Anda di halaman 1dari 17

METODE HARGA POKOK PROSES

Dosen Pengampu:

Anindya Prasisca R Z P, SST., M.Sc

Disusun Oleh:

Safira Bidari Mahardiyanti E2A021232


Karina Suci Wulandari E2A021310
Ichlasul Naufal Raihan E2A021503
Aghnaita Huda Pratama E2A021505

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2022

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Metode Harga Pokok Proses ini tepat
pada waktunya.

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata
kuliah Akuntansi Biaya. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Metode Harga Pokok Proses bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Anindya Prasisca R Z.P,SST. M.Sc


selaku dosen mata kuliah Akuntansi Biaya yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................................iii
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................1
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................2
2.1 Karakteristik Harga Pokok Proses................................................................................................2
2.2 Manfaat Informasi Harga Pokok Proses.......................................................................................2
2.2.1 Menentukan Harga Jual Produk............................................................................................2
2.2.2 Memantau realisasi biaya produksi......................................................................................3
2.2.3 Menghitung laba rugi periodik..............................................................................................4
2.2.4 Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan
dalam neraca.................................................................................................................................4
2.3 Laporan Biaya Produksi Satu Departemen dan Lebih Dari Satu Departemen..............................4
PENUTUP.............................................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................14

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Metode harga pokok proses yang merupakan metode pengumpulan biaya produksi
yang digunakan oleh perusahaan yang mengolah produknya secara massa. Di dalam metode
ini, biaya produksi dikumpulkan untuk setiap proses selama jangka waktu tertentu, dan biaya
produksi per satuan dihitung dengan cara membagi total biaya produksi dalam proses
tertentu, selama periode tertentu dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dari proses
tersebut selama jangka waktu yang bersangkutan.
Melalui makalah ini akan diuraikan metode harga pokok proses yang sederhana, yaitu
yang diterapkan dalam perusahaan yang mengolah produknya melalui satu departemen
produksi dan dalam perusahaan yang mengolah produknya melalui lebih dari satu
departemen produksi. Dan diuraikan pula pengaruh adanya produk yang hilang dalam proses
terhadap perhitungan harga pokok produksi per satuan dalam departemen yang bersangkutan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Karakteristik harga pokok proses?
2. Manfaat informasi harga pokok proses?
3. Laporan biaya produksi satu departemen dan lebih dari satu departemen?

1.3 Tujuan
Agar dapat memahami bagaimana karakteristik.manfaat informasi dan laporan biaya
dari harga pokok proses.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Karakteristik Harga Pokok Proses


Karakteristik usaha perusahaan yang produksinya berdasarkan pesenan tersebut
seperti yang dijelaskan di atas mempengaruhi pengumpulan biaya produksinya. Untuk itu
perlu menggunakan cara system economic order Quantity.
Metode pengumpulan biaya produksi dengan metode harga pokok pesanan yang digunakan
dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan memiliki karakteristik harga pokok
pesanan sebagai berikut :
1. Perusahaan memproduksi bermacam-macam produk berdasarkan spesifikasi pemesan dan
setiap jenis produk perlu dihitung harga pokok produksinya secara individual.
2. Adapula kelompok dari biaya produksi yang berhubungan dengan produk, yaitu biaya
produksi langsung dan biaya produksi tidak langsung.
3. Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung termasuk bagian dari biaya produksi
langsung. dan biaya overhead pabrik termasuk dalam istilah biaya produksi tidak langsung
atau yang lebih dikenal dengan system activity based coasting.
4. Biaya produksi langsung diperhitungkan sebagai harga pokok produksi pesanan tertentu
berdasarkan biaya yang sesungguhnya terjadi, sedangkan biaya overhead pabrik
diperhitungkan ke dalam harga pokok pesanan berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka.
5. Saat pesanan telah selesai diproduksi, harga pokok produksi dihitung per unit caranya
dengan membagi jumlah biaya produksi yang dikeluarkan untuk pesanan tersebut dengan
jumlah unit produk yang dihasilkan dalam pesanan yang bersangkutan.

2.2 Manfaat Informasi Harga Pokok Proses


Empat manfaat informasi harga pokok proses yang dihitung untuk jangka waktu
tertentu bagi manajemen perusahaan yang berproduksi massa, yaitu:
1. Menentukan harga jual produk
2. Memantau realisasi biaya produksi
3. Menghitung laba rugi periodik
4. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang
disajikan dalam neraca.

2.2.1 Menentukan Harga Jual Produk


Perusahaan yang berproduksi masal memproses produknya untuk memenuhi
persediaan di gudang.Dengan demikian biaya produksi dihitung untuk jangka waktu tertentu
untuk menghasilkan informasi biaya produksi per satuan produk.

Dalam penerapan harga jual produk, biaya produksi per unit adalah salah satu
informasi yang dipertimbangkan di samping informasi biaya lain serta informasi non biaya.

2
Kebijakan penetapan harga jual yang didasarkan pada biaya menggunakan formula penetapan
harga jual berikut ini:

A. Taksiran biaya produksi untuk jangka waktu tertentu


B. Taksiran biaya non produksi untuk jangka waktu tertentu
C. Taksiran total biaya untuk jangka waktu tertentu = (A) + (B)
D. Jumlah produk yang dihasilkan untuk jangka waktu tettentu
E. Taksiran harga pokok produk produk per satuan = (C) : (D)
F. Laba per unit produk yang diinginkan
G. Taksiran harga jual per unit yang dibebankan kepada pembeli = (E) + (F)

Dari formula tersebut terlihat bahwa informasi taksiran biaya produksi per satuan
yang akan dikeluarkan untuk memproduksi produk dalam jangka waktu tertentu. Dan
dipakai sebagai salah satu dasar untuk menentukan harga jual per unit produk yang akan
dibebankan kepada pembeli.

Untuk menaksir biaya produksi yang akan dikeluarkan dalam memproduksi barang
dalam jangka waktu tertentu perlu dihitung unsur-unsur biaya berikut ini:

A. Taksiran biaya bahan baku


B. Taksiran biaya tenaga kerja langsung
C. Taksiran biaya overhead pabrik
D. Taksiran biaya produksi = (A) + (B) + (C)

2.2.2 Memantau realisasi biaya produksi


Jika rencana produksi untuk jangka waktu tertentu telah diputuskan untuk
dilaksanakan, manajemen memerlukan informasi biaya produksi yang sesungguhnya
dikeluarkan dalam pelaksanaan rencana produksi tersebut.

Oleh karena itu, akuntansi biaya digunakan untuk mengumpulkan informasi biaya


produksi yang dikeluarkan dalam jangka waktu tertentu.

Untuk memantau apakah proses produksi mengkonsumsi total biaya produksi sesuai
dengan yang diperhitungkan sebelumnya.

Pengumpulan biaya produksi untuk jangka waktu tertentu tersebut dilakukan dengan
menggunakan metode harga pokok proses.Perhitungan biaya produksi sesungguhnya yang
dikeluarkan untuk jangka waktu tertentu dilakukan dengan formula sebagai berikut:

A. Biaya bahan baku sesungguhnya


B. Biaya tenaga kerja sesungguhnya

3
C. Biaya overhead pabrik sesungguhnya = (A) + (B)

2.2.3 Menghitung laba rugi periodik


Untuk mengetahui apakah aktivitas produksi dan pemasaran perusahaan dalam periode
tertentu mampu menghasilkan laba bruto atau mengakibatkan rugi bruto.Manajemen
memerlukan informasi biaya produksi yang telah dikeluarkan untuk memproduksi barang
dalam periode tertentu.Informasi laba atau rugi bruto periodik diperlukan untuk mengetahui
kontribusi produk dalam menutup biaya non produksi dan menghasilkan laba atau rugi.

Oleh karena itu, metode harga pokok proses digunakan oleh manajemen untuk
mengumpulkan informasi biaya produksi yang sesungguhnya dikeluarkan untuk periode
tertentu. Tujuannya adalah untuk menghasilkan informasi laba atau rugi bruto tiap periode.

2.2.4 Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang
disajikan dalam neraca.
Pada saat manajemen dituntut untuk membuat pertanggungjawaban keuangan
periodik.Manajemen perusahaan harus menyajikan Laporan Keuangan berupa neraca dan
Laporan Laba Rugi.Di dalam neraca, manajemen harus menyajikan harga pokok persediaan
produk jadi dan harga pokok produk yang pada tanggal neraca masih dalam proses.Untuk
tujuan tersebut, manajemen perlu menyelenggarakan catatan biaya produksi tiap
periode.Berdasarkan catatan biaya produksi tiap periode tersebut, manajemen dapat
menentukan biaya produksiyang melekat pada produk jadi yang belum laku dijual pada
tanggal neraca.

Di samping itu, berdasarkan catatan tersebut, manajemen dapat pula menentukan


biaya produksi yang melekat pada produk yang pada tanggal  neraca masih dalam proses
pengerjaan.Biaya produksi yang melekat pada produk jadi yang belum laku dijual, disaijkan
di neraca sebagai harga pokok persediaan produk jadi.Biaya produksi yang melekat pada
produk yang pada tanggal laporan masih dalam proses pengerjaan, disajikan dalam neraca
sebagai harga pokok persediaan produk dalam proses.

2.3 Laporan Biaya Produksi Satu Departemen dan Lebih Dari Satu Departemen
PT. SUKSES TERUS memproduksi barang melalui dua departemen produksi, yaitu
departemen A dan departemen B. Data produksi dan data biaya untuk bulan Mei 2015 adalah
sebagai berikut :

Departemen A Departemen B

Dimasukkan dalam proses 1000 unit

Produk selesai ditransfer ke dept. B 900 unit

4
Produk selesai ditransfer ke gudang 600 unit

Produk dalam proses akhir bulan 100 unit 300 unit Biaya yang dikeluarkan selama
bulan Mei 2015 :

Biaya bahan baku 3000 -

Biaya tenaga kerja 6370 7920

Biaya overhead pabrik 8775 13.800 Tingkat


penyelesaian produk dalam proses akhir :

Biaya bahan baku 100% - BIaya tenaga kerja 80% 20%

BIaya overhead pabrik 75% 25%

1. Perhitungan harga pokok produksi di departemen A

Unit ekuivalensi

BBB : 900 unit + (100% x 100 unit) = 1000 unit

BTK : 900 unit + (80 % x 100 unit) = 980 unit

BOP : 900 unit + (75% x 100 unit) = 975 unit

Perhitungan harga pokok per unit departemen A

Unsur Biaya Total Biaya Unit Ekuivalensi Biaya produksi/satuan

BBB 3.000 1.000 3

BTK 6.370 980 6,5

BOP 8.775 975 9

Total 18.145 18,5

5
Perhitungan harga pokok produk selesai dan produk dalam proses departemen A

Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke Departemen B

900 unit x 18,5 = 16.650

Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir :

BBB 100% x 100 x 3 = 300

BTK 80% x 100 x 6,5 = 520

BOP 75% x 100 x 9 = 675 1.495

Jumlah Biaya produksi departemen A bulan Mei 2015 18.145

PT. SUKSES TERUS

Laporan Biaya Produksi Departemen A

Bulan Mei 2015

Data Produksi

Dimasukkan dalam proses 1000 unit

Produk selesai yang ditransfer ke departemen B 900

Produk dalam proses akhir bulan

(tingkat penyelesaian BBB 100% BTK 80% BOP 75% 100

Jumlah produk yang dihasilkan 1000 unit

Biaya Produksi yang dibebankan departemen A

Jumlah Biaya Biaya/unit

Biaya bahan baku 3.000 3

6
Biaya tenaga kerja 6.370 6,5

Biaya overhead pabrik 8.775 9

Jumlah 18.145 18,5

Perhitungan biaya :

Harga pokok produk jadi yang ditransfer ke Departemen B

900 unit @18,5

Harga pokok persediaan dalam proses akhir :

Biaya bahan baku 300

Biaya tenaga kerja 520

Biaya overhead pabrik 675 16.650

1.495

Jumlah biaya produksi Departemen A bulan Mei 2015 18.145

Jurnal Pencatatan Biaya Produksi Departemen A

1. Untuk mencatat biaya produksi Departemen A

BDP –BBB Dep A 3000

BDP-BTK Dep A 6370

BDP-BOP Dep A 8755

Persediaan bahan baku 3000

Gaji dan upah 6370

BOP yang dibebankan 8755

7
2. Untuk mencatat harga pokok produk selesai yang ditransfer ke Departemen B

Barang Dalam Proses- BBB Dep B 16.650

BDP-BBB Dep A 2700

BDP-BTK Dep A 5.850

BDP-BOP Dep A 8.100

3. Untuk mencatat harga pokok persediaan produk dalam proses pada akhir bulan Mei
2015

Persediaan produk dalam proses Dep A 1.495

BDP-BBB Dep A 300

BDP-BTK Dep A 520 BDP-BOP Dep A


675 PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DEPARTEMEN B

Unit ekuivalensi Departemen B

BTK : 600 unit + (20% x 300 unit) = 660 unit

BOP : 600 unit + (25% x 300 unit) = 675 unit

Perhitungan harga pokok per unit Departemen B

Unsur Biaya Produksi Total Biaya Unit Ekuivalensi B. Produksi/unit

Biaya tenaga kerja 7920 660 12

Biaya overhead pabrik 13.800 675 20

Total 21.720 32

8
Perhitungan harga pokok produk selesai dan produk dalam proses Departemen B Harga
pokok produk selesai yang ditransfer Departemen B ke gudang :

Harga pokok dari Dep. A : 600 x 18,5 11.100

Biaya yang ditambahkan oleh Dep. B : 600 x 32 = 19.200

Total harga pokok produk jadi yang ditransfer Dep. B ke gudang

600 x 50,5 30.300

Harga pokok persediaan produk dalam proses akhir :

Harga pokok dari Dep A : 300 x 18,5 = 5.550

Biaya yang ditambahkan oleh Departemen B

BTK : 20% x 300 x 12 = 720

BOP : 25% X 300 X 20 = 1.500

= 2.220

Total harga pokok persediaan produk dalam proses Dep. B 7.770

Jumlah biaya produksi kumulatif Dep B bulan Mei 2015 38.070

PT. SUKSES TERUS

Laporan Biaya Produksi Departemen B

Bulan Mei 2015

Data Produksi

Diterima dari Departemen A 900 unit

Produk jadi yang ditransfer ke gudang 600

Produk dalam proses akhir bulan

9
(TP : BTK 20%, BOP 30%) 300

900 unit

Biaya kumulatif yang dibebankan Departemen B

Jumlah biaya Biaya/unit

HPP Departemen A (900 unit) 16.650 18,5

Biaya yang ditambahkan Departemen B

Biaya tenaga kerja 7920 12

Biaya overhead pabrik 13.800 20

Jumlah biaya 21.720 32

Total biaya kumulatif di Departemen B 38.370 50,5

Perhitungan biaya

Harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang :

600 unit @50,5 30.300

Harga pokok persediaan dalam proses akhir :

Harga pokok dari Dep. A : 300 x 18,5 = 5.550

Biaya yang ditambahkan Dep. B :

Biaya tenaga kerja 720

Biaya overhead pabrik 1.500

Jumlah biaya produksi kumulatif yang dibebankan Dep B

10
Jurnal Pencatatan Biaya Produksi Departemen B

1. Untuk mencatat penerimaan produk dari Departemen A

BDP- BBB Dep A 16.650

BDP-BBB Dep A 2.700

BDP-BTK Dep A 5.850

BDP-BOP Dep A 8.100

2. Untuk mencatat biaya produksi Departemen B

BDP-BTK Dep. B 7920

BDP-BOP Dep. B 13.800

Gaji dan upah 7.920

BOP yang dibebankan 13.800

3. Untuk mencatat harga pokok produk selesai yang ditransfer ke gudang

Persediaan produk jadi 30.300

BDP-BBB Dep. B 11.100

BDP-BTK Dep. B 7.200

BDP-BOP Dep. B 12.000

4. Untuk mencatat harga pokok persediaan produk dalam proses yang belum selesai
diproses Dep.

B pada akhir bulan Mei 2015

11
Persediaan produk dalam proses Dep. B 7.770

BDP-BBB Dep. B 5.550 BDP-BTK Dep. B


720

BDP-BOP Dep. B 1.500

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Metode harga pokok proses yang merupakan metode pengumpulan biaya produksi
yang digunakan oleh perusahaan yang mengolah produknya secara massa. Di dalam metode
ini, biaya produksi dikumpulkan untuk setiap proses selama jangka waktu tertentu, dan biaya
produksi per satuan dihitung dengan cara membagi total biaya produksi dalam proses
tertentu, selama periode tertentu dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dari proses
tersebut selama jangka waktu yang bersangkutan.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://www.harmony.co.id/blog/harga-pokok-pesanan-bagaimana-cara-mengetahui-dan-
menghitungnya
https://manajemenkeuangan.net/metode-harga-pokok-proses/
#03_Manfaat_Harga_Pokok_Proses_Adalah

https://stie-igi.ac.id/wp-content/uploads/2020/05/Contoh-Soal-Metode-HPP-Proses-2-
Departemen.pdf

14

Anda mungkin juga menyukai