Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MAKALAH

PENERAPAN AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA


DI PERUSAHAAN

Dosen Pengampu:
Hilda Kumala W,S.E., M.Si

Oleh:
Deni Ibnu Azis 62201210001

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHADI SETIABUDI
TAHUN 2021

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Penerapan
Akuntansi Biaya Tenaga Kerja di Perusahaan. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah Akuntansi Biaya. Selain itu, makalah ini bertujuan
menambah wawasan saya dan pemabaca agar dapat lebih dalam lagi pengetahuan
tentang Akuntansi Biaya Tenaga Kerja di Perusahaan. Penulis mengucapkan
terima kasih kepada Hilda Kumala W, S.E., M.Si selaku dosen pengampuh mata
kuliah Akuntansi Biaya. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada semua
pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Brebes, 28 September 2022

Deni Ibnu Azis


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A.Latar Belakang.........................................................................................................1
B.Rumusan Masalah....................................................................................................2
C.Tujuan........................................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................3
A.Pengertian dan Penggolongan Biaya Tenaga Kerja.......................................3
1. Penggolongan menurut fungsi pokok dalam organisasi perusahaan.........4
2.  Penggolongan menurut kegiatan departemen dalam perusahaan................4
3. Penggolongan menurut jenis pekerjaannya...............................................5
4. Penggolongan menurut hubungan dengan produk....................................5
B. Biaya Biaya Yang Berhubungan Dengan Tenaga Kerja..............................6
1.     Setup time.................................................................................................6
2. Waktu Menganggur (Idel time)…………………………………........... 7
C. Cara Perhitungan Biaya Tenaga Kerja..………………………................7
1. Identifikasi Biaya......................................................................................7
2. Tambahkan Beberapa Komponen Biaya...................................................7
3. Hitung Biaya Pekerja Per Jam, Jika Diperlukan.......................................8
4. Hitung Biaya Pekerja Untuk Periode Waktu Lain....................................8
BAB III....................................................................................................................9
PENUTUP...............................................................................................................9
A.Kesimpulan...............................................................................................................9
B.Saran...........................................................................................................................9
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan dunia bisnis di Indonesia sampai saat ini mengalami banyak
perkembangan dan kemajuan. Hal tersebut menyebabkan timbulnya persaingan
yang sangat ketat antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya, Pihak-pihak
yang berkepentingan di dalam perusahaan harus dapat bekerja keras untuk dapat
menghadapi persaingan tersebut. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya
produkproduk baru yang bermunculan dan juga inovasi produk yang banyak
perusahaan keluarkan, dengan kondisi ini perusahaan harus meningkatkan kualitas
dan kuantitas perusahaan supaya dapat mempertahankan kelangsungan hidup
perusahaan dan memperoleh laba yang maksimal.
Kegiatan produksi di mulai dari pembelian bahan baku, membayar upah tenaga
kerja dan pembelian bahan penolong lainya, untuk mengolah bahan-bahan
tersebut dengan biaya yang telah di tetapkan sehingga bahan-bahan tersebut
diolah menjadi produk jadi. Dalam melancarkan kegiatan produksi dan
pengolahan bahan baku menjadi produk jadi maka perusahaan perlu
mengeluarkan biaya yang disebut dengan biaya tenaga kerja langsung.
Tenaga kerja langsung merupakan salah satu faktor penting seperti sumberdaya
manusia yang mempengaruhi proses pengolahan bahan baku menjadi barang jadi
pada proses produksi, dan biaya tenaga kerja langsung merupakan upah 3 atau
gaji yang diberikan kepada tenaga kerja dari hasil kerjanya di perusahaan. Biaya
tenaga kerja dapat mempengaruhi tingkat pendapatan laba karena peningkatan
gaji pegawai setiap tahunya naik di sesuaikan dengan upah minimum yang di
tetapkan oleh kota atau kabupaten.
Di dalam perusahaan biaya overhead pabrik umumnya merupakan biaya yang
cukup banyak jenisnya dan jumlahnya yang tidak tetap karena salalu berubah-

1
ubah dari setiap periodenya karena terdapat biaya-biaya yang tidak terduga
didalamnya yang belum ditetapkan oleh perusahaan. Oleh karena itu biaya
overhead pabrik ini secara tidak langsung dapat mempengaruhi perolehan laba
yang di dapat perusahaan sehingga perlu diperhatikan lebih teliti karena terdapat
banyak komponen didalamnya.
B. Rumusan Masalah
  Berdasarkan latar belakang di atas dapat di rumuskan masalah sebagai berikut:
1. Pengertian dan penggolongan dari akuntansi biaya tenaga kerja ?
2. Biaya apa saja yang berhubungan dengan biaya tenaga kerja di perusahaan?
3. Bagaimana cara perhitungan biaya tenaga kerja?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Agar mengetahui pengertian dan penggolongan akuntansi biaya tenaga
kerja
2. Agar mengetahui biaya apa saja yang berhubungan dengan biaya tenaga
kerja
3. Agar memahami tentang perhitungan biaya tenaga kerja
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Penggolongan Biaya Tenaga Kerja


Biaya tenaga kerja adalah biaya yang dikeluarkan untuk membayar para
pekerja dan pegawai yang bekerja pada suatu perusahaan. Biaya tenaga kerja
adalah untuk pembayaran yang dinamakan “upah”. Hal ini penting untuk
membedakan dengan istilah “gaji”. Gaji merupakan pembayaran kepada tenaga
kerja atau karyawan yang didasarkan pada rentang waktu seperti gaji mingguan,
bulanan dan lain sebagainya. Sedangkan, upah dibebankan melalui rekening biaya
tenaga kerja langsung, dan gaji dibebankan melalui rekening biaya overhead
pabrik.
Tenaga kerja sendiri adalah usaha fisik ataupun mental yang dikeluarkan oleh
karyawan untuk mengolah produk. Sedangkan biaya tenaga kerja adalah biaya
yang dibebankan untuk penggunaantenaga kerja manusia tersebut. Di dalam
perusahaan manufaktur, penggolongan kegiatan tenaga
kerjadilakukan berdasarkan fungsi pokok dalam organisasi perusahaan, kegiatan d
epartemen dalam perusahaan, jenis pekerjaannya, dan hubungannya
dengan produk. Biaya tenaga kerja adalah biayayang dikeluarkan sebagai akibat p
emanfaatan tenaga kerja dalam melakukan produksi. Dalam perusahaan
penggolongan kegiatan kerja dapat dikelompokan menjadi empat golongan:
Dalam perusahaan manufaktur penggolongan kegiatan tenaga kerja dapat
dilakukan sebagai berikut:
1. Penggolongan menurut fungsi pokok dalam organisasi perusahaan
2. Penggolongan menurut kegiatan departemen-departemen dalam Perusahaan
3. Penggolongan menurut jenis pekerjaannya
4. Penggolongan menurut hubungannya dengan produk
1. Penggolongan menurut fungsi pokok dalam organisasi perusahaan.
Organisasi dalam perusahaan manufaktur dibagi menjadi ke dalam tiga
fungsi pokok: produksi, pemasaran, dan administrasi. Oleh karena itu perlu
ada penggolongan dan pembedaan antara tenaga kerja pabrik dan tenaga kerja
nonpabrik. Pembagian ini bertujuan untuk membedakan biaya tenaga kerja
yang merupakan unsur harga pokok produk dari biaya tenaga kerja nonpabrik,
yang bukan merupakan unsur harga pokok produksi, melainkan merupakan
unsur biaya tenaga usaha. Dengan demikian biaya tenaga kerja perusahaan
manufaktur digolongkan menjadi: biaya tenaga kerja produksi, biaya tenaga
kerja pemasaran dan biaya tenaga kerja administrasi & umum. Berikut ini
diberikan beberapa contoh biaya tenaga kerja yang termasuk dalam tiap
golongan tersebut:
a.  Biaya tenaga kerja produksi:
1. Gaji karyawan pabrik
2.  Biaya kesejahteraan karyawan pabrik
3.  Upah lembur karyawan pabrik
4.  Upah mandor pabrik
5.  Gaji manajer pabrik
b.  Biaya tenaga kerja pemasaran
1. Upah karyawan pemasaran
2. Biaya kesejahteraan karyawan pemasaran
3. Biaya komisi pramuniaga
4. Gaji manajer pemasaran
5. Biaya tenaga kerja administrasi dan umum
6. Gaji karyawan Bagian Akuntansi
7. Gaji karyawan Bagian Personalia
2.  Penggolongan menurut kegiatan departemen dalam perusahaan.
Misalnya departemen produksi suatu perusahaan kertas terdiri dari tiga
departemen: bagian pulp,  bagian kertas, dan bagian Penyempurnaan. Biaya
tenaga kerja dalam departemen produksi tersebut digolongkan sesuai dengan
bagian-bagian yang dibentuk dalam perusahaan tersebut. Tenaga kerja yang
bekerja di departemen-departemen nonproduksi digolongkan pula menurut
departemen yang menjadi tempat kerja mereka. Dengan demikian Biaya
Tenaga Kerja di departemen-departemen non produksi dapat digolongkan
menjadi Biaya Tenaga Kerja Bagian Akuntansi, Biaya Tenaga Kerja Bagian
Personalia, dan lain sebagainya. Penggolongan semacam ini dilakukan untuk
lebih memudahkan pengendalian terhadap biaya tenaga kerja yang terjadi
dalam tiap departemen yang dibentuk dalam perusahaan. Kepala departemen
yang bersangkutan bertanggung jawab atas pelaksanaan kerja karyawan dan
biaya tenaga kerja yang terjadi dalam departemennnya.
3. Penggolongan menurut jenis pekerjaannya.
Dalam suatu departemen, tenaga kerja dapat digolongkan menurut sifat
pekerjaannya. Misalnya dalam suatu departemen produksi, tenaga kerja
digolongkan sebagai berikut: operator, mandor, dan penyelia (superintendant).
Dengan demikian biaya tenaga kerja juga digolongkan menjadi: upah
operator, upah mandor dan upah penyelia. Penggolongan biaya tenaga kerja
semacam ini digunakan sebagai dasar penetapan deferensiasi upah standar
kerja.
4. Penggolongan menurut hubungan dengan produk.
Dalam hubungan dengan produk, tenaga kerja di bagi menjadi : (1) Tenaga
Kerja Langsung dan (2) Tenaga Kerja Tak Langsung. (1)Tenaga Kerja
Langsung adalah semua karyawan yang secara langsung ikut serta
memproduksi produk jadi, yang jasanya dapat diusut secara langsung pada
produk, dan yang upahnya merupakan bagian yang besar dalam memproduksi
produk. Upah tenaga kerja langsung diperlakukan sebagai biaya tenaga kerja
langsung dan diperhitungkan langsung sebagai unsur biaya produksi.
(2)Tenaga kerja yang jasanya tidak secara langsung dapat diusut pada produk
disebut tenaga kerja tak langsung. Upah tenaga kerja tak langsung ini disebut
biaya tenaga kerja tak langsung dan merupakan unsur biaya overhead pabrik.
Upah tenaga kerja tak langsung dibebankan pada produk tidak secara
langsung, tetapi melalui tarif biaya overhead pabrik yang ditentukan di muka.

B. Biaya Biaya Yang Berhubungan Dengan Tenaga Kerja


1.  Setup time
Seringsekali terjadi sebuah pabrik memerlukan waktu dan sejumlah biaya
untuk memulai produksi. Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memulai
produksi disebut biaya pemula produksi (set up costs). Biaya pemula produksi
diperlukan pada waktu pabrik atau proses mulai dijalankan atau dibuka
kembali atau pada waktu produk baru diperkenalkan. Biaya pemula produksi
meliputi pengeluaran-pengeluaran untuk pembuatan rancang bangun,
penyusunan mesin dan peralatan, latihan bagi karyawan dan kerugian-kerugian
yang timbul akibat belum adanya pengalaman.
Ada tiga cara perlakuan terhadap biaya pemula produksi:
a. dimasukkan ke dalam kelompok biaya tenaga kerja langsung
Bila biaya pemula produksi dapat diidentifikasikan pada pesanan tertentu,
maka biaya ini seringkali dimasukkan dalam kelompok biaya tenaga kerja
langsung dan dibebankan langsung rekening Barang Dalam Proses.
b. dimasukkan sebagai unsur biaya overhead pabrik.
Biaya pemula produksi dapat diperlakukan sebagai unsure
biaya overhead pabrik. Jurnal untuk mencatat biaya permula produksi
adalah sebagai berikut:

Biaya overhead pabrik sesungguhnya             xxx
Kas                                                                              xxx
Utang Dagang                                                             xxx
Persediaan                                                                   xxx

c. dibebankan kepada pesanan yang bersangkutan.


Biaya pemula produksi dapat dibebankan kepada pesanan tertentu, dalam
kelompok biaya tersendiri, yang terpisah dari biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja langsung, dan dan biaya overhead pabrik.

2. Waktu Menganggur (Idel time)


Dalam mengolah produk, seringkali terjadi hambatan-hambatan, kerusakan
mesin atau kekurangan pekerjaan. Hal ini menimbulkan waktu menganggur
bagi karyawan. Biaya-biaya yang dikeluarkan selama waktu menganggur ini
diperlukan sebagai unsur biaya overhead pabrik.
Misalkan seorang karyawan harus bekerja 40 jam per minggu. Upahnya
Rp600 per jam. Dari 40 jam kerja tersebut misalnya 10 jam merupakan waktu
menganggur, dan sisanya digunakan untuk mengerjakan pesanan tertentu.
Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja tersebut adalah:

Barang Dalam Proses – Biaya Tenaga Kerja Langsung     Rp18.000


Biaya overhead pabrik Sesungguhnya                               Rp  6.000
       Gaji dan upah                                                                               Rp 24.000

C. Cara Perhitungan Biaya Tenaga Kerja


Berikut langkah-langkah menghitung biaya tenaga kerja langsung:
1. Identifikasi Biaya
Biaya overhead langsung hanya bisa dikenakan pada karyawan yang memang
terlibat secara langsung dalam produksi barang dan jasa. Karyawan ini
mungkin diupah per jam atau per bulan.
2. Tambahkan Beberapa Komponen Biaya
Tentukan total biaya overhead langsung dalam suatu periode. Dalam hal ini,
komponen biaya tenaga kerja adalah sebagai berikut:
a. Gaji karyawan.
b. Pajak penghasilan.
c. Dana pensiun.
d. BPJS kesehatan.
e. BPJS ketenagakerjaan.
f. Tunjangan perusahaan lainnya.
3. Hitung Biaya Pekerja Per Jam, Jika Diperlukan
Perusahaan bisa menghitung biaya pekerja per jam dengan membagi total
biaya tenaga kerja langsung dalam satu periode dengan jumlah jam kerja
dalam satu periode tersebut.
Contohnya:
Jika Anda menentukan total biaya langsung karyawan Rudi adalah Rp 60 juta
per tahun dan karyawan tersebut bekerja 2.000 jam per tahun (40 jam
seminggu selama 50 minggu dalam setahun). Maka, bagilah Rp 60 juta
dengan 2.000 untuk menentukan biaya overhead karyawan Rudi.
Jadi, diperoleh hasil biaya per jam: Rp 60.000.000/2.000 = Rp 30.000 per jam.
4. Hitung Biaya Pekerja Untuk Periode Waktu Lain
Setelah memperoleh biaya tenaga kerja langsung dalam hitungan jam.
Tentukan pula biaya tenaga kerja langsung harian, mingguan, bulanan, atau
triwulanan bagi karyawan tersebut.
Contohnya:
Jika Rudi bekerja 40 jam seminggu, biaya pekerja langsung ke perusahaan
selama seminggu adalah 40 x Rp 30.000 = Rp 1.200.000
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Biaya tenaga kerja didefinisikan sebagai pembayaran-pembayaran kepada para
pekerja yang didasarkan pada jam kerja atau atas kerja yang diproduksi. Istilah
yang digunakan untuk biaya tenaga kerja ini adalah biaya tenaga kerja langsung,
atau untuk pembayaran yang dinamakan “upah”. Gaji merupakan pembayaran
kepada tenaga kerja/karyawan yang didasarkan pada rentang waktu seperti
mingguan, bulanan dan sebagainya.upah dibebankan melalui rekening biaya
tenaga kerja langsung, sedangkan gaji dibebankan melalui rekening overheat
pabrik.

Sasaran utama dalam pembayaran upah karyawan adalah menentukan


pembayaran upah yang dilakukan adalah untuk karyawan yang berhak menerima
dari sebesar haknya pula. Oleh sebap itu, cacatan tentang data kepegawaian
merupakan proses pengupahan yang sangat penting. Formulir catatan
kepegawaian dirancang tidak hanya digunakan ketika seorang karyawan diupah
tetapi juga untuk promosi dan pemberhentian karyawan.

B. Saran
Demikianlah makalah ini saya selesaikan. Saya menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karna itu kritik dan saran yang konstruktif
sangat saya harapkan demi kesempurnaan makalah-makalah selanjutnya, dan
sekami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin..

Anda mungkin juga menyukai