Disusun oleh:
YOSSY MUNAWARA :2105903030008
DIMAS PRAMUDIA M :2105903030035
FACRI ALIANSYAH :2105903030001
Puji syukur kita panjatkan kehadiraat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan karunianya sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“ANALISI PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI TEMPE PADA
PABRIK TEMPE PAK JOKO”. Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Analisa Biaya. Penyusun berterima kasih
kepada Bapak Heri Tri Irawan S.T., M.T selaku dosen mata kuliah Analisa Biaya
yang telah memberikan arahan serta bimbingan. Penyusun menyadari bahwa laporan
ini masih jauh dari kata sempurna, hal ini semata-mata karena keterbatasan
kemampuan penyusun sendiri. Oleh karena itu, sangat berharap saran dan kritik yang
positif agar makalah ini lebih baik dan berdaya guna di masa yang akan mendatang.
Penyusun
DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar.........................................................................................................ii
Daftar Isi...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
Harga pokok produksi adalah suatu aspek yang sangat penting dalam
perusahaan. Tanpa adanya perhitungan harga pokok produksi yang tepat dan benar,
maka perusahaan yang bersangkutan tidak akan mengetahui dengan pasti keuntungan
yang diperolehnya atau mungkin juga kerugian yang dideritanya. Untuk itu
perusahaan merasa perlu untuk menggunakan sistem akuntansi biaya, sehingga
perusahaan akan memperoleh informasi-informasi biaya yang dibutuhkan untuk
setiap produk pesanan dalam rangka menghitung biaya-biaya produksi yang
diperkirakan terjadi.
Pabrik tempe pak joko merupakan usaha industri rumah tangga yang dikelola
oleh keluarga Pak joko. Pabrik ini menggunakan prinsip manajemen keluarga, jadi
yang mengelolanya adalah keluarga dari pemiliknya itu sendiri. Pabrik tempe pak
joko sebagai unit usaha yang memproduksi tempe juga berorientasi pada laba,
sehingga tidak terlepas dari masalah pencapaian laba sebagai dasar perhitungan laba
rugi perusahaan.
Tidak adanya perhitungan harga pokok produksi pada pabrik ini menyebabkan
perhitungan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead
pabrik serta pembuatan laporan yang berkaitan dengan perhitungan harga pokok
produksi suatu produk masih dibuat dalam bentuk taksiran biaya saja dan belum
disusun dalam bentuk laporan yang disajikan secara wajar. Hal ini menyebabkan
biaya produksi sulit ditelusuri. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk
mengatasi permasalahan tersebut. Di sisi lain perhitungan harga pokok yang wajar
akan dapat dipakai dalam perhitungan laba rugi pabrik, sehingga dapat mencerminkan
laba yang sesungguhnya yang menjadi tujuan perusahaan.
Biaya menurut Atkinson dan Kaplan (2009) adalah definisi umum biaya adalah
nilai moneter barang dan jasa yang dikeluarkan untuk mendapatkan manfaat sekarang
atau masa depan. Oleh karena itu, sementara biaya merefleksikan arus keluar sumber-
sumber seperti kas, atau komitmen keuangan untuk membayar di masa depan, arus
keluar tersebut mendatangkan manfaat-manfaat yang dapat digunakan untuk
membuat produk yang dapat dijual untuk menghasilkan suatu manfaat kas.
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa
unsur pokok dalam biaya, yaitu :
a. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi.
b. Diukur dalam satuan uang.
c. Memberikan manfaat sekarang atau masa depan.
d. Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu.
Hansen dan Mowen ( 2012) menjelaskan bahwa Biaya (Cost) adalah nilai kas
atau setara kas yang di korbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang
diharapkan memberi manfaat saat ini atau di masa depan bagi organisasi‖. Sedangkan
menurut Mulyadi (2010) Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur
dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk
tujuan tertentu.
Dalam akuntansi biaya, penggolongan biaya ditentukan atas dasar tujuan yang
hendak dicapai, Mulyadi ( 2010 : 13 ) biaya dapat digolongkan menurut:
a. Objek pengeluaran.
Penggolongan biaya menurut objek pengeluaran Menurut cara ini penggolongan
biaya berdasarkan atas nama obyek pengeluaran.
1) Biaya Variabel, yaitu biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan
perubahan volume kegiatan.
2) Biaya Semi Variabel, yaitu biaya yang berubah tidak sebanding dengan
perubahan volume kegiatan. Biaya ini mengandung unsur biaya tetap dan
variabel.
3) Biaya Semi Fixed, yaitu yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu
dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu.
4) Biaya Tetap, yaitu biaya jumlah totalnya tetap dalam kisar volume kegiatan
tertentu.
e. Jangka waktu manfaatnya
Penggolongan biaya atas dasar jangka waktu manfaatnya Dalam penggolongan
biaya dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1) Pengeluaran modal, yaitu biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu
periode akuntansi.
2) Pengeluaran pendapatan, yaitu biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam
periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut.
Biaya juga merupakan pengeluaran yang diukur dalam satuan moneter yang
telah dikeluarkan atau potensial yang akan dikeluarkan untuk memperoleh tujuan
tertentu. Sebaliknya beban adalah pengeluaran yang telah digunakan untuk
menghasilkan prestasi. Cost adalah suatu pengorbanan sumber daya untuk mencapai
suatu tujuan tertentu‖, Witjaksono (2006).
Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa biaya merupakan
pengeluaran yang akan memberikan manfaat untuk waktu atau periode akuntansi
yang akan datang dan karenanya merupakan aktiva yang akan dicantumkan kedalam
neraca. Sedangkan beban merupakan pengeluaran yang dilakukan dalam proses
produksi suatu barang atau prestasi guna memperoleh pendapatan. Pengeluaran ini
dicatat sebagai biaya produksi dalam perhitungan laba–rugi. Penggolongan biaya
adalah suatu proses pengelompokan biaya secara sistematis atas keseluruhan elemen
biaya yang ada kedalam golongan-golongan tertentu yang lebih ringkas untuk dapat
memberikan informasi yang lebih ringkas dan penting.
Akuntansi biaya dalam hal pengelompokan biaya dikenal konsep Different
cost for different purpose, oleh karena hal ini maka biaya dikelompokkan berdasarkan
tujuannya masing-masing. Garrison, Noreen, dan Brewer (2006) mengelompokkan
biaya berdasarkan tujuannya seperti yang dirincikan:
1. Menyiapkan laporan keuangan eksternal
Untuk tujuan ini biaya dibagi lagi menjadi dua yaitu, biaya produk dan biaya
periodik. Biaya produk mencakup semua biaya yang terkait dengan
pemerolehan atau pembuatan suatu produk. Biaya-biaya ini terdiri atas bahan
langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik.
Biaya tenaga kerja langsung merupakan biaya tenaga kerja berupa upah yang
secara langsung terlibat dalam proses pengolahan bahan baku menjadi produk selesai.
Menurut Carter (2009) menjelaskan bahwa ―Biaya tenaga kerja langsung adalah
tenaga kerja yang melakukan konversi bahan baku langsung menjadi produk jadi dan
dapat dibebankan secara layak ke produk tertentu‖. Sedangkan menurut Bastian dan
Nurlela (2010), mendefinisikan bahwa biaya tenaga kerja langsung adalah tenaga
kerja yang digunakan dalam merubah atau mengkonversi bahan baku menjadi produk
selesai dan dapat ditelusuri secara langsung kepada produk selesai‖.
Biaya tenaga kerja juga merupakan harga yang dibebankan untuk penggunaan
tenaga kerja yang melakukan proses produksi. Biaya tenaga kerja langsung juga dapat
diamati secara fisik untuk mengukur kuantitas tenaga kerja dalam mengahasilkan
suatu produk. Biaya tenaga kerja pada dasarnya berkaitan dengan upah langsung.
Upah tenaga kerja langsung akan diperhitungkan langsung sebagai unsur biaya
produksi. Sedangkan upah tenaga kerja tidak langsung akan dibebankan melalui biaya
overhead pabrik.
Biaya produksi diartikan sebagai seluruh biaya yang dikeluarkan dalam proses
pengolahan bahan baku menjadi suatu produk atau barang. Sedangkan Biaya non
produksi diartikan sebagai seluruh biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan diluar
pembuatan produk, misalnya kegiatan pemasaran atau kegiatan administrasi dan
kegiatan umum.
1) Full Costing
2) Variabel Costing
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
2 Tempat
Penelitian ini di lakukan di desa langgung, jalan meulaboh tapak tuan,
meureuboh,aceh barat
Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sekunder:
a) Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari objek
penelitian.
b Data sekunder yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah
jadi/diolah, misalnya dokumen dan lain-lain.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Wawancara (Interview)
Mulai
Penentuan Rumusann
Masalah
Penentuan Tujuan
Penelitian
Pengumpulan Data
Pengoalahan Data
Kesimpulan
Kesimpulan
Gambar 3.1 Flowchart Metode Penelitian
BAB IV
Pabrik tempe pak joko ini mampu mengelola kedelai rata rata sebanyak 300 kg per
hari atau menghasilkan tempe mentah sebanyak 10.000 pcs perhari, dengan harga jual
Rp.3.000,/pcs. Hari kerja untuk memproduksi tempe dalam setahun adalah 300 hari
kerja. Hal tersebut di sebabkan karena setiap hari sabtu dan pada hari raya idul fitri
maupun idul adha karyawan di liburkan. Karena jumlah hari produksi dalam setahun
sebanyak 300 hari kerja, maka jumlah kedelai yang di gunakan dalam setahum sebanyak
90.000kg atau menghasilkan tahu mentah sebanyak 3.000,000pcs dalam setahun.
Sedangkan ampas kedelai [bungkil] yang di hasilkan dari limbah produksi setiap hari
nya sebanyak 12 karung atau sebanyak 3.600 karung dalam setahun.bungkul tersebut di
jual dengan harga Rp.25.000/ karung
Bahan penolong yang di gunakan adalah bahan bakar yang terdiri dari kayu
bakar dan sabut kelapa untuk merebus kedelai serta bensin untuk menghidupkan
mesin. Dalam satu hari di perlukan kayu bakar sebanyak 1 m3, sabut kelapa
sebanyak 2 m3 dan bensin sebanyak 10 liter. Harga masing massing bahan bakar
tersebut yaitu:
3 .Biaya gaji
Jadi, total biaya penyusutan gedung dan peralayan pertahun yaitu sebesar
Rp.4.440.000,-
5 . biaya listrik
Dalam keegiatan operasional, pabrik tahu ini membutuhkan air dalam volume
yang besar setiap hari nya. Untuk kebutuhan tersebut, pabrik ini memperoleh air
dengan cara menyedot air PAM dengan mengunakan mesin pompa air yang di
jalankan oleh listrik. Biaya yang di keluarkan untuk kebutuhan air dan lain lain
selama satu tahun yaitu sebesar Rp.2.250.000,-
6 .biaya perawatan peralatan
Biaya perawatan peralatan setiap tahun nya yaitu Rp.1.449.000, biaya ini
terutama untuk mesin pengiling tahu (huller). Biaya biaya tersebut dapat di
gambarkan dalam table berikut
Table 1
Rincian biaya total dan biaya variabel
A Biaya tetap
3
4. Kayu bakar m 1 35.000 35.000 10.500.000
3
5. Sabut kelapa m 2 25.000 25.000 7.500.000
B Biaya Variabel
A. Biaya tetap
B Biaya Variabel
D penerimaan
DAFTAR PUSTAKA
Bustami, Bastian dan Nurlela, 2010. Akuntansi Biaya, Edisi Kedua, Penerbit Mitra
Wacana Media, Jakarta.
Carter, William K. Dan Milron F Usry, 2009. Akuntansi Biaya, Edisi 13, Buku 1,
Salemba Empat, Jakarta.
Garrison, Noreen dan Brewer, 2006. Akuntansi Manajerial, Edisi Kesebelas, Buku 1,
Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Hansen dan Mowen, 2012. Akuntansi Biaya, Edisi 12, Jilid 2, Penerbit Erlangga,
Jakarta.
Horngren, Charles T,Srikant M. Datar, George Foster, 2008. Akuntansi Biaya, Edisi
12, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Kaplan R.S. dan Atkinson A.A. 2009. Akuntansi Manajemen, Edisi 5, Jilid 1, Indeks,
Jakarta.
Mulyadi, 2010, Akuntansi Biaya, Edisi kelima, Cetakan kesepuluh, Penerbit UPP
Akademi Manajemen Perusahaan-YKPN, Yogyakarta.
Sirait, J. T,2006, Anggaran Sebagai Alat Bantu Manajemen, Penerbit PT. Gramedia
Widiasarana Indonesia, Jakarta.
Supriono, 2011, Akuntansi Biaya Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga Pokok,
Edisi kedua, Cetakan kelima belas, Penerbit BPFE, Yogyakarta.
Syahrul, Muhammad Abdi Nazar dan Andryono, 2006, Kamus Lengkap Ekonomi ;
Istilah-istilah Akuntansi Ekonomi dan Investasi, Citra Harta Prima, Jakarta.
Witjaksono, Armanto, 2006, Akuntansi Biaya, edisi pertama, cetakan pertama, Graha
Ilmu, Yogyakarta.
Yudiati, Wiwin dan Ilham Wahyudi, 2006, Pengantar Akuntansi, Edisi Pertama,
Cetakan Pertama, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
http://www.akuntansipendidik.com/2014/08/2-metode-utama-pengumpulan-
biayaproduksi.html