Disusun Oleh :
NUR KHOLISOH
NIM : 20623021015
2021
1
KATA PENGANTAR
Segala puja hanya bagi Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Berkat limpahan karunia nikmatNya saya dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Konsep Biaya Dan Alokasi Biaya” dengan lancar. Penyusunan makalah
ini dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah yang diampu oleh Bapak Edward
Fazri, M.Ak
Dalam proses penyusunannya tak lepas dari bantuan, arahan dan masukan
dari berbagai pihak. Untuk itu saya ucapkan banyak terima kasih atas segala
partisipasinya dalam menyelesaikan makalah ini
Demikian apa yang dapat saya sampaikan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk masyarakat umumnya, dan untuk saya sendiri khususnya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
COVER ...................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR................................................................................... 2
DAFTAR ISI................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.A Kesimpulan........................................................................................ 30
3.B Saran................................................................................................. 31
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 32
BAB I
3
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
4
2. Pokok – Pokok Pembahasan
A. Apa Yang Dimaksud Dengan Konsep Biaya?
B. Bagaimana Klasifikasi Biaya Berdasarkan Fungsi Perusahaan?
C. Bagaimana Klasifikasi Biaya Berdasarkan Periode Penandingan?
D. Bagaimana Klasifikasi Biaya Berdasarkan Dapat Ditelusurinya Ke
Objek Biaya?
E. Bagaimana Klasifikasi Biaya Berdasarkan Perubahan Volume
Kegiatan?
F. Apa Yang Dimaksud Dengan Alokasi Biaya?
G. Apa Yang Dimaksud Dengan Jenis – Jenis Dasar Alokasi?
H. Apa Saja Jenis – Jenis Departemen?
I. Apasajakah Tujuan Alokasi Biaya?
J. Apa Definisi Biaya Overhead Pabrik Dan Karakteristiknya?
K. Apa Yang Dimaksud Dengan Alokasi Biaya Joint Product?
L. Apa Yang Dimaksud Dengan Alokasi Biaya Pemasaran Dan
Administrasi?
M. Bagaimana Keterbatasan Alokasi Biaya Tradisional?
3. Tujuan Penulisan
A. Untuk Mengetahui Apa Yang Dimaksud Dengan Konsep Biaya
B. Untuk Mengetahui Klasifikasi Biaya Berdasarkan Fungsi Perusahaan
C. Untuk Mengetahui Klasifikasi Biaya Berdasarkan Periode Penandingan
D. Untuk Mengetahui Klasifikasi Biaya Berdasarkan Dapat Ditelusurinya
Ke Objek Biaya
E. Untuk Mengetahui Klasifikasi Biaya Berdasarkan Perubahan Volume
Kegiatan
F. Untuk Mengetahui Apa Yang Dimaksud Dengan Alokasi Biaya
G. Untuk Mengetahui Jenis – Jenis Dasar Alokasi
H. Untuk Mengetahui Apa Saja Jenis – Jenis Departemen
I. Untuk Mengetahui Apasajakah Tujuan Alokasi Biaya
5
J. Untuk Mengetahui Apa Definisi Biaya Overhead Pabrik Dan
Karakteristiknya
K. Untuk Mengetahui Apa Yang Dimaksud Dengan Alokasi Biaya Joint
Product
L. Untuk Mengetahui Apa Yang Dimaksud Dengan Alokasi Biaya
Pemasaran Dan Administrasi
M. Untuk Mengetahui Bagaimana Keterbatasan Alokasi Biaya Tradisional.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Biaya
Biaya (cost) adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk
memperoleh barang dan jasa yang diharapkan akan membawa manfaat sekarang
atau masa depan bagi organisasi (Mulyadi, 2007). Biaya juga didefinisikan sebagai
pengorbanan sumber ekonomis, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi
atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan organisasi, termasuk harga
pokok yang dikorbankan di dalam usaha untuk memperoleh penghasilan
(Sumarsan, 2013). Dari dua definisi tersebut dapat diketahui unsur-unsur pokok
dalam biaya adalah :
6
(expenses) dan kerugian (loss), keduanya juga merupakan pengorbanan sumber
ekonomi namun untuk lebih jelasnya dipilah kembali bahwa beban (expenses)
adalah bagian dari cost sedangkan kerugian (loss) adalah pengorbanan sumber daya
namun tidak menghasilkan pendapatan atau tidak mencapai tujuan yang ingin
dicapai organisasi/ perusahaan.
7
melakukan promosi penjualan, melakukan penjualan barang, dan
menentukan saluran distribusi.
Fungsi-fungsi yang ada pada perusahaan pemanufakturan, biaya
dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
1. Biaya produksi
Biaya produksi adalah biaya yang diperlukan untuk memperoleh bahan
baku (mentah) dari pemasok dan mengubahnya menjadi produk selesai yang siap
dijual.
Elemen biaya produksi terdiri atas :
a. Bahan baku yaitu bahan yang digunakan untuk membuat produk
selesai. Bahan baku dapat diidentifikasi ke produk dan merupakan bagian
integral dari produk tersebut. Contoh : kayu yang digunakan untuk membuat
daun pintu dan jendela, kertas yang digunakan untuk membiuat buku, dll.
b. Tenaga kerja langsung yaitu tenaga yang langsung menangani proses
produksi. Oleh karena itu dapat diidentifikasi ke produk. Gaji atau upah tenaga
kerja langsung merupakan elemen biaya produksi. Contoh : operator mesin
fotokopi, penjahit, tukang las, pembuat daun pintu dan jendela, serta tukang
batu.
c. Overhead pabrik yaitu biaya-biaya selain dari bahan baku dan tenaga
kerja langsung yang diperlukan untuk memproduksi barang. Yang termasuk
dalam klasifikasi overhead pabrik adalah bahan taklangsung, upah tak langsung,
penyusutan mesin dan peralatan pabrik, penyusutan gendung pabrik, bahan
habis pakai untuk pabrik, pajak bumi dan bangunan (PBB) untuk gedung pabrik,
biaya pemeliharaan mesin-mesin dan peralatan pabrik, dan biaya listrik untuk
penerangan dan pembangkit tenaga pabrik.
2. Biaya pemasaran
Biaya pemasaran adalah biaya yang dikeluarkan untuk memasarkan
produk selesai, termasuk biaya iklan, biaya gaji para pramuniaga, dan biaya
angkut barang-barang yang dijual.
3. Biaya administrasi
8
Biaya administrasi adalah biaya yang diperlukan untuk administrasi
secara umum, seperti gaji para eksekutif, biaya penyelenggaraan akuntansi, gaji
pegawai bagian administrasi, dan biaya bahan habis pakai.
Biasanya biaya pemasaran dan biaya administrasi secara bersama-sama
disebut biaya non produksi.
Pada perusahaan dagang tidak terdapat biaya produksi karena
perusahaan tersebut tidak menjual barang dari hasil kegiatan produksinya
sendiri, melainkan dari pembelian barang dalam bentuk sudah jadi. Pada
perusahaan jasa juga tidak terdapat biaya produksi.
9
terjadinya. Artinya, ia ditandingkan dengan pendapatan ketika biaya itu terjadi.
Biaya ini tidak boleh dimasukkan sebagai elemen biaya persediaan karena itu
disebut juga non-inventoriable cost.
Contoh : gaji manager pemasaran, gaji direktur, penyusutan gedung
kantor administrasi, biaya iklan, dll.
Biaya perioda dibebankan ke perioda dikeluarkannya biaya tersebut.
Dengan begitu akan kita jumpai beban gaji, beban telepon, beban administrasi,
dll.
D. Klasifikasi Biaya Berdasarkan Dapat Ditelusurinya Ke Objek Biaya
Objek biaya adalah apapun yang menjadi sasaran biaya. Objek biaya
dapat berupa produk, dapartemen, atau kegiatan. Untuk penilaian persediaan
dalam perusahaan pemanufakturan, misalnya objek biayanya adalah produk
selesai atau produk yang sedang diproses.
Akuntansi manajemen menggunakan beberapa objek biaya dengan
pemilihan spesifik, bergantung pada sifat bisnis dan kehendak manajemen. Jika
objek biayanya adalah produk maka dikenal biaya langsung produk dan biaya
tak langsung produk. Jika objek biayanya adalah dapartemen maka dikenal
biaya langsung departemen dan biaya tak langsung departemen.
Pembagian yang objek biayanya adalah produk yaitu sebagai berikut :
1. Biaya langsung (direct cost) yaitu biaya yang dapat ditelusur atau
diidentifikasi ke suatu objek biaya tertentu karena hanya dikeluarkan untuk
manfaat objek biaya itu sendiri.
2. Biaya tak langsung (indirect cost) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk
lebih dari satu objek biaya dan tidak dapat ditelusuri secara langsung ke salah
satu objek biaya tertentu. Oleh karena itu biaya tersebut bersifat umum dan
disebut common cost.
Biaya tak langsung tidak dapat ditelusur ke objek biaya secara
individual, pembebanan biayanya ke berbagai objek biaya tersebut
menggunakan proses pengalokasian. Pengalokasian ini berguna untuk
menentukan porsi biaya yang dinikmati oleh masing-masing objek biaya.
10
Contoh : biaya iklan untuk berbagai macam produk dialokasi ke
masing-masing produk berdasarkan nilai jual relatif produk-produk tersebut,
sewa gedung yang digunakan oleh beberapa departemen dialokasi ke masing-
masing departemen berdasar luas lantai yang dinikmati oleh masing-masing
departemen.
Metode apapun yang dipakai sebenarnya bersifat sembarang atau arbitrary.
11
diproduksi; Rp 5.000 bila 5 unit yang diproduksi; dan Rp 10.000 bila 10 unit
yang diproduksi.
Dari contoh tersebut bahwa upah total berubah-ubah sesuai dengan jumlah
produk yang dihasilkan, akan tetapi upah per unitnya konstan.
F. Alokasi Biaya
Merupakan biaya – biaya yang memberikan manfaat bersama, yang
terjadi ketika sumber daya yang sama digunakan dalam keluaran dua atau lebih
jasa atau produk, disebut sebagai biaya bersama (commont cost). Contohnya
upah yang dibayarkan pada penjaga keamanan di suatu pabrik merupakan biaya
bersama semua produk berbeda yang diproduksi di pabrik tersebut. Manfaat
keamanan dapat dirasakan oleh semua produk, tetapi pembebanaan biaya
keamanan kesetiap produk adalah arbitrer.
12
H. Jenis – Jenis Departemen
Dalam model fungsi di perusahaan, obyek biaya adalah departemen.
Terdapat dua kategori departemen yaitu : Departemen produksi dan departemen
pendukung. Departemen produksi secara langsung bertanggung jawab pada
pembuatan produk atau jasa yang dijual pada pelanggan.
Departemen produksi adalah departemen secara langsung mengerjakan
produksi yang diproduksi. Contoh, departemen pengesahan dan perakitan.
Departemen pendukung menyediakan pelayanan pendukung yang diperlukan
oleh departemen produksi. Departemen ini berhubungan secara tidak langsung
dengan suatu jasa atau produk organisasi tersebut, misalnya : pemeliharaan,
pemesanan.
13
Jika biaya tidak dialokasikan dengan akurat, biaya beberapa dapat
terlalu tinggi, hingga mengakibatkan penawaran yang terlalu tinggi dan
hilangnya potensi bisnis, sebaliknya, jika biaya terlalu rendah dan
mengakibatkan kerugian pada jasa ini. Hal yang berhubungan dekat dengan
penentuan harga adalah laba. Dengan menilai laba berbagai jasa, seseorang
manajer dapat mengevaluasi bauran jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.
Tentu saja biaya yang akurat adalah hal yang penting untuk menentukan laba.
Biaya overhead pabrik (BOP) adalah biaya produksi selain bahan baku
dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya overhead pabrik didefinisikan sebagai
bahan tidak langsung, buruh tidak langsung, dan biaya-biaya lainnya yang tidak
secara mudah diidentifikasikan atau dibebankan langsung pada suatu pekerjaan,
hasil produksi, atau tujuan akhir biaya tertentu seperti kontrak-kontrak
pemerintah.
14
Overhead pabrik memiliki dua karakteristik yang harus
dipertimbangkan dalam pembebanannya sebagai hasil produksi secara layak.
Karakteristik ini menyangkut hubungan khusus antara overhead pabrik dengan
(Carter dan Usry, 2006: 411) :
15
1. Penggolongan biaya overhead pabrik menurut sifatnya
Tenaga kerja tak langsung adalah tenaga kerja pabrik yang upahnya
tidak dapat diperhitungkan secara langsung kepada produk atau pesanan
tertentu. Biaya ini terdiri dari upah, tunjangan dan biaya kesejahteraan yang
dikeluarkan untuk tenaga kerja tak langsung tersebut. Tenaga kerja tidak
langsung terdiri dari:
16
Karyawan yang bekerja dalam departemen pembantu, seperti departemen –
departemen pembangkit tenaga listrik, uap, bengkel dan departemen gudang.
Biaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biaya-biaya
depresiasi emplasemen pabrik, bangunan pabrik, mesin dan ekuipmen,
perkakas laboratorium, alat kerja dan aktiva tetap lain yang digunakan di pabrik.
Biaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biaya-
biayaasuransi gedung dan emplasemen, asuransi mesin dan ekuipmen, asuransi
kendaraan,asuransi kecelakaan karyawan, dan biaya amortisasi kerugian trial-
run.
Biaya overhead yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah biaya
reparasiyang diserahkan kepada pihak luar perusahaan, biaya listrik PLN dan
sebagainya.
17
Ditinjau dari perilaku unsur-unsur biaya overhead pabrik dalam
hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya overhead pabrik dapat
dibagi menjadi tiga golongan :
• Biaya Overhead Pabrik Tetap, adalah biaya overhead pabrik yang tidak
berubah dalam kisar perubahan volume kegiatan tertentu.
18
departemen tertentu dan manfaatnya hanya dinikmati oleh departemen
tersebut.
19
Perusahaan menetapkan tarif biaya overhead pabrik
untuk setiap aktivitas yang terjadi dalam pembuatan
produknya. Cara ini dikenal dengan Activity Based Costing
(ABC).
20
Biaya bergabung dan biaya bersama dapat dibedakan ditinjau dari sudut
alokasinya. Dasar yang dipakai untuk mengalokasikan biaya bergabung harus
menggambarkan aliran biaya tersebut dalam proses produksi / kepada produk.
Dalam alokasi biaya bersama, dasar yang dipakai untuk alokasi tidak
menggambarkan aliran biaya bersama tersebut ke dalam produk.
➢ Produk bersama (joint product) : dua produk atau lebih yang diproduksi
secara serentak dengan serangkaian proses atau dengan proses
gabungan.
21
c) Biasanya dihasilkan dalam jumlah unit atau kuantitas yang
besar.
22
Variasi penggunaan metode nilai jual relatif seperti apabila satu
atau beberapa produk bersama memerlukan biaya pengolahan
tambahan setelah saat terpisah (split-off).Nilai jual diketahui setelah
produk diolah lebih lanjut. Namun, pada saat terpisah produk bersama
belum memiliki nilai jual. Untuk itu, perlu dihitung nilai jual hipotesis
yaitu mengurangi nilai jual produk bersama yang telah diolah lebih
lanjut dengan biaya yang dikeluarkan untuk pengolahan produk saat
terpisah.
23
Dalam metode ini kuantitas produksi dikalikan dengan
angka penimbang dan hasil kalinya baru dipakai sebagai dasar alokasi.
Angka penimbangnya berdasarkan jumlah bahan yang dipakai, sulitnya
pembuatan produk, waktu yang dikonsumsi dan pembedaanjenis tenaga
kerja yang dipakai tiap jenis produk.
24
➢ Penggunaan jam kerja langsung satu-satunya alat untuk dasar alokasi
biaya overhead pada produk.
➢ Margin laba sulit dijelaskan.
➢ Titik berat hanya pada fase produksi, tidak termasuk desain dan
distribusi.
➢ Biaya fase desain dan distribusi masuk pada biaya periode.
25
Berdasarkan beberapa pengertian tentang ABC System, dapat
disimpulkan bahwa ABC System adalah sistem akuntansi biaya dengan cara
mengumpulkan biaya dari aktivitas yang terjadi lalu membebankan biaya
aktivitas tersebut ke produk/jasa. Informasi biaya tersebut akan digunakan oleh
manajemen untuk perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan.
ABC System adalah aktivitas yang terdiri dari 2 tahap yaitu pertama
melacak biaya pada berbagai aktivitas dan kemudian ke berbagai produk.
Menurut Supriyono
(2002:231) ada 2 tahap pada ABC System, tahap pertama terdiri dari 4
langkah yakni penggolongan ke berbagai aktivitas, pengasosiasian berbagai
biaya dengan berbagai aktivitas, penentuan kelompok biaya yang homogen
(cost pool) dan penentuan tarif kelompok (pool rate). Sedangkan pada tahap
kedua meliputi pelacakan biaya ke berbagai produk.
26
2. Produk dan pelanggan menyebabkan munculnya permintaan dan aktivitas
Untuk membuat produk diperlukan berbagai aktivitas dan tiap aktivitas
perlusumber daya dalam pelaksanaannya.
27
Informasi yang dihasilkan ABC System mampu memberdayakan
manajemen dan karyawan dalam pengurangan biaya dan memberi perkiraan
biaya yang handal.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
28
5. Sitem biaya yang akan digunakan bisa juga berdasarkan
job costing yang ada
B. SARAN
Biaya Produk bersama juga bisa diartikan sebagai biaya yang
dikeluarkan sejak saat mula-mula bahan baku diolah sampai dengan saat
berbagai macam produk dapat dipisahkan identitasnya. Hal ini
menjadikan masalah baru bagi perusahaan dalam perhitungan
akuntansinya jika sesuatu perusahaan tidak memahami hal ini, Oleh
29
sebab itu sangat penting untuk bias memahai makalah ini karena
makalah ini sudah membahas tentang Biaya Produk bersama dan Produk
Sampingan.
DAFTAR PUSTAKA
https://risaristanti.blogspot.com/2016/04/makalah-harga-pokok-produk-bersama-
dan.html
https://www.academia.edu/10013829/Makalah_Biaya_Overhead_Pabrik
https://www.academia.edu/33049120/BAB_II_AKUNTANSI_MANAJEMEN_K
ONSEP_BIAYA
http://herryakmen.blogspot.com/2011/09/konsep-biaya.html
http://yusuflife.blogspot.com/2012/12/objek-biaya.htm?m=1
http://matematikaakuntansi.blogspot.com/2017/05/pengertian-objek-biaya-
keterlacakan-dan-penelusuran-akuntasi-manajemen.html?m=1
http://ilmu700.blogspot.com/2016/02/aliran-biaya-dalam-perusahaan-
manufaktur.html
30
31