya periode berjalan 540 500 520
bahan tenaga
` baku kerja overhea
d
biaya ditambahkan selama periode berjalan $13,608 $5,000 $7,904
dibagi dengan unit ekuivalen 540 500 520
biaya per unit ekuivalen $ 25,20 $ 10,00 $ 15,20
Diasumsikan bahwa perusahaan menyimpan akun buku besar terpisah untuk setiap
departemen produksi, ayat jurnal untuk mencatat transfer biaya dari departemen
pemotongan ke departemen perakitan adalah:
Barang dalam proses-departemen perakitan 24.960
Barang dalam proses-departemen pemotongan 24.960
11
biaya
departemen
bahan tenaga
sebelumnya
biaya ditambahkan selama periode berjalan: baku kerja overhea
unit ekuivalen di persediaan awal d
unit ekuivalen yang dimulai dan
0 108 144 144
diselesaikan di periode berjalan
500
Ditransfer ke Departemen perakitan 60% 20% 40% 200
Persediaan akhir 700
Total Biaya Unit Biaya per
Ekuivalen Unit
Biaya dibebankan ke Departemen
persediaan awal: $1,892
bahan baku 400
tenaga kerja 796
overhead pabrik $3,088
total biaya di persediaan awal
biaya ditambahkan selama periode berjalan:
$13,608
540 $ 25,20
bahan baku 5000
500 10,00
tenaga kerja 7904
520 15,20
overhead pabrik $26,512
total biaya ditambahkan selama periode $29,600
berjalan $50,40
12
ditransfer ke departemen perakitan
$3,088
dari persediaan awal
biaya untuk menyelesaikan di periode 100
berjalan: 100 20 20 $ 25,20 504
bahan baku 100 60 60 10,00 600 $4,800
tenaga kerja 400 40 40 15,20 608 20160
overhead pabrik 100 400 50,40 24960
dimulai dan diselesaikan di periode berjalan
total biaya yang dtransfer ke departemen perakitan 200
barang dalam proses, persediaan akhir: 200 60 120 $ 25,20 $3,024
bahan baku 200 20 40 10,00 400 $4,640
tenaga kerja 40 80 15,20 1216 $29,600
overhead pabrik
total biaya dipertanggujawabkan
13
Cara untuk mengalkulasikan unit ekuivalen FIFO adalah menambahkan
unit-unit ekuivalen dari pekerjaan yang dilakukan pada periode bersangkutan
untuk setiap komponen : (1)unit-unit ekuivalen ditambahkan untuk menyelesaikan
persediaan awal barang dalam proses, (2) unit-unit yang mulai diproses dan
telah selesai pada periode bersangkutan, (3) unit-unit ekuivalen dari persediaan
akhir barang dalam proses.
Tahap 3 : Menentukan Total Biaya untuk Setiap Elemen Biaya Produksi
Total biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi unit produk tidak
dipengaruhi oleh metode perhitungan biaya yang digunakan.
Tahap 4 : Menghitung Biaya Per Unit Ekuivalen untuk Setiap Elemen Biaya Produksi
Berdasarkan metode FIFO, biaya per unit ekuivalen dikalkulasikan
dengan membagi biaya-biaya yang ditambahkan pada periode yang bersangkutan
dengan unit ekuivalen untuk pekerjaan yang diselesaikan hanya pada periode
bersangkutan. Biaya Biaya persediaan awal barang dalam proses tidak dimasukkan
dalam menentukan biaya per unit ekuivalen untuk setiap elemen dalam biaya.
Tahap 5 : Membebankan Total Biaya Produksi ke Unit yang Telah Selesai dan Barang
Dalam Proses Akhir
Membebankan total biaya produksi ke unit-unit yang telah selesai dan ke unit-
unit pada persediaan-persediaan akhir akhir barang dalam proses. Pembebanan total
biaya produksi ke unit-unit yang telah selesai pada periode bersangkutan merupakan
proses dua bagian, yaitu total biaya untuk unit-unit yang telah selesai yang berasal
dari persediaan awal barang dalam proses dan total biaya untuk unit-unit yang mulai
di proses dan telah selesai.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem perhitungan biaya berdasarkan proses merupakan sebuah sistem yang
membebankan biaya yang terjadi ketikaproses pembuatan barang berdasarkan
bagian dalam perusahaan yang terlibat yaitu departemen. Karakteristik sistem ini
akan memberikan perhitungan biaya yang dihasilkan berdasarkan proses produksi
perdepartemen baik produk jadi atau produk setengah jadi. Process Costing
lumrah diterapkan pada lingkungan perusahaaan dimana variasi produk yang
dibuat sedikit atau bahkan bersifat tunggal dalam pengertian: jenis
barang, ukuran, material, mesin atau alat, metode produksi, dan sumber
daya manusia yang digunakan relative sama. Total jumlah unit ekuivalen yang
diperlukan di bagian pertanggungjawaban biaya, yaitu jumlah unit ekuivalen
untuk elemen biaya yang terdaftar di bagian pertanggungjawaban dari laporan
biaya produksi. Semua biaya dalam menghitung biaya satuan, termasuk biaya
yang terjadi selama periode berjalan dan biaya yang dikeluarkan pada periode
sebelumnya yang sebagai persediaan barang dalam proses awal periode
berjalan. Termasuk dalam menghitung biaya unit hanya biaya yang dikeluarkan
dan pekerjaan yang dilakukan selama periode berjalan. FIFO menganggap
persediaan awal sebagai batchyang dilakukan selama periode berjalan. FIFO
mengasumsikan terpisah dari barang barang dimulai dan diselesaikan dalam
periode.
B. Saran
Demikianlah makalah ini kami susun dan telah selesai kami kerjakan, semoga
materi yang kami sajikan bermanfaat dan menambah pengetahuan serta wawasan
teman-teman selagi para pembaca mengenai materi process costing yang kami
sajikan pada makalah ini. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan hitungan,
pengejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang mungkin kurang jelas dan sulit
dimengerti para pembaca, dan lugas. Karena kami hanyalah manusia biasa yang
tak luput dari kesalahan. Dan kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik
dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata kami ucapkan
terima kasih.
15
DAFTAR PUSTAKA
https://www.coursehero.com/file/47266946/Process-Costingdocx/
(diakses pada tanggal 26 November 2021)
http://file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI.AKUNTANSI/195407061987031-
KARLI_SOEDIJATNO/Rangkuman_Buku_AKBI_CARTER-USRY/BAB_6.pdf
(diakses pada tanggal 26 November 2021)
https://id.scribd.com/document/365345489/Bahan-jawaban-akmen-docx
(diakses pada tanggal 26 November 2021)
16