Anda di halaman 1dari 19

PROCESS COSTING

Mata Kuliah: Akuntansi Biaya


Dosen Pengampu: I Putu Gde Chandra Artha Aryasa, SE.,M.Ak

Oleh Kelompok 4:

I Wayan Sudiarta (17 / 2002622010077)


I Kadek Agus Dharma Yoga (25 / 2002622010085)
I Putu Aditya Ferdiana (27 / 2002622010087)
I Komang Pradnyana Teguh Wiradharma (28 / 2002622010088)
I Gusti Ngurah Agung Widi Aryawan (29 / 2002622010089)

Kelas C
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Mahasaraswati Denpasar
Tahun Ajaran 2021/2022
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“PROCESS COSTING” tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata
kuliah Akuntansi Biaya. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak I Putu Gde Chandra Artha Aryasa,
SE.,M.Ak selaku dosen mata kuliah Akuntansi Biaya yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan program studi yang kami
tekuni.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Denpasar, 26 November 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………...……………..... i


DAFTAR ISI …………………………………………………………........................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................... 1
C. Tujuan Pembahasan ................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Karakteristik Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses..................................... 2
B. Situasi-Situasi Organisasi Yang Tepat Untuk Mengaplikasikan Process Costing...... 2
C. Menghitung Unit Ekuivalen Dengan Metode Rata-Rata Tertimbang.......................... 3
D. Perhitungan dan Pencatatan Biaya Produksi Dengan Sistem Process Costing
Menggunakan Metode Rata-Rata Tertimbang............................................................. 8
E. Menghitung Unit Ekuivalen Dengan Metode FIFO...................................................... 9
F. Perhitungan dan Pencatatan Biaya Produksi Dengan Sistem Process Costing
Menggunakan Metode FIFO........................................................................................ 13

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ............................................................................................................. 15
B. Saran ........................................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………..................... 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perusahaan membutuhkan informasi biaya untuk dapat mengklasifikasikan dan
membebankan biaya-biaya produksi sejalan dengan perhitungan harga pokok produksi,
selain itu dapat digunakan sebagai pedoman penetapan harga jual. Harga pokok produksi
sangat penting bagi setiap perusahaan manufaktur. Harga pokok produksi merupakan
perhitungan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mengubah bahan mentah menjadi barang
yang siap dipakai. Perhitungan harga pokok produksi dipengaruhi tiga unsur biaya, yaitu
biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
Ketiga unsur biaya ini harus dihitung secara akurat agar dapat dijadikan sebagai pedoman
untuk menganggarkan biaya produksi dan penetapan harga jual produk. Perhitungan harga
pokok produksi terdiri atas dua jenis yaitu perhitungan biaya berdasarkan proses (Process
Costing) dan perhitungan biaya berdasarkan pesanan (Job Order Costing).

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana karakteristik sistem pembebanan biaya produksi berdasarkan proses?
2. Bagaimana situasi-situasi organisasi dimana sistem Process Costing tepat untuk
diaplikasikan?
3. Bagaimana menghitung unit ekuivalen dengan metode rata-rata tertimbang?
4. Bagaimana pencatatan biaya produksi metode rata-rata tertimbang?
5. Bagaimana menghitung unit ekuivalen dengan metode FIFO?
6. Bagaimana pencatatan biaya produksi metode FIFO?

C. Tujuan Pembahasan
1. Menjelaskan karakteristik sistem pembebanan biaya produksi berdasarkan proses.
2. Menjelaskan situasi-situasi organisasi dimana sistem Process Costing tepat untuk
diaplikasikan.
3. Mengetahui cara menghitung unit ekuivalen dengan metode rata-rata tertimbang.
4. Mengetahui pencatatan biaya produksi metode rata-rata tertimbang.
5. Mengetahui cara menghitung unit ekuivalen dengan metode FIFO.
6. Mengetahui pencatatan biaya produksi metode FIFO.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Karakteristik Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses


Pengertian sistem perhitungan biaya berdasarkan proses merupakan sebuah sistem
yang membebankan biaya yang terjadi ketikaproses pembuatan barang berdasarkan bagian
dalam perusahaan yang terlibat yaitu departemen. Karakteristik sistem ini akan
memberikan perhitungan biaya yang dihasilkan berdasarkan proses produksi
perdepartemen baik produk jadi atau produk setengah jadi. Perbedaan sistem perhitungan
biaya berdasarkan proses dan berdasarkan biaya akan terjadi ketika pembebanan yang
berbeda ketika melakukan proses produksi. Oleh karena itu, setiap sistem dalam
perhitungan biaya akan memiliki karakteristikyang berbeda.
Adapun ciri-ciri atau karakteristik sistem perhitungan biaya berdasarkan proses atau proses
costing sebagai berikut:
a. Proses produksi bersifat berkelanjutan atau massal
b. Perhitungan total biaya dilakukan pada akhir periode
c. Biaya akan diakumulasikan per departemen yang melaksanakan proses produksi hingga
produk jadi
d. Laporan biaya produksi akan mempertanggung jawabkan semua biaya yang telah
terjadi.

B. Situasi-Situasi Organisasi Yang Tepat Untuk Mengaplikasikan Process Costing


Process Costing lumrah diterapkan pada lingkungan perusahaaan dimana variasi
produk yang dibuat sedikit atau bahkan bersifat tunggal dalam pengertian: jenis
barang, ukuran, material, mesin atau alat, metode produksi, dan sumber daya
manusia yang digunakan relative sama. Dalam s i t u a s i i n i , a d a l a h s a n g a t s u l i t
u n t u k m e m b e d a k a n b i a y a p r o d u k s a t u p e r s a t u . M i s a l n y a : perusahaan
refiner (pemurnian), adalah sangat sulit untuk menelusuri biaya yang keluar untuk
masing-masing galon minyak yang digunakan. Metode yang paling lumrah
dipergunakan untuk menghitung cost per unit dalam proses costing adalah dengan
cara mengakumulasikan semua biaya terkait dengan proses produksi dalam suatu
periode, selanjutnya ‘weighted average’ cost per unit dihitung berdasarkan total cost
terakumulasi tersebut.
 Keunggulan Penggunaan Process Costing
Membantu manajemen untuk memperoleh informasi lebih detail terkait statistik
produksi, dari tiap departemen di dalam perusahaan. Sehingga, bisa dilakukan atau
diterapkan pada perusahaan yang biasa membuat produk yang berkelanjutan.
 Kelemahan Penggunaan Process Costing

2
Process Costing terlalu bergantung catatan statistik, sehingga sering dianggap sebagai
alih-alih data lapangan. Selain itu, setiap material dihitung menggunakan rata-rata unit

produksi, serta dalam pengeluaran untuk upah, relatif konsisten, sehingga di sini
perusahaan harus memiliki sumber dana yang cukup besar.

C. Menghitung Unit Ekuivalen Dengan Metode Rata-Rata Tertimbang


Total jumlah unit ekuivalen yang diperlukan di bagian pertanggungjawaban biaya,
yaitu jumlah unit ekuivalen untuk elemen biaya yang terdaftar di bagian
pertanggungjawaban dari laporan biaya produksi.
Total biaya yaitu (biaya di persediaan awal ditambah biaya yang ditambahkan selama
periode berjalan) dibagi dengan total jumlah unit ekuivalen di bagian
pertanggungjawaban biaya.
Sedangkan bila berdasarkan metode FIFO, dari 5800 galon yang ditransfer oleh
Departemen pencampuran ke departemen pengalengan, 800 galon berasal dari
persediaan awal barang dalam proses periode berjalan. Persediaan awal adalah
sepenuhnya selesai untuk biaya departemen sebelumnya, tetapi hanya 80% selesai
untuk bahan baku dan 25% selesai untuk biaya konversi. Sehingga, 20% bahan baku
(800 galon x 20% untuk menyelesaikan = 160 unit ekuivalen di persediaan awal) dan
75% biaya konversi (800 gsalon x 75% untuk menyelesaikan = 600 unit ekuivalen
untuk tenaga kerja dan overhead) ditambahkan untuk menyelesaikan unit di persediaan
awal. Sisa 5000 galon yang ditransfer ke departemen pengalengan diperiode berjalan
hanya terdiri dari biaya periode berjalan (5000 unit ekuivalen untuk biaya departemen
sebelumnya, bahan baku, tenaga kerja, dan overhead). Persediaan akhir adalah
sepenuhnya selesai untuk bahan baku (1000 unit ekuivalen untukbahan baku) tetapi
hanya 50% selesai untuk biaya konversi (1000 unit x 50% selesai = 500 unit ekuivalen
untuk tenaga kerja dan overhead). Unit ekuivalen untuk setiap elemen biaya di
departemen pencampuran adalah:

biaya
departemen bahan tenaga
sebelumnya baku kerja overhead
biaya ditambahkan selama periode berjalan:
unit ekuivalen di persediaan awal 0 160 600 600
unit ekuivalen yang dimulai dan
diselesaikan di periode berjalan 5000 5000 5000 5000
unit ekuivalen di persediaan akhir 1000 1000 500 500
total unit ekuivalen 6000 6160 6100 6100

Biaya ditambahkan selama periode berjalan per unit ekuivalen di departemen


percampuran ditentukan sebagai berikut:

3
biaya
departeme bahan tenaga
n
sebelumny baku kerja overhea
biaya ditambahkan selama periode a $16,94 $3,660 d
berjalan $12,000 0 $7,32
0
dibagi dengan unit ekuivalen 6000 6160 6100 6100
biaya per unit ekuivalen $ 2,00 $ 2,75 $ 0,60 $ 1,20

Ayat jurnal untuk mencatat transfer biaya dari departemen pencampuran untuk
departemen pengalengan adalah:
Barang dalam proses-departemen pengalengan 37.665
Barang dalam proses-departemen pencampuran 37.665

TIGER PAINT COMPANY


DEPARTEMEN PENCAMPURAN
LAPORAN BIAYA PRODUKSI
Untuk bulan April 20A
Skedul Kuantitas bahan tenaga overhe juml
baku kerja ad ah
Persediaan awal 80% 25% 25% 800
Diterima dari Departemen Pewarnaan 2000
Ditambahkan ke Proses di Departemen
Pencampuran 4000
6800
Ditransfer ke Departemen Pengalengan 5800
Persediaan akhir 100% 50% 50% 1000
6800

Biaya dibebankan ke Departemen total unit

bia
ya
pe
r

persediaan awal: biaya


ekuivalen
biaya departemen sebelumnya $1,532

4
bahan baku $1,692 unit
tenaga kerja $57
overhead pabrik $114
total biaya di persediaan awal $3,395

5
Biaya ditambahkan
selama periode berjalan:
biaya departemen sebelumnya $12,000 6000 $ 2,00
bahan baku $16,940 6160 $ 2,75
tenaga kerja $3,660 6100 $ 0,60
overhead pabrik $7,320 6100 $ 1,20
total biaya ditambahkan
selama periode
berjalan $39,920
total biaya dibebankan ke $43,315 $ 6,55
departemen

biaya dipertanggungjawabkan
sebagai
berikut Persentas unit biaya
e
total
unit Penyeles ekuival per unit biaya
ditransfer ke departemen aian en $54,31
pengalengan: 7
dari persediaan awal $3,395
biaya untuk menyelesaikan
di
periode berjalan:
bahan baku 800 20 160 $ 2,75 $440
tenaga kerja 800 75 600 $ 0,60 $360
overhead pabrik 800 75 600 $ 1,20 $720 $4,19
5
dimulai dan diselesaikan di
periode
berjalan 5000 100 5000 $ 6,55 $32,75
0

total biaya yang ditransfer ke


departemen
pengalengan $37,66
5
barang dalam proses, persediaan
akhir:
biaya departemen sebelumnya 1000 100 1000 $ 2,00 $2,000
bahan baku 1000 100 1000 $ 2,75 2750
tenaga kerja 1000 50 500 $ 0,60 300
overhead pabrik 1000 50 500 $ 1,20 600 $5,65
0
total biaya $43,31
dipertanggungjawabkan 5

Jumlah unit ekuivalen dari biaya yang ditambahkan selama periode berjalan

6
(yaitu jumlah unit ekuivalen yang terdaftar di bagian pertanggungjawaban biaya di
laporan biaya produksi)

7
Biaya yang ditambahkan selama periode berjalan dibagi dengan jumlah unit
ekuivalen dari biaya yang ditambahkan selama periode berjalan.

D. Perhitungan dan Pencatatan Biaya Produksi Dengan Sistem Process Costing


Menggunakan Metode Rata-Rata Tertimbang
Semua biaya dalam menghitung biaya satuan, termasuk biaya yang terjadi selama
periode berjalan dan biaya yang dikeluarkan pada periode sebelumnya yang sebagai
persediaan barang dalam proses awal periode berjalan. Dalam periode ini, metode biaya
sebelumnya dan biaya periode saat ini dirata-ratakan untuk menghasilkan nilai rata
rata tertimbang. Untuk mengilustrasikan metode ini kita menggunakan tabel Naftel Toy
Company,dengan mengikuti lima tahap dibawah ini :
 Tahap 1 : Menganalisis Arus Fisik dari Unit produksi
Tahap pertama adalah menganalisis arus dari seluruh unit yang melalui proses
produksi.Tujuan utama dari tahap pertama ini adalah untuk memastikan bahwa seluruh
unit produksi diperhitungkan sebelum kita menghitung jumlah unit ekuivalen produksi
untuk setiap elemen produksi.
 Tahap 2 : Mengalkulasikan Unit Ekuivalen untuk Setiap Elemen Biaya Produksi
Tahap kedua dalam prosedur perhitungan biaya berdasarkan proses adalah
mengalkulasikan jumlah unit ekuivalen dari aktivitas produksi untuk bahan baku
langsung ,tenaga kerja langsung dan overhead pabrik.
 Tahap Tahap 3 : Menentukan Total Biaya untuk Setiap Elemen Biaya Produksi
Menentukan seberapa banyak uang yang dikeluarkan pada persediaan awal
barang dalam proses dan produksi pada periode bersangkutan untuk bahan baku
langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik.
 Tahap 4 : Menghitung Biaya Per Unit Ekuivalen
Menghitung biaya per unit ekuivalen produksi untuk bahan baku langsung, dan
overhead pabrik.
 Tahap 5 : Membebankan Total Biaya Produksi ke Unit yang Telah Selesai dan Barang
dalamProses Akhir
Membebankan total biaya produksi ke unit produk yang telah selesai dan unit
persediaan akhir barang dalam proses.

Laporan Produksi
Tahap 1 sampai 5 menyediakan seluruh informasi yang dibutuhkan dalam menyusun
laporan biaya produksi.

8
E. Menghitung Unit Ekuivalen Dengan Metode FIFO
Data produksi American Chair Company untuk bulan Januari:

Pemotongan Perakitan
jumlah unit di barang dalam proses, persediaan awal 100 180
jumlah unit dimulai di departemen pemotongan 600
jumlah unit ditransfer ke departemen perakitan 500
jumlah unit diterima dari departemen pemotongan 500
jumlah unit ditransfer ke persediaan barang jadi 580
jumlah unit di barang dalam proses, persediaan akhir 200 100

Supervisor departemen melaporkan bahwa persediaan akhir barang dalam proses 60%
selesai untuk bahan baku di departemen pemotongan dan 100% selesai untuk bahan
baku di departemen perakitan. Persediaan akhir 20% selesai untuk tenaga kerja di
departemen pemotongan dan 70% selesai di departemen perakitan. Untuk overhead
pabrik, persediaan akhir 40% selesai di departemen pemotongan dan 70% selesai di
departemen perakitan.
Dalam asumsi aliran biaya FIFO, biaya unit pertama yang ditransfer keluar dari suatu
departemen, dianggap berasal dari persediaan awal. Diasumsikan bahwa laporan biaya
produksi dari bulan sebelumnya, yaitu desember, mengindikasikan bahwa persediaan
akhir bulan Desember (persediaan awal bulan Januari) adalah 80% selesai untuk bahan
baku di departemen pemotongan dan 40% selesai untuk bahan baku di departemen
perakitan. Persediaan adalah 40% selesai untuk tenaga kerja di departemen
pemotongan dan 20% selesai di departemen perakitan. Untuk overhead pabrik,
persediaan adalah 60% selesai di departemen pemotongan dan 20% selesai di
departemen perakitan. Data biaya untuk bulan Januari adalah sbb:
Pemotongan Perakitan
barang dalam proses, persediaan awal:
biaya dari departemen sebelumnya - $8,320
bahan baku $1,89 830
2
tenaga kerja 400 475
overhead pabrik 796 518
biaya yg ditambahkan ke proses selama periode berjalan:

bahan baku $13,60 $7,296


8
tenaga kerja 5000 9210
overhead pabrik 7904 11052

9
Unit ekuivalen periode berjalan untukl setiap elemen biaya di departemen
pemotongan dihitung sebagai berikut:

Bahan Tenaga
Baku Kerja Overhead
biaya ditambahkan selama periode berjalan:
unit ekuivalen di persediaan awal 20 60 40
unit ekuivalen dimulai dan diselesaikan di
periode berjalan 400 400 400
unit ekuivalen di persediaan akhir 120 40 80
total unit ekuivalen dari biaya periode berjalan 540 500
520

10
Alternative lain, jumlah unit ekuivalen dari periode berjalan dapat dihitung dengan
mengurangi jumlah unit ekuivalen di persediaan awal dari jumlah unit ekuivalen
yang dihitung apabila metode perhitungan biaya rata-rata tertimbang yang
digunakan. Ekuivalensi ini ditunjukkan menggunakan data yang sama sebagai
berikut:

bahan tenaga
baku kerja overhea
d
unit ekuivalen ditransfer keluar 500 500 500
unit ekuivalen di persediaan akhir 120 40 80
total unit ekuivalen 620 540 580
dikurangi unit ekuivalen di persediaan awal 80 40 60
unit ekuivalen dari biaya periode berjalan 540 500 520

Tanpa memperdulikan cara yang digunakan untuk menghitung unit ekuivalen


periode berjalan, biaya per ekuivalen unit untuk setiap elemen biaya dari biaya
ditambahkan selama periode berjalan di departemen pemotongan adalah sebagai
berikut:

bahan tenaga
` baku kerja overhea
d
biaya ditambahkan selama periode berjalan $13,608 $5,000 $7,904
dibagi dengan unit ekuivalen 540 500 520
biaya per unit ekuivalen $ 25,20 $ 10,00 $ 15,20

Diasumsikan bahwa perusahaan menyimpan akun buku besar terpisah untuk setiap
departemen produksi, ayat jurnal untuk mencatat transfer biaya dari departemen
pemotongan ke departemen perakitan adalah:
Barang dalam proses-departemen perakitan 24.960
Barang dalam proses-departemen pemotongan 24.960

Ekuivalen unit periode berjalan di departemen perakitan ditentukan sbb:

11
biaya
departemen
bahan tenaga
sebelumnya
biaya ditambahkan selama periode berjalan: baku kerja overhea
unit ekuivalen di persediaan awal d
unit ekuivalen yang dimulai dan
0 108 144 144
diselesaikan di periode berjalan

unit ekuivalen di persediaan akhir


400 400 400 400
unit ekuivalen dari biaya periode berjalan 100 100 70 70
500 608 614 614
Laporannya:
AMERICAN CHAIR COMPANY
DEPARTEMEN PEMOTONGAN
LAPORAN BIAYA PRODUKSI
UNTUK BULAN JANUARI, 20A

Bahan Baku Tenaga Kerja Overhead Jumlah


Skedul Kuantitas 80% 40% 69% 100
Persediaan awal 600
dimulai di periode ini 700

500
Ditransfer ke Departemen perakitan 60% 20% 40% 200
Persediaan akhir 700
Total Biaya Unit Biaya per
Ekuivalen Unit
Biaya dibebankan ke Departemen
persediaan awal: $1,892
bahan baku 400
tenaga kerja 796
overhead pabrik $3,088
total biaya di persediaan awal
biaya ditambahkan selama periode berjalan:
$13,608
540 $ 25,20
bahan baku 5000
500 10,00
tenaga kerja 7904
520 15,20
overhead pabrik $26,512
total biaya ditambahkan selama periode $29,600
berjalan $50,40

total biaya dibebankan ke departemen


Total Biaya
Unit Persentase Unit
Biaya per
biaya dipertanggungjawabkan sebagai berikut Penyelesaian Ekuivalen Unit

12
ditransfer ke departemen perakitan
$3,088
dari persediaan awal
biaya untuk menyelesaikan di periode 100
berjalan: 100 20 20 $ 25,20 504
bahan baku 100 60 60 10,00 600 $4,800
tenaga kerja 400 40 40 15,20 608 20160
overhead pabrik 100 400 50,40 24960
dimulai dan diselesaikan di periode berjalan
total biaya yang dtransfer ke departemen perakitan 200
barang dalam proses, persediaan akhir: 200 60 120 $ 25,20 $3,024
bahan baku 200 20 40 10,00 400 $4,640
tenaga kerja 40 80 15,20 1216 $29,600
overhead pabrik
total biaya dipertanggujawabkan

F. Perhitungan dan Pencatatan Biaya Produksi Dengan Sistem Process Costing


Menggunakan Metode FIFO
Termasuk dalam menghitung biaya unit hanya biaya yang dikeluarkan dan pekerjaan
yang dilakukan selama periode berjalan. FIFO menganggap persediaan awal sebagai
batchyang dilakukan selama periode berjalan. FIFO mengasumsikan terpisah dari
barang barang dimulai dan diselesaikan dalam periode. FIFO mengasumsikan bahwa
bahwa pekerjaan pertama yang dilakukan adalah untuk menyelesaikan persediaan dalam
proses awal. Sehingga, semua persediaan dalam proses awal diasumsikan akan selesai
sebelum akhir periode berjalan. Untuk mengilustrasikan metode ini kita menggunakan
tabel Naftel Toy Company, dengan mengikuti lima tahap dibawah ini:
 Tahap 1 : Menganalisis Arus Unit Fisik dari Unit Produksi
Arus fisik dari unit produk tidak dipengaruhi oleh metode perhitungan biaya
berdasarkan proses yang digunakan. Oleh karena itu, tahap 1 untuk metode FIFO
sama dengan metode rata-rata-rata tertimbang pada tahap 1 juga.
 Tahap 2 : Mengalkulasikan Unit Ekuivalen untuk Setiap Elemen Biaya Produksi
Metode FIFO memperhitungkan persediaan awal sebagai satu kumpulan
barang yang terpisah dari barang yang mulai diproses dan telah selesai pada periode
yang sama.
Terdapat dua prosedur ekuivalen, yaitu dua prosedur alternative yang
digunakan untuk mengalkulasikan unit ekuivalen produksi berdasarkan metode FIFO,
yaitu :
a) Tahap Alternatif A
Cara untuk mengalkulasikan unit ekuivalen FIFO adalah dengan
mengurangkan unit ekuivalen pada barang dalam proses awal dari unit ekuivalen
dengan metode rata-rata tertimbang agar memperoleh unit ekuivalen melalui
metode FIFO.
b) Tahap Alternatif B

13
Cara untuk mengalkulasikan unit ekuivalen FIFO adalah menambahkan
unit-unit ekuivalen dari pekerjaan yang dilakukan pada periode bersangkutan
untuk setiap komponen : (1)unit-unit ekuivalen ditambahkan untuk menyelesaikan
persediaan awal barang dalam proses, (2) unit-unit yang mulai diproses dan
telah selesai pada periode bersangkutan, (3) unit-unit ekuivalen dari persediaan
akhir barang dalam proses.
 Tahap 3 : Menentukan Total Biaya untuk Setiap Elemen Biaya Produksi
Total biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi unit produk tidak
dipengaruhi oleh metode perhitungan biaya yang digunakan.
 Tahap 4 : Menghitung Biaya Per Unit Ekuivalen untuk Setiap Elemen Biaya Produksi
Berdasarkan metode FIFO, biaya per unit ekuivalen dikalkulasikan
dengan membagi biaya-biaya yang ditambahkan pada periode yang bersangkutan
dengan unit ekuivalen untuk pekerjaan yang diselesaikan hanya pada periode
bersangkutan. Biaya Biaya persediaan awal barang dalam proses tidak dimasukkan
dalam menentukan biaya per unit ekuivalen untuk setiap elemen dalam biaya.
 Tahap 5 : Membebankan Total Biaya Produksi ke Unit yang Telah Selesai dan Barang
Dalam Proses Akhir
Membebankan total biaya produksi ke unit-unit yang telah selesai dan ke unit-
unit pada persediaan-persediaan akhir akhir barang dalam proses. Pembebanan total
biaya produksi ke unit-unit yang telah selesai pada periode bersangkutan merupakan
proses dua bagian, yaitu total biaya untuk unit-unit yang telah selesai yang berasal
dari persediaan awal barang dalam proses dan total biaya untuk unit-unit yang mulai
di proses dan telah selesai.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem perhitungan biaya berdasarkan proses merupakan sebuah sistem yang
membebankan biaya yang terjadi ketikaproses pembuatan barang berdasarkan
bagian dalam perusahaan yang terlibat yaitu departemen. Karakteristik sistem ini
akan memberikan perhitungan biaya yang dihasilkan berdasarkan proses produksi
perdepartemen baik produk jadi atau produk setengah jadi. Process Costing
lumrah diterapkan pada lingkungan perusahaaan dimana variasi produk yang
dibuat sedikit atau bahkan bersifat tunggal dalam pengertian: jenis
barang, ukuran, material, mesin atau alat, metode produksi, dan sumber
daya manusia yang digunakan relative sama. Total jumlah unit ekuivalen yang
diperlukan di bagian pertanggungjawaban biaya, yaitu jumlah unit ekuivalen
untuk elemen biaya yang terdaftar di bagian pertanggungjawaban dari laporan
biaya produksi. Semua biaya dalam menghitung biaya satuan, termasuk biaya
yang terjadi selama periode berjalan dan biaya yang dikeluarkan pada periode
sebelumnya yang sebagai persediaan barang dalam proses awal periode
berjalan. Termasuk dalam menghitung biaya unit hanya biaya yang dikeluarkan
dan pekerjaan yang dilakukan selama periode berjalan. FIFO menganggap
persediaan awal sebagai batchyang dilakukan selama periode berjalan. FIFO
mengasumsikan terpisah dari barang barang dimulai dan diselesaikan dalam
periode.

B. Saran
Demikianlah makalah ini kami susun dan telah selesai kami kerjakan, semoga
materi yang kami sajikan bermanfaat dan menambah pengetahuan serta wawasan
teman-teman selagi para pembaca mengenai materi process costing yang kami
sajikan pada makalah ini. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan hitungan,
pengejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang mungkin kurang jelas dan sulit
dimengerti para pembaca, dan lugas. Karena kami hanyalah manusia biasa yang
tak luput dari kesalahan. Dan kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik
dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata kami ucapkan
terima kasih.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://www.coursehero.com/file/47266946/Process-Costingdocx/
(diakses pada tanggal 26 November 2021)

http://file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI.AKUNTANSI/195407061987031-
KARLI_SOEDIJATNO/Rangkuman_Buku_AKBI_CARTER-USRY/BAB_6.pdf
(diakses pada tanggal 26 November 2021)

https://id.scribd.com/document/365345489/Bahan-jawaban-akmen-docx
(diakses pada tanggal 26 November 2021)

16

Anda mungkin juga menyukai