Anda di halaman 1dari 17

KONSEP ACTIVITY BASEC COSTING (ABC)

Disusun Oleh :

Aldi Rahmat Saleh Harahap (1740200137)

Dosen Pengampu:

Budi Gautama Siregar, S.Pd.,MM

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

PADANGSIDIMPUAN

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ilmiah tentang ACTIVITY BASED COSTING ( ABC ).

Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.

Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.

Padangsidimpuan, 5 Januari 2021

Aldi Rahmat Saleh

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................................1
C. Tujuan.....................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................2
A. Pengertian ABC Dan Biaya Produk.....................................................................................2
B. Desain Sistem ABC................................................................................................................3
C. Manfaat Sistem ABC.............................................................................................................5
D. Kelebihan Dan Kekurangan Sistem ABC............................................................................5
BAB III...............................................................................................................................................7
PENUTUP..........................................................................................................................................7
A. KESIMPULAN.......................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................8

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Penggunaan sistem tradisional (istilah yang digunakan untuk pembebanan


overhead pabrik dengan satu cost pool atau satu dasar pembebanan) aka
menghasilkan kesalahanperhitungan biaya, khususnya produk yang memiliki
volume tinggi dan biaya tenaga kerja langsung tinggi akan kelebihan pembebanan
biaya. Untuk mengatasi maalah yang timbul dalam pembebanan, maka
dikembangkan metode ABC (Activity Based Costing) pada perusahaan manufaktur
di Amerika Serikat pada tahun 1970-an hingga 1980-an. Selama periode tersebut,
Consentrium for Advanced Management-Internasional, sekarang dikenal dengan
nama CAM-1, mengembangkan bentuk dasar untuk mempelajaridan menyusun
prinsip-prinsip yang pada akhirnya dikenal dengan nama activity based costing.
ABC (Activity Based Costing) didefinisikan sebagai suatu sistem pendekatan
perhitungan biaya yang dilakukan berdasarkan aktivitas-aktivitas yang ada di
perusahaan. Sistem ini dilakukan dengan dasar pemikiran bahwa penyebab
timbulnya biaya adalah aktivitas yang dilakukan dalam suatu perusahaan, sehingga
wajar bila pengalokasian biaya-biaya tidak langsung dilakukan berdasarkan aktivitas
tersebut
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Activity Based Costing (ABC)?
2. Apa yang dimaksud Biaya Produk?jelaskn tentang biaya Produk!
3. Bagaimana Mendesain Sistem ABC?
4. Apa Manfaat dan Keterbatasan dari Sistem ABC?
5. Bagaimana Kelebihan dan Kelemahan dari Sistem ABC?

C. Tujuan
1. Menjelaskan tentang Activity Based Costing.

4
2. Menjelaskan tentang Biaya Produk.
3. Menjelaskan tentang cara Mendesain Sistem ABC.
4. Menjelaskan Manfaat dan Keterbatasan dari Sistem ABC.
5. Menjelaskan tentang kelebihan dan Kelemahan dari Sistem ABC

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian ABC Dan Biaya Produk

ABC ( Activity Based Costing ) adalah metode penentuan biaya produk yang
pembebanan biaya overhead berdasarkan pada aktivitas yang dilakukan dalam
kaitannya dengan proses produksi.
Pengertian biaya produk ditentukan oleh tujuan manajerial yang ingin dipenuhi.
Definisi biaya produk dapat memberikan gambaran mengenai prinsip dasar
manajemen biaya, yaitu biaya yang berbeda untuk tujuan yang berbeda . Sebagai
contoh , manajemen tertarik pada analisis profitabilitas starategis. Untuk
mendukung tujuan ini, manajemen membutuhkan informasi mengenai semua
penerimaan dan biaya yang berkaitan dengan produk.
Berdasarkan kepentingan pelaporan eksternal, biaya produk dapat diklasifikasi
menjadi tiga komponen, yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan
biaya overhead pabrik. Biaya bahan baku adalah penggunaan bahan-bahan yang
dapat dilacak secara langsung ke dalam produk atau jasa yang dihasilkan. Biaya ini
dapat dialokasikan langsung ke produk karena observasi secara fisik dapat
digunakan untuk mengukur kuantitas yang dikonsumsi oleh setiap produk. Bahan
yang menjadi bagian dari produk berwujud atas penyediaan jasa juga dapat
diklasifikasikan sebagai bahan baku.

Jadi, Activity Basec Costing yaitu pendekatan manajemen sistem akuntansi biaya
yang mengaitkan konsumsi atau penggunaan sumber-sumber daya pada aktivitas
yang dilakukan perusahaan, kemudian membebankan aktivitas serta biaya yang

5
terkait kepada pelanggan, produk individual, kelompok produk (product family),
atau lini produk (productline).1 Activity Basec Costing ialah metode yang mengukur
biaya suatu produk (barang/jasa) individual berdasarkan aktivitas-aktivitas yang
menghasilkan produk individual itu. Asumsi yang melandasi ABC adalah aktivitas-
aktivitas yang mengendalikan biaya, dimana biaya itu dikendalikan oleh produk
individual, selanjutnya produk individual itu dikendalikan oleh pelanggan produk
itu.2

B. Desain Sistem ABC


Untuk mendesain system ABC, perlu dipahami beberapa pengertian berikut:

1. Aktivitas

Merupakan pekerjaan yang dilakukan dalam suatu organisasi yaitu tindakan,

gerakan atau rangkaian pekerjaan. Kumpulan tindakan yang dilakukan dalam

organisasi yang berguna untuk tujuan penentuan biaya berdasarkan aktivitas.

2. Activity Center

Biasanya aktivitas yang berkaitan diikutsertakan dalam pusat aktivitas yang

melaporkan informasi yang berkaitan dengan aktivitas dalam suatu fungsi

atau proses.

3. Sumbe daya

Merupakan unsur ekonomis yang dibebankan atau digunakan untuk


1
Ardi Helmy Maulana,Dkk, “Analisis Activity Basec Costing System (ABC SYSTEM) Sebagai
Dasar Menentukan Harga Pokok Kamar Hotel (Studi Kasus Hotel Selecta Kota Batu Tahun 2014), Jurnal
Administrasi Bisnis (JAB), Vol 30 No 1,2016,Hlm 163
2
Vincent Gaspersz, Dkk, “Continuous Cost Reduction Through Lean-Sigma Approach”,
(Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama,2006),Hlm.156-159

6
melakukan aktivitas.

4. Objek biaya

Bentuk akhir dimana pengukuran biaya diperlukan.

5. Activity cost pool

merupakan pengelompokan dari semua elemen biaya yang berkaitan dengan

suatu aktivitas.

6. Elemen biaya

Merupakan jumlah yang dibayarkan untuk sumber daya yang dikonsumsi

oleh aktivitas dan terkandung di dalam cost pool.

7. Cost driver

Merupakan factor-faktor yang menyebabkan perubahan biaya aktivitas

Sistem ABC menggunakan prosedur dua tahap untuk membebankan biaya


ke produk atau jasa. ABC membantu mengurangidistorsi biaya yang sering
ditemui pada sistem perhitungan biaya berdasarkan volume dan membantu
memperoleh biaya produk yang lebih akurat, ABC memberikan pandangan yang
jelas tentang bagaimana produk,jasa, dan aktivitas perusahaan yang berbeda-beda
memberikan kontribusi terhadap tujuan perusahaan, meskipun pengembangan
dan penerapan sistem ABC membutuhkan biaya yang mahal dan waktu yang
lama, banyak perusahaan mendapatkan manfaat yang melebihi biayanya dalam
menerapkan sistem ABC.3

3
Carissa Vaudia Carmelita,Dkk, “Analisis Activity Based Costing System Dalam Penentuan
Harga Pokok Produksi Guna Menentukan Harga Jual Gula”, Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol 48 No
1,2017,Hlm.3

7
Ada dua metode asumsi penting yang mendasari metode Activity Basec
Costing, yaitu:
a.) Aktifitas-aktifitas yang menyebabkan timbulnya biaya, bahwa sumber daya
pembantu atau sumber daya tidak langsung menyediakan kemampuannya
untuk melaksanakan kegiatan bukan hanya sekedar penyebab timbulnya
biaya.
b.) Produk atau jasa, dimana produk menyebabkan timbulnya permintaan atas
dasar aktifitas untuk membuat produk atau jasa yang diperlukan berbagai
kegiatan yang menimbulkan sumber daya untuk melaksanakan aktifitas
tersebut.4
Kemudian untuk langkah-langkah desain sistem ABC sebagai berikut :

1. Lakukan survey pendahuluan dan pelajari system akuntansi biaya di

perusahaan dan telaah peraturan yang berlaku.

2. Bentuk tim khusus untuk menerapkan system ABC.

3. Manajer akuntansi menggambar grafik untuk menjelaskan struktur umum

model ABC.

4. Pastikan, Asumsi: system akuntansi tradisional mencukupi untuk mengukur

bahan langsung dan tenaga kerja langsung

5. Membuat tahap proses penerapan.

6. Mengidentifikasikan aktivitas dalam system ABC.

7. Memahami dan menggabungkan aktivitas.

8. Menyusun pool biaya aktivitas dan ukuran aktivitas.

4
www.dosenpendidikan.co.id, “Activity Based Costing-Pengertian,Konsep Dasar,Tujuannya”,
Diakses pada tanggal 16 Desember 2020

8
9. Menelusuri biaya overhead aktivitas dan obyek biaya.
Contoh Penyelesaian kasus dengan Metode ABC

P.T. Ayu Jelita membuat 4 produk A, B, C, dan D dengan data sebagai berikut :

Produk Unit Jumlah / Jam Kerja Jam Biaya Kompone


Keluaran Putaran Langsung / Mesin / Material / n Material
Produksi unit unit unit / unit

A 25 3 2 2 Rp. 30 8

B 25 4 4 4 75 5

C 250 7 2 2 30 8

D 250 10 4 4 75 6

24

Biaya tenaga kerja Rp 7,- perjam

Biaya overhead pabrik :

- Biaya variabel jangka pendek Rp 8.250,-

- Biaya variabel jangka panjang :

- biaya penjadwalan Rp 7.680,-

- biaya set up RP 3.600,-

------------

Rp 11.280,-

- Biaya penanganan material Rp 7.650,-

--------------

Rp 27.180,-

9
Hitunglah harga pokok perunit :

a. Menggunakan kalkulasi biaya produk konvensional dengan memakai

tarif overhead jam tenaga kerja

b. Menggunakan ABC dengan pemacu biaya sebagai berikut :

Biaya variabel jangka pendek Jam mesin

Biaya penjadwalan Jumlah putaran produksi

Biaya set up Jumlah putaran produksi

Biaya penanganan material Jumlah komponen

c. Bandingkan hasil dari kedua metode tersebut

Penyelesaian :

a. Kalkulasi biaya konvensional

Jumlah jam tenaga kerja A 25 X 2 = 50

B 25 X 4 = 100

C 250 X 2 = 500

D 250 X 4 = 1000

------

1650

Rp. 27.180,-

Tarif Overhead Pabrik = -------------- = Rp. 16,47 / Jam TK

1.650

Keterangan A (Rp) B (Rp) C (Rp) D (Rp) Total (Rp)

Material 750,0 1.875 7.500 18.750 28.875,0

Upah 350,0 700 3.500 7.000 11.550,0

10
Biaya Utama 1.100,0 2.575 11.000 25.750 40.425,0

BOP @ 16.47 823.5 1.647 8.235 16.470 27.175,5

HP Produksi 1.923,5 4.222 19.235 42.220 67.600,5

Unit diproduksi 25 25 250 250

HP Produksi / 77 169 77 169


unit

b. Kalkulasi Biaya dg metode Activity Based costing

1. By. Var jangka pendek Rp.8.250,- / 1.650 = Rp.5 / jam TK.

2. By. Pnjdwln Rp.7.680,- / 24 = Rp. 320 perputaran produksi.

3. By. Set Up Rp. 3.600,- / 24 = Rp. 150 perputaran produksi.

4. By penanganan Material Rp. 7.650 / 3.825 = Rp. 2 / komponen.

Total Komponen

A 25 x 8 = 200

B 25 x 5 = 125

C 250 x 8 = 2.000

D 250 x 6 = 1.500 +

---------

3.825

Keterangan A (Rp) B (Rp) C (Rp) D (Rp) Total (Rp)

Biaya Utama 1.100,0 2.575,0 11.000,0 25.750 40.425,0

11
Bi Var. Jk Pdk @ 250,0 500,0 2.500,0 5.000,0 8.250,0
Rp. 5/Jam TK

Bi Penjadwalan 960,0 1.280,0 2.240,0 3.200,0 7.680,0

@ Rp. 320

Bi Set Up @ Rp. 450,0 600,0 1.050,0 1.500,0 3.600,0


150/putaran

Bi Penangangan 400,0 250,0 4.000,0 3.000,0 7.650,0


material @ Rp.
2/komponen

HP Produksi 3.160.0 5.205,0 20.650,0 38.450,0 67.605,0

Unit diproduksi 25 25 250 250

HP Produksi / unit 126,4 208,2 83,16 153,8

c. Membandingkan hasil yang diperoleh

Keterangan A (Rp) B (Rp) C (Rp) D (Rp)

HP Produksi / unit 77,0 169,0 77,0 169,0


metode
konvensional

HP Produksi / unit 126,4 208,2 83,16 153,8


metode ABC

Metode ABC lebih banyak membebankan overhead terhadap produksi dengan volume
yang lebih rendah dan cenderung membebankan secara relatif lebih kecil terhadap
produksi dengan volume yang lebih tinggi.

12
C. Manfaat Sistem ABC

1. ABC menyajikan biaya produk yang lebih akurat dan informative,


yangmenuju pada pengukuran kemampuan perolehan laba atas produk yang
lebihakurat dan keputusan-keputusan strategis yang diinformasikan dengan
lebihbaik mengenai harga jual, lini produk, pasar pelanggan dan
pengeluaranmodal.

2. ABC memberikan pengukuran yang lebih akurat atas biaya-biaya


pemacuaktivitas, yang membantu manajer memperbaiki produk dan proses
menilaidengan membuat keputusan desain produk yang lebih baik,
pengendalianbiaya yang lebih baik dan membantu mempertinggi berbagai
nilai objek.
3. Pengukuran profitabilitas yang lebih baik.
4. Pembuatan keputusan yang lebih baik.
5. Perbaikan proses (process improvement).
6. Estimasi biaya.
7. Penentuan biaya kapasitas tak terpakai.

8. Dapat melakukan perbaikan dan pengambilan keputusan yang relevan.5


D. Kelebihan Dan Kekurangan Sistem ABC
 Biaya produk yang lebih akurat, baik pada industri manufaktur
maupun industri jasa lainnya khususnya jika memiliki proporsi biaya
overhead pabrik yang lebih besar.

 Biaya ABC memberikan perhatian pada semua aktivitas, sehingga


semakin banyak biaya tidak langsung yang dapat ditelusuri pada
aobjek biayanya.

 Sistem ABC mengakui banyak aktivitas penyebab timbulnya biaya


sehingga manajemen dapat menganalisis aktivitas dan proses

Armila Krisna Warindrani, “Akuntansi Manajemen”, (Yogyakarta:Graha Ilmu,2009),Hlm 213


5

13
produksi tersebut dengan lebih baik (fokus pada aktivitas yang
memiliki nilai tambah) yang pada akhirnya dapat melakukan efisiensi
dan akhirnya menurunkan biaya.

 Sistem ABC mengakui kompleksitas dari deversitas proses produksi


modem yang banyak berdasarkan transaksi/ transaction based
(terutama perusahaan jasa dan manufaktur berteknologi tinggi)
dengan menggunakan banyak pemicu biaya (multiple cost drivers).

 Sistem ABC juga memberi perhatian atas biaya variabel yang


terdapat dalam biaya tidak langsung.

 Sistem ABC cukup fleksibel untuk menelusuri biaya berdasarkan


berbagai objek biaya. Baik itu proses, pelanggan, area tanggung
jawab manajerial, dan juga biaya produk.

Walaupun penerapan sistem ABC memiliki banyak keuntungan, tetapi


penerapan tersebut tidak membuat seluruh biaya akan mudah dibebankan
kepada objek biayanya dengan mudah. Hal ini disebabkan biaya-biaya yang di
kelompokkan dalam sustaining level ketika dialokasikan sering kali juga
menggunakan dasar yang bersifat arbiter. Misalnya, biaya keamanan pabrik
merupakan contoh dari sustaining level, ketika membebankan hal tersebut

14
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Activity Basec Costing ialah metode yang mengukur biaya suatu produk
(barang/jasa) individual berdasarkan aktivitas-aktivitas yang menghasilkan produk
individual itu. Asumsi yang melandasi ABC adalah aktivitas-aktivitas yang
mengendalikan biaya, dimana biaya itu dikendalikan oleh produk individual,
selanjutnya produk individual itu dikendalikan oleh pelanggan produk itu.

Sistem ABC mjuga membahas tentang penentuan biaya per unit produk.
Perhtungan biaya produk dilakukan dengan menjumlahkan semua komponen biaya
produ, yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung,dan baiya overhead.

Dan, konsep perhitungan Activity Basec Costing lahir karena sistem akuntansi
biaya tradisional dirasa kurang mampu memenuhi kebutuhan informasi penghitingan
harga pokok yang dibutuhkan secara akurat.

15
DAFTAR PUSTAKA
Ardi Helmy Maulana,Dkk, “Analisis Activity Basec Costing System (ABC
SYSTEM) Sebagai Dasar Menentukan Harga Pokok Kamar Hotel (Studi Kasus
Hotel Selecta Kota Batu Tahun 2014), Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol
30 No 1,2016

Vincent Gaspersz, Dkk, “Continuous Cost Reduction Through Lean-Sigma


Approach”, (Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama,2006)

Carissa Vaudia Carmelita,Dkk, “Analisis Activity Based Costing System


Dalam Penentuan Harga Pokok Produksi Guna Menentukan Harga Jual Gula”,
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol 48 No 1,2017

www.dosenpendidikan.co.id, “Activity Based Costing- Pengertian, Konsep


Dasar, Tujuannya”, Diakses pada tanggal 16 Desember 2020

Armila Krisna Warindrani, “Akuntansi Manajemen”, (Yogyakarta:Graha


Ilmu,2009)

Neneng Hartati, “Akuntansi Biaya”, (Bandung:CV Pustaka Setia,2017)

William, “Akuntansi Biaya”, (Jakarta:Salemba Empat,2009


Akuntansi Biaya/Firdaus A. Dunia, Wasilah Abdullah – Jakarta: Salemba
Empat, 2011 – Cetakan Kedua.

Akuntansi Manajemen/Baldric Siregar, Bambang Suripto, Dody Hapsoro,

16
Eko Widodo Lo, Frasto Bianto – Jakarta: Salemba Empat,2013.

17

Anda mungkin juga menyukai