Akuntansi Biaya
Disusun Oleh :
NIM : B.131.19.0378
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
TAHUN 2020/2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
hidayah, serta karunia-nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan juga
memenuhi tugas guna memenuhi tugas Ujian Tengah Semester makalah Akuntansi Biaya
“ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DAN HARGA POKOK
PENJUALAN BAKSO” ini dengan tepat waktu.
Diharapkan makalah ini juga dapat memberikan informasi juga berguna sebagai
referensi makalah perhitungan harga pokok pada akuntansi biaya. Saya juga menyadari
adanya kekurangan pada makalah ini, juga masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat saya butuhkan dan selalu saya harapkan
guna menyempurnakan makalah ini. Saya juga berterima kasih kepada segala pihak yang
sudah memberikan masukan terhadap makalah ini. Tidak lupa saya ucapkan kepada Dosen
Pembimbing dan teman – teman yang telah memberikan dukungan. Dan semoga makalah
ini dapat memberikan referensi kepada pembaca maupun kepada banyak pihak.
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................................1
KATA PENGANTAR..........................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................5
3
C. Perhitungan Harga Pokok Produksi dan Harga Penjualan Pada Bakso...................22
BAB IV PENUTUP............................................................................................................27
3.1
Kesimpulan..........................................................................................................................27
3.2
Saran....................................................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................29
4
BAB I
PENDAHULUAN
Rudianto
Menurut Mulyadi
Menurut R.A Supriyono, Akuntansi Biaya adalah salah satu cabang akuntansi
yang merupaka alay manajemen dalam memonitor dan menekan transaksi biaya secara
sistematis serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya.
5
Kholmi dan Yuningsih (2009:1)
6
1.4 MANFAAT PENULISAN
Manfaat Penulisan ini bagi perusahaan adalah bermanfaat untuk mengambil
keputusan dalam menentukan Harga Pokok Produksi. Bagi peneliti dapat menjadi
referensi Penulisan lainnya.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
Bagi pelaku sebuah usaha, menentukan harga pokok produksi dan harga pokok
penjualan (HPP) sangat penting untuk dicermati. Sedangkan, bagi beberapa pebisnis
rintisan pemula untuk menentukan harga pokok produksi dan HPP mungkin masih
mengalami kesulitan. Kesulitan tersebut dibilang wajar, karena masalah perhitungan harga
pokok produksi dan HPP harus dilakukan secara detail dan teliti, yaitu Cara Menghitung
HPP disertai dengan Rumus Menghitung HPP itu sendiri.
Salah satu alasan mengapa harus mengetahui Cara Menghitung Harga Pokok Produksi
dan HPP adalah perlunya mengetahui taksiran atas penghitungan margin penjualan,
prediksi laba rugi dan lain-lain.
Berikut ini akan diulas lengkap mengenai Cara Menghitung Harga Pokok Produksi disertai
dengan Rumus Menghitung Harga Pokok Penjualan yang lebih mudah. Dengan tujuan
dapat membantu perhitungan Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok Penjualan (HPP)
agar pebisnis bisa mengetahui Cara Menghitung Biaya Produksi dan menghitung harga
pokok produksi dengan akurat.
Harga Pokok Produksi merupakan jumlah dari biaya-biaya yang dikeluarkan mulai
pada saat pengadaan bahan baku hingga proses akhir produk yang siap dijual. Lebih
mudahnya harga pokok produksi dapat dicerna dengan modal atau pengorbanan dalam
proses produksi berdasarkan nilai ganti pada saat pertukaran.
Harga pokok produksi mencakup semua biaya langsung maupun tidak langsung
dalam proses produksi barang atau jasa yang dijual. Untuk menentukan Harga Pokok
Penjualan (HPP) suatu barang atau jasa, maka perusahaan harus menentukan terlebih
dahulu harga pokok produksi.
8
Pengertian Harga Pokok Produksi
Menurut Bustami dan Nurlela (2010:49):
Kumpulan biaya produksi yang terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead pabrik ditambah persediaan produk dalam proses awal dan
dikurang persediaan produk dalam proses akhir. Harga pokok produksi terikat pada
periode waktu tertentu. Harga pokok produksi akan sama dengan biaya produksi apabila
tidak ada persediaan produk dalam proses awal dan akhir.
Harga pokok produksi merupakan salah satu perhitungan utama untuk menentukan
total harga pokok penjualan untuk perusahaan manufaktur.
Salah satu metode akuntansi standar untuk menghitung harga pokok yang akurat
adalah penggunaan 3 unsur dalam menentukan harga pokok produk. Ada tiga unsur biaya
utama yang termasuk dalam jadwal:
9
Empat angka sangat penting untuk perhitungan harga pokok produk dan mereka
mengandalkan sistem manajemen bahan baku untuk memiliki titik awal yang akurat. Ini
adalah:
Ini mungkin yang paling mudah dilacak. Praktik akuntansi standar dan catatan
penggajian memastikan bahwa ini adalah penghitungan yang mudah diperoleh. Namun, ini
harus mencakup tidak hanya upah langsung yang dibayarkan tetapi biaya manfaat yang
terkait dengan tenaga kerja yang terlibat dalam produksi.
Ini bisa menjadi informasi yang paling menantang untuk dikumpulkan. Biaya paralel
dengan biaya langsung meliputi:
Bahan tidak langsung: dari perlengkapan kantor hingga bagian perbaikan untuk
peralatan pabrik.
Tenaga kerja tidak langsung: sumber daya manusia, akuntansi, pembelian, personil
pemeliharaan fasilitas, manajemen.
Bagi suatu perusahaan, memperoleh laba merupakan tujuan utama untuk kelangsungan
hidup dan kemajuan perusahaan. Untuk memperoleh laba ada tiga faktor utama didalam
perusahaan yang harus diperhatikan, yaitu jumlah barang yang harus diproduksi, biaya
10
perunit untuk memproduksi dan harga jual perunit produk tersebut. Perusahaan perlu
mengkalkulasikan biaya produksi sebagai dasar perhitungan harga pokok produksi. Dalam
menentukan harga pokok produksi perusahaan dapat menggunakan dua metode yaitu full
costing dan variabel costing.
Dengan menentukan harga pokok produksi maka perusahaan dapat mengetahui biaya
produksi yang akan dikeluarkan, dan perusahaan dalam menentukan harga jual dari suatu
pesanan akan sesuai dengan biaya produksi yang telah dikeluarkan untuk memproduksi
pesanan tersebut. Dan laba yang diperoleh perusahaan dapat optimal karena harga jual
yang dibebankan kepada pemesan ditentukan oleh besarnya biaya produksi yang
dikeluarkan untuk memproduksi pesanan tersebut.
1. Full Costing
2. Variabel Costing
11
Suatu metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan
biaya produksi variabel saja. Biaya variable adalah biaya yang berubah mengikuti
banyaknya barang yang diproduksi. Dikenal juga dengan istilah : direct costing.
Perbedaan tersebut terletak pada perlakuan terhadap biaya produksi tetap, dan akan
mempunyai akibat pada:
1. Biaya Overhead pabrik baik yang variabel maupun tetap, dibebankan kepada
produk atas dasar tarif yang ditentukan di muka pada kapasitas normal atau atas
dasar biaya overhead yang sesungguhnya.
2. Selisih BOP akan timbul apabila BOP yang dibebankan berbeda dengan BOP yang
sesungguh-ya terjadi.
3. Jika semua produk yang diolah dalam periode tersebut belum laku dijual, maka
pembebanan biaya overhead pabrik lebih atau kurang tsb digunakan untuk
12
mengurangi atau menambah harga pokok yang masih dalam persediaan (baik
produk dalam proses maupun produk jadi).
4. Metode ini akan menunda pembebanan biaya overhead pabrik tetap sebagai biaya
sampai saat produk yang bersangkutan dijual.
Variable Costing
1. Dalam kaitannya dengan produk yang belum laku dijual, BOP tetap tidak melekat
pada persediaan tersebut tetapi langsung dianggap sebagai biaya dalam periode
terjadinya.
2. Penundaan pembebanan suatu biaya hanya bermanfaat jika dengan penundaan
tersebut diharapkan dapat dihindari terjadinya biaya yang sama periode yang akan
datang.
Dari formula tersebut terlihat bahwa informasi taksiran biaya produksi per satuan
yang akan dikeluarkan untuk memproduksi produk dalam jangka waktu tertentu dipakai
sebagai salah satu dasar untuk menentukan harga jual per unit produk yang akan
dibebankan kepada pembeli. Untuk menaksir biaya produksi yang akan dikeluarkan dalam
memproduksi produk dalam jangka waktu tertentu perlu dihitung unsur-unsur biaya
berikut ini:
13
2. Memantau realisasi biaya produksi.
Jika rencana produksi untuk jangka waktu tertentu telah diputuskan untuk
dilaksanakan, manajemen memerlukan informasi biaya produksi yang sesungguhnya
dikeluarkan di dalam pelaksanaan rencana produksi tersebut. Oleh karena itu, akuntansi
biaya digunakan untuk mengumpulkan informasi biaya produksi yang dikeluarkan dalam
jangka waktu tertentu untuk memantau apakah proses produksi mengkonsumsi total biaya
produksi sesuai dengan yang diperhitungkan sebelumnya. Pengumpulan biaya produksi
untuk jangka waktu tertentu tersebut dilakukan dengan menggunakan metode harga pokok
proses. Perhitungan biaya produksi sesungguhnya yang dikeluarkan untuk jangka waktu
tertentu dilakukan dengan formula berikut ini:
14
4. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang
disajikan dalam neraca.
Pada saat manajemen dituntut untuk membuat pertanggungjawaban keuangan periodik,
manajemen harus menyajikan laporan keuangan berupa neraca dan laporan rugi-laba. Di
dalam neraca, manajemen harus menyajikan harga pokok persediaan produk jadi dan harga
pokok produk yang pada tanggal neraca masih dalam proses. Untuk tujuan tersebut,
manajemen perlu menyelenggarakan catatan biaya produksi tiap periode. Berdasarkan
catatan biaya produksi tiap periode tersebut manajemen dapat menentukan biaya produksi
yang melekat pada produk jadi yang belum laku dijual pada tanggal neraca.
Ada empat tahap untuk menghitung harga pokok produksi yang bisa dipakai untuk
perhitungan harga pokok produksi.
Rumus untuk perhitungan diawali dengan menghitung bahan baku, biaya produksi,
persediaan barang dan harga pokok penjualan.
Berikut rumus yang bisa pakai sebagai metode atau cara menghitung suatu harga
pokok produksi, yaitu:
Rumus untuk menghitung bahan baku yang digunakan adalah sebagai berikut.
15
Saldo awal bahan baku + Pembelian bahan baku – Saldo akhir bahan baku = Bahan
baku yang digunakan
Bahan baku yang digunakan + Biaya tenaga kerja langsung + Biaya overhead
produksi = Total biaya produksi
Ketika sudah melewati dua tahap diatas, selanjutnya kamu perlu menghitung harga
pokok produksinya. Rumus yang digunakan untuk menghitung harga pokok produksi
adalah sebagai berikut.
Total biaya produksi + Saldo awal persediaan barang dalam proses produksi – Saldo
akhir persediaan barang dalam proses produksi = Harga Pokok Produksi
Harga Pokok Penjualan, sebuah istilah yang banyak digunakan pada bidang
akuntansi dan pajak. Harga Pokok Penjualan atau HPP menggambarkan kisaran biaya
yang digunakan dalam setiap kegiatan produksi suatu barang atau jasa.
Biaya yang menjadi komponen HPP ini merupakan biaya-biaya langsung yang
selama proses produksi. Setiap perusahaan yang memproduksi barang atau jasa tentu harus
menghitung semua biaya yang keluar dalam proses produksinya.
Semua biaya tersebut menjadi harga dasar dalam setiap penjualan barang atau jasa
tersebut. Cara menghitung HPP tidak begitu rumit, tetapi pemilik usaha harus memiliki
ketelitian yang baik agar tidak ada komponen biaya yang terlewat dan tidak terhitung.
16
Dalam melakukan sesuatu, tentunya kita harus tahu tujuannya. Agar apa yang kita
kerjakan tidak sia-sia. Pun halnya ketika kamu akan menghitung harga pokok penjualan, ia
juga ada tujuannya loh.
Setelah mengetahui tujuannya, kamu juga perlu tahu nih manfaat dari perhitungan ini.
Beberapa manfaat lain dari perhitungan harga pokok penjualan diantarannya adalah
sebagai berikut:
Persediaan awal barang dagang merupakan persediaan barang yang tersedia di awal
periode atau tahun buku berjalan. Saldo persediaan awal barang dagang bisa dilihat pada
neraca saldo periode berjalan atau neraca awal perusahaan, atau neraca tahun sebelumnya.
Pembelian Bersih
17
dengan biaya angkut pembelian dikurangi potongan pembelian dan retur pembelian yang
terjadi.
Ongkos Angkut Penjualan tidak termasuk dalam hitungan HPP dan menjadi biaya umum.
18
BAB III
PEMBAHASAN TEORI
Bakso atau baso adalah jenis bola daging yang lazim ditemukan pada masakan
Indonesia.Bakso umumnya dibuat dari campuran daging sapi giling dan tepung tapioka,
akan tetapi ada juga bakso yang terbuat dari daging ayam, ikan, atau udang bahkan daging
kerbau. Dalam penyajiannya, bakso umumnya disajikan panas-panas dengan kuah kaldu
sapi bening, dicampur mi, bihun, taoge, tahu, terkadang telur dan ditaburi bawang goreng
dan seledri. Bakso sangat populer dan dapat ditemukan di seluruh Indonesia; dari gerobak
pedagang kaki lima hingga restoran besar. Berbagai jenis bakso sekarang banyak
ditawarkan dalam bentuk makanan beku yang dijual di pasar swalayan ataupun mal-mal.
Irisan bakso dapat juga dijadikan pelengkap jenis makanan lain seperti mi goreng, nasi
goreng, atau capcai.
Bakso dapat di temukan di banyak tempat di indonesia, mulai dari PKL hingga
restoran kelas atas. Bersamaan dengan soto,sate,dan siomay.Saat ini berbagai jenis bakso
siap masak tersedia sebagai makanan beku yang dijual di supermarket di indonesia.
Bakso memiliki akar dari seni kuliner Tionghoa-Indonesia. Hal ini ditunjukkan dari
istilah 'bakso' berasal dari kata Bak-So, awal abad ke-17 dari Fuzhou Chinna, dalam
Bahasa Hokkien yang secara harfiah berarti 'daging giling'. Karena kebanyakan penduduk
Indonesia adalah muslim, maka bakso lebih umum terbuat dari daging halal seperti daging
sapi, ikan, atau ayam. Kini, kebanyakan penjual bakso adalah orang Jawa dari Wonogiri
dan Malang. Tempat yang terkenal sebagai pusat bakso adalah Solo dan Malang yang
disebut Bakso Malang. Bakso Malang dan bakso Solo adalah masakan bakso dan disajikan
dengan khas Jawa. Bakso berasal dari Tiongkok tetapi berbeda dengan bakso Malang dan
Solo. Bakso Tiongkok biasanya terbuat dari babi atau makanan laut dan warnanya agak
kecoklatan serta bentuknya tidak bulat sekali. Sedangkan bakso Malang dan Solo terbuat
dari daging sapi, berwarna abu-abu dan bentuknya bulat sekali. Bakso Tiongkok biasanya
tidak disajikan dengan kuah melimpah berbeda dengan bakso Malang dan Solo yang
disajikan dengan kuah melimpah.
19
Bakso Solo merupakan usaha turun temurun dari Bakso Wonogiri, karena banyak anak
cucu yang menetap dan membuka usaha bakso di Kota Solo dan sekitarnya, terutama
daerah perkotaan yang letaknya begitu strategis di pinggir jalan raya.
Bahan:
1. Potong daging agar daging mudah dihancurkan, lalu masukan daging sapi dalam
blender dan beri tambahan es batu setengahnya saja. Giling sampai halus.
2. Kemudian campur dengan bahan putih telur, bawang putih goreng, bawang putih,
garam dan sisa es batu. Selanjutnya haluskan bersama hingga halus.
3. Beri tambahan tepung tapioka, sagu tani dan baking soda dalam adonan yang telah
digiling tadi. Aduk adonan hingga lembut dan kalis.
4. Rebus air hingga mendidih, kemudian matikan api.
5. Selanjutnya ambil adonan bakso dan buat kepalan tangan lalu tekan jari hingga
campuran berada disela jempul dan jari telunjuk. Celupkan sendok dalam air dingin
lalu ambil bulatan adonan menggunakan sendok dan masukan dalam air panas.
6. Lakukan hingga adonan bakso habis, jika sudah nyalakan api.
7. Biarkan bakso mengambang dan perbesar api supaya bakso matang merata, jika
sudah maka angkat.
8. Angkat bakso dan masukan dalam air dingin, biarkan dingin dan tiriskan.
20
9. Bakso yang kenyal pun bisa segera digunakan.
Bakso identik dengan kuah panas yang gurih dan segar, oleh karena itu ketahui juga resep
dalam membuat kuah bakso. Kuah bakso yang segar dan enak akan membuat cita rasa
bakso semakin disukai. Langsung saja ini dia resep membuat kuah bakso :
Cara Membuat :
1. Panaskan air dalam panci, kemudian masukan bumbu kuah bakso serta tulang sapi
beri tambahan bumbu dan aduk hingga merata.
2. Didihkan kuah bakso sampai matang, kuah bakso pun siap untuk digunakan.
Mie kuning
Mie putih
Cabe rawit
Ketimun
Kecap + Saus sambal
Cuka
Sayur sawi, seledri
Minyak goreng
21
C . CARA MENGHITUNG HARGA POKOK PRODUKSI DAN HARGA
POKOK PENJUALAN
22
NO Keteranga Jumlah Harga Total Masa Penyusut
n Satuan pakai an (Rp)
(Rp) /Thn Perbulan Per
hari
1 Gerobak 1 450.000 450.000 6 8000 266
2 Kompor + 2 400.000 800.000 4 14.000 466
Gas
3 Panci bakso 1 250.000 250.000 2 15.000 500
4 Panci air 1 100.000 100.000 2 5.000 166
5 Baskom 1 10.000 10.000 2 450 15
besar
6 Wajan 1 35.000 35.000 1 2.900 96
7 Pisau 2 5.000 10.000 ½ 750 25
8 Talenan 1 5.000 5.000 1 417 14
9 Sendok 1 10.000 10.000 1 833 28
bakso
10 Wadah 5 8.000 40.000 1 1.500 50
bumbu
11 Rak 1 10.000 10.000 2 4.000 133
mangkok
12 Mangkok 20 4.000 80.000 2 12.000 400
13 Lap 5 1.000 5.000 ½ 300 10
14 Meja 3 50.000 150.000 2 3.333 111
15 Kursi 12 15.000 180.000 2 3.000 100
16 sendok 15 2.500 37.500 2 2.850 95
17 Garpu 10 2.500 25.000 2 1.800 60
18 Tempat 4 3.000 12.000 1 1.500 50
sendok
19 Gelas 10 5.500 55.000 2 5.550 185
20 Sedotan 50 2.500 25.000 1 bln 25.000 833
21 Tempat 4 10.000 40.000 1 1.560 52
tissu
23
22 Tempat 8 6.000 48.000 1 660 22
saus +
kecap
TOTAL Rp Rp Rp
2.329.500 110.403 3.677
24
Harga jual = HPP Satuan + Laba
= Rp 14.583 + Rp 3.645
= Rp 18.228
= 635.932 ÷ 45
= Rp 14.131
= 25% x 14.131
= Rp 3.532
25
= Rp 14.131 + Rp 3.532
= Rp 17.663
Perbandingan HPP dengan metode Full Costing dengan metode Variable Costing
Keterangan Full Costing Variable Costing
Bahan baku Rp 617.100 Rp 617.100
Overhead Rp 39.175 Rp 18.832
HPP total Rp 656.275 Rp 635.932
HPP satuan Rp 14.583 Rp 14.131
Laba 25% Rp 3.645 Rp 3.532
HPP Per/ Rp 18.228 Rp 17.663
mangkok bakso
26
BAB IV
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil makalah diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Perhitungan HPP terdapat unsur biaya bahan baku, biaya tenaga kerja,
biaya overhead.
2. Harga pokok produksi berperan dalam menetapkan harga jual bakso.
Contoh :HPP dari penjualan bakso dengan menggunakan metode full
costing adalah Rp 656.272 per harinya sedangkan HPP dari keuntungan
25% Rp 18.228 per mangkok.
HPP menggunakan metode Variable Costing adalah Rp 635.932 dengan
harga jual Rp 16.332 dari 25% keuntungannya.
3.2 SARAN
Dalam menentukan Harga Pokok Produksi maupun Harga Pokok Jual harus
memperhatikan dan melakukan perhitungan terhadap bahan baku, biaya tenaga kerja,
serta biaya overheadnya. Misalnya memperhatikan biaya produksi atau non produksi,
memilih bahan baku yang tepat, efisiensi tenaga kerja.
27
DAFTAR PUSTAKA
1. https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_akuntansi
2. https://www.pelajaran.co.id/2017/15/pengertian-akuntansi-biaya-menurut-para-
ahli-fungsi-dan-tujuan-akuntansi-biaya.html
3. https://www.kumpulanpengertian.com/2020/03/pengertian-harga-pokok-produksi-
menurut.html
4. https://cerdika.com/harga-pokok-produksi/
5. https://www.jojonomic.com/blog/harga-pokok-penjualan/
6. https://id.wikipedia.org/wiki/Bakso
28