Anda di halaman 1dari 15

PENGANGGARAN PERUSAHAAN

“ANALISIS DAN PENYUSUNAN ANGGARAN


BIAYA OVERHEAD PABRIK”

Kelas BA
Disusun oleh :
Gilang Muhammad (2016210440)
Hasanah Aulia (2019210030)
Ananta Dwi P (2019210032)

UNIVERSITAS HAYAM WURUK PERBANAS SURABAYA


2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia dan hidayah-
Nya, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini. Makalah ini merupakan
salah tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Bisnis Digital.
Makalah ini membahas tentang “Analisis dan Penyusunan Anggaran Biaya
Overhead Pabrik”.

Tersusunnya makalah ini tidak terlepas dari bantuan beberapa pihak, oleh
karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada dosen Penganggaran
Perusahaan.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih mempunyai banyak kekurangan,


oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan makalah ini.
Semoga apa yang kami sampaikan dalam makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.

Terima kasih.

Surabaya, 14 November 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................3
PENDAHULUAN...................................................................................................3
A. Latar Belakang..............................................................................................3
B. Rumusan Masalah.........................................................................................4
C. Tujuan...........................................................................................................4
BAB II......................................................................................................................5
PEMBAHASAN......................................................................................................5
A. Pengertian Anggaran Biaya Overhead Pabrik..............................................5
B. Informasi Yang Dibutuhkan Dalam Anggaran Biaya Overhead..................6
C. Langkah – Langkah Dalam Menyusun Anggaran Biaya Overhead Pabrik.....7
D. Implementasi Contoh Penyusunan Anggaran Baya Overhaid Pabrik.............8
BAB III..................................................................................................................13
PENUTUP..............................................................................................................13
A. Kesimpulan.................................................................................................13
B . Saran.............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap perusahaan yang menjalankan usaha selalu membutuhkan m
odal kerja. Modal kerja itu antara lain digunakan untuk pembelian bahan
baku, aktiva tetap, pembayaran gaji karyawan dan pembayaran biaya-
biaya lainnya. Manajemen modal kerja yang efektif dan efisien menjadi
sangat penting untuk pertumbuhan dan kelangsungan perusahaan dalam
jangka panjang. Apabila perusahaan kekurangan modal kerja maka besar
kemungkinannya perusahaan tersebut akan kehilangan pendapatan dan
keuntungan.

Biaya overhead pabrik sebagai salah satu jenis biaya yang


diperlakukan pada proses produksi perusahaan. Alasannya karena setiap
perusahaan manufaktur dalam menjalankan kegiatan produksi tidak
terlepas dengan biaya overhead pabrik oleh karena itu perusahaan perlu
melakukan pengendalian terhadap biaya overhead pabrik. Salah satu
pengendalian yang dapat dilakukan adalah dengan membuat anggaran
biaya overhead pabrik. Penentuan tarif biaya overhead pabrik adalah
menyusun anggaran biaya overhead pabrik dalam satu periode tertentu.
Sehingga dalam menentukan tarif biaya overhead pabrik maka metode
yang digunakan berdasarkan tarif ditentukan dimuka. Alasan karena
metode tersebut lebih cocok digunakan bagi perusahaan yang tidak
menerapkan departemen sistem dalam pembebanan biaya overhead pabrik.

Anggaran biaya overhead pabrik adalah suatu perencanaan yang


terperinci mengenai biaya-biaya tidak langsung yang dikeluarkan
sehubungan dengan proses produksi selama periode yang akan datang,
yang meliputi : jenis biaya, waktu serta tempat dimana biaya tersebut
terjadi.

3
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan biaya overhead pabrik?
2. Bagaimana informasi yang dibutuhkan dalam menyusun anggaran biaya
overhead pabrik?
3. Bagaimna langkah – langkah dalam menyusun biaya overhead pabrik?
4. Bagaimana contoh perhitungan biaya overhead pabrik ?
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian anggaran biaya overhead pabrik
2. Dapat memahami informasi yang dibutuhkan dalam menyusun
anggaran biaya overhead pabrik.
3. Dapat memahami langkah – langkah dalam penyusuan anggaran biaya
overhead pabrik
4. Dapat memahami implementasi perhitungan biaya overhead pabrik

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Anggaran Biaya Overhead Pabrik


Anggaran biaya overhead pabrik adalah suatu perencanaan yang
terperinci mengenai biaya-biaya tidak langsung yang dikeluarkan
sehubungan dengan proses produksi selama periode yang akan datang,
yang meliputi : jenis biaya, waktu serta tempat dimana biaya tersebut
terjadi.
Biaya overhead pabrik merupakan biaya-biaya dalam pabrik yang
dikeluarkan perusahaan dalam rangka proses produksi, kecuali biaya
bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung.
Tujuan akhir yang ingin dicapai oleh perusahaan pada umumnya
adalah keuntungan yang maksimal. Dalam usahanya untuk mencapai
tingkat keuntungan yang maksimal, tingkat biaya perlu direncanakan
secara sangat hati-hati, terutama hubungannya dengan:

1. Proyeksi arus kas keluar


2. Pengawasan biaya
Perencanaan biaya yang baik harus dipusatkan pada  hubungan
antar tingkat pengeluaran dengan manfaat yang diperoleh dari pengeluaran
tersebut. Kadang-kadang, untuk mendapatkan manfaat tertentu perusahaan
harus mengeluarkan biaya yang cukup besar. Misal pada sebuah
perusahaan akhir-akhir ini perlu diadakan usaha-usahauntuk meningkatkan
volume penjualan. Manfaat yang diperoleh dari kegiatan ini tentu saja
berupa peningkatan volume penjualan. Untuk itu perusahaan harus
mengeluarkan biaya promosi dan distribusi yang sangat besar. Sebuah
perusahaan lain melakukan penelitian pasar untuk mengetahui tingkah
laku konsumen (consumers behaviour).

Secara umum anggaran biaya overhead pabrik disusun sebagai alat


pedoman kerja, pengkoordinasian kerja, pengawasan kerja yang dapat
membantu pihak manajemen dalam menjalankan kegiatan perusahaan.

5
Sedangkan secara khusus tujuan penyususnan anggaran biaya
overhead pabrik adalah :

1. Mengetahui penggunaan biaya secara lebih efisien .


2. Menentukan harga pokok produk secara lebih tepat.
3. Mengetahui pengalokasian biaya overhead pabrik sesuai dengan
tempat (departemen) dimana biaya dibebankan.
4. Sebagai alat pengawasan biaya overhead pabrik.

B. Informasi Yang Dibutuhkan Dalam Anggaran Biaya Overhead


1. Biaya tetap (fixed cost) yaitu biaya-biaya yang cenderung
untuk bersifat constant secara total dari bulan ke bulan, tanpa
terpengaru oleh volume kegiatan, dengan beberapa asuransi tertentu
kebijaksanaan manajemen, periode waktu dan lain-lain.

Biaya-biaya yang termasuk kategori biaya tetap ini antara lain adalah:

· Gaji
·  Pajak kekayaan
· Asuransi
· Penyusutan (kecuali yang menggunakan performance method)
2. Biaya variabel (variabel cost) yaitu biaya-biaya yang secara total selalu
mengalami perubahan, dimana perusahaan itu searah dan sebanding
dengan perubahan tingkat kegiatan. Dalam hal ini  tingkat perubahan
kegiatan perusahaan dinyatakan dalam satuan aktivitas (aktivity base),
seperti jam buruh langsung (DLH) jam mesin (DMH) dan unit barang
(kg,liter dan lain-lain).

Biaya-biaya yang termasuk kategori biaya variabel antara lain adalah:

· Biaya bahan mentah langsung


· Biaya tenaga kerja langsung
· Tenaga (power)

6
3. Biaya semi variabel (semi variabel cost) yaitu biaya-biaya yang tidak
bersiat variabel. Biaya ini mengalami perubahan, tetapi tidak sebanding
dengan perubahan tingkat kegiatan.

Biaya-biaya yang termasuk dalam kategori biaya semi variabel antara


lain adalah:

· Biaya tenaga kerja tak langsung


· Biaya pemeliharaan
· Biaya peralatan
· Biaya bahan mentah tak langsung dan lain-lain

C. Langkah – Langkah Dalam Menyusun Anggaran Biaya Overhead Pabrik


Untuk lebih memahami ilustrasi atau contoh penyusunan anggaran
(budgeting) BOP, maka pahami terlebih dahulu bagaimana cara menyusun
anggarannya. Oleh karena biaya overhead pabrik terdiri atas 3 perilaku
biaya maka penentuan anggaran biaya overhead pabrik yaitu dengan cara
sebagai berikut :
1. Untuk biaya yang bersifat tetap, maka biaya pada periode yang
akan datang ditentukan sama dengan periode sebelumnya. Biaya
tetap ini merupakan biaya yang jumlahnya ditentukan oleh pihak
manajemen, baik bagian pabrik atau produksi atau manajemen
puncak. Atau terkadang biaya tetap ini bisa juga ditentukan oleh
pemerintah, seperti terkait penggunaan standart keamanan dalam
berkerja.
2. Untuk biaya yang bersifat variabel akan ditentukan berdasarkan
tarif tertentu yang disesuaikan dengan kondisi yang akan datang.
Semisal dalam periode anggaran akan terjadi peningkatan upah
minimum yang ditetapkan pemerintah, faktor inflasi bahan baku
pembantu, dan lain – lain.
3. Untuk biaya semi variabel biasanya ditentukan dengan melakukan
analisis biaya historis selama beberapa periode yang lalu,

7
kemudian mengelompokkannya menjadi biaya tetap dan biaya
variabel.
D. Implementasi Contoh Penyusunan Anggaran Baya Overhaid Pabrik
 Contoh Penyusunan Anggaran Overhead Pabrik
a. Perencanaan dalam Penyusunan Anggaran Biaya Overhead Pabrik

Didalam menentukan besarnya dana yang harus dianggarkan


untuk Anggaran Biaya Overhead Pabrik terdapat dua permasalahan
pokok yang perlu dipecahkan, yakni:

- Masalah penanggung jawab dalam perencanaan biaya


- Masalah menentukan jumlah biaya (anggaran)
1. Penanggung jawab perencanaan
Disini perlu diterapkan prinsip akuntansi pertanggungan jawab dan
dibagi menjadi departemen produksi dan departemen jasa untuk
kegiatan yang dilakukan di pabrik. Departemen produksi yaitu
bagian di pabrik yang bekerja mengolah bahan mentah menjadi
barang jadi. Departemen jasa yaitu bagian di pabrik yang
menyediakan jasanya dan secara tidak langsung ikut berperan dalam
proses produksi jasa yang disediakan.

2. Cara menentukan jumlah anggaran


Untuk menentukan jumlah biaya masing-masing item maupun biaya
keseluruhan bagi departemennya, kita perlu memperhatikan hal-hal
berikut:
(a) Berdasarkan sifatnya dibagi menjadi tiga macam, yakni jenis
biaya fixed, jenis biaya variabel, dan jenis biaya semivariabel
(b) Berdasarkan wewenang untuk menentukan anggaran. Ada biaya
yang wewenang menentukannya terletak dibagian ini sendiri, sudah
barang tentu dengan pengertian dapat disetujui oleh atasan langsung.
b. Pengawasan Biaya Overhead Pabrik
Salah satu fungsi manajemen yang harus diperhatikan adalah
pengawasan, sama seperti biaya overhead yang juga memerlukan pengawasan
agar sesuai dengan apa yang direncanakan. Ada sebuah cara untuk mengawasi

8
biaya overhead yaitu clean cost concept dimana biaya overhead pada bagian jasa
atau pembantu secara langsung dialokasikan ke bagian-bagian produksi
berdasarkan proporsi pemakaian jasa oleh masing-masing bagian produksi.
Contoh 1
Selama proses produksi pada bagian jasa atau pembantu akan timbul
biaya overhead sebesar Rp1.500.000. Jasa yang disediakan dipakai oleh beberapa
bagian dengan proporsi :
- bagian produksi 1 = 40%
- bagian produksi 2 = 25%

- bagian produksi 3 = 35%


Dengan berdasarkan proporsi pemakaian jasa tersebut maka biaya
overhead dapat dialokasikan ke masing-masing bagian dengan perhitungan
sebagai berikut :

c. Perhitungan Harga Pokok Produksi


Harga pokok produksi barang-barang yang dihasilkan dapat dihitung
apabila telah diketahui hal-hal sebagai berikut:

1. Volume produksi masing-masing


2. Biaya bahan mentah
3. Biaya tenaga kerja
4. Biaya overhead
5. Satuan kegiatan
6. Angka-angka standart

Contoh Soal/Kasus Penyusunan Anggaran Biaya Overhead Pabrik


CONTOH KASUS

Data tahunan yang tersedia dari PT. AMOR adalah sbb :

a.      Biaya overhead pabrik (BOP)

Departemen Sifat Jumlah Biaya Tingkat Kegiatan

9
a. Perakitan Produksi Rp 4.000.000,- 10.000 DMH

b. Penyelesaian Produksi Rp 2.000.000,- 5.000 DLH

c. Bengkel (X) Jasa Rp 1.000.000,- 1.000 DRH

d.Diesel (Y) Jasa Rp 1.000.000,- 1.000 KWH

b.     Penggunaan hasil kegiatan departemen jasa :

Pemberian Jasa Perakitan Penyelesaian Bengkel Diesel

Dept. Bengkel 40% 40% - 20%

Dept. Diesel 50% 40% 10% -

Diminta :

1.     Menentukan persamaan yg berlaku utk kedua Departemen Jasa!

2.     Menghitung besarnya BOP Netto masing-masing Departemen Jasa setelah saling
memberi dan menerima jasa masing-masing!

3.     Menghitung besarnya BOP keseluruhan masing-masing Departemen Produksi!

4.     Menentukan tarif BOP masing-masing Departemen Produksi per DMH dan per DLH!

Jawaban

1.     Persamaan aljabar utk BOP masing-masing Dept. Jasa setelah saling memberi &
menerima jasa adalah :

Keterangan :

X  =  BOP dept. jasa bengkel setelah menerima alokasi BOP dari dept. jasa diesel.

Y  =  BOP dept. jasa diesel setelah menerima alokasi BOP dari dept. jasa bengkel.

a1  =  BOP dept. jasa bengkel sebelum menerima alokasi BOP dari dept. jasa diesel.

a2  =  BOP dept. jasa diesel sebelum menerima alokasi BOP dari dept. jasa bengkel.

b1  =  Prosentase penggunaan jasa dept. jasa diesel oleh dept. jasa bengkel.

10
b2  =  Prosentase penggunaan jasa dept. jasa bengkel oleh dept. jasa diesel.

Sehingga :                  X = 1.000.000 + 0.1 Y

                                  Y = 1.000.000 + 0.2 X

Maka :                       X = 1.000.000 + 0.1 (1.000.000 + 0.2 X)

                                  X = 1.000.000 + 100.000 + 0.02 X

      X – 0.02 X = 1.100.000

   0.98 X = 1.100.000

                X = 1.122.448,979 = 1.122.449

 X = 1.000.000 + 0.1 Y

             1.122.449 = 1.000.000 + 0.1 Y

    1.122.449 - 1.000.000 = 0.1 Y

122.449 = 0.1 Y

Y = 1.224.489,79 = 1.224.490

2.     BOP netto masing-masing Departemen Jasa :

Keterangan Dept. Bengkel Dept. Diesel

Budget BOP Rp 1.000.000,- Rp 1.000.000,-

Menerima BOP dari :

Dept. Diesel = 0.1 x Rp 1.224.490,- = Rp 122.449,- -

Dept. Bengkel = 0.2 x Rp 1.122.449,- = - Rp 224.490,-

Memberi BOP kepada :

Dept. Diesel ( Rp 224.490,- )

Dept. Bengkel ( Rp 122.449,- )

BOP Neto masing-masing Rp 897.959,- Rp 1.102.041,-

11
3.     Jumlah BOP keseluruhan masing-masing Dept. Produksi

Keterangan Perakitan Penyelesaian

Budget BOP Rp 4.000.000,- Rp 2.000.000,-

Alokasi BOP dari :

Dept. Bengkel

40/80 x Rp 897.959,- Rp 448.979,5

40/80 x Rp 897.959,- Rp 448.979,5

Dept. Diesel

50/90 x Rp 1.102.041,- Rp 612.245,-

40/90 x Rp 1.102.041,- Rp 489.796,-

Jumlah BOP keseluruhan Rp 5.061.224,5 Rp 2.938.775,5

4.     Tarif BOP masing-masing Dept. Produksi untuk setiap satuan kegiatan :

¨     Tarif BOP Dept. Perakitan per satuan DMH :

Rp 5.061.224,5 : 10.000 = Rp 506,10

¨     Tarif BOP Dept. Penyelesaian per satuan DLH :

Rp 2.938.775,5 : 5.000 = Rp 587,76

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Anggaran biaya overhead pabrik merupakan salah satu hal yang penting pada
biaya proses produksi yang harus dikendalikan. Tujuan akhir yang ingin dicapai
oleh perusahaan pada umumnya adalah keuntungan yang maksimal. Dalam
usahanya untuk mencapai tingkat keuntungan yang maksimal, tingkat biaya perlu
direncanakan secara sangat hati-hati dengan pengawasan.
Informasi yang dibutuhkan saat melakukan anggaran biaya overhaead yaitu
mulai dari biaya tetap, biaya variable, dan biaya sei variable. dengan memahami
dan mengetahui hal tersebut akan mempermudah dalam melakukan perhitungan
pada anggaran biaya overhead pabrik.
Dalam perusahaan dialkukan evaluasi lebih detail terhadap seluruh
pengeluaran (biaya overhead Pabrik) agar manajemen dapat menentukan biaya
produksi dengan rinci sehingga dapat meminimalisir biaya-biaya yang tidak
diperlukan yang dapat merugikan serta evaluasi anggaran agar dapat
meminimalisir varian antara anggaran dan biaya realisasi.
B . Saran
Sebagai seorang pengusaha diperlukan memahami anggaran biaya
overhead dalam perusahaan agar keunungan dan kerugiaan dapat terkondisikan
dengan baik.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/10013829/Makalah_Biaya_Overhead_Pabrik
(Diakses 14 November 2021)
https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/13029-Full_Text.pdf (Diakses 14
November 2021)

14

Anda mungkin juga menyukai