Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH AKUNTANSI BIAYA

SISTEM BIAYA & AKUMULASI BIAYA

Dosen Pengampu :
GEDE AGUNG SATRIA, S.E., M.M

Oleh :
Kelompok 3

Kadek Intan Pandini (21.01.1.088)

A.A.Ayu Oka Gayatri Jelantik (21.01.1.109)

S1 MANAJEMEN (REGULAR SORE)


SEMESTER III

STIE SATYA DHARMA SINGARAJA


School of Economics with Spiritual Insight

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat- Nya kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem
Biaya dan Akumulasi Biaya” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Kami mengucapkan terimakasih kepada Dosen yang telah memberikan
tugas ini, yang nantinya akan sangat bermaanfaat bagi kami. Tidak lupa juga kami
ucapkan terimakasih kepada pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
bantuan baik materi maupun pemikiran.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan mengenai makalah dari “Sistem Biaya dan Akumulasi
Biaya”. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik,
saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat dimasa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya makalah yang telah kami susun ini dapat berguna bagi kami
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di masa depan.

Singaraja, 12 Maret 2023

Penulis,

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................2
1.3 Tujuan .....................................................................................................................2
1.4 Manfaat ...................................................................................................................2
BAB II PEMBAHSAN....................................................................................................3
2.1 Arus Biaya dalan Perusahaan Pabrikasi..................................................................3
2.2 Pelaporan Hasil Operasi.......................................................................................... 3
2.2.1 Perhitungahn Laba Rugi ..................................................................................4
2.2.2 Neraca ..............................................................................................................4
2.2.3 Laporan Arus Kas ............................................................................................ 5
2.3 Sistem Biaya ...........................................................................................................5
2.4 Akumulasi Biaya.....................................................................................................6
2.4.1 Kalkulasi Biaya Pesanan ..................................................................................6
2.4.2 Kalkulasi Biaya Proses ....................................................................................6
2.5 Kalkulasi Biaya Backflush...................................................................................... 7
2.5.1 Inti dari Kalkulasi Biaya Blackflush ................................................................ 7
2.5.2 Contoh Akuntansi Keuangan Dasar .................................................................8
BAB III PENUTUP.........................................................................................................9
3.1 Kesimpulan .............................................................................................................9
3.2 Saran ....................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Biaya adalah suatu bentuk pengorbanan terhadap sumber ekonomi yang


dinyatakan dalam bentuk satuan uang, di mana hal tersebut sudah terjadi atau mungkin
akan terjadi dalam upaya suatu perusahaan untuk mendapatkan barang atau jasa
(Purwaji dkk, 2018). Menurut Dunia dkk (2018), biaya merupakan suatu pengeluaran
untuk mendapatkan barang atau jasa yang bermanfaat di waktu yang akan datang, atau
memiliki kegunaan lebih dari satu periode akuntansi.

Dalam mendesain sistem akumulasi biaya harus disesuiakan dengan sifat dan
tipe operasional yang dilakukan perusahaan. Untuk proses produksi yang bersifat
massal dan kontinu, paling sesuai menggunakan sistem perhitungan biaya berdasarkan
proses. Sistem perhitungan biaya berdassarkan prosesmenentukan bagaimana biaya
produksi yang ditetapkan dialokasikan kedepartmen untuk memproses bahan menjadi
produk jadi dalam stiapperiodenya. Sebagai hasilnya, setiap departmen harus
menentukan berarapabiaya total yang terjadi dalam setiap departmen tersebutbaik yang
berasal dariunit produk yang telah selesai di proses maupun unit unit produk yang
masihdalam proses.
Biaya adalah kas atau nilai yang setara kas yang dikorbankan untuk produk
yangdiharapkan dapat membawa keuntungan masa kini dan masa yang akan datang
bagiorganisasi. Disebut “setara dengan kas” karena asset non-kas dapat ditukar
denganproduk yang diinginkan. Biaya dikeluarkan untuk menghasilkan manfaat dalam
bentukpendapatan di masa kini maupun di masa datang. Dengan demikian biaya
digunakan untuk menghasilkan manfaat pendapatan disebut beban. Oleh karenanya
Setiap periode,beban tersebut dikurangkan dari pendapatan pada laporan Laba Rugi.
Kerugian adalah biaya yang kedaluarsa tanpa menghasilkan manfaat pendapatan pada
satu periode. Misalnya persediaan yang rusak akibat kebakaran dan tidak diasuransikan
dapat diklasifikasikan sebagai kerugian dalam laporan Laba Rugi. Sementara Biaya

1
yang tidak kedaluarsa dalam suatu periode tertentu dikelompokkan sebagai aktiva dan
muncul pada Neraca. Misalnya mesin dan komputer adalah contoh aktiva yang
berumur lebih darisatu periode. Prinsip utama dalam pembedaan antara biaya sebagai
beban atau sebagai aktiva adalah soal penentuan waktu, yakni apakah biaya tersebut
digunakan dalam satu periode atau lebih dari satu periode.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana arus biaya dalam perusahaan pabrikasi?


2. Apa yang dimaksud dengan pelaporan hasil operasi?
3. Apa yang dimaksud dengan sistem biaya?
4. Apa yang dimaksud dengan akumulasi biaya?
5. Bagaimana kalkulasi biaya backflush?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui bagaimana arus biaya dalam perusahaan pabrikasi.


2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pelaporan hasil operasi.
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan sistem biaya.
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan akumulasi biaya.
5. Untuk mengetahui bagaimana kalkulasi biaya backflush.

1.4 Manfaat

1. Dapat memberikan pengatahuan dan pandangan kepada semua orang mengenai


sistem biaya dan akumulasi biaya.
2. Untuk menambah wawasan bagi penulis dalam memahami sistem biaya dan
akumulasi biaya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Arus Biaya dalan Perusahaan Pabrikasi

Akuntansi biaya mencakup suatu sistem yang terkait dengan pencatatan dan
pengukuran yang tepat atas unsur-unsur biaya sejak biaya tersebut timbul dan mengalir
melalui proses produksi.

Proses pabrikasi, susunan fisis pabrikasi, dan pengambilan keputusan yang


dibutuhkan para manager merupakan dasar guna menentukan bagaimana biaya akan
diakumulasikan. Pada umumnya, perkiraan yang mencerminkan operasi pabrikasi
adalah, bahan, pembayaran gaji, pengendalian overhead pabrik, barang dalam proses,
barang jadi, dan harga pokok penjualan. Akuntansi biaya menggunakan secra luas
format perkiraan pengendali perkiraan pembantu karena biasanya dibutuhkan
informasi yang terinci mengenai perkiran-perkiraan buku besar. Sebagai contoh,
ratusan jenis bahan yang berbeda-beda bisa dimasukkan kedalam satu perkiraan bahan
pada buku besar. Perkiraan buku besar overhead pabrik mencakup pekerja tidak
langsung, perlengkapan, sewa, asuransi, pajak, reparasi, dan biya pabrikasi tidak
langsung lainnya, masing-masing perkiraan buku besar tersebut, yang disebut dengan
perkiraan penggendalian (controlling account atau control account) akan didukung
oleh sejumlah perkiraan atau catatan tambahan.

2.2 Pelaporan Hasil Operasi

Hasil operasi perusahaan pabrikasi dilaporkan dalam laporan keuangan yang


konvensional. laporan ini mengikhtisarkan arus biaya dan pendapatan serta
memperlihatkan posisi keuangan pada akhir periode akuntansi.

3
2.2.1 Perhitungahn Laba Rugi

Dalam perhitungan laba-rugi itu, harga pokok penjualan dinyatakan hanya


dalam satu angka. Walaupun prosedur ini merupakan hal yang lazim dalam laporan
yang dipublikasikan untuk umum, namun untuk penggunaan internal diperlukan
informasi tambahan. Karna itu biasanya disusun suatu skedul pendukung untuk
harga pokok pen jualan seperti yang digammbarkan dibawah ini untuk New Hope
dengan bagian-bagian sebagai berikut:

1. Bagian bahan langsung terdiri dari persediaan awal bulan, pembelian dan
persedian akhir bahan, disertai dengan penyesuain untuk bahan tidak
langsung yang ditambahkan ke overhead pabrik. Bagian ini
mengidentifikasikan biaya bahan yang menjadi bagian dari barang jadi.
2. Bagian pekerja langsung menunjukan biaya pekerja yang dapat secara
langsung diidentifikasikan tehadap barang-barang yang diproduksi.
3. Overhead pabrik mencakup semua biaya tidak langsung yang terlibat dalam
proses pabrikasi suatu barang.
4. Biaya pabrikasi total yang dikeluarkan selama periodeitu harus disesuaikan
untuk persediaan barang dalam proses pada awal dan akhir periode itu.
5. Harga pokok produksi selama periode itu harus disesuaikan untuk
persediaan barang jadi pada awal dan akhir periode.

2.2.2 Neraca

Menurut Kasmir (2018:28), “neraca adalah laporan yang menunjukkan posisi


keuangan perusahaan pada tanggal tertentu”. Neraca merupakan laporan yang
sistematis tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu perusahaan pada suatu saat
tertentu. Neraca melengkapi perhitungan laba rugi. Status dan kemajuan suatu
perusahaan tidak dapat digambarkan dengan cukup jelas jika hanya salah satu dari
ke dua laporan tersebut yang disajikan.

4
2.2.3 Laporan Arus Kas
Laporan arus kas dibuat dengan menggunakan data yang diperoleh dari
perhitungan laba-rugi, neraca, dan catatan perusahaan lainya. Bilamana perhitungan
laba rugi dan neraca dilaporkan secara eksternal, maka prinsip-prinsip akuntansi
yang diterima umum mengharuskan bahwa laporan tersebut harus disertai dengan
laporan arus kas.

2.3 Sistem Biaya

Pada bagian sebelumnya telah digambarkan suatu tinjauan menyeluruh atas


arus biaya dan beban, yang umum dikenal sebagai siklus akuntansi biaya pabrikasi
dalam menentukan biaya.
Biaya yang dialokasikan keunit-unit produksi dapat berupa biaya aktual atau
biaya standar. Dalam sistem biaya actual atau historis, biaya dicatat pada saat
dikeluarkan, tetapi penyajian hasil operasi akan ditangguhkan sampai operasi pabrikasi
pada periode akuntansi dibentuk atau dalam perusahaan jasa, sampai jasa diberikan.
Pada sistem biaya standar, produk, operasi, dan proses akan dikenakan biaya
berdasarkan jumlah sumber daya yang akan digunakan dan harga dari sumber daya
yang telah ditentukan sebelumnya. Biaya aktual juga dicatat, dan varian atau selisih
antara biaya aktual dan biaya standar akan dikumpulkan dalam perkiraan terpisah.
Empat kemungkinan sistem biaya dapat dibentuk adalah dengan mengakui
bahwa biaya-biaya bisa diukur baik dalam jumlah yang aktual maupun standar, atau
dalam bentuk kalkulasi biaya langsung (directcoasting) ataupun kalkulasi biaya
absorpsi penuh (full absorption costing). Dalam pernyataan bagaimana unsur-unsur
biaya diukur, dua kemungkinannya telah disebutkan yaitu semua biaya mungkin diukur
pada harga perolehannya (aktual), atau semua jumlah yang telah ditentukan
sebelumnya (standar). Kemungkinan yang ketiga adalah menggunakan gabungan-
gabungan antara ukuran perolehan atau historis dengan ukuranperolehan atau historis
dengan ukuran yang sudah ditentukan sebelumnya.

5
2.4 Akumulasi Biaya

Akumulasi biaya adalah suatu cara untuk mengetahui berapa besar biaya yang
dikeluarkan untuk suatu produk dan jasa atau menyangkut suatu hal. Ada beberapa
metode yang dapat digunakan dalam akumulasi biaya, tetapi yang lazim digunakan
adalah dua metode, yaitu: metode akumulasi biaya pesanan dan metode akumulasi
biaya proses.

2.4.1 Kalkulasi Biaya Pesanan

Menurut kalkulasi biaya pesanan, biaya-biaya diakumulasikan oleh barang


pesanan atau barang spesifik pelanggan. Metode ini digunakan pada saat produk
yang dihasilkan dalam sebuah departement atau pusat biaya beraneka ragam, dan
hal ini mensyaratkan kemungkinan mengindentifikasikan secara fisik barang yang
diproduksi dan membebankan masing-masing barang dengan biayanya sendiri.
Salah satu variasi dalam metode kalkulasi biaya pesanan adalah kalkulasi
biaya pesanan per partai (lot). Satu partai merupakan sejumlah produk yang dapat
dengan mudah dan ekonomis diproduksi dan dihitung biayanya secara
terpisah.contohnya, pada industri pembuatan sepatu, setiap kontrak pesanan dibagi
kedalam sejumlah partai yang terdiri dari 100 sampai 250 pasang sepatu untuk satu
ukuran dan satu jenis. Selanjutnya, biaya akan diakumulasikan untuk masing-
masing partai.

2.4.2 Kalkulasi Biaya Proses

Kalkulasi biaya proses, mengakumulasikan biaya-biaya dari proses produksi


atau dari dapatermen. Metode biaya proses dapat diterapkan untuk industi-industri
seperti pabrik tepung, pabrik bir, pabrik kimia, dan pabrik testil dengan satu atau
beberapa jenis produk yang jumlahnya besar.

6
2.5 Kalkulasi Biaya Backflush

Kalkulasi biaya blackflush merupakan cara yang dapat dilakukan untuk


mengakumulasikan biaya pabrikasi dalam sebuah pabrik atau sebagian dari pabrik
dimana kecepatan pemerosessnya sangat cepat sekali. Metode ini dapat dilakukan
karena melalui ayat jurnal akuntansi biaya rutin yang dibutuhkan dalam catatan
tambahan untuk akumulasi biaya pesanan dan biaya proses, berarti sangat menghemat
wak tu pemerosesan data.

2.5.1 Inti dari Kalkulasi Biaya Blackflush

Kegunaan dari kalkulasi biaya backflush adalah untuk mengurangi jumlah


ayat jurna akuntansi biaya yang harus diukur dan dicatat secara rutin. Dibandingkan
dengan kalkulasi biaya pesanan dan kalkulasi biaya proses, maka kalkulasi biaya
backflush tidak memiliki rincian penelusuran biaya barang dalam proses, dengan
kata lain, jumlah lebih sederhana. Secara singkat dinyatakan bahwa perkiraan
barang dalam proses tidak disesuakan selama periode akuntansi untuk
mencerminkan semua biaya unit dalam proses saldonya diperbaiki dengan
menggunakan ayat jurnal tunggal pada akhir periode dan tidak ada catatan
tambahan terinci yang dilakukan untuk barang dalam proses.
Dalam akuntansi biaya pesanan dan proses, biaya penyelesaian suatu pekerja
ditentukan dengan menetapkan besarnya unsure-unsur biaya bahan langsung,
pekerja langsung, dan overhead untuk persediaan barang dagang dalam proses pada
berbagai tahapan selama produksi. Sebaiknya kalkulasi biaya backflush
menentukan beberapa atau seluruh unsur biaya penyelesaian barang hanya setelah
barang tersebut selesai dikerjakan.
Kalkulasi blackflush mengggunakan estimasi bahan dan komponen biaya
konversi semua barang yang belum terselesaikan pada akhir periode, mencakup
beber apa bahan baku yang belum diproses. Estimasi biaya ini dibuat pada waktu
dilakukan perhitungan fisis, yang tampaknya dilakukan setiap bulan atau setiap

7
minggu. Estimasi komponen biaya bahan dilakukan dari faktur-faktur terakhir yang
diterima dari pemasok. Estimasi jumlah biaya konversi dapat diturunkan dengan :
(a) mengestiminasikan biaya konversi barang jadi, dan kemudian (b) menetapkan
bagian biaya konversi per unit pada unit-unit barang yang telah selesai sebagian.

2.5.2 Contoh Akuntansi Keuangan Dasar

Dalam buku pengantar akuntansi keuangan, dua metode persedian yang


berbeda didemostrasikanuntuk digunakan oleh perusahaan nonpabrikasi, yaitu :
periodik dan perfektual, dalam metode persediaan perfektual perkiraan persediaan
barang dagang didebet untuk mencatat setiap pembelian barang dan dikredit untuk
mencatat biaya dari setiap penjualan barang. Tujuannya adalah untuk mencatat
setiap kenaukan dan penurunan dalam perkiraan perkiraan persedian barang dagang,
sehingga metode ini memberikan pencatatan secra perfektua l dari biaya barang
dangang yang ada.sebaliknya, metode persedian periodik tidak mengubah saldo
awal perkiraan persediaan barang dagang selama periiode akuntansi dan membuat
suatu penyesuaian pada akhir periode untuk menghasilkan saldo akhir yang
berkaitan dengam jumlah persedian fisis.
Harga pokok penjualan, yang merupakan total arus keluar barang dagang
selama periode akuntansi, dihitung dan dicatat hanya pada akhir periode hal ini
dilakukan dengan menambahkan biaya persediaan awal barang dagang dengan total
pembelian dan mengurangkannyab dengan persediaan barang akhir.sebuah ayat
jurnal akan menyesuaikan perkiraan persediaan barang dagang dengan saldo akhir
yang benar dan mencatat harga pokok penjualan dalam periode tersebut. Analogi
yang jelas dalam contoh tersebut adalah bahwa tidak dilakukan akuntansi secara
rinci untuk persediaan barang dagang dalam etode periodik, seperti halnya tidak
dilakukan penelusuran pada persediaan barang dalam proses secara rinci oleh
pabrik yang menggunakan metode kalkulasi biaya blackflush.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Akuntansi biaya adalah suatu bidang akuntansi yang diperuntukkan bagi proses
pelacakan, pencatatan, dan analisis terhadap biaya-biaya yang berhubungan dengan
aktivitas suatu organisasi untuk menghasilkan barang atau jasa.
Hal mendasar yang perlu diketahui dalam mempelajari Akuntansi Biaya selain
konsep biaya yaitu mengenai sistem biaya dalam mengalokasikan dan membebankan
biaya kepada produk atau pesanan atau jasa, bagaimana cara perhitungan harga pokok
suatu produk, metode penentuan harga pokok, metode mengumpulkan biaya atau
akumulasi biaya suatu produk, siklus akuntansi biaya dan bagaimana laporan hasil
biaya pada perusahaan pabrikasi atau perusahaan manufaktur.
Salah satu peran fundamental dari sistem biaya adalah akumulasi biaya. Hal itu
terdiri atas identifikasi, pengukuran, dan pencatatan informasi biaya dalam kategori
atau klasifikasi yang relevan. Fungsi akuntansi biaya mencakup suatu sistem yang
terkait dengan pencatatan dan pengukuran yang tepat atas unsur-unsur biaya sejak
biaya tersebut timbul dan mengalir melalui proses produksi. Proses pabrikasi, susunan
fisis pabrik, dan pengambilan keputusan yang dibutuhkan para manajer merupakan
dasar guna menentukan bagaimana biaya akan diakumulasikan.

3.2 Saran

Penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi seluruh


Mahasiswa khususnya para pembaca agar mengetahui hal-hal penting dalam sistem
serta akumulasi biaya, dan dapat menambah pengetahuan bagi rekan-rekan mahasiswa.
Demi penyempurnaan makalah ini, Kami mengharapkan kritik dan saran yang
konstruktif.

9
DAFTAR PUSTAKA

Firsdaus Ahmad Dunia, Wasilah Abdullah, Catur Sasongko, 2018 Akuntansi Biaya.
Edisi ke-4.
Kasmir. 2018. Analisis Laporan Keuangan. Depok: PT Raja Grafindo Persada.
Munawir, S. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.
Purwaji, Agus dkk. 2017. Pengantar Akuntansi 2. Edisi 2. Cetakan Kedua. Jakarta:
Salemba Empat.
Usry Milton F dan Lawrence H.Hammer . 1995. Akuntansi Biaya . Jakarta: Erlangga

10

Anda mungkin juga menyukai