“AKUNTANSI BIAYA”
DOSEN PENGAMPU :
Oleh :
Penyusun,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
A. Informasi Biografi.............................................................................................................1
B. Alasan Melakukan Critical Book Report..........................................................................1
BAB II ISI BUKU.................................................................................................................2
A. BAB 1 ..............................................................................................................................2
B. BAB 2...............................................................................................................................2
C. BAB 3...............................................................................................................................3
D. BAB 4...............................................................................................................................3
E. BAB 5...............................................................................................................................4
F. BAB 6...............................................................................................................................5
G. BAB 7...............................................................................................................................6
H. BAB 8...............................................................................................................................7
I. BAB 9...............................................................................................................................8
J. BAB 10.............................................................................................................................8
K. BAB 11`............................................................................................................................9
L. BAB 12.............................................................................................................................10
M. BAB 13.............................................................................................................................11
N. BAB 14.............................................................................................................................12
BAB III PEMBAHASAN CRITICAL BOOK REPORT.................................................13
BAB IV PENUTUP...............................................................................................................13
A. Kesimpulan.......................................................................................................................13
B. Saran.................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Informasi Biografi
Buku Pertama
Judul Buku : Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
Nama Penulis : WILLIAM K. CARTER
Penerjemah : Krista
ISBN : 978-981-4227-85-8 (Jilid 1)
Edisi : 14
Penerbit : Salemba Empat
Tahun Terbit : 2017
Tebal Buku : 568 halaman
Biaya manufaktur juga disebut biaya produksi atau biaya pabrik yang di
defenisikan dari tiga elemen
Bahan baku langsung adalah semua bahan baku yang membentuk bagian intergal
dari produk jadi dan dimasukkan secara eksplisit dalam perhitungan biaya
produk. Contohnya, kayu yang digunakan untuk membuat furnitur
Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang melakukan konversi bahan baku
langsung menjadi produk jadi dan dapat dibebankan secara layak ke produk
tertentu.
BAB 3
ANALISIS PERILAKU BIAYA
Klasifikasi Biaya:
1. Biaya Tetap. Biaya tetap didefenisikan sebagai biaya yang secara total tidak berubah
ketika aktivitas bisnis meningkat atau menurun.
2. Biaya Variabel. Biaya Variabel didefenisikan sebagai biaya yang meningkat secara
proporsional terhadap peningkatan dan penurunan dalam aktivitas bisnis.
3. Biaya Semivariabel. Biaya Semivariabel didefenisikan sebagai biaya yang
memperlihatkan karakteristik biaya tetap maupun biaya variabel.
Terdapat tiga teknik untuk memisahkan komponen tetap dan komponen variabel yaitu
metode tinggi-rendah, metode scattergraph, dan metode kuadrat kecil. Metode yang paling
akurat adalah metode kuadrat kecil, tetapi keandalan dari estimasi biaya menggunakan
metode kuadrat kecil bergantung pada korelasi antara aktivitas dengan biaya yang sedang
dianalisis. Koefisien korelasi sebaiknya digunakan untuk menemukan penentu yang paling
akurat. Selain itu, kesalahan standar estimasi dapat dihitung berdasarkan estimasi kuadrat
terkecil dan digunakan untuk mengembangkan interval keyakinan pengendalian biaya.
Meskipun pembahasan berpusat pada biaya dan aktivitas produksi, konsep dan teknik
tersebut tetap dapat diterapkan ke aktivitas pemasaran dan administratif.
BAB 4
SISTEM PERHITUNGAN BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA
Manufacturing cost flow atau aliran biaya manufaktur adalah jalur di mana aliran
biaya manufaktur (kombinasi bahan baku, tenaga kerja dan overhead) bergerak ke dalam
proses manufaktur hingga menjadi persediaan bahan baku langsung, persediaan dalam proses,
dan persediaan barang jadi hingga penentuan harga pokok penjualan. Biasanya, akuntan
harus menghitung berapa biaya dalam bahan baku, bahan dalam proses, persediaan barang
jadi, dan harga pokok penjualan.
Agar perhitungan biaya berdasarkan pesanan menjadi efektif, pesanan harus dapat
diidentifikasikan secara terpisah. Rincian mengenai suatu pesanan dicatat dalam kartu biaya
pesanan (Job Cost Sheet). Dasar dari perhitungan biaya berdasarkan pesanan melibatkan
hanya delapan tipe ayat jurnal akuntansi satu untuk setiap item berikut: Pembelian bahan
baku, Pengakuan tenaga kerja pabrik, Pengakuan biaya overhead pabrik, Pengunaan bahan
baku, Distribusi bahan gaji tenaga kerja, Pembebanan estimasi biaya overhead , Penyelesaian
pesanan , Penjualan produk.
AKUNTANSI UNTUK BAHAN BAKU
Praktik yang umum adalah menggunkan satu akun buku besar yang berjudul bahan
baku.
1. Pembelian Bahan Baku
Akuntansi untuk pembelian bahan baku adalah sama dengan akuntansi untuk bahan baku
menggunakan system persedian perpetual. Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut:
Bahan baku xxx
Utang usaha xxx
Suatu pesanan untuk pelanggan tertentu dapat dikirimkan langsung ketika suatu pesanan
sudah diselesaikan sehingga tidak pernah dibukukan sebagai persedian barang jadi. Dicatat dengan
ayat jurnal berikut.
Penjualan xxx
Pesanan no.5575 ditransfer kebarang jadi untuk pengisi barang persedian ayat jurnal yang mencatat
transfer dibuat di akhir bulan sebagai berikut.
Ketika persediaan dikirimkan k e pelanggan, kartu peersedian barang jadi di perbaharui, faktur
penjualan di buat, dan penjualan serta harga pokok penjualan dibukukan, sebagaimana yang berlaku
pada system persedian perpetual mana pun. Ayat jurnal nya sebagai berikut :
Penjualan xxx
BAB 6
SISTEM PERHITUNGAN BIAYA
BERDASARKAN PROSES (PROSES COSTING)
a. Baku Baku
Dalam perhitungan biaya berdasarkan proses, rincian dikurangi karena bahan baku
dibebankan kedepartemen dan bukannya kepesanan, dan hanya ada sedikit departemen yang
menggunakan bahan baku. Ayau jurnal untuk mencatat pengeluaran bahan baku keua
departemen adalah :
Barang dalam Proses-Departemen Pemotongan XXX
Barang dalam Proses-Departemen Perakitan XXX
Bahan Baku XXX
BAB 7
BIAYA MUTU DAN AKUNTANSI UNTUK KEHILANGAN DALAM PROSES
PRODUKSI
A.Biaya mutu
Jika pengerjaan kembali disebabkan oleh pelanggan , maka biaya pengerjaan kembali
dibebankan ke pesanan, dan idealnya ditutup oleh peningkatan dalam harga jual
BAB 8
Produk Gabungan (join product) dihasilkan secara simultan melalui suatu proses
atau serentetan proses umum, dimana setiap produk yang dihasilkan dari proses tersebut
memiliki lebih daro sekedar nilai nominal.
BIAYA TENAGA KERJA PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA
Tenaga kerja merupakan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu perusahaan
oleh karena itu pihak menejemen perlu memberikan perhatian pada sistem penrekrutan,pembi
naan,dan pemberian imbalan kerja serta pembinaan hubungan ygharmonis antar pekerja
DEFINISI DAN KLASIFIKASI TENAGA KERJA
Tenaga kerja adalah daya kerja fisik maupun mental menggunakan sumber daya manusiauntu
k menghasilkan produk atau jasa tertentu.
KOMPONEN BIAYA TENAGA KERJA
1. Gaji dan upah pokok
2. Program upah intensif
3. Program intensif individu
Rencana unit kerja langsung
Rencana bonus seratu persen
4. Program intensif kelompok
5. Upah lembur dan premi lembur
6. Program pensiun
7. Pajak penghasilan karyawan
SISTEM AKUNTANSI TENAGA KERJA
Sistem akuntansi tenaga kerja melibatkan banyak departemen fungsional yaitu :
1. Departemen personalia
2. Departemen perencanaan produksi
3. Departemen pencatatan waktu
4. Departemen penggajian
5. Departemen akuntansi biaya
BAB 10
Just-In-Time (JIT) adalah filosofi yang dipusatkan pada pengurangan biaya melalui
eliminasi persediaan. Semua bahan baku dan komponen sebaiknya tiba di lokasi kerja pada
saat dibutuhkan-tepat waktu. Produk sebaiknya diselesaikan dan tersedia bagi pelanggan, di
saat pelanggan menginginkannya tepat waktu.
JIT berusaha mengurangio persediaan karena persediaan dipandang sebagai sebagai
pemborosan. Persediaan mencerminkan sumber daya yuang tidak digunakan dan dapat
menyebabkan terjadinya pemborosan lainnya.
2. BACKFLUSHING
Backflushing disebut juga perhitungan biaya backflush (backflush costing) atau
akuntansi backflush (backflush accounting) merupakan pendekatan yang dipersingkat atas
akuntansi dari aliran biaya manufaktur.
Tujuan perhitungan biaya backflush adalah untuk mengurangi jumlah kejadian yang diukur
dan dicatat dalam sistem akuntansi. Dibandingkan dengan perhitungan biaya berdasarkan
pesanan dan perhitungan biaya berdasarkan proses, perhitungan biaya backflush terkenal
dalam hal kurangnya penelusuran terinci atas biaya WIP.
Dua metode persediaan yang berbeda digunakan oleh perusahaan nonmanufaktur, yaitu
metode perpetual dan metode periodik. Dalam metode perpetual, akun persediaan barang
dagangan didebit untuk setiap pembelian barang dan dikredit untuk harga pokok dari setiap
penjualan barang. Tujuannya adalah untuk mencatat setiap peningkatan atau penurunan
dalam akun persediaan, sehingga tersedia catatan perpetual dari biaya barang dagangan yang
terdapat dalam persediaan. McIntire Company memproduksi peralatan elektronik
menggunakan bahan baku dan komponen yang dibeli.
BAB 11
Produktifitas tenaga kerja ialah suatu ukuran kinerja produksi yang menggunakan
pengeluaran atas usaha manusia sebagai tolak ukurnya.
Rencana unit kerja langsung adalah rencana pemberian intensif yang paling
sederhana,yaiyu membayar upah diatas tarif dasar untuk produksi diatas standar
Rencana bonus seratus persen ialah dalam hal standar tidak dinyatakan dalam
uang,melainkan dalam waktu per unit output
Rencana bonus kelompok
Pengaturan Akuntansi untuk Biaya Tenaga Kerja dan Pengendalian
Ayat jurnalnya ialah
D K Buku Pembantu D K
Beban gaji Barang dalam proses
Utang PPh karyawan Pengendalian overhead pabrik
Utang pajak FICA Tenaga kerja tidak langsung
Gaji yang masih harus dibayar Beban gaji
Departemen yang terlibat dalam perhitungan biaya tenaga kerja termasuk
departemenpersonalia, departemen perencanaan produksi,departemen pencatatan waktu,
departemen penggajian dan departemen biaya.
Buku pembatu D K
Tunjangan cuti
Beban gaji
1. Untuk mencatat pembayaran gaji yang terutang ke keryawan dan kewajiban atas
semua jumlah yang ditahan atau dipotong dari upah
2. Untuk mebebankan biaya tenaga kerja ke pesanan,proses,atau departemen yang sesuai
BAB 12
Semua biaya produksi yang tidak telusuri secara langsung keoutput secara kolektif
disebut sebagai Overhead pabrik.Dan pada umumnya dialokasikan keoutput menggunakan
tarif yang telah ditentukan sebelumnya, penyebab dari perhitungan tarif yang telah ditentukan
sebelumnya tidak dapat ditentukan pada tingkat kapasitas teoritik, kapasitas praktis, kapasitas
aktual,yang diperkirakan kepastian atau normal.Kapasitas dapat dinyatakan dalam jam
mesin ,jam tenaga kerja, biaya bahan baku atau berbagai ukuran lainya.Pembilang dari
hitungan tarif yang telah ditentukan sebelumnya adalah jumlah Overhead pabrik yang
diestimasikan untuk kejadian pada lingkaran aktifitas yang digunakan sebagai
penyebab.Berikut contoh tabel Overhead pabrik.
DAMPAK DARI TINGKAT KAPASITAS TERHADAP TARIF OVERHEAD
PABRIK YANG TELAH DITENTUKAN SEBELUMNYA
Item. Kapasitas Kapasitas Kapasitas Kapasitas.
Normal. Aktual. Praktis. Teoristik
Presentase kapasitas teoritik jam mesin 75%. 80%. 85%. 100%
Overhaed pabrik yang dianjurkan. 7.500 jam. 8.000 jam. 8.500 jam. 10.000jam
Tetap. 12.000. 12.000. 12.000. 12.000
Variabel. 6.000 6.400 6.800 8.000
Total. 18.000 18.400 18.800 20.000
Tarif Overhaed pabrik tetap per jam mesin. 1.60 51.50 1.41 120
Tarif Overhead variabel perj mesin. 0.80. 0.80. 0.80. 0.80
Tarif Overhead pabrik perjam mesin. 2.40. 2.30. 2.21. 200
BAB 13
BIAYA OVERHEAD PABRIK : DEPERTEMENTALISASI
A. Depertementalisasi
Depertemen produksi
Depertemen jasa
B. Biaya Langsung Depertementalisasi
supresi tenaga kerja tidak langsung dan lembur
tunjangan tunjangan tenaga kerja
bahan baku tidak langsung dan perlengkapan pabrik
C. Menentukan Tarif Biaya Overhead Depertemental
Bebrapa bagian yang termasuk biaya overhead depertemental yaitu:
mengestimasi biaya langsung depertemental
survei pabrik
mengestimasikan dan mengalokasikan biaya tidak langsung
E. Menggunakan tarif biaya overhead depertemen
Jurnal di ilustrasikan Jumlah yang di bebankan diikhtisarkan secara priodik untuk membuat
ayat jurnal ke buku besar , ayat sebagai berikut.
Barang dalam proses 285.000
Overhead pabrik di bebankan –depetemen pemotongan 84.020
(21.005 jam tenaga kerja langsung actual x $4)
BAB 14
“AKUNTANSI AKTIVITAS: PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN
AKTIVITAS DAN MANAJEMEN BERDASARKAN AKTIVITAS”
Kekurangan buku:
Ada beberapa halaman buku yang terbalik, tidak terlihat huruf dan
angkanya, ada halaman kosong (hilang). Buku ini juga tidak disertai
Daftar Pustaka. Masih jauh dari kriteria buku lengkap dan sempurna. Buku
ini juga tidak memeliki perekat kertas yang baik, sehingga halaman
halaman kertas di bukunya banyak yang terlepas karena perekatnya
kurang memadai.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Akuntansi Biaya masih banyak yang menggunakan bahasa formal namu bahasanya
masih bersahabat dan tetap sopan serta dapat diterima oleh pembaca karena jika bahasa
yang digunakan adalah bahasa formal, maka pembaca tidak akan bosan
B. SARAN
Sebagai mahasiswa, kita wajib mengetahui bagaimana Akuntansi Biaya yang baik
dan benar agar kita mampu membangkitkan minat pembaca untuk memebaca dan
memahami isi materi yang disampaikan didalam buku.
DAFTAR PUSTAKA
Carter, William K. 2017. Akuntansi Biaya Cost Accounting. Edward Tanuwijaya. Jakarta:
Salemba Empat.