Anda di halaman 1dari 19

MANAJEMEN PEMASARAN

“PENETAPAN HARGA”

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ni Wayan Sri Suprapti, S.E., M.Si.

Mata Kuliah : EKM 231 - Manajemen Pemasaran

OLEH KELOMPOK 4 :
I Putu Adi Guna Wijaya (2207521033 / 04)
Ni Kadek Wahyu Sandita Dewi (2207521056 / 12)
I Gede Laksamana Sanjaya (2207521139 / 20)
Gede Putra Sedana (2207521208 / 28)

PROGRAM STUDI SARJANA MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
JIMBARAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan paper yang berjudul “Penetapan
Harga” dengan sebaik-baiknya dan tepat waktu meskipun banyak kekurangan di
dalamnya.

Kami mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada pihak yang terlibat dan


membantu dalam penyusunan paper ini, terutama kepada Ibu Prof. Dr. Ni Wayan Sri
Suprapti, S.E., M.Si. selaku dosen Mata Kuliah Manajemen Pemasaran. Atas izin dan
bantuan beliau, paper dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Adapun tujuan penulisan dari paper ini adalah untuk memenuhi tugas pada Mata
Kuliah Manajemen Pemasaran. Selain itu, penulis juga berharap agar paper ini dapat
menambah wawasan pembaca dan berguna bagi siapapun yang membacanya.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan


paper ini karena keterbatasan kemampuan kami. Oleh karena itu kami memohon kritik
dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Jimbaran, 3 Mei 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... II

DAFTAR ISI ................................................................................................................................. III

BAB I ................................................................................................................................................ 1

PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 1

1.1 LATAR BELAKANG.................................................................................................................... 1


1.2 RUMUSAN MASALAH ............................................................................................................... 1

BAB II ............................................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN ............................................................................................................................... 3

2.1 PENGERTIAN HARGA DAN PENETAPAN HARGA ........................................................................ 3


2.2 TUJUAN PENETAPAN HARGA .................................................................................................... 3
2.3 METODE PENETAPAN HARGA ................................................................................................... 5
2.4 STRATEGI PEMASARAN ............................................................................................................ 6
2.5 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENETAPAN HARGA ............................................................. 9
2.6 PROSEDUR PENETAPAN HARGA ............................................................................................. 11

BAB III ........................................................................................................................................... 14

PENUTUP ...................................................................................................................................... 14

3.1 KESIMPULAN .......................................................................................................................... 14


3.2 SARAN .................................................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penetapan harga mengacu pada proses pengambilan keputusan yang masuk


ke dalam menetapkan nilai untuk suatu produk atau layanan yang akan dibayar oleh
pelanggan untuk produk atau layanan tersebut. Menetapkan harga berarti
bagaimana mempertautkan produk atau layanan dengan aspirasi sasaran pasar,
yang berarti pula harus mempelajari kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen.
Dalam penetapan harga, produsen harus memahami secara mendalam besaran
sensitifitas konsumen terhadap harga. Penetapan harga harus mempertimbangkan
berbagai faktor seperti biaya produksi, permintaan pasar, persaingan, posisi merek,
dan keuntungan yang diinginkan. Penetapan harga yang tepat dapat membantu
memaksimalkan laba dan pertumbuhan bisnis. Dalam teori ekonomi klasik, setiap
perusahaan selalu berorientasi pada seberapa besar keuntungan yang akan
diperoleh dari suatu produk atau jasa yang dimilikinya, sehingga tujuan penetapan
harganya hanya berdasarkan pada tingkat keuntungan dan perolehan yang akan
diterimanya. Namun di dalam perkembangannya, tujuan penetapan harga bukan
hanya berdasarkan tingkat keuntungan dan perolehannya saja melainkan
berdasarkan pertimbangan-pertimbangan non ekonomis lainnya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Harga dan Penetapan Harga?

2. Apa Tujuan Penetapan Harga?

3. Apa Saja Metode Penetapan Harga?

4. Bagaimana Strategi Penetapan Harga?

5. Apa Saja Faktor Yang Mempengaruhi Penetapan Harga?

6. Bagaimana Prosedur Penetapan Harga?

1
1.3 Tujuan

1. Untuk Memahami Pengertian Harga dan Penetapan Harga

2. Untuk Memahami Tujuan Penetapan Harga

3. Untuk Memahami Metode-Metode Penetapan Harga

4. Untuk Memahami Strategi Penetapan Harga

5. Untuk Mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penetapan Harga

6. Untuk Mengetahui Prosedur Penetapan Harga

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Harga dan Penetapan Harga

A. Pengertian Harga

Harga mengandung pengertian, suatu nilai tukar dari produk barang atau
pun jasa yang umumnya dinyatakan dalam satuan moneter (Rupiah, Dollar,
Yen dll). Dalam dunia bisnis harga mempunyai banyak nama, sebagai contoh
dalam dunia perdagangan produk disebut harga, dalam dunia perbankan
disebut bunga, atau dalam bisnis jasa akuntansi dan konsultan disebut fee,
biaya transportasi dan telepon disebut tarif, sedangkan dalam dunia asuransi
disebut premi.

Secara kesimpulan, harga adalah sejumlah uang yang harus dikeluarkan


oleh konsumen untuk mendapatkan produk atau jasa yang dibelinya guna
memenuhi kebutuhan maupun keinginannya dan umumnya dinyatakan dalam
satuan moneter (Rupiah, Dollar, Yen dll).

B. Pengertian Penetapan Harga

Penetapan harga mengacu pada proses pengambilan keputusan yang


masuk ke dalam menetapkan nilai untuk suatu produk atau layanan yang akan
dibayar oleh pelanggan untuk produk atau layanan tersebut. Menetapkan harga
berarti bagaimana mempertautkan produk atau layanan dengan aspirasi
sasaran pasar, yang berarti pula harus mempelajari kebutuhan, keinginan, dan
harapan konsumen. Dalam penetapan harga, produsen harus memahami secara
mendalam besaran sensitifitas konsumen terhadap harga.

Penetapan harga harus mempertimbangkan berbagai faktor seperti biaya


produksi, permintaan pasar, persaingan, posisi merek, dan keuntungan yang
diinginkan. Penetapan harga yang tepat dapat membantu memaksimalkan laba
dan pertumbuhan bisnis.

2.2 Tujuan Penetapan Harga

Dalam teori ekonomi klasik, setiap perusahaan selalu berorientasi pada


seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh dari suatu produk atau jasa yang
dimilikinya, sehingga tujuan penetapan harganya hanya berdasarkan pada tingkat
keuntungan dan perolehan yang akan diterimanya. Namun di dalam
perkembangannya, tujuan penetapan harga bukan hanya berdasarkan tingkat
3
keuntungan dan perolehannya saja melainkan berdasarkan pertimbangan-
pertimbangan non ekonomis lainnya.

Berikut adalah tujuan penetapan harga yang bersifat ekonomis dan non
ekonomis:

A. Memaksimalkan Laba

Penetapan harga ini biasanya memperhitungkan tingkat keuntungan


yang ingin diperoleh. Semakin besar marjin keuntungan yang ingin
didapat, maka menjadi tinggi pula harga yang ditetapkan untuk konsumen.
Dalam menetapkan harga sebaiknya turut memperhitungkan daya beli dan
variabel lain yang dipengaruhi harga agar keuntungan yang diraih dapat
maksimum.

B. Meraih Pangsa Pasar

Untuk dapat menarik perhatian para konsumen yang menjadi target


market atau target pasar maka suatu perusahaan sebaiknya menetapkan
harga yang serendah mungkin. Dengan harga turun, maka akan memicu
peningkatan permintaan yang juga datang dari market share pesaing atau
kompetitor, sehingga ketika pangsa pasar tersebut diperoleh maka harga
akan disesuaikan dengan tingkat laba yang diinginkan.

C. Return On Investment (ROI) / Pengembalian Modal Usaha

Setiap usaha menginginkan tingkat pengembalian modal yang tinggi.


ROI yang tinggi dapat dicapai dengan jalan menaikkan profit margin serta
meningkatkan angka penjualan.

D. Mempertahankan Pangsa Pasar

Ketika perusahaan memiliki pasar tersendiri, maka perlu adanya


penetapan harga yang tepat agar dapat tetap mempertahankan pangsa
pasar yang ada.

E. Tujuan Stabilisasi Harga

Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga, bila


suatu perusahaan menurunkan harganya, maka para pesaingnya harus
menurunkan pula harga mereka. Kondisi seperti ini yang mendasari
terbentuknya tujuan stabilisasi harga dalam industri-industri tertentu
4
(misalnya minyak bumi). Tujuan stabilisasi dilakukan dengan jalan
menetapkan harga untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara
harga suatu perusahaan dan harga pemimpin industri (industry leader)

F. Menjaga Kelangsungan Hidup Perusahaan

Perusahaan yang baik menetapkan harga dengan memperhitungkan


segala kemungkinan agar tetap memiliki dana yang cukup untuk tetap
menjalankan aktifitas usaha bisnis yang dijalani.

Tujuan-tujuan dalam penetapan harga ini mengindikasikan bahwa pentingnya


perusahaan untuk memilih, menetapkan dan membuat perencanaan mengenai nilai
produk atau jasa dan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan atas produk atau
jasa tersebut.

2.3 Metode Penetapan Harga

Secara umum metode penetapan harga terdiri dari 4 macam pendekatan, yakni:

a. Penetapan harga berdasarkan biaya

Ø Penetapan Harga Biaya Plus

Didalam metode ini, harga jual per unit ditentukan dengan


menghitung jumlah seluruh biaya per unit ditambah jumlah tertentu untuk
menutupi laba yang dikehendaki pada unit tersebut (margin).
Rumus: Biaya Total + Margin = Harga Jual

Ø Penetapan Harga Mark-Up

Untuk metode Mark-up ini, harga jual per unit ditentukan dengan menghitung
harga pokok pembelian per unit ditambah (mark-up) jumlah tertentu.
Rumus: Harga Beli + Mark-Up = Harga Jual

Ø Penetapan Harga BEP (Break Even Point)

Metode pentapan harga berdasarkan keseimbangan antara jumlah total biaya


keseluruhan dengan jumlah total penerimaan keseluruhan. Rumus: BEP=> Total
Biaya=Total Penerimaan

b. Penetapan Harga berdasarkan Harga Pesaing/Kompetitor

Penetapan harga dilakukan dengan menggunakan harga kompetitor

5
sebagai referensi, dimana dalam pelaksanaannya lebih cocok untuk produk
yang standar dengan kondisi pasar oligopoli. Untuk menarik dan meraih para
konsumen dan para pelanggan, perusahaan biasanya menggunakan strategi
harga. Penerapan strategi harga jual juga bisa digunakan untuk mensiasati para
pesaingnya, misalkan dengan cara menetapkan harga di bawah harga pasar
dengan maksud untuk meraih pangsa pasar.

c. Penetapan Harga Berdasarkan Permintaan

Proses penetapan harga yang didasari persepsi konsumen terhadap


value/nilai yang diterima (price value), sensitivitas harga dan perceived quality.
Untuk mengetahui value dari harga terhadap kualitas, maka analisa Price
Sensitivity Meter (PSM) merupakan salah satu bentuk yang dapat digunakan.
Pada analisa ini konsumen diminta untuk memberikan pernyataan dimana
konsumen merasa harga murah, terlalu murah, terasa mahal dan terlalu mahal
dan dikaitkan dengan kualitas yang diterima.

d. Penyesuaian Struktur Harga dengan Kondisi Pasar

Apabila taraf harga telah ditetapkan berdasarkan semua pertimbangan di


atas, untuk selanjutnya dapat terjadi fleksibilitas harga, di mana struktur harga
divariasikan sesuai dengan permintaan dan biaya berdasarkan wilayah,
segmen pasar, dan lain-lain. Penyesuaian khusus terhadap harga dpt dilakukan
dalam bentuk diskon, allowance, dan penyesuaian geografis.

2.4 Strategi Pemasaran

Strategi penetapan harga adalah tahapan dimana perusahaan


mengklasifikasikan dan menggolongkan produk atau jasa yang dihasilkannya
merupakan (produk baru) yang belum memiliki konsumen loyal/tetap atau (produk
yang telah beredar) yang telah memiliki pangsa pasar tersendiri.

Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan


pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan. Pengertian ini sejalan dengan konsep
pertukaran (exchange) dalam pemasaran. Harga merupakan komponen yang
berpengaruh langsung terhadap laba perusahaan. Tingkat harga yang ditetapkan
mempengaruhi kuantitas barang yang dijual. Selain itu secara tidak langsung harga
juga mempengaruhi biaya, karena kuantitas yang terjual berpengaruh pada biaya
yang ditimbulkan dalam kaitannya dengan efisiensi produksi. Oleh karena itu

6
penetapan harga mempengaruhi pendapatan total dan biaya total, maka keputusan
dan strategi penetapan harga memegang peranan penting dalam setiap perusahaan.

Sementara itu dari sudut pandang konsumen, harga seringkali digunakan


sebagai indikator nilai, bilamana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang
dirasakan atas suatu barang atau jasa. Nilai (value) dapat didefinisikan sebagai
rasio antara manfaat yang dirasakan dengan harga. Dengan demikian pada tingkat
harga tertentu, bila manfaat yang dirasakan konsumen meningkat, maka nilainya
akan meningkat pula. Seringkali pula dalam penentuan nilai suatu barang atau jasa,
konsumen membandingkan kemampuan suatu barang atau jasa dalam memenuhi
kebutuhannya dengan kemampuan barang atau jasa substitusi.

Harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan keputusan para
pembeli, yaitu peranan alokasi dan peranan informasi. Peranan alokasi dari harga
adalah fungsi harga dalam membantu para pembeli untuk memutuskan cara
memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang diharapkan berdasarkan kekuatan
membelinya. Dengan demikian adanya harga dapat membantu para pembeli untuk
memutuskan cara mengalokasikan kekuatan membelinya pada berbagai jenis
barang dan jasa. Pembeli membandingkan harga dari berbagai alternatif yang
tersedia, kemudian memutuskan alokasi dana yang dikehendaki. Peranan informasi
dari harga adalah fungsi harga dalam “mendidik” konsumen mengenai faktor
produk, misalnya kualitas. Hal ini terutama bermanfaat dalam situasi di mana
pembeli mengalami kesulitan untuk menilai faktor produk atau manfaatnya secara
objektif. Persepsi yang sering berlaku adalah bahwa harga yang mahal
mencerminkan kualitas yang tinggi.

Strategi penetapan harga ini juga berhubungan dengan siklus kehidupan


produk (Product Life Cycle) dimana suatu produk memiliki empat tahapan utama
yakni, Perkenalan, Pertumbuhan, Kematangan dan Penurunan.

Secara khusus strategi penetapan harga ini terdiri dari:

a. Produk Baru

Dalam menetapkan strategi penetapan harga yang efektif untuk produk baru
atau tahap perkenalan ini terdapat 2 (dua) alternatif strategi penetapan harga, yaitu

Ø Harga Mengapung (Skimming Price)

Memberikan harga tinggi untuk menutup biaya dan menghasilkan

7
labamaksimum (perusahaan dapat meyakinkan konsumen bahwa produknya
berbeda dengan produk sejenis yang lain.) Pendekatan skimming sangat efektif jika
terdapat diferensiasi harga pada segmen tertentu dan pesaing relatif
sedikit. Skimming juga dapat dimanfaatkan untuk membatasi permintaan sampai
perusahaan merasa siap untuk melakukan produksi masal. Apalagi skimming dapat
meningkatkan nilai produk menjadi sangat prestisius.

Ø Harga Penetrasi

Memberikan harga rendah untuk menciptakan pangsa pasar dan permintaan,


strategi ini dapat diterapkan pada situasi pasar tidak terfragmentasi ke dalam
segmen yang berbeda, serta produk tersebut tidak mempunyai nilai simbolis yang
tinggi. Pendekatan ini juga efektif terhadap sasaran pasar yang sensitif harga.

b. Produk Yang Telah Beredar

Strategi penetapan harga untuk produk yang telah beredar ini tentunya tidak
terlepas dari posisi produk atau jasa tersebut dari siklus kehidupan produk, dalam
hal ini tahapan siklusnya berada pada 3 (tiga) tingkatan berikutnya setelah
perkenalan yakni;

Ø Tahap Pertumbuhan

Pada tahap pertumbuhan ini ditandai dengan penjualan meningkat disertai


munculnya pesaing. Pada awalnya terjadi pertumbuhan yang cepat, strategi yang
diterapkan adalah tetap mempertahankan harga produk/pasar. Ketika pertumbuhan
melambat, terapkan strategi harga agresif ; menurunkan harga untuk mendorong
penjualan sekaligus menghadapi persaingan yang semakin ketat.

Ø Tahap Kematangan

Pada tahap kematangan, fleksibilitas harga merupakan kunci efektivitas


strategi penetapan harga. Pada tahapan ini perusahaan harus benar-benar responsif
terhadap situasi pasar, konsumen maupun pesaing. Strategi penetapan harga dapat
menggunakan ‘psikologis konsumen’ maupun ‘pemotongan harga’ (diskon),
sehingga perusahaan dapat menjaga loyalitas konsumen (pangsa pasar) dan
meningkatkan jumlah permintaan dan keuntungan yang diperoleh.

Ø Tahap Penurunan

Tahap penurunan produk atau jasa ditandai dengan menurunnya jumlah

8
permintaan secara terus-menerus, sebagai tahap terakhir daur hidup produk
terdapat dua alternatif langkah utama yang dapat dipilih. Pertama, strategi
diskonting (pemotongan harga) Kedua, mempertahankan harga tetapi memotong
biaya-biaya yang berhubungan dengan produk, terutama pengeluaran untuk
promosi.

2.5 Faktor Yang Mempengaruhi Penetapan Harga

Dalam penetapan harga yang harus diperhatikan adalah faktor yang


mempengaruhinya, baik langsung maupun tidak langsung :

Ø Faktor yang secara langsung adalah harga bahan baku, biaya produksi, biaya
pemasaran, peraturan pemerintah, dan faktor lainnya.

Ø Faktor yang tidak langsung namun erat dengan penetapan harga adalah antara lain
yaitu harga produk sejenis yang djual oleh para pesaing, pengaruh harga terhadap
hubungan antara produk subtitusi dan produk komplementer, serta potongan untuk
para penyalur dan konsumen.

Faktor-faktor lainnya yang perlu dipertimbangkan pada penentuan harga


seperti mempertimbangkan politik pada pemasaran dengan melihat pada barang,
sistem distribusi dan program promosinya. Kotler dan Amstrong mengungkapkan
faktor-faktor yang mempengaruhi dan harus diperhitungkan dalam penetapan
harga yaitu:

a. Faktor Lingkungan Internal

Dalam faktor lingkungan internal terdapat beberapa faktor mendasar yang


mempengaruhi perusahaan dalam menentukan harga dari setiap produk yang
dihasilkan, seperti :

Ø Tujuan pemasaran perusahaan, sebagai faktor utama yang menentukan harga


adalah tujuan perusahaan itu sendiri misalnya memaksimalkan laba,
mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, meraih pangsa pasar yang besar,
menciptakan kepemimpinan dalam kualitas, mengatasi persaingan, dan
melaksanakan tanggung jawab sosial bagi masyarakat.

Ø Strategi bauran pemasaran, karena harga merupakan salah satu elemen dalam
bauran pemasaran, maka dalam menentukan harga sebaiknya dikoordinasikan
lebih lanjut dengan elemen pemasaran lainnya seperti : produk, tempat, promosi,
biaya, dan organisasi.
9
b. Faktor Lingkungan Eksternal

Faktor yang perlu diperhatikan dengan seksama oleh perusahaan dalam


penetapan harga dari setiap produk yang diproduksi yaitu faktor lingkungan
eksternal, karena dalam fakor ini terdapat dua faktor utama yaitu :

Ø Sifat pasar dan permintaan

Pihak yang ditugaskan untuk bertanggung jawab dalam penetapan harga


hendaknya memperhatikan dan memahami dengan baik sifat suatu pasar dan
permintaan pasar yang dihadapi atas produk yang dihasilkan. apakah pasar tersebut
termasuk dalam pasar persaingan sempurna, pasar monopoli, oligopoli dan
sebagainya.

Ø Persaingan

Aspek persaingan merupakan salah satu faktor yang perlu mendapat perhatian
yang intensif dari pihak penting di perusahaan mengenai keputusan dalam
penetapan harga. Michael Porter mengatakan ada lima kekuatan pokok yang
berpengaruh terhadap persaingan suatu industri, yaitu :

(1) Persaingan dalam industri yang bersangkutan

(2) Produk subtitusi

(3) Pelanggan

(4) Pemasok

(5) Ancaman pendatang baru

Dilihat dari beberapa persaingan di atas, diperlukan berbagai informasi


sebagai dasar untuk menganalisis karakteristik persaingan yang sedang dan akan
dihadapi perusahaan pada masa sekarang dan yang akan datang, meliputi :

(1) Jumlah perusahaan dalam industri

(2) Ukuran relatif setiap anggota dalam industri

(3) Diferensiasi produk

(4) Kemudahan untuk memasuki industri yang bersangkutan

Ø Unsur-unsur lingkungan lainnya

10
Selain kedua faktor tersebut, maka perusahaan juga perlu memperhatikan dan
mempertimbangkan faktor lainnya seperti, kondisi ekonomi suatu negara karena
terdapat berbagai fenomena dapat mempengaruhi arus perekonomian secara
endemik seperti inflasi, serangan bom, resensi maupun tingkat bunga bank. Dan
juga peraturan dan kebijakan pemerintah terhadap sosial lainnya.

2.6 Prosedur Penetapan Harga

Penetapan harga selalu menjadi masalah bagi setiap perusahaan karena


penetapan harga ini bukanlah kekuasaan atau kewenangan yang mutlak dari
seorang pengusaha ataupun pihak perusahaan. Penetapan harga dapat menciptakan
hasil penerimaan penjualan dari produk yang dihasilkan dan dipasarkan. Meskipun
penetapan harga merupakan hal yang penting, namun masih banyak perusahaan
yang kurang sempurna dalam menangani permasalah penetapan harga tersebut.
Karena menghasilkan penerimaan penjualan, maka harga mempengaruhi tingkat
penjualan, tingkat keuntungan, serta share pasar yang dapat dicapai perusahaan.

Yang harus diperhatikan oleh manajemen pemasaran dapat dialihkan kepada


prosedur penentuan harga yang ditawarkan. Apabila dalam sebuah perusahaan
tidak memiliki prosedur yang sama dalam menentukan atau menetapkan harga
dimana menurut Wiliam J. Stanton bahwa penetapan harga memiliki lima tahap
yaitu :

a. Mengestimasi untuk permintaan barang

Pada tahap ini seharusnya perusahaan dapat mengestimasi permintaan barang


atau jasa yang dihasilkan secara total yang akan memudahkan perusahaan dalam
melakukan penentuan harga terhadap permintaan barang yang ada dibandingkan
dengan permintaan barang baru. Dalam mengestimasi permintaan suatu barang
maka sebuah manajemen bisa menggunakan cara berikut :

Ø Menentukan harga yang diharapkan (expected price) yakni harga yang diharapkan
dapat diterima oleh konsumen yang ditemukan berdasarkan perkiraan.

Ø Mengestimasi volume penjualan pada berbagai tingkat harga.

b. Mengetahui terlebih dahulu reaksi dalam persaingan

Kebijaksanaan yang dilakukan oleh perusahaan dalam penentuan harga harus


mempertimbangkan kondisi persaingan barang yang terdapat di pasar serta
sumber-sumber penyebab lainnya. Seperti barang sejenis yang dihasilkan oleh
11
perusahaan lain, barang pengganti, atau substitusi.

c. Barang lain yang dihasilkan oleh perusahaan lain yang sama-sama menginginkan
uang konsumen.

Dalam menentukan sebuah pangsa pasar yang dapat diharapkan oleh kalangan
perusahaan yang ingin bergerak maju lebih cepat dan tentu selalu mengharapkan
market share yang lebih besar. Memang harus disadari bahwa untuk mendapatkan
market share yang lebih besar ditunjang oleh kegiatan promosi dan kegiatan lain
dari persaingan non harga, disamping dengan penentuan harga tertentu.

d. Strategi harga

Memilih strategi harga untuk mencapai target pasar terdapat beberapa strategi
harga yang digunakan oleh perusahaan untuk mencapai target pasar yang sesuai,
yaitu :

Ø Penetapan harga penyaringan (skimming price)

Strategi ini berupa penetapan harga yang ingin mencapai setinggi-tingginya.


Kebijaksanaan ini memiliki tujuan untuk menutupi biaya penelitian,
pengembangan dan promosi. Oleh karena itu, strategi ini cocok untuk produk baru,
karena :

(1) Pada tahap perintisan (daur hidup produk) Harga bukan merupakan suatu
faktor penting karena masih sedikit sekali. Kesendirian produk yang terdapat di
pasar merupakan kesempatan dalam pemasaran yang lebih efektif.

(2) Perusahaan dapat membagi pasar berdasarkan tingkat penghasilan yakni


menjual barang baru tersebut pada pasar yang kompetitif .

(3) Dapat pula berfungsi sebagai usaha berjaga-jaga terhadap kekeliruan


dalam penetapan harga. Apabila penetapan harga pertama terlalu tinggi dan pasar
tidak dapat menyerapnya maka perusahaan dapat dengan mudah untuk
menurunkan nya.

(4) Harga perkenalan ataupromosi yang tidak dapat memberikan penghasilan


dan laba yang tinggi.

(5) Harga yang tinggi dapat membatasi permintaan terhadap batas-batas


kapasitas produksi dalam perusahaan.

Ø Penetapan harga penetrasi (penetration price)


12
Penetapan harga penetrasi merupakan strategi penetapan harga yang
serendah-rendah nya untuk mencapai volume penjualan yang relatif singkat.
Strategi ini cenderung lebih bermanfaat dibanding dengan penetapan harga
penyaring (skimming) jika kondisi ini terdapat di dalam pasar. Kondisi tersebut
yaitu :

(1) Kuantitas produk yang dijual sangat sensitif terhadap harga, artinya produk
mempunyai permintaan yang sangat elastis.

(2) Pengurangan-pengurangan yang penting dalam produk unit dan biaya


pemasaran dapat terlaksanakan melalui operasi dalam skala besar.

(3) Produk diperkirakan mengalami persaingan sangat kuat setelah diluncurkan ke


pasar.

(4) Pasar dari golongan tinggi tidak cukup besar untuk menopang harga yang
ditetapkan dengan strategi harga penyaring.

e. Mempertimbangkan politik pemasaran perusahaan

Faktor-faktor lainnya yang perlu dipertimbangkan pada penentuan harga


seperti mempertimbangkan politik pada pemasaran dengan melihat pada barang,
sistem distribusi dan program promosinya.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari materi penetapan harga, dapat disimpulkan bahwa penetapan harga


merupakan salah satu elemen penting dalam strategi pemasaran sebuah produk atau
layanan. Proses penetapan harga melibatkan faktor-faktor seperti faktor yang secara
langsung adalah harga bahan baku, biaya produksi, biaya pemasaran, peraturan
pemerintah dan faktor yang tidak langsung namun erat dengan penetapan harga adalah
antara lain yaitu harga produk sejenis yang djual oleh para pesaing, pengaruh harga
terhadap hubungan antara produk substitusi dan produk komplementer, serta potongan
untuk para penyalur dan konsumen. Dan faktor – faktor lain yang mempengaruhi harga
yang ditetapkan.

Secara khusus terdapat beberapa strategi penetapan harga yang dapat dipilih oleh
perusahaan antara lain yaitu Produk Baru, dalam menetapkan strategi penetapan harga
yang efektif untuk produk baru atau tahap perkenalan ini terdapat 2 (dua) alternatif
strategi penetapan harga, yaitu Harga Mengapung (Skimming Price) dan Harga
Penetrasi. Produk Yang Telah Beredar, strategi penetapan harga untuk produk yang
telah beredar ini tentunya tidak terlepas dari posisi produk atau jasa tersebut dari siklus
kehidupan produk, dalam hal ini tahapan siklusnya berada pada 3 (tiga) tingkatan
berikutnya setelah perkenalan, yakni Tahap Pertumbuhan, Tahap Kematangan, Tahap
Penurunan. Setiap strategi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing
tergantung pada kondisi pasar dan tujuan perusahaan.

3.2 Saran

Berdasarkan paparan materi pada makalah yang telah disusun bahwa dapat
diajukan beberapa saran yang dapat dijadikan pertimbangan untuk menetapkan harga.
Sebelum menetapkan harga, perusahaan harus memahami kondisi pasar, seperti
permintaan pasar, persaingan, dan preferensi konsumen. Dengan memahami pasar,
14
perusahaan dapat menentukan harga yang tepat untuk produk atau layanan yang
ditawarkan. Dan Pertimbangkan strategi penetapan harga yang sesuai, Setiap strategi
penetapan harga memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh karena itu,
perusahaan harus mempertimbangkan strategi penetapan harga yang tepat tergantung
pada kondisi pasar dan tujuan perusahaan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Kotler, P., & Armstrong, G. (2018). Principles of Marketing. Global Edition. 17e.
Boston: Pearson Education.

16

Anda mungkin juga menyukai