Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TUTORIAL KE-3

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Nama Mata Kuliah : Studi Kelayakan Bisnis


Kode Mata Kuliah : EKMA 4311
Jumlah sks : 3 sks

Status Pengembangan : Baru/Revisi*


Tahun Pengembangan : 2022
Edisi Ke- : Studi Kelayakan Bisnis

No Tugas Tutorial
1 Jelaskan bagaimana peran lembaga pemerintah/swasta terhadap proses
pelaksanaan AMDAL suatu proyek !
Setiap proyek yang akan dilaksanakan, sesuai dengan peraturan yang berlaku
harus diawali dengan studi mengenai dampak lingkungan (AMDAL), baru
kemudian apabila dari hasil studi AMDAL tersebut gagasan proyek dinyatakan
feasible untuk dilaksanakan maka langkah berikutnya adalah melakukan studi
lebih lanjut di bidang-bidang lain, seperti bidang teknik, sosial, dan ekonomi.
Pihak yang berkepentingan langsung dengan AMDAL adalah:
1) Pemerintah yang ingin memastikan terselenggaranya pembangunan yang
berkelanjutan dan tidak mengorbankan lingkungan;
2) Pengusaha/sponsor (selanjutnya disebut sebagai pemrakarsa atau proponen)
yang ingin memastikan rencana usaha atau kegiatannya dapat beroperasi karena
layak lingkungan;
3) Masyarakat sebagai kelompok yang terpengaruh langsung dengan
keberadaan proyek. Dalam pelaksanaan, pihak-pihak yang terlibat langsung
dalam studi AMDAL adalah; Proponen atau pemrakarsa rencana usaha atau
kegiatan Konsultan, pihak pelaksana/penyusun studi AMDAL yang mewakili
proponen Instansi penanggung jawab adalah instansi pemerintah yang
membidangi usaha atau kegiatan yang bersangkutan, atau instansi yang
mendapat kewenangan dalam perizinan dari instansi yang membidangi usaha
atau kegiatan tersebut Penilai AMDAL atau Komisi AMDAL, terdiri dari
beberapa badan atau instansi di tingkat pusat maupun daerah yang bertugas
menilai dokumen AMDAL sebagai bahan pengambilan keputusan untuk
menetapkan kelayakan lingkungan sebuah rencana usaha atau kegiatan. Wakil
masyarakat termasuk Komisi AMDAL. Kelayakan berkredit Kelayakan
berkredit bertujuan untuk menilai tingkat kepercayaan bank atau lembaga
keuangan lain atau kreditor terhadap kemampuan dan kemauan debitur (calon
nasabah) atau sponsor proyek untuk memenuhi kewajibannya, yaitu
kemampuan untuk mengembalikan pinjaman yang diberikan kepadanya. Dalam
praktik, cara yang sering dipakai untuk mengetahui kemampuan dan kemauan
calon debitur, antara lain melalui informasi bank, informasi usaha, relasi
dagang, keluarga, kelompok, dan penilaian atas jaminan yang dapat disediakan.
Kepantasan manajemen Perlu dinilai pantas tidaknya kualitas individu atau latar
belakang dari calon debitur atau sponsor proyek untuk dapat melaksanakan
proyek yang bersangkutan. Penilaian tersebut meliputi struktur organisasi
perusahaan / proyek dan kapabilitas dari orang-orang yang akan menduduki
jabatan pimpinan (key personnel). Ada beberapa hal yang perlu dinilai dalam
struktur organisasi, antara lain kelengkapannya, keseimbangan antarunit,
hubungan dan koordinasi, kemampuan jangkauan pengendalian (span of
control), dan jumlah tenaga kerja untuk tiap-tiap unit atau bagian. Sementara
itu, penilaian kapabilitas key personel mencakup kemampuan manajerial tiap-
tiap orang yang akan menduduki pimpinan bidang, misalnya bidang pemasaran,
umum atau personalia, keuangan, produksi. Kemampuan manajerial tersebut
dinilai dengan mengetahui pendidikan formalnya, pengalaman, pengetahuan,
dan keterampilan, kondisi fisik, dan sebagainya. ...

2 Dalam proses pembangunan proyek nasional dan daerah di Indonesia dilakukan


Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbang) yang
dilakukan oleh BAPPENAS/BAPPEDA baik tingkat pusat maupun tingkat
daerah untuk menentukan agar proyek nasional dan daerah berjalan dengan
baik sesuai dengan keinginan masyarakat.
a. a. Jelaskan pendekatan mana yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia
merencakana pembangunan suatu proyek melalui Musrenbang.
b. Pendekatan perencanaan yang digunakan oleh pemerintah Indonesia dalam
merencanakan pembangunan suatu proyek melalui Musrenbag yaitu
Pendekatan Bawah-Atas (BottomUp), karena perencanaan dilakukan dengan
cara pemimpin puncak memberikan gambaran situasi dan kondisi yang
dihadapi perusahaan, termasuk misi, tujuan, sasaran, dan sumber daya yang
dimiliki. Kemudian memberikan wewenang kepada manajemen tingkat bawah
untuk membuat perencanaan.
c. b. Dari beberapa pendekatan perencanaan proyek pembangunan, pendekatan
perencanaan yang mana yang terbaik menurut anda.
d. Menurut saya, pendekatan perencanaan proyek pembagungan yang terbaik
adalah pendekatan campuran, karena dalam pendekatan campuran pemimpin
memberikan petunjuk perencanaan secara garis besar sedangkan perencanaan
detailnya dengan tatap mematuhi aturan yang ada. Pendekatan campuran juga
merupakan pendekatan yang paling sering digunakan oleh perusahaan.
3 Dalam analisis dan penilaian penentuan suatu proyek sering dijumpai istilah
sponsor proyek yang berlaku sebagai penyandang dana dan sponsor ini akan
terlibat secara langsung atau tidak langsung dalam suatu proyek.
Jelaskan penilaian aspek-aspek manajemen yang harus dilakukan oleh kreditur
untuk menilai layak atau tidaknya suatu proyek!
e. Penilaian aspek manajemen yang harus dilakukan oleh kreditur meliputi:
f. a. Identitas ponsor proyek Sebuah proyek bisa berupa individu atau badan
hukum. Jika sponsor proyek adalah individu atau orang maka hal-hal yang
perlu diteliti adalah keterangan pribadinya, latar belakang pendidikan dan
pengalaman, kewarganegaraan (jika diperlukan), hubungan keluarga (jika lebih
dari satu orang), kegiatan usaha di tempat lain, hubungan yang pernah
dilakukan dengan Bank atau Lembaga Keuangan lainnya, hubungan yang
bersangkutan dengan proyek, dan reputasinya. Sedangkan jika sponsor proyek
adalah perusahaan, perlu diketahui status hukumnya, struktur permodalannya,
pemegang saham, pimpinan, dan kelompok perusahaan (jika ada).
g. b. Keikutsertaan dalam proyek dan motivasinya
h. c. Keterlibatan seseorang atau suatu perusahaan dalam suatu proyek dapat
disebabkan oleh berbagai faktor, misalnya ikut dalam partisipasi modal,
persiapan proyek atau pembangunan fisik, pelaksanaan manajemen,
memberikan paten dan royalties, dan ikut memberikan jaminan tambahan
(dalam hubungan dengan pinjaman bank). Alasan atau motivasi keterlibatan
sponsor proyek, antara lain ingin memanfaatkan modal yang ingin dimilikinya,
ingin mewujudkan suatu gagasan produksi, melihat adanya potensi pasar,
menperluas usaha dengan melakukan integrasi, misalnya suatu konsultan ingin
mendirikan kontraktor.
i. d. Kualitas individu Kualitas individu yang dimaksud adalah keterampilan
manajemen, kepemimpinan, sifat pembawaan, kemampuan bergaul dan bekerja
sama serta kondisi fisik dan mental, kesehatan, usia.
j. e. Hasil yang dicapai di masa lalu Ketajaman analisis terhadap kemampuan
sponsor proyek (baik individu maupun perusahaan) sangat dibantu dan
dipengaruhi oleh adanya data dan informasi mengenai hasilhasil yang pernah
dicapai oleh individu atau perusahaan tersebut. Cara-cara yang sering dilakukan
pada perluasan ialah dengan melakukan analisis keuangan terahadap neraca,
laporan laba-rugi, dan laporan keuangan lain dari perusahaan yang
bersangkutan. Apabila sponsor adalah individu, perlu diketahui past
performance individu yang menjalankan kegiatan tersebut.
k. f. Kelayakan berkredit Kelayakan berkredit bertujuan untuk menilai tingkat
kepercayaan bank atau lembaga keuangan lain atau kreditor terhadap
kemampuan dan kemauan debitur (calon nasabah) atau sponsor proyek untuk
memenuhi kewajibannya, yaitu kemampuan untuk mengembalikan pinjaman
yang diberikan kepadanya. Dalam praktik, cara yang sering dipakai untuk
mengetahui kemampuan dan kemauan calon debitur, antara lain melalui
informasi bank, informasi usaha, relasi dagang, keluarga, kelompok, dan
penilaian atas jaminan yang dapat disediakan. Kepantasan manajemen Perlu
dinilai pantas tidaknya kualitas individu atau latar belakang dari calon debitur
atau sponsor proyek untuk dapat melaksanakan proyek yang bersangkutan.
Penilaian tersebut meliputi struktur organisasi perusahaan / proyek dan
kapabilitas dari orang-orang yang akan menduduki jabatan pimpinan (key
personnel). Ada beberapa hal yang perlu dinilai dalam struktur organisasi,
antara lain kelengkapannya, keseimbangan antarunit, hubungan dan koordinasi,
kemampuan jangkauan pengendalian (span of control), dan jumlah tenaga kerja
untuk tiap-tiap unit atau bagian. Sementara itu, penilaian kapabilitas key
personel mencakup kemampuan manajerial tiap-tiap orang yang akan
menduduki pimpinan bidang, misalnya bidang pemasaran, umum atau
personalia, keuangan, produksi. Kemampuan manajerial tersebut dinilai dengan
mengetahui pendidikan formalnya, pengalaman, pengetahuan, dan
keterampilan, kondisi fisik, dan sebagainya. ...

Sumber BMP 4311


https://www.coursehero.com/

* coret yang tidak sesuai

Anda mungkin juga menyukai