DISUSUN OLEH :
1. A FALAQIL ISBAKHI (31421177)
2. SITI NURUL W (31421197)
3. THALITA AF (31421188)
4. HARIS EKA (31421073)
5. LILIK MASLIKHA (31421198)
Dengan rahmat Tuhan yang Maha Esa. Puji syukur atas limpahan rahmat yang telah
diberikan. Kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktu yang diberikan.
Tema dari makalah ini adalah membahas tentang mengetahui, menghitung dan
menginterprestasikan tentang penentuan harga pokok produk (proses cost method) oleh mata
kuliah akuntansi biaya. Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar –
besarnya kepada dosen yang telah memberikan tugas ini. Tidak lupa juga kami mengucapkan
terima kasih kepada pihak – pihak yang telah membantu kelancaran makalah ini dibuat.
Makalah ini bisa menjadi titik acuan dalam pembelajaran pengantar bisnis.
Kami sangat sadar bahwa makalah ini banyak kekurangannya. Karena pengalaman
kami yang masih sangat minim. Oleh karena itu, kami berharap para pembaca bisa
memberikan masukan yang bisa membangun agar kami lebih baik lagi. Dan bisa membuat
makalah yang lebih sempurna daripada makalah ini. Kami harapkan makalah ini dapat
berguna bagi pihak lain pada umumnya.
Sidoarjo
Penulis
I
DAFTAR ISI
II
III
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
b) Metode Harga Pokok Proses (Process Cost Method)
Dalam perusahaan semacam ini, biasanya hanya satu jenis barang dimana barang yang
diproduksi adalah secara massal, sehingga produk yang dihasilkan merupakan produk
standar, yang mempunyai bentuk, ukuran, kualitas yang sama. Tujuan produksi adalah untuk
mengisi persediaan. Untuk mentukan harga pokok setiap produk , biaya produksi
dikumpulkan dalam satu periode tertentu, kemudian dibagi sama rata kepada produk yang
dihasilkan selama periode itu. Metode pengumpulan biaya yang diterapkan dalam perusahaan
semacam ini disebut Metode Harga Pokok Proses (Process Cost Method)
Untuk mengetahui harga pokok per unit dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Harga Pokok Per Satuan = Jml Biaya Selama Satu Periode
Jml Satuan Yang Dihasilkan
Contoh :
Perusahaan Roti ”Selera” dalam bulan April 2008 telah memproduksi 3.500 bungkus kue.
Dalam proses produksi ini telah dikeluarkan biaya-biaya sebgai berikut :
Biaya Bahan Baku Rp 2.600.000,-
Biaya Bahan Penolong 700.000,-
Biaya Tenaga Kerja 3.500.000,-
Biaya Overhead Pabrik 900.000,-
Total Biaya Rp 7.700.000,-
Dari data tersebut di atas maka dapat dihitung Harga Pokok Produk per bungkus adalah
sebagai berikut :
Harga Pokok Per Satuan = Jml Biaya Selama Satu Periode
Jml Satuan Yang Dihasilkan
= Rp 7.700.000,-
3.500
= Rp 2.200,-
3
samping informasi biaya lain serta informasi nonbiaya. Kebijakan penetapan harga jual yang
didasarkan pada biaya menggunakan formula penetapan harga jual berikut ini :
Taksiran biaya produksi untuk jangka waktu tertentu Rpxx
Dari formula
Taksiran tersebut
biaya terlihat untuk
nonproduksi bahwajangka
informasi taksiran
waktu tertentubiaya produksi per satuan yang akan
xx +
dikeluarkan untuk memproduksi produk dalam
Taksiran total biaya untuk jangka waktu tertentu jangka waktu tertentu dipakai sebagai salah
Rpxx
satu dasarproduk
Jumlah untukyang
menentukan
dihasilkanharga
untukjual perwaktu
jangka unit produk
tertentu yang akan dibebankan kepada xx
pembeli. Untuk menaksir biaya produksi
Taksiran harga pokok produk per satuan yang akan dikeluarkan dalam memproduksi produk
Rpxx
dalam
Laba jangka
per unitwaktu tertentu
produk perlu dihitung unsur-unsur biaya berikut ini:
yang dinginkan xx +
Taksiran harga jual per unit yang dibebankan kepada pembeli Rpxx
Taksiran biaya bahan baku Rpxx
Taksiran biaya tenaga kerja langsung xx
Taksiran biaya overhead pabrik xx +
Taksiran biaya produksi Rpxx
4
informasi biaya produksi yang sesungguhnya dikeluarkan untuk periode tertentu guna
menghasilkan informasi laba atau rugi bruto tiap periode. Laba atau rugi bruto tiap periode
dihitung sebagai berikut :
d) Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses
yang disajikan dalam neraca.
Pada saat manajemen dituntut untuk membuat pertanggungjawaban keuangan periodik,
manajemen harus menyajikan laporan keuangan berupa neraca dan laporan rugi-laba. Di
dalam neraca, manajemen harus menyajikan harga pokok persediaan produk jadi dan harga
pokok produk yang pada tanggal neraca masih dalam proses. Untuk tujuan tersebut,
manajemen perlu menyelenggarakan catatan biaya produksi tiap periode. Berdasarkan catatan
biaya produksi tiap periode tersebut manajemen dapat menentukan biaya produksi yang
melekat pada produk jadi yang belum laku dijual pada tanggal neraca. Disamping itu,
berdasarkan catatan tersebut, manajemen dapat pula menentukan biaya produksi yang
melekat pada produk yang pada tanggal neraca masih dalam proses pengerjaan. Biaya
produksi yang melekat pada produk jadi yang belum laku dijual pada tanggal neraca disajikan
dalam neraca sebagai harga pokok persediaan produk jadi. Biaya produksi yang melekat pada
produk yang pada tanggal neraca masih dalam proses pengerjaan disajikan dalam neraca
sebagai harga pokok persediaan produk dalam proses.
5
Metode harga pokok proses merupakan metode pengumpulan biaya produksi yang
digunakan oleh perusahaan yang mengolah produknya secara massa. • Didalam
metode ini, biaya produksi dikumpulkan untuk setiap proses selama jangka waktu
tertentu, dan biaya produksi per satuan dihitung dengan cara membagi total biaya
produksi dalam periode tertentu dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dari
proses tersebut selama jangka waktu yang bersangkutan.
6
c)
2. Metode harga pokok proses yang diterapkan dalam perusahaan yang
produknya diolah melalui lebih dari satu departemen produksi.
Perhitungan biaya produksi per satuan produk yang dihasilkan oleh departemen
setelah departemen pertama adalah merupakan perhitungan yang bersifat
kumulatif. Karena produk yang dihasilkan oleh departemen setelah departemen
pertama telah merupakan produk jadi dari departemen sebelumnya, yang
membawa biaya produksi dari departemen produksi sebelumnya tersebut, maka
harga pokok produk yang dihasilkan oleh departemen setelah departemen pertama
terdiri dari:
7
Hasil perhitungan ini kemudian dikalikan dengan kuantitas produk selesai yang
ditransfer Departemen A ke Departemen B dan diperoleh informasi harga pokok
produk jadi yang ditransfer tersebut. Untuk menghitung harga pokok persediaan
produk dalam proses di Departemen A pada akhir periode, biaya produksi per
satuan tersebut dikalikan dengan kuantitas persediaan produk dalam proses,
dengan memperhitungkan tingkat penyelesaian persediaan produk dalam proses
tersebut.
BAB III
KESIMPULAN
Harga pokok produksi (cost of good manufactured) adalah semua biaya yang untuk membuat
satu unit barang jadi yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya
overhead pabrik (Hanggana, 2008).
DAFTAR PUSTAKA
Materi Akuntansi: METODE PENGUMPULAN BIAYA (heriyantopnd.blogspot.com)
Metode Harga Pokok Proses Adalah | Pengertian dan Contoh | (manajemenkeuangan.net)
Metode Harga Pokok Proses Tanpa Memperhitungkan Persediaan Produk | Akuntansi
(akuntansis.blogspot.com)