Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MATA KULIAH EKONOMI MANAJERIAL

“PRICING DAN DISKRIMINASI HARGA”

MAKALAH

OLEH:
RIO RAHMAN RAIS SIAHAAN (160304085)
LIDIA YOLANDA SIANTURI (160304102)

.S

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha

Esa, atas berkat, rahmat serta hidayat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah

dengan judul “Pricing dan Diskriminasi Harga” dengan lancar dan tepat waktu

sesuai dengan instruksional khusus mata kuliah Ekonomi Manajerial, Program

Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.

Makalah ini telah penulis selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama

dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis sampaikan banyak

terima kasih kepada pihak yang telah berkontribusi secara maksimal dalam

penyelesaian makalah ini.

Dengan dibuatnya makalah ini, penulis berharap dapat memberikan

pemahaman atau pengetahuan serta manfaat terutama tentang Ekonomi

Manajerial.

Demikianlah yang dapat penulis sampaikan. Penulis menyadari

sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun

tata bahasa. Oleh karena itu penulis menerima segala kritik dan saran dari

pembaca agar makalah berikutnya dapat menjadi lebih baik.

Medan , Mei 2019

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1


A. Latar Belakang ..................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 5
C. Tujuan Penulisan .................................................................................. 5

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 6


A. Penentuan Harga (pricing) ................................................................... 6
1. Pengertian Pricing.......................................................................... 6
2. Tujuan Pricing ............................................................................... 6
3. Metode Pricing............................................................................... 7
B. Diskriminasi Harga .............................................................................. 10
1. Pengertian Diskriminasi Harga ...................................................... 10
2. Teknik Diskriminasi Harga ............................................................ 10

BAB III KESIMPULAN ................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA

iiBAB I
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perusahaan memiliki aktivitas untuk menghasilkan produk atau jasa


unggul sesuai usaha yang dijalankan untuk dapat bersaing dalam dunia bisnis.
Perusahaan melakukan penetapan harga dalam menentukan jumlah nilai yang
ditukarkan konsumen pada produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan.
Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran
produk karena harga adalah satu dari empat bauran pemasaran / marketing mix
(4P = product, price, place, promotion) dan merupakan hal penting dalam
pemasaran suatu produk karena harga menentukan seberapa besar keuntungan
yangh diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang atau
jasa.Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa yang
dinyatakan dalam satuan moneter.
Untuk mencapai laba yang diinginkan oleh perusahaan, salah satu cara
yang dapat dilakukan untuk menarik minat konsumen adalah dengan cara
menentukan harga yang tepat untuk suatu produk. Harga yang tepat adalah
harga yang sesuai dengan kualitas produk suatu barang, sesuai dengan
persepsi nilai dari konsumen, dan harga tersebut dapat memberikan kepuasan
pada konsumen. Menetapkan harga terlalu tinggi akan menyebabkan
penjualan akan menurun, namun jika harga terlalu rendah akan mengurangi
keuntungan yang diperoleh organisasi perusahaan atau merugikan
perusahaan.Maka dari itu diperlukan kecermatan dalam menentukan harga
suatu produk dengan mempertimbangkan beberapa faktor.
Sasaran dari setiap bisnis adalah menghantarkan nilai pelanggan untuk
menghasilkan laba, atau keuntungan jadi dalam ekonomi yang sangat
kompetitif, dengan semakin banyaknya pembeli rasional yang dihadapkan
dengan segudang pilihan, perusahaan hanya dapat meraih kemenangan dengan
melakukan proses penghantaran nilai yang bagus serta memilih, menyediakan,
dan mengomunikasikan nilai yang unggul. Perusahaan mengomunikasikan
nilai unggul yang dimiliki melalui produk yang dipasarkan dan diperkenalkan
perusahaan ke perusahaan , dimana produk tersebut memiliki kualitas yang
lebih baik dan dapat menarik perhatian konsumen juga sesuai dengan
keinginan konsumen atau pelanggan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu pricing ?

2. Apa itu diskriminasi harga?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui apa itu pricing.

2. Untuk mengetahui apa itu diskriminasi harga.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Penentuan Harga (pricing)

1. Pengertian Pricing
Penetapan harga adalah suatu proses untuk menentukan seberapa besar
pendapatan yang akan diperoleh atau diterima oleh perusahan dari produk atau
jasa yang di hasilkan.
Harga dan penetapan harga adalah suatu proses yang harus dilakukan oleh
perusahaan untuk memberikan nilai suatu produk atau jasa dengan
mengkalkulasikan terlebih dahulu segala macam biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh keuntungan serta mempertimbangkan faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan selain harga.

2. Tujuan Penetapan Harga


Dalam strategi penentuan harga, manajer harus menetapkan dulu tujuan
penetapannya. Tujua ini berasa dari perusahaan itu sendiri yang selalu berusaha
menetapkan harga barang dan jasa setetpat mungkin . Oleh karena itu, tinjauan
kita disini berawal dari segi manajemen perusahaan yang mempunyai kepentingan
dengan masalah penetapan harga.
Keputusan untuk menetapkan harga sering pula melibatkan kepentingan pimpinan
puncak terutama untuk produk baru. Penentuan ingkat harga tersebut biasanya
dilakukan dengan mengadakan beberapa perubahan untuk menguji pasarnya,. Jika
pasarnya menerima penawaran tersebut, berarti harga itu sudah sesuai . Tetapi jika
mereka menolak maka harga tersebut perlu diubahsecepatnya. Disini kita perlu
meninjau tentang apa yang menjadi tujuan bagi penjual dlam menetapkan harga
produknya. Tujuan-tujuan tersebut adalah:
1. Memaksimalkan Laba
2. Meraih Pangsa Pasar
3. Return On Investment (ROI) / Pengembalian Modal Usaha
4. Mempertahankan Pangsa Pasar
5. Tujuan Stabilisasi Harga
6. Menjaga Kelangsungan Hidup Perusahaan

3. Metode Penetapan Harga


Pemasar dapat menghadapi dua kendala dalam penetapan harga, yaitu:
(a)kompleksitas persoalan yang ada dan (b) informasi yang tidak lengkap,
khususnya tentang permintaan dan biaya. Adanya dua kendala tersebut pemasar
berusaha menyederhanakan perhitungannya. Metode-metode penetapan harga
yang dimaksud adalah:
a. Penetapan harga yang berorientasi pada biaya;
b. Penetapan harga yang berorientasi pada persaingan;
c. Penetapan harga yang berorientasi pada permintaan atau pelanggan.
a. Metode penetapan harga yang berorientasi pada biaya

Ada beberapa macam metode penetapan harga yang berorientasi pada biaya,
seperti:
1) Metode penetapan harga mark-up atau cost-plus
Metode penetapan harga yang dipandang paling sederhana dan paling banyak
digunakan adalah dengan menambahkan sejumlah kenaikan (mark-up) pada biaya
produk. Metode semacam ini disebut metode penentapan harga mark-up (mark-up
pricing) atau cost-plus (cost-plus pricing). Mark-up merupakan jumlah rupiah
yang ditambahkan pada biaya dari suatu produk untuk menghasilkan harga jual.
Mark-up tersebut diteteapkan dengan maksud untuk menutup biaya
overhead(biaya tidak langsung) dan laba bagi perusahaan. Dengan demikian akan
kita dapatkan sejumlah rupiah sebagai harga jual(lihat rumus berikut).

Harga Jual = Biaya Produk + Mark Up


= Biaya Produk + (% x Biaya Produk)
Disini, harga jual ditentukan dari biaya dibagi dengan satu dikurangi presentase
mark-up(lihat rumus berikut).
Harga Jual = Biaya
(1-% Mark Up)

Dari tinjauan yang praktis ini kita menemukan sedikit perbedaan antara mark-up
yang didasarkan pada biaya (MUC, mark-up on sales price). Untuk mendapatkan
harga jual yang sama, mark-up yang ditentukan atas dasar biaya tidak sam
besarnya dengan mark-up yang didasarkan pada harga jual.

2) Metode penetapan harga rate-of-return atau target return


Kebijakan penetapan harga untuk mencapai tingkat pengembalian investasi (rate
of return on investment) merupakan kebijakan yang banyak dipakai oleh
perusahaan-perusahaan besar. Dua faktor utama untuk dapat dilaksanakannya
prosedur tersebut adalah:
a) Estimasi permintaan;
b) Penggunaan fasilitas;
Adapun berbagai masalah yang dihadapi dlam rate of return pricing ini adalah:
a) Pengestimasian penjualan yang dipakai untuk menentukan haraga meskipun
jumlah unit yang terjual itu sendiri merupakan fungsi harga.
b) Rate of return pricing ini dapat menimbulkan fluktuasi dalam keuntungan
karena jumlah penghasilan yang diterima lngsung dipengaruhi oleh estimasi
penjualan.
3) Metode penetapan harga break-even
Dalam break-even pricing kita dapat mengetahui tentang bagaimana satu-satuan
produk itu dijual pada harga tertentu untuk mengembalikan dana yang tertanam
dalam produk tersebut. Untuk memperoleh tingkat atau titik break-even (TBE)
dapatlah dipakai rumus berikut:
TBE = BTT
(Rp) 1 - BV
P
TBE = BTT
H – BVR

Dimana:
TBE = titik break-even
BTT = biaya tetap total
BV = biaya variabel
P = penjualan
H = harga jual per unit
BVR = biaya variabel rata-rata

4) Metode penetapan harga biaya variabel


Penetapan harga biaya variabel(variabel cost pricing) ini didasarkan pada suatu
ide bahwa biaya total tidak selalu harus ditutup untuk menjalankan kegiatan bisnis
yang menguntungkan. Sistem penetapan harga biaya variabel ini dapat dipakai
untuk menentukan harga minimum yang mampu ditawarkan.
B. Diskriminasi Harga
1. Pengertian Diskriminasi Harga
Diskriminasi harga berawal dari pemahaman bahwa adakalanya terbuka
kemungkinan kepada perusahaan untuk menjual barangnya di dalam dua pasar
(misalnya pasar dalam negeri dan luar negeri) yang berbeda sifatnya. Untuk
memaksimumkan keuntungannya perusahaan dapat menjalankan kebijakan
diskriminasi harga. (Sukirno, 2003)
Kebijakan harga oleh PLN yakni tarif dasar listrik per KwH ditetapkan lebih
rendah untuk sektor rumah tangga yang mengkonsumsi listrik lebih sedikit dari
pada yang mengkonsumsi listrik lebih banyak.
Diskriminasi harga (price discrimination) merupakan kebijakan mengenai
harga yang pada dasarnya menetapkan harga yang berbeda kepada konsumen
yang berbeda. Tujuan pokok dari kebijakan diskriminasi harga adalah untuk
menaikkan jumlah keuntungan optimal. Kebijaksanaan harga yang ditetapkan
pihak manajemen dalam bentuk harga yang berbeda di pasar satu dengan pasar
lainnya dengan tidak mengurangi kualitas produk yang dihasilkan.
Jadi, diskriminasi harga dapat diartikan sebagai kemampuan pelaku usaha
untuk menentukan harga pada barang dan jasa yang sama pada kualitas yang sama
pada konsumen yang berbeda. Perusahaan dapat melakukan modifikasi harga
untuk menyesuaikan perbedaan harga karena langganan, produk, maupun lokasi
dan waktu. Kondisi-kondisi yang harus dipenuhi untuk strategi ini yaitu:
a. Pasar dapat disegmentasikan dan perbedaan kapasitas permintaannya jelas.
b. Tidak akan terjadi transaksi jual beli antar segmen.
c. Pesaing tidak tertarik menjual produk pada segmen pasar tertentu.
d. Biaya diskriminasi harga tidak melebihi pendapatan yang ditimbulkan.
e. Perbedaan harga ini tidak mengurangi gairah membeli.
f. Tidak melanggar peraturan yang berlaku.

2 Teknik Diskriminasi Harga


Dalam implementasinya ada beberapa teknik diskriminasi harga,
yakni sebagai berikut:
a. Diskriminasi Harga dalam bentuk rabat (potongan)
Bentuk pertama dari Diskriminasi Harga terdiri dari rabat (potongan pembayaran)
yang dikenakan kepada penjual oleh pembeli tertentu yang tidak diberikan kepada
pembeli yang lain. Rabat dikatakan diskriminasi harga karena pembeli yang
mendapatkan rabat membayar harga yang lebih murah dibanding dengan pembeli
lain yang membeli barang yang sama.

Ada tiga kategori rabat, yaitu:


1) Quantity rebate (potongan harga berdasarkan volume kuantitas pembelian).
Catatan yang perlu digaris-bawahi adalah bahwa quantity rebate yang diberikan
kepada pembeli skala besar bukan terkategori sebagai diskriminasi harga tetapi
lebih efisiensi biaya.
2) Fidelity rebate.
Diskon yang ditawarkan kepada pembeli yang telah mengikatkan diri kepada
penjual sehingga rabat diberikan baik dalam volume yang besar ataupun kecil.
Fidelity rebate umumnya dinilai sebagai strategi yang ditujukan untuk mencegah
kompetitor berkembang.
3) Target rebate
Rabat yang diberikan kepada counterpart bisnis yang target penjualannya lebih
dari periode-periode sebelumnya.
b. Selective Price Cuts
Dimana penjual memotong harga secara selektif pada pembeli tertentu pada
segmen pasar tertentu yang tidak diberikan pada pembeli di segmen pasar lainnya.
Potongan harga selektif ini biasanya diberikan kepada pembeli di pasar
berpeluang tinggi beralih ke kompetitor lain. tetapi bagi pembeli lainnya di pasar
yang berbeda tetap dikenakan harga yang lebih tinggi.
c. Tied and Bundled Pricing
Suatu perusahaan menjual dengan harga murah jika membeli dua barang dalam
satu paket dibanding jika pembeli hanya membeli dua barang secara individual.
BAB III
KESIMPULAN
1. Penetapan harga adalah suatu proses untuk menentukan seberapa besar
pendapatan yang akan diperoleh atau diterima oleh perusahan dari produk atau
jasa yang di hasilkan.
2. Diskriminasi harga (price discrimination) merupakan kebijakan mengenai
harga yang pada dasarnya menetapkan harga yang berbeda kepada konsumen
yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Basu Swastha Dharmmesta, S.E., M.B.A. 2014. Strategi Penetapan Harga.
BPFE: Yogyakarta.
Hayati, Yetty Husnul dan Hakim, Abdul Lukman. 2015. Pengaruh Diskriminasi
Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Kartu Perdana IM3 Pada
PT. Nusapro Telemedia Persada Bogor. JIMFE Vol. 1 No. 2.
Universitas Pakuan.
Secapramana, Verina. 2000. Model Dalam Strategi Penetapan Harga. Unitas
vol. 9, no. 1. Universitas Surabaya. Surabaya.
Wahdi Suardi. 2019. Modul Ekonomi Manajerial. Universitas Islam Nusantara.
Bandung.

Anda mungkin juga menyukai