Disusun Oleh:
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas segala karunia nikmat
Nya sehingga kami dapat membuat makalah ini dengan sebaik–baiknya. Adapun judul makalah
mata kuliah akuntansi biaya ini yang berjudul “Metode Harga Pokok Pesanan melalui
departemen dan lebih dari satu departemen”. disusun dalam rangka memenuhi salah satu
tugas mata pelajaran akuntansi biaya yang diampu oleh ibu Alfiana, S.E., M.Si.
Makalah ini berisi tentang penjelasan Konsep,informasi,kartu harga dan metode harga
pokok pesanan beserta contoh kasusnya. Meski telah disusun secara maksimal, namun kami
sebagai manusia biasa menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Karenanya
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian. Besar harapan kami
makalah ini dapat menajdi sarana yang membantu masyarakat dalam memahami akuntansi biaya.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga pembaca dapat mengambil manfaat dari tulisan
kami ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................................1
1.3 Tujuan..............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................3
2.1 Karakter Harga Pokok Proses...........................................................................................3
2.2.4 Menentukan harga pokok pesanan produk jadi dan produk dalam proses yang
2.3 Metode Harga Pokok Proses-Produk Diolah Melalui Satu Departemen Produksi
2.4 Metode Harga Pokok Proses-Produk Diolah Melalui Lebih dari Satu Departemen
Produksi..............................................................................................................................7
3.2 Saran..................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam memproduksi suatu produk, setiap perusahaan selalu memperhatikan laba atau
rugi. Kebijaksanaan dari perusahaan sangat diperlukan dalam memperhitungkan faktor-
faktoryang dapat mempengaruhi dalam mencapai tujuan tersebut. Untuk mencapai
tujuannya, perusahaan harus memperhitungkan dengan benar biaya-biaya yang
dikeluarkan untuk menghasilkan produk guna menentukan harga jual produk. Penentuan
harga jual yang tidak tepatsering kali berakibat fatal pada masalah keuangan perusahaan
atau badan usaha dan akanmempengaruhi kontinuitas usaha tersebut. Ketidaktepatan
tersebut akan menimbulkan resiko pada perusahaan, misalnya kerugian yang terus
menerus atau menumpuknya produk digudangkarena macetnya pemasaran. Untuk itu
setiap perusahaan harus menetapkan harga jualnya secaratepat karena harga merupakan
satu- satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi
perusahaan.
Umumnya dalam menentukan harga jual yangmenjadi tolak ukurnya adalah harga
pokok produksi. Harga pokok produksi adalah jumlah biayayang dikeluarkan oleh
perusahaan untuk proses kegiatan produksi sehingga produk tersebut berada dipasar dan
siap dijual. Dalam makalah ini kami akan menguraikan Karakteristik Harga Pokok
Proses, Manfaat Harga Pokok Proses, Metode Harga Pokok Proses-Produk Diolah
Melalui Satu Departemen Produksi. Dan akan diuraikan pula Metode Harga Pokok
Proses-Produk Diolah Melalui Lebih dari Satu Departemen Produksi.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui Karakteristik Harga Pokok Proses.
2. Mengetahui Manfaat Harga Pokok Proses.
1
3. Mengetahui Metode Harga Pokok Proses-Produk Diolah Melalui Satu Departemen
Produksi.
4. Mengetahui Metode Harga Pokok Proses-Produk Diolah Melalui Lebih dari Satu
Departemen Produksi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
karena itu, akuntansi biaya digunakan untuk mengumpulkan informasi biaya
produksi sesuai dengan yang diiperhitungkan sebelumnya dengan menggunakan
metode harga pokok proses.
2.2.4 Menentukan harga pokok pesanan produk jadi dan produk dalam proses
yang disajikan dalam neraca.
Biaya produksi yang melekat pada produk jadi yang belum laku dijual pada
tanggal neraca disajikan dalam neraca sebagai harga pokok persediaan produk
jadi. Biaya produksi yang melekat pada produk yang pada tanggal neraca masih
dalam proses pengerjaan disakian dalam neraca sebagai harga pokok persediaan
produk dalam proses.
4
2.3 Metode Harga Pokok Proses-Produk Diolah Melalui Satu Departemen Produksi
Berikut ini diuraikan contoh metode harga pokok proses yang diterapkan dalam
perusahaan yang mengolah produknya melalui satu departemen produksi tanpa
memperhitungkan adanya persediaan produk dalam proses awal periode.
PT Risa Rimendi mengolah produknya secara massa melalui satu departemen produksi.
Jumlah biaya yang dikeluarkan selama bulan Januari 19x1 disajikan sebagai berikut:
5
----------------------- -----------------------
-- + - +
Rp 39.875.000 Rp 17.500
Perhitungan harga pokok produk jadi dan persediaan produk dalam proses
6
Berbagai rekening yang dikredit Rp 16.125.000
Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer ke gudang
Persediaan produk jadi Rp 35.000.000
Barang dalam proses- biaya bahan baku Rp 4.000.000
Barang dalam proses- biaya bahan penolong Rp 6.000.000
Barang dalam proses-biaya tenaga kerja Rp 10.000.000
Barang dalam proses- biaya overhead pabrik Rp
15.000.000
Jurnal mencatat harga pokok persediaan produk dalam proses yang belum selesai
dioleh pada akhir bulan januari 20X1
Persediaan produk dalam proses Rp 4.875.000
Barang dalam proses – biaya bahan baku Rp1.000.000
Barang dalam proses – biaya bahan penolong Rp1.500.000
Barang dalam proses- Biaya tenaga kerja Rp1.250.000
Barang dalam proses – biaya overhead pabrik Rp 1.125.000
2.4 Metode Harga Pokok Proses-Produk Diolah Melalui Lebih dari Satu Departemen
Produksi
Perhitungan biaya produksi per satuan produk yang dihasilkan oleh departemen
setelah departemen pertama adalah merupakan perhitungan yang bersifat kumulatif.
Karena produk yang dihasilkan oleh departemen setelah departemen pertama telah
merupakan produk jadi dari departemen sebelumnya, yang membawa biaya produksi dari
departemen produksi sebelumnyua tersebut, maka harga pokok produk yang dihasilkan
oleh departemen setelah departemen pertama terdiri dari:
a. biaya produksi yang dibawa dari departemen sebelumnya
b. biaya produksi yang ditambahkan dalam departemen setelah departemen pertama
Contoh2:
PT eliona sari memiliki 2 departemen produksi untk menghasilkna produknya :
Departemen A dan Departemen B. Data produksi dan biaya produksi ke dua departemen
tersebut untuk bulan Januari 20X1 disajikan dalam gambar berikut :
7
Data produksi Bulan Januari 20X1
Departemen Departemen
A B
Produk yang dimasukkan dalam proses 35.000 kg
Produk selesai yang ditransfer ke Departemen B 30.000 kg
Produk selesai yang ditransfer ke gudang 24.000 kg
Produk dalam proses akhir bulan 5.000 kg 6.000 kg
Perhitungan harga pokok produk jadi dan persediaan produk dalam proses dep A
8
Harga pokok persediaan produk dalam proses
Biaya bahan baku (100 % x 5.000 x Rp Rp 10.000
2) Rp 5.000
Biaya tenaga kerja 20 % x 5.000 x Rp 5 = Rp 8.000
Biaya overhead pabrik 20 % x 5.000 x Rp 8= ---------------- +
Rp 23.000
---------------- +
Jumlah biaya produksi Departemen A bulan januari 20X1 Rp 473.000
Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer oleh departemen A ke
departemen B:
BDP – biaya bahan baku departemen B Rp 450.000
BDP - biaya bahan baku departemen A Rp 60.000
BDP - biaya tenaga kerja departemen A Rp 150.000
BDP - biaya overhead pabrik departemen A Rp 240.000
Jurnal untuk mencatat harga pokok persediaan produk dalam proses yang belum
selesai diolah dalam department A pada akhir bulan januari 20X1
9
BDP - biaya tenaga kerja departemen A Rp 5.000
BDP - biaya overhead pabrik departemen A Rp 8.000
10
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUK JADI DAN PERSEDIAAN PRODUK
DALAM PROSES DEP B
11
Jurnal untuk mencatat biaya overhead pabrik departemen B
BDP - biaya overhead pabrik departemen B Rp 405.000
Berbagai rekening yang di kredit Rp 405.000
Jurnal untuk mencatat harga pokok produk jadi yang ditransfer oleh departemen B ke
gudang
Persediaan produk jadi Rp 960.000
BDP - biaya bahan baku departemen B Rp 360.000
BDP - biaya tenaga kerja departemen B Rp 240.000
BDP - biaya overhead pabrik departemen B Rp 360.000
Jurnal untuk mencatat harga pokok persediaan produk dalam proses yang belum
selesai diolah dalam department A pada akhir bulan januari 20X1
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah Metode harga pokok proses yaitu metode
pengumpulan harga pokok produksi yang digunakan oleh perusahaan yang mengolah
produknya secara massa.
Dalam metode ini, biaya produksi dikumpulkan untuk setiap proses selama jangka
waktu tertentu dan biaya produksi per satuan dihitung dengan cara membagi total biaya
produksi dalam proses tertentu, selama periode tertentu, dengan jumlah satuan produk
yang dihasilkan dari proses tersebut selama jangka waktu yang bersangkutan. Tujuan
dari metode ini adalah untuk mengetahui biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses
produksi.
3.2 Saran
Demikianlah makalah yang saya susun ini semoga bermanfaat bagi pembaca,
apabila terdapat saran maupun kritik kami mengharapakan tanggapan yang bersifat
membangun. Apabila terdapat kesalahan dalam penulisan maupun isi dari makalah kami
selaku penyusun memohon maaf. Sekian dan Terima kasih.
13
DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi. (1986). Akuntansi Biaya: Penentuan Harga Pokok Produk dan Pengendalian
Biaya. Yogyakarta: BPFE.
Mulyadi. (2015). Akuntansi Biaya Edisi 5. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah
Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.
(Mulyadi, 1986)
14