DISUSUN OLEH :
DOSEN PENGAMPU :
UNIVERSITAS JAMBI
2021
i
Kata Pengantar
Puji syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya
karena Penulis telah dimampukan untuk menyelesaikan makalah ini yang merupakan
pendahuluan dari mata kuliah akuntansi manajemen lanjutan dengan judul “Pengembangan
Sistem Manajemen Biaya” ini dengan tepat waktu.
Makalah Akuntansi Manajemen Lanjutan ini disusun guna memenuhi kewajiban Penulis
untuk menyelesaikan tugas dari mata kuliah akuntansi manajemen lanjutan di kelas R-013
Program Studi Akuntansi, Universitas Jambi. Selain itu, Penulis juga berharap agar makalah ini
dapat berguna dan dapat menambah wawasan bagi para pembaca terutama tentang konsep sistem
manajemen biaya ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu
Penulis sangat menerima kritik dan saran yang membangun dari para pembaca agar makalah ini
dapat menjadi lebih baik lagi.
Hormat kami,
Penulis
i
Daftar Isi
1.4 Manfaat.................................................................................................................................... 2
2.4.1 Kekurangan ABC Sebagai Penyebab Dikembangkannya Time Driven ABC ............................. 8
3.2 Saran...................................................................................................................................... 13
Daftar Pustaka
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah yang sudah di paparkan diatas maka di dapat tujuan sebagai
berikut :
1) Mengetahui apa yang dimaksud dengan biaya langsung dan tidak langsung;
2) Mengetahui apa itu sistem Activity Based Costing;
3) Mengetahui apa itu Activity Based Costing With Idle Capacity ;
4) Mengetahui apa yang dimaksud dengan metode Time Driven Activity Based Costing;
1
1.4 Manfaat
Manfaat dari penyusunan makalah ini tak lain adalah,
1) Bagi pembaca umum, memberikan tambahan pengetahuan dan informasi mengenai
konsep pengembangan sistem manajemen biaya;
2) Bagi akademisi, untuk menambah pengetahuan ataupun dapat dijadikan sebagai sumber
referensi mengenai konsep pengembangan sistem manajemen biaya;
3) Bagi penulis, untuk mengasah keterampilan dalam hal penulisan makalah yang baik dan
untuk memenuhi tugas individu yang di berikan dalam proses belajar mengajar mata
kuliah akuntansi manajemen lanjutan.
2
BAB 2
ISI
Manajemen Biaya adalah sistem yang didesain untuk menyediakan informasi bagi
manajemen untuk pengidentifikasian peluang-peluang penyempurnaan, perencanaan strategi, dan
pembuatan keputusan operasional mengenai pengadaan dan penggunaan sumber-sumber yang
diperlukan oleh organisasi. Sistem manajemen biaya terintegrasi menunjukkan adanya saling
hubungan dengan elemen-elemen sistem lainnya yaitu : (1) sistem desain dan pengembangan, (2)
sistem pembelian dan produksi, (3) sistem pelayanan konsumen, dan (4) sistem pemasaran dan
distribusi.
3
ABC menghubungkan biaya overhead pabrik dengan biaya objek seperti produk atau jasa
dengan cara mengidentifikasi sumber-sumber daya dan aktifitas-aktifitas sesuai dengan biaya-
biayanya dan jumlah yang ingin diproduksi. Activity based costing adalah suatu sistem yang
mengumpulkan dan memproses data-data finansial dan operasional tentang sumber-sumber daya
yang digunakan di suatu perusahaan berdasarkan aktifitas, biaya objek, cost drivers dan
pengukuran kinerja aktifitas.
4
d) Facility sustaining activity cost: biaya yang berkaitan dengan aktivitas mempertahankan
kapasitas yang dimiliki perusahaan. Misal biaya depresiasi, biaya asuransi, biaya gaji
pegawai kunci.
Biaya dari sumber daya dapat dialokasikan terhadap aktifitas dengan cara penelusuran
langsung ataupun dengan cara estimasi. Penelusuran langsung membutuhkan data aktual
mengenai sumber daya yang digunakan dalam aktifitas. Jka penelusuran langsung tidak bisa
dilaksanakan, manager ataupun supervisor akan diminta untuk mengestimasi persentasi dari
waktu atau usaha yang dikeluarkan karyawan untuk menggunakan suatu aktifitas.
5
lebih akurat dan kemampuan yang lebih baik untuk mengambil keputusan strategis
dalam hal penentuan harga,lini produk, pelanggan, dan pengeluaran kapital.
b) ABC menyediakan pengukuran yang lebih akurat mengenai aktifitas yang menimbulkan
biaya, sehingga para manager akan terbantu untuk meningkatkan kualitas produk dan
peningkatan nilai proses sehingga dapat dihasilkan keputusan produk yang lebih baik,
kemampuan mengontrol biaya.
2) Keterbatasan
a) Allocation, ada beberapa biaya yang mungkin perlu dialokasikan pada suatu departemen
dan pengukuran volume terhadap produk hal ini dikarenakan adanya penemuan spesifik
aktifitas yang menyebabkan ketidak akuratan biaya penggunaan.
b) Omission of cost, ABC berasal dari penganalisisan beberapa biaya yang
diidentifikasikan dengan spesifikasi produk. Aktifitas dapat menyebabkan pemasukan
bagi biaya pemasaran, periklanan pencarian dan pengembangan, teknik produk dan
permasalahan yang ditimbulkannya.
6
Aktivitas sesungguhnya produk Tas dan Sepatu, disajikan data sebagai berikut:
Diminta: Hitunglah biaya per unit menggunakan metode ABC (activity based costing)?
Jawab :
Sepatu
7
3) Menghitung Biaya per Unit Produk
Jawab
8
4) Sulit menambah aktifitas baru ke dalam sistem, memerlukan estimasi ulang atas jumlah
biaya yang harus ditetapkan untuk aktifitas yang baru.
5) Sulit diterapkan pada perusahaan yang beroperasional pada skala besar.Dengan kata lain,
Traditional ABC sulit untuk merespon peningkatan dari diversity dan kompleksitas
pesanan maupun pelanggan, padahal perusahaan berskala besar pasti memiliki tingkat
diversity dan kompleksitas pesanan maupun konsumen yang sangat tinggi.
Biaya per unit = Kapasitas pada Prakteknya dari Sumber Daya yang Tersedia
Sebagai contoh, Diketahui data dari PT X: Jumlah biaya dari tenaga kerja tidak langsung
yang tersedia sebesar $ 84,000 (sudah termasuk bonus). Jumlah biaya dari kapasitas computer
yang tersedia sebesar $ 30,000. Tenaga kerja tidak langsung ada 5 orang, di mana masing-
masing menyediakan 500 jam kerja untuk setiap kwartal, atau totalnya sebanyak 2500 jam
kerja. Kapasitas tenaga kerja tidak langsung pada prakteknya sebanyak 2000 jam kerja per
9
kwartal. Kapasitas computer pada prakteknya sebanyak 500 jam perkwartal. Berdasarkan data
tersebut, maka, BTK tidak Langsung per jam = $ 84,00/2000jam = $ 42 per jam
Sedangkan biaya per unit (per jam) dari kapasitas komputer yang tersedia adalah sebagai
berikut: Biaya Komputer per jam = $ 30,000/500 jam = $ 60 per jam
Tarif cost driver untuk aktivitas, menangani production runs, bisa dihitung sebagai biaya
menggunakan tenaga kerja tidak langsung dan Komputer untuk setiap production run:
Selanjutnya, dapat dihitung pula tarif cost driver untuk aktifitas support product dengan
cara yang sama seperti sebelumnya:
10
2.4.3 Perbandingan Time-Driven ABC VS Tradisional ABC
11
BAB 3
3.1 Kesimpulan
Manajemen Biaya adalah sistem yang didesain untuk menyediakan informasi bagi
manajemen untuk pengidentifikasian peluang-peluang penyempurnaan, perencanaan strategi,
dan pembuatan keputusan operasional mengenai pengadaan dan penggunaan sumber-sumber
yang diperlukan oleh organisasi. Sistem manajemen biaya terintegrasi menunjukkan adanya
saling hubungan dengan elemen-elemen sistem lainnya yaitu : (1) sistem desain dan
pengembangan, (2) sistem pembelian dan produksi, (3) sistem pelayanan konsumen, dan (4)
sistem pemasaran dan distribusi.
Biaya langsung merupakan biaya yang terjadi dimana penyebab satu-satunya adalah
karena ada sesuatu yang harus dibiayai. Dalam kaitannya dengan produk, biaya langsung
terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Sedangkan Biaya Tak
Langsung merupakan biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai,
dalam hubungannya dengan produk, biaya tidak langsung dikenal dengan biaya overhead
pabrik.
Activity Based Costing (ABC) adalah suatu pendekatan biaya terhadap biaya-biaya
produk, jasa, atau pelanggan berdasarkan banyaknya konsumsi sumber daya yang disebabkan
oleh suatu aktifitas. Inti dari pendekatan biaya ini adalah bahwa produk atau jasa perusahaan
merupakan hasil dari serangkaian aktifitas yang telah dilakukan sebelumnya dan rangkaian
aktifitas ini menggunakan sumber daya yang dihitung dengan biaya. Kesulitan implementasi
dan pemeliharaan sistem Traditional ABC menyebabkan sistem ini tidak efektif, mahal,
memakan waktu, dan sulit untuk di up-to-date. Kehadiran pendekatan Time-Driven ABC
mengatasi semua kesulitan dari semua persoalan Traditional ABC. Time-Driven ABC
menurunkan kebutuhan akan data, dan hanya memerlukan estimasi dari dua hal berikut: (1)
Biaya per unit dari kapasitas yang tersedia, dan (2) konsumsi unit waktu oleh setiap aktifitas.
12
3.2 Saran
Dari uraian pembahasan di atas penulis menyarankan kepada pembaca sekalian agar
dapat mengambil manfaat dari pembahasan mengenai materi pendahuluan akuntansi
manajemen lanjutan ini sehingga memberikan wawasan positif. Dimana sisi positif tersebut
bisa dijadikan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan mengenai konsep dari
pengembangan sistem manajemen biaya. Makalah ini jauh dari kata sempurna, untuk itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang mendukung kami untuk memperbaiki makalah ini
di masa yang akan datang.
13
Daftar Pustaka
https://akupecintaakuntansi.blogspot.com/2018/02/contoh-soal-1-metode-tradisional-dan-
abc.html
https://fdokumen.com/download/resume-materi-ke-2-activity-based-costing
https://idoc.pub/documents/pengembangan-sistem-manajemen-biaya-ylyxkqk3rznm
https://www.academia.edu/15898047/Perkembangan_sistem_manajemen_biaya
https://pdfcoffee.com/1-perkembangan-sistem-manajemen-biaya-pdf-free.html
https://www.academia.edu/39982960/MAKALAH_SISTEM_MANAJEMEN_BIAYA_COST_
AND_PERFORMANCE_MANAGEMENT_SYSTEMS
14