Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH TEORI AKUNTANSI

“KONSEP BIAYA / BEBAN”

Mata Kuliah
TEORI AKUNTANSI

Dosen Pengampu:
Dr. Jufri Darma, S.E., M.Si., Ak.CA
Tuti Sriwedari, S.E., M.Si., Ak.CA

Disusun Oleh:

Astrid Gabriella Simanjuntak 7182142009


Frida Febriana Manalu 7183342026

FAKULTAS EKONOMI

PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan Rahmat-Nyalah kami
dapat menyelesaikan tugas makalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Akuntansi.
Dalam penyusunan makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu penyusunan dan penulisan makalah ini dengan baik. Oleh
karena itu, kami berharap sekiranya makalah ini dapat diterima dan berkenan di hati
pembaca.

Semoga dengan makalah ini dapat berguna bagi kita semua. Kami sadar makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kami berharap saran dan kritik dari semua pihak
untuk kesempurnaan makalah ini. Dan kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi
kita semua.

Medan, November 2021

Penyaji

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 1
C. Tujuan ......................................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................................... 2
A. Pengertian Biaya ......................................................................................................................... 2
B. Karakteristik Pendukung ............................................................................................................. 3
C. Pengakuan Biaya ......................................................................................................................... 4
D. Pengukuran Biaya ....................................................................................................................... 5
E. Penyajian Biaya .......................................................................................................................... 6
F. Pengungkapan Biaya ................................................................................................................... 6
BAB III PENUTUP ..................................................................................................................................... 7
A. Kesimpulan ................................................................................................................................. 7
B. Saran ........................................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………...……………8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam penyusunan laporan keuangan, pemahaman terhadap konsep biaya
memerlukan analisis yang hati hati terhadap karakteristik dari transaksi yang berkaitan
dengan biaya. Ada elemen laporan lain yang sifatnya hampir sama dengan biaya
namun sebaiknya tidak dimasukkan sebagai komponen biaya. Karakteristik biaya
dapat dipahami dengan mengenali batasan atau pengertian yang berkaitan dengan
biaya. Ada dua konsep dasar yang melandasi pencatatan nilai biaya (cost) sebagai
dasar pempembebanan yaitu konsep upaya dan hasil (efforts and accomplishment).
Atas dasar konsep tersebut Cost dapat dipisah menjadi dua, yaitu: cost yang masih
menjadi potensi jasa (melekat pada aktiva), dan Cost yang potensi jasanya dianggap
sudah habis dalam rangka menghasilkan pendapatan. Pembebanan cost satu periode
akuntansi didasarkan pada kriteria penentuan habisnya manfaat cost tersebut. Pertama,
apakah manfaat cost habis dalam rangka penyerahan produk/jasa, atau sering disebut
biaya (expenses). Kedua, apakah manfaat cost habis karena sebab lain, yang
digolongkan sebagai rugi (losses).
Konsep penandingan adalah konsep yang dimaksudkan untuk mencari dasar
hubungan yang tepat dan rasional antara pendapatan dan biaya. Pendapatan
merupakan hasil yang dituju perusahaan, sementara cost yang dikeluarkan untuk
memperoleh pendapatan tersebut merupakan upaya yang dilakukan perusahaan.
Dengan demikian, pendapatan harus ditandingkan dengan biaya yang diperkirakan
telah menghasilkan pendapatan tersebut, agar dihasilkan besarnya laba yang tepat.

B. Rumusan Masalah
Dalam penulisan makalah ini akan dirumuskan beberapa masalah antara lain adalah
sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan biaya?
2. Apa saja karakteristik dari biaya?
3. Bagaimana pengakuan biaya?
4. Bagaimana pengukuran biaya?
5. Bagaimana penyajian biaya?
6. Bagaimana pengungkapan biaya?

C. Tujuan
Dalam makalah ini, tujuan penulisan bertujuan untuk mengetahui dan memahami:
Pengertian dan Karakteristik Biaya, Pengakuan Biaya, Pengukuran Biaya, Penyajian
Biaya, Pengungkapan Biaya

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Biaya

Secara umum, dapat dikatakan bahwa cost yang telah dikorbankan dalam rangka
menciptakan pendapatan disebut dengan biaya. FASB (1980) mendefinisikan biaya
sebagai berikut :

“Biaya adalah Aliran Keluar (out flows) atau pemakaian aktiva atau timbulnya
hutang (atau kombinasi keduanya) selama satu periode yang berasal dari penjualan
atau produksi barang, atau penyerahan jasa atau pelaksanaan kegiatan yang lain
yang merupakan kegiatan utama suatu entitas”.

Sedangkan menurut IAI (1994) mendefinisikan biaya (beban) sebagai berikut :

“Beban (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode


akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya
kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut
pembagian kepada penanaman modal”.

Dari pengertian di atas dapat dilihat bahwa biaya pada akhirnya merupakan aliran
keluar aktiva meskipun kadang-kadang harus melalui hutang lebih dahulu.

Sementara Kam (1990) mendefinisikan biaya sebagai penurunan nilai aktiva


atau kenaikan hutang ekuitas pemegang saham (stock holder’s equity) sebagai akibat
pemakaian barang atau jasa oleh suatu unit usaha untuk menghasilkan pendapatan
pada periode berjalan. Dari definisi-definisi di atas, definisi yang dikemukakan IAI
sejalan dengan definisi yang diajukan KAM. Keduanya mendefinisikan biaya dari
sudut pandang peristiwa moneter (penurunan aktiva, kenaikan hutang / kenaikan
ekuitas). Sebaliknya definisi yang dikemukakan FASB cenderung agak berbeda
dengan definisi yang dikemukakan Kam. Perbedaan sudut pandang tersebut dapat
dianalisis sebagai berikut :

Pertama, definisi yang diajukan FASB tidak menunjukkan perbedaan yang


jelas antara peristiwa moneter dan peristiwa fisik. Perlu diketahui bahwa laba,
pendapatan, dan biaya saling berkaitan erat dengan nilai dari suatu obyek ekonomi
tertentu (jumlah rupiah aktiva yang dihasilkan dan dijual).

2
Kedua, pemakaian aktiva harus menunjukkan adanya suatu cost yang
dinyatakan keluar (dikonsumsi) sebagai biaya. Hal ini sesuai dengan alasan yang
dikemukakan sebelumnya bahwa biaya menunjukkan adanya perubahan nilai.

Ketiga, apabila dilihat dari pandangan tradisional, definisi yang dikemukakan


FASB menunjukkan bahwa biaya hanya dihasilkan dari pemakaian aktiva untuk tujuan
menghasilkan pendapatan pada periode berjalan.

B. Karakteristik Pendukung

1. Penurunan Aset

Biaya timbul karena terjadi transaksi yang menurunkan aset, atau


menimbulkan aliran keluar aset. Aset dalam hal ini adalah semua aset perusahaan
sebagai satu kesatuan, bukan hanya aset tertentu misalnya persediaan bahan baku.
Dengan demikian konsumsi atau pemakaian aset diartikan bahwa manfaat ekonomi
aset telah habis karena melekat pada barang atau jasa yang telah diserahkan dari
entitas usaha. Sehingga entitas usaha tidak menguasai lagi manfaat tersebut.
Pemakaian bahan baku untuk pembuatan produk tidak dapat disebut sebagai biaya,
jika produk tersebut belum terjual. Karena jika belum terjual sebenarnya belum terjadi
penurunan aset. Yang terjadi hanyalah perubahan bentuk aset sebagai potensi jasa.

2. Operasi Utama yang Menurun

Tidak semua penurunan atau konsumsi aset membentuk biaya. Agar menjadi
biaya, maka konsumsi tersebut harus berkaitan dengan transaksi utama kesatuan
usaha. Yang dimaksud dengan aktivitas utama adalah kegiatan penciptaan pendapatan
dan profit yang direpresentasikan dalam aktivitas produksi dan pengiriman barang.
Atau bila jenis usaha jasa adalah menyerahkan atau melaksanakan jasa. Jadi,
sebagaimana berlaku untuk pendapatan, pengertian operasi menunjuk aktivitas operasi
yang merupakan elemen laporan arus kas, yaitu operasi, investasi, dan pendanaan.
Biaya adalah penurunan aset yang berkaitan dengan operasi dan bukan dengan
investasi dan pendanaan.

3. Kenaikan Kewajiban

Definisi biaya adalah tidak hanya dari sudut penurunan aset, tapi juga dari
kenaikan kewajiban. Alasannya adalah agar makna biaya cukup luas untuk mencakup
pula pos-pos yang timbul dalam penyesuaian akhir tahun. Pendefinisian biaya adalah

3
kenaikan kewajiban, bila barang dan jasa telah dimanfaatkan oleh perusahaan, tapi
perusahaan tidak mengakuinya sebagai aset sebelumnya. Atau perusahaan belum
mengakui kewajiban atas penggunaan barang dan jasa yang dikuasai pihak lain.
Perusahaan mempunyai keharusan untuk membayar atau melakukan pengorbanan
sumber ekonomi di masa datang sehingga kewajiban timbul. Sebagai contoh adalah
tarif (fee) pengiriman barang oleh perusahaan ekspedisi yang belum dibayar
perusahaan. Jasa pengiriman telah dikonsumsi dan menimbulkan pendapatan,
sehingga biaya harus timbul diikuti dengan kenaikan kewajiban.

4. Penurunan Ekuitas

Penurunan aset akan menurunkan ekuitas. Dengan dianutnya konsep kesatuan


usaha, penurunan aset atau kenaikan kewajiban akan membentuk biaya. Dan
penurunan ekuitas hanya merupakan konsekuensi logis. Walaupun demikian,
penurunan ekuitas lebih menegaskan pengertian biaya karena tidak setiap penurunan
aset mengakibatkan penurunan ekuitas. Misalnya pembagian dividen kas adalah
penurunan aset, tapi tidak dapat disebut sebagai biaya. Jadi penurunan aktivitas
hanya merupakan karakterisitik pendukung pengertian biaya. Hal serupa dengan
definisi terbaya (payee) sebagai karakteristik pendukung pengertian kewajiban.

C. Pengakuan Biaya

Biaya pada umumnya diakui bilamana salah satu dari dua kriteria berikut ini:
1. Konsumsi manfaat (consumption of benefit)

Biaya atau rugi diakui bilamana manfaat ekonomi yang dikuasai suatu entitas telah
dimanfaatkan atau dikonsumsi dalam:
o Pengiriman atau pembuatan barang,
o Penyerahan atau pelaksanaan jasa, atau
o Kegiatan lain yang merepresentasikankan operasi utama atau sentral entitas
tersebut.
2. Lenyapnya atau berkurangnya manfaat masa datang.

Biaya atau rugi diakui bilamana aset yang telah diakui sebelumnya diperkirakan
telah berkurang manfaat ekonominya atau tidak lagi mempunyai manfaat ekonomi.
 Kaidah Pengakuan Biaya

Ada 3 kaidah pengakuan biaya yang disebut sebagai prinsip pengakuan biaya
pervasif atau luas, yaitu:
1. Mengasosiasi sebab akibat.
4
Beberapa cost diakui sebagai biaya atas dasar asosiasi langsung dengan
pendapatan tertentu.
2. Alokasi sistematik dan rasional.

Alokasi sistematik dan rasional adalah proses penandingan dengan periode sebagai
penakar pendapatan dan biaya. Proses ini sering disebut penandingan periode (period
matching). Bila tidak ada cara langsung untuk mengasosiasi sebab dan akibat,
beberapa cost diasosiasikan dengan periode sebagai biaya atas dasar usaha (attemp).
Untuk mengalokasikan cost secara sistematik dan rasional ke beberapa periode yang
diperkirakan menikmati manfaat. Dalam pengakuan biaya, diasumsikan bahwa yang
menerima manfaat dari potensi jasa adalah periode bukannya produk. Dasar
penandingan ini sebenarnya adalah altern atif dasar sebab-akibat, karena tidak selalu
mudah mengidentifikasikan hubungan sebab-akibat antara pendapatan dengan biaya.
Basis ini menghubungkan biaya dan pendapatan secara tidak langsung melalui periode
terjadinya pendapatan sehingga keduanya sering disebut penandingan tak langsung
(indirect matching).
Namun demikian, dalam banyak hal penandingan ini mendekati penandingan
sebab-akibat. Dasar ini cukup beralasan untuk beberapa jenis-jenis biaya yang erat
kaitannya dengan waktu, seperti depresiasi atau penyusutan, bunga, sewa asuransi dan
semacamnya. Keberatan terhadap penandingan ini adalah bahwa proses alokasi
menimbulkan banyak metode alokasi. Karena kesulitan penentuan pola penggunaan
atau konsumsi manfaat ekonomi yang sebenarnya, metode alokasi yang dipilih sering
tidak sejalan dengan pola penyerapan tersebut. Sebenarnya adanya berbagai metode
alokasi menunjukkan bahwa untuk menyelaraskan pola penyerapan cost yang kira-
kira mendekati pola pemanfaatan potensi jasa, sehingga konsep penandingan yang
tepat dapat dicapai. Contoh permasalahan ini adalah depresiasi atau penyusutan aset
tetap.
3. Pengakuan segera

Beberapa cost diasosiasikan dengan periode berjalan sebagai biaya karena:


o Cost yang terjadi dalam periode berjalan tidak memberi manfaat masa datang
yang cukup nyata.
o Cost yang dicatat sebagai aset dalam periode-periode sebelumnya tidak lagi
mempunyai manfaat ekonomi yang cukup nyata.
o Mengalokasikan berbagai cost baik atas dasar asosiasi dengan pendapatan atau
atas dasar periode akuntansi dipandang tidak mempunyai manfaat yang berarti.

D. Pengukuran Biaya
Sejalan dengan penilaian aktiva dapat diukur atas dasar jumlah rupiah yang
digunakan untuk penilaian aktiva dan hutang. Oleh karena itu, pengukuran biaya dapat
didasarkan pada :

5
1. Cost historis
Cost historis merupakan jumlah kas atau setaranya yang dikorbankan untuk
memperoleh aktiva. Pengukuran biaya atas cost historis, dapat digunakan
untuk jenis aktiva seperti : gedung, peralatan dan sebagainya.
2. Cost pengganti / cost masukan terkini (replacement cost / curent input cost)
Cost masukan menunjukkan jumlah rupiah harga pertukaran yang harus
dikorbankan sekarang oleh suatu entitas untuk memperoleh aktiva yang sejenis
dalam kondisi yang sama contohnya, penilaian untuk persediaan.
3. Setara kas (cash equivalent)
Setara kas adalah jumlah rupiah kas yang dapat direalisir dengan cara menjual
setiap jenis aktiva di pasar bebas dalam kondisi perusahaan normal. Nilai ini
biasanya didasarkan pada catatan harga pasar barang bebas yang sejenis dalam
kondisi yang sama. Pos aktiva berwujud biasanya menggunakan dasar
penilaian ini

E. Penyajian Biaya
Penyajian biaya tidak dapat dilepaskan dari penyajian pendapatan dalam laporan
laba rugi. Penyajian elemen pendapatan, untuk biaya dan rugi bergantung pada
konsep tentang apa saja yang membentuk laba.

F. Pengungkapan Biaya
Pengungkapan Beban Pengungkapan biaya terdiri dari :
1. Di dalam neraca, jumlah kewajiban yang timbul sebagai akibat perbedaan
antara jumlah pendanaan yang telah dilakukan oleh pemberi kerja sejak
pembentuk program dengan jumlah yang diakui sebagai beban selama periode
yang sama.
2. Di dalam laporan laba rugi, jumlah diakui sebagai beban selama periode yang
bersangkutan.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Biaya mempunyai dua karakteristik utama yaitu aliran atau penurunan aset atau
kenaikan kewajiban dan berkaitan dengan operasi utama yang menerus. Rugi dibedakan
dengan biaya karena timbul dari sumber yang secara tidak langsung berkaitan dengan
operasi utama perusahaan. Rugi berasal dari transaksi, kegiatan, atau sumber berupa
kegiatan periferal, transfer non timbal-balik, penahanan aset, atau faktor lingkungan.
Kriteria pengakuan biaya adalah pemanfaatan dan kelenyapan. Biaya diakui bilamana
manfaat ekonomik telah dikonsumsi dalam rangka penyerahan barang atau jasa untuk
mendatangkan pendapatan atau bilamana manfaat ekonomik masa datang telah lenyap.
Biaya diukur dengan cost yang sebelumnya melekat pada aset. Biaya dapat dipandang
sebagai bagian cost yang telah terhabiskan dalam rangka menciptakan pendapatan. Bagian
cost yang terhabiskan dapat dihubungkan dengan pendapatan atas dasar hubungan sebab-
akibat, alokasi sistematik dan rasional, atau pengakuan segera. Basis asosiasi atas dasar
sebab-akibat atau penandingan langsung atas dasar produk merupakan basis yang paling
ideal. Akan tetapi, alasan kepraktisan dan ketaktersediaankanan (univentoriability)
beberapa faktor cost (administrative dan pemasaran) menjadikan akuntansi beralih ke
penandingan tak langsung atau penandingan perioda. Dengan kata lain, takaran
penandingan bukan lagi produk melainkan periode.

B. Saran
Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai materi pasar uang dan pasar modal.
Penulis berharap makalah ini berguna bagi para pembaca dengan bertambahnya
pengetahuan tentang konsep biaya/beban. Kami sadar makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, untuk itu kami berharap saran dan kritik dari semua pihak untuk kesempurnaan
makalah ini.

7
DAFTAR PUSTAKA
Ikhsan, A., Noch, M. Y., Lesmana, S., & Ritonga, P. (2016). Teori Akuntansi. Medan:
Madenatera.

-. (2015). Perlakuan Akuntansi atas Biaya, Aset dan Beban. e-journal uajy, 16-42.

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://staffnew.uny.ac.id/upload/1
32309999/pendidikan/ta-konsep-biaya.pdf&ved=2ahUKEwiS1dbYwJ_zAhWYbX0KHT-
HBj0QFnoECAgQAQ&usg=AOvVaw0WO0WZwyvo5DB5FI0gMdKL&cshid=1632757939
963
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://manajemenkeuangan.net/p
engertian-biaya-
adalah/&ved=2ahUKEwjPqcj6lZ_zAhWkmOYKHYG5DjUQFnoECAYQAQ&usg=AOvVa
w31G5UbE1U0gAnFEylFT43X&ampcf=1&cshid=1632751128420
https://www.academia.edu/13569546/Teori_Akuntansi_Bab_8_Konsep_Biaya

Anda mungkin juga menyukai