ACCOUNTING MANAGEMENT
Dosen pembimbing :
Chaerudin SE.,MM,M.Si,Ph.D
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah senantisa memberkati kami
dalam menyelesaikan laporan ini, sehingga kami bisa menyelesaikannya tepat pada waktunya.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen, teman-teman, dan semua pihak yang telah
memberi bantuan dan dukungan kepada kami dalam menyusun dan menyelesaikan laporan ini
dan mengarahkan kami dalam membuat dan menyelesaikan laporan ini.
Kami membuat laporan ini, bertujuan untuk menjelaskan mengenai Harga Jual. Mulai
dari Harga Pokok Produksi sebagai dasar penentuan Harga Jual, Pengertian Harga
Jual, Implementasi Harga.
Selaku manusia biasa, kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak
kekurangan dan kekeliruan yang tidak disengaja. Oleh karena itu kami membutuhkan kritik dan
saran untuk menyempurnakan pembuatan makalah selanjutnya.
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................4
1.1Latar Belakang................................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................................5
1.3 Manfaat..........................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................................6
2.1 Pengertian Harga Jual....................................................................................................................6
2.2 Tujuan Penentuan Harga Jual.........................................................................................................6
2.3Faktor yang mempengaruhi Penentuan Harga Jual.........................................................................7
2.4Metode Penentuan Harga Jual.........................................................................................................9
2.5Strategi Penentuan Harga Jual......................................................................................................14
2.6 Contoh Penetuan Harga Jual........................................................................................................17
BAB III PENUTUP.................................................................................................................................18
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................................18
3.2 Saran............................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
Perhitungan harga pokok dilakukan dengan menjumlahkan seluruh unsur biaya produksi,
sedangkan harga pokok produksi per unit ditentukan dengan membagi seluruh total biaya
produksi dengan volume produksi yang dihasilkan atau yang diharapkan akan dihasilkan. Cara
seperti ini yang harus digunakan apabila berhubungan dengan prinsip akuntansi, mempengaruhi
baik jumlah harga pokok produk maupun cara penyajiannya dalam laporan rugi laba
(Lasena,2013). Penjelasan tersebut diatas, sudah jelas mengatakan bahwa Harga Pokok menjadi
permasalahan yang sangat serius untuk segera di atasi.
Sedang faktor-faktor dari luar yang mempengaruhi penentuan harga jual di antaranya
persaingan, luas pasar, sifat produk dan sebagainya. Penentuan harga jual seringkali tidak bisa
sekali diambil untuk digunakan seterusnya. Dengan beberapa kali revisi akan membuat harga
jual betul-betul bisa digunakan sesuai dengan keinginan dan tujuan perusahaan.
Penentuan harga jual yang salah sering berakibat fatal pada masalah keuangan perusahaan
dan akan mempengaruhi kontinuitas usaha perusahaan misalnya: kerugian yang terus menerus
atau menimbunnya prosuksi di gudang karena macetnya pasaran.
1.3 Manfaat
Biaya produksi adalah biaya yang berhubungan dengan produksi dan harus dikeluarkan
untuk mengolah dan membuat bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Metode-
metode harga pokok produksi yaitu metode nilai jual relatif,metode satuan fisik,metode Rata-
Rata Biaya per Satuan,metode Rata-rata tertimbang.Harga adalah nilai barang atau jasa yang
diungkapkan dalam satuan rupiah atau satuan uang lainnya.
a. Faktor biaya
Merupakan dasar dalam menentukan harga jual produk atau jasa. Biaya dapat
langsung diidentifikasikan kepada produk atau jasa yang dihasilkan karena merupakan
faktor yang berasal dari dalam perusahaan. Biaya dapat memberikan informasi batas
bawah suatu harga yang harus ditentukan oleh perusahaan atas suatu produk atau jasa.
Batas bawah harga tersebut haruslah harga yang dapat menutupi seluruh biaya produksi
walaupun dengan perolehan laba yang minimal.
b. Faktor bukan biaya
Merupakan faktor yang berasal dari luar perusahaan yang dapat mempengaruhi
keputusan manajemen dalam menentukan harga jual produk atau jasa. Faktor ini tidak
sepenuhnya dapat dikendalikan oleh perusahaan karena faktor tersebut merupakan
kegiatan yang bersifat timbal balik antara perusahaan dengan pasar. Berikut ini faktor-
faktor tersebut antara lain:
1) Keadaan perekonomian
Perubahan kondisi perekonomian suatu negara seperti perubahan inflasi dan
deflasi dapat mempengaruhi harga suatu barang atau jasa yang diperjual-belikan di
masyarakat.
2) Permintaan dan penawaran pasar
Permintaan merupakan jumlah barang atau jasa yang diinginkan oleh konsumen
di pasar pada tingkat harga beli tertentu, sedangkan penawaran adalah total barang
atau jasa yang ditawarkan oleh produsen di pasar pada tingkat harga jual tertentu.
Oleh karena itu, permintaan konsumen terhadap suatu barang atau jasa harus
dipertemukan dengan penawaran pasar sehingga terbentuk suatu harga keseimbangan
di mana harga tersebut merupakan harga jual yang diinginkan perusahaan dan juga
merupakan harga yang sesuai dengan permintaan konsumen.
3) Elastisitas permintaan
Elastisitas permintaan adalah kepekaan perubahan permintaan akan barang atau
jasa terhadap perubahan harga. Elastisitas ini membantu manajer untuk memahami
apakah suatu bentuk permintaan itu elastis atau inelastis. Elastis berarti perubahan
sekian persen pada harga menyebabkan perubahan persentase permintaan yang lebih
besar, sedangkan inelastis berarti perubahan sekian persen pada harga secara relatif
sedikit mengubah persentase permintaan.
4) Tipe pasar
Ada empat jenis struktur pasar yaitu pasar persaingan sempurna, persaingan
monopolistik, oligopoli, dan monopoli. Pasar-pasar ini memiliki perbedaan dalam
jumlah pembeli dan penjual, tingkat keunikan produk atau jasa yang dihasilkan,
seberapa besar rintangan untuk memasuki pasar, dan biaya khusus yang harus
dikeluarkan.
5) Pengawasan pemerintah
Penentuan harga jual barang atau jasa suatu perusahaan juga dapat dipengaruhi
oleh rasa tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat. Hal ini dikarenakan
tujuan didirikannya perusahaan bukan hanya untuk mencari laba tetapi juga untuk
melayani atau memenuhi kebutuhan masyarakat.
Pada organisasi non laba (nirlaba), laba bukan merupakan tujuan utama
berdirinya organisasi tersebut tetapi bertujuan untuk melayani masyarakat agar
tingkat kehidupannya lebih sejahtera. Pada umumnya produk yang dihasilkan oleh
perusahaan non laba berupa jasa yang harga jual produknya ditentukan sama dengan
total biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menghasilkan produk tersebut.
Metode ini biasa digunakan oleh perusahaan yang baru saja berdiri karena
dilakukan dengan menggunakan prediksi tanpa menggunakan data statistik. Oleh karena
itu kekurangan dari metode ini adalah tingkat keakuratan prediksi sangat rendah.
Metode penetuan harga jual dengan proses margin pricing pada umumnya tepat
diguanakan oleh perusaahaan perdagangan di mana jenis perusahaan ini tidak membuat
sendiri produk yang dijual sehingga tidak banyak aktiva tetap yang diguanakan.
Caranya dengan menentukan persentase tertentu diatas harga (cost) produk yang
dibeli,persentase ini disebut “mark on Prosentage” atau “Mark up”.
Persentase ini meliputi dua komponen yaitu bagian untuk menutup biaya operasi
dan bagian yang merupakan laba yang diinginkan. Persentase Markup besarnya
berbeda-beda antara perusahaan satu dengan perusahaan lainnya. Perusahaan yang
mempunyai resiko besar akan menentukan persentase markup ini relative lebih besar
dibanding dengan perusahaan yang resikonya tidak begitu besar.
Jika biaya dipakai sebagai dasar penentuan harga jual, baik dalam pendekatan full
costing maupun variabel costing, biaya penuh masa yang akan datang dibagi menjadi
dua yaitu: biaya yang dipengaruhi secara langsung oleh volume produk dan biaya penuh
yang tidak dipengaruhi oleh volume produk. Dalam penentuan harga jual, taksiran biaya
penuh yang secara langsung berhubungan dengan volume produk dipakai sebagai dasar
penentuan harga jual, sedangkan taksiran biaya penuh yang tidak dipengaruhi oleh
volume produk ditambahkan kepada laba yang diharapkan untuk kepentingan
penghitungan persentase mark up.
Metode ini dikenalkan dengan nama margin income pricing, karena hanya
memperhitungkan biaya-biaya secara professional dengan volume perpenjualan
sehingga menghasilkan margin income. Margin income berapa yang dikehendaki atau
kelebihan diatas biaya-biaya variabel yang dikehendaki perusahaan, hal ini sebagai
dasar penetuan harga jual
Yang dimaksud “time” dalam metode ini ditunjukkan oleh tarif per jam atau per
waktu dari tenaga kerja, di mana tarif labor ini merupakan :
Yang dimaksud “material” adalah semua beban yang dimasukkan dalam faktur
pembelian material yang digunakan untuk job (pekerjaan) tertentu ditambah handling
dari material tersebut serta laba dari penggunaan material. Beban-beban material ini
biasanya ditentukan dengan persentase tertentu dari cost material. Dengan menentukan
“time” dan “material” tersebut maka dengan mudah perusahaan bisa menentukan harga
jual suatu job (produk) perusahaan.
Secara umum , ada beberapa strategi yang dapat digunakan untuk menentukan harga
jual produk dengan berbasis pada besarnya biaya yang dikeluarkan perusahaan, yaitu:
a. Maksimalisasi laba
Jika faktor harga jual akan berpengaruh secara nyata terhadap volume penjualan
secara nyata terhadap volume penjualan sangat diperlukan untuk melihat alternatif harga
jual dan volume pejualan sangat diperlukan untuk melihat alternatif yang paling
menguntungkan bagi perusahaan. kombinasi antara harga jual dan volume penjualan yang
paling menguntungkan harus dipilih untuk melihat dampak optimalnya terhadp perolehan
laba usaha perusahaan.
Tingkat pengembalian yang diharapkan oleh para penenanam modal atau investor
mengharuskan perusahaan menggunakannya sebagai dasar untuk menetapkan harga jual
produk pada kapasitas produksi yang dimiliki.
c. Biaya konversi
Jika suatu perusahaan membuat lebih dari satu produk dengan komposisi biaya yang
berbeda satu dengan yang lainnya, maka perusahaan tersebut dapat mempertimbangkan
untuk membuat pilihan produksi yang paling menguntungkan. Artinya, jika memiliki dua
produk dengan jumlah laba per unit yang sama anatara satu produk dengan lainnya, maka
perusahaan harus melihat komposisi biaya di antara kedua produk. Dengan melihat dan
menganalisis komposisi biaya masing-masing produk, perusahaan dapat mimilih untuk
membuat salah satu produk saja yang memberikan keuntungan total yang lebih besar bagi
perusahaan.
d. Marjin kontribusi
Marjin kontribusi adalah selisih antara harga jual dan biaya produksi variabel yang
dikeluarkan untuk menghasilkan produksi. Marjin kontribusi bukanlah lab kotor usaha,
dan dihitung dengan mengabaikan biaya tetap yang dikeluarkan perusahaan. Jika
perusahaan telah mencapai titik impas (break even point), maka biaya tetap yang
dikeluarkan pada periode tersebut telah dibebankan dan ditutup oleh volume impas. Itu
juga berarti bahwa untuk volume penjualan di atas volume impas, perusahaan dapat
mengabaikan biaya tetap dalam menentukan harga jual produknya. Tentu saja, hal itu
hanyalah salah satu alternatif yang dapat diambil perusahaan dalam menghadapi berbagai
persoalan ketika menentukan harga jual produk. Misalnya, dalam menghadapi persaingan
harga yang ketat, menentukan harga jual produk untuk pesanan khusus, menentukan
harga jual produk untuk pesanan tambahan, dan sebagainya.
e. Biaya standar
Jika perusahaan telah memiliki biaya standar yang dijadikan tolok ukur dalam
menentukan besarnya biaya produksi, maka penentuan harga jual dapat pula ditentukan
berdasarkan biaya stndar yang dimiliki perusahaan. Persoalannya, sering kali realisasi
biaya produksi menyimpang dari biaya stndar yang dimilki perusahaan. Jika terjadi
penyimpangan realisai biaya produksi dari biaya stndarnya, maka harus segera diambil
tindakan untuk merevisikeputusan harga jual yang telah ditetapkan.
3.1 Kesimpulan
Untuk sebuah proses penetapan harga, suatu bisnis harus memiliki wawasan tentang
kondisi produk, keuangan dan hasil akhir berupa profit atau keuntungan yang ingin dicapai.
Untuk mengetahui semua proses ini dengan baik, maka suatu bisnis membutuhkan perhitungan
akuntansi yang tidak hanya memuat angka-angka nominal pengeluaran dan pemasukan, namun
juga sistem akuntansi yang mampu menyajikan suatu prediksi berbentuk tabel maupun grafik
data untuk memudahkan penilaian secara cepat dan akurat.
Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan,
diminta, dicari dan dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau
keinginan pasar yang bersangkutan.
3.2 Saran
Berdasarkan pada permasalahan yang diangkat oleh penulis yaitu mengenai penentapan
harga, maka dari itu penulis memberikan saran yaitu:
1. Untuk meningkatkan pengetahuan tentang penentuan harga produk, sesuaikanlah
kualitas produk yang akan di jual.
2. Agar dapat sukses dalam memasarkan suatu barang atau jasa, setiap perusahaan harus
menetapkan harga secara tepat.
3. Penetapan harga jangan terlalu berorientasi pada biaya.
4. Harga ditetapkan secara independen dari bauran pemasaran lainnya dan bukannya
sebagai unsur intrinsik dari strategi penentuan posisi pasar.
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.dinamika.ac.id/id/eprint/1054/4/Bab_I.pdf
https://www.jurnal.id/id/blog/pengertian-penetapan-harga-tujuan-metode-dan-strategi/
https://www.psychologymania.com/2013/05/metode-penentuan-harga-jual.html
https://www.kompasiana.com/lasmidaraseila/563f1c86f77e612609970b17/penentuan-
harga-jual?page=all
https://www.psychologymania.com/2013/05/metode-penentuan-harga-jual.html
https://www.coursehero.com/file/p56003f/c-Metode-harga-jual-1-Gross-margin-pricing-
metode-ini-cocok-diterapkan-oleh/
https://www.dokterbisnis.net/2010/07/10/metode-dan-cara-bagaimana-menentukan-
harga-jual-produk/
http://ekonomiana.wordpress.com/tag/penetapan-harga/
http://eprints.mdp.ac.id/961/1/Erawati_2009210069l_JURNAL.pdf
http://eprints.mdp.ac.id/1176/1/Nurul%20Isnani%202010210075.pdf