Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH ANGGARAN BIAYA BOP &

ANGGARAN OPERASIONAL / BEBAN USAHA

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penganggaran


Dosen Pengampu :

Disusun Oleh :

Heppy Meylani Br Sembiring (092022030024)


Kyanazora Istighfarin Jaysan (220311902003)
Nabilah Anisa Putri (092021090053)
Novi Yulianti Amilie (092022030012)

JAKARTA GLOBAL UNIVERSITY


2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat,
rahmat, dan hidayah-Nya, sehingga kami diberikan kemudahan dan kelancaran dalam
menyelesaikan makalah yang berjudul “ Anggaran Biaya BOP & Anggaran Operasional /
Beban Usaha “.

Makalah ini disusun guna memenuhi salah satu tugas dalam mata kuliah corporate
budgeting. Kami berharap dengan disusunnya makalah ini diharapkan dapat memberikan
informasi dan ilmu pengetahuan kepada pembaca dan berbagai pihak yang membutuhkan.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
kami mengharapkan saran, kritik ataupun masukan yang membangun demi kesempurnaan
pembuatan makalah ini untuk masa yang akan dating dan lebih bermanfaat bagi pembaca
sekalian.

Depok, 31 Mei 2023

Tim Penyusun

Kelompok 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................5
PENDAHULUAN.................................................................................................................................5
A. Latar Belakang...........................................................................................................................5
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................5
C. Tujuan........................................................................................................................................5
D. Manfaat......................................................................................................................................5
BAB II...................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
A. PENGERTIAN BOP.................................................................................................................6
B. MANFAAT BOP.......................................................................................................................6
C. JENIS – JENIS BOP..................................................................................................................6
D. FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN ANGGARAN BOP.......7
E. PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI.....................................................................8
F. SIFAT BIAYA OVERHEAD PABRIK....................................................................................8
G. PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK.............................................8
H. KAPASITAS YANG DIPAKAI SEBAGAI DASAR PENYUSUN ANGGARAN BIAYA
OVERHEAD PABRIK......................................................................................................................8
I. ALOKASI BOP.........................................................................................................................9
J. PENGERTIAN ANGGARAN OPERASIONAL....................................................................12
K. FUNGSI ANGGARAN OPRASIONAL.................................................................................12
L. JENIS - JENIS ANGGARAN OPRASIONAL........................................................................13
M. ANGGARAN BIAYA OPERASIONAL.............................................................................15
N. PEMBAGIAN ANGGARAN OPERASIONAL......................................................................15
O. PENTINGNYA PENETAPAN ANGGARAN BIAYA OPERASIONAL..............................15
P. MENETAPKAN BIAYA ANGGARAN OPERASIONAL.....................................................15
Q. CARA PENGURANGAN COST PERUSAHAAN.................................................................16
R. CONTOH ANGGARAN OPRASIONAL...............................................................................16
BAB III................................................................................................................................................20
PENUTUP...........................................................................................................................................20
A. KESIMPULAN.......................................................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perusahaan adalah tempat memproduksi barang atau jasa guna memenuhi kebutuhan
masyarakat luas. Perusahaan berfungsi untuk menggerakkan perekonomian suatu negara. Hal
ini dapat terlihat dari semakin banyaknya transaksi yang terjadi, perubahan dan permintaan
konsumen tersebut diiringi dengan adanya situasi dan kondisi yang semakin kompetitif.

Peningkatan efektifitas dan efisiensi tersebut, tidak lepas dari bagaimana manajemen
perusahaan dapat merencanakan, mengorganisasi dan mengawasi jalannya perusahaan.
Seperti yang telah diketahui bahwa biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya
overhead pabrik merupakan biaya – biaya yang dikeluarkan untuk mengolah bahan baku
menajdi produk jadi siap pakai.

Dalam makalah ini, akan lebih banyak dikaji tentang anggaran biaya overhead pabrik
dan anggaran operasional / beban usaha.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian anggaran BOP ?

2. Apa tujuan penyusunan anggaran biaya overhead pabrik ?

3. Bagimana penggolongan biaya overhead pabrik ?

4. Bagaimana cara penentuan tarif biaya overhead pabrik ?

5. Bagaimana pembebanan BOP kepada produk atas dasar tarif ?

C. Tujuan
1. Agar pembaca mengerti tentang macam – macam biaya
2. Agar pembaca mengetahui hal – hal yang berhubungan dengan biaya overhead
3. Agar pembaca mengerti tentag biaya distribusi.

D. Manfaat
Saya berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi masyarakat luas yang ingin
mengetahui aspek – aspek biaya overhead dan biaya operasional / beban usaha.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN BOP
Anggaran BOP atau anggaran biaya overhead pabrik adalah suatu perencanaan yang
terperinci mengenai biaya biaya tidak langsung yang dikeluarkan sehubungan dengan proses
produksi selama periode yang akan dating, meliputi jenis biaya, waktu, serta tempat
(departemen) dimana biaya itu terjadi.

B. MANFAAT BOP
Manfaat dari anggaran ini adalah mengetahui penggunaan biaya secara lebih efisien.
Menentukan harga pokok produk secara lebih tepat. Mengetahui pengalokasian biaya
overhead pabrik sesuai dengan tempat (departemen) dimana biaya dibebankan.

C. JENIS – JENIS BOP


a. Menurut Sifatnya
1. Biaya Bahan Penolong
Biaya bahan penolong adalah biaya atas bahan-bahan yang tidak termasuk
dalam hasil produksi maupun bahan-bahan yang mempunyai nilai lebih
kecil dibandingkan harga produk keseluruhan.
2. Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung
Biaya tenaga kerja tidak langsung adalah biaya atas jasa tenaga kerja yang
upahnya tidak dapat dikalkulasikan secara langsung pada produk yang
diproduksi.
3. Biaya Pemeliharaan
Biaya pemeliharaan adalah biaya atas bahan-bahan pakai, perbaikan alat-
alat produksi maupun kendaraan, dan pembelian suku cadang.
b. Menurut Perilaku dalam Kaitannya dengan Perubahan Volume Produksi
1. Biaya Overhead Pabrik Tetap
Seperti namanya, biaya ini tidak akan berubah jumlahnya walaupun ada
perubahan pada volume produksi yang terjadi. Seperti contoh adalah
biaya tenaga kerja, asuransi, pembayaran sewa, biaya jasa hukum, biaya
konsultasi, dan lain sebagainya.
2. Biaya Overhead Semi-Variabel
Biaya ini merupakan biaya overhead yang mengalami perubahan. Kendati
begitu, nominal perubahan yang ditimbulkan tidak terlalu besar atau
sebanding dengan perubahan pada volume produksi yang terjadi. Salah
satu contoh paling lazim dari biaya pembelian tinta untuk printer.
3. Biaya Overhead Variabel
Ini adalah biaya yang berubah-ubah dan sebanding dengan perubahan
yang terjadi pada sisi volume produksi. Beberapa contoh biaya overhead
variabel adalah biaya-biaya untuk melakukan promosi dan kegiatan
pemasaran lainnya, biaya listrik, biaya telepon, dan biaya perlengkapan
kantor.
c. Menurut Departemen dalam Perusahaan
1. BOP Departemen Langsung
Biaya Departemen Langsung merupakan biaya-biaya yang hanya dimiliki
oleh sebuah departemen yang manfaat atas penggunaan biaya tersebut
hanya dirasakan departemen ini.
2. BOP Departemen Tidak Langsung
Biaya Departemen Tidak Langsung adalah seluruh biaya yang
pengelolaannya memberi benefit tidak cuma untuk satu departemen
pengelola, tetapi juga departemen yang lain.

D. FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN


ANGGARAN BOP
Faktor – faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran BOP, yaitu:
a. Anggaran unit yang akan diproduksi, berkaitan dengan kualitas dan kuantitasnya
dari waktu ke waktu selama periode yang akan dating.
b. Berbagai standar yang telah ditetapkan perusahaan..
c. System pembayaran upah yang dipakai oleh perusahaan.
d. Metode depresiasi, khususnya terhadap sktiva tetap.
e. Metode alokasi biaya yang dipakai oleh perusahaan untuk membagi biaya – biaya
yang semula merupakan satu kesatuan, menjadi beberapa kelompok biaya dimana
biaya tersebut terjadi.
E. PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI
1. Volume produksi masing – masing barang (dilihat dari anggaran produksi)
2. Biaya bahan mentah untuk masing – masing barang (dilihat dari anggaran bahan
mentah )
3. Biaya tenaga kerja langsung untuk masing – masing barang (dilihat dari anggaran
tenaga kerja langsung)
4. Biaya overhead masing – masing bagian produksi dan bagian jasa/pembantu
5. Satuan kegiatan masing – masing bagian produksi dan bagian jasa/pembantu.
6. Angka – angka standar pada masing – masing bagian produksi dan bagian
jasa/pembantu.

F. SIFAT BIAYA OVERHEAD PABRIK


1. Biaya tetap
Biaya yang jumlahnya tidak berubah (tetap) pada berbagai tingkat produksi.
Contoh : biaya depresiasi Gedung, mesin, kendaraan, dan gaji pegawai bagian
produksi.
2. Biaya variable
Biaya yang jumlahnya berubah sesuai dengan jumlah produksi pada satu periode.
Contoh : biaya bahan penolong.
3. Biaya semivariabel
Biaya yang jumlahnya berubah tetapi tidak proporsional dengan perubahan jumlah
produksi. Contoh : biaya pemeliharaan, biaya tenaga kerja tidak langsung.

G. PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK


● Biaya yang sifatnya tetap maka biaya pada periode yang akan datang ditentukan
sama dengan periode sebelumnya.
Biaya yang sifatnya variable ditentukan berdasarkan tarif tertentu yang
disesuaikan dengan kondisi yang akan datang.
● Biaya yang bersifat semivariabel akan ditentukan dengan menganalisis biaya pada
beberapa periode yang lalu, kemudian mengelompokkannya ke dalam biaya tetap
dan biaya variable.

H. KAPASITAS YANG DIPAKAI SEBAGAI DASAR PENYUSUN ANGGARAN


BIAYA OVERHEAD PABRIK
a. Kapasitas praktis
b. Kapasitas normal
c. Kapasitas sesungguhnya yang diharapkan

I. ALOKASI BOP
Pembagian BOP departemen pembantu ke departemen produksi, atau dari departemen
pembantu ke departemen pembantu yang lain dan departemen produksi.

ILUSTRASI SOAL :

● PT AMANDA memproduksi 2 macam barang yakni tas dan sepatu


Barang Unit produksi

Tas 7000

Sepatu 4000

● Satuan kegiatan masing – masing bagian :


Bagian

Produksi I Unit barang tas

Produksi II Jam mesin langsung (DMH)

Reparasi Jam reparasi langsung (DRH)

● Angka standar pada bagian produksi II


Barang DMH

Tas 4

Sepatu 3

● Angka standar pada bagian reparasi


Bagian yang menggunakan jasa DRH

Produksi I 0,20 DRH per unit Tas

Produksi II 0,07 DRH per DMH

● Biaya overhead
Bagian Biaya overhead

Produksi tas Rp. 26.000

Produksi sepatu Rp. 16.000

Reparasi Rp. 6.000

● Biaya bahan mentah


Barang Biaya bahan mentah

Tas Rp. 70.000

Sepatu Rp. 60.000

 Biaya tenaga kerja langsung


Barang Biaya tenagan kerja langsung

Tas Rp. 35.000

Sepatu Rp. 14.000

Hitunglah harga pokok produksi


Cara menjawab
Bagian Perhitungan Satuan kegiatan Tingkat kegiatan

Produksi tas Dari anggaran Unit tas 7000


produksi

Produksi Barang tas : 7.000 x DMH 40.000


sepatu 4 DMH = 28.000

Barang B : 4.000 x 3
DMH = 12.000

Reparasi Bagian I : 7.000 x DRH 4.200


0,20 = 1.400
Bagian II : 40.000 x
0,07 = 2.800

Cara menjawab :
Tingkat kegiatan masing – masing :
● Bagian produksi Tas = 7.000 unit barang A
● Bagian produksi sepatu = 40.000 unit DHM
● Bagian reparasi – 4.200 DRH

Cara menjawab :

Keterangan Bagian produksi

Tas Sepatu

Biaya overhead bagian produksi Rp. 26.000 Rp. 16.000


pengalokasian biaya overhead bagian
reparasi (dengan dasar DRH)

Bagian produksi tas : = 1.400/4.200 x Rp. Rp. 2.000


6.000

Bagian produksi sepatu : = 2.800 / 4.200 x Rp. 4.000


Rp. 6.000

Jumlah biaya overhead yang akan Rp. 28.000 Rp. 20.000


dialokasikan ke barang tas dan sepatu

Tingkat kegiatan : 7000 unit 40.000 DMH

Bagian produksi tas (dalam unit A)

Bagian produksi sepatu (dalam DMH)


Tarif biaya overhead

Bagian produksi tas (per unit A) Rp. 4 Rp. 5

Bagian produksi sepatu (per DMH)

Cara menjawab :
Keterangan Barang TAS (7.000 unit) Barang SEPATU (4.000
unit)

Total (Rp) Per unit (Rp) Total (Rp) Per unit (Rp)

Biaya bahan 70.000 10 60.000 15


mentah
langsung

Biaya tenaga 35.000 5 14.000 3,5


kerja
langsung

Biaya
overhead
barang tas

Bagian I :

=7.000 x Rp 4

= Rp. 28.000

Bagian II : 42.000 6

= 7.000 x 4
DMH x Rp.
0,5 = 14.000

Barang B

Bagian II : =
4.000 x 3
DMH x Rp.
0,5

Jumlah 147.000 21 80.000 20

J. PENGERTIAN ANGGARAN OPERASIONAL


Anggaran Oprasional Anggaran operasi atau operasional, menguraikan dana yang
Anda perlukan untuk membuat bisnis Anda berjalan secara efisien dan sukses selama suatu
periode. Ini terdiri dari semua pendapatan dan pengeluaran yang diharapkan perusahaan Anda
gunakan untuk operasinya.Anggaran operasional biasanya merinci hal-hal seperti biaya tetap
dan variabel, pendapatan, dan pengeluaran lainnya. Seperti anggaran bisnis biasa, banyak
bisnis cenderung membuat anggaran operasional tahunan baru di akhir tahun. Dengan begitu,
mereka dapat merencanakan anggaran mereka sepanjang tahun dan menetapkan tujuan
keuangan. Namun, tidak ada yang diatur dalam batu.Sebuah bisnis dapat mengubah anggaran
operasinya sepanjang tahun (misalnya, setiap bulan) untuk memastikannya up-to-date dengan
setiap perubahan operasional.

K. FUNGSI ANGGARAN OPERASIONAL


● Membantu Anda mengelola pengeluaran saat ini
● Memproyeksikan biaya masa depan
● Kurangi hutang bisnis
● Menetapkan akuntabilitas keuangan
● Bantu bisnis Anda tetap pada jalurnya

L. JENIS - JENIS ANGGARAN OPERASIONAL


 Anggaran penjualan, Bagian dari anggaran operasional Anda adalah membuat
anggaran penjualan. Anggaran penjualan Anda menjabarkan proyeksi berapa
banyak layanan dan/atau produk yang akan dijual bisnis Anda dan berapa banyak
pendapatan yang akan Anda peroleh dari penjualan tersebut.
 Anggaran Produksi, Komponen lain dari anggaran operasi adalah anggaran
produksi. Anggaran produksi Anda memberi tahu Anda berapa banyak unit setiap
produk yang harus diproduksi untuk memenuhi kebutuhan penjualan dan
persyaratan inventaris.
Anggaran produksi dan penjualan Anda berjalan beriringan. Gunakan anggaran penjualan
Anda untuk membantu membuat anggaran produksi Anda (misalnya, unit yang Anda
harapkan untuk dijual sepanjang tahun).
Untuk menyusun anggaran produksi tahunan, kumpulkan informasi berikut:
● Perkiraan jumlah unit yang akan terjual (berdasarkan data tahun lalu)
● Tingkat persediaan akhir yang diperlukan
● Jumlah unit di inventaris awal Anda, jika ada
Hitung jumlah unit yang harus diproduksi untuk setiap produk dengan menggunakan rumus
di bawah ini:
Unit yang Diproduksi = Penjualan Unit yang Diharapkan + Unit dalam Persediaan Akhir

– Unit dalam Persediaan Awal

Gunakan rumus untuk menghitung jumlah unit yang perlu Anda produksi untuk setiap barang
Anda.
Anggaran produksi Anda juga membantu menentukan aspek lain dari anggaran operasional
Anda nanti, termasuk bahan lanAnggaran bahan langsung Anda menentukan jumlah unit
bahan baku yang perlu dibeli oleh bisnis Anda untuk proses produksinya.
● Bahan mentah dapat mencakup hal-hal seperti baja, bensin, kayu, atau
plastik.Anggaran bahan langsung, menggunakan jumlah unit yang akan diproduksi
dari anggaran produksi Anda. Ini juga mencakup tingkat persediaan akhir yang
diperlukan untuk bahan baku dan jumlah unit dalam persediaan awal (jika ada).
Anggaran bahan langsung menyatakan biaya dan jumlah setiap jenis bahan baku yang
dibutuhkan bisnis. Siapkan anggaran bahan langsung yang terpisah untuk setiap jenis
bahan baku. langsung, tenaga kerja langsung, dan anggaran overhead.
● Anggaran Tenaga Kerja Langsung, menunjukkan jumlah jam tenaga kerja langsung
dan biaya tenaga kerja untuk menentukan total biaya tenaga kerja langsung. Jam
untuk tenaga kerja langsung ditentukan oleh hubungan antara tenaga kerja dan output.
Anda dapat menemukan unit tenaga kerja langsung Anda dengan melihat komponen
anggaran produksi Anda (misalnya, unit yang akan diproduksi).
Untuk menemukan biaya tenaga kerja langsung untuk suatu periode, ambil jumlah
unit yang Anda rencanakan untuk diproduksi (dari anggaran produksi Anda) dan
kalikan dengan jam tenaga kerja langsung per unit (berapa lama waktu yang
dibutuhkan untuk memproduksi satu unit). Kemudian, ambil totalnya dan kalikan
dengan berapa biaya yang Anda keluarkan untuk memproduksi satu unit per jam
(misalnya, berapa biaya tenaga kerja).
● Anggaran overhead,mencakup biaya overhead variabel dan tetap untuk tahun tersebut
(atau periode lain). Biaya variabel dapat bervariasi berdasarkan aktivitas penjualan
Anda (mis., komisi dan tenaga kerja langsung). Misalnya, jika penjualan tinggi, biaya
variabel Anda meningkat. Biaya variabel Anda berfluktuasi dari bulan ke bulan.
Biaya tetap tetap sama, terlepas dari penjualan Anda. Itu adalah biaya yang harus
Anda bayar untuk menjalankan bisnis Anda (misalnya, sewa dan asuransi). Tidak
seperti biaya variabel, biaya tetap biasanya tetap sama setiap bulannya.Cantumkan
semua biaya overhead variabel dan tetap Anda di bagian anggaran overhead Anda.
● Anggaran biaya umum dan administrasi,mencakup biaya operasional tetap dan
variabel untuk area umum dan administrasi bisnis Anda.Seperti anggaran overhead
Anda, perinci pengeluaran tetap dan variabel Anda untuk anggaran umum dan
administrasi Anda.Sekali lagi, biaya tetap dapat mencakup hal-hal seperti utilitas dan
gaji, sedangkan biaya variabel dapat berupa bahan langsung dan komisi penjualan
Sertakan semua pengeluaran umum dan administrasi Anda untuk tahun ini dalam
bagian anggaran Anda ini.
● Biaya modal, atau uang yang dikeluarkan untuk memelihara aset seperti gedung dan
fasilitas, tetapi beberapa tidak.Pertimbangkan dampak biaya modal pada pendapatan
dan pengeluaran Anda saat memutuskan apakah akan memasukkan item ini ke dalam
anggaran operasional Anda atau di tempat lain.Jika Anda kesulitan membuat dan
mengkalkulasi data anggaran operasional secara manual, Anda bisa mencoba
menggunakan software akuntansi yang memiliki fitur terlengkap seperti Kledo.Kledo
adalah software akuntansi yang akan memudahkan Anda dalam membuat laporan
keuangan yang mendalam dan memudahkan Anda dalam mengambil keputusan,
termasuk dalam membuat anggaran.

M. ANGGARAN BIAYA OPERASIONAL


 Anggaran Biaya Penjualan / Pemasaran
adalah semua rencana pengeluaran yang berkaitan dengan seluruh aktivitas
penjualan dan pendistribusian produk perusahaan.
 Anggaran Biaya Administrasi & Umum
adalah semua rencana biaya yang berkaitan dengan aktivitas operasional kantor
untuk mengatur dan mengendalikan organisasi secara umum.
N. PEMBAGIAN ANGGARAN OPERASIONAL
Anggaran Operasional dibagi menjadi dua bagian, yaitu:

 Anggaran Proyeksi Rugi Laba


Dalam anggaran ini dihitung atau ditaksir besarnya laba, baik menurut bagian,
menurut jenis produk maupun laba yang merupakan keseluruhan.
 Anggaran Pembantu Laporan Rugi Laba
Anggaran ini meliputi seluruh anggaran kegiatan-kegiatan yang menyokong
penyusunan suatu laporan rugi laba.

O. PENTINGNYA PENETAPAN ANGGARAN BIAYA OPERASIONAL


 Menjadi landasan hukum formal dalam memilih sumber dan investasi dana.
 Merasionalkan sumber dan investasi dana demi mencapai hasil yang maksimal.
 Menampung, menganalisa, dan memutuskan setiap usulan yang berkaitan dengan
keuangan

P. MENETAPKAN BIAYA ANGGARAN OPERASIONAL


 Menetapkan target anggaran untuk tiap divisi secara menyeluruh dan
komperhensip
 Menetapan batas waktu penggunaan anggaran tiap divisi demi efektifitas dan
efesiensi
 Membuat tolak ukur (objectif) pencapaian memudahkan pembuatan rincian
kebutuhan tiap devisi

Q. CARA PENGURANGAN COST PERUSAHAAN


 Memulai menganti barang yang mahal
 Perhatikan penggunaan Listrik dan air
 Evalusi kendaraan operasional

R. CONTOH ANGGARAN OPRASIONAL


Untuk contoh ini, kita akan menggunakan hal sederhana dan melihat anggaran operasi
tahunan.Perlu diingat bahwa Anda dapat menggunakan periode apa pun yang Anda inginkan
saat membuat anggaran operasional bisnis Anda (misalnya, triwulanan, bulanan,
dll.Katakanlah bisnis Anda menjual topi. Anda berharap untuk menjual 5.000 topi (alias unit)
tahun depan. Anda menjual setiap topi seharga 30.000 masing-masing, membuat total
penjualan Anda untuk tahun 150.000.000 ( 5.000 X 30.000).
Anggaran penjualan Anda untuk tahun depan akan terlihat mirip dengan ini:

Total Tahunan

Unit 5,000

Harga Jual 30.000

Total Penjualan 150.000.000

Untuk contoh ini, katakanlah Anda hanya menjual satu jenis topi. Sekali lagi, Anda berharap
untuk menjual 5.000 topi / unit tahun depan (dari anggaran penjualan Anda).

Persediaan akhir yang diperlukan adalah 200 topi dan inventaris awal Anda adalah 500.
Lihatlah seperti apa anggaran produksi Anda:

Penjualan 5.000 unit

Persediaan Akhir yang Diperlukan 200 unit

Unit yang Diperlukan (Penjualan + Mengakhiri Inventaris) 5.200 unit

Inventaris Awal 500 unit

Unit untuk Menghasilkan (Unit Diperlukan – Persediaan Awal) 4.700 unit

Berdasarkan anggaran produksi di atas, Anda perlu menghasilkan 4.700 sepanjang tahun.
Selanjutnya, mari kita lihat anggaran bahan langsung Anda. Berdasarkan anggaran produksi
Anda, Anda memiliki 4.700 unit untuk diproduksi tahun depan.

Anda membutuhkan dua potong kain untuk membuat setiap topi. Biaya per unit Anda adalah
1.000. Anda tidak memiliki persediaan akhir yang diperlukan. Namun, Anda memiliki
persediaan awal 1.000 unit kain.

Cara memecah anggaran bahan langsung :

Unit untuk Memproduksi 4.700


Kain Per Unit 2

Persediaan Akhir yang Diperlukan 0

Total Unit yang Diperlukan (Unit untuk Menghasilkan Kain X


9.400
Per Unit + Persediaan Akhir yang Diperlukan)

Inventaris Awal 1.000

Unit untuk Pembelian (Total Unit Diperlukan – Persediaan Awal) 8.400

Biaya Per Unit 1.000

Biaya Bahan Baku 8.400.000

Untuk anggaran tenaga kerja langsung Anda, dibutuhkan tiga jam kerja untuk membuat satu
topi, dan setiap jam kerja berharga 12.000.

Biaya Anda untuk tenaga kerja langsung adalah 28.200.000. Inilah bagaimana anggaran
tenaga kerja langsung Anda untuk tahun ini akan terlihat:

Unit untuk Memproduksi 4.700

Jam Kerja Langsung Per Unit 0.5

Total Jam Kerja Langsung (Unit untuk Menghasilkan X Jam Kerja


2.350
Langsung Per Unit)

Biaya Per Jam Kerja 12.000


Biaya Tenaga Kerja Langsung (Total Jam Kerja Langsung X Biaya
28.200.000
Per Jam Kerja)

Sekali lagi, anggaran overhead Anda mencakup biaya tetap dan variabel. Anda memiliki
biaya tetap dan variabel dalam contoh ini. Periksa seperti apa bagian anggaran overhead
Anda dari anggaran operasi Anda:

Biaya Variabel

Pemeliharaan 2.000.000

Total Biaya Variabel 2.000.000

Biaya Tetap

Sewa 12.000.000

Asuransi 1.800.000

Total Biaya Tetap 13.800.000

Total Biaya Overhead (Total Biaya


15.800.000
Variabel + Total Biaya Tetap)

Total Jam Kerja Langsung 2.350

Tarif Overhead (Total Biaya Overhead /


6.723
Total Jam Kerja Langsung)

Untuk anggaran pengeluaran umum dan administrasi, Anda juga memiliki beberapa
biaya tetap dan variabel. Berikut adalah apa yang akan terlihat seperti:
Biaya Variabel

Tidak 0

Biaya Tetap

Perlengkapan Kantor 1.000.000

Utilitas 1.800.000

Total Biaya Umum dan Administrasi 2.800.000

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Biaya – biaya produksi yang tidak dapat dikategorikan ke dalam biaya bahan baku dan
biaya tenaga kerja langsung atau yang wujud rillnya adalah biaya bahan baku tidak langsung
dan biaya tenaga kerja tidak langsung serta biaya pabrik lainnya dikelompokkan tersendiri
yang disebut biaya overhead pabrik. Departementalisasi biaya overhead pabrik bermanfaat
untuk pengendalian biaya dan ketelitian penentuan harga pokok produk. Pengendalian biaya
overhead pabrik dapat lebih mudah dilakukan dengan cara menghubungkan biaya dengan
pusat terjadinya, sehingga dengan demikian akan memperjelas tanggung jawab setiap biaya
yang terjadi dalam departemen tertentu. Dengan digunakannya tarif – tarif BOP yang berbeda
– beda untuk tiap departemen, maka pesanan atau produk yang melewati suatu departemen
produksi akan dibebani dengan BOP sesuai dengan departemen bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai