Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH JOB COSTING

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Biaya


Dosen Pengampu: Drs. Al Azhar A, MM., Ak., CA

Disusun Oleh: Kelompok 1


Dara Medani ( 2102113206 )
Dinda Ameldi Putri ( 2102124345 )
Nurasifa Anisa Putri ( 2102136244 )
Nurma Juliani ( 2102110027 )
Yulita Puspita Afrianti ( 1902110476 )
Yuni Rahmawati Simangunsong ( 2102126408 )

PRODI S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU 2022
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah senantiasa kami panjatkan atas kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’la. Yang
telah melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini dengan tepat waktu untuk memenuhi tugas kelompok dari mata kuliah Akuntansi Biaya.

Terima kasih kepada bapak Al Azhar A, selaku dosen pengampu mata kuliah Akuntansi Biaya
yang telah membimbing kami dalam pengerjaan makalah ini. Terima kasih juga kepada teman-
teman yang telah membantu mengumpulkan data-data untuk penyelesaian makalah ini.

Makalah Akuntansi Biaya dengan topik “Metode Penentuan Biaya – Pesanan (Job Costing)”
yang kami harapkan dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita sebagai Mahasiswa/I untuk
dapat mengetahui serta memahami lebih dalam mengenai akuntansi khususnya Tentang Metode
Penentuan Biaya – Pesanan (Job costing) ini.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dari kata sempurna tidak terlepas dari
kekurangan dan kesalahan lainnya dikarenakan kurangnya pengalaman dan wawasan yang kami
miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai
pihak baik bapak dosen maupun teman- teman, agar kami dapat meperbaiki nantinya. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat untuk semuanya.

Pekanbaru, 8 September 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................................ ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................... iii
BAB 1................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................... 2
BAB II............................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN................................................................................................................................ 3
2.1 Konsep-konsep yang Menjadi Rangka Bangun Sistem Kalkulasi...................................................3
2.2 Sistem Job Costing dan Process Costing...................................................................................... 4
2.3 Kalkulasi Biaya Aktual pada Perusahaan Manufaktur................................................................... 5
2.3.1 Pendekatan Umum terhadap Job Costing...............................................................................5
2.3.2 Peran Teknologi.................................................................................................................. 7
2.4 Periode Waktu yang Digunakan untuk Menghitung Tarif Biaya Tidak Langsung........................... 8
2.5 Kalkulasi Biaya Normal ( Normal Costing ).................................................................................8
2.6 Sistem Kalkulasi Biaya Normal atas Pekerjaan pada Perusahaan Manufaktur............................... 11
2.6.1 Buku Besar Umum dan Buku Besar Pembantu..................................................................... 11
2.6.2 Biaya Nonmanufaktur dan Kalkulasi Biaya Pekerjaan (Job Costing)......................................17
2.7 Biaya Tidak Langsung yang Dianggarkan dan Penyesuayan Akhir Tahun Akutansi......................18
2.7.1 Pendekatan Tarif Alokasi yang Disesuaikan......................................................................... 20
2.7.2 Pendekatan Prorasi............................................................................................................. 21
2.7.3 Pendekatan Penghapusan Harga Pokok Penjualan................................................................ 21
2.7.4 Memilih di Antara Berbagai Pendekatan..............................................................................22
2.8 Varisasi dari Normal Costing: Contoh Perusahaan Sektor Jasa.................................................... 23
BAB III............................................................................................................................................ 25
PENUTUP........................................................................................................................................25
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................................25
3.2 Saran....................................................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................26

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Job, work dan career merupakan 3 kata yang memiliki makna yang sama namun memiliki
penggunaan yang berbeda. 3 kata tersebut memiliki arti kerja, pekerjaan dan bekerja. Sedangkan
costing artinya biaya. Biaya adalah pengeluaran modal yang digunakan untuk menghasilkan
suatu produk berupa barang atau jasa. Sifat dari biaya adalah pengorbanan ekonomi. Biaya dapat
dibedakan menjadi bermacam-macam sesuai dengan tujuan pengelompokannya. Keberagaman
jenis biaya diakibatkan oleh beragamnya tujuan penentuan biaya.

Job costing adalah suatu biaya berdasarkan pesanan, dengan menggunakan metode perhitungan
biaya produksi atas semua pesanan yang akan dikumpulkan. Hal ini merupakan poin dasar dalam
pengelolaan keuangan perusahaan atau pekerjaan pokok manajemen dalam kegiatan akuntansi.
Biaya ini juga berarti sama dengan biaya berdasarkan pesanan. Terdapat banyak jenis penetapan
biaya untuk mengumpulkan dan mengolah data keuangan.

Selain itu, hal ini juga berguna untuk menghitung biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead
kumulatif. Penetapan biaya berdasarkan aktivitas bermanfaat untuk perusahaan besar yang
memproduksi atau menyediakan banyak barang dan jasa. Tetapi hal ini juga dapat berguna untuk
perusahaan lain seperti perusahaan jasa. Penetapan biaya berdasarkan aktivitas berguna untuk
melacak biaya unit dan menghasilkan informasi yang lebih akurat daripada metode lain.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Konsep rangka bangun kalkulasi biaya


2. Perbedaan antara job costing dengan process costing
3. Langkah pendekatan dalam job costing
4. Perbedaan antara sistem aktual dengan sistem normal
5. Arus biaya dalam sistem job costing
6. Biaya overhead dengan menggunakan metode alternatif
7. Variasi dari sistem kalkulasi biaya normal

1.3 Tujuan Penulisan

1. Menguraikan konsep-konsep yang menjadi rangka bangun sistem kalkulasi biaya


2. Membedakan antara job costing dengan process costing
3. Menjabarkan pendekatan tujuh langkah dalam job costing
4. Membedakan sistem kalkulasi biaya aktual dengan sistem kalkulasi biaya normal
5. Menulusuri arus biaya dalam sistem job costing
6. Memperhitungkan biaya overhead manufaktur yang dialokasikan terlalu tinggi atau
terlalu rendah pada akhir tahun fiskal dengan menggunakan metode alternatif
7. Menerapkan variasi dari sistem kalkulasi biaya normal

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep-konsep yang Menjadi Rangka Bangun Sistem Kalkulasi


Job costing adalah suatu biaya berdasarkan pesanan, dengan menggunakan metode perhitungan
biaya produksi atas semua pesanan yang akan dikumpulkan. Maka dari itu seluruh biaya pesanan
tersebut meliputi unit produksinya. Seperti contoh job costing yang termasuk ke dalam industri
furniture, percetakan, interior, dan sebagainya.
sebelum memperkenalkan sistem kalkulasi biaya, kita bisa telaah beberapa istilah yang telah
dibahas pada bab 2 berikut:
1) Objek biaya (cost object)-sesuatu yang akan diukur biayanya-misalnya sebuah produk,
seperti komputer iMac atau jasa seperti biaya perbaikan komputer imac.
2) Biaya langsung dari suatu objek biaya (direct cost of a cost object)-biaya yangterkait
dengan suatu objek biaya yang dapat ditelusuri ke objek biaya tersebut dengan cara yang
layak secara ekonomi (efektif biaya).
3) Biaya tidak langsung dari suatu objek biaya (indirect cost of a cost object)-biaya yang
terkait dengan suatu objek biaya tetapi tidak dapat ditelusuri ke objek bi tersebut dengan
cara yang layak secara ekonomi (efektif biaya). Biaya tidak langsung dialokasikan ke
objek biaya dengan menggunakan metode alokasi biaya.

Pembebanan biaya (cost assignment) merupakan istilah yang umum digunakan wak
membebankan biaya ke objek biaya, apakah ins biaya langsung maupan biaya tid langsung.
Pelan biaya (rast tracing) merupakan istilah spesifik untuk membebankan biaya langsung,
sedangkan alokasi biaya (cost allocation) secara khusus mengacu pada pembebanan biaya tidak
langsung.
Kita perlu memperkenalkan dan menjelaskan dua istilah berikut untuk membahas sistem
kalkulasi biaya:
1) Pool biaya. Pool biaya (sest pool) adalah pengelompokkan pos-pos biaya individual Pool
biaya dapat dimulai dari yang luas seperti semua biaya pabrik manufaktur, sampai yang
lebih sempit, seperti biaya operasi mesin pemotongan logam. Pool biaya sering
digunakan dalam kaitannya dengan dasar alokasi biaya.

3
2) Dasar alokasi biaya (cost-effecation base). Bagaimana perusahaan mengalokasikan
biaya-biaya untuk mengoperasikan mesin pemotong logam-yang dikumpulkan dalam
suatu pool biaya tunggal-di antara produk yang berbeda? Salah satunya mungkin dengan
mengalokasikan biaya berdasarkan jumlah jam mesin yang digunakan untuk membuat
produk yang berbeda. Dasar alokasi biaya (dalam contoh kita, jumlah jam mesin) secara
sistematis mengaitkan biaya tidak langsung atau sekelompok biaya tidak langsung (dalam
contoh di sini, biaya operasi mesin pemotong logam) dengan objek biaya (dalam contoh
ini produk yang berbeda).

Contoh pusat pertanggungjawaban adalah departemen atau kelompok departemen (seperti


operasi dan penjualan di eBay), divisi (seperti Cadillac dan Buick di General Motor), atau
wilayah geografis (seperti Amerika Utara, Eropa, dan Asia Pasifik di Nike).
Bentuk pusat pertanggungjawaban yang paling umum adalah departemen. Dengan
mengidentifikasi biaya departemen akan membantu manajer mengendalikan biaya yang menjadi
tanggung jawabnya.

2.2 Sistem Job Costing dan Process Costing


Akuntan manajemen menggunakan dua jenis dasar sistem kalkulasi biaya untuk membebankan
biaya ke produk atau jasa:

1. Sistem kalkulasi biaya pekerjaan (job-costing system). Pada sistem ini, objek biaya
adalah unit atau multi unit dari produk atau jasa yang khas yang disebut pekerjaan (job).
Setiap job menggunakan sumber daya yang berbeda. Produk atau jasa ini biasanya
merupakan sebuah unit tunggal, seperti mesin khusus yang dibuat di Hitachi, proyek
konstruksi yang dikelola oleh Bechtel Corporation, pekerjaan perbaikan yang dilakukan
di Audi Service Center, atau kampanye iklan yang dilakukan oleh Saatchi and Saatchi.
2. Sistem kalkulasi biaya proses (process-costing system). Pada sistem ini, objek biaya
adalah unit-unit produk atau jasa yang identik atau serupa dalam jumlah best, Sebagai
contoh, Citibank menyediakan jasa yang sama kepadasetiap pelanggan ketika memroses
tabungan

4
2.3 Kalkulasi Biaya Aktual pada Perusahaan Manufaktur
Kalkulasi biaya aktual adalah sistem kalkulasi biaya yang menelusuri biaya langsung ke objek
biaya dengan memakai tarif biaya langsung aktual yang dikalikan jumlah aktual input biaya
langsung.

2.3.1 Pendekatan Umum terhadap Job Costing


Terdapat tujuh langkah untuk membebankan biaya ke sebuah job-apakah manufaktur,
perdagangan, atau jasa:

Langkah 1: Mengidentifikasi Pekerjaan yang Dipilih sebagai Objek Biaya


Objek biaya pada contoh Robinson Company adalah Job WIP 298, yaitu membuat sebuah mesin
bubur kertas bagi Western Pulp and Paper Company pada tahun 2006, Manajer dan akuntan
manajemen Robinson mengumpulkan informan tentang biaya pekerjaan melalui dokumen
sumber. Dokumen sumber (source e document) adalah catatan asli (seperti kartu waktu tenaga
kerja yang mencatat jam kerja karyawan) yang mendukung ayat jurnal dalam sistem akuntans.
Dokumen sumber utama untuk Job WPP 298 adalah catatan biaya job Catatan biaya job (job
cost record) yang disebut juga lembar biaya job (job-cost sheet), mencatat dan mengakumulasi
semua biaya yang dibebankan ke suam job, sejak job itu di mulai.

Langkah 2: Mengidentifikasi Biaya Langsung Job atau Pekerjaan.


Robinson mengidentifikasi dua kategori biaya munufaktur langsung sebagai berikut:
1. Bahan langsung. Berdasarkan spesifikasi dan gambar rekayasa yang di sediakan
Westem Pulp, insinyur manufaktur memesan bahan dan store room. Pesanan ini
dilakukan dengan menggunakan dokumen sumber dasar yang di sebut catatan permintaan
bahan yang berisi informasi tentang biaya bahan langsung yang digunakan pada job
tertentu dan di departemen tertentu.
2. Tenaga kerja manufaktur langsung. Akuntansi untuk tenaga kerja manufaktur
langsung sama seperti akuntansi yang dibahas untuk bahan langsung. Dokumen sumber
untuk tenaga kerja manufaktur langsung adalah catatan jam kerja (labor-time ricord),
yang berisi informasi tentang jam kerja yang di gunakan.

5
Langkah 3: Memilih Dasar Alokasi Biaya yang Digunakan untuk Mengalokasi kan Biaya
Tidak Langsung ke Job.
Biaya manufaktor tidak langsung adalah biaya yang diperlukan untuk melakukan suatu job
namun tidak dapat ditelusuri ke job tertentu. Jadi tidak mungkin menyelesaian suatu job tanpa
mengeluarkan Biaya tidak langsung seperti supervisi rekayasa manufaktur, utilitas, dan
perbaikan. Karena biaya-biaya tersebut tidak dapat ditelusuri ke job tertentu. Maka biaya itu
harus dialokasikan ke semua job dengan cara yang sistematis. Jok yang berbeda membutuhkan
kuantitas sumber daya tidak langsung dan juga berbeda tujuannya adalah untuk mengalokasikan
secara sistematis biaya-biaya sumber daya tidak langsung ke job yang terkait.

Langkah 4: mengidentifikasi biaya tidak langsung yang terkait dengan setiap dasar alokasi
biaya.
Robinson percaya bahwa dasar alokasi biaya tunggal yaitu jam tenaga kerja manufaktur langsung
dapat digunakan untuk mengalokasikan biaya manufaktur tidak langsung ke job.
Konsekuensinya, Robinson menciptakan satu pool biaya yang disebut biaya overhead
manufaktur.poo ini berisi semua biaya tidak langsung departemen manufaktur grand by yang
sulit ditelusuri secara langsung ke setiap job.

Langkah 5: menghitung tarif per unit dari setiap dasar alokasi biaya yang digunakan
untuk mengalokasikan biaya tidak langsung ke job.
Untuk setiap pool biaya, tarif biaya tidak langsung aktual dihitung dengan cara membagi biaya
tidak langsung total dalam pool biaya dengan kuantitas total dari dasar alokasi biaya.

Tarif Overhead manufaktur actual : Biaya overhead manufaktur aktual


Total kuantitas actual dari dasar alokasi biaya
$ 1.215.000
27.000 jam tenaga kerja manufaktur langsung
= $ 45 per jam tenaga kerja manufaktur langsung

6
Langkah 6: menghitung biaya tidak langsung yang dialokasikan ke job.
Biaya tidak langsung dari suatu zat dihitung dengan mengalikan kuantitas aktual dari setiap dasar
alokasi biaya yang berbeda yang terkait dengan job itu dengan tarif biaya tidak langsung dari
setiap dasar alokasi biaya.

Langkah 7: menghitung biaya total job dengan menambahkan semua biaya langsung dan
tidak langsung yang dibebankan ke job.
Manajer manufaktur dan manajer penjualan Robinson dapat menggunakan perhitungan margin
kotor dan persentase margin kotor untuk membandingkan profitabilitas antar berbagai job dan
memahami mengapa sejumlah hijab memenuhi profitabilitas yang rendah apakah telah terjadi
pemborosan bahan langsung? Apakah biaya tenaga kerja manufaktur langsung terlalu tinggi?
Apakah ada cara untuk memperbaiki efisiensi jok atau apakah sejumlah pekerjaan atau job
dihargai terlalu rendah? Analisis biaya jok menyajikan informasi yang dibutuhkan untuk menilai
kinerja-menerja manufaktur dan manajer penjualan serta melakukan perbaikan di masa depan.

Biaya manufaktur langsung


Bahan langsung $ 4.606
Tenaga kerja manufaktur langsung 1.579 $ 6.185
Biaya overhead manufaktur
( $ 45 per jam tenaga kerja manufaktur
langsung x 88 jam ) $ 3.960
Biaya manufaktur total job $ 10.145

2.3.2 Peran Teknologi


Peran teknologi juga diperlukan dalam job costing untuk mempercepat kinerja dan membantu
manajer dalam membuat keputusan teknologi yang mendukung saat ini ialah bercode yang
ditempelkan pada barang yang dijual maupun yang dibeli titik dengan bantuan barcode tersebut
karyawan atau manajer tidak perlu lagi menghitung satu persatu barang yang tersedia di gudang
maupun yang terjual. Jadi peran teknologi di sini sangat penting dalam efisiensi kinerja dan
perusahaan.

7
2.4 Periode Waktu yang Digunakan untuk Menghitung Tarif Biaya Tidak Langsung
Robinson company menghitung tarif biaya tidak langsung dengan sistem job costing atas dasar
tahunan. Ada dua alasan mengapa perusahaan menggunakan periode yang lebih panjang
misalnya 1 tahun, untuk menghitung tarif biaya tidak tetap. Salah satu diantaranya terkait dengan
jumlah angka numerator. Sementara yang lain terkait dengan jumlah angka denominator dalam
perhitungan.

1. Alasan angka numerator (pool biaya tidak langsung). Semakin pende periode,
semakin besar pengaruh pola musiman terhadap jumlah biaya sebagai . contoh, jika tarif
biaya tidak langsung dihitung setiap bulan, biaya pemanas (yang termasuk dalam angka
numerator) hanya akan dibebankan ke produksi sepanjang musim dingin. Sebaliknya,
periode tahunan akan memasukkan dampak keempat musim pada tarif biaya tidak
langsung tahunan tunggal. Tingkat biaya tidak langsung total juga dipengaruhi oleh biaya
non musiman yang sulit diprediksi.
2. Alasan angkat dominator (kuantitatif dasar alokasi). Alasan lain untuk menggunakan
periode yang lebih panjang adalah kebutuhan untuk menyebarkan biaya tidak langsung
tetap bulanan ke tingkat produksi bulanan yang fluktuatif. Beberapa biaya tidak langsung
perbulan mungkin merupakan biaya variabel jika dikaitkan dengan dasar alokasi biaya
seperti perlengkapan, sementara gaya tidak langsung yang lain bersifat tetap setiap
bulannya seperti PBB dan sewa.

2.5 Kalkulasi Biaya Normal ( Normal Costing )


Kalkulasi biaya normal adalah sistem kalkulasi biaya yang menelusuri biaya langsung ke objek
biaya dengan menggunakan tarif biaya langsung aktual dikali dengan kuantitas aktual dari input
biaya langsung dan mengalokasikan biaya tidak langsung berdasarkan tarif biaya tidak langsung
yang dianggarkan dikali dengan kuantitas aktual dari dasar alokasi biaya.
Tarif biaya tidak langsung yang di anggarkan ( budgeted indirect-cost rate ) untuk setiap
pool biaya sebagai berikut :
Tarif biaya tidak langsung yang di anggarkan :
Biaya tidak langsung tahuana yang dianggarkan
Kuantitas tahunan yang dianggarkan dari dasar alokasi biaya

8
Kita akan mengiustrasikan kalkulasi biaya normal pada contoh Robinson Company yang
menggunakan prosedur tujuh langkah. Data yang dianggarkan tahun 2006 berikut adalah untuk
biaya operasi manufaktur Robinson Company :
Anggaran
Biaya overhead manufaktur total $ 1.120.000
Jam tenaga kerja manufaktur langsung 28.000

Langkah 1 dan 2 persis sama seperti sebelumnya. Langkah 1 mengidentifikasi WPP 298 sebagai
objek biaya;
Langkah 2 menghitung biaya bahan langsung aktual sebesar $4.606, dan biaya tenaga kerja
manufaktur langsung aktual sebesar $1.579.
Langkah 3 di mana Robinson menggunakan dasar alokasi biaya tunggal, jam tenaga kerja
manufaktur langsung, untuk mengalokasikan semua biaya overhead manufaktur ke job.
Kuantitas jam tenaga kerja manufaktur langsung yang dianggarkan untuk tahum 2006 adalah
28.000 jam.
Langkah 4, Robinson mengelompokkan semua biaya manufaktur tidak langsung ke dalam satu
pool biaya overhead manufaktur.
Langkah 5,tarif overhead manufaktur yang dianggarkam untuk tahun 2006 dihitung sebagai
berikut :
Tarif overhead manufaktur = Biaya overhead manufaktur yang dianggarkan
Yang dianggarkan Kuantitas total yang dianggarkan dari alokasi biaya
= $ 1.120.000
$28.000 jam tenaga kerja manufaktur langsung
= $40 per jam tenaga kerja manufaktur langsung

Langkah 6, berdasarkan system kalkulasi biaya normal:


Alokasi biaya overhead = Tarif overhead manufaktur x Kuantitas actual jam tenaga kerja
Manufakgtur ke WPP 298 yg dianggarkan manufaktur langsung
= $40 per jam tenaga kerja x 88 jam tenaga kerja manufaktur
manufaktur langsung langsung
= $3.520

9
Langkah 7, biaya job atau pekerjaan berdasarkan kalkulasi biaya normal adalah $9.705, yang
dihitung sebagai berikut :
Biaya manufaktur langsung
Bahan $4.606
Tenaga kerja manufaktur langsung 1.579 $6.185
Biaya overhead manufaktur tidak langsung
( 440 x 88 jam tenaga kerja manufaktur langsung ) 3.520
Biaya manufaktur total job $9.705
Sistem Alokasi Biaya Aktual dan Kalkulasi BIaya Normal

Sistem Kalkulasi Biaya Aktual Sistem Kalkulasi Biaya Normal

Biaya Langsung Tarif biaya langsung actual x Tarif biaya langsung actual x
Kuantitas actual input biaya kuantitas actual input biaya langsung
langsung
Biaya Tidak Tarif biaya tidak langsung actual x Tarif biaya tidak langsung yang
Langsung kuantitas actual dasar alokasi biaya dianggarkan x
Kuantitas actual dasar alokasi biaya

Jadi, perbedaan antara kalkulasi biaya aktual dengan kalkulasi biaya normal adalah kalau
kalkulasi biaya aktual tarif biaya langsung aktual dikalikan jumlah aktual input biaya langsung
sedangkan kalkulasi biaya normal tarif biaya langsung aktual dikali dengan kuantitas aktual dari
input biaya langsung dan mengalokasikan biaya tidak langsung berdasarkan tarif biaya tidak
langsung yang dianggarkan dikali dengan kuantitas aktual dari dasar alokasi biaya.

10
2.6 Sistem Kalkulasi Biaya Normal atas Pekerjaan (Normal Job-Costing) pada Perusahaan
Manufaktur

2.6.1 Buku Besar Umum dan Buku Besar Pembantu


Buku besar umum harus dipandang sebagai salah satu dari beberapa alat yang membantu
manajemen dalam perencanaan dan pengendalian. Untuk mengendalikan, operasi manajer bukan
hanya menggunakan dokumen-dokumen sumber yang digunakan untuk mencatat angka pada
buku besar pembantu, tetapi juga variabel-variabel non keuangan seperti persentase pekerjaan
yang membutuhkan pengerjaan ulang.
Berikut Bagan 4-6 memperlihatkan hubungan akun-T pada buku besar Robinson Company.

Penjelasan Transaksi

1. Transaksi: Pembelian bahan (langsung atau tidak langsung) secara kredit, $89.000.
Analisis Akun: Aktiva Pengendalian Bahan meningkat (didebet) sebesar $89.000, sementara
kewajiban Pengendalian Utang Usaha meningkat (dikredit) sebesar $89.000.

Ayat Jurnal. Pengendalian Bahan $89.000


Pengendalian Utang Usaha $89.000

11
Posting ke Buku Besar

Pengendalian Bahan Pengendalian Utang Usaha


1
89.000 1
89.000

2. Transaksi: Bahan yang dikirim ke lokasi manufaktur: bahan langsung, $81.000, dan bahan
tidak langsung $4.000.
Analisis Akun: Akun aktiva Pengendalian Barang dalam Proses meningkat (didebet) sebesar
$81.000, dan akun Pengendalian Overhead Manufaktur meningkat (didebet) sebesar $4.000.
Aktiva Pengendalian bahan menurun (dikredit) sebesar $85.000.

Ayat Jurnal. Pengendalian Barang dalam Proses $89.000


Pengendalian Overhead Manufaktur $4.000
Pengendalian Bahan $85.000

Posting ke Buku Besar

Pengendalian Bahan Pengendalian Barang dalam Proses


1
89.000 2
85.000 2
81.000

Pengendalian Overhead Manufaktur


2
4.000

3. Trasaksi: Pembayaran gaji total bulan Februari: langsung $39.000; tidak langsung $15.000
Analisis Akun: Aktiva Pengendalian Barang dalam proses meningkat (didebet) sebesar jumlah
tenaga kerja manufaktur langsung $39.000, dan Pengendalian Overhead Manufaktur meningkat
(didebet) sebesar $15.000 dari tenaga kerja manufaktur tidak langsung . Kewajiban Pengendalian
Utang Upah meningkat (dikredit) sebesar $54.000.

12
Ayat Jurnal. Pengendalian Barang dalam Proses $39.000
Pengendalian Overhead Manufaktur $15.000
Pengendalian Utang Upah $54.000

Posting ke Buku Besar

Pengendalian Utang Upah Pengendalian Barang dalam Proses


3
54.000 2
81.000
3
39.000

Pengendalian Overhead Manufaktur


2
4.000
3
15.000

4. Transaksi: Pembayaran gaji manufaktur total untuk bulan Februari adalah $54.000.
Analisis Akun: Kewajiban Pengendalian Utang Upah menurun (didebet) sebesar $54.000
sedangkan aktiva Pengendalian Kas menurun (dikredit) sebesar $54.000.

Ayat Jurnal. Pengendalian Utang Upah $54.000


Pengendalian Kas $54.000

Posting ke Buku Besar

Pengendalian Utang Upah Pengendalian Kas


4
54.000 3
54.000 3
54.000

5. Transaksi: Biaya overhead manufaktur tambahan yang terjadi selama bulan Februari adalah
$75.000. Biaya ini terdiri atas gaji rekayasa dan supervisi sebesar $44.000; utilitas dan perbaikan
pabrik, $11.000; penyusutan pabrik, $18.000; dan asuransi pabrik, $2.000.

13
Analisis Akun: Akun biaya tidak langsung, Pengendalian Overhead Manufaktur, meningkat
(didebet) sebesar $75.000. Kewajiabn Pengendalian Utang Gaji, meningkat (dikredit) sebesar
$44.000; kewajiban, Pengendalian Utang Usaha meningkat (dikredit) sebesar $11.000; aktiva
Pengendalian Peralatan menurun (dikredit) sebagai akun kontra aktiva, Pengendalian Akumulasi
Penyusutan sebesar $18.000; dan aktiva, Pengendalian Asuransi Dibayar di Muka menurun
(dikredit) sebesar $2.000.

Ayat Jurnal. Pengendalian Overhead Manufaktur $75.000


Pengendalian Utang Gaji $44.000
Pengendalian Utang Usaha $11.000
Pengendalian Akumulasi Penyusutan $18.000
Pengendalian Asuransi Dibayar di Muka $2.000

Posting ke Buku Besar

Pengendalian Utang Usaha Pengendalian Overhead Manufaktur


1
89.000 2
4.000
5
11.000 3
15.000
5
75.000

Pengendalian Akumulasi Penyusutan Pengendalian Asuransi Dibayar diMuka


5
18.000 5
2.000

Utang Gaji
5
44.000

14
6. Transaksi: Alokasi Overjead manufaktur ke job, $80.000
Analisis Akun: Aktiva, Pengendalian Barang dalam proses meningkat (didebet) sebesar $80.000.
Akibatnya, Pengendalian Overhead Manufaktur menurun ( dikredit) sebesar $80.000.

Ayat Jurnal. Pengendalian Barang dalam Proses $80.000


Overhead Manufaktur yang Dialokasikan $80.000

Posting ke Buku Besar

Pengendalian Utang Usaha Pengendalian Barang dalam Proses


6
80.000 2
81.000
3
39.000
6
80.000

7. Transaksi: Penyelesaian dan transfer ke barang jadi dari job individual, $188.800.
Analisis Akun: Aktiva Pengendalian Barang jadi meningkat (didebit) sebesar $188.800. dan
aktiva Pengendalian Barang dalam Proses menurun (didebet) sebesar $188.800 untuk mengakui
penyelesaian job.

Ayat Jurnal. Pengendalian Barang Jadi $188.800


Pengendalian Barang dalam Proses $188.800

Posting ke Buku Besar

Pengendalian Barang dalam Proses Pengendalian Barang Jadi


2
81.000 7
188.800 7
188.800
3
39.000
6
80.000
Saldo 11.200

15
8. Transaksi: Harga Pokok Penjualan, $180.000.
Analisis Akun: Akun Harga Pokok Penjualan meningkat (didebet) sebesar $180.000 sementara
aktiva, Pengendalian Barang Jadi, menurun (didebet) sebesar $180.000.

Ayat Jurnal. Harga Pokok Penjualan $180.000


Pengendalian Barang Jadi $180.000

Posting ke Buku Besar

Pengendalian Barang Jadi Pengendalian Barang Jadi


7
188.800 8
180.000 7
188.800
Saldo 8.800

9. Transaksi: Biaya gaji pemasaran dan layanan pelanggan serta biaya iklan diakrualkan untuk
bulan Feebruari:
Gaji Departemen Pemasaran $35.000
Biaya Iklan $10.000
Gaji Departemen Layanan Pelanggan $15.000

Analisis Akun: Biaya pemasaran dan iklan sebesar $45.000 ($35.000+$10.000) dan biaya layanan
pelanggan sebesar $15.000 adalah biaya periode untuk bulan Februari 2006 dan akan diselaraskan
(mached) terhadap pendapatan bulan Februari 2006.

Ayat Jurnal. Biaya Pemasaran dan Iklan $45.000


Biaya Layanan Pelanggan $15.000
Pengendalian Utang Gaji $50.000
Pengendalian Utang Usaha $10.000

16
Posting ke Buku Besar

Biaya Pemasaran dan Iklan Pengendalian Utang Gaji


9
45.000 5
44.000
9
50.000

Biaya Layanan Pelanggan Pengendalian Utang Usaha


9
45.000 1
89.000
5
11.000
9
10.000

10. Transaksi: Pendapatan penjualan, seluruhnya kredit, $270.000.


Analisis Akun: Akun Pendapatan meningkat (dikredit) sebesar $270.000. Aktiva, Pengendalian
Piutang Usaha meningkat (didebet) sebesar $270.000, yang menunjukkan jumlah total yang
terutang dari pelanggan atas penjualan yang dilakukan pada Februari 2006.

Ayat Jurnal. Pengendalian Piutang Usaha $270.000


Pendapatan $270.000

Pengendalian Piutang Usaha Pendapatan


10
270.000 10
270.000

2.6.2 Biaya Nonmanufaktur dan Kalkulasi Biaya Pekerjaan (Job Costing)


Biaya produk yang dilaporkan sebagai biaya persediaan kepada pemegang saham mungkin
berbeda dengan biaya produk yang dilaporkan ke kantor pajak dan mungkin berbeda dengan
biaya produk yang dilaporkan ke kantor pajak dan mungkin juga berbeda dengan biaya produk
yang dilaporkan kepada manajer untuk mengarahkan keputusan keputusan harga suatu produk.

17
Dari contoh sebelumnya, untuk mengidentifikasi biaya pemasaran dan layanan pelanggan dari
job individual, Robinson dapat menggunakan pendekatan yang sama dengan job costing yang
telah dibahas sebelumnya dalam konteks perusahaan manufaktur. Robinson dapat menelusuri
biaya pemasaran langsung dan biaya layanan pelanggan ke job. Robinson kemudian dapat
menghitung tarif biaya tidak langsung yang dianggarkan dengan membagi biaya pemasaran tidak
langsung yang dianggarkan, misalnya pendapatan. Robinson dapat menggunakan tarif ini untuk
mengalokasikan biaya tidak langsung tersebut ke job. Misalnya, jika tarif ini adalah 15% dari
pendapatan, Robinson akan mengalokasikan $2.250 ke Job WPP 298 (0,15 x $15.000, yaitu
pendapatan dari job), Robinson dapat membandingkan semua biaya job yang berbeda dengan
pendapatan yang dihasilkan.

2.7 Biaya Tidak Langsung yang Dianggarkan dan Penyesuayan Akhir Tahun Akutansi
Penggunaan tarif biaya tidak langsung yang dianggarkan dan normal costing untuk
thenggantikan actual costing mempunyai keunggulan di mana biaya tidak langsung dapat
dibebankan ke job individual selaras dengan proses serta tepat waktu, dan bukan hanya pada
akhir tahun fiskal ketika biaya aktual diketahui. Namun, tarif yang dianggarkan tidak mungkin
sama dengan tarif aktual karena didasarkan pada estimasi yang dibuat untuk 12 bulan sebelum
biaya aktual terjadi. Sekarang kita akan mempertimbangkan penyesuaian yang perlu dilakukan
ketika, pada akhir tahun fiskal, biaya tidak langsung yang dialokasikan berbeda dengan biaya
tidak langsung aktual yang terjadi. Ingat bahwa karena alasan angka numerator dan
denominator yang dibahas sebelumnya, kita tidak berharap bahwa biaya overhead aktual yang
terjadi setiap bulan akan sama dengan biaya overhead yang dialokasikan setiap bulan.

Biaya tidak langsung yang dialokasikan terlalu rendah terjadi apabila jumlah biaya tidak
langsung yang dialokasikan pada periode akuntansi lebih kecil dibandingkan jumlah aktual
(yang terjadi).
Biaya tidak langsung yang dialokasikan terlalu tinggi (overallocated indirect costs) terjadi
apabila jumlah biaya tidak langsung yang dialokasikan pada periode akuntansi lebih besar
dibandingkan jumlah aktual (yang terjadi).
Biaya tidak langsung yang = Biaya tidak langsung - Biaya tidak langsung
Dialokasikan terlalu rendah (terlalu tinggi) yang terjadi yang di alokasikan

18
Biaya tidak langsung yang diterapkan terlalu rendah (terlalu tinggi) disebut juga Biaya tidak
langsung yang diterapkan terlalu rendah (underapplied) atau terlalu tinggi (overapplied)
maupun biaya tidak langsung diabsorpsi terlalu rendah (underappsorbed) atau terlalu tinggi
(everabsorbed).

Mari kita perhatikan pool biaya tidak langsung overhead manufaktur Robinon Company.
Terdapat dua akun biaya tidak langsung dalam buku besar yang harus disesuaikan dengan
overhead manufaktur:
1. Pengendalian Overhead Manufaktur, yaitu catatan biaya aktual dalam semua kategori
overhead individual (seperti bahan tidak langsung, tenaga kerja manufaktur tidak
langsung, supervisi, rekayasa, listrik, dan penyusutan pabrik).
2. Overhead Manufaktur yang Dialokasikan, yaitu catatan overhead manufaktur yang
dialokasikan ke job individual berdasarkan tarif yang dianggarkan dikali dengan jam
tenaga kerja manufaktur langsung aktual.

Saldo kredit sebesar $1.080.000 pada Overhead Manufaktur yang Dialokasikan bezal dari
pengalian 27.000 jam tenaga kerja manufaktur langsung aktual atas semua job padatahun 2006
dengan tarif yang dianggarkan sebesar $40 per jam tenaga kerja manufaktur langsung.

Selisih sebesar $135.000 (debet bersih) adalah jumlah yang dialokasikan terlalu rendah
(underallocated) karena biaya overhead manufaktur aktual lebih besar dari jumlah yang
dialokasikan. Perbedaan ini timbul karena dua alasan yang terkait dengan perhitungan tarif per
jam yang dianggarkan sebesar 540.

1. Alasan numerator (pool biaya tidak langsung). Biaya overhead manufaktur aktual
sebesar $1.215.000 lebih besar dibandingkan jumlah yang dianggarkan sebesar
$1.120.000
2. Alasan denominator (kuantitas dasar alokasi). Jam tenaga kerja manufaktur
langsung aktual sebesar 27.000 lebih sedikit dibandingkan jam yang dianggalan sebesar
28.000.

19
Terdapat tiga pendekatan utama pada akuntansi untuk overhead manufaktur yang dialokasikan
terlalu rendah sebesar $135.000 yang disebabkan karena Robinson mengettima terlalu rendah
biaya overhead manufaktur dan mengestimasi terlalu tingg kuantitas dasar alokasi biaya: (1)
pendekatan tarif alokasi yang disesuaikan, (2) pendekatan prorasi, dan (3) pendekatan
penghapusan harga pokok penjualan.

2.7.1 Pendekatan Tarif Alokasi yang Disesuaikan


Pendekatan tarif alokasi yang disesuaikan (adjusted allocation-nate approach) menetapkan
kembali semua ayat jurnal overhead dalam buku besar dan buku besar pembant dengan
menggunakan tarif biaya aktual, bukan tarif biaya yang dianggarkan. Pertama, tarif overhead
manufaktur aktual dihitung pada akhir tahun fiskal.

Kemudian overhead manufaktur yang dialokasikan ke setiap job selama tahun berjalan dihitung
kembali dengan menggunakan tarif overhead manufaktur aktual (dan bukan tarif overhead
manufaktur yang dianggarkan). Terakhir, ayat jumal penutupan akhir tahun dibuat. Hasilnya
adalah bahwa pada akhir tahun, setiap catatan biaya job dan catatan barang jadi-serta
Pengendalian Barang dalam Proses akhir, Pengendalian Barang Jadi, seandainya aku dan akun
Harga Pokok Penjualan, secara akurat akan memperlihatkan biaya overhead can dapat meramal
manufaktur aktual yang terjadi.

Luasnya penggunaan sistem akuntansi yang terkomputerisasi telah sangat mengurangi biaya
penggunaan pendekatan tarif alokasi yang disesuaikan. Perhatikan contoh Robinson. Perhatikan
contoh Robinson berikut: Overhead manufaktur aktual ($1.215.000) melebihi overhead
manufaktur yang dialokaukan ($1.080.000) sebesar 12,5% (($1.215.000-$1.080.000): $1.080.000).
Tarif overhead manufaktur aktual tahun 2006 adalah $45 per jam tenaga kerja manufaktur
langsung ($1.215.000: 27.000 jam) dan bukan $40 per jam tenaga kerja manufaktur langsung yang
dianggarkan. Pada akhir tahun,Robinson dapat meningkatkan overhead manufaktur yang
dialokasikan ke setiap job pada tahun 2006 sebesar 12,5% dengan menggunakan program
perangkat lunak. Program itu akan menyesuaikan baik angka buku besar maupun buku besar
pembantu.

20
Pendekatan tarif alokasi yang disesuaikan menghasilkan manfaat baik dalam hal ketepatan waktu
maupun kemudahan normal costing selama tahun berjalan serta keakuratan actual casting pada
akhir tahun. Setiap catatan biaya job individual dan saldo akun akhir tahun untuk persediaan dan
harga pokok penjualan akan disesuaikan terhadap biaya aktual. Analisis setelah fakta atas
profitabilitas aktual job individual menyediakan gambaran yang akurat dan berguna bagi manajer
untuk membuat keputusan di masa depan tentang penetapan harga job, job mana yang harus
diutamakan, serta cara mengelola biaya job.

2.7.2 Pendekatan Prorasi


Prorasi (poration) menyebarkan overhead yang dialokasikan terlalu rendah atau overhead yang
dialokasikan terlalu tinggi di antara saldo akhir barang dalam proses, barang jadi, dan harga
pokok penjualan. Persediaan bahan tidak dimasukkan dalam prorasi ini karena tidak ada biaya
overhead manufaktur yang telah dialokasikan.

2.7.3 Pendekatan Penghapusan Harga Pokok Penjualan


Menurut pendekatan ini, overhead total yang dialokasikan terlalu rendah atau terlalu tinggi akan
dimasukkan ke dalam Harga Pokok Penjualan tahun berjalan. Untuk Robinson, ayat jurnalnya
adalah sebagai berikut:

Harga Pokok Penjualan 135.000


Overhead Manufaktur yang Dialokasikan 1.080.000
Pengendalian Overhead Manufaktur 1.215.000

Kedua akun Overhead Manufaktur Robinson mendekati perbedaan nilai yang ter masuk dalam
harga pokok penjualan. Akun Harga Pokok Penjualan setelah penghapusan adalah $2.510.000,
yaitu saldo sebelum penghapusan sebesar $2.375.000 ditambah jumlah overhead manufaktur yang
dialokasikan terlalu rendah sebesar $135.000.

21
2.7.4 Memilih di Antara Berbagai Pendekatan

insinyur industri, dan manajer berpendapat bahwa biaya overhead yang dialokasikan terlalu
rendah atau terlalu tinggi itu mengukur efisiensi selama periode berjalan, biaya ini harus
dihapus ke Harga Pokok Penjualan dan bukan diprorasi. Penalaran ini mengusulkan penerapan
kombinasi antara metode penghapusan (write-off dan prorasi. Misalnya, porsi biaya overhead
yang dialokasikan terlalu rendah yang disebabkan oleh inefisiensi (katakanlah, karena belanja
yang berlebihan) dan yang seharusnya dapat dihindari harus dihapus ke Harga Pokok Penjualan,
di mana porsi yang tidak dapat dihindari dapat diprorasi. Tidak seperti prorasi penuh,
pendekatan ini menghindari pencatatan biaya inefisiensi sebagai bagian dari aktiva persediaan.

Prorasi harus didasarkan pada komponen overhead manufaktur yang dialokasikan dalam saldo
akhir Pengendalian Barang dalam Proses, Pengendalian Barang Jadi, dan Harga Pokok
Penjualan. Metode prorasi ini menghasilkan jumlah persediaan dan Harga Pokok Penjualan
yang paling akurat yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Memprorasikan ke masing-
masing job individual (seperti dalam pendekatan tarif alokasi yang disesuaikan) akan berguna
jika kita ingin menghasilkan catatan biaya job individual yang paling akurat untuk tujuan
analisis profitabilitas.

Penghapusan ke Harga Pokok Penjualan merupakan pendekatan yang paling sederhana untuk
mengatasi masalah overhead yang dialokasikan terlalu rendah atau terlalu tinggi. Jika jumlah
overhead yang dialokasikan terlalu rendah atau terlalu tinggi itu kecil-dibandingkan dengan laba
operasi total atau ukuran materialitas lain-pendekatan penghapusan ke Harga Pokok Penjualan
menghasilkan aproksimasi yang lebih akurat, namun lebih kompleks. Perusahaan kini semakin
memperhatikan pengendalian persediaan. dan kuantitas persediaan yang semakin kecil
dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya Akibatnya, harga pokok penjualan cenderung lebih
tinggi jika dikaitkan dengan nilai persediaan barang dalam proses dan barang jadi. Selain itu,
saldo persediaan perusahaan- perusahaan yang menggunakan job costing biasanya juga kecil
karena barang sering kali baru diproduksi ketika terdapat pesanan pelanggan.

22
Konsekuensinya, untuk contoh Robinson, penghapusan overhead yang dialokasikan terlalu
rendah atau terlalu tinggi dan bukan pendekatan proarsi dan bukan pendekatan prorasi, tidak
akan menghasilkan distorsi yang signifikan pada Laporan keuangan. Untuk alasan ini, uji biaya-
manfaat akan menyukai pendekatan y paling sederhana-penghapusan ke Harga Pokok Penjualan
karena cara yang lebih kompleks untuk mencapai keakuratan seperti disajikan pada dua
pendekatan lainnya tidak menyediakan informasi tambahan yang berguna.

Perhatikan bahwa yang mana pun dari ketiga pendekatan itu yang digunakan, overhead yang
dialokasikan terlalu rendah tidak terbawa ke akun overhead setelah hun fiskal berlalu. Mengapa?
Karena saldo akhir Pengendahan Overhead Manufaktur dan Overhead Manufaktur yang
Dialokasikan ditutup ke Pengendalian Barang dalam Pres Pengendalian Barang Jadi, dan Harga
Pokok Penjualan, sehingga menjadi nol pada siap akhir tahun.

2.8 Varisasi dari Normal Costing: Contoh Perusahaan Sektor Jasa


Pada beberapa perusahaan jasa, variasi dari normal costing akan sangat membantu karena biaya
tenaga kerja langsung aktual-komponen terbesar dari biaya total-cukup sulit ditelusuri ke job
ketika pekerjaan telah selesai. Sistem normal costing menggunakan tarif biaya aktual untuk
semua biaya langsnung dan tarif biaya yang dianggarkan hanya untuk biaya tidak langsung.

Mekanisme penggunaan tarif yang dianggarkan untuk biaya langsung adalah sama dengan
metode yang diterapkan ketika menggunakan tarif yang dianggarkan untuk biaya tidak langsung
dalam normal costing. Contohnya pada tahun 2006, Linsday menganggarkan biaya tenaga kerja
langsung total sebesar $14.400.000, biaya tidak langsung total sebesar $12.960.000, dan jam
tenaga kerja langsung (profesional) total sebesar 288.000. Dalam kasus ini,
Tarif biaya tenaga kerja = Biaya tenaga kerja langsung total yang dianggarkan
Langsung yang dianggarkan Jam tenaga kerja langsung total yang dianggarkan

$14.400.000
= 288.000 jam tenaga kerja langsung

= $50 per jam tenaga kerja langsung

23
Asumsikan hanya terdapat satu pool biaya tidak langsung dan biaya tenaga kerja langsung total
digunakan sebagai dasar alokasi biaya:
Tarif biaya tidak Biaya total yg dianggarkan pada pool biaya tdk langsung
Langsung yang dianggarkan = Kuantitas total yang dianggarkan atas dasar alokasi biaya
(biaya tenaga kerja langsung)

$12.960.000 0,90 atau 90% dari biaya tenaga


= $14.400.000 = kerja langsung

Contoh Lindsay and Associates mengilustrasikan bahwa semua sistem kalkulasi biaya tida dapat
sama persis apakah sistem actual costing atau sistem normal costing.(Horngren et al., 2006)

24
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Job costing adalah suatu biaya berdasarkan pesanan, dengan menggunakan metode perhitungan
biaya produksi atas semua pesanan yang akan dikumpulkan. Perbedaan job costing dengan
process costing dapat disimpulkan sebagai berikut;
- biaya produksi pada job costing dihitung setiap pesanan sementara dalam process costing
dihitung selama periode/proses produksi tersebut;
- aktivitas produksi dari job costing bersifat terputus-putus karena sesuai dengan pesanan
yang ada sementara process costing bersifat terus-menerus;
- produk yang dihasilkan job costing memiliki karakteristik tertentu sesuai pesanan
sementara produk process costing bersifat homogen; dan masih banyak lagi.
Dari materi yang sudah kami paparkan, kelompok kami mengambil kesimpulan, bahwa Job
Costing merupakan suatu system yang sangat penting bagi perusahaan, karena disini memuat
masalah masalah tentang tata cara konsep menjadi rangka bangun system biaya, dan di dalam
system job costing juga memuat tentang perbedaan yang kentara yaitu system job costing dengan
system biaya proses.

3.2 Saran
Dengan ditulisnya makalah ini, penulis berharap pembaca dapat mengetahui tentang Job Costing,
dengan adanya makalah ini diharapkan bermanfaat bagi kita semua, dan Makalah ini tentunya
masih jauh dari kata sempurna sehingga diharapkan atas saran dan kritik yang membangun dari
para pembaca. Lebih lanjut, materi yang dijelaskan dalam makalah ini bisa saja terdapat
kesalahan baik itu dari isi ataupun pengetikkan yang mana perlu adanya pemeriksaan ataupun
koreksi yang diperlukan

25
DAFTAR PUSTAKA

Horngren, C. T., Datar, S. M., & Foster, G. (2006). Akuntansi Biaya (S. Saat & M. M. H. Wibi
Hardani (eds.); Edisi 12 ). Erlangga.

26

Anda mungkin juga menyukai