Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Akuntansi
Dosen Pengampu: Dedi Zulkarnaen, SE, MM
Disusun oleh:
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persediaan adalah segala sesuatu / sumber-sumber daya organisasi yang
di simpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan dari
sekumpulan produk physical pada berbagai tahap proses transformasi dari
bahan mentah ke barang dalam proses,dan kemudian barang jadi (Handoko,
1997:hal 333)
Persediaan merupakan salah satu asset yang paling mahal dibanyak
perusahaan, mencerminkan sebanyak 40% dari total modal yang diinvestasikan.
Para Manajer Operasi menyadari bahwa management persediaan yang baik
dapat mengurangi biaya dengan cara menurunkan tiket persediaan ditangan.
Dipihak lain, konsumen akan merasa tidak puas bila suatu produk stoknya
habis. Oleh karena itu, perusahaan harus mencapai keseimbangan antara
investasi persediaan dan tingkat pelayanan konsumen.
Semua organisasi mempunyai beberapa jenis system perencanaan dan
pengendalian persediaan. Dalam hal produk-produk fisik, organisasi harus
menentukan apakah akan membeli atau membuat sendiri produk mereka.
Setelah hal ini diterapkan, langkah berikutnya adalah meramalkan permintaan.
Kemudian manajer operasi menetapkan persediaan yang diperlukan untuk
melayani permintaan tersebut.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang pembahasan makalah ini, penulis berinisiatif
membahas beberapa persoalan dalam tema ini. Diantaranya:
1. Apa pengertian persediaan ?
2. Apa sajakah klasifikasi persediaan ?
3. Bagaimana sistem pencatatan persediaan ?
4. Apa metode dalam penentuan nilai persediaan ?
1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Sistem akuntansi dan Sistem Persediaan
2. Untuk dapat memahami jenis penilaian persediaan
3. Untuk Mengetahui apakah perusahaan menerapkan metode yang sesuai
dengan teori yang diajarkan dalam pendidikan akuntansi
4. Untuk perbandingan informasi dalam perusahaan
D. Manfaat Penulisan
Manfaat bagi penulis:
1. Menambah wawasan dalam lingkup sistem akuntansi persediaan
2. Menganalisa perbedaan dan persamaan antara landasan teori dengan praktik
kerja yang ada di lapangan
3. Menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pemahaman materi sebagai dasar
penguasaan lapangan
2
BAB II
LANDASAN TEORI
A. SISTEM AKUNTANSI
1. Pengertian Sistem Akuntansi
Sistem berasal dari bahasa Latin ( system) dan bahasa Yunani (Sustema) adalah
suatau keadaan yang terdiri dari komponen yang dihubungkan bersama untuk
memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai satu tujuan.
Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya,
yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu (Mulyadi, 200; 2).
Sistem adalah kumpulan/group dari bagian/komponen apapun baik fisik yang saling
berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu
tujuan tertentu. (Azhar Susanto: 24; 2004)
3
retur penjualan, sistem pembelian, sistem retur pembelian, dan sistem akuntansi
biaya produksi. Persediaan dalam perusahaan digolongkan sebagai berikut:
a. Persediaan pada perusahaan dagang (merchandise inventory)
Perusahaan dagang hanya membeli dan menjual kembali barang tanpa
mengubah bentuk fisik atau memberi nilai tambah. Pada perusahaan dagang,
persediaan barang dagang digunakan untuk menyatakan segala barang yang
dimiliki dengan tujuan untuk dijual pada periode yang bersangkutan maupun
pada masa yang akan datang.
b. Persediaan pada perusahaan industry (manufacturing inventory)
Persediaan merupakan elemen aktiva lancar yang merupakan aset terbesar dalam
perusahaan dagang.
Dalam perusahaan manufaktur persediaan barang terdiri:
1. Bahan baku dan bahan penolong, adalah barang yang diperoleh untuk
digunakan dalam proses produksi.
2. Suplies pabrik, merupakan barang-barang yang mempunyai fungsi
melancarkan proses produksi.
3. Barang dalam proses, merupakan barang-barang yang sedang dikerjakan
(diproses) sebelum akhirnya menjadi barang jadi Produk selesai,
4. Barang Jadi, merupakan barang-barang yang sudah selesai dikerjakan dalam
proses produksi dan siap untuk dijual. (Zaki Baridwan,2001;50).
4
Persediaan merupakan salah satu istilah yang digunakan untuk menunjukan
barangbarang yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang tergantung pada jenis usaha
perusahaan masing-masing. Peresediaan yaitu barang-barang yang disimpan untuk
digunakan atau dijual pada masa atau periode yang akan datang. (Jurnal Riset
Akuntansi Going Concern 13(2), 2018, 46-56)
5
Kelemahan:
- Ketika kehilangan barang persediaan yang akan sulit untuk diketahui oleh
perusahaan secara tepat karena hanya dicatat di akhir periode
- Kelemahan menyajikan jumlah yang pasti terhadap persediaan barang,
metode ini juga menyulitkan penentuan dalam penetapan harga yang benar
untuk harga pokok barang yang telah terjual.
- Jurnal penyesuaian (adjustment journal) sering dibuat untuk mengatasi
kelemahan dari penerapan metode 6udang6c (Periodic Inventory System)
ini. Dengan jurnal penyesuaian, data pencatatan barang dagang disusun
berdasarkan jumlah atau saldo persediaan akhir barang dan data penyesuaian
akhir periode.
Kelebihan:
Karena pencatatan dalam metode ini hanya dilakukan secara 6udang6c, tidak
setiap saat terjadinya transaksi, hanya dilakukan di akhir periode, metode ini
lebih menghemat waktu dan tenaga.
6
Kelemahan:
Metode pencatatan persediaan barang dagang dengan metode ini dilakukan
setiap adanya kegiatan ataupun transaksi walaupun lebih akurat namun metode
ini lebih memakan banyak waktu dan tenaga.
Kelebihan:
Kegiatan dan transaksi yang selalu tercatat secara detail atau terperinci membuat
pencatatan persediaan barang dagang menjadi lebih akurat sehingga terjadinya
kehilangan barang persediaan dapat dengan mudah terlacak oleh perusahaan.
Contoh soal:
Persediaan awal 100 unit pada $6 = $600, Pembelian 35.900 unit pada $6 =
$5.400, Penjualan 600 unit pada $12 = $7.200, Persediaan akhir 400 unit pada
$6 = $ 2.400.
7
Apabila sistem pencatatan yang digunakan adalah sistem perpetual dan ada
perbedaan saldo antara jumlah persediaan berdasarkan catatan dan perhitungan
fisik persediaan, maka diperlukan ayat jurnal yang terpisah untuk menyesuaikan
jumlah persediaan.
Sebagai contoh, pada akhir periode pelaporan, jumlah persediaan yang tercatat
adalah sebesar $4.000 tetapi berdasarkan perhitungan fisik jumlah persediaan
adalah sebesar $3.800. Ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat penyesuaian
adalah sebagai berikut:
Kelebihan dan kekurangan persediaan 200
Persediaan 200
8
- Contoh bidang penerapan metode ini dalam perusahaan dagang yaitu
dalam bidang pakaian, teknologi, elektronik dan toko buku.
3) Metode Average (Rata-Rata)
- Metode Average merupakan metode tengah-tengah antara metode FIFO
dan metode LIFO.
- Metode Average dibagi menjadi dua metode yaitu metode rata-rata
sederhana (simple average method) dan metode rata-rata tertimbang
(weighted average method).
- Dalam metode rata-rata sederhana (simple average method), nilai
persediaan barang ditentukan melalui hasil perkalian dari harga rata-rata
barang dagang per unit dengan sisa barang dagang.
- Sedangkan dalam metode rata-rata tertimbang (weighted average method),
nilai persediaan barang dagang ditentukan berdasarkan perhitungan pada
perkalian dari jumlah barang dagang yang tersedia dengan harga barang
dagang rata-rata persatuan.
4. Tujuan Persediaan
Pada prinsipnya persediaan bertujuan untuk memudahkan proses produksi suatu
perusahaan dalam memenuhi kebutuhan konsumennya. Karena membutuhkan
waktu menyelesaikan operasi dan untuk memindahkan produk dari suatu proses
ke proses yang lain yang disebut sebagai persediaan dalam proses dan Untuk
memungkinkan suatu unit atau bagian membuat jadwal operasinya secara bebas,
tidak tergantung dari lainnya. Adapun tujuan persediaan adalah sebagai berikut:
1) Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang yang dibutuhkan
perusahaan
2) Menghilangkan resiko dari materi yang dipesan berkualitas tidak baik
sehingga harus dikembalikan;
3) Sebagai salah satu alternatif barang yang dihasilkan musiman sehingga dapat
digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran;
4) Mempertahankan stabilitas operasi perusahaan atau menjamin kelancaran
arus produksi;
9
5) Mencapai penggunaan mesin yang optimal;
6) Memberikan pelayanan optimal memberikan jaminan tersedianya barang
7) Membuat pengadaan atau produksi tidak perlu sesuai dengan penggunaan
atau penjualannya.
5. Fungsi Persediaan
Fungsi Persediaan yaitu mengefektifkan sistem persediaan bahan, efisiensi
operasional perusahaan dapat ditingkatkan melalui fungsi persediaan dengan
mengefektifkan:
1. Fungsi Indenpendensi.
Persediaan memiliki fungsi agar perusahaan dapat melakukan proses
produksi meski supplier tidak dapat menyanggupi jumlah dan waktu
pemesanan barang yang dilakukan perusahaan dengan cepat.
2. Fungsi Ekonomis.
Persediaan memiliki fungsi agar perusahaan dapat menggunakan seluruh
sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dalam menjalankan kegiatan
operasional perusahaan.
3. Fungsi Antisipasi.
Persediaan memiliki fungsi agar perusahaan dapat melakukan antisipasi
terhadap segala kemungkinan yang terjadi baik karena adanya permintaan
ataupun ada masalah lain.
10
rekening kontrol persediaan yang bersangkutan dalam buku besar. (Mulyadi,
2001; 556)
7. Biaya-Biaya Persediaan
Berikut merupakan unsur biaya yang terdapat pada persediaan:
1. Biaya Pemesanan (ordering cost/procurement cost) adalah biaya yang
dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan pemesanan barang yang dimulai
dari penempatan pemesanan hingga tersedianya barang tersebut. Biaya ini
mencakup biaya-biaya antara lain:
a. Biaya administrasi dan penempatan order
b. Biaya pemilihan vendor,
c. Biaya pengangkutan dan bongkar muat,
d. Biaya penerimaan dan pemeriksaan barang.
2. Biaya Penyimpanan (holding cost atau carrying cost) adalah biaya yang
dikeluarkan berkaitan dengan diadakannya persediaan barang. Dan biaya
penyimpanan ini dinyatakan dalam 2 bentuk yakni sebagai persentase dari
nilai rata-rata persediaan per tahun dan per unit barang. Antara lain:
a. Biaya sewa udang,
b. Biaya administrasi pergudangan,
c. Biaya gaji pelaksana gudang,
d. Biaya listrik, air dan telepon.
e. Biaya modal yang ditanam dalam persediaan,
f. Biaya asuransi,
g. Biaya kerusakan / kehilangan dan penyusutan persediaan.
3. Biaya Kekurangan Persediaan (shortage cost/stock cost) adalah biaya yang
timbul karena tidak tersedianya barang persediaan pada waktu diperlukan.
Termasuk biaya kesempatan yang timbul karena terhentinya proses produksi,
biaya adminitrasi tambahan, biaya kehilangan pelanggan.
11
BAB III
PEMBAHASAN
A. Aktivitas Siklus
1. Pencatatan Persediaan
Perusahaan ini menggunakan pencatatan dengan metode Perpetual. Berikut
ringkasan pencatatannya:
12
3. Alur Penerimaan Barang
a. Bagian logistic menerima barang sesuai packing list dari China
b. Bagian Gudang membongkar container dan merapihkan barang sesuai
standar
c. Bagian Gudang menginfokan apabila barang sudah sesuai packing list ke
bagian logistic
d. Jika terjadi kekurangan barang maka bagian Gudang lapor ke bagian
logistic
13
5. Pengendalian Internal
Apabila terjadi masalah hanya dalam penerimaan dan pengiriman barang
yaitu terjadi selisih barang yaitu dengan melaporkan pada bagian logistik
14
6. Jenis Dokumen Gudang
a. Surat Jalan terdiri dari 5 rangkap yaitu: Putih dan Biru untuk Bagian
Finance, Kuning untuk Customer, Hijau untuk Admin Sales, dan Merah
untuk logistic
15
7. Area Gudang
a. Area barang OK
b. Area barang Display atau pajangan
c. Area barang Hold (Butuh Tindakan) Misalnya barang stok kosong,
material tidak lengkap
d. Area barang NG (part-part NG diberikan label NG)
Jika status unit NG pada NG machine maka part body masih bagus akan
ditukar dengan unit complain masalah body pecah sehingga status unit tsb
menjadi NG Machine dan NG Material
e. Area barang Technical Support
Tempat penyimpanan hasil perbaikan atau barang dalam penanganan tim
Technical Support
C. Pengendalian Intern
Sistem pengendalian intern merupakan struktur organisasi, metode dan ukuran-
ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek
ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong
dipatuhinya kebijakan manajemen. Unsur-unsur pokok pengendalian intern:
1) Struktur organisasi yang memisahkan tanggungjawab fungsional secara
tegas. Prinsip pembagiannya adalah harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi,
penyimpanan dan fungsi akuntansi. Kemudian suatu fungsi tidak boleh
diberi tanggungjawab penuh untuk melaksanakan semua tahap suatu
transaksi.
16
2) Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan
yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya. Sistem
otorisasi akan menjamin dihasilkannya dokumen pembukuan yang dapat
dipercaya dan prosedur pencatatan yang baik akan menghasilkan informasi
yang teliti dan dapat dipercaya mengenai kekayaan.
3) Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit
organisasi. Caranya yaitu: penggunaan formulir bernomor urut tercetak
yang pemakaiannya harus dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang,
setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu
orang atau unit organisasi, memeriksaan mendadak dilaksanakan tanpa
pemberitahuan terlebih dahulu pada pihak yang akan diperiksa dengan
jadwal yang tidak teratur.
4) Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggungjawabnya.
Karyawan yang kompeten, jujur dan ahli dalam bidang yang menjadi
tanggungjawabnya akan dapat melaksanakan tugasnya dengan efisien dan
efektif. Sistem pengendalian intern sangat diperlukan dalam perusahaan
agar tidak terjadi kesalahan maupun penyelewengan dari setiap bagian
karena dapat mengakibatkan kerugian bagi perusahaan.
5) Dilakukannya pencocokan yang independen Elemen pengendalian internal
ini merupakan pengkajian ulang dari hasil pelaksanaan elemen-elemen
pengendalian internal lainnya. Hasil kerja tiap-tiap bagian harus dicocokan
oleh bagian yang independen. Bila pencocokan hasil kerja dilakukan bukan
oleh pihak yang independen, tingkat kemungkinan terjadinya kecurangan
dan pandangan yang subyektif akan semakin tinggi.
17
D. Nama Obyek Tulisan dan Alamatnya
Nama Obyek:
PT.Mizupon Mota Trading
Alamat:
WTC Mall Matahari Serpong, Jl. Raya Serpong No.906, Pd. Jagung,
Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, Banten 15326 Kota Tangerang
Selatan 15326, Banten, Indonesia
CP. (021) 53191161
E. Sejarah Berdirinya
PT.Mizupon Mota Trading adalah prinsipal dari Fujian Mindong Electric
Corp., LTD yang berlokasi di Indonesia. Supplier Generator Set, Pompa
Air, Electro Motor, Genset (Gasoline). Fujian Mindong Electric Corp., LTD
Didirikan pada tahun 1958, Fujian Mindong Electric Corp., LTD adalah
grup dengan penelitian ilmiah, produksi, penjualan, dan layanan yang
terlibat di pasar domestik dan internasional. Disetujui sertifikasi ISO14001
& ISO9001, CE, 3C, ROHS, Mindong tumbuh sebagai perusahaan
manajemen yang komprehensif.
F. Aktivitas Perusahaan
PT.Mizupon Mota Trading adalah supplier penjualan Generator Set, Pompa
Air, Electro Motor, Genset (Gasoline) yang di impor dari perusahaan
induknya Fujian Mindong Electric Corp., LTD di China.
18
G. Persamaan dan Perbedaan Obyek dengan Teori
Persamaan:
- Perusahaan menggunakan metode perpetual sudah sesuai dengan
landasan teori:
Pencatatan barang dagang dilakukan secara permanen atau terus
menerus, sehingga sewaktu-waktu perusahaan dapat mengetahui kondisi
persediaan. Catatan persediaan di catat dalam kartu stok bagian Gudang
Perbedaan:
- Perusahaan tidak mencatat transaksi yang terjadi pada persediaan pada
jurnal karena hanya dicatat pada kartu persediaan (Kartu Stok) oleh
bagian Gudang.
19
BAB IV
SIMPULAN
20
DAFTAR PUSTAKA
21