Dosen Pengampu :
Dra. Weni Retnowati, MM.
Disusun Oleh:
Kelompok 6
Alhamdulilahi Rabbil'alamin, kami panjatkan puji syukur kepada Allah SWT. Tuhan
semesta alam yang telah melimpahkan karuniaNya kepada kita semua, sehingga dengan
berkat dan karuniaNya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Dan
kami ucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada Ibu Weni Retnowati, MM., yang
telah memberi kami tugas untuk membuat makalah ini.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan kita semua. Makalah ini
berisikan tentang Akuntansi Biaya dan pengertian biaya. Kami menyadari sepenuhnya
banyak kekurangan dan keterbatasan, meskipun telah di sertai dengan usaha yang maksimal
sesuai dengan kemampuan yang telah kami miliki. Oleh karna itu, segala saran dan kritik
yang membangun sangat di harapkan untuk perbaikan makalah yang akan datang. Dengan ini
kami berharap semoga makalah ini semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak. Amin
ya Rabbil'alamin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... iii
BAB I..................................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................. 6
1.3 Tujuan.............................................................................................................................. 6
BAB II.................................................................................................................................... 7
2.1 Cara Penggolongan Biaya..................................................................................................7
2.1.1. Penggolongan biaya Menurut Obyek Pengeluaran...................................................7
2.1.2. Penggolongan Biaya menurut Fungsi Produksi Pokok dalam Perusahaan.................8
2.1.3. Penggolongan Biaya menurut Hubungan Biaya dengan Sesuatu yang Dibiayai.........9
2.1.4. Penggolongan Biaya Menurut Perilakunya dalam Hubungannya dengan perubahan
Volume Kegiatan........................................................................................................... 11
1.1.5. Penggolongan Biaya atas Dasar Jangka Waktu Manfaatnya...................................12
2.1.6. Hubungannya dengan Perencanaan, Pengendalian, dan Pembuatan Keputusan.....12
2.2 Perbandingan laporan laba rugi perusahaan manufaktur dengan perusahaan dagang.......14
2.2.1 Perusahaan Dagang:........................................................................................14
2.2.2 Perusahaan Manufaktur:.................................................................................15
2.3 Cara Penetapan Harga Pokok..........................................................................................15
2.3.1 Cara Menghitung HPP Perusahaan Dagang.....................................................15
2.3.2 Cara Menghitung HPP Perusahaan Manufaktur..............................................16
BAB III................................................................................................................................. 18
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 18
3.2 Kritik dan Saran.............................................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 19
4
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Akuntansi biaya adalah akuntansi yang kegiatannya untuk menyediakan informasi
biaya bagi manajemen .Biaya dalam arti luas adalah pengorbanan sumber-sumber
ekonomi yg diukur dalam satuan uang, yg telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi
untuk mencapai tujuan tertentu. Biaya dalam arti sempit adalah bagian dari harga
pokok yg dikorbankan di dalam usaha untuk memperoleh penghasilan. Dan Harga
pokok adalah bagian dari harga perolehan atau harga beli aktiva yg ditunda
pembenannya atau belum dimanfaatkan dalam hubungannya dgn realisasi
penghasilan.
Peran informasi akuntansi biaya salah satunya adalah sebagai dasar dalam
menentukan metode perhitungan harga pokok produksi. Informasi biaya tersebut
meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
Ketiga jenis biaya tersebut harus ditentukan secara cermat baik dalam pencatatan
maupun penggolongannya, sehingga informasi harga pokok produksi yang dihasilkan
dapat diandalkan dalam pengambilan keputusan (Batubara, 2013).
5
Pada dasar nya akuntasi biaya bertujuan untuk menyediakan informasi biaya
bagi manajemen yang akan digunakan sebagai bahan pertimbangan didalam proses
pengambilan keputusan dan membantu pengendalian dalam mengelola perusahaan atau
bagiannya. Agar akuntansi biaya dapat mencapai tujuan nya sebagai alat manajemen
dan memonitor dan menganalisis transaksi biaya, setiap biaya yang terjadi di dalam
perusahaan harus dicatat dan di golongkan sedemikian rupa baik hiaya produksi dan
biaya non produksi sehingga memungkinkan penentuan harga pokok produksi secara
teliti, pengendalian biaya dan analisis biaya. Akuntansi biaya saat ini ditujukan untuk
menyajikan informasi biaya bagi manajemen buik biaya produksi maupun non
produksi. Oleh karna itu akuntansi biaya dapat digunakan untuk perusahaan manufaktur
dan non manufaktur.
6
b. Biaya yang manfaatnya digunakan untuk memperoleh penghasilan pada periode yang
akan datang. atau biaya yang manfaatnya belum dapat dinikmati pada periode
terjadinya (unexpired cost).
1.3 Tujuan
7
BAB II
PEMBAHASAN
8
karena itu dalam perusahaan manufaktur, biaya dapat dikelompokkan menjadi tiga
kelompok:
1. Biaya Produksi, merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku
menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Contohnya adalah biaya depresiasi
mesin dan ekuipmen, biaya bahan baku, biaya bahan penolong, biaya gaji karyawan
yang bekerja dalam bagian-bagian, baik yang langsung maupun yang tidak langsung
berhubungan dengan proses produksi. Menurut obyek pengeluarannya, secara garis
besar biaya produksi ini dibagi menjadi: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead pabrik (factory overhead cost). Biaya bahan baku dan
biaya tenaga kerja langsung disebut pula dengan biaya utama (prime cost),
sedangkan biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik disebut dengan
biaya konversi (convertion cost), yang merupakan biaya untuk mengkonversi
(mengubah) bahan baku menjadi produk jadi.
a. Biaya bahan baku, adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan yang
menjadi bagian pokok dari produksi selesai. Contoh, perusahaan mebel
membuat meja dan kursi bahan bakunya adalah kayu, maka pengeluaran uang
untuk membeli kayu tsb akan menjadi biaya bahan baku.
c. Biaya overhead pabrik, adalah biaya yang dikeluarkan bagian produksi selain
biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung, seperti biaya bahan
penolong, gaji mandor, biaya tenaga kerja tidak langsung lainnya, perlengkapan
(supplies) pabrik, penyusutan, listrik dan air, biaya pemeliharaan dan suku
cadang, dil biaya di pabrik.
9
melaksanakan kegiatan pemasaran, dan biaya contoh (sample). Menurut Hansen dan
Mowen (2001), biaya pemsaran adalah biaya-biaya yang diperlukan untuk
memasarkan produk atau jasa, meliputi biaya gaji dan komisi tenaga penjual, biaya
iklan, biaya pergudangan dan biaya pelayanan pelanggan. menurut Henry Simamora
(2002), biaya pemasaran atau penjualan (marketing cost) meliputi semua biaya yang
dikeluarkan untuk mendapat pesaran pelanggan dan menyerahkan produk atau jasa
ke tangan pelanggan.
b. Order filling cost (biaya untuk memenuhi pesanan), yaitu semua biaya yang
dikeluarkan dalam rangka mengusahakan agar produk sampai ke tangan
pembeli/konsumen. Contohnya: biaya pergudangan, biaya pengangkutan, dan biaya
penagihan.
2.1.3. Penggolongan Biaya menurut Hubungan Biaya dengan Sesuatu yang Dibiayai
1. Biaya langsung (direct cost), adalah biaya yang terjadi, yang penyebab satu-satunya
adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai. Jika sesuatu yang dibiayai tsb tidak
10
ada, maka biaya langsung ini tidak akan terjadi. Dengan demikian biaya langsung
akan mudah diidentifikasikan dengan sesuatu yang dibiayai.
Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung. Biaya langsung departemen (direct department cost) adalah semua biaya
yang terjadi di dalam departemen tertentu. Contohnya adalah biaya tenaga yang
bekerja dalam Departemen pemeliharaan merupakan biaya langsung departemen
bagi Departemen Pemeliharaan dan biaya depresiasi mesin yang dipakai dalam
departemen tsb merupakan biaya langsung bagi departemen tsb.
2. Biaya tidak langsung (indirect cost), adalah biaya yang terjadinya tidak hanya
disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya tidak langsung dalam hubungannya
dengan produk disebut dengan istilah biaya produksi tidak langsung atau biaya
overhead pabrik. Biaya ini tidak mudah dididentifikasikan dengan produk tertentu.
Gaji mandor yang mengawasi pembuatan produk A, B, dan C merupakan biaya
tidak langsung bagi baik produk A, B, maupun C, karena gaji mandor tsb terjadi
bukan hanya karena perusahaan memproduksi salah satu produk tsb, melainkan
karena memproduksi ketiga jenis produk tsb. Jika perusahaan hanya menghasilkan
satu macam produk (misalnya perusahaan semen, pupuk urea, gula) maka semua
biaya merupakan biaya langsung dalam hubungannya dengan produk.
11
2.1.4. Penggolongan Biaya Menurut Perilakunya dalam Hubungannya dengan
perubahan Volume Kegiatan
1. Biaya variabel, adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan
perubahan volume kegiatan. Contoh biaya variabel adalah biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja langsung.
3. Biaya semifixed, adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu
dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu.
Contoh biaya penelitian, biaya pemeriksaan dan pengawasan produksi.
4. Biaya tetap. adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume
kegiatan tertentu. Contoh biaya tetap adalah gaji direktur produksi, biaya
penyusutan, gaji direksi, walupun perusahaan tidak berproduksi, maka biaya ini
akan tetap ditanggung oleh perusahaan. Ciri biaya tetap adalah biaya yang
secara total tetap tapi per unitnya berubah-ubah.
12
satu tahun kalender). Pengeluaran modal mi pada saat terjadinya dibebankan
sebagai harga pokok aktiva, dan dibebankan dalam tahun-tahun yang menikmati
manfaatnya dengan cara didepresiasi, diamortisasi, dan dideplesi. Contoli
pengeluaran modal adalah pengeluaran untuk pembelian aktiva tetap, untuk
reparasi besar terhadap aktiva tetap. untuk promosi besar-besaran, dan
pengeluaran untuk riset dan pengembangan suatu produk karen apengeluaran
untuk keperluan tsb biasanya melibatkan jumlah yang besar dan memiliki masa
manfaat lebih dari satu tahun, maka pada saat pengeluaran tsb dilakukan,
pengorbanan tsb diperlakukan sebagai pengeluaran modal dan dicatat sebagai
harga pokok aktiva (misalnya sebgai harga pokok aktiva tetap atau beban yang
ditangguhkan). Periode akuntansi yang menikmati manfaat pengeluaran modal
tsb dibebani sebagian pengeluaran modal tsb berupa biaya depresiasi, biaya
amortisasi, atau biaya deplesi.
13
2. Biaya terkendali dan biaya tidak terkendali
a. Biaya terkendali (controllable cost), merupakan biaya yang dapat dipengaruhi
secara signifikan oleh manajer tertentu.
b. Biaya tidak terkendali (uncontrollable cost), merupakan biaya yang tidak
secara langsung dikelola oleh otoritas manajer tertentu.
14
7. Biaya diferensial dan biaya marjinal
a. Biaya diferensial (differential cost), adalah tambahan total biaya akibat adanya
tambahan penjualan sejumlah unit tertentu.
b. Biaya marjinal (marginal cost), adalah biaya dimana produksi harus sama
dengan penghasilan marjinal jika ingin memaksimalkan laba.
15
2.2.2 Perusahaan Manufaktur:
Pengolahan bahan baku menjadi produk jadi dan penjualan produk jadi
tersebut kepada konsumen atau perusahaan manufaktur lain. Kegiatan pengolahan
bahan baku menjadi produk jadi memerlukan 3 kelompok pengorbanan sumber
ekonomi:
1. Pengorbanan bahan baku
2. Pengorbanan jasa tenaga kerja
3. Pengorbanan jasa fasilitas
Rumus yang digunakan sebagai cara menghitung harga pokok penjualan ( HPP ) adalah:
Harga Pokok Penjualan (HPP) = Pembelian Bersih + Persediaan Awal – Persediaan Akhir
PT Sepeda Jaya merupakan perusahaan yang bergerak dibidang penjualan sepeda. Dengan
data pada periode Januari 2021 sebagai berikut:
16
Langkah Pertama Hitung Pembelian Bersih
Pembelian Bersih = Pembelian + Biaya Angkut Pembelian – Potongan Pembelian – Retur
Pembelian
= Rp. 100.000.000 + Rp. 2.000.000 – Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000 = Rp. 100.500.000
Total Biaya Produksi = Persediaan Bahan Baku Awal Periode + Biaya Bahan Baku
– Persediaan Bahan Baku Akhir Periode
Lalu Harga Pokok Produksi adalah total dari biaya produksi ditambah dengan biaya
persediaan awal proses produksi dikurangi barang persediaan akhir proses produksi
Lalu hitung HPP perusahaan manufaktur dengan rumus harga pokok produksi
ditambah persediaan awal dikurangi persediaan akhir
17
PT. Produksi memiliki data sebagai berikut :
Biaya Produksi : Rp. 5.000.000
Harga Pokok Produksi : Rp . 15.000.000
Persediaan Awal : Rp. 20.000.000
Persediaan Akhir : Rp. 15.000.000
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Akuntansi biaya secara sederhana bertujuan untuk membantu para pengusaha supaya bisa
menentukan rincian biaya usaha mereka serta mengetahui nominalnya secara keseluruhan.
Sehingga para pengusaha bisa memiliki control penuh dalam hal keuangan supaya tidak over
budget dan bisa menjaga keuangan bisnis mereka tetap sehat. Pada saat ini sudah banyak
software accounting yang dapat mempermudah pencatatan rincian biaya tersebut, sehingga
para pengusaha tidak perlu terlalu kesulitan dalam menjaga keuangan bisnis mereka tetap
sehat. Selain itu, akuntansi biaya juga bisa diartikan sebagai sebuah alat untuk
mengidentifikasi, mengukur, melaporkan, hingga menganalisis seluruh biaya yang
dikeluarkan perusahaan secara langsung atau tidak langsung untuk keperluan produksi dan
pemasaran produk. Secara sederhana, akuntansi biaya adalah sumber informasi mengenai
seluruh pengeluaran perusahaan selama beroperasi.
18
3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis memberikan saran kepada pembaca agar ketika
melakukan perhitungan biaya produksi mampu menyediakan berbagai macam data biaya
yang dibutuhkan untuk pengendalian kegiatan ataupun perencanaan perusahaan. Dapat
menetapkan metode, prosedur pengendalian, perbaikan operasi dan program pengurangan
biaya atau anggaran. Serta mampu mengembangkan sistem biaya maupun analisa dalam hal
penentuan harga pokok dan jika terjadi penyimpangan dapat menganalisanya.
DAFTAR PUSTAKA
https://bloginformasiakuntansi.blogspot.com/2015/03/akuntansi-biaya.html
http://acontohmakalah.blogspot.com/2013/02/perbandingan-lansan-ngi-laba.html.
https://www.jurnal.id/id/blog/apa-yang-dimaksud-harga-pokok-penjualan-hpp/
https://ginee.com/id/insights/cara-menghitung-hpp-perusahaan-dagang/
19