DISUSUN OLEH :
DOSEN PENGAMPU :
UNIVERSITAS JAMBI
2021
i
Kata Pengantar
Puji syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya
karena Penulis telah dimampukan untuk menyelesaikan makalah ini yang merupakan dari mata
kuliah akuntansi manajemen lanjutan dengan judul “Penggunaan Sistem Manajemen Biaya
Untuk Pengambilan Keputusan Stratejik – Pelanggan” ini dengan tepat waktu.
Makalah Akuntansi Manajemen Lanjutan ini disusun guna memenuhi kewajiban Penulis
untuk menyelesaikan tugas dari mata kuliah akuntansi manajemen lanjutan di kelas R-013
Program Studi Akuntansi, Universitas Jambi. Selain itu, Penulis juga berharap agar makalah ini
dapat berguna dan dapat menambah wawasan bagi para pembaca terutama tentang penggunaan
sistem manajemen biaya dalam mengambil keputusan stratejik pelanggan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu
Penulis sangat menerima kritik dan saran yang membangun dari para pembaca agar makalah ini
dapat menjadi lebih baik lagi.
Hormat kami,
Penulis
i
Daftar Isi
1.4 Manfaat.........................................................................................................................2
3.2 Saran.............................................................................................................................9
Daftar Pustaka
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
lingkungan bisnis mengalami perubahan secara cepat yang semakin kompetitif dalam bidang
inovasi produk dan pemasaran. Hal ini menuntut perusahaan harus dapat menjalin kerjasama
dengan pelanggan dan menciptakan kepuasan atas produk yang mereka pasarkan sehingga
nantinya akan meningkatkan loyalitas pelanggan yang merupakan bagian penting dalam
Dalam hal profitabilitas, pelanggan memiliki peran penting dalam sebuah perusahaan,
kelangsungan hidup perusahaan. Hal ini menjadi alasan utama bagi sebuah perusahaan untuk
menarik dan mempertahankan mereka. Dua hal yang menjadi pertimbangan utama
mahalnya biaya perolehan pelanggan baru dalam iklim kompetisi yang sedemikian ketat dan
kedua adalah adanya kenyataan bahwa tingkat profitabilitas perusahaan berbanding lurus
Keuntungan dari adanya loyalitas pelanggan adalah berkurangnya pengaruh serangan dari
para kompetitor dari perusahaan sejenis, tidak hanya kompetisi dalam hal produk namun juga
kompetisi dalam hal persepsi. Selain itu konsumen yang loyal dapat mendorong
perkembangan perusahaan karena mereka biasanya memberikan ide atau saran kepada
perusahaan agar meningkatkan kualitas produknya dan pada akhirnya mereka tidak akan
begitu mempermasalahkan harga karena mereka percaya pada produk dan kualitas yang
dimiliki perusahaan.
1
1.2 Rumusan Masalah
1) Apakah yang dimaksud dengan Customer Profitability Analysis?
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah yang sudah di paparkan diatas maka di dapat tujuan sebagai
berikut :
1) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Customer Profitability Analysis dan
1.4 Manfaat
Manfaat dari penyusunan makalah ini tak lain adalah,
1) Bagi pembaca umum, memberikan tambahan pengetahuan dan informasi mengenai
materi tentang penggunaan sistem manajemen biaya dalam mengambil keputusan
stratejik pelanggan;
2) Bagi akademisi, untuk menambah pengetahuan ataupun dapat dijadikan sebagai sumber
referensi mengenai materi tentang penggunaan sistem manajemen biaya dalam
mengambil keputusan stratejik pelanggan;
3) Bagi penulis, untuk mengasah keterampilan dalam hal penulisan makalah yang baik dan
untuk memenuhi tugas individu yang di berikan dalam proses belajar mengajar mata
kuliah akuntansi manajemen lanj
2
BAB 2
ISI
5) Menawarkan diskon dengan tujuan memperoleh volume penjualan yang lebih besar.
3
masing-masing pelanggan, namun dicatat sebagai agregat pada catatan keuangan
perusahaan, sehingga sulit untuk melihat berapa sebenarnya pendapatan bersih
perusahaan. Dalam pelaksanaannya, CPA ini perlu didukung dengan menggunakan
sistem Activity Based Costing (ABC) dan Customer Lifetime Value. Sistem ini akan
memberikan analisis biaya secara lebih mendalam dan informasi lebih akurat mengenai
harga pokok penjualan tiap tipe produk dan biaya pelayanan untuk masing-masing
pelanggan.
4
Jika dilihat dari sudut profitabilitas, maka jenis-jenis pelanggan dapat dibagi
menjadi empat, yaitu :
1) Cheap. Pelanggan ini memiliki biaya pelayanan yang rendah dan tidak mau membayar
mahal, sehingga marjin yang diperoleh perusahaan adalah rendah. Namun belum tentu
merugikan, karena mereka beranggapan tidak banyak mengkonsumsi aktivitas yang
dilakukan perusahaan. Untuk memastikan untung dan rugi, maka dibutuhkan
perhitungan profitabilitas pelanggan dengan menggunakan ABC.
2) Passive. Golongan yang memiliki cost to serve rendah, namun demikian perusahan
memiliki marjin yang tinggi dari pelanggan. Pelanggan jenis ini adalah pelanggan
yang paling menguntungkan bagi perusahaan. Namun demikian pelanggan jenis ini
biasanya adalah pelanggan yang kurang pandai karena mereka berani membayar lebih
untuk aktivitas-aktivitas yang mereka tidak nikmati.
3) Savvy. Golongan pelanggan dimana perusahaan mendapatkan marjin yang tinggi,
namun demikian golongan pelanggan ini juga mengharuskan perusahaan
mengeluarkan cost to serve yang tinggi juga. Karena tingginya cost to serve tersebut
apabila perusahaan tidak berhati-hati, maka jenis pelanggan ini dapat merugikan
perusahaan.
4) Aggressive. Jenis pelanggan yang cost to servenya tinggi, namun memiliki marjin yang
rendah. Pelanggan golongan ini merupakan pelanggan yang kemungkinan besar akan
merugikan perusahaan.
Penggolongan pelanggan berdasarkan profitabilitas dan cost to serve akan
membuat perusahaan memahami gambaran pelanggan yang saat ini mereka miliki dan
kemudian perusahaan dapat mengambil keputusan yang tepat dalam mengelola
pelanggan-pelanggan tersebut.
5
2) Activity based pricing merupakan harga berdasarkan aktivitas. Dalam hal ini
perusahaan dapat memberikan pilihan-pilihan pada pelanggan sesuai dengan aktivitas
yang akan dilakukan untuk melayani pelanggan tersebut. Misalkan, jika pelanggan
ingin memesan mendadak, maka akan ada tambahan aktivitas perencanaan produksi,
aktivitas set-up mesin dan aktivitas -aktivitas tambahan lainnya yang dapat dibebankan
pada pelanggan dalam bentuk peningkatan harga jual.
3) Mengelola hubungan dengan pelanggan dengan tujuan untuk membujuk pelanggan
membeli lebih banyak lagi produk atau jasa perusahaan. Salah satu biaya melayani
pelanggan yang tinggi adalah biaya perolehan dan biaya mempertahankan pelanggan.
Biaya ini biasanya bersifat tetap sehingga untuk menutupi biaya ini perusahaan harus
menjual dalam jumlah yang banyak.
4) Lebih disiplin dalam memberikan diskon dan allowance. Dalam memberikan diskon
dan allowance akan menimbulkan efek pricing waterfull. Karena itu disarankan agar
perusahaan dapat memberikan diskon dan allowance pada pelanggan dengan benar-
benar selektif.
6
lakukan, lalu perusahaan juga mendapatkan keuntungan dari setiap transaksi yang
dilakukan. Mencoba untuk membangun hubungan dengan pelanggan jenis ini biasnya
tidak akan membuahkan hasil.
2) True Friends. Pelanggan yang loyal dan menguntungkan bagi perusahaan. Fokus
perusahaan adalah mempertahankan pelanggan jenis ini. Selama ini, perusahaan juga
harus membangun komunikasi yang kontinyu dengan pelanggan ini dalam jumlah
yang tepat. Terlalu banyak komunikasi dapat menjengkelkan pelanggan yang
menyebabkan pelnggan ini pergi.
3) Barnacles. Jenis pelanggan yang loyal. Namun demikian perusahaan tidak
memperoleh profitabilitas yang tinggi dari konsumen jenis ini. Untuk jenis pelanggan
ini, tugas dari perusahaan adalah mencari jalan untuk meningkatkan profitabilitas dari
pelanggan ini. Potensi ini tergantung dari size of wallet dari pelanggan tersebut serta
size of wallet yang dimiliki perusahaan dari pelanggan tersebut. Size of wallet memiliki
arti harfiah ketebalan dompet pelanggan. Jika pelanggan memiliki dompet yang tebal
atau merupakan perusahaan besar, maka terdapat potensi untuk mengubah pelanggan
tersebut menjadi pelanggan yang menguntungkan dan sebaliknya.
4) Strangers. Jenis pelanggan yang tidak perlu terlalu diperhatikan oleh perusahaan,
karena loyalitas yang rendah dan profitabilitas yang rendah. Untuk pelanggan jenis ini,
maka perusahaan harus memastikan adanya keuntungan dari setiap transaksi meskipun
kecil dan tidak pernah mencoba untuk membangun hubungan dengan pelanggan jenis
ini.
7
namun diperkirakan akan melakukan transaksi selama 2 tahun dengan keuntungan
diperkirakan Rp40.000.000,-per tahun. Jika hanya dilihat satu periode saja, maka
pelanggan B terlihat lebih menguntungkan. Namun jika dilihat bukan hanya satu periode
saja, maka pelanggan A lebih menguntungkan. Karena itu dibutuhkan perhitungan
profitabilitas pelanggan selama masa bertransaksi dengan perusahaan tersebut. Metode
tersebut dinamakan Customer Lifetime Values (CLV). Customer Lifetime Value
merupakan prediksi nilai keuntungan yang berkaitan dengan hubungan pelanggan dimasa
yang akan datang yang biasanya digunakan untuk menentukan nilai jangka panjang dari
pelanggan Rumusnya adalah sebagai berikut:
8
BAB 3
3.1 Kesimpulan
Demi kelangsungan operasional perusahaan selain dari meningkatkan kepuasaan
pelanggan untuk menciptakan suatu loyalitas pelanggan, perusahaan juga harus melakukan
evaluasi terhadap kinerja dan menganalisis laporan profitabilitas pelanggan guna mencari dan
menentukan nilai Customer Lifetime Value atau nilai umur pelanggan untuk terus bekerja
sama dengan perusahaan yang dinilai dari laba yang didapat dari pelanggan dengan
mengestimasi bahwa laba tersebut akan sama atau meningkat pada beberapa tahun kedepan.
Selain daripada itu melakukan suatu evaluasi atas pelanggan dan mengkategorikan pelanggan
tersebut kepada hal yang menjadi prioritas dan meningkatkan hubungannya dengan berbagai
halseperti memenuhi aspek ekspetasi pelanggan atas produk yang dihasilkan oleh perusahaan
dan melakukan evaluasi atas program loyalitas. Hal ini dikarenakan ketika suatu pelanggan
memutuskan hubungan kerjasama atau beralih pada produk yang lain maka perusahaan akan
mengeluarkan biaya periklanan dan ketika peralihan itu dilakukan oleh pelanggan yang
memiliki profitabilitas yang tinggi maka akan juga berdampak pada laba perusahaan.
3.2 Saran
Dari uraian pembahasan di atas penulis menyarankan kepada pembaca sekalian agar
dapat mengambil manfaat dari pembahasan mengenai materi pendahuluan akuntansi
manajemen lanjutan ini sehingga memberikan wawasan positif. Dimana sisi positif tersebut
bisa dijadikan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan mengenai bagaimana
penggunaan sistem manajemen biaya dalam mengambil keputusan stratejik pelanggan.
Makalah ini jauh dari kata sempurna, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
mendukung kami untuk memperbaiki makalah ini di masa yang akan datang.
9
Daftar Pustaka
https://pdfcookie.com/documents/penggunaan-sistem-manajemen-biaya-untuk-pengambilan-
keputusan-stratejik-pelanggan-3ld06nkppe24
https://pdfcoffee.com/makalah-kelompok-3-penggunaan-sistem-manajemen-biaya-untuk-
pengambilan-keputusan-stratejik-pelanggan-customer-profitability-analysis-customer-lifetime-
value-pdf-free.html
https://www.academia.edu/37362880/AKUNTANSI_MANAJEMEN_LANJUTAN_PENGGUN
AAN_SISTEM_MANAJEMEN_BIAYA_UNTUK_PENGAMBILAN_KEPUTUSAN_STRAT
EJIK_PELANGGAN_Kelompok_6
https://www.academia.edu/25271722/PENGGUNAAN_SISTEM_MANAJEMEN_BIAYA_UN
TUK_PENGAMBILAN
10