Konsumen Dalam
Cyberspace
01/25/21 1
Pembahasan
Latar Belakang Perlindungan Konsumen
Konstruksi UU No. 8 Tahun 1999
Pengaruh Perkembangan Cyberspace
Penerapan UU No. 8 Tahun 1999 Dalam
Menangani Kasus Terkait Cyberspace
Kesimpulan
01/25/21 2
Konsep Dagang Secara Umum
Promosi (direct selling, network marketing,
advertising, dll.)
Negosiasi (harga, kuantitas/kualitas produk,
service, dll.)
Kesepakatan (pembayaran, pengiriman,
garansi, dll.)
Eksekusi (pembeli wajib membayar, penjual
wajib menyerahkan barang)
01/25/21 3
Konsep Perlindungan Konsumen
menyeimbangkan posisi tawar konsumen
terhadap pelaku usaha
mendorong pelaku usaha untuk bersikap jujur
dan bertanggung jawab dalam menjalankan
usaha/kegiatannya
01/25/21 4
Bentuk Perlindungan Konsumen
Yuridis: Penegakan UU No. 8 Tahun 1999
Sosiologis: Penguatan Gerakan/ Organisasi
Perlindungan Konsumen
Politis: Penentuan Kebijakan Publik
Ekonomi: Barang/Jasa Berkualitas dan Murah
01/25/21 5
Pemegang Peranan
Konsumen (Pemakai, Pengguna, Pelanggan,
& Pemanfaat)
Pelaku Usaha (Investor, Produsen, &
Distributor)
Importir (Barang & Jasa)
01/25/21 6
Pengertian Konsumen
01/25/21 7
Pengertian Pelaku Usaha
setiap orang perseorangan atau badan usaha,
baik yang berbentuk badan hukum maupun
bukan badan hukum yang didirikan dan
berkedudukan atau melakukan kegiatan
dalam wilayah hukum negara Republik
Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama
melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan
usaha dalam berbagai bidang ekonomi.
01/25/21 8
Lembaga Pelaksana
Pemerintah (Menteri Teknis)
Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen
Badan Perlindungan Konsumen Nasional
Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya
Masyarakat
Penyidik
Pengadilan
01/25/21 9
Hak dan Kewajiban
Pelaku usaha: hak < kewajiban
Konsumen: hak > kewajiban
BPSK: peradilan cepat
01/25/21 10
Larangan, Liabilitas, dan Sanksi
Tidak ada aturan untuk konsumen.
Minimal 21 bentuk larangan, 11 bentuk
tanggungjawab, dan 6 aturan mengenai
sanksi terkait dengan pelaku usaha.
Importir disebut karena ada aturan mengenai
larangan untuknya.
01/25/21 11
Tugas & Kewenangan
Tidak ada pengaturan untuk konsumen.
Beban pembuktian terbalik untuk pelaku
usaha.
Sebagian besar pengaturan tugas dan
kewenangan lembaga pelaksana pelaksana.
01/25/21 12
Definisi E-Commerce
“e-commerce can be defined as commercial activities
conducted through an exchange of information
generated, stored, or communicated by electronical,
optical or analogues means, including EDI, E-mail,
and so forth”
“e-commerce is performing business transaction with
the aid of evolving computing tools and paper-less
communication links (electronic messaging
technologies).
“electronic Commerce may be defined as the entire
set of process that support commercial activities on a
network and involve information analysis”.
01/25/21 13
5 unsur e-commerce
Computerized
Computer Network
Paper-less
Contract
Economic Value
01/25/21 14
Terpenuhikah the right to be informed?
01/25/21 15
Terpenuhikah the right to choose?
01/25/21 16
Terpenuhikah the right to be safety?
01/25/21 17
Dapatkah UU Perlindungan
Konsumen Diterapkan Dalam
Kegiatan E-Commerce?
01/25/21 18
Kunci Analisis
Klausul Tanggung Jawab (contractual,
product, profesional, dan criminal)
Dasar hukum: Setiap konsumen yang
dirugikan dapat menggugat pelaku usaha
melalui lembaga yang bertugas
menyelesaikan sengketa antara konsumen
dan pelaku usaha atau melalui peradilan
yang berada di lingkungan peradilan umum
(pasal 45 ayat 1)
01/25/21 19
Diskusi Kasus Pro-XL Vs Konsumen
PT Excelcomindo Pratama (Pro-XL) digugat
konsumen karena tindakan Excelcom yang
membulatkan durasi percakapan selama 30 detik
kepada pemakai kartu Excelcom prabayar.
150 Pelanggan Pro-xl Penerapan konsep class
action (UU No. 8 tahun 1999 dan Perma No. 1/2002)
Dasar gugatan menggunakan: Kepmenhub No. KM.
79 Tahun 1998 yang mengatur sistem pentarifan
STBS prabayar sebenarnya sama dengan STBS
pascabayar.
Putusan hakim di PN memenangkan PT
Excelcomindo Pratama (Pro-XL) Cermin Posisi
Konsumen Yang Lemah Di Indonesia???
01/25/21 20
Terimakasih
Copyright: brian@lkht.2003
01/25/21 21
Hak Konsumen
1. International
2. UU No. 8 Tahun 1999
1. PBB: Guidelines for Consumer Protection of
1985 “Konsumen dimana pun mereka berada, dari segala bangsa,
mempunyai hak2 dasar tertentu, terlepas dari kaya, miskin, ataupun
status sosialnya.”
Hak-Hak Dasar Tersebut adalah:
1. Hak untuk mendapat informasi yang jelas, benar dan jujur.
2. Hak untuk Keamanan dan Keselamtan
3. Hak untuk memilih
4. Hak untuk didengar.
5. Hak untuk mendapatkan ganti rugi.
2.UU No. 8 Tahun 1999
Pasal 4 UU No. 8 tahun 1999.
01/25/21 22