Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa karena telah memberikan
kesempatan pada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem dan
Akumulasi Biaya” tugas Bapak Tubagus Firman Hudiya Erawan dengan tepat
waktu.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Bapak Tubagus Firman Hudiya
Erawan pada mata kuliah “Akuntanis Biaya” di Universitas Banten Jaya. Selain
itu juga kami berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca
semuanya tentang “Sistem dan Akumulasi Biaya”. Kami mengucapkan terima
kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Tubagus Firman Hudiya Erawan selaku
dosen “Akutansi Biaya”. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni kami. Kami juga
mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................4
2.9.2 Laporan Harga Pokok Produksi dan Lpaoran Harga Pokok penjualan. 18
iii
2.9.3 Susunan Laporan Harga Pokok Produksi dan Penjualan Serta Penyajian
dalam Laporan Laba/Rugi..............................................................................18
3.1 Kesimpulan...................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................25
iv
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Setiap perusahaan tentunya memiliki arah sebagai tujuan. Baik itu yang
bertujuan mencari laba (profit) maupun yang tidak bertujuan mencari laba (non
profit). Mencari Laba berarti bagaimana perusahaan dapat mengelola sistem
sumber income (masukan) yang berupa sumber ekonomis untuk menghasilkan
keluaran (out put). Untuk memantau kinerja baik atau sehat tidaknya sebuah
perusahaan. Perusahaan harus menghitung dan memperhatikan sumber proses
keluaran, dengan melihat nilai ekonomis yang lebih tinggi dari nilai masukannya.
Nilai ekonomis yang diharapkan ini dapat berupa laba atau sisa hasil usaha, yang
bermanfaat untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.
Mengetahui informasi tentang biaya yang tepat dan benar adalah bagian dari
sebuah strategi bagi perusahaan. Perusahaan harus mau untuk memantau apakah
proses perencanaan dan pengendalian terhadap sumber ekonomis baik yang telah
dikeluarkan maupun sumber ekonomis yang akan dihasilkan telah sesuai dengan
target dan strategi perusahaan.tenaga kerja penuh (full absorption cost). Buku
besar umum dari suatu perusahaan manufaktur berisi perkiraan perkiraan yang
sama dengan yang biasa ditemukan dalam buku besar umum lainnya, diantaranya
bahan baku, beban gaji, pengendalian overhead, barang dalam proses, barang jadi,
dan harga pokok penjualan. Akun-akun tersebut digunakan untuk mengatur dan
mengukur aliran biaya dari perolehan bahan baku, melalui operasi pabrik, sampai
ke harga pokok penjualan. Akun-akun biaya adalah perlunasan dari akun-akun
buku besar dan berhubungan dengan akun buku besar.
v
maupun luar negeri adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan produk
yang bermutu tinggi dengan tingkat harga jual yang tetap sesuai.
Supaya dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan yaitu mencapai target
penjualan, maka perlu adanya akumulasi biaya produksi yang dikeluarkan secara
tepat. Untuk melaksanakan kegiatan tersebut perusahaan harus dapat mengelola
faktor-faktor produksi secara baik dan tepat sehingga dalam melaksanakan
produksinya perusahaan dapat mengetahui biaya-biaya apa saja yang harus
dikeluarkan oleh perusahaan dalam menghasilkan barang jadi.
vi
2. Menjelaskan mengenai Akumulasi Biaya
3. Menjelaskan mengenai Penentuan Harga Pokok
4. Memaparkan Penentuan Metode Harga Pokok
5. Menjelaskan Proses Produksi
6. Memaparkan Aliran Biaya Dalam Proses Produksi
7. Memaparkan Siklus Akuntansi Biaya
8. Memaparkan Dasar Jurnal Pada Siklus akuntansi Biaya
9. Memaparkan Laporan Hasil Biaya
vii
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Sistem Biaya
Witjaksono (2006) menyatakan, biaya (cost) adalah suatu pengorbanan sumber
daya untuk mencapai suatu tujuan.
Mulyadi (2003), mengemukan bahwa definisi biaya adalah kos sumber daya
yang telah atau akan dikorbankan untuk mewujudkan tujuan tertentu.Horngren,
Srikant, Foster (2006) mengemukakan biaya (cost) sebagai sumber daya yang
dikorbankan atau dilepaskan untuk mencapai tujuan tertentu.
Carter (2009:2), biaya adalah suatu nilai tukar, pengeluaran, pengorbanan yang
dikeluarkan untuk menjamin memperoleh manfaat.
Definisi diatas dapat disimpulkan bahwa biaya adalah harga perolehan dari
suatu pengorbanan atas sumber-sumber ekonomi baik barang atau jasa untuk
mendapat sesuatu yang merupakan tujuan yaitu pendapatan atau penghasilan baik
di masa kini atau masa mendatang.
Sistem Biaya adalah organisasi dari formulir, catatan dan laporan yang
terkoordinasi yang bertujuan untuk melaksanakan kegiatan dan merupakan
informasi biaya bagi manajemen. Dalam Akuntansi biaya sistem yang dapat
digunakan untuk mengalokasikan dan membebankan biaya ke unit produksi dapat
dikelompokkan menjadi dua sistem yaitu:
viii
pada periode akuntansi yang bersangkutan. Informasi biaya dikumpulkan
pada saat biaya terjadi, tetapi biaya penyajian hasilnya ditunda sampai
semua operasi produksi untuk periode akuntansi tersebut telah selesai
dilakukan, atau dalam bisnis jasa, semua jasa dalam periode tersebut telah
diserahkan.
2. Sistem Biaya Ditentukan Dimuka
Sistem biaya ditentukan dimuka adalah suatu sistem dalam pembebanan
harga pokok kepada produk atau pesanan atau jasa dihasilkan sebesar
harga pokok yang ditentukan dimuka sebelum suatu produk atau jasa
dikerjakan. Pada akhir periode Akuntansi kedua sistem biaya ini dicatat
dan kemudian dibandingkan sehingga terlihat adanya varians antara biaya
yang sesungguh-nya terjadi dengan biaya yang ditentukan dimuka.
Varians tersebut yang timbul adalah varians lebih (over applied) dan
varians kurang (tinder applied).
ix
pengalokasian biaya. produk yang dihasilkan mencerminkan total biaya
produksi secara keseluruhan. Apabila alokasi dapat dilakukan secara tepat,
maka penghitungan harga pokok produksi juga dapat dilakukan dengan tepat,
sehingga dapat digunakan untuk analisa profitabilitas dan mempermudah
dalam pengambilan keputusan.
x
kontrak dapat dipisah sesuai identitasnya. Akumulasi biaya pesanan ini dapat
diterapkan pada perusahaan yang menggunakan proses produksi secara
terputus-putus seperti; pekerjaan kontruksi, bengkel, percetakan, catering
makanan, meubel dan lain sebagainya.
b. Akumulasi Biaya Proses (Process Costing)
kumulasi biaya proses adalah suatu metode dalam pengumpulan harga pokok
produk dengan mengumpulkan biaya untuk setiap satuan waktu tertentu.
Akumulasi biaya proses ini dapat diterapkan pada perusahaan menggunakan
proses produksi terus menerus, seperti; perusahaan perakitan mobil, obat-
obatan, perusahaan penerbangan, rumah sakit dan lain sebagainya. Sistem
biaya sesungguhnya dan sistem biaya ditentukan di muka dapat digunakan
dalam pengumpulan biaya pesanan dan pengumpulan biaya proses.
xi
produksi. Dalam memperhitungkan unur-unsur biaya ke dalam harga pokok
produksi terdapat dua pendekatan yaitu full costing dan variabel costing.
xii
Harga pokok produksi xxx
Aliran biaya proses pabrikasi diawali dengan pembelian bahan baku yang
kemudian disimpan dalam bentuk persediaan. Persediaan bahan baku diminta
untuk dimasukkan dalam proses produksi akan membentuk Produk dalam proses
ditambah dengan pemakaian tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.
xiii
Barang dalam proses dimasukkan ke dalam proses produksi akan membentuk
harga pokok produk jadi atau produk selesai. Selanjutnya produk jadi yang belum
terjual akan membentuk persediaan produk jadi, sedangkan yang sudah terjual
akan membentuk harga pokok penjualan.
1. Penentuan harga pokok yang dibeli dan harga pokok bahan yang dipakai
dalam produksi
2. Penentuan biaya tenaga kerja langsung
3. Penentuan biaya overhead pabrik
4. Kemudian dari ketiga biaya tersebut dapat digunakan untuk menentukan
biaya produksi yang selanjutnya dapat menentukan harga pokok produk
selesai.
xiv
Gambar: Siklus Pembuatan Produk dan Siklus Akuntansi Biaya
xv
Gambar: Siklus Akuntansi Biaya Dalam Rekening
xvi
Bahan Peolong xxx
Hutang xxx
(Jurnal untuk mencatat pembelian bahan
penolong secara kredit)
Bahan Penolog xxx
Kas xxx
(Jurnal untuk mencatat pembelian bahan
penolong secara tunai)
c. Jurnal Gabungan
xvii
Keterangan Debit Kredit
BOP Pengendali xxx
Bahan Penolong xxx
(Jurnal untuk mencatat Pemakaian bahan
penolong)
xviii
Asuransi biaya dimuka xxx
Kas xxx
c. Jurnal Menutup BOP dibebankan ke rekening BOP Sesungguhnya
BOP dibebankan xxx
BOP Pengendali xxx
4. Jurnal Harga Pokok produk Selesai
Produk selesai xxx
PDP – BB xxx
PDP – TKL xxx
PDP-BOP xxx
(Jurnal untuk mencatat harga pokok produk selesai yang dipindahkan
ke gudang).
5. Jurnal Harga Pokok Produk Dalam Proses
Persediaan PDP xxx
PDP – BBL xxx
PDP – TKL xxx
PDP – BOY xxx
(Jurnal untuk mencatat harga pokok persediaan produk dalam proses).
6. Jurnal Harga Pokok Penjualan
Harga Pokok Penjualan xxx
Produk selesai xxx
(Jurnal untuk mencatat produk selesai yang terjual).
7. Jurnal Penjualan
a. Pencatatan Penjualan Tunai
Kas xxx
Penjualan xxx
(Mencatat penjualan produk selesai secara tunai).
b. Pencatatan Penjualan Kredit
Piutang xxx
Penjualan xxx
(Jurnal untuk mencatat penjualan produk selesai secara kredit).
xix
Catatan:
PDP = produk dalam proses TKL = tenaga kerja langsung
BBL = bahan baku langsung BOP = biaya overhead pabrik
Contoh Soal:
PT. Kreatif Ananda pada tahun 2006 mengeluarkan biaya tenaga kerja
langsung sebesar Rp. 100.000. Saldo perkiraan perusahaan awal dan akhir
sebagai berikut:
xx
BOP Dibebankan Rp. 50.000
(Jurnal untuk mencatat pemakaian bahan, tenaga kerja langsung dan
biaya overhead pabrik menjadi produk dalam proses).
b. Jurnal persediaan Produk Selesai
Persediaan Produk Selesai Rp. 314.000
Persediaan Produk dalam Proses Rp. 314.000
(Jurnal untuk mencatat PDP Bahan, TKL dan BOP yang dimasukkan
ke dalam proses dan menjadi produk selesai).
c. Jurnal harga pokok penjualan
Harga pokok penjualan Rp. 280.000
Produk selesai Rp. 280.000
xxi
Persediaan produk dalam proses adalah persediaan bahan baku, tenaga
kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang belum selesai dan
tersimpan di dalam gudang pabrik.
3. Persediaan produk selesai
Persediaan produk selesai adalah produk dalam proses bahan baku,
tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik yang sudah diproses
dan membentuk produk selesai belum terjual dan masih tersimpan
digudang pabrik.
II.9.2 Laporan Harga Pokok Produksi dan Lpaoran Harga Pokok penjualan
Perbedaan laporan Laba/Rugi perusahaan pabrikasi dan perusahaan dagang
dapat dilihat dari harga pokok penjualan. Pada perusahaan dagang harga pokok
penjualan terbentuk dengan menambahkan persediaan barang jadi awal dan
mengurangkan dengan barang jadi akhir, sedangkan pada perusahaan pabrikasi
dalam harga pokok penjualan akan dihitung harga pokok produksi.
xxii
penjualan yang akan dibandingkan dengan penjualan sehingga membentuk laba
kotor atau marjin kotor. Laba kotor kemudian dikurangkan dengan biaya operasi
atau biaya periode sehingga diperoleh laba operasi.Untuk lebih jelas dapat dilihat
pada contoh berikut ini.
Contoh Soal:
PT. Bali Indah adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam industri mainan
anak-anak. Perusahaan merencanakan akan menyusun laporan Laba-Rugi dan
laporan Harga Pokok Produksi dan Penjualan secara terpisah. Berikut ini data
biaya yang diperlukan oleh perusahaan tersebut untuk tahun 2011:
xxiii
Biaya administrasi dan umum Rp. 6.000.000
Diminta:
1. Susunlah Laporan Harga Pokok Produksi dan Penjualan untuk tahun 2011.
2. Susunlah Laporan Laba/Rugi perusahaan untuk tahun 2011.
Penyelesaian:
Rp. 14.240.000
Kurang:
xxiv
Persediaan bahan akhir Rp. 600.000 +
Rp. 2.600.000 –
BOP:
xxv
Laba Kotor Rp. 41.400.000
Beban Operasi:
Beban pemasaran Rp. 10.000.000
Beban administras Rp. 6.000.000 +
Total Beban Operasi Rp. 16.000.000 -
Laba Operasi Rp. 25.400.000
Pendapatan lain-lain:
Pendapatan piutang Rp. 1.000.000+
Rp. 26.400.000
Beban lain-lain:
Beban bunga Rp. 1.200.000 -
xxvi
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Sistem Biaya adalah organisasi dari formulir, catatan dan laporan yang
terkoordinasi yang bertujuan untuk melaksanakan kegiatan dan merupakan
informasi biaya bagi manajemen. Dalam Akuntansi biaya sistem yang dapat
digunakan untuk mengalokasikan dan membebankan biaya ke unit produksi biaya
ke unit produksi dapat dikelompokkan menjadi dua sistem yaitu:
Akumulasi biaya adalah suatu cara untuk mengetahui berapa besar biaya yang
dikeluarkan untuk suatu produk dan jasa atau menyangkut suatu hal. Ada
beberapa metode yang dapat digunakan dalam akumulasi biaya, tetapi yang lazim
digunakan adalah dua metode sebagai berikut:
xxvii
1. Penentuan harga pokok yang dibeli dan harga pokok bahan yang dipakai
dalam produksi
2. Penentuan biaya tenaga kerja langsung
3. Penentuan biaya overhead pabrik
4. Kemudian dari ketiga biaya tersebut dapat digunakan untuk menentukan
biaya produksi yang selanjutnya dapat menentukan harga pokok produk
selesai.
xxviii
DAFTAR PUSTAKA
Suak, Alfriyano Kalvario Rivaldi. Jantje J. Tinangon. Jessy D.L Warongan.
(2022). Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi Dan Perlakuan Produk
Sampingan Pada UD. SUMO. Jurnal EMBA Vol 5 No 2 Hal 807-816.
Universitas Sam Ratulangi. Manado.
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/lppmekososbudkum/article/view/
39725/36213
Purwanto, Eko. Sinta Sukma Watini. (2020). Analisis Harga Pokok Produksi
Menggunakan Metode Full Costing Dalam Penetapan Harga Jual (Studi
Kasus Usaha Regar Fruit). Journal Of Applied Managerial Vol 4 No 2 hal
248-253. Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia.
https://jurnal.polibatam.ac.id/index.php/JAMA/article/view/2402/1234
Utomo, Eko Narto. Muh Hasan. Risa Tria Amanda. (2020). Analisis Akumulasi
Biaya Proses Sebagai Penentu Target Laba Pada Ayi Collection. Balance
Vocation Accounting Journal Vol 4 No 2 Hal 105-119. Universitas
Muhammadiyah Tangerang.
https://jurnal.umt.ac.id/index.php/bvaj/article/view/4143
xxix
Putra, Ayrton Senna Pratama. Hendra Setiawan. (2015). Analisis Penerapan
Akumulasi Biaya Sebagai Alat Untuk Menentukan Harga Pokok Produksi
(Studi Kasus pada PT Mega Karya Mandiri). Accounting Symposium.
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi kesatuan. Bogor, Indonesia.
https://www.researchgate.net/publication/329643115_ANALISIS_PENERA
PAN_METODE_AKUMULASI_BIAYA_SEBAGAI_ALAT_UNTUK_M
ENENTUKAN_HARGA_POKOK_PRODUKSI_Studi_kasus_pada_PT_M
ega_Karya_Mandiri
Lasena, Sitty rahmi. (2013). Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi pada PT.
Dimembe Nyiur Agripro. Jurnal EMBA Vol 1 No 3 Hal 558-663.
Universitas Sam Ratulangi. Manado.
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/1864
xxx