AKUNTANSI MANAJEMEN
Nama Kelompok 6 :
Dosen Pengampu :
Prodi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas PGRI Madiun
Tahun Akademik 2022/2023
1
KATA PENGANTAR
Penyusun
Kelomok 6
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
pembebanaan overhead pabrik dengn suatu cost pool atau suatu dasar pembebanan)
volume tinggi dan biaya tenaga kerja langsung tinggi akan kelebihan pemebebanan.
metode ABC (Activity Based Costing) pada perusahaan manufaktur di Amerika Serikat
bentuk dasar untuk mempelajari dan menyusun prinsip-prinsip yang pada akhirnya
perusahaan. Sistem ini dilakukan dengan dasar pemikiran bahwa penyebab timbulnya
biaya adalah aktivitas yang dilakukan dalam perusahaan, sehingga wajar bila
(Hongren, 2005)
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
kontemporer.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. BIAYA PRODUK
Pengertian biaya produk ditentukan oleh tujuan manajerial yang ingin dipenuhi.
Definisi biaya produk dapat memberikan gambaran mengenai prinsip dasar
manajemen biaya, yaitu biaya yang berbeda untuk tujuan yang berbeda. Sebagai
contoh, manajemen tertarik pada analisis profitabilitas strategis. Untuk mendukung
tujuan ini, manajemen membutuhkan informasi mengenai semua penerimaan dan
biaya yang berkaitan dengan produk. Oleh karena itu, biaya produk rantai nilai (value
chain product cost) akan sesuai karena biaya ini memasukkan semua biaya yang
dibutuhkan dalam penilaian profitabilitas strategis.
Biaya tenaga kerja langsung merupakan tenaga kerja yang dapat dilacak
secara langsung ke dalam produk atau jasa yang dihasilkan. Seperti bahan baku,
observasi fisik dapat digunakan untuk mengukur jumlali penggunaan tenaga kerja
untuk menghasilkan sebuah produk atau jasa. Tenaga kerja yang mengubah bahan
baku menjadi sebuah produk atau yang menyediakan layanan kepada konsumen
diklasifikasikan sebagai tenaga kerja langsung Misalnya tukang kayu di pabrik mebel,
tukang las di pabrik mobil, dan pilot d maskapai penerbangan.
Biaya overhead adalah semua biaya produksi selain bahan baku dan tenaga
kerja langsung. Dalam perusahaan manufaktur, biaya overhead sering disebut
sebagai bebas pabrik (factory burden) atau overhead pabrik. Contoh gaji mandor
pabrik, gaji teknis perawatan mesin pabrik, dan biaya penggunaan bahan bakar mesin
diesel untuk kelistrikan pabrik.
Biaya per unit (unit cost) adalah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan
tiap satu unit produk. Biaya yang dihitung berasal dari pembebanan biaya ke objek
biaya seperti produk, konsumen, pemasok, dan bahan mentah. Biaya per unit dihitung
dengan cara sebagai berikut.
Biaya total
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡 =
Jumlah unit diproduksi
5
Pentingnya Penentuan Biaya Per Unit Produk
Banyak keputusan strategis dibuat berdasarkan pada biaya per unit. Oleh
karena itu, akurasi dalam penentuan biaya unit menjadi penting. Contoh keputusan
strategis tersebut adalah keputusan penentuan pemosisian produk (product
positioning) dan penentuan harga jual produk
Contoh :
6
Periodisasi dalam perhitungan biaya produksi merupakan salah satu alternatif
yang disarankan untuk mengatasi kelemahan tersebut. Misalnya, perhitungan
dilakukan dalam periode mingguan atau bulanan. Namun, periodisasi sendiri
sesungguhnya menimbulkan permasalahan dalam variabilitas produksi dan sifat biaya
overhead.
Biaya Normal. Pendekatan biaya normal adalah penentuan biaya produk atau
jasa nenggunakan biaya sesungguhnya dari bahan baku dan tenaga kerja, sedangkan
biaya overhead menggunakan pembebanan yang didasarkan pada estimasi biaya
overliend yang digunakan dalam satu periode. Pembebanan biaya overhead dilakukan
dengan menentukan tarif pembebanan terlebih dahulu, baru kemudian ditentukan
biaya overhend yang dibebankan dalam satu periode dengan cara mengalikan tarif
dengan aktivitas yang digunakan untuk mendapatkan informasi biaya. Penentuan tarif
dilakukan dengan cara berikut ini.
Contoh :
Jika perusahaan kecap cap Mangga tahun 2013 menganggarkan untuk melakukan
aktivitas produksi sebesar 15.000 botol kecap dengan anggaran biaya overhend
sebesar Rp60.000.000. Aktivitas yang dipilih sebagai dasar pembebanan biaya
overhead adalah unit diproduksi. Berdasarkan data tersebut, tarif biaya overhead di
perusahaan kecap cap Mangga adalah sebagai berikut.
Rp60.000.000
Tarif 𝑜𝑣𝑒𝑟ℎ𝑒𝑎𝑑 =
15.000
Jika pada Januari 2013. perusahaan memproduksi 2.000 botol kecap, maka biaya
overhead yang dibebankan sebesar Rp8.000.000 (Rp4.000 x 2.000),
Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung pada biaya normal dapat
menggunakan biaya sesungguhnya karena pada umumnya perusahaan melakukan
pembelian bahan dengan menggunakan kontrak pembelian. Berdasarkan hal
tersebut, harga bahan perusahaan akan dapat ditentukan terlebih dahulu. Hal tersebut
tidak berbeda dengan biaya tenaga kerja. Umumnya, dalam kontrak tenaga kerja
sudah dicantumkan besar upah dan cara pengupahannya. Pada kenyataannya, biaya
overhead sulit dilakukan karena banyak komponen biaya overhead yang sifatnya
periodik dan besarnya berfluktuasi.
7
Berdasarkan penentuan biaya produk konvensional, maka hanya biaya
manufak saja yang dibebankan ke dalam produk. Pembebanan biaya produk ini
menemui masalah pada saat akan membebankan biaya overhead karena komponen
biaya overhead pabrik secara langsung berhubungan dengan produk. Oleh karena itu,
pembebanan biaya overle hanya berbasis pada penelusuran pemicu (driver tracing)
dan alokasi. Sistem penentuan biaya konvensional hanya menggunakan pemicu pada
aktivitas level unit (unit level activity driver) untuk membebankan biaya ke produk. Cara
ini digunakan pada dua metode perhitungan biaya produk konvensional, yaitu tarif
tunggal dan tarif departemental.
Tarif Tunggal
Berdasarkan pendekatan tarif tunggal, biaya overhead diasumsikan hanya dipicu oleh
satu pemicu pada semua fasilitas produksi (pabrik) dan produk. Terdapat dua tahapan
dalam perhitungan biaya overhead produk.
Anggaran overhead diakumulasi menjadi satu untuk seluruh pabrik dengan langkah-
langkah sebagai berikut.
Biaya overhead dibebankan ke dalam produk menggunakan dasar tarif yang telah
ditentukan.
Tarif Departemental
Tahapan perhitungan biaya produk dengan tarif departemental adalah sebagai berikut.
8
Anggaran biaya 𝑜𝑣𝑒𝑟ℎ𝑒𝑎𝑑
Tarif 𝑜𝑣𝑒𝑟ℎ𝑒𝑎𝑑 =
Anggaran penggunaan aktivitas
2. Biaya overhead dibebankan ke produk dengan cara mengalikan antara tarif biaya
overhead departemen dan jumlah penicu yang digunakan oleh produk departemen
tersebut.
Sistem biaya berbasis unit telah lama digunakan dan sampai sekarang masih
dipakai untuk penentuan biaya produk oleh banyak bisnis. Kelebihan sistem biaya
berbasis una ada pada kemudahan dalam aplikasinya. Data yang dibutuhkan relatif
sederhana sehingga tidak memerlukan sistem informasi yang canggih dan mahal
untuk mendapatkannya Walaupun sederhana, sistem ini masih memadai untuk
digunakan pada bisnis yang menghasilkan produk atau jasa yang seragam (satu jenis)
atau tidak terdapat banyak variasi proses produksi.
1. Hasil penawaran sulit dijelaskan Produk yang ditawarkan dengan harga tinggi justru
terlihat sangat laku, tetapi sebaliknya produk yang ditawarkan dengan harga rendah
justru tidak laku.
2. Harga produk pesaing terlihat sangat murah dan tidak masuk akal padahal proses
produksi perusahaan sudah dilakukan seefisien mungkin.
5. Tingkat laba sulit untuk dijelaskan. Walaupun beberapa produk mengalami kenaikan
penjualan tetapi tidak diikuti dengan kenaikan laba
6. Perusahaan memiliki ceruk pasar yang menghasilkan laba tinggi yang hanya
dikuasai sendiri.
7. Konsumen tidak protes saat terjadi kenaikan harga produk tertentu karena harga
masih di bawah harga produk lain yang sejenis.
10. Biaya produk berubah saat ada perubahan aturan pelaporan keuangan.
9
Penentuan Biaya Produk Kontemporer
ABC (activity based costing) adalah suatu pendekatan perhitungan biaya yang memb
biaya sumber daya ke dalam objek biaya, seperti produk, jasa, atau konsumen
berdasark aktivitas yang dilakukan untuk objek biaya. Premis pendekatan ini adalah
produk atas perusahaan merupakan hasil dari aktivitas, dan aktivitas merupakan
penggunaan sumber caya yang menghasükan biaya. Berdasarkan premis tersebut
terdapat dua keyakinan da dalam ABC.
Prosedur ini membebankan biaya sumber daya seperti biaya overhead pabrik
ke dalam kelompok biaya aktivitas. Kemudian, pembebanan dilakukan ke objek biaya
yang bertujuan untuk menentukan biaya suniber daya setiap objek biaya: Langkah
pertama dalam prosedur ini adalah membebankan biaya overhead ke dalam aktivitas
atau pusat biaya aktivitas menggunakan dasar pemicu konsumsi biaya sumber daya
yang tepat Tahap kedua, membebankan biaya aktivitas atau kelompok biaya aktivitas
ke dalam objek biaya menggunakan dasar pemicu konsumsi biaya aktivitas yang
sesuai dalam mengukur permintaan objek biaya pada aktivitas.
10
3. Mengalokasikan biaya aktivitas ke dalam objek biaya
Langkah terakhir adalah mengalokasikan biaya aktivitas ke dalam objek biaya
berdasarkan Pemicu biaya aktivitas yang sesuai. Pemicu biaya aktivitas harus dapat
menjelaskan naik Turunnya biaya. Pengalokasian biaya aktivitas ke dalam objek biaya
dilakukan dengan Menggunakan tarif pembebanan. Tarif pembebanan dapat dihitung
menggunakan rumus Berikut ini.
1. Pengukuran profitabilitas yang lebih baik. Biaya setiap aktivitas dapat dibebankan
dengan lebih akurat dan terperinci ke dalam produk atau jasa sehingga hasil
penawaran produk atau jasa menjadi mudah ditelusur. Selain itu, profitabilitas juga
menjadi lebih mudah diketahui kaitannya dengan suatu produk atau jasa.
2. Pembuatan keputusan yang lebih baik. Informasi penggunaan aktivitas yang lebih
detail menjadikan manajemen dapat menganalisis dampak atau hasil dari suatu
aktivitas sehingga dapat memberi dasar penibuatan keputusan yang lebih akurat.
3. Perbaikan proses (process improvement). ABC memberikan informasi detail
mengenai penggunaan aktivitas. Hal ini memudahkan manajemen menelusur dan
menganalisis efektivitas dan efisiensi biaya aktivitas. Kemudian, aktivitas-aktivitas
yang dianggap tidak meniberi nilai tambah dapat dihilangkan sementara aktivitas-
aktivitas yang belum optimal dapat dioptimalkan.
4. Estimasi biaya. Ketersediaan informasi penggunaan aktivitas dan biaya di masa lalu
yang terperinci dapat memberikan dasar yang akurat dalam penentuan estimasi biaya
di masa depan.
5. Penentuan biaya kapasitas tak terpakai. Estimasi biaya yang akurat atas suntu aset
at sumber daya pada suatu kapasitas yang dianggarkan dapat menjadi dasar pent nilai
biaya dari kapasitas yang tidak digunakan akibat inefisiensi produksi atau pelayanan.
11
Selain manfaat, ABC juga memiliki keterbatasan. Berikut keterbatasan ABC :
1. Alokasi
Beberapa biaya perlu dialokasikan ke departemen dan produk berdasarkan
pengukuran volume arbiter karena mencari aktivitas yang memicu biaya tidak praktis.
Contohnya, biaya sistem informasi untuk pemeliharaan fasilitas pa gaji manajer pabrik,
asuransi pabrik, dan pajak properti pabrik.
Biaya produk atau jasa yang diidentifikasi oleh sistem ABC cenderung tid
memasukkan semua biaya yang terkait dengan produk atau jasa, seperti biaya untuk
aktivitas pemasaran, riset periklanan, pengembangan dan rekayasa produk.
Salah satu kendala terbesar dalam penerapan ABC adalah besarnya biaya aplikasi
dan lamanya proses implementasi ABC. Hal ini karena ABC bukan masalah
menghitung biaya produk semata, tetapi lebih pada cara manajemen mengidentifikasi
aktivita-aktivitas dalam produksi, sumber daya yang dikonsumsinya, hal-hal yang
memicu biaya aktivitas tersebut, dan besarnya biaya yang terjadi.
12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B.SARAN
Berdasarkan uraian diatas maka penulis menyarankan kepada pembaca agar
dapat mengambil sisi positif dari pembahasan mengenai activity based costing, dan
sisi negatif dari pembahasan diatas bisa dijadikan sebagai bahan pembelajaran untuk
menjadi lebih baik lagi . Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca.
13