Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH ANALISIS PERHITUNGAN

HARGA POKOK PRODUKSI DAN

HARGA POKOK PENJUALAN BAKSO

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester

Akuntansi Biaya

Disusun Oleh :

Nama : Aristivana Dita Yunara

NIM : B.131.19.0378

Kelas : Akuntansi Biaya Sabtu N.3.6 20.00 WIB Kelas C

Dosen Pengampu : Moeljono, S.E, Msi, MM

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI S-1 EKONOMI MANAJEMEN

UNIVERSITAS SEMARANG

TAHUN 2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
hidayah, serta karunia-nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan juga
memenuhi tugas guna memenuhi tugas Ujian Tengah Semester makalah Akuntansi Biaya
“ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN HARGA POKOK
PENJUALAN BAKSO” ini dengan tepat waktu.

Diharapkan makalah ini juga dapat memberikan informasi juga berguna sebagai
referensi makalah perhitungan harga pokok pada akuntansi biaya. Saya juga menyadari
adanya kekurangan pada makalah ini, juga masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat saya butuhkan dan selalu saya harapkan
guna menyempurnakan makalah ini. Saya juga berterima kasih kepada segala pihak yang
sudah memberikan masukan terhadap makalah ini. Tidak lupa saya ucapkan kepada Dosen
Pembimbing dan teman – teman yang telah memberikan dukungan. Dan semoga makalah
ini dapat memberikan referensi kepada pembaca maupun kepada banyak pihak.

Semarang, 4 November 2020

Aristivana Dita Yunara

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................................1

KATA PENGANTAR..........................................................................................................2

DAFTAR ISI.........................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................5

1.1 Latar Belakang.................................................................................................................5


1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................6
1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................................6
1.4 Manfaat Penulisan............................................................................................................7

BAB II LANDASAN TEORI..............................................................................................8

2.1 Harga Pokok Produksi (HPP).......................................................................................8

A. Definisi Harga Pokok Produksi.................................................................................8


B. Unsur – Unsur Harga Pokok Produksi.......................................................................9
C. Metode Penentuan Harga Pokok Produksi..............................................................10
D. Manfaat Penentuan Harga Pokok Produksi.............................................................13
E. Cara Menghitung Harga Pokok Produksi................................................................15

2.2 Harga Pokok Penjualan..............................................................................................16

A. Definisi Harga Penjualan.........................................................................................16


B. Tujuan Dan Manfaat Penentuan Harga Penjualan...................................................16
C. Metode Penentuan Harga Penjualan........................................................................17

BAB III PEMBAHASAN TEORI....................................................................................19

A. Sejarah Singkat Perkembangan Bakso.....................................................................19


B. Cara Pembuatan Dan Proses Pembuatan Bakso......................................................20

3
C. Perhitungan Harga Pokok Produksi dan Harga Penjualan Pada Bakso...................22

BAB IV PENUTUP............................................................................................................27

3.1
Kesimpulan..........................................................................................................................27

3.2
Saran....................................................................................................................................28

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................29

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Sistem akuntansi biaya adalah suatu metode dan prosedur untuk mencatat dan
melaporkan informasi dan kondisi keuangan yang dibutuhkan untuk disediakan bagi
manajemen perusahaan atau organisasi bisnis.[1] Sistem akuntansi yang diterapkan
dalam perusahaan besar sangat kompleks. Kompleksitas sistem tersebut disebabkan
oleh kekhususan dari sistem yang dirancang untuk suatu organisasi bisnis sebagai
akibat dari adanya perbedaan kebutuhan akan informasi oleh manajer, bentuk dan jalan
transaksi laporan keuangan. Sistem akuntansi terdiri atas dokumen bukti transaksi,
alat-alat pencatatan, laporan dan prosedur yang digunakan perusahaan untuk mencatat
transaksi-transaksi serta melaporkan hasilnya.

Rudianto

Akuntansi merupakan sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-


pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi suatu badan usaha.

Charles T. Horngren dan Walter T. Harrison

Akuntansi adalah sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis, memproses


data menjadi laporan, dan mengomunikasikan hasilnya kepada para pengambil
keputusan.

Menurut Mulyadi

Akuntasi Biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan


pengkajian biaya serta pembuatan dan penjualan produk atau jasa dengan cara-cara
tertentu dan penafsiran terhadapnya.

R.A Supriyono (2000:21)

Menurut R.A Supriyono, Akuntansi Biaya adalah salah satu cabang akuntansi
yang merupaka alay manajemen dalam memonitor dan menekan transaksi biaya secara
sistematis serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya.

5
Kholmi dan Yuningsih (2009:1)

Menurut Kholmi dan Yuningsih, Akuntansi Biaya adalah proses pelacakan,


pencatatan, pengalokasian, pelaporan serta analisis terhadap bermacam-macam biaya
yang berhubungan dengan aktifitas atau kegiatan dari suatu perusahaan atau organisasi
untuk menghasilkan barang dan jasa.

Bagi sebuah perusahaan atau produsen dibidang perdagangan,jasa, maupun industri


perhitungan dan penyusunan harga pokok sangat penting. Pengelompokkan biaya –
biaya menjadi harga pokok, sehingga dapat menentukan harga pokok jual atas produk
yang dipasarkan, dihasilkan, atau diperdagangkan. Harga pokok adalah jumlah
pengeluaran dan beban pada suatu produk, secara langsung maupun tidak langsung
dimana barang atau jasa itu dipergunakan. Harga pokok dapat dihitung jika ada
pengelompokkan terhadap biaya yang sudah dikeluarkan. Terdapat dua macam harga
pokok yang dapat dibedakan yaitu harga pokok produksi dan harga pokok penjualan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang yang saya sampaikan maka, terdapat beberapa rumusan
masalah yang dapat saya simpulkan antara lain :
1. Jelaskan definisi dari Harga Pokok Produksi!
2. Apa saja unsur yang terdapat di dalam Harga Pokok Produksi?
3. Metode apa saja yang dapat digunakan dalam menentukan Harga Pokok Produksi?
4. Manfaat penentuan dari Harga Pokok Produksi?
5. Bagaimana cara atau bagaimana rumus dari harga pokok Produksi?
6. Jelaskan definisi dari Harga Penjualan!
7. Apa saja metode yang dapat digunakan dalam Harga Penjualan?
8. Bagaimana sejarah singkat perkembangan dari Bakso?
9. Bagaimana cara dan proses pembuatan Bakso?
10. Bagaimana cara menghitung dan menentukan Harga Pokok Produksi (HPP) dan
Harga Penjualan pada Bakso?

1.3 TUJUAN PENULISAN


Tujuan penulisan makalah ini untuk menentukan Harga Pokok Produksi pada
Bakso.

6
1.4 MANFAAT PENULISAN
Manfaat Penulisan ini bagi perusahaan adalah bermanfaat untuk mengambil
keputusan dalam menentukan Harga Pokok Produksi. Bagi peneliti dapat menjadi
referensi Penulisan lainnya.

7
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 HARGA POKOK PRODUKSI (HPP)

A. DEFINISI HARGA POKOK PRODUKSI (HPP)

Bagi pelaku sebuah usaha, menentukan harga pokok produksi dan harga pokok
penjualan (HPP) sangat penting untuk dicermati. Sedangkan, bagi beberapa pebisnis
rintisan pemula untuk menentukan harga pokok produksi dan HPP mungkin masih
mengalami kesulitan. Kesulitan tersebut dibilang wajar, karena masalah perhitungan harga
pokok produksi dan HPP harus dilakukan secara detail dan teliti, yaitu Cara Menghitung
HPP disertai dengan Rumus Menghitung HPP itu sendiri.

Salah satu alasan mengapa harus mengetahui Cara Menghitung Harga Pokok Produksi
dan HPP adalah perlunya mengetahui taksiran atas penghitungan margin penjualan,
prediksi laba rugi dan lain-lain.

Berikut ini akan diulas lengkap mengenai Cara Menghitung Harga Pokok Produksi disertai
dengan Rumus Menghitung Harga Pokok Penjualan yang lebih mudah. Dengan tujuan
dapat membantu perhitungan Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok Penjualan (HPP)
agar pebisnis bisa mengetahui Cara Menghitung Biaya Produksi dan menghitung harga
pokok produksi dengan akurat.

PENGERTIAN HARGA POKOK PRODUKSI

Harga Pokok Produksi merupakan jumlah dari biaya-biaya yang dikeluarkan mulai
pada saat pengadaan bahan baku hingga proses akhir produk yang siap dijual. Lebih
mudahnya harga pokok produksi dapat dicerna dengan modal atau pengorbanan dalam
proses produksi berdasarkan nilai ganti pada saat pertukaran.

Harga pokok produksi mencakup semua biaya langsung maupun tidak langsung
dalam proses produksi barang atau jasa yang dijual. Untuk menentukan Harga Pokok
Penjualan (HPP) suatu barang atau jasa, maka perusahaan harus menentukan terlebih
dahulu harga pokok produksi.

PENGERTIAN HARGA POKOK PRODUKSI MENURUT PARA AHLI

8
Pengertian Harga Pokok Produksi
Menurut Bustami dan Nurlela (2010:49):
Kumpulan biaya produksi yang terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead pabrik ditambah persediaan produk dalam proses awal dan
dikurang persediaan produk dalam proses akhir. Harga pokok produksi terikat pada
periode waktu tertentu. Harga pokok produksi akan sama dengan biaya produksi apabila
tidak ada persediaan produk dalam proses awal dan akhir.

Sedangkan menurut Raiborn dan Kinney (2011:56):


“Total produksi biaya barang-barang yang telah selesai dikerjakan dan ditransfer ke
dalam persediaan barang jadi selama sebuah periode”.

Mulyadi (2015:14) menjelaskan bahwa:


Harga pokok produksi adalah semua biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu
barang atau jasa selama periode bersangkutan. Dengan kata lain, bahwa harga pokok
produksi merupakan biaya untuk memperoleh barang jadi yang siap jual.

B. UNSUR – UNSUR HARGA POKOK PRODUKSI (HPP)


Unsur-unsur yang harus diperhitungkan dalam penentuan harga pokok produk ada tiga.
Yaitu, biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan yang terakhir adalah
biaya overhead pabrik atau perusahaan. Ini dia penjelasan tentang ketiganya:

Harga pokok produksi merupakan salah satu perhitungan utama untuk menentukan
total harga pokok penjualan untuk perusahaan manufaktur.

Salah satu metode akuntansi standar untuk menghitung harga pokok yang akurat
adalah penggunaan 3 unsur dalam menentukan harga pokok produk. Ada tiga unsur biaya
utama yang termasuk dalam jadwal:

 bahan langsung yang digunakan,


 tenaga kerja langsung, dan
 biaya tidak langsung.

Biaya Bahan Baku Langsung

9
Empat angka sangat penting untuk perhitungan harga pokok produk dan mereka
mengandalkan sistem manajemen bahan baku untuk memiliki titik awal yang akurat. Ini
adalah:

 menghitung bahan baku,


 biaya bahan baku yang dibeli,
 total bahan baku yang ada di akhir periode, dan
 mengakhiri persediaan bahan baku.

Biaya Tenaga Kerja

Ini mungkin yang paling mudah dilacak. Praktik akuntansi standar dan catatan
penggajian memastikan bahwa ini adalah penghitungan yang mudah diperoleh. Namun, ini
harus mencakup tidak hanya upah langsung yang dibayarkan tetapi biaya manfaat yang
terkait dengan tenaga kerja yang terlibat dalam produksi.

Biaya Tidak Langsung / Overhead Manufaktur

Ini bisa menjadi informasi yang paling menantang untuk dikumpulkan. Biaya paralel
dengan biaya langsung meliputi:

 Bahan tidak langsung: dari perlengkapan kantor hingga bagian perbaikan untuk
peralatan pabrik.
 Tenaga kerja tidak langsung: sumber daya manusia, akuntansi, pembelian, personil
pemeliharaan fasilitas, manajemen.

Biaya overhead lainnya termasuk:

 Depresiasi bangunan pabrik


 Depresiasi peralatan pabrik
 Asuransi dan pajak pada setiap bangunan pabrik

C. METODE PENETUAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP)

Bagi suatu perusahaan, memperoleh laba merupakan tujuan utama untuk kelangsungan
hidup dan kemajuan perusahaan. Untuk memperoleh laba ada tiga faktor utama didalam
perusahaan yang harus diperhatikan, yaitu jumlah barang yang harus diproduksi, biaya

10
perunit untuk memproduksi dan harga jual perunit produk tersebut. Perusahaan perlu
mengkalkulasikan biaya produksi sebagai dasar perhitungan harga pokok produksi. Dalam
menentukan harga pokok produksi perusahaan dapat menggunakan dua metode yaitu full
costing dan variabel costing.

Dengan menentukan harga pokok produksi maka perusahaan dapat mengetahui biaya
produksi yang akan dikeluarkan, dan perusahaan dalam menentukan harga jual dari suatu
pesanan akan sesuai dengan biaya produksi yang telah dikeluarkan untuk memproduksi
pesanan tersebut. Dan laba yang diperoleh perusahaan dapat optimal karena harga jual
yang dibebankan kepada pemesan ditentukan oleh besarnya biaya produksi yang
dikeluarkan untuk memproduksi pesanan tersebut.

1. Full Costing

Full Costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang


memperhitungkan semua unsur biaya produksi kedalam harga pokok produksi yang terdiri
dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik, baik yang
berperilaku variabel maupun tetap ditambah dengan biaya nonproduksi (biaya pemasaran
dan biaya administrasi dan umum).

Penentuan Harga Pokok Produksi

2. Variabel Costing

11
Suatu metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan
biaya produksi variabel saja. Biaya variable adalah biaya yang berubah mengikuti
banyaknya barang yang diproduksi. Dikenal juga dengan istilah : direct costing.

Penentuan Harga Pokok Produksi

Perbedaan tersebut terletak pada perlakuan terhadap biaya produksi tetap, dan akan
mempunyai akibat pada:

1. Perhitungan harga pokok produksi dan,


2. Penyajian laporan laba-rugi.

Metode Full Costing

1. Biaya Overhead pabrik baik yang variabel maupun tetap, dibebankan kepada
produk atas dasar tarif yang ditentukan di muka pada kapasitas normal atau atas
dasar biaya overhead yang sesungguhnya.
2. Selisih BOP akan timbul apabila BOP yang dibebankan berbeda dengan BOP yang
sesungguh-ya terjadi.
3. Jika semua produk yang diolah dalam periode tersebut belum laku dijual, maka
pembebanan biaya overhead pabrik lebih atau kurang tsb digunakan untuk

12
mengurangi atau menambah harga pokok yang masih dalam persediaan (baik
produk dalam proses maupun produk jadi).
4. Metode ini akan menunda pembebanan biaya overhead pabrik tetap sebagai biaya
sampai saat produk yang bersangkutan dijual.

Variable Costing

1. Dalam kaitannya dengan produk yang belum laku dijual, BOP tetap tidak melekat
pada persediaan tersebut tetapi langsung dianggap sebagai biaya dalam periode
terjadinya.
2. Penundaan pembebanan suatu biaya hanya bermanfaat jika dengan penundaan
tersebut diharapkan dapat dihindari terjadinya biaya yang sama periode yang akan
datang.

D. MANFAAT PENENTUAN DAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP)

1. Menentukan harga jual produk.

Perusahaan yang berproduksi massa memproses produknya untuk memenuhi


persediaan di gudang. Dengan demikian biaya produksi dihitung untuk jangka waktu
tertentu untuk menghasilkan informasi biaya produksi per satuan produk. Dalam penetapan
harga jual produk, biaya produksi per unit merupakan salah satu informasi yang
dipertimbangkan di samping informasi biaya lain serta informasi nonbiaya.

Dari formula tersebut terlihat bahwa informasi taksiran biaya produksi per satuan
yang akan dikeluarkan untuk memproduksi produk dalam jangka waktu tertentu dipakai
sebagai salah satu dasar untuk menentukan harga jual per unit produk yang akan
dibebankan kepada pembeli. Untuk menaksir biaya produksi yang akan dikeluarkan dalam
memproduksi produk dalam jangka waktu tertentu perlu dihitung unsur-unsur biaya
berikut ini:

13
2. Memantau realisasi biaya produksi.
Jika rencana produksi untuk jangka waktu tertentu telah diputuskan untuk
dilaksanakan, manajemen memerlukan informasi biaya produksi yang sesungguhnya
dikeluarkan di dalam pelaksanaan rencana produksi tersebut. Oleh karena itu, akuntansi
biaya digunakan untuk mengumpulkan informasi biaya produksi yang dikeluarkan dalam
jangka waktu tertentu untuk memantau apakah proses produksi mengkonsumsi total biaya
produksi sesuai dengan yang diperhitungkan sebelumnya. Pengumpulan biaya produksi
untuk jangka waktu tertentu tersebut dilakukan dengan menggunakan metode harga pokok
proses. Perhitungan biaya produksi sesungguhnya yang dikeluarkan untuk jangka waktu
tertentu dilakukan dengan formula berikut ini:

3. Menghitung laba atau rugi periode tertentu


Untuk mengetahui apakah kegiatan produksi dan pemasaran perusahaan dalam
periode tertentu mampu menghasilkan laba bruto atau mengakibatkan rugi bruto,
manajemen memerlukan informasi biaya produksi yang telah dikeluarkan untuk
memproduksi produk dalam periode tertentu. informasi laba atau rugi bruto periodik
diperlukan untuk mengetahui kontribusi produk dalam menutup biaya nonproduksi dan
menghasilkan laba atau rugi. Oleh karena itu, metode harga pokok proses digunakan oleh
manajemen untuk mengumpulkan informasi biaya produksi yang sesungguhnya
dikeluarkan untuk periode tertentu guna menghasilkan informasi laba atau rugi bruto tiap
periode. Laba atau rugi bruto tiap periode dihitung sebagai berikut :

14
4. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang
disajikan dalam neraca.
Pada saat manajemen dituntut untuk membuat pertanggungjawaban keuangan periodik,
manajemen harus menyajikan laporan keuangan berupa neraca dan laporan rugi-laba. Di
dalam neraca, manajemen harus menyajikan harga pokok persediaan produk jadi dan harga
pokok produk yang pada tanggal neraca masih dalam proses. Untuk tujuan tersebut,
manajemen perlu menyelenggarakan catatan biaya produksi tiap periode. Berdasarkan
catatan biaya produksi tiap periode tersebut manajemen dapat menentukan biaya produksi
yang melekat pada produk jadi yang belum laku dijual pada tanggal neraca.

E. CARA MENGHITUNG HARGA POKOK PRODUKSI (HPP)

Ada empat tahap untuk menghitung harga pokok produksi yang bisa dipakai untuk
perhitungan harga pokok produksi.

Rumus untuk perhitungan diawali dengan menghitung bahan baku, biaya produksi,
persediaan barang dan harga pokok penjualan.

Berikut rumus yang bisa pakai sebagai metode atau cara menghitung suatu harga
pokok produksi, yaitu:

Tahap 1 – Menghitung Bahan Baku yang Digunakan

Rumus untuk menghitung bahan baku yang digunakan adalah sebagai berikut.

15
Saldo awal bahan baku + Pembelian bahan baku – Saldo akhir bahan baku = Bahan
baku yang digunakan

Tahap 2 – Menghitung Biaya Produksi

Rumus untuk menghitung biaya produksi adalah sebagai berikut.

Bahan baku yang digunakan + Biaya tenaga kerja langsung + Biaya overhead
produksi = Total biaya produksi

Tahap 3: Menentukan Harga Pokok Produksi

Ketika sudah melewati dua tahap diatas, selanjutnya kamu perlu menghitung harga
pokok produksinya. Rumus yang digunakan untuk menghitung harga pokok produksi
adalah sebagai berikut.
Total biaya produksi + Saldo awal persediaan barang dalam proses produksi – Saldo
akhir persediaan barang dalam proses produksi = Harga Pokok Produksi

2.2 HARGA POKOK PENJUALAN

A. DEFINISI HARGA POKOK PENJUALAN

Harga Pokok Penjualan, sebuah istilah yang banyak digunakan pada bidang
akuntansi dan pajak. Harga Pokok Penjualan atau HPP menggambarkan kisaran biaya
yang digunakan dalam setiap kegiatan produksi suatu barang atau jasa.

Biaya yang menjadi komponen HPP ini merupakan biaya-biaya langsung yang
selama proses produksi. Setiap perusahaan yang memproduksi barang atau jasa tentu harus
menghitung semua biaya yang keluar dalam proses produksinya.

Semua biaya tersebut menjadi harga dasar dalam setiap penjualan barang atau jasa
tersebut. Cara menghitung HPP tidak begitu rumit, tetapi pemilik usaha harus memiliki
ketelitian yang baik agar tidak ada komponen biaya yang terlewat dan tidak terhitung.

B . MANFAAT DAN TUJUAN PENENTUAN HARGA POKOK PENJUALAN

Tujuan menghitung Harga Pokok Penjualan

16
Dalam melakukan sesuatu, tentunya kita harus tahu tujuannya. Agar apa yang kita
kerjakan tidak sia-sia. Pun halnya ketika kamu akan menghitung harga pokok penjualan, ia
juga ada tujuannya loh.

Tujuan menghitung HPP adalah mengetahui besarnya biaya yang dikeluarkan


dalam produksi barang dan jasa. HPP merupakan salah satu komponen dalam laporan laba
rugi.

Manfaat Menghitung Harga Pokok Penjualan

Setelah mengetahui tujuannya, kamu juga perlu tahu nih manfaat dari perhitungan ini.
Beberapa manfaat lain dari perhitungan harga pokok penjualan diantarannya adalah
sebagai berikut:

 Dapat menghitung laba rugi


 Sebagai alat bantu menentukan realisasi biaya produksi
 Dan yang terakhir sebagai penentu harga jual barang

C . Komponen yang Digunakan dalam Cara Menghitung HPP

Persediaan Awal Barang Dagang

Persediaan awal barang dagang merupakan persediaan barang yang tersedia di awal
periode atau tahun buku berjalan. Saldo persediaan awal barang dagang bisa dilihat pada
neraca saldo periode berjalan atau neraca awal perusahaan, atau neraca tahun sebelumnya.

Persediaan Akhir Barang Dagang

Persediaan akhir barang dagang merupakan persediaan barang yang tersedia di


akhir periode, atau akhir tahun buku berjalan. Saldo persediaan ini biasanya diketahui pada
data penyesuaian perusahaan pada akhir periode.

Pembelian Bersih

Pembelian bersih merupakan seluruh pembelian barang dagang yang dilakukan


perusahaan, baik pembelian barang secara tunai maupun secara kredit. Ditambah juga

17
dengan biaya angkut pembelian dikurangi potongan pembelian dan retur pembelian yang
terjadi.

Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan Perusahaan Dagang

Selanjutnya, kita akan bahas cara menghitungnya. Adapun untuk mendapatkan


harga penjualan pokok dalam perusahaan dagang bisa menggunakan tahapan penghitungan
di bawah ini:

Menghitung Penjualan Bersih

Penjualan Bersih = Penjualan – (Retur Penjualan + Potongan Penjualan)

Ongkos Angkut Penjualan tidak termasuk dalam hitungan HPP dan menjadi biaya umum.

Menghitung Pembelian Bersih

Pembelian Bersih = (Pembelian + Ongkos Angkut Pembelian) – (Retur Pembelian


+ Potongan Pembelian)

Menghitung Persediaan Barang

Persediaan Barang = Persediaan Awal + Pembelian Bersih

Menghitung Harga Pokok Penjualan

Harga Pokok Penjualan = Persediaan Barang – Persediaan Akhir

18
BAB III
PEMBAHASAN TEORI

A . SEJARAH SINGKAT BAKSO

Bakso atau baso adalah jenis bola daging yang lazim ditemukan pada masakan
Indonesia.Bakso umumnya dibuat dari campuran daging sapi giling dan tepung tapioka,
akan tetapi ada juga bakso yang terbuat dari daging ayam, ikan, atau udang bahkan daging
kerbau. Dalam penyajiannya, bakso umumnya disajikan panas-panas dengan kuah kaldu
sapi bening, dicampur mi, bihun, taoge, tahu, terkadang telur dan ditaburi bawang goreng
dan seledri. Bakso sangat populer dan dapat ditemukan di seluruh Indonesia; dari gerobak
pedagang kaki lima hingga restoran besar. Berbagai jenis bakso sekarang banyak
ditawarkan dalam bentuk makanan beku yang dijual di pasar swalayan ataupun mal-mal.
Irisan bakso dapat juga dijadikan pelengkap jenis makanan lain seperti mi goreng, nasi
goreng, atau capcai.

Bakso dapat di temukan di banyak tempat di indonesia, mulai dari PKL hingga
restoran kelas atas. Bersamaan dengan soto,sate,dan siomay.Saat ini berbagai jenis bakso
siap masak tersedia sebagai makanan beku yang dijual di supermarket di indonesia.

Bakso memiliki akar dari seni kuliner Tionghoa-Indonesia. Hal ini ditunjukkan dari
istilah 'bakso' berasal dari kata Bak-So, awal abad ke-17 dari Fuzhou Chinna, dalam
Bahasa Hokkien yang secara harfiah berarti 'daging giling'. Karena kebanyakan penduduk
Indonesia adalah muslim, maka bakso lebih umum terbuat dari daging halal seperti daging
sapi, ikan, atau ayam. Kini, kebanyakan penjual bakso adalah orang Jawa dari Wonogiri
dan Malang. Tempat yang terkenal sebagai pusat bakso adalah Solo dan Malang yang
disebut Bakso Malang. Bakso Malang dan bakso Solo adalah masakan bakso dan disajikan
dengan khas Jawa. Bakso berasal dari Tiongkok tetapi berbeda dengan bakso Malang dan
Solo. Bakso Tiongkok biasanya terbuat dari babi atau makanan laut dan warnanya agak
kecoklatan serta bentuknya tidak bulat sekali. Sedangkan bakso Malang dan Solo terbuat
dari daging sapi, berwarna abu-abu dan bentuknya bulat sekali. Bakso Tiongkok biasanya
tidak disajikan dengan kuah melimpah berbeda dengan bakso Malang dan Solo yang
disajikan dengan kuah melimpah.

19
Bakso Solo merupakan usaha turun temurun dari Bakso Wonogiri, karena banyak anak
cucu yang menetap dan membuka usaha bakso di Kota Solo dan sekitarnya, terutama
daerah perkotaan yang letaknya begitu strategis di pinggir jalan raya.

B . CARA PEMBUATAN DAN PROSES PEMBUATAN BAKSO SAPI

Resep Bakso Sapi

Bahan:

 2000 gram daging sapi tanpa lemak


 8 butir telur
 250 gram es batu, hancurkan
 5 siung bawang putih, iris, goreng
 8-10 siung bawang putih, dihaluskan
 2 sendok teh baking soda
 3 sendok teh garam
 500 gram tepung tapioka
 Air dalam panci mendidih untuk bakso

Cara Membuat Bakso Sapi :

1. Potong daging agar daging mudah dihancurkan, lalu masukan daging sapi dalam
blender dan beri tambahan es batu setengahnya saja. Giling sampai halus.
2. Kemudian campur dengan bahan putih telur, bawang putih goreng, bawang putih,
garam dan sisa es batu. Selanjutnya haluskan bersama hingga halus.
3. Beri tambahan tepung tapioka, sagu tani dan baking soda dalam adonan yang telah
digiling tadi. Aduk adonan hingga lembut dan kalis.
4. Rebus air hingga mendidih, kemudian matikan api.
5. Selanjutnya ambil adonan bakso dan buat kepalan tangan lalu tekan jari hingga
campuran berada disela jempul dan jari telunjuk. Celupkan sendok dalam air dingin
lalu ambil bulatan adonan menggunakan sendok dan masukan dalam air panas.
6. Lakukan hingga adonan bakso habis, jika sudah nyalakan api.
7. Biarkan bakso mengambang dan perbesar api supaya bakso matang merata, jika
sudah maka angkat.
8. Angkat bakso dan masukan dalam air dingin, biarkan dingin dan tiriskan.
20
9. Bakso yang kenyal pun bisa segera digunakan.

Resep Kuah Bakso Sapi

Bakso identik dengan kuah panas yang gurih dan segar, oleh karena itu ketahui juga resep
dalam membuat kuah bakso. Kuah bakso yang segar dan enak akan membuat cita rasa
bakso semakin disukai. Langsung saja ini dia resep membuat kuah bakso :

Bahan dan bumbu kuah :

 500 gram tulang sapi


 5 batang daun bawang
 3 sendok makan bawang putih goreng, haluskan
 5 sendok teh kaldu sapi instan
 6 liter air
 3 sendok teh lada bubuk
 2 sendok teh gula pasir
 3 sendok makan bawang merah goreng, haluskan

Cara Membuat :

1. Panaskan air dalam panci, kemudian masukan bumbu kuah bakso serta tulang sapi
beri tambahan bumbu dan aduk hingga merata.
2. Didihkan kuah bakso sampai matang, kuah bakso pun siap untuk digunakan.

Bahan Tambahan bakso / Bahan pelengkap lainnya :

 Mie kuning
 Mie putih
 Cabe rawit
 Ketimun
 Kecap + Saus sambal
 Cuka
 Sayur sawi, seledri
 Minyak goreng

21
C . CARA MENGHITUNG HARGA POKOK PRODUKSI DAN HARGA
POKOK PENJUALAN

Penentuan Harga Pokok Produksi

a. Biaya Bahan Baku


Tabel Biaya Bahan Baku
NO Keterangan Harga ( Rp )
1 Daging Rp 320.000
2 Telur Rp 12.500
3 Es batu Rp 5.000
4 Bawang putih Rp 20.000
5 Bawang merah Rp 30.000
6 Baking soda Rp 5.500
7 Garam Rp 3.000
8 Tepung tapioka Rp 8.800
9 Tulang sapi Rp 43.500
10 Daun bawang, seledri, sawi Rp 13.500
11 Kaldu sapi Rp 9.500
12 Gula pasir Rp 6.500
13 Mie kuning Rp 21.000
14 Mie putih Rp 20.000
15 Cabe rawit Rp 8.000
16 Ketimun Rp 5.000
17 Kecap Rp 21.500
18 Saus sambal Rp 28.000
19 Cuka Rp 5.000
20 Minyak goreng Rp 12.000
21 Lada bubuk Rp 1.500
22 Biaya giling Rp 18.000
JUMLAH Rp 617.100

Tabel biaya peralatan

22
NO Keteranga Jumlah Harga Total Masa Penyusut
n Satuan pakai an (Rp)
(Rp) /Thn Perbulan Per
hari
1 Gerobak 1 450.000 450.000 6 8000 266
2 Kompor + 2 400.000 800.000 4 14.000 466
Gas
3 Panci bakso 1 250.000 250.000 2 15.000 500
4 Panci air 1 100.000 100.000 2 5.000 166
5 Baskom 1 10.000 10.000 2 450 15
besar
6 Wajan 1 35.000 35.000 1 2.900 96
7 Pisau 2 5.000 10.000 ½ 750 25
8 Talenan 1 5.000 5.000 1 417 14
9 Sendok 1 10.000 10.000 1 833 28
bakso
10 Wadah 5 8.000 40.000 1 1.500 50
bumbu
11 Rak 1 10.000 10.000 2 4.000 133
mangkok
12 Mangkok 20 4.000 80.000 2 12.000 400
13 Lap 5 1.000 5.000 ½ 300 10
14 Meja 3 50.000 150.000 2 3.333 111
15 Kursi 12 15.000 180.000 2 3.000 100
16 sendok 15 2.500 37.500 2 2.850 95
17 Garpu 10 2.500 25.000 2 1.800 60
18 Tempat 4 3.000 12.000 1 1.500 50
sendok
19 Gelas 10 5.500 55.000 2 5.550 185
20 Sedotan 50 2.500 25.000 1 bln 25.000 833
21 Tempat 4 10.000 40.000 1 1.560 52
tissu

23
22 Tempat 8 6.000 48.000 1 660 22
saus +
kecap
TOTAL Rp Rp Rp
2.329.500 110.403 3.677

Biaya lain – lain


NO Keterangan Perbulan (Rp) Perhari (Rp)
1 Biaya sewa tempat 400.000 13,333
2 Biaya listrik 80.000 2.666
3 Biaya air 85.000 2.833
4 Tenaga kerja 500.000 16.666
Total Rp 1.065.000 Rp 35.498

Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan metode Full Costing


NO keterangan Perhari (Rp)
1 Biaya bahan – bahan Rp 617.100
2 Biaya Overhead
Sewa tempat Rp 13.333
Listrik Rp 2.666
Biaya air Rp 2.833
Biaya tenaga kerja Rp 16.666
penyusutan Rp 3.677
TOTAL Rp 656.275

Hitungan HPP per satuan


Untuk jumlah bakso yang dihasilkan dengan bahan – bahan diatas kira – kira 45
porsi bakso dan laba yang diinginkan 25%.
HPP satuan = HPP total ÷ Jumlah mangkok bakso yang dihasilkan
= 656.275 ÷ 45
= Rp 14.583

Laba yang diinginkan = 25% x 14.583


= Rp 3.645

24
Harga jual = HPP Satuan + Laba
= Rp 14.583 + Rp 3.645
= Rp 18.228

Perhitungan metode Variable Costing

NO Keterangan Perbulan (Rp) Perhari (Rp)


1 Biaya listrik Rp 80.000 Rp 13.333
2 Biaya air Rp 85.000 Rp 2.666
3 Tenaga kerja Rp 500.000 Rp 2.833
Total Rp 665.000 Rp 18.832

HPP dengan metode Variable Costing

NO Keterangan Perhari (Rp)


1 Biaya bahan – bahan Rp 617.100
2 Biaya Overhead
Biaya listrik Rp 13.333
Biaya air Rp 2.666
Tenaga kerja Rp 2.833
TOTAL Rp 635.932

HPP Satuan = HPP total ÷ Jumlah bakso yang terjual

= 635.932 ÷ 45

= Rp 14.131

Laba yang diinginkan = 25%

= 25% x 14.131

= Rp 3.532

Harga jual = HPP Satuan + (Laba x HPP)

25
= Rp 14.131 + Rp 3.532
= Rp 17.663

Perbandingan HPP dengan metode Full Costing dengan metode Variable Costing
Keterangan Full Costing Variable Costing
Bahan baku Rp 617.100 Rp 617.100
Overhead Rp 39.175 Rp 18.832
HPP total Rp 656.275 Rp 635.932
HPP satuan Rp 14.583 Rp 14.131
Laba 25% Rp 3.645 Rp 3.532
HPP Per/ Rp 18.228 Rp 17.663
mangkok bakso

Harga Pokok Penjualan = Laba x Penjualan bakso


= Rp 3.645 x 45
= Rp 164.025 (keuntungan per 45 mangkok/hari)
Berdasarkan perhitungan Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok Penjualan
dengan perbedaan kedua cara perhitungan, maka laba yang diperoleh lebih besar
dengan metode Full Costing dikarenakan perbedaan biaya overhead.

26
BAB IV
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil makalah diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Perhitungan HPP terdapat unsur biaya bahan baku, biaya tenaga kerja,
biaya overhead.
2. Harga pokok produksi berperan dalam menetapkan harga jual bakso.
Contoh :HPP dari penjualan bakso dengan menggunakan metode full
costing adalah Rp 656.272 per harinya sedangkan HPP dari keuntungan
25% Rp 18.228 per mangkok.
HPP menggunakan metode Variable Costing adalah Rp 635.932 dengan
harga jual Rp 16.332 dari 25% keuntungannya.

3.2 SARAN
Dalam menentukan Harga Pokok Produksi maupun Harga Pokok Jual harus
memperhatikan dan melakukan perhitungan terhadap bahan baku, biaya tenaga kerja,
serta biaya overheadnya. Misalnya memperhatikan biaya produksi atau non produksi,
memilih bahan baku yang tepat, efisiensi tenaga kerja.

27
DAFTAR PUSTAKA
1. https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_akuntansi
2. https://www.pelajaran.co.id/2017/15/pengertian-akuntansi-biaya-menurut-para-
ahli-fungsi-dan-tujuan-akuntansi-biaya.html
3. https://www.kumpulanpengertian.com/2020/03/pengertian-harga-pokok-produksi-
menurut.html
4. https://cerdika.com/harga-pokok-produksi/
5. https://www.jojonomic.com/blog/harga-pokok-penjualan/
6. https://id.wikipedia.org/wiki/Bakso

28

Anda mungkin juga menyukai