Anda di halaman 1dari 4

DISKUSI 1

MANAJEMN KUALITAS
SOAL :
Silahkan Anda berikan tanggapan tentang:
1. Beberapa konsep yang dapat digunakan untuk menerapkan prinsip-prinsip kualitas pada
perusahaan manufaktur dan layanan

2. Macam biaya kualitas  yaitu biaya untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan
biaya yang harus dikeluarkan karena menghasilkan produk cacat. Menurut Russel dan
Taylor (2011),
Anda harus memberikan tanggapan masing masing, jangan mengulangi/ mengcopy tanggapan
teman sebelumnya, jika anda sependapat dengan teman yang sebelumnya cukup menanggapi
dengan setuju dan berikan alasannya begitu juga sebaliknya jika anda tidak setuju.
Lengkapi juga dengan sumber bacaan anda/referensi dalam memberikan jawabannya.
Utamakan untuk  menggunakan dan membaca Modul Manajemen Operasi Jasa EKMA 4265 
Salam
Tutor

JAWABAN :
1. Kualitas merupakan kesesuaian dengan standar yang ditetapkan organisasi atau
perusahaan dan kesesuaian dengan permintaan atau keinginan pelanggan. Kualitas
produk maupun layanan harus selalu diperbaiki dan selalu ditingkatkan standarnya.
Kualitaas harus menyeluruh, baik produk maupun prosesnya, dimulai dengan kualitas
bahan baku dan peralatan yang digunakan, kualitas proses produksi, hingga kualitas
barang jadi dan kualitas penyampaian produk atau layanan kepada pelanggan.
Kualitas juga sangat penting, karena dapat meningkatkan reputasi perusahan, semakin
kualitasnya bagus reputasi perusahan akan semakin meningkat.
Dari penjelasan diatas ini ada 6 konsep yang dapat digunakan untuk menerapkan prinsip-
prinsip kualitas pada perusahan manufaktur maupun jasa, yaitu :
1) Kepemimpinan, untuk menyusun tujuan dan arah pendirian organisasi, serta
menciptakan dan mempertahankan lingkungan internal, dimana orang-orang
menjadi terlibat dalam pencapaian sasaran organisasi atau perusahaan. Pemimpian
sangat dibutuhkan dalam mengadakan perbaikan atau perubahan. sementara
kualitas bukan semata-mata merupakan gaya pemimpin, tetepi sistem kualitas
akan berjalan bila ada dukungan dan partisipasi pimpinan dan anak buah.
2) Pendekatan yang berdasarkan fakta untuk membuat keputusan, keputusan dan
tindakan yang efektif pasti didasarkan pada analisis data dan informasi. Karna
kualitas uang berhubungan dengan data harus mencakup kebutuhan konsumen
dan seluruh staf, pengendalian proses, pengukuran kinerja dan nilai-nilai yang
akan dirubah, data yang baik dan dapat dipercaya, konsisten, standar,terbaru,
akurat, tepat pada waktunya, dan selalu siap tersedia.
3) Keterlibatan semua pihak, yang dimaksud dengan keterlibatan semua pihak yaitu
semua yang terlibat dalam penyelenggaraan organisasi atau perusahan harus
terlibat secara penuh, bagi keuntungan perusahan, mulai dari staff, pimpinan,
karyawan dan administrator yang merupakan aset yang menghasilkan dan
mempertahankan modal intelektual manakala kualitas produk atau jasa yang
dihasilkan
4) Pendekatan proses, proses produksi atau operasional jasa akan tercapai dengan
lebih efesien bila hubungan antara kegiatan dan prosesnya dikelola sebagai suatu
sistem terpadu
5) Perbaikan terus menerus dan berkesinambungan (Continuous Improvement),
proses dan hasil harus merupakan sasaran organisasi atau perusahan yang bersifat
permanen. Perbaikan, terutama dalam sistem kualitas, meliputi dua kriteria yaitu
hasil terus menerus meningkat dan biaya secara terus menerus menurun dan
berdasarkan teori Edward Demin, proses harus stabil sebelum diadakan
perbaikan.

2. Dalam paradigma baru dikatakan bahwa quality has no cost yang berarti kualitas tidak
memerlukan biaya. Artinya, untuk membuat suatu produk yang berkualitas perusahan
dapat melakukannya dengan cara menghilangkan segala bentuk pemborosan yang
biasanya pemborosan ini disebabkan karena perusahan menghasilkan produk yang
ternyata cacat sehingga harus diadakan perbaikan atau harus dibuang.
Ada dua golongan besar biaya kualitas yaitu biaya untuk menghasilkan produk yang
berkualiatas dan biaya yang harus dikeluarkan karena menghasilkan produk cacat.
Menurut Russel dan Taylor (2011), secara keseluruhan, biaya kualitas tersebut meliputi:
1. Biaya untuk menghasilkan produk yang berkualitas (Cost of achieving good quality)
yaitu biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk membuat produk yang berkualitas
sesuai dengan keingan pelanggan, meliputi:
a. Biaya Pencegahan (Prevention Costs) yaitu biaya untuk mencegah kerusakan atau
kecacatan produk yang terdiri atas:
1) Biaya Perencanaan Kualitas (Quality  Planning Costs)  biaya yang harus
dikeluarkan untuk membuat perencanaan akan produk yang baik yang
akan dihasilkan
2) Biaya Perencanaan Produksi (Production Design Costs) yaitu biaya yang
harus dikeluarkan untuk merancang produk sehingga produk yang
dihasilkan benar-benar berkualitas
3) Biaya Pemrosesan (Process Costs) yaitu biaya yang harus dikeluarkan
untuk dapat menjalankan proses produksi sehingga menghasilkan produk
yang berkualitas
4) Biaya Pelatihan (Training Costs)  yaitu biaya yang harus dikeluarkan
untuk mengadakan pelatihan bagi karyawan sehingga karyawan
bertanggung jawab untuk selalu membuat produk yang baik
5) Biaya Informasi dan kualitas produk yang diharapkan pelanggan
(Information Costs) yaitu biaya yang harus dikeluarkan untuk mengadakan
survey pelanggan tentang kualitas produk yang diharapkan pelanggan

b. Biaya Penilaian  (Appraisal  Costs)  yaitu biaya yang harus dikeluarkan untuk
mengadakan pengujian terhadap produk  yang dihasilkan meliputi:
1) Biaya untuk mengajukan inspeksi dan pengujian  (Inspection And
Testing Costs)  yaitu biaya yang harus dikeluarkan untuk mengadakan
pengujian terhadap produk yang dihasilkan
2) Biaya Peralatan (Test Equiment Costs) yaitu biaya yang harus
dikeluarkan untuk pengadaan alat untuk pengujian terhadap kualitas
produk
3) Biaya Operator (Operator Costs)  biaya yang dikeluarkan untuk
memberikan  upah pada Orang yang bertanggung jawab dalam
pengendalian kualitas

2. Biaya yang harus dikeluarkan karena perusahaan menghasilkan produk cacat (Cost Of
Poor Quality) meliputi:
a. Biaya Kegagalan Internal (Internal Failure Costs)  yaitu biaya yang harus
dikeluarkan karena perusahaan telah menghasilkan produk yang cacat, tetapi
cacat produk tersebut telah diketahui sebelum produk tersebut sampai kepada
pelanggan titik biaya ini meliputi:
1) Biaya karena karus dibuang (Scrap Costs)  biaya yang telah
dikeluarkan perusahaan tetapi produk yang dihasilkan ternyata produk
cacat sehingga harus dibuang dan adanya biaya untuk membuang
produk tersebut
2) Biaya Pengerjaan (Rework Costs)  yaitu biaya untuk memperbaiki
produk yang cacat
3) Biaya Kegagalan Proses (Process Failure Costs) yaitu biaya yang
harus dikeluarkan dalam proses produksi tetapi ternyata produk yang
dihasilkan adalah produk cacat
4) Biaya yang harus dikeluarkan karena proses produksi tidak dapat
berjalan sebagaimana mestinya (Process Downtime Costs)
5) Biaya yang harus dikeluarkan Karena perusahaan terpaksa harus
menjual produk di bawah harga patokannya karena produk yang
dihasilkan cacat (Price-Downgrading Costs)
b. Biaya Kegagalan Eksternal (Eksternal Fairule  Costs) yaitu biaya yang harus
dikeluarkan karena menghasilkan produk cacat dan produk ini telah diterima
oleh konsumen meliputi:
1) Biaya untuk memberikan layanan terhadap keluhan pelanggan
(Customer  Complain Cost)
2) Biaya yang harus dikeluarkan karena produk yang telah disampaikan
kepada konsumen dikembalikan karena produk tersebut cacat (Product
Return Costs)
3) Biaya yang harus dikeluarkan untuk menangani tuntutan konsumen
terhadap adanya jaminan kualitas produk (Warranty Claims Costs)
4) Biaya yang harus dikeluarkan karena perusahaan harus memberi
jaminan atau garansi bagi konsumen bahwa produk yang dihasilkan
adalah baik (Product Liability Costs)
5) Biaya yang harus dikeluarkan Karena perusahaan tidak dipercaya oleh
konsumen sehingga tidak mau lagi membeli produk ke perusahaan
tersebut (Lost Sales Costs)

Sumber : Modul Manajemen Kualitas EKMA4265 Hal, 1.15-1.24

Anda mungkin juga menyukai