KONSEP BIAYA
Disusun Oleh:
Hilda Putri Juani (51622120016)
Eka Andryani (51622120021)
Hanifa Maghfirra (51622120030)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Kami sangat berharap Makalah Akuntansi Manajemen Lanjutan yang mambahas
tentang Konsep Biaya yang telah kami susun ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan bagi setiap orang yang membacanya, serta bapak/ibu dosen, dan
rekan-rekan yang membacanya.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari katasempurna. Sebelumnya, kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-
kata yangkurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari anda
demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Makalah
Adapun tujuan dari makalah ini dibuat antara lain:
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan konsep Biaya.
2. Mengetahui peran biaya dalam laporan keuangan yang dipublikasikan.
3. Mengetahui proses, macam-macam biaya manufaktur serta alur biaya manufaktur.
4. Mengetahui perilaku biaya variabel dan biaya tetap secara total dan per unit.
5. Mengetahui apa yang dimaksud dengan biaya langsung, biaya tidak langsung, biaya
terkendali, dan biaya tidak terkendali.
6. Mengetahui apa yang dimaksud dengan biaya peluang, biaya sunk, biaya diferensial,
biaya marjinal, dan biaya rata-rata.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Gambar 2.1 Biaya Produk dan Harga Pokok Penjualan
4
perusahaan jasa tidak ada persediaan barang awal dan akhir, tetapi pekerjaan dalam
proses masih tetap ada.
Perbedaan antara biaya produk dan biaya periode dapat dilihat pada contoh
laporan laba rugi Southwest Airlines dan Walmart dibawah ini:
5
Gambar 2.2 Laporan Laba Rugi dari Jenis Perusahaan Berbeda
6
Gambar 2.3 Neraca Parsial Perusahaan Manufaktur dan Retail
7
2.3.2 Biaya Manufaktur
Dalam membantu Manajer dalam melakukan perencanaan, pengambilan
keputusan, dan manajemen biaya, managerial accountant mengklasifikasikan
biaya berdasarkan area fungsional dalam perusahaan yang memiliki keterkaitan
dengan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi.
a. Biaya Bahan Baku Langsung
Biaya bahan baku langsung merupakan bahan-bahan utama yang telah terserap
dalam suatu proses produksi. Penyerapan bahan ini sering disebut dengan
pemakaian bahan baku atau bahan baku yang dipakai, sebagai contoh
pembelian kayu sebagai komponen utama pada Industri Mebel dalam
pembuatan furniture.
b. Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya tenaga kerja langsung merupakan biaya yang dibayarkan untuk para
tenaga kerja yang bekerja langsung dalam proses produksi hingga
menghasilkan produk jadi, sebagai contoh upah tenaga kerja yang merakit
furniture pada Industri Mebel.
c. Biaya Overhead Pabrik
Biaya overhead pabrik adalah semua biaya-biaya lain yang dikeluarkan untuk
memproduksi suatu produk selain dari biaya bahan baku langsung dan biaya
tenaga kerja langsung. Biaya overhead pabrik meliputi 3 jenis biaya, yaitu:
i. Biaya bahan Penolong
Biaya bahan Penolong merupakan harga bahan-bahan pembantu yang
terserap dalam proses produksi. Contohnya penggunaan cat pada Industri
Mebel, cat disini digunakan untuk finishing produk-produk furniture
menjadi barang jadi.
ii. Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung
Biaya tenaga kerja tidak langsung merupakan upah pekerja yang tidak
bekerja secara langsung pada proses produksi namun diperlukan dalam
proses manufaktur. Contohnya upah penjaga keamanan Industri
Manufaktur.
iii. Biaya Pabrikan Lain
Biaya pabrikan lain merupakan biaya yang terserap dalam proses produksi
untuk menghasilkan produk. Contohnya biaya listrik yang dikeluarkan pada
sebuah Industri Mebel.
8
Gambar 2.4 Total Biaya Manufaktur
Dari gambar di atas ini kita dapat mengetahui bahwa Biaya Manufaktur
merupakan penggabungan atau total dari Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja
Langsung dan Biaya Overhead Pabrik. Biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead
pabrik dapat disebut dengan conversion costs karena mengubah bahan mentah menjadi
produk jadi, sedangkan biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung dapat disebut
prime costs karena biaya-biaya ini merupakan biaya utama yang dikeluarkan dalam
menghasilkan sebuah produk.
9
2.5 Konsep Biaya Berbeda untuk Tujuan Berbeda
“The phrase different costs for different purposes is often used to convey the
notion that different characteristics of costs can be important to understand in a variety
of managerial circumstances.” (Hilton & Platt, 2016, 48)
2.5.1 Cost Drivers
Salah satu konsep biaya yang paling penting melibatkan cara biaya
tersebut berubah dalam kaitannya dengan perubahan pada aktivitas suatu
organisasi. Jenis aktivitas yang menyebabkan timbulnya biaya sering disebut
dengan cost drivers.
Dalam mengidentifikasi biaya untuk dapat dikurangi pengeluarannya,
perlu dilakukan analisis terlebih dahulu biaya yang dikeluarkan serta alasan
pengeluaran biaya tersebut. Cost drivers adalah karakteristik dari suatu
aktivitas yang menyebabkan timbulnya biaya. Sebagai contoh pada
perusahaan manufaktur, jumlah produk yang diproduksi merupakan cost
drivers untuk biaya tenaga kerja langsung.
Dalam mengidentifikasi sebuah cost drivers, manajer perlu
mempertimbangkan sejauh mana biaya sesuai dengan cost drivers. Kejelian
manajer menentukan cost drivers menentukan tingkat manajemen biaya yang
baik. Keakuratan menghubungkan cost drivers dan biaya yang terjadi akan
menentukan keakuratan dalam manajemen biaya perusahaan. Untuk
meningkatkan keakuratan hubungan cost drivers dan biaya yang terjadi maka
manajemen perlu memahami proses bisnis perusahaan secara keseluruhan dan
secara detail.
Di sisi lain, semakin detail mengidentifikasi cost drivers maka semakin
tinggi pula biaya yang dikeluarkan untuk mengukur cost drivers meski
meningkatkan keakuratan. Dengan demikian, akan ada tarik ulur antara biaya
dan manfaat dalam mengidentifikasi cost drivers.
10
2.5.2 Variable Costs
11
dikarenakan oleh tingkat aktivitas (cost drivers). Jika aktivitas meningkat atau
menurun, biaya tetap secara total akan tetap sama. Namun, biaya tetap per unit
akan berubah seiring dengan perubahan tingkat aktivitas.
12
dapat dipengaruhi langsung oleh seorang manajer tingkat tertentu.
2.5.6 Opportunity Costs
Opportunity costs atau biaya peluang didefinisikan sebagai manfaat
yang harus dikorbankan atas satu alternatif pilihan yang dipilih dan
mengabaikan alternatif pilihan yang lain. Sebagai contoh, jika produsen bola
baseball menerima pesanan khusus bola softball, perusahaan tidak akan
memiliki kapasitas produksi yang cukup untuk memproduksi bola baseball
seperti yang biasa diproduksi untuk dijual.
2.5.7 Sunk Costs
Sunk Costs adalah biaya yang telah terjadi di masa lalu dan tidak dapat
ditutupi kembali dalam situasi tertentu. Akibatnya, mereka tidak
mempengaruhi biaya masa depan dan tidak dapat diubah oleh tindakan saat ini
atau masa depan. Sunk Cost akan selalu tidak memiliki pengaruh terhadap
berbagai alternatif yang dipertimbangkan dan akan selalu tidak relevan dengan
keputusan di masa depan. Adapun keputusan di masa depan akan relevan
dengan future cost.
2.5.8 Differential Costs
Differential Costs atau biaya diferensial adalah nilai yang muncul dari
selisih antara dua atau lebih alternatif yang tersedia pada saat mengambil
keputusan. Biaya diferensial perlu dipertimbangkan dalam menghadapi
berbagai alternatif pengambilan keputusan, karena fokus dari biaya ini adalah
perbedaan-perbedaan yang timbul dari dua atau lebih alternatif yang ada.
Kenaikan biaya dari satu alternatif ke alternatif lain disebut dengan
biaya inkremental. Sedangkan penurunan biaya dari satu alternatif ke alternatif
lain disebut dengan biaya dekremental. Jadi biaya diferensial merupakan biaya
masa yang akan datang yang diperkirakan akan terjadi yang berhubungan
dengan pengambilan keputusan.
2.5.9 Marginal Costs and Average Costs
Salah satu konsep biaya diferensial adalah marginal costs atau biaya
marjinal. Biaya marjinal merupakan biaya tambahan untuk memproduksi satu
unit tambahan.
13
Gambar 2.9 Biaya Marjinal dalam Produksi Laptop
Sebagai contoh pada gambar diatas menunjukkan bahwa biaya marjinal
dapat berubah seiring dengan jumlah produksi unit. Biaya marjinal akan
berbeda pada rentang unit yang diproduksi karena efisiensi proses produksi
berubah. Pada contoh diatas, akan jauh lebih efisien jika perusahaan
memproduksi banyak unit dibanding memproduksi hanya satu unit.
Sedangkan biaya rata-rata per unit adalah biaya total untuk berapa pun
kuantitas produk diproduksi dibagi dengan jumlah unit yang diproduksi.
Sebagai contoh pada gambar diatas, biaya marjinal pada unit kedua adalah
$1,900. Namun, biaya rata-rata per unit ketika dua unit diproduksi sebesar
$1,950 ($3,900 dibagi dengn 2 unit yang diproduksi).
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Biaya dapat didefinisikan sebagai ‘pengorbanan’ yang dilakukan yang biasanya
diukur dengan sumber daya yang dikeluarkan atau diberikan guna mencapai tujuan
tertentu. Salah satu cara dalam mengklasifikasikan biaya adalah dengan membedakan
waktu pengakuannya sebagai beban dalam pelaporan keuangan. Beban sendiri
didefinisikan sebagai biaya yang dikeluarkan ketika sumber daya (aset) digunakan
dengan tujuan menghasilkan pendapatan. Biaya produk adalah biaya yang dibebankan
ke persediaan, barang yang dibeli atau diproduksi untuk dijual kembali. Sedangkan
yang bukan merupakan biaya produk merupakan biaya periode. Biaya periode diakui
sebagai beban selama periode waktu dimana mereka ditanggung.
Dalam penyiapan laporan laba rugi, akuntan manajemen harus memisahkan
biaya produksi, biaya administrasi, dan biaya pemasaran. Biaya produksi dipandang
sebagai biaya produk, sementara biaya administrasi dan pemasaran merupakan biaya
periodik. Biaya produk melekat pada produk dan diakui sebagai biaya dalam harga
pokok penjualan apabila produk dijual. Biaya produk yang belum terjual tetap melekat
pada produk dan diakui sebagai persediaan yang tampak di laporan posisi keuangan
(neraca) sedangkan biaya administrasi dan biaya pemasaran diperlakukan sebagai biaya
periodik dan harus dilaporkan sebagai laporan laba rugi.
Terdapat 3 biaya manufaktur, antara lain biaya bahan baku langsung yang
merupakan bahan utama yang telah terserap dalam proses produksi, biaya tenaga kerja
langsung yang merupakan biaya yang dibayarkan untuk para tenaga kerja yang andil
dalam proses produksi hingga menghasilkan produk jadi, dan biaya overhead pabrik
yang merupakan biaya lain yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu produk selain
dari biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung.
Cost driver adalah karakteristik dari suatu aktivitas yang menyebabkan
timbulnya biaya. Dalam mengidentifikasi sebuah cost driver, perlu ada pertimbangan
sejauh mana biaya sesuai dengan cost driver. Keakuratan menghubungkan cost driver
dan biaya yang terjadi akan menentukan keakuratan dalam manajemen biaya
perusahaan. Dalam meningkatkan keakuratan hubungan cost driver dan biaya yang
terjadi, manajemen perlu memahami proses bisnis perusahaan secara detail.
Biaya yang digolongkan berdasarkan perilaku biaya antara lain biaya variabel
15
dan biaya tetap. Terdapat klasifikasi biaya berdasarkan ketelusuran produk, yaitu biaya
langsung dan biaya tidak langsung. Sedangkan klasifikasi biaya berdasarkan pengaruh
manajemen adalah controllable cost yang merupakan biaya yang secara langsung dapat
dipengaruhi oleh seorang manajer tingkat tertentu dan uncontrollable cost yang
merupakan biaya yang tidak dapat dipengaruhi langsung oleh seorang manajer tingkat
tertentu.
Adapun biaya lainnya yaitu biaya peluang yang didefinisikan sebagai manfaat
yang harus dikorbankan atas satu alternatif pilihan yang dipilih dan mengabaikan
alternatif pilihan yang lain. Sedangkan sunk costs adalah biaya yang terjadi di masa lalu
dan tidak mempengaruhi biaya masa depan serta tidak dapat diubah oleh tindakan saat
ini atau masa depan.
Biaya diferensial adalah nilai yang muncul dari selisih antara dua atau lebih
alternatif yang tersedia pada saat mengambil keputusan. Kenaikan biaya dari satu
alternatif ke alternatif lain disebut dengan biaya inkremental sedangkan penurunan
biaya dari satu alternatif ke alternatif lain disebut dengan biaya dekremental. Pada
konsep biaya diferensial terdapat biaya marjinal yang merupakan biaya tambahan untuk
memproduksi satu unit tambahan. Sedangkan biaya rata-rata per unit adalah biaya total
untuk berapapun kuantitas produk diproduksi dibagi dengan jumlah unit yang
diproduksi.
3.2 Saran
Dengan adanya konsep biaya diharapkan suatu perusahaan, organisasi atau entitas
dapat mengklasifikasikan biaya-biaya yang terjadi dan menjadi informasi yang berguna
untuk pengambilan keputusan untuk mencapai suatu tujuan. Untuk itu penulis
menyarankan kepada pembaca dan para manajer untuk lebih mendalami aspek yang
berkaitan dengan biaya khususnya biaya operasional.
16
DAFTAR PUSTAKA
Dunia, F. A., & Abdullah, W. (2012). Akuntansi BIaya Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat.
Hansen, D. R., & Mowen, M. M. (2006). Managerial Accounting 8th Edition. USA:
Thomson/South-Western.
Hilton, P. W., & Platt, D. (2016). Managerial Accounting: Creating Value in a Dynamic
Business Environment. McGraw-Hill Education.
Sochlib. (2018). Buku Ajar Pengantar Akuntansi. Yogyakarta: Deepbulish.
17