Anda di halaman 1dari 8

Mata Kuliah : Akuntansi Sektor Publik Lanjutan

Dosen : Dr. Nirwana, SE., Ak., M.Si., CA.


MAKALAH
AKUNTANSI DI ORGANISASI PENDIDIKAN

Oleh
Kelompok
Nama Nim
Fadel (A062202024)
Noviyanti Agreani (A062202027)
Arif Rahman Hasdik (A062202033)

JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM PASCASARJANA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
A. Akuntansi Pendidikan
Dalam organisasi pendidikan, akuntansi digunakan sebagai pedoman dalam
penyelenggaraan pendidikan yang terkait dengan dana pendidikan. Pengertian akuntansi dapat
dirumuskan dari dua sudut pandang, yaitu dari sudut pandang jasa akuntansi dan dari proses
kegiatannya.
Ditinjau dari sudut pandang pemakainya, akuntansi merupakan suatu disiplin ilmu yang
menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan
mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi (organisasi institusi pendidikan). Informasi
akuntansi di dunia pendidikan sangat penting karena dapat digunakan sebagai pengambil
keputusan internal dan eksternal organisasi pendidikan (Bastian, 2007). Apabila ditinjau dari sudut
kegiatannya, akuntansi dapat di definisikan sebagai proses pencatatan, penggolongan,
peringkasan, pelaporan, dan penganalisisan data keuangan suatu organisasi.
Secara umum untuk menjamin akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan dari lembaga
atau organisasi pendidikan sebagaimana yang diatur dalam undang-undang pendidikan nasional
maka diperlukan adanya akuntansi pendidikan. Karena dari sisi keuangan akuntansi pendidikan
mampu memberikan gambaran secara menyeluruh tentang segala kegiatan dan aktivitas serta
operasional dari lembaga atau organisasi pendidikan. Apabila secara keuangan laporan
keuangannya kurang sehat, jelas akan mempengaruhi seluruh kegiatan operasional
organisasi/lembaga pendidikan tersebut (Bastian, 2007).
Akuntansi pendidikan tinggi merupakan proses pencatatan, pengikhtisaran, dan pelaporan
keuangan dalam lembaga perguruan tinggi sebagai tolok ukur kinerja, media akuntabilitas dan
transparansi public guna untuk pegambilan keputusan oleh pihak-pihak yang terkait. Aturan
mengenai tujuan, prinsip, sumber pendanaan, dan pengelolaan keuangan pendidikan tinggi
sebagian kecil diatur juga dalam Undang-undang nomor 12 tahun 2012 tentang pendidikan tinggi.
PSAK 45 mengatur tentang akuntansi untuk organisasi nirlaba termasuk akuntansi perguruan
tinggi. Keuangan yang terbentuk berdasarkan PSAK 45 hanya satu, yaitu seolah seperti General
Fund dalam akuntansi pemerintahan atau CurrentFund (tidak dirinci berdasarkan Restricted
Current Fund danUnrestricted Current Fund) seperti dalam akuntansi perguruan tinggi
B. Peran dan Fungsi Akuntansi dalam Dunia Pendidikan
Menurut (Bastian, 2007) peran dan fungsi akuntansi dalam dunia pendidikan adalah
menyediakan informasi keuangan yang kuantitatif agar berguna dalam pengambilan keputusan.
Akuntansi di lingkungan sekolah bermanfaat untuk berbagai jabatan, adapun peran dan
fungsi akuntansi dari masing-masing tingkat jabatan adalah sebagai berikut:
1. Kepala Sekolah
Kepala sekolah menggunakan akuntansi untuk mengevaluasi sekolah, melakukan
tindakan-tindakan pengoreksian dan melakukan perencanaan sekolah yang diperlukan
untuk kemajuan sekolah (Bastian, 2007).
2. Guru dan Karyawan
Guru dan karyawan tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas sekolah
termasuk kemampuan sekolah dalam memberikan balas jasa dan kesempatan kerja.
3. Kreditor/Pemberi Pinjaman
Untuk melihat kemampuan sekolah dalam membayar pinjaman.
4. Orangtua Siswa
Orangtua siswa berkepentingan untuk mengetahui informasi kelangsungan hidup institusi
pendidikan, terutama perjanjian jangka panjang dan tingkat ketergantungan sekolah
(Bastian, 2007).
5. Supplier/Pemasok
Tertarik tentang kemampuan sekolah dalam membayar utang pada saat jatuh tempo.
6. emerintah
Pemerintah dan lembaga dibawahnya berkepentingan terkait aktivitas sekolah dengan
alokasi sumber daya. Seperti: mengatur aktivitas sekolah, menetapkan kebijakan
anggaran, dan sebagai acuan penyusunan anggaran untuk tahun-tahun berikutnya.
7. Masyarakat
Masyarakat berkepentingan untuk melihat perkembangan laporan keuangan berserta
rangkaian aktivitasnya.
C. Siklus Akuntansi Pendidikan
Pengertian Siklus Akuntansi Pendidikan
Laporan keuangan adalah hasil akhir dari suatu proses akuntansi, yaitu aktivitas
pengumpulan dan penglahan data keuangan untuk disajikan dalam bentuk laporan keuangan atau
ikhtisar-ikhtisar lainnya yang dapat digunakan untuk membantu para pemakainya dalam membuat
atau mengambil keputusan. Dalam menyusun suatu laporan keuangan yang dapat
dipertanggungjawabkan dan dapat diterima secara umum, prinsip-prinsip akuntansi, prosedur-
prosedur, metode-metode, serta teknik-teknik dari segala sesuatu yang dicakup dalam ruang
lingkup akuntansi dinamakan siklus akuntansi.
Siklus akuntansi adalah proses penyediaan laporan keuangan organisasi selama suatu
periode tertentu. Siklus akuntansi dapat dibagi menjadi pekerjaan yang dilakukan selama periode
berjalan, yaitu penjurnalan tarnsaksi dan pemindah bukuan ke dalam buku besar, dan
penyiapan laporan keuangan pada akhir periode. Pekerjaan yang dilakukan di akhir periode
termasuk juga mempersiapkan akun untuk mencatat transaksi-transaksi pada periode selanjutnya.
Banyaknya langkah yang harus ditempuh pada akhir periode secara tidak langsung menunjukkan
bahwa sebagian besar pekerjaan dilakukan pada bagian akhir. Walaupun demikian, pencatatan,
dan pemindahbukuan selama periode berjalan membutuhkan waktu lebih banyak dibandingkan
pekerjaan di akhir periode.
Alur Proses Siklus Akuntansi Pendidikan
Siklus akuntansi merupakan serangkaian prosedur kegiatan akuntansi dalam suatu
periode, mulai dari pencatatan transaksi pertama sampai dengan penyusunan laporan keuangan
dan penutupan pembukuan secara keseluruhan, serta persiapan untuk pencatatan transaksi
periode selanjutnya.
Tahapan Siklus Akuntansi Pendidikan
Menurut Bastian (2007) siklus akuntansi pendidikan dapat dikelompokkan menjadi 3 tahap, yaitu:
1. Tahap Pencatatan
a. Mengidentifikasi dan mengukur bukti transaksi serta bukti pencatatan.
b. Mengelola dan mencatat bukti transaksi seperti kwitansi, cek, bilyet giro, nota kontan,
faktur, nota debit/nota kredit, dan memo kedalam jurnal
c. Dari jurnal kemudian di posting sesuai kelompok ke dalam akun buku besar
2. Tahap Pengikhtisaran
a. Pembuatan neraca saldo
b. Penyususnan jurnal penyesuaian
c. Penyusunan neraca lajur
d. Pembuatan jurnal penutup
e. Penyusunan neraca saldo setelah penutupan
f. Pembuatan jurnal pembalik
3. Tahap Pelaporan
a. laporan surplus defisit
b. laporan arus kas
c. neraca
d. catatan atas laporan keuangan
D. Pendidikan Tinggi Dan Ruang Lingkupnya
Undang-undang No. 12 Tahun 2012 tentang pendidikan tinggi mengungkapkan
pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan diatas pendidikan menengah yang mencakup diploma,
sarjana, pascasarjana, magister, doctor, dan profesi yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi
berdasarkan kebudayaan Indonesia. Sedangkan dalam Peraturan Pemerintah (PP No. 61 Tahun
1999), pendidikan tinggi adalah pendidikan di jalur pendidikan sekolah yang jenjangnya lebih tinggi
daripada pendidikan menengah. Pendidikan Tinggi terdiri dari:
a. Perguruan Tinggi, yaitu satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi.
b. Pendidikan Akademik, yaitu pendidikan tinggi yang terutama diarahkan pada penguasaan
ilmu pengetahuan dan pengembangannya.
c. Pendidikan Profesional, yaitu pendidikan tinggi yang terutama diarahkan pada kesiapan
penerapan keahlian tertentu
Selain itu perguruan tinggi dibagi menjadi dua macam yaitu perguruan tinggi negeri dan
perguruan tinggi swasta. Perguruan Tinggi Negeri yang selanjutnya disingkat PTN adalah
Perguruan Tinggi yang didirikan atau diselenggarakan oleh Pemerintah. Sedangkan Perguruan
Tinggi Swasta yang selanjutnya disingkat PTS adalah Perguruan Tinggi yang didirikan atau
diselenggarakan oleh masyarakat. Sementara itu tujuan Pendidikan Tinggi adalah:
a. Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan
akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan, dan/atau
memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian.
b. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian,
serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat
dan memperkaya kebudayaan nasional.
E. Akuntansi Pendidikan Tinggi
Akuntansi pendidikan tinggi merupakan proses pencatatan, pengikhtisaran, dan pelaporan
keuangan dalam lembaga perguruan tinggi sebagai tolok ukur kinerja, mediaakuntabilitas dan
transparansi public guna untuk pegambilan keputusan oleh pihak-pihak yang terkait. Aturan
mengenai tujuan, prinsip, sumber pendanaan, dan pengelolaan keuangan pendidikan tinggi
sebagian kecil diatur juga dalam Undang-undang nomor 12 tahun 2012tentang pendidikan tinggi.
PSAK 45 mengatur tentang akuntansi untuk organisasi nirlaba termasuk akuntansi
perguruan tinggi. keuangan yang terbentuk berdasarkan PSAK 45 hanya satu, yaitu seolahseperti
general fund dalam akuntansi pemerintahan atau current fund (tidak dirinci berdasarkan restricted
current fund danUnrestricted current fund) seperti dalam akuntansi perguruan tinggi
Selain itu perguruan tinggi dibagi menjadi dua macam yaitu perguruan tinggi negeridan
perguruan tinggi swasta. Perguruan tinggi negeri yang selanjutnya disingkat PTN adalah
Perguruan tinggi yang didirikan atau diselenggarakan oleh Pemerintah. Sedangkan Perguruan
tinggi Swasta yang selanjutnya disingkat PTS adalah Perguruan tinggi yangdidirikan atau
diselenggarakan oleh masyarakat.
Terkait dengan pertimbangan menteri Pendidikan nasional ikatan Akuntansi indonesia
perlu meneliti ulang kebutuhan penyusunan standar akutansi badan hukum pendidikan tinggi.
Pihak-pihak yang bertanggung jawab adalah bagian keuangan dan badan Pemeriksa keuangan
(BPK). Standar akuntansi untuk penggabungan dua atau lebih BHPT disusun atas dasar prinsip
akuntansi ekonomi atau peristi)a yang lebih penting dari pada normalitas legalnya
F. Pendanaan Pendidikan Tinggi
Pendanaan pada perguruan tinggi dapat diperoleh dari sumber pemerintah,masyarakat,
dan pihak luar negeri. Penggunaan dana yang berasal dari pemerintah, baik dalam bentuk
anggaran rutin maupun anggaran pembangunan serta subsidi, diatur sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Sementara itu, dana yang diperoleh dari masyarakat dapat
berasal dari sumber-sumber sebagai berikut
a) Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP)
b) Biaya seleksi masuk perguruan tinggi.
c) Hasil kontrak kerja yang sesuai dengan peran dan fungsi perguruan tinggi.
d) Hasil penjualan produk yang diperoleh dari hasil penyelenggaraan pendidikan tinggi.
e) Sumbangan dan hibah dari perorangan, lembaga pemerintah, atau lembaga non-
pemerintah.
f) Penerimaan dari masyarakat lainnya.
G. Elemen-Elemen Transaksi Perguruan Tinggi
Elemen-elemen transaksi perguruan tinggi dalam Laporan Neraca
Berikut ini adalah akun-akun transaksi Perguruan Tinggi dalam neraca:
Elemen-elemen transaksi perguruan tinggi dalam Laporan Surplus Defisit
Berikut ini adalah akun-akun transaksi Perguruan Tinggi dalam Laporan Surplus Defisit

.
Elemen-elemen Transaksi Perguruan Tinggi dalam Laporan Arus Kas.
Berikut ini adalah akun-akun transaksi Perguruan Tinggi dalam laporan arus kas.

Anda mungkin juga menyukai