Anda di halaman 1dari 19

CRITICAL BOOK REVIEW

“ AKUTANSI KOST “
(Dr. I Ketut Budiartha, M.Si., CA., CPA)

DISUSUN OLEH KELOMPOK 10:

1. CRISTI RAHMANA 7213343014


2. DINA ANGLE GRACE S 7213143006
3. MASRENDI KURNIAWAN 7213343021

DOSEN PENGAMPU : Drs. La Ane., M.Si

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BISNIS

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MARET 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas “Critical Book Report”. Dalam
penyelesaian tugas ini, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak merupakan penunjang
yang paling penting, agar kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan sebaik mungkin, sesuai
waktu yang telah ditentukan sebelumnya.

Untuk itu kami mengucapkan terima kasih yang tulus dan sedalam-dalamnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tugas ini, terutama kepada Bapak
dosen Drs. La Ane, M.Si yang telah memberikan arahan dan dukungan kepada kami.

Kami menyadari bahwa tugas ini tidak begitu sempurna, karna masih banyak kesalahan
yang tidak dapat dihindari. Dengan keterbatasan juga pengetahuan kami yang belum
seberapa. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritikan dan saran dari para pembaca,
yang bersifat membangun terutama bagi kami

Medan, 29 Maret 2023

Kelompok 10

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... ii


DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii
BAB I .................................................................................................................................... 1
IDENTITAS ISI BUKU ...................................................................................................... 1
BAB II ................................................................................................................................... 2
RINGKASAN BUKU .......................................................................................................... 2
BAB III
PEMBAHASAN
BAB IVS ............................................................................................................................... 5
PENUTUP ............................................................................................................................ 5
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 5
B. Saran .............................................................................................................................. 5
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 6
LAMPIRAN ......................................................................................................................... 7

iii
BAB I

IDENTITAS ISI BUKU

IDENTITAS BUKU KETERANGAN

1. Judul buku Akuntansi Biaya Pendekatan Tradisional dan


Modern
2. Pengarang Dr. I Ketut Budiartha, M.Si., CA., CPA

3. Edisi Cetakan Kedua

4. Kota terbit Denpasar

5. Tahun terbit 2016

6. Penerbit Percetakan Pelawi Sari

7. Tebal buku 261 Halaman

8. ISBN 978-602-8409-17-9

1
BAB II
RINGKASAN BUKU

BAB I “ DEFINISI DAN KONSEP “ DEFINISI DAN KONSEP “

Dalam perkembangannya tujuan akuntansi biaya tidak hanya mengumpulkan dan melaporkan biaya,
tetapi juga untuk membantu dalam proses perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan oleh
manajemen. Dalam proses perencanaan, akuntansi biaya membantu manajemen menyiapkan data biaya untuk
merencanakan biaya-biaya yang akan terjadi pada masa yang akan datang, sedangkan dalam proses
pengendalian akuntansi biaya dapat membantu manajemen menganalisis apakah realisasi biaya sesuai dengan
yang direncanakan sebelumnya, untuk tujuan pengambilan keputusan akuntansi biaya berfungsi untuk
menentukan harga jual dari barang dan jasa yang dihasilkan.
Akuntansi biaya membantu manajemen dalam perencanaan dan pengendalian aktivitas dengan
menggunakan teknik-teknik akuntansi tertentu, dalam pengumpulan, penyajian dan analisis biaya yang
membantu manajemen untuk menyelesaikan tugastugas sebagai berikut:
1. Membuat anggaran dan perencanaan operasi berdasarkan kondisi ekonomi yang ada
2. Menciptakan metode penetuan harga pokok (costing) dan prosedur pengendalian yang
memungkinkan penurunan biaya
3. Menciptakan penilaian persediaan sebagai dasar penentuan harga pokok penjualan dan sebagai
dasar penawaran harga jual
4. Menentukan laba/rugi tahunan atau periode tertentu
5. Memilih beberapa alternatif tertentu dalam hal meningkatkan penjualan atau menurunkan biaya.
Perbedaan Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen

Akuntansi keuangan adalah akuntansi yang memproses data-data keuangan dengan tujuan untuk
menghasilkan laporan keuangan yang dikonsumsi oleh pihak-pihak di luar perusahaan atau selain manajemen.
Jenis-jenis laporan keuangan yang dihasilkan adalah: neraca, laporan laba/rugi, laporan arus kas, laporan
perubahan modal dan catatan atas laporan keuangan. . Ada tiga standar akuntansi yang berlaku di sektor
swasta saat ini yaitu: Standar Akuntansi Keuangan berbasis International Financial Reporting Standard
(IFRS), Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) dan Standar
Akuntansi Keuangan berbasis Syariah.
Akuntansi manajemen adalah akuntansi yang memproses data-data keuangan dengan tujuan untuk
menghasilkan laporan-laporan yang dikonsumsi oleh pihak manajemen. Jenis-jenis laporan yang dihasilkan
bukan saja berupa neraca dan laba rugi yang besifat keuangan tetapi dapat berupa angka-angka bukan
keuangan seperti jumlah unit yang diproduksi, jumlah jam kerja langsung, jumlah jam kerja mesin. Dalam

2
penyusunan laporan manajemen ini, tidak ada standar khusus yang mengatur mengenai bentuk dan isi laporan,
karena sangat tergantung pada selera dan kebiasaan manajemen.
Klasifikasi Biaya

Untuk menentukan harga pokok secara teliti, maka biaya perlu diklasifikasikan/digolongkan sehingga dapat
dipisahkan antara biaya produksi dan yang bukan biaya produksi. Klasifikasi biaya berikut ini didasarkan atas
jenis perusahaan industri.
Ada enam cara penggolongan biaya, yaitu penggolongan biaya menurut:
1. Objek pengeluaran.
2. Fungsi pokok dalam perusahaan.
3. Hubungan biaya dengan departemen yang dibiayai.
4. Hubungan biaya dengan penanggung jawab biaya
5. Perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan
6. Jangka waktu manfaatnya

BAB II “ SISTEM AKUTANSI BIAYA “

Pentingnya Informasi Biaya


Untuk dapat mengelola perusahaan dengan baik, diperlukan berbagai informasi. Informasi tersebut
dapat berupa informasi biaya, penjualan, hkewajiban, aset dan informasi lainnya. Selain memahami informasi
yang berasal dari dalam perusahaan, seorang manajer juga dituntut untuk memahami informasi dari luar
perusahaan, seperti: perkembangan perbankan, keadaan perekonomian secara umum dan informasi lainnya
yang mempengaruhi perusahaan.
Sistem dan Siklus Akuntansi Biaya
Siklus perusahaan manufaktur berbeda dengan perusahaan dagang dan jasa dan pada umumnya
kegiatannya lebih kompleks. Dalam perusahaan ini siklus akuntansi biaya dimulai dengan pencatatan harga
pokok bahan baku yang dibeli, perhitungan harga pokok bahan baku yang digunakan untuk produksi,
dilanjutkan dengan pencatatan biaya tenaga kerja langsung, pengalokasian biaya overhead pabrik yang
digunakan untuk menghasilkan produk jadi dan berakhir dengan disajikannya harga pokok produk jadi yang
diserahkan ke gudang atau pembeli.
Biaya Sesungguhnya dan Biaya Standar
Biaya yang dibebankan pada unit yang diproduksi bisa berdasarkan biaya yang sesungguhnya atau
berdasarkan biaya standar. Sistem biaya yang sesungguhnya menggunakan biaya yang telah terjadi sehingga
biaya sesungguhnya sering juga disebut biaya masa lalu (historical cost). Oleh karena perhitungan harga
pokok baru dilakukan setelah produk selesai dikerjakan dan biaya yang mendukung harga pokok produksi
3
sebagian besar sudah terjadi, maka biaya-biaya yang dibebankan pada suatu produk adalah biaya yang betul-
betul telah dikeluarkan oleh perusahaan (actual cost). Jadi, salah satu keuntungan dari perhitungan harga
pokok produksi berdasarkan biaya yang sesungguhnya adalah produk/barang yang diproduksi memperoleh
alokasi biaya berdasarkan biaya yang sungguh-sungguh dikeluarkan untuk memproduksi barang yang
bersangkutan.
Aliran Biaya Produksi dalam Rekening Buku Besar
Media tersebut adalah berupa buku besar biaya. Secara garis besarnya buku besar yang digunakan
untuk mencatat dan mengklasifikasikan transaksi biaya dibagi menjadi tiga, yaitu: buku besar bahan baku,
buku besar upah langsung dan buku besar biaya overhead pabrik. Setiap bulan atau dalam periode tertentu,
buku besar biaya itu selanjutnya ditutup dan dipindahkan ke rekening barang dalam proses. Untuk
memudahkan penyusunan Laporan Harga Pokok Produksi, biaya perlu diklasifikasikan. Selain hal tersebut,
pengklasifikasian ini juga bermanfaat dalam pengendalian biaya tersebut.
Laporan Harga Pokok Produksi
Sebagai hasil proses akhir dari suatu sistem adalah informasi. Demikian juga halnya dengan sistem
akuntansi biaya. Pencatatan dalam jurnal, selanjutkan diklasifikasikan dan diringkas dalam buku besar dan
akhirnya dihasilkan laporan harga pokok produksi. Melalui laporan ini dapat diketahui besarnya bahan baku,
upah langsung, dan biaya overhead pabrik yang diperlukan untuk menghasilkan satu atau beberapa jenis
produk. Harga pokok produksi sebagai wujud terakhir dari laporan harga pokok produksi merupakan
akumulasi nilai dari bahan baku, upah langsung dan biaya overhead pabrik setelah dikurangi dengan nilai
akhir dari barang yang masih dalam proses.

BAB III “METODE HARGA POKOK PESANAN


Metode Pengumpulan Harga Pokok
Metode pengumpulan harga pokok produksi sangat dipengaruhi oleh cara pengerjaan produk. Secara umum
ada dua cara pengerjaan produk, yaitu: 1) produk dikerjakan atas dasar pesanan dan metode pengumpulan
biayanya dinamakan metode harga pokok pesanan (job order costing), dan 2) produk dikerjakan untuk
mengisi gudang/produksi masa, dan metode pengumpulan harga pokoknya disebut metode harga pokok
proses (process costing).
Karakteristik Perusahaan yang Bekerja Berdasarkan Pesanan
Perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan mengolah bahan baku menjadi produk jadi berdasarkan
pesanan atau keinginan dan selera pembeli. Karena pesanan datang dari luar perusahaan, maka produk yang
dipesan sangat tergantung pada selera konsumen. Dengan demikian, karakteristik perusahaan yang bekerja
berdasarkan pesanan adalah:
• Proses pengolahan produk berjalan secara terputus-putus.
4
• Produk dikerjakan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh pemesan.
• Produksi ditujukan untuk memenuhi pesanan.
• Jika ada pesanan, perusahaan tidak melakukan produksi.
Metode Harga Pokok Pesanan (Job Order Costing)
Dalam menghitung harga pokok produksi produk yang dipesan, harga pokok masing-masing produk yang
dipesan oleh pelanggan atau harga pokok masing-masing kelompok barang yang akan ditempatkan sebagai
persediaan, dicatat ke dalam kartu harga pokok pesanan (job order cost sheet), atau lebih dikenal dengan nama
cost sheet
Akuntansi Biaya Bahan Baku
Dalam perusahaan manufaktur, bahan baku dan bahan pembantu (supplies), seringkali dicatat dalam satu
rekening pengendali yaitu rekening persediaan bahan baku, walaupun pada umumnya bahan pembantu dicatat
sebagai biaya overhead pabrik. Bahan baku sebagai salah satu bagian dari persediaan, seringkali ditangani
secara khusus oleh perusahaan, karena umumnya investasi dalam bahan baku/persediaan cukup besar.
Pengamanan secara fisik dilakukan dengan cara berikut:
1. Lokasi persediaan diatur sedemikian rupa sehingga mudah untuk diawasi.
2. Persediaan yang mudah terbakar dan mudah rusak lokasinya diatur dengan rapi.
3. Karyawan yang boleh keluar masuk gudang dibatasi.
4. Dilakukan pemeriksaan persediaan secara fisik setiap akhir periode
Pencatatan Pembelian dan Penerimaan Bahan Baku
Proses pencatatan bahan baku dilakukan setelah bagian akuntansi menerima Laporan Penerimaan Barang
(LPB), Faktur pembelian dan pesanan pembelian. Setelah ketiga dokumen tersebut cocok selanjutnya dicatat
dalam jurnal pembelian jika pembelian dilakukan secara kredit atau dalam jurnal pengeluaran kas jika
pembelian dilakukan secara tunai. Ada dua metode pencatatan pembelian bahan baku, yaitu metode fisikal
dan metode perfetual/metode buku.
Pengeluaran Bahan Baku untuk Produksi
Pengeluaran Bahan Baku untuk Produksi Pada saat proses produksi dimulai, segera disiapkan bon permintaan
bahan (materials requisitions) oleh kepala bagian produksi. Dalam Bon Permintaan Bahan tersebut tidak
hanya diminta bahan baku langsung, tetapi termasuk juga bahan baku tak langsung. Bon permintaan bahan
tersebut berisi informasi tentang: - nomor pesanan yang dikerjakan, - jenis bahan baku/bahan penolong, -
spesifikasi dan kuantitas material yang diminta, - departemen yang meminta.
Akuntansi Gaji dan Upah
Untuk mencatat jam kerja karyawan biasanya digunakan media time clocks registers(pencatat jam kerja) dan
kartu jam kerja untuk masing-masing karyawan. Kartu tersebut dimasukkan ke time clock saat karyawan
datang dan saat meninggalkan pabrik. Berdasarkan kartu tersebut akan diketahui total jam kerja seorang
5
karyawan. Untuk mengetahui besarnya upah, maka total jam kerja karyawan dikalikan dengan upah per jam.
Akuntansi Biaya Overhead Pabrik
Tarif biaya overhead pabrik diperoleh dengan cara membagi anggaran biaya overhead pabrik berdasarkan
kapasitas tertentu, dibagi dengan dasar pembebanan yang digunakan. Dasar pembebanan yang digunakan
antara lain: produk yang dihasilkan, biaya bahan baku langsung, upah buruh langsung, jam kerja karyawan
langsung dan jam kerja mesin. Jika terjadinya biaya overhead pabrik tersebut lebih banyak disebabkan oleh
pemakaian bahan baku, maka dasar pembebanannya menggunakan biaya bahan baku langsung. Kartu Harga
Pokok Pesanan (Job Cost Sheet).

BAB IV “ METODE PENENTUAN HARGA POKOK PROSES ( PROCESS COSTING )”


Dalam perusahaan yang bekerja secara proses, metode penentuan harga pokok produksinya disebut
metode harga pokok proses. Karakteristik dari process costing adalah biaya dibebankan ke barang dalam
proses per departemen, laporan harga pokok produksi digunakan untuk mengumpulkan, meringkas dan
menghitung total biaya produksi. Informasi tentang harga pokok produksi yang dapat dilihat dalam Laporan
Harga Pokok Produksi merupakan kunci utama dalam menghitung harga pokok per produk maupun secara
keseluruhan. Jika satu produk dikerjakan lebih dari satu departemen produksi, maka perlu diketahui total
biaya dan biaya per unit yang ditransfer ke departemen berikutnya atau ke gudang barang jadi.
Untuk dapat menyelesaikan laporan harga pokok produksi, produk equivalen menjadi sangat penting,
karena tanpa diketahui produksi equivalen tidak akan diketahui harga pokok per unit, baik yang masuk dalam
produksi maupun yang masih dalam proses. Sering kali selama proses produksi terjadi kehilangan produk,
baik hilangnya pada awal proses produksi maupun pada akhir proses produksi. Oleh karena terjadi kehilangan
produk, secara otomatis hal itu akan sangat mempengaruhi harga pokok yang ditransfer.

BAB V “ PRODUK BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN { JOINT PRODUCT AND BY-
PRODUCT)”
Dalam perusahaan manufaktur seringkali satu kali proses produksi dapat menghasilkan lebih dari satu
jenis produk. Masing-masing jenis produk yang dihasilkan pada umumnya berbeda-beda. Oleh karena
perbedaan karakteristik tersebut, harga pokok per jenisnya juga berbeda. Produk yang dihasilkan secara
bersamaan disebut sebagai produk bersama, sedangkan biaya produksinya disebut biaya bersama. Ada tiga
metode untuk mengalokasikan biaya bersama, yaitu (1) berdasarkan harga pasar, (2) metode unit
kuantitas/unit fisik dan (3) metode harga pokok per unit. Dalam produk bersama, kualitas antara produk yang
satu dengan yang lainnya biasanya hampir sama. 105 Selain permasalahan produk bersama seringkali dalam
perusahaan muncul produk yang mempunyai kualitas utama dan produk yang mempunyai kualitas
sampingan.
6
Berbeda dengan produk bersama, kualitas produk utama sangat berbeda dengan produk sampingan .
Dilihat dari harga jual, nilai produk sampingan biasanya sangat rendah. Secara umum, perlakuan akuntansi
terhadap produk sampingan adalah: (1) hasil penjualannya menambah penjualan produk utama, (2)
menambah pendapatan lain-lain, (3) mengurangi harga pokok penjualan, (4) mengurangi harga pokok
produks.

BAB VI “ANALISIS PERILAKU BIAYA (COST BEHAVIOR ANALYSIS) “


Keberhasilan dalam mengendalikan biaya sangat bergantung pada keberhasilan manajemen dalam
memisahkan biaya ke dalam biaya tetap dan biaya variabel. Secara umum pemisahan biaya ke dalam biaya
variabel dan tetap bermanfaat untuk: (1) penentuan di muka tarif biaya overhead pabrik serta perhitungan dan
analisis variance, (2) penentuan flexible budget dan analisis variance, (3) penentuan harga pokok berdasarkan
biaya variabel dan analisis kontribusi margin. (4) analisis break even dan analisis cost-volume dan profit, (5)
analisis biaya deferensial,. (5) analisis maksimal laba jangka pendek dan meminimalkan biaya (6) analisis
capital budgeting, (6) analisis pemasaran berdasarkan wilayah product dan pelanggan. Untuk memisahkan
biaya semi variabel ke dalam biaya varibel dan biaya tetap, digunakan metode: titik tertinggi dan titik
terendah, metode least square (kuadrat terkecil) dan metode biaya berjaga (standby cost method). Metode
manapun yang digunakan, masing-masing ada keuntungannya dan kelemahannya.

BAB VII “PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA OVERHEAD PABRIK”


Sebagai biaya konversi biaya overhead pabrik mempunyai karakteristik yang berbeda dibandingkan
dengan biaya bahan baku, dan biaya upah langsung. Secara umum karakteristik biaya overhead pabrik dapat
diklasifikasikan menjadi dua, yaitu biaya overhead pabrik yang dihubungkan dengan produk yang dihasilkan,
dan biaya overhead pabrik yang dihubungkan dengan volume produksi/kegiatan. Dalam industri maju
terutama yang memakai mesin secara penuh dan dioperasikan dengan robot dan komputer, jumlah biaya
overhead dapat lebih besar dibandingkan dengan biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung. Karena
kesulitan dalam membebankan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya, maka digunakanlah tarif yang
telah ditetapkan di muka sebagai pengganti biaya overhead pabrik yang sesungguhnya.
Pada akhir proses produksi biaya yang sesungguhnya dan yang dibebankan dengan tarif dibandingkan.
Jika biaya yang dibebankan lebih besar dari yang sesungguhnya, selisihnya disebut selisih menguntungkan,
sedangkan jika biaya yang sesungguhnya lebih besar daripada yang dibebankan dengan menggunakan tarif,
selisihnya disebut merugikan. Baik selisih yang menguntungkan atau yang merugikan selanjutnya dianalisis
dan dicari penyebab terjadinya perbedaan. Secara umum perbedaan yang terjadi dapat dianalisis ke dalam
selisih pengeluaran dan selisih kapasitas. Selisih pengeluaran terjadi jika anggaran yang disusun berdasarkan
kapasitas normal berbeda dengan kapasitas yang disusun berdasarkan kapasitas sesungguhnya . Perbedaan
7
tersebut pada umumnya lebih banyak disebabkan oleh perubahan dalam biaya variabel. Selisih kapasitas
disebabkan oleh biaya tetap yang disusun berdasarkan kapasitas normal dan biaya tetap yang disusun
berdasarkan kapasitas sesungguhnya. Selisih pengeluaran dan selisih kapasitas pada akhir periode akuntansi
diperlakukan sebagai beban tahun berjalan sebagai pengurang atau penambah harga pokok penjualan, dan
sebagai penambah atau pengurang persediaan akhir yang pada akhirnya akan mempengaruhi harga pokok
produksi.

BAB VIII “SISTEM BIAYA STANDAR”


Biaya standar sangat diperlukan dalam pembuatan produk, karena standar dalam penentuan harga
pokok bukan semata-mata sebagai alat pengendalian dan pengawasan, tetapi juga bermanfaat dalam
perhitungan harga pokok produksi jika terjadi pesananpesanan khusus. Sebagai standar harga pokok produksi,
standar tersebut umumnya terdiri dari standar bahan baku, standar upah langsung dan standar biaya overhead
pabrik. Pembuatan standar bahan baku dan upah langsung tidak terlalu sulit, karena kedua jenis biaya tersebut
umumnya bersifat variabel. Tetapi, lain halnya dengan biaya overhead pabrik. Kesulitan itu muncul karena
ada sebagian biaya overhead pabrik yang bersifat tetap dan ada juga yang bersifat variabel.
Walaupun harga pokok produksi menggunakan biaya standar, namun biaya yang sesungguhnya dari
masing-masing biaya produksi perlu juga dihitung. Dengan mengetahui biaya yang sesungguhnya dapat
diketahui apakah standar yang dibuat sebelumnya melebihi atau di bawah biaya yang sesungguhnya. Jika
terjadi perbedaan antara biaya standar dan biaya yang sesungguhnya, perbedaan tersebut perlu dianalisis dan
dicari sebab-sebab terjadinya perbedaan dan siapa yang bertanggung jawab atas terjadinya perbedaan
tersebut.

BAB IX “ACTIVITY-BASED COST SYSTEM (ABC SYSTEM)”

Kegagalan sistem akuntansi biaya tradisional lebih banyak diakibatkan oleh kekurangmampuan
sistem akuntansi biaya tersebut dalam menampung kemajuan sistem produksi. Perubahan sistem produksi ini
membawa dampak membekaknya biaya overhead pabrik dan masing-masing biaya overhead tidak
mempunyai hubungan langsung dengan biaya tenaga kerja dan biaya bahan baku, sementara biaya overhead
tersebut masih menggunakan dasar alokasi dalam pembebanannya ke produk yang dihasilkan. Dasar alokasi
tersebut antara lain: jam kerja langsung, biaya tenaga kerja langsung, biaya bahan baku, jam mesin, dan unit
yang diproduksi. Untuk mengatasi kegagalan biaya tradisional mulai dikembangkan akuntansi biaya yang
menggunakan pendekatan aktivitas. Asumsi yang mendasari sistem ini adalah suatu produk membutuhkan
aktivitas dan aktivitas menimbulkan sumber daya.
Hal ini sangat berbeda dari sistem akuntansi biaya tradisional karna di sini produk langsung
mengkonsumsi biaya. Dalam lingkungan industri maju seyogianya suatu produk hanya mengandung unsur
8
biaya yang hanya menambah nilai saja, sehingga manufacturing cycle efficiency sama dengan satu bisa
dicapai. Untuk mencapai manufacturing cycle efficiency aktivitas bukan penambah nilai sedapat mungkin
dihilangkan sehingga produk yang dihasilkan hanya mengkonsumsi biaya yang diakibatkan oleh aktivitas
penambah nilai. Manufacturing cycle efficiency dikatakan baik jika hasil bagi antara processing time dengan
throughput time bernilai satu

BAB III
PEMBAHASAN

9
Bab I : Definisi dan Konsep Akuntansi Biaya

a. Kelebihan: Pembahasan pada bab ini cukup terperinci, bahasa yang


digunakan mudah dipahami, menyajikan rangkuman dan soal latihan
diakhir penjelasan materi, dan penulisannya sudah cukup rapi.
b. Kekurangan: Hanya menjabarkan pendapat para ahli mengenai akuntansi
secara umum saja, sementara definisi dari akuntansi biaya tidak
dijabarkan menurut para ahli. Dan tidak adanya definisi akuntansi biaya
secara umum.

Bab II : Sistem Akuntansi Biaya

a. Kelebihan: Memaparkan gambar siklus pembuatan produk dan siklus


akuntansi biaya, memaparkan contoh soal transaksi dan penyelesaiannya,
menyajikan rangkuman, dan soal latihan.
b. Kekurangan: Pembahasan pada bab ini cukup banyak, dan pembahasan
pada bab ini secara umum saja yang dijelaskan tidak terlalu mendalam.

BAB III : Metode Harga Pokok Pesanan

a. Kelebihan: Pembahasan pada bab ini hanya secara point-point nya saja,
dan banyak memaparkan contoh-contoh soal, membuat rangkuman di
akhir materi dan soal latihan.
b. Kekurangan: Masih ada di sebagian point nomor dibold, sedangkan yang
lainnya tidak.

Bab IV : Metode Penentuan Harga Pokok Proses

a. Kelebihan: Penggunaan bahasa dalam bab ini sudah sangat baik dan
ringan sehingga mudah dipahami. Tata letak pada bab ini juga sudah
rapih. Serta didalam bab ini terdapat contoh-contoh soal atau ilustras

soal, dan rangkuman yang dapat memudahkan pembaca untuk


memahami materi yang dibahas dalam bab ini.
b. Kekurangan: Terdapat singkatan yang tidak disertakan kepanjangannya
dalam bab ini.

Bab V : Produk Bersama dan Produk Sampingan


10
a. Kelebihan: Penggunaan bahasa dalam bab ini sudah sangat baik dan
ringan sehingga mudah dipahami. Didalam bab ini terdapat contoh-
contoh soal dan rangkuman yang dapat memudahkan pembaca untuk
memahami materi yang dibahas dalam bab ini.
b. Kekurangan: Pada bagian awal disebutkan bahwa gambar 5.1 dapat
menjelaskan bagaimana aliran biaya dalam produk bersama, tetapi pada
gambar yang disajikan tidak dijelaskan yang mana gambar 5.1 sehingga
membuat sedikit kebingungan.

BAB VI : Analisis Perilaku Biaya

a. Kelebihan: Pada bab ini materi sudah dijelaskan dengan sangat baik dan
tepat. Serta didalamnya terdapat gambar-gambar seperti grafik dan tabel
yang membuat sedikit lebih menarik. Serta terdapat latihan soal dan
rangkuman didalamnya.
b. Kekurangan:Penulisan sub-judul dalam bab ini ada yang hanya
menggunakan bahasa inggris saja sehingga sedikit sulit untuk pembaca
yang tidak fasih dalam bahasa inggris.

BAB VII : Perencanaan dan Pengendalian Biaya Overhead Pabrik

a. Kelebihan: Pembahasan pada bab ini sudah bagus dan lengkap,


penggunaan cetak tebal pada beberapa poin dapat memudahkan pembaca
dalam membaca, adanya materi pendukung berupa tabel beserta
penjelasannya, adanya contoh soal yang dipaparkan pada tiap topik yang
dibahas sehingga menambah pemahaman pembaca, adanya bagian
rangkuman pada akhir bab memudahkan pembaca untuk mendapatkan
inti sari pada bab yang dibahas, dan juga adanya soal

11
latihan dan kasus untuk mengasah kemampuan pembaca setalah
mempelajari bab ini.
b. Kekurangan: Pada beberapa materi memiliki pembahasan yang terlalu
panjang sehingga pembaca mungkin merasa jenuh saat membacanya,
pada beberapa tabel tidak ada penjelasan lanjutan yang diberikan.

BAB VIII : Sistem Biaya Standar

a. Kelebihan: Pemabahasan pada bab ini sudah bagus dan lengkap, pada
tiap-tiap topik yang dibahas dilengkapi dengan rumus beserta
penjelasannya, penggunaan cetak tebal pada poin-poin penting seperti
rumus sudah bagus, adanya materi pendukung berupa diagram dan tabel
beserta penjelasannya, adanya contoh soal yang dipaparkan pada tiap
topik yang dibahas sehingga menambah pemahaman pembaca, adanya
bagian rangkuman pada akhir bab memudahkan pembaca untuk
mendapatkan inti sari pada bab yang dibahas, adanya soal latihan dan
kasus untuk mengasah kemampuan pembaca setelah mempelajari bab ini.
b. Kekurangan:Pada beberapa materi memiliki pembahasan yang terlalu
panjang sehingga pembaca mungkin merasa jenuh saat membacanya,
pada beberapa tabel tidak ada penjelasan lanjutan yang diberikan. Pada
beberapa diagram tidak adanya penjelasan lanjutan yang diberikan.

BAB IX : Activity-Based Cost System

a. Kelebihan: Pada bab kali ini membahas mengenai perubahan proses


produksi dalam lingkungan industri maju, dan perhitungan harga pokok
produksi berdasarkan aktivitas.Pembahasan bab ini menjelaskan materi
yang lengkap,dipaparkan juga contoh kasus,rangkuman dan latihan soal
sehingga pembaca mudah untuk belajar kembali mengenai materi yang
dibahas.
b. Kekurangan: Pada bagian gambar bagan 9.1 dan 9.2 pada di halaman
248,ada beberapa kata yang tertutup oleh garisbagannya sehingga
terkesan tidak rapi

12
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah kami melakukan critical book report pada buku “Akuntansi Biaya
Pendekatan Tradisional dan Modern” buku ini sudah cukup bagus untuk dijadikan referensi
bagi mahasiswa maupun dosen untuk mempelajari lebih dalam mengenai akuntansi kos.
Buku ini memiliki kelebihan dan kekurangan disetiap bab nya. Kelebihan pada buku ini
yaitu, penulis disetiap akhir pembahasan memaparkan rangkuman point- point yang penting
pada topik pembahasan yang dijabarkan, dan disetiap bab nya membuat soal latihan yang
dapat dipelajari oleh pembaca. Kekurangan pada buku ini yaitu ada pembahasannya terlalu
banyak, masih ada hanya secara umum topik yang dibahas tidak mendalam, dan lain
sebagainya.

B. Saran
Adapun saran yang kami berikan pada critical book report ini yaitu diharapkan
kepada pembaca tidak hanya membaca buku dari buku ini saja tetapi mencari sumber lain
untuk lebih menambah wawasan dan pengetahuan pembaca.

13
DAFTAR PUSTAKA

Dr. I Ketut Budiartha M.Si., CA., CPA (2016). AKUNTANSI BIAYA


PendekatanTradisonal dan Modern. Denpasar: Percetakan Pelawi Sari.

14
LAMPIRAN

15
16

Anda mungkin juga menyukai