Anda di halaman 1dari 19

KONSEP DAN PENGGOLONGAN BIAYA

(AKUNTANSI BIAYA)

Oleh:

GUNAWAN

198320332

Dosen Pengampu :

Khalik Pratama, S.E, M.Sc

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MEDAN AREA
MEDAN
2022
ABSTRAK

Transaksi yang berkaitan dengan biaya dapat dengan mudah diidentifikasi sehingga
dapat disajikan dengan benar dalam laporan keuangan. Konsep dasar yang melandasi
pembebanan biaya adalah konsep dasar kontinuitas usaha serta upaya dan hasil (efforts and
accomplishment). Atas dasar konsep tersebut biaya dapat dipisah menjadi dua yaitu : biaya
yang masih menjadi potensi jasa (melekat pada aktiva), serta biaya yang potensi jasanya
dianggap sudah habis dalam rangka menghasilkan pendapatan. Memahami konsep biaya akan
membantu pengusaha dalam memprediksi setiap pengeluaran bisnis. Selain itu, pengusaha
juga dapat menaksir berapa asumsi pendapatan atau laba yang diperoleh dengan total biaya
yang terjadi.

Kata Kunci : Konsep Biaya, Penggolongan Biaya

jnjnjjnnjhnjhnjnhjnjnhjnjnhjnhjnhjnhjnjhnjhnii
DAFTAR ISI

ABSTRAK............................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................................................2
1.3. Tujuan....................................................................................................................................2
1.4. Manfaat..................................................................................................................................2
BAB II...................................................................................................................................................3
LANDASAN TEORI............................................................................................................................3
1.1. Pengertian Biaya....................................................................................................................3
1.2. Konsep Biaya.........................................................................................................................3
BAB III..................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
1.1. Jenis-jenis Konsep Biaya.......................................................................................................5
a. Konsep Biaya dalam Hal Perawatan......................................................................................5
b. Konsep Biaya dalam Sifat Beban...........................................................................................6
c. Konsep Biaya dalam hal Ketertelusuran................................................................................6
d. Konsep Biaya Ditinjau dari Tujuannya..................................................................................7
e. Konsep Biaya dalam Hal Pembayar.......................................................................................7
f. Konsep Biaya dalam Variabilitas...........................................................................................8
1.2. Penggolongan Biaya..............................................................................................................8
BAB IV...............................................................................................................................................12
PENUTUP...........................................................................................................................................12
1.1. Kesimpulan..........................................................................................................................12
1.2. Saran....................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................13

jnjnjjnnjhnjhnjnhjnjnhjnjnhjnhjnhjnhjnjhnjhniii
jnjnjjnnjhnjhnjnhjnjnhjnjnhjnhjnhjnhjnjhnjhniv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pemahaman terhadap konsep biaya sebagai bagian dari akuntansi mengalami tiga
tahap perlakuan yaitu pengukuran, penelusuran dan pembebanan. Secara konseptual dan
atas dasar konsep kontinuitas usaha, biaya akan diperlakukan sebagai beban pendapatan
atau biaya, namun ada elemen laporan lain yang sifatnya hampir sama dengan biaya
namun sebaiknya tidak dimasukkan sebagai komponen biaya. Karekteristik biaya dapat
dipahami dengan mengenali batasan atau pengertian yang berkaian dengan biaya.
Operasi perusahaan pada umumnya merupakan usaha berlanjut yang kompleks dan
yang menuntut pemerolehan jasa bukan untuk jangka pendek melainkan untuk jangka
panjang, sehingga jasa tersebut tidak akan segera habis dalam waktu singkat. Dengan kata
lain, perusahaan memerlukan fasilitas fisis atau potensi jangka panjang sehingga biaya
tersebut harus mengalami dua tahap kritis yaitu pengakuan dan pembebanan. Di antara
kedua kedudukan tersebut biaya mungkin mengalami proses penelusuran berupa
penggabungan, pemecahan dan reklasifikasi sebelum dibebankan ke pendapatan.
Sehingga, secara konseptual biaya diperlakukan terlebih dahulu sebagai asset dan baru
kemudian diakui sebagai biaya.
Dengan pemahaman seperti ini, transaksi yang berkaitan dengan biaya dapat dengan
mudah diidentifikasi sehingga dapat disajikan dengan benar dalam laporan keuangan.
Konsep dasar yang melandasi pembebanan biaya adalah konsep dasar kontinuitas usaha
serta upaya dan hasil (efforts and accomplishment). Atas dasar konsep tersebut biaya
dapat dipisah menjadi dua yaitu : biaya yang masih menjadi potensi jasa (melekat pada
aktiva), serta biaya yang potensi jasanya dianggap sudah habis dalam rangka
menghasilkan pendapatan.
Pembebanan biaya satu periode akuntansi di dasarkan pada kriteria penentuan
habisnya manfaat dari biaya tersebut. Pertama, apakah manfaat biaya habis dalam rangka
penyerahan produk/jasa, atau sering disebut dengan biaya (expenses). Kedua, apakah
manfaat biaya habis karena sebab lain, yang digolongkan sebagai rugi (losses).

jnjnjjnnjhnjhnjnhjnjnhjnjnhjnhjnhjnhjnjhnjhn1
1.2. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini akan diuraikan berupa pemaparan mengenai materi “Konsep dan
Penggolongan Biaya”

1.3. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Memamaparkan dan menjelaskan secara terperinci mengenai materi dari “Konsep dan
Penggolongn Biaya”
2. Pemenuhan tugas mata kuliah Akuntansi Biaya

1.4. Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini diharapkan dapat menjadi bahan pengetahuan
bagi segala pihak terutama bagi mahasiswa yang mempelajari mata kuliah Akuntansi
Biaya tentang pemahaman mengenai materi Konsep dan Penggolongan Biaya.

jnjnjjnnjhnjhnjnhjnjnhjnjnhjnhjnhjnhjnjhnjhn2
BAB II

LANDASAN TEORI

1.1. Pengertian Biaya


Biaya dalam akuntansi biaya diartikan dalam dua pengertian yang berbeda, yaitu
biaya dalam artian cost dan biaya dalam artian expense. Biaya atau cost adalah
pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau
kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.1Pada saat akan / telah
melakukan suatu kegiatan untuk tujuan tertentu, misalnya akan membuat barang atau
bepergian atau menyelesaikan kegiatan pelayanan tentu akan mengeluarkan uang dan
menggunakan alat atau benda lainnya yang dimiliki. Uang atau alat baik yang akan atau
telah digunakan untuk kegiatan tersebut dikategorikan sebagai biaya. Sedangkan beban
(expense) adalah biaya yang telah terjadi yang dikurangkan dari penghasilan atau
dibebankan pada periode yang bersangkutan.2Dapat berupa uang yang telah dikeluarkan,
atau harta / fisilitas yang telah digunakan dalam rangka memperoleh pendapatan yang
diperhitungkan dalam suatu periode akuntansi di mana pendapatan diperhitungkan atau
diakui. Misalnya, pengeluaran uang untuk transportasi (beban transportasi), fasilitas sewa
atau bunga, iklan, pegawai (bebansewa, beban bunga, beban iklan, beban gaji dan upah),
yang telah dinikmati walaupun belum dibayar. Dari pengertian di atas, walaupun nampak
ada perbedaan namun pada dasarnya memiliki persamaan yaitu pengorbanan ekonomis,
yang diukur dengan nilai uang untuk memperoleh barang atau jasa.

1.2. Konsep Biaya


Konsep biaya adalah konsep dalam dunia akuntansi yang menyatakan bahwa seluruh
proses akuisisi aset yang berkaitan dengan pengeluaran perusahaan harus dicatat dalam
pembukuan sebagai biaya.Oleh sebab itu, jika laporan posisi keuangan menunjukkan
adanya suatu aset pada nilai tertentu, maka nilai tersebut diasumsikan sebagai biaya,
kecuali dinyatakan lain sebagaimana dicantumkan pada catatan atas laporan

1Bastian Bustami Nurlela dan Nurlela, Akuntansi Biaya Edisi 4, (Jakarta : Mitra Wacana Media, 2013), 7.
2Mursyidi, Akuntansi Biaya Conventional Costing, Just in Time, dan Activity-Based Costing, (Bandung :Refika
Aditama, ), 14.

jnjnjjnnjhnjhnjnhjnjnhjnjnhjnhjnhjnhjnjhnjhn3
keuangan.Konsep tersebut selaras dengan tujuan akuntansi yakni setiap transaksi harus
dicatat sesuai dengan biaya perolehannya.3

3https://pintu.co.id/blog/apa-itu-konsep-biaya, (2021), diakses pada 5 Desember 2022

jnjnjjnnjhnjhnjnhjnjnhjnjnhjnhjnhjnhjnjhnjhn4
BAB III

PEMBAHASAN

1.1. Jenis-jenis Konsep Biaya


Secara umum, bahwa input fisik atau sumber daya adalah elemen penting untuk
meningkatkan produksi. Namun, beberapa keputusan yang berkaitan dengan bisnis
sering kali berkaitan dengan biaya produksi (cost of production), bukan dari sumber daya
fisik itu sendiri. Oleh karena itu, penting bagi produsen untuk memahami analisis biaya
(cost analysis). Di dalam konsep umum biaya, penting untuk mengetahui berbagai tipe
atau jenis-jenis biaya (types of costs), yaitu sebagai berikut:
1. Biaya akuntansi dan biaya ekonomi
2. Biaya pengeluaran dan biaya peluang
3. Biaya langsung dan biaya tidak langsung
4. Biaya tambahan dan biaya hangus
5. Biaya pribadi dan biaya sosial
6. Biaya tetap dan biaya variabel

a. Konsep Biaya dalam Hal Perawatan.


Pertama, biaya akuntansi dan biaya ekonomi. Jenis biaya ini dapat digolongkan ke
dalam konsep biaya dalam konteks perawatan (concept of costs in terms of
treatment).
1. Biaya akuntansi Biaya akuntansi (accounting costs) adalah biaya yang
dibayarkan langsung oleh pengusaha untuk mendapatkan sumber daya untuk
produksi. Biaya ini termasuk semua pengeluaran yang dibayarkan untuk bahan
mentah dan mesin, upah yang dibayarkan kepada pekerja, biaya listrik, biaya
yang dikeluarkan untuk menyewa atau membeli gedung atau kavling, dan
seterusnya. Biaya akuntansi juga dapat disebut pengeluaran moneter untuk
memproduksi barang tertentu dan mencakup biaya variabel dan biaya tetap
yang harus dikeluarkan perusahaan. Jenis biaya ini akan dicatat di dalam
laporan keuangan (financial statements).

jnjnjjnnjhnjhnjnhjnjnhjnjnhjnhjnhjnhjnjhnjhn5
2. Biaya ekonomi Biaya ekonomi (economic costs) adalah biaya tertentu yang
tidak masuk ke dalam biaya akuntansi. Jenis biaya ini biasanya mengacu pada
biaya peluang (opportunity cost) atau “uang tidur” yang seandainya digunakan
untuk kegiatan bisnis/investasi lain, maka bisa menghasilkan keuntungan.
Contoh biaya ekonomi, perusahaan memiliki uang mengendap Rp 500 juta
karena satu atau beberapa alasan. Jika uang tersebut dipakai untuk
bisnis/investasi, maka perusahaan bisa memperoleh profit. Contoh lain dari
biaya ekonomi, kamu tidak masuk kerja selama seminggu tanpa kabar. Maka
kamu akan dikenakan biaya ekonomi berupa denda pemotongan gaji, misalnya
Rp 1 juta, dan kehilangan bonus mingguan, misalnya Rp 500 ribu.

b. Konsep Biaya dalam Sifat Beban


Kedua, biaya pengeluaran dan biaya peluang. Jenis biaya ini dikategorikan ke
dalam konsep biaya dalam hal sifat beban (concept of costs in terms of the nature
of expenses).
1. Biaya pengeluaran Biaya pengeluaran (outlay costs) adalah biaya aktual yang
dikeluarkan oleh pengusaha dalam menggunakan input disebut biaya
pengeluaran. Ini termasuk biaya pembayaran upah, sewa, listrik atau biaya
bahan bakar, bahan baku, dan seterusnya.
2. Biaya peluang Biaya peluang (opportunity cost) adalah pendapatan dari
alternatif terbaik berikutnya yang hilang ketika perusahaan membuat pilihan
tertentu. Contoh, perusahaan bisa mendapatkan laba 40% jika berinvestasi di
sektor barang konsumsi dari pada sektor jasa perhotelan dengan laba 20%.
Biaya peluang akan menghitung sebesarapa banyak kesempatan yang terlewat
dan menghitung pendapatan yang dapat diperoleh dengan mengikuti beberapa
kebijakan lain.

c. Konsep Biaya dalam hal Ketertelusuran


Ketiga, biaya langsung dan biaya tidak langsung. Jenis biaya ini masuk ke dalam
kelompok konsep biaya dalam hal ketertelusuran (concept of costs in terms of
traceability).
1. Biaya langsung Biaya langsung (direct costs) adalah pengeluaran yang terkait
dengan proses atau produk tertentu. Jenis biaya ini juga disebut pengeluaran
yang dapat dilacak karena dapat secara langsung melacak ke aktivitas, produk,
atau proses tertentu. Biaya langsung dapat bervariasi dengan perubahan

jnjnjjnnjhnjhnjnhjnjnhjnjnhjnhjnhjnhjnjhnjhn6
aktivitas atau produk. Contoh biaya langsung termasuk biaya produksi yang
berkaitan dengan produksi, biaya perolehan pelanggan yang berkaitan dengan
penjualan, dan seterusnya.
2. Biaya tidak langsung Biaya tidak langsung (indirect costs), atau biaya yang
tidak dapat dilacak, adalah biaya yang tidak terkait langsung dengan aktivitas
atau komponen bisnis tertentu. Contoh, kenaikan biaya pajak, biaya listrik, dan
biaya lainnya yang harus dibayar. Meskipun biaya tidak langsung cenderung
tidak dapat dilacak, pengeluaran tersebut penting dipahami karena
memmengaruhi profitabilitas secara keseluruhan.

d. Konsep Biaya Ditinjau dari Tujuannya


Keempat, biaya tambahan dan biaya hangus. Jenis biaya ini dikategorikan ke
dalam konsep biaya ditinjau dari tujuannya (concept of costs in terms of the
purpose).
1. Biaya tambahan Biaya tambahan (incremental costs) adalah total biaya yang
dikeluarkan karena unit tambahan produk yang diproduksi. Biaya tambahan
dapat dihitung dengan cara menganalisis pengeluaran tambahan yang terkait
dalam proses produksi, seperti biaya bahan baku, untuk satu unit produksi
tambahan. Jenis biaya ini timbul saat bisnis membuat keputusan kebijakan
tertentu. Contoh, perubahan lini produk, peningkatan mesin untuk
meningkatkan output, akuisisi pelanggan baru, dan sebagainya.
2. Biaya hangus Biaya hangus (sunk costs) adalah biaya yang telah dikeluarkan
perusahaan dan tidak dapat ditarik kembali. Biaya hangus atau sunk costs
berbeda dari biaya masa depan (future cost) yang mungkin dihadapi bisnis,
seperti keputusan tentang biaya pembelian inventaris atau harga produk.
Contoh biaya hangus yaitu uang untuk periklanan, melakukan penelitian, dan
memperoleh mesin.

e. Konsep Biaya dalam Hal Pembayar


Biaya pribadi dan biaya sosial. Jenis biaya ini dapat dikelompokkan ke dalam
konsep biaya dari segi pihak yang membayar (concept of costs in terms of payers).
1. Biaya pribadi Biaya pribadi (private cost) adalah pengeluaran oleh bisnis
sebagai kelanjutan dari tujuannya sendiri. Pengusaha membelanjakannya
untuk kepentingan pribadi dan bisnis mereka sendiri. Contoh, biaya produksi,
biaya penjualan, biaya periklanan, dan seterusnya.

jnjnjjnnjhnjhnjnhjnjnhjnjnhjnhjnhjnhjnjhnjhn7
2. Biaya sosial Biaya sosial (social costs) adalah biaya total bagi masyarakat.
Biaya ini mencakup biaya pribadi ditambah juga biaya eksternal (biaya yang
dikeluarkan oleh pihak ketiga) – mungkin juga dapat disebut sebagai biaya
sebenarnya (true costs). Jenis pengeluaran ini tidak dilakukan perusahaan,
melainkan ditanggung masyarakat itu sendiri sebagai konsekuensi dari
tereksposnya transaksi yang tidak dikompensasikan atau dibebankan kepada
mereka. Contoh, biaya sumber daya air, biaya pencemaran lingkungan.

f. Konsep Biaya dalam Variabilitas


Terakhir, biaya tetap dan biaya variabel. Jenis biaya ini masuk ke dalam konsep
biaya dalam variabilitas (concept of costs in terms of variability).
1. Biaya tetap Biaya tetap (fixed costs) adalah biaya yang tidak berubah dan
tidak dipengaruhi oleh volume output atau kenaikan/penurunan jumlah produk
yang diproduksi. Biaya tetap adalah biaya yang harus dibayarkan oleh
perusahaan secara rutin, terlepas dari aktivitas bisnis tertentu. Contoh biasa
tetap yaitu pembayaran sewa, pajak, bunga pinjaman, dan seterusnya.
2. Biaya variabel Biaya variabel (variable costs) adalah biaya perusahaan yang
berubah sebanding dengan naik atau turunnya volume produksi perusahaan.
Biaya variabel setiap bisnis bervariasi tergantung pada output yang dihasilkan.
Produksi yang lebih sedikit akan mengurangi biaya variabel, dan sebaliknya,
bisnis akan membayar lebih ketika produksinya lebih besar. Contoh biaya
variabel yaitu biaya pembelian bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya
komisi, upah lembur, dan sebagainya.4

1.2. Penggolongan Biaya


a. Berdasarkan fungsi pokok dari kegiatan/aktivitas perusahaan.
Atas dasar fungsi pokok dari kegiatan atau aktivitas perusahaan, biaya dapat
dikelompokkan menjadi :
a. Fungsi produksi, yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi
atau kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk selesai yang siap untuk
di jual.
b. Fungsi pemasaran, yaitu fungsi yang berhubungan dengan kejadian penjualan
produk selesai yang siap untuk di jual dengan cara memuaskan pembeli dan

4invesnesia.com/Konsep_Biaya.diakses pada 5 Desember 2022

jnjnjjnnjhnjhnjnhjnjnhjnjnhjnhjnhjnhjnjhnjhn8
dapat memperoleh laba sesuai yang diinginkan perusahaan sampai dengan
pengumpulan kas dan hasil penjualan.
c. Administrasi dan umum adalah fungsi yang berhubungan dengan kegiatan
penentuan kebijakan, pengarahan dan pengawasan kegiatan perusahaan secara
keseluruhan agar dapat berhasil guna (efektif) dan berdaya guna (efisien).
d. Fungsi keuangan, yaitu fungsi yang berhubungan dengan kegiatan keuangan
atau penyediaan dana yang diperlukan perusahaan.5

b. Berdasarkan obyek atau pusat biaya.


Di dalam perusahaan obyek atau pusat biaya dapat dihubungkan dengan produk yang
dihasilkan, departemen-departemen yang ada dalam pabrik, daerah pemasaran,
bagian-bagian dalam organisasi yang lain, bahkan individu.
Penggolongan biaya atas dasar obyek atau pusat biaya, biaya dapat dibagi menjadi:
1. Biaya langsung (Direct cost)
Biaya langsung adalah biaya yang terjadinya atau manfaatnya dapat
didefinisikan kepada obyek atau pusat biaya tertentu
2. Biaya tidak langsung (Indirect cost)
Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya atau manfaatnya tidak
dapat didefinisikan pada obyek atau pusat biaya tertentu, atau biaya yang
manfaatnya dinikmati oleh beberapa obyek atau pusat biaya.

c. Berdasarkan pengendalian biaya.


Untuk pengendalian informasi biaya yang ditunjukkan kepada manajemen
dikelompokkan ke dalam :
1. Biaya terkendali (Controllable cost)
Biaya terkendali adalah biaya yang secara langsung dapat dipengaruhi oleh
seorang pimpinan/jabatan pemimpin tertentu dalam jangka waktu tertentu.
2. Biaya tak terkendali (Uncontrollable cost)
Biaya tidak terkendali adalah biaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh seorang
pemimpin/jabatan tertentu berdasarkan wewenang yang dia miliki atau tidak
dapat dipengaruhi oleh seorang pejabat dalam waktu tertentu.

d. Berdasarkan tujuan pengambilan keputusan.

5Akuntansi Biaya, Cetakan Pertama , Yogyakarta : Pusat penerbitan Akaderni YKPN

jnjnjjnnjhnjhnjnhjnjnhjnjnhjnhjnhjnhjnjhnjhn9
Untuk tujuan pengambilan keputusan oleh manajemen maka biaya dapat
dikelompokkan menjadi :
1. Biaya relevan (Relevant cost)
Biaya relevan adalah biaya yang akan mempengaruhi pengambilan keputusan,
oleh karena itu biaya tersebut harus diperhitungkan di dalam pengambilan
keputusan
2. Biaya tidak relevan (Irrelevant cost)
Biaya yang tidak relevan adalah biaya yang tidak mempengaruhi pengambilan
keputusan, oleh karena itu biaya ini tidak perlu diperhitungkan atau
dipertimbangkan dalam proses pengambilan keputusan.6

e. Berdasarkan Kegiatan atau Volume Produksi


a. Biaya Variabel (Variable Cost)
Pengertian biaya variabel adalah jenis beban yang mengalami fluktuasi atau
bervariasi sesuai dengan jumlah output yang diproduksi. Variable Costs akan
meningkat ketika volume produksi meningkat, dan turun ketika volume
produksi menurun.Makin besar volume penjualan, makin besar pula beban
yang harus dikeluarkan.
Contoh: Jika bahan kulit sepatu adalah Rp2.000 per pasang dan beban
karyawan adalah Rp500 per sepatu, maka biaya produksi 1 pasang sepatu
adalah Rp2.500.
Jika 1 hari= 10 sepatu x 2500 = 25.000
Jika 1 hari= 20 sepatu x 2500 = 50.000
b. Biaya Tetap (Fixed Cost)
Jenis beban yang selalu konstan dan tidak dipengaruhi oleh volume produksi.
Jenis memiliki dua karakteristik, yaitu biaya tidak berubah atau tidak
dipengaruhi oleh periode atau aktivitas tertentu dan cost per unitnya
berbanding terbalik dengan perubahan volume. Bila volumenya rendah maka
fixed cost tinggi, sebaliknya pada volume yang tinggi fixed cost per unitnya
rendah.

6Akuntansi Biaya, Cetakan Pertama , Yogyakarta : Pusat penerbitan Akademi


YKPNnjnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnkjhk

jnjnjjnnjhnjhnjnhjnjnhjnjnhjnhjnhjnhjnjhnjhn10
jnjnjjnnjhnjhnjnhjnjnhjnjnhjnhjnhjnhjnjhnjhn11
jnjnjjnnjhnjhnjnhjnjnhjnjnhjnhjnhjnhjnjhnjhn12
Contoh: gaji karyawan toko komputer per bulan adalah Rp800.000. Jika dalam
satu bulan toko tersebut hanya melayani 10x pembelian atau 30x, gaji
karyawan tersebut tetap Rp800.000. Gaji tetap tersebut yang disebut sebagai
fixed cost.7

7www.jurnal.id/id/blog, Pengertian Biaya Jenis-jenis dan Klasifikasi Dalam Akuntansi, diakses pada 5
Desember 2022

jnjnjjnnjhnjhnjnhjnjnhjnjnhjnhjnhjnhjnjhnjhn13
BAB IV

PENUTUP

1.1. Kesimpulan
Padadasarnya, memahami konsep biaya akan membantu pengusaha dalam memprediksi
setiap pengeluaran bisnis. Selain itu, pengusaha juga dapat menaksirberapa asumsi
pendapatan atau laba yang diperoleh dengan total biaya yang terjadi. Semoga materi
konsep biaya ini bermanfaat dan menambah wawasan kita semua.

1.2. Saran
Untuk kesempurnaan makalah ini maka saya sangat mengharapkan komentar dan saran
dari pembaca. Adapun kesalahan kata maupun materi yang berlawanan dengan sumber
lain mohon maaf.

jnjnjjnnjhnjhnjnhjnjnhjnjnhjnhjnhjnhjnjhnjhn14
DAFTAR PUSTAKA

Mursyidi. (2012). Akuntansi Biaya Conventiona, Just In Time, dan Activity-Based Costing.
Bandung: Refika Aditama.

Nurlela, B. B., & Nurlela. (2013). Akuntansi Biaya Edisi 4. Jakarta: Mitra Wacana Media.

jurnal.id/id/blog, Pengertian Biaya Jenis-jenis dan Klasifikasi Dalam Akuntansi, diakses pada
5 Desember 2022
Akuntansi Biaya, Cetakan Pertama , Yogyakarta : Pusat penerbitan Akademi YKPN

invesnesia.com, Konsep Biaya, diakses pada 5 Desember 2022

pintu.co.id/blog apa-itu-konsep-biaya, (2021), diakses pada 5 Desember 2022

jnjnjjnnjhnjhnjnhjnjnhjnjnhjnhjnhjnhjnjhnjhn15

Anda mungkin juga menyukai