Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KONSEP BIAYA
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Biaya
Dosen Pengampu :
Muhammad Zaenal Abidin, S.H.I, M.E

Di Susun Oleh :
Millatus Solichah (201955020400822)
Siti kholifatur rosyidah (201955020400817)

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARI’AH


FAKULTAS SYARI’AH DAN ADAB
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUNAN GIRI BOJONEGORO
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan atas ke hadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan kasih sayang,
kesehatan, dan petunjuk-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Hukum Agraria ini dengan
judul "Konsep Biaya"

Dalam menyusun makalah ini kami telah berusaha untuk dapat memberikan yang terbaik dan sesuai
dengan harapan kami semua, walaupun dalam membuat makalah ini kami kesulitan karena keterbatasan
ilmu pengetahuan dan keterampilan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih
kepada Bapak Muhammad Zaenal Abidin, S.H.I, M.E selaku dosen pembimbing Akuntansi Biaya. Dan
juga kepada teman-teman yang telah memberikan dukungan dan dorongan kepada kami.
Kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat
mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi tercapainya makalah selanjutnya yang
lebih baik lagi. Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.

Bojonegoro,23 September 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................................2

DAFTAR ISI.................................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................................4

A. Latar Belakang......................................................................................................................................4

B. Rumusan Masalah............................................................................................................................4
C. Tujuan.............................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................................5

A. Konsep Biaya....................................................................................................................................5
1. Pengertian Akuntansi Biaya.............................................................................................................5
2. Peranan Akuntansi Biaya.................................................................................................................6

3. Obyek Biaya......................................................................................................................................7
4. Anggaran..........................................................................................................................................7
5. Penelusuran (Traceability) Biaya dari Obyek Biaya.......................................................................8

6. Sistem Informasi Biaya Akuntansi....................................................................................................9


7. Klasifikasi Biaya..............................................................................................................................10
BAB III PENUTUP.....................................................................................................................................15

A. Kesimpulan....................................................................................................................................15
B.Saran..............................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................................16

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Memahami konsep biaya memerlukan analisis yang cermat dari karakteristik dan operasi
yang terkait dengan biaya. Ada elemen lain dari laporan yang serupa dengan biaya, tetapi tidak
boleh dimasukkan sebagai komponen biaya. Karakteristik biaya dapat dipahami dengan
mengenali batasan atau definisi yang berkaitan dengan biaya. Dengan pemahaman ini, transaksi
terkait biaya dapat dengan mudah diidentifikasi sehingga dapat disajikan secara memadai dalam
laporan keuangan.
Laporan keuangan yang baik, sangat membantu manajemen dalam melakukan pengambilan
keputusan–keputusan penting bagi kemajuan perusahaan atau organisasi yang dipimpin.
Dalam rangka menyiapkan laporan keuangan yang baik, maka diperlukan kemampuan yang
mumpuni dari jajaran manajemen dalam melakukan perhitungan biaya-biaya yang terkait.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Pengertian Konsep Biaya ?

2. Bagaimana konsep dasar akuntansi biaya?


3. Bagaimana sistem infrmatika akuntansi biaya?
4. Apa saja klasifikasi biaya?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui penertian konsep biaya


2. Untuk mengetahui konsep dasar akuntansi
3. Untuk mengetahui sistem informatika akuntansi biaya
4. Untuk mengetahui klasifikasi biaya

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Biaya
Konsep dan istilah biaya telah dikembangkan dengan mempertimbangkan kebutuhan
akuntan, ekonomi, dan insinyur. Biaya telah didefinisikan sebagai prasyarat untuk nilai tukar,
pengorbanan untuk sebuah keuntungan. Istilah "biaya" sering digunakan dengan arti yang sama
dengan istilah "beban". Namun, beban dapat didefinisikan sebagai arus keluar barang atau jasa
yang akan dibebankan ke pendapatan untuk tujuan menentukan laba. Jika istilah "biaya"
digunakan secara khusus, maka harus dikombinasikan dengan pedoman khusus seperti biaya
langsung, biaya, biaya konversi, biaya tidak langsung, biaya tetap, biaya variabel, dan
sebagainya.
1. Konsep Dasar Akuntansi Biaya
Akuntansi biaya adalah salah satu spesialisasi akuntansi, seperti akuntansi keuangan,
akuntansi publik, akuntansi pajak, dll. Fitur utama yang membedakan akuntansi biaya dari
pembukuan lainnya adalah studi data. Akuntansi biaya pernah dianggap hanya berlaku untuk
perusahaan manufaktur, tetapi saat ini semua jenis dan ukuran bisnis dapat mengambil manfaat
dari penggunaan akuntansi biaya. Misalnya, akuntansi biaya digunakan di lembaga keuangan,
perusahaan transportasi, firma, layanan profesional, rumah sakit, lembaga pendidikan, dan
kegiatan administrasi dan pemasaran di perusahaan manufaktur.
2. Pengertian Akuntansi Biaya
Akuntansi biaya adalah suatu sistem informasi yang mengidentifikasikan, menganlisis dan
melaporkan keuangan dan non keuangan yang terkait dengan biaya perolehan atau penggunaan
sumber daya dalam suatu organisasi. Informasi biaya yang diberikan sangat bergantung pada
siapa pengguna dari informasi tersebut. Karena akuntansi biaya menyediakan informasi biaya
yang dibutukan untuk akuntansi keuangan dan akuntansi managemen. Jika pengguna dari
informasi biaya tersebut adalah pihak eksternal, maka akuntansi biaya harus memperhatikan
karakteristik akuntansi keuangan yang umumnya disajikan secara total/agregat dari suatu
organisasi.

5
Sedangkan jika pengguna dari informasi biaya tersebut itu adalah pihak internal, maka
akuntansi biaya harus memperhatikan karakteristik akuntansi manajemen yang umumnya
disajikan secara lebih rinci, yang mana akuntansi biaya digunakan sebagai alat untuk
menjalankan fungsi-fungsi manajemen, seperti perencanaan, pengendalian dan pengambilan
keputusan dalam organisasi.
3. Peranan Akuntansi Biaya
Di masa lalu, akuntansi biaya secara luas dianggap sebagai cara perhitungan atas nilai
persediaan yang dilaporkan di neraca dan nilai harga pokok penjualan yang dilaporkan di laporan
laba rugi. Pandangan ini membatas cakupan informasi yang dibutuhkan oleh manajemen untuk
pengambilan keputusan menjadi sekedar data biaya produk, guna memenuhi aturan pelaporan
eksternal. Contoh-contoh dari aturan ini adalah peraturan pajak, standar akuntansi yang
diharuskan untuk kontrak dengan pemerintah, dan standar akuntansi keuangan. Definisi yang
terbatas seperti itu tidak sesuai untuk masa sekarang dan tidak cukup menggambarkan kegunaan
informasi biaya. Akuntansi biaya melengkapi manajemen dengan alat yang diperlukan untuk
aktivitas-aktivitas perencanaan dan pengendalian, memperbaiki kualitas dan efisiensi, serta
membuat keputusan-keputusan yang bersifat rutin maupun strategis. Pengumpulan, presentasi,
dana analisis dari informasi mengenai biaya dan keuntungan membantu manajemen
menyelesaikan tugas-tugas berikut:
a. Membuat dan melaksanakan rencana dan anggaran untuk operasi dalam kondisi-kondisi
kompetitif dan ekonomi yang telah diprediksikan sebelumnya. Suatu aspek penting dari
rencana adalah potensi untuk memotivasi manusia untuk berkinerja secara konsisten dengan
tujuan perusahaan.
b. Menetapkan metode perhitungan biaya yang memungkinkan pengendalian aktivitas,
menurunkan biaya, dan memperbaiki kualitas.
c. Mengendalikan kuantitas fisik dari persediaan, dan menentukan biaya dari setiap produk dan
jasa yang dihasilkan, untuk tujuan penetapan harga dan evaluasi kinerja dari suatu produk,
departemen, atau divisi.
d. Menentukan biaya dan laba perusahaan untuk satu tahun periode akuntansi atau untuk periode
lain yang lebih pendek. Hal ini termasuk menentukan nilai persediaan dan harga pokok
penjualan sesuai dengan aturan pelaporan eksternal.
6
e. Memilih di antara dua atau lebih alternatif jangka pendek atau jangka panjang, yang dapat
mengubah pendapatan atau biaya.
4. Obyek Biaya
Obyek biaya didefinisikan sebagai beberapa unit, kegiatan, atau fenomena dimana rencana
dibuat untuk mengakumulasikan dan mengukur biaya/unit, kegiatan dan fenomena tersebut
mungkin memuat sebuah unit produk, tumpukan atau partai unit yang sama, semua unit yang
selalu memproduksi produk tertentu, pesanan, kontrak, proyek, proses, fungsi, tujuan, organisasi
departemen, segmen, lokasi atau kesatuan cabang usaha lain. Akumulasi semacam itu dalam
sistem akuntansi biaya bersifat multidimensional karena beragamnya aspek kebutuhan yang
mendorong kita untuk mengetahui, merencanakan , dan mengendalikan biaya. Konsep obyek
biaya merupakan salah satu pemikiran dalam akuntansi biaya. Pilihan tertentu dalam obyek biaya
selau ada, atau sedikitnya secara implisit ada, bilamana beberapa pengukuran, akumulasi,
alokasi, atau pelaporan biaya terjadi. Dengan kata lain, konsep obyek biaya terletak pada apa
yang dimaksud dengan biaya.

5. Anggaran
Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif, yang diukur
dalam satuan moneter.1 Anggaran adalah perencanaan keuangan untuk masa depan yang pada
umumnya mencakup jangka waktu satu tahun dan dinyatakan dalam satuan moneter. 2 Anggaran
ini merupakan perencanaan jangka pendek organisasi yang menerjemahkan berbagai program ke
dalam rencana keuangan tahunan yang lebih kongkret. Anggaran memiliki karakteristik-
karakteristik sebagai berikut :3
a. Anggaran mengestimasikan potensi laba dari unit bisnis tersebut.
b. Dinyatakan dalam istilah moneter, walaupun jumlah moneter mungkin didukung dengan
jumlah nonmoneter.
c. Biasanya meliputi waktu selama satu tahun.
1
Mulyadi, Sistem Akuntansi Edisi Tiga,( Jakarta : Salemba Empat,2001), 56.
2
Mahsun, Pengukuran Kinerja Sektor Publik : Cetakan Pertama, (Yogyakarta : Penerbit BPFE-
Yogyakarta,2006), 145.
3
Robert & Vijay, Sistem Pengendalian Manajemen. Jilid Satu,( Jakarta: Salemba Empat,2009),
73.

7
d. Merupakan komitmen manajemen; menejer setuju untuk menerima tanggung jawab atas
pencapaian tujuan anggaran.
e. Usulan anggaran ditinjau dan disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi wewenangnya dari
pembuat anggaran.
f. Setelah disetujui, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi-kondisi tertentu.
g. Secara berkala, kinerja keuangan aktual dibandingkan dengan anggaran, dan varians
dianalisis serta dijelaskan.
6. Penelusuran (Traceability) Biaya Dari Obyek Biaya

Setelah pembayar dipilih, pengukuran biaya sangat bergantung pada pelacakan biaya
pembayar. Pelacakan biaya menentukan seberapa besar objektivitas, keandalan, dan pentingnya
hasil pengukuran biaya, yaitu bagaimana kerahasiaan pembuat keputusan untuk memahami dan
mempercayai pengukuran biaya adalah dasar untuk keputusan peramalan.

Menentukan biaya dari unit biaya berbeda menurut kelasnya. Cara umum untuk
mengklasifikasikan biaya adalah dengan melabelinya sebagai biaya langsung atau tidak langsung
untuk objek biaya tertentu, seolah-olah hanya ada dua tingkat biaya pelacakan. Untuk
menggambarkan berbagai tingkat pelacakan biaya secara keseluruhan, unit biaya didefinisikan
sebagai unit produk. Ini adalah definisi yang umum digunakan; Misalnya, ketika menggunakan
konsep biaya langsung dan biaya tidak langsung tanpa menentukan objek biaya, umumnya
diasumsikan bahwa satu unit produk dianggap sebagai objek biaya. Bagian paling ekstrim dari
biaya yang dapat dilacak secara langsung adalah biaya yang dapat diidentifikasi secara fisik dan
dengan kesepakatan sebagai bagian dari unit produk jadi. Misalnya, unit produk dapat diperiksa,
ditimbang, dan diukur untuk menentukan jenis.

Mendekati biaya yang paling ekstrim adalah biaya yang paling dapat dipahami secara
empiris dari unit yang diproduksi dengan melihat proses produksi. Ini termasuk tenaga kerja
terampil yang terdiri dari pekerja yang mengubah bahan mentah menjadi produk jadi dan
beberapa pekerja menangani bahan. Dengan jenis biaya yang dapat ditelusuri secara fisik,
kontrak, atau empiris, beberapa derajat kesewenang-wenangan mencakup setiap upaya untuk
mengidentifikasi biaya tambahan dalam satu unit produk. Misalnya, biaya bahan dan tenaga

8
kerja yang dapat dilacak dari sejumlah kecil unit yang cacat, yang umumnya diproduksi bersama
dengan sejumlah besar barang, secara logis dapat dimasukkan dalam biaya produksi. Mendekati
bagian tengah unit di atas, terdapat biaya-biaya yang dapat ditelusuri dari satu batch unit produk
atau sejumlah besar unit produk, seperti: Biaya instalasi (penyesuaian), mesin dalam satu unit
produksi sebelum batch unit barang yang diproduksi, disebut biaya perakitan. Selain itu, unit ini
menimbulkan biaya yang kembali ke semua unit produk tertentu yang selalu diproduksi. Biaya
ini meliputi biaya pengembangan produk awal, pengembangan, dan pelatihan pekerja. Untuk
mengidentifikasi biaya-biaya ini dengan satu unit produk, perlu untuk mengalokasikan semua
unit produk yang akan diproduksi sepanjang siklus hidup produk.
Selanjutnya dalam kesatuan ini terdapat biaya yang dapat ditelusuri pada semua unit
produk tertentu yang selalu diproduksi. Biaya ini mencakup biaya perancangan produk awal,
perekayasaan, dan pelatihan para pekerja. Untuk mengidentifikasikan biaya – biaya ini dengan
unit produk tunggal diperlukan pengalokasian total unit produk yang akan diproduksi dalam
keseluruhan siklus hidup produk.
Selanjutnya menelusuri biaya dalam proses yang digunakan untuk membuat produk,
kemudian menelusuri biaya pada departemen dimana proses tersebut dilakukan, dan selanjutnya
menelusuri biaya pada lokasi bangunan atau pabrik dimana departemen berada. Pada masing –
masing langkah tersebut, penedefenisian kembali secara luas mengenai obyek biaya secukupnya
akan menyebabkan biaya – biaya diklasifikasi kembali sebagai biaya yang dapat ditelusuri secara
langsung
7. Sistem Informasi Biaya Akuntansi
Menjalankan bisnis membutuhkan informasi biaya yang sistematis dan komparatif, serta
data analisis biaya dan keuntungan. Informasi ini membantu manajemen untuk menetapkan
tujuan laba perusahaan, menetapkan tujuan departemen yang memandu manajemen menengah
dan operasional menuju pencapaian tujuan akhir, mengevaluasi efektivitas rencana,
mengungkapkan keberhasilan atau kegagalan dalam bentuk tanggung jawab khusus,
menganalisis dan memutuskan bagaimana mencapainya. penyesuaian dan perbaikan sehingga
seluruh organisasi mendekati tujuan yang ditetapkan secara seimbang.
Pengumpulan data akuntansi membutuhkan banyak bentuk, metode, dan sistem karena
beragamnya jenis dan ukuran bisnis. Sebuah sistem informasi yang sukses harus dirancang untuk
9
mencerminkan perpaduan kecanggihan dan kesederhanaan yang paling efisien dan ekonomis
untuk organisasi tertentu. Perancangan sistem informasi akuntansi biaya memerlukan
pemahaman yang mendalam tentang struktur organisasi perusahaan dan jenis informasi biaya
yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen. Sistem informasi akuntansi biaya harus erat
kaitannya dengan penugasan kompetensi agar setiap manajer dapat bertanggung jawab atas
biaya-biaya yang terjadi di departemennya. Sistem harus dirancang untuk mengembangkan
konsep manajemen berdasarkan varian. Manajemen dapat memberikan informasi untuk segera
mengambil tindakan korektif. Sistem harus mencerminkan praktik manufaktur dan manajemen
perusahaan yang menggunakannya.
Sistem informasi tersebut harus mengarahkan perhatiaan manjemen. Mungkin aspek-
aspek prestasi yang cukup berpengaruh sulit diukur, sementara dipihak lain faktor-faktor yang
lebih mudah diukur tetapi tidak begitu penting bisa mengakibatkan perusahaan terlalu
mengutamakan kegiatan yang sesungguhnya tidak cukup bermanfaat dalam jangka panjang.
Pengadaan catatan dan laporan mungkin juga diharuskan oleh pihak-pihak luar seperti Ditjen
Pajak.
8. Klasifikasi biaya
Klasifikasi biaya diperlukan untuk mengembangkan data biaya yang dapat membantu
manajemen dalam mencapai tujuannya. Klasifikasi ini didasarkan pada hubungan antara biaya
dengan :
a. Produk (partai tunggal, tumpukan, atau unit barang dan jasa)
b. Volume produksi
c. Departemen pabrikasi, proses, pusat biaya, atau subdivisi lainnya.
d. Periode akuntansi.
e. Keputusan yang di usulkan, pelaksanaan, atau evaluasi.
1) Biaya Dalam Hubungannya Dengan Produk
Biaya produksi atau sering disebut dengan biaya pabrik merupakan penjumlahan
dari tiga unsur biaya, yaitu biaya bahan langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya
overhead pabrik. Bahan langsung dan tenaga kerja langsung dapat dikelompokkan ke
dalam kelompok biaya primer. Biaya tenaga kerja langsung dan overhead pabrik dapat
ditambahkan ke biaya konversi, yang mencerminkan biaya konversi bahan langsung
10
menjadi produk jadi. Di pabrik yang sangat otomatis, dua masalah sering muncul ketika
mengidentifikasi tenaga kerja langsung sebagai biaya terpisah:
a. Beberapa pekerja yang sama melakukan berbagai jenis tugas, dan mereka mungkin
mengilir antara tugas-tugas pekerja langsung dan tugas-tugas pekerja tidak langsung
dengan begitu cepat dan sering sehingga biaya pekerja langsung sulit atau mustahil
dibedakan dengan biaya pekerja tidak langsung.
b. Pekerja langsung mungkin merupakan bagian kecil dari total biaya produksi,
membuatnya sulit untuk membenarkan usaha mengidentifikasikan pekerja langsung
sebagai unsur biaya yang terpisah.

2) Biaya dalam Hubungannya dengan Volume Produksi


Biaya Variabel Secara umum, mempunyai karekteristik sebagai berikut :
a) Perubahan jumlah total dalam proporsi yang sama dengan perubahan volume.
b) Biaya per unit relatif konstan meskipun volume berubah dalam rentang (range)
yang relevan.
c) Dapat dibebankan kepada departemen operasi dengan cukup mudah dan tepat.
d) Dapat dikendalikan oleh seorang penyedia operasi.
Biaya yang mempunyai karakteristik ini umumnya meliputi bahan langsung dan
pekerja langsung. Beberapa overhead pabrik dan biaya non pabrikasi juga termasuk
dalam kategori biaya variabel.

Biaya Tetap. Karakteristik biaya tetap adalah :


a) Jumlah keseluruhan yang tetap dalam rentang (range) keluaran yang relevan
b) Penurunan biaya perunit volume bertambah dalam rentang yang relevan
c) Dapat dibebankan kepada departemen – departemen berdasarkan keputusan
manajerial atau menurut metode alokasi biaya, dan
d) Tanggung jawab pengendalian lebih banyak dipikul oleh manajemen eksekutif
daripada oleh penyelia operasi.
Biaya tetap bisa dianggap sebagai biaya yang timbul karena berada dalam bisnis,
sementara biaya variabel merupakan biaya karena menjalankan bisnis. Dalam beberapa

11
kasus, tindakan manajemen dapat menentukan apakah suatu biaya dikelompokkan
sebagai biaya tetap atau biaya variabel.
Biaya Semivariabel. Beberapa biaya mengandung unsur – unsur tetap dan variabel.
Biaya semivariabel ini mencakup suatu jumlah yang sebagian tetap dalam rentang
keluaran yang relevan, dan bagian lainnya bervariasi sebanding dengan perubahan
jumlah keluaran. Misalnya, biaya listrik yang digunakan untuk penerangan cenderung
menjadi biaya tetap, karena berapapun jumlah keluaran yang dihasilkan, penerangan
akkan tetap diperlukan oleh pabrik yang sedang beroperasi. Sebaliknya, tenaga listrik
yang digunakan sebagai sumber daya untuk mengoperasikan peralatan akan bervariasi
sesuai dengan pemakaian peralatan tersebut.
3) Biaya dan Hubungannya dengan Departemen Pabrikasi, Proses, atau Segmen Lainnya .
Untuk tujuan administratif, perusahaan dapat dibagi menjadi beberapa segmen;
proses, tempat kerja, pusat biaya atau blok biaya juga merupakan dasar untuk
mengklasifikasikan dan mengumpulkan biaya produk dan menetapkan tanggung jawab
atau pengendalian biaya. Jika suatu produk melewati departemen atau pusat biaya, baik
biaya yang dapat dilacak secara langsung (misalnya, bahan langsung dan biaya tenaga
kerja langsung) dan sebagian dari biaya tidak langsung (biaya overhead) ditagih. Untuk
mencapai tingkat pengendalian tertinggi, kepala departemen harus dilibatkan dalam
mengembangkan anggaran untuk departemen atau pusat biaya mereka. Anggaran tersebut
harus secara jelas mengidentifikasi biaya yang menjadi tanggung jawab manajer dan
dapat mendukungnya dalam membuat keputusan. Pada akhir periode pelaporan, efisiensi
departemen dan keberhasilan manajer dalam mengendalikan biaya dapat diukur dengan
membandingkan biaya aktual dengan biaya yang dianggarkan.Departemen produksi dan
layanan. Pada dasarnya, departemen pabrik dapat dibagi menjadi dua:
a) Departemen produksi, dan
b) Departemen jasa.
Dalam departemen produksi, operasi secara manual ataupun dengan mesin, seperti
membentuk dan merakit, dilaksanakan terhadap produk atau bagian-bagiannya. Biaya
yang dikeluarkan departemen semacam ini akan dibebankan kepada produk tersebut.
Departemen jasa, memberikan jasa/pelayanan yang bermanfaat bagi departemen lainnya.
12
4) Biaya dalam Hubungannya dengan Periode Akuntansi
Biaya dapat dikelompokkan sebagai belanja barang modal (capital expenditure)
atau sebagai pengeluaran pendapatan (revenue expenditure). Belanja barang modal yang
juga disebut sebagai pengeluaran modal dimaksudkan untuk menghasilkan manfaat
dalam periode-periode mendatang dan dicatat sebagai aktiva. Pengeluaran pendapatan
memberi manfaat dalam periode berjalan dan dicatat sebagai beban.
Namun pada akhirnya, belanja barang modal yang dianggap sebagai aktiva tadi
akan masuk dalam arus biaya bila digunakan atau bila habis masa manfaatnya.
Pembedaan antara belanja barang modal dan pengeluaran pendapatan merupakan suatu
hal yang esensial dalam menandingkan (matching) biaya dengan pendapatan secara tepat
dan untuk mengukur laba periodik secara akurat. Meskipun demikian, pembedaan yang
tepat antara kedua kelompok tersebut tidak selalu sama. Dalam banyak hal, Upaya
pembedaan tersebut tergantung pada sikap manjemen terhadap pengeluaran semacam itu
dan pada sifat operasi perusahaan.
5) Biaya dalam Hubungannya dengan Keputusan yang Diusulkan, Pelaksanaan, dan
Evaluasi
Pada waktu memutuskan di antara beberapa tindakan atau alternatif yang
mungkin, merupakan hal penting untuk mengidentifikasikan biaya (dan pendapatan,
pengurangan biaya, dan penghematan biaya) yang relevan dengan pilihan tersebut.
Perhatian pada biaya-biaya yang tidak relevan dapat menjadi hal yang sangat
memboroskan waktu dan mengalihkan perhatian dari biaya-biaya yang relevan. Terlebih
lagi, factor-faktor yang tidak relevan mungkin disalah gunakan seakan-akan faktor
tersebut relevan.
Biaya diferensial adalah salah satu nama biaya yang relevan untuk memilih di
antara berbagai alternatif. Biaya diferensial kadang-kadang disebut biaya tambahan atau
biaya marjinal. Jika hanya beberapa biaya diferensial yang dikeluarkan ketika memilih
alternatif tertentu, Biaya ini juga dapat disebut biaya untuk alternatif ini. Jumlah
pendapatan atau manfaat lain yang hilang ketika alternatif tertentu dipilih disebut biaya
peluang dari alternatif tersebut. Biaya yang dikeluarkan yang kemudian ternyata relevan
dengan keputusan tersebut disebut sunk cost. Ketika memutuskan untuk menghentikan
13
suatu produk atau divisi, beberapa biaya produk atau divisi mungkin tidak terpengaruh
oleh keputusan tersebut, biaya ini dikenal sebagai biaya yang tidak dapat dihindari. Di
sisi lain, biaya yang dapat dihindari relevan dengan keputusan. Langkah penting dalam
mengevaluasi kinerja pekerjaan manajer adalah mengurutkan biaya yang tidak dapat
dikendalikan oleh manajer. Biaya yang tidak dapat dikendalikan oleh manajer umumnya
tidak relevan dengan evaluasi kinerja manajer dan manajer tidak harus bertanggung
jawab terhadapnya.

14
BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
Istilah "biaya" sering digunakan dengan arti yang sama dengan istilah "beban". Namun,
beban dapat didefinisikan sebagai arus keluar barang atau jasa yang akan dibebankan ke
pendapatan untuk tujuan menentukan laba. Jika istilah "biaya" digunakan secara khusus, maka
harus dikombinasikan dengan pedoman khusus seperti biaya langsung, biaya, biaya konversi,
biaya tidak langsung, biaya tetap, biaya variabel, dan sebagainya.
Akuntansi biaya adalah suatu sistem informasi yang mengidentifikasikan,menganlisis dan
melaporkan keuangan dan non keuangan yang terkait dengan biaya peolehan atau penggunaan
sumber daya dalam suatu organisasi. Informasi biaya yang diberikan sangat bergantung pada
siapa pengguna dari informasi tersebut.
Klasifikasi biaya diperlukan untuk mengembangkan data biaya yang dapat membantu
manajemen dalam mencapai tujuannya. Klasifikasi ini didasarkan pada hubungan antara biaya
dengan :
a. Produk (partai tunggal, tumpukan, atau unit barang dan jasa)
b. Volume produksi
c. Departemen pabrikasi, proses, pusat biaya, atau subdivisi lainnya.
d. Periode akuntansi.
e. Keputusan yang diusulka, pelaksanaan, atau evaluasi.
B. Saran

Dengan adanya makalah ini semoga dapat memberi dan menambah wawasan kita dan
mengetahui apa itu “konsep biaya (akuntansi biaya)” kami sangat mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca sehingga makalah yang akan datang menjadi lebih baik lagi. Kami harap makalah
ini bisa bermanfaat bagi kita semua serta menambah pengetahuan kita.

15
DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi Edisi Tiga. Jakarta : Salemba Empat.
Horngren,Charles T., et al. 2008. Akuntansi Biaya. Edisi 7. PT INDEKS kelompok GRAMEDIA: Jakarta
Ray H Garrison. dkk. 2014. Akuntansi Manajerial ed 14 buku 1. Jakarta: Salemba Empat
Sodikin, Slamet Sugiri.2015.Akuntansi Managemen.Jogjakarta: Unit Penerbit dan Percetakan.
Ambarriani, Susty. 2008. Manajemen Biaya. Buku I. Salemba Empat, Jakarta.
Blocher, Katrine and Wilson 2011. Akuntansi Manajemen. PT. Indeks, Jakarta.
Kamaruddin, Ahmad. 2013. Akuntansi Manajemen Dasar-Dasar Konsep Biaya Dan Pengambilan
Keputusan. Edisi Revisi Kelima. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Krismiaji. 2010. Akuntansi Manajemen Konsep Biaya Dalam Pengambilan Keputusan. Penerbit
Erlangga, Jakarta
Carter, William K dan Usry, Mitton F. 2009. Akuntansi Biaya II. Edisi 14.Jakarta:Salemba Empat
Abduh M. 2007. Inovasi Teknologi Dan System Beton Pracetak Di Indonesia: Sebuah Analisa Rantai
Nilai. www.haki-konstruksi.com. Yogyakarta. Blocher/Chen/Lin, 1999. Diterjemahkan oleh A.
Susty Ambarriani, 2000. Manajemen Biaya. Jilid 1. Penerbit Salemba: Empat Jakarta.
Ellitan, Lena. 2008. Manajemen Strategi Operasi. Bandung: Alfabeta.
Gereffi, Gary dan John Humphries, “The Governance of Global Value Chains.” Review of International
Political Economy, 12:1 February 2005: 78- 104. Routledge Publications.

Machfoedz, Mas’ud. 2004. Perubahan Peran Akuntan Manajemen. Media Akuntansi No 38/Maret.
Mintzberg, H., 1978. Pattern In strategy Formulation. Management Science, 24 (9), 934-948
Pearce II, John.A and Richard B. Robinson. 2009. Strategic ManagementFormulation,
Implementation and Control. Mc Graw-Hill International Edition. USA
Mahsun, Mohamad. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik : Cetakan Pertama. Yogyakarta : Penerbit
BPFE-Yogyakarta
Anthony, Robert N. dan Govindarajan, Vijay. (2009) Sistem Pengendalian Manajemen. Jilid Satu. Jakarta:
Salemba Empat.

16

Anda mungkin juga menyukai