Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN

KONSEP BIAYA

Mata Kuliah: Akuntansi Manajemen Lanjutan


Dosen: Dr. Andry Arifian R, S.E., M.Si., Ak., CA., ACPA

Disusun Oleh:
Hilda Putri Juani (51622120016)
Eka Andryani (51622120021)
Hanifa Maghfirra (51622120030)

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI


UNIVERSITAS WIDYATAMA
BANDUNG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Kami sangat berharap Makalah Akuntansi Manajemen Lanjutan yang mambahas
tentang Konsep Biaya yang telah kami susun ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan bagi setiap orang yang membacanya, serta bapak/ibu dosen, dan
rekan-rekan yang membacanya.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari katasempurna. Sebelumnya, kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-
kata yangkurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari anda
demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Bandung, 13 September 2022

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2 Identifikasi Masalah .................................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................... 3
2.1 Konsep Biaya .............................................................................................................. 3
2.2 Peran Biaya Dalam Laporan Keuangan ...................................................................... 4
2.3 Proses Manufaktur dan Biaya Manufaktur.................................................................. 7
2.4 Alur Biaya Manufaktur ............................................................................................... 9
2.5 Konsep Biaya Berbeda untuk Tujuan Berbeda ......................................................... 10
BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 15
3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 15
3.2 Saran .......................................................................................................................... 16

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Biaya Produk dan Harga Pokok Penjualan ........................................................... 4


Gambar 2.2 Laporan Laba Rugi dari Jenis Perusahaan Berbeda ............................................. 6
Gambar 2.3 Neraca Parsial Perusahaan Manufaktur dan Retail .............................................. 7
Gambar 2.4 Total Biaya Manufaktur ....................................................................................... 9
Gambar 2.5 Alur Biaya Manufaktur......................................................................................... 9
Gambar 2.6 Grafik Biaya Variabel Total ............................................................................... 11
Gambar 2.7 Grafik Biaya Tetap Total .................................................................................... 11
Gambar 2.8 Grafik Biaya Tetap Per Unit ............................................................................... 12
Gambar 2.9 Biaya Marjinal dalam Produksi Laptop .............................................................. 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Suatu proses manajemen tidak terlepas dari perumusan strategi, perencanaan,
pengendalian, pengambilan keputusan, serta kegiatan operasional itu sendiri. Manajer
tidak dapat melakukan seluruh fungsi tersebut secara efektif dan efisien tanpa informasi
akuntansi manajerial yang berkualitas. Sebagian besar informasi tersebut berfokus pada
biaya yang dikeluarkan dalam suatu proses bisnis.
Dalam suatu proses bisnis, para manajer akan membutuhkan informasi
mengenai biaya terkait agar dapat mengukur dan mengelola biaya produksi dengan
cermat. Pemahaman terhadap konsep biaya memerlukan analisis yang cermat terhadap
karakteristik serta transaksi yang berkaitan dengan suatu biaya. Ada beberapa elemen
laporan lain yang sifatnya hampir sama dengan biaya namun sebaiknya tidak
dimasukkan sebagai komponen biaya. Hal inilah yang diperlukan para manajer dalam
memahami suatu karakteristik biaya dengan mengenali batasan atau pengertian yang
berkaitan dengan biaya. Memahami konsep dan klasifikasi ini membantu manajer untuk
memastikan bahwa mereka menerima data biaya yang berguna dan relevan. Dengan
pemahaman seperti ini, transaksi yang benar-benar berkaitan dengan biaya dapat
dengan mudah diidentifikasi sehingga dapat disajikan dengan benar dalam laporan
keuangan.
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai konsep biaya sebagai dasar suatu
pencatatan akuntansi.

1.2 Identifikasi Masalah


Adapun dari paparan diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana yang dimaksud dengan konsep Biaya?
2. Bagaimana peran biaya dalam laporan keuangan yang dipublikasikan?
3. Bagaimana proses, biaya serta alur manufaktur?
4. Bagaimana perilaku biaya variabel dan biaya tetap secara total dan per unit?
5. Apa yang dimaksud dengan biaya langsung, biaya tidak langsung, biaya terkendali,
dan biaya tidak terkendali?
6. Apa yang dimaksud dengan biaya peluang, biaya sunk, biaya diferensial, biaya
marjinal, dan biaya rata-rata?

1
1.3 Tujuan Makalah
Adapun tujuan dari makalah ini dibuat antara lain:
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan konsep Biaya.
2. Mengetahui peran biaya dalam laporan keuangan yang dipublikasikan.
3. Mengetahui proses, macam-macam biaya manufaktur serta alur biaya manufaktur.
4. Mengetahui perilaku biaya variabel dan biaya tetap secara total dan per unit.
5. Mengetahui apa yang dimaksud dengan biaya langsung, biaya tidak langsung, biaya
terkendali, dan biaya tidak terkendali.
6. Mengetahui apa yang dimaksud dengan biaya peluang, biaya sunk, biaya diferensial,
biaya marjinal, dan biaya rata-rata.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Biaya


Pengertian biaya saat ini sudah semakin luas seiring dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang disesuaikan dengan kebutuhan para pemakai istilah
tersebut seperti akuntan, ekonom, insinyur, manager dan lainnya. Para pemakai
tersebut umumnya telah memiliki definisi tersendiri mengenai biaya sehingga sulit
bagi kita untuk menjabarkan pengertian yang tepat atas biaya yang dimaksud.
Pada dasarnya, biaya dapat didefinisikan sebagai ‘pengorbanan’ yang dilakukan
yang biasanya diukur dengan sumber daya yang dikeluarkan atau diberikan guna
mencapai tujuan tertentu (Hilton & Platt, 2016).
Sedangkan Firdaus dan Wasilah (2012:22), mengatakan bahwa biaya
merupakan pengeluaran-pengeluaran atau nilai pengorbanan untuk memperoleh barang
atau jasa yang berguna untuk masa yang akan datang.
Biaya juga dapat diartikan uang tunai atau nilai setara kas yang dikorbankan
untuk barang dan jasa yang diharapkan membawa manfaat saat ini atau masa depan
bagi perusahaan (Hansen & Mowen, 2006).
Salah satu cara dalam mengklasifikasikan biaya adalah dengan membedakan
waktu pengakuannya sebagai beban dalam pelaporan keuangan. Beban sendiri
didefinisikan sebagai biaya yang dikeluarkan ketika sumber daya (aset) digunakan
dengan tujuan menghasilkan pendapatan. Aset itu sendiri dapat berupa uang tunai yang
dikeluarkan secara langsung, janji untuk menggunakan uang tunai di masa depan yang
diakui sebagai kewajiban (utang usaha); atau pengurangan nilai aset melalui
penyusutan atau persediaan melalui harga pokok penjualan.
Istilah biaya produk dan biaya periode digunakan untuk menggambarkan waktu
pengakuan sebagai beban.
Biaya produk adalah biaya yang dibebankan ke persediaan, barang yang dibeli
atau diproduksi untuk dijual kembali. Biaya produk digunakan untuk menilai
persediaan barang-barang manufaktur atau barang dagangan hingga barang tersebut
terjual. Pada periode penjualan, saat persediaan aset berkurang, biaya produk yang telah
dicatat direklasifikasi sebagai beban yang disebut harga pokok penjualan.
Sedangkan yang bukan merupakan biaya produk merupakan biaya periode.
Biaya periode diakui sebagai beban selama periode waktu dimana mereka ditanggung.

3
Gambar 2.1 Biaya Produk dan Harga Pokok Penjualan

2.2 Peran Biaya Dalam Laporan Keuangan


Dalam penyiapan laporan laba rugi, akuntan manajemen harus memisahkan
biaya produksi, biaya administrasi, dan biaya pemasaran. Biaya produksi dipandang
sebagai biaya produk, sementara biaya administrasi dan pemasaran merupakan biaya
periodik. Biaya produk melekat pada produk dan diakui sebagai biaya dalam harga
pokok penjualan apabila produk dijual. Biaya produk yang belum terjual tetap melekat
pada produk dan diakui sebagai persediaan yang tampak di laporan posisi keuangan
(neraca) sedangkan biaya administrasi dan biaya pemasaran diperlakukan sebagai biaya
periodik dan harus dilaporkan sebagai laporan laba rugi.
Unsur utama yang tampak pada laporan laba rugi perusahaan manufaktur adalah
penjualan. Harga pokok penjualan dikurangkan dari penjualan untuk menentukan laba
kotor. Harga pokok penjualan berasal dari persediaan awal barang ditambah harga
pokok produksi, dan dikurangi persediaan akhir barang. Rincian lebih lanjut mengenai
dituangkan dalam laporan yang disebut laporan barang yang diproduksi. Biaya
pemasaran dan biaya administrasi disajikan setelah laba kotor. Biaya pemasaran dan
biaya administrasi disebut biaya operasi. Untuk menentukan laba bersih sebelum pajak,
biaya operasi dikurangkan dari laba kotor.
Dalam perusahaan manufaktur dikenal istilah harga pokok penjualan, sementara
dalam perusahaan jasa dikenal dengan istilah biaya jasa dijual, tidak ada persediaan
barang awal dan akhir periode. Jasa tidak bisa disimpan seperti barang. Walaupun

4
perusahaan jasa tidak ada persediaan barang awal dan akhir, tetapi pekerjaan dalam
proses masih tetap ada.
Perbedaan antara biaya produk dan biaya periode dapat dilihat pada contoh
laporan laba rugi Southwest Airlines dan Walmart dibawah ini:

5
Gambar 2.2 Laporan Laba Rugi dari Jenis Perusahaan Berbeda

Biaya penjualan dan administrasi seluruhnya merupakan biaya periode pada


semua jenis laporan laba rugi perusahaan. Pada laporan laba rugi Caterpillar, biaya yang
digunakan untuk produksi disebut dengan biaya produk. Semua biaya yang digunakan
untuk produksi suatu barang akan disimpan dalam persediaan pada neraca hingga
barang tersebut terjual. Kemudian, biaya produk yang terdapat pada persediaan yang
dijual menjadi beban pada laporan laba rugi, yaitu harga pokok penjualan.
Pada laporan laba rugi Walmart, yang menjadi biaya produk adalah biaya yang
mencakup biaya perolehan persediaan barang dagang untuk dijual kembali. Biaya
produk ini kemudian disimpan dalam persediaan pada neraca hingga barang tersebut
terjual. Kemudian, biaya produk tersebut menjadi beban pada laporan laba rugi, yaitu
harga pokok penjualan.
Sedangkan pada laporan laba rugi Southwest Airlines Co., tidak ada yang
disebut dengan biaya produk. Seluruh biaya operasional yang ada pada laporan laba
rugi diperlakukan sebagai biaya periodik yang dibebankan selama periode terjadinya.
Sedangkan pada neraca perusahaan manufaktur dan retail, dipengaruhi oleh
biaya produk pada bagian aktiva lancar, yaitu persediaan.
Perusahaan manufaktur semacam Caterpillar, memiliki tiga jenis persediaan,
antara lain persediaan barang mentah, persediaan barang dalam proses, dan persediaan
barang jadi.

6
Gambar 2.3 Neraca Parsial Perusahaan Manufaktur dan Retail

2.3 Proses Manufaktur dan Biaya Manufaktur


2.3.1 Proses Manufaktur
Menurut Sochlib (2018: 229) perusahaan manufaktur memproduksi sendiri
barang barang yang akan dijual nya melalui suatu proses pengolahan tersendiri.
Pengolahan mulai dari bahan bahan baku dengan campur tangan tenaga kerja
langsung dan berbagai bahan penolong sehingga yang ada di perusahaan
manufaktur, ada bahan bahan baku, ada sistem pengolahan barang yang diproses,
dan menghasilkan barang jadi.
Dalam perusahaan manufaktur terdapat beberapa jenis Persediaan yang
berbeda dengan perusahaan perdagangan. Dan dalam perusahaan manufaktur
dapat dikategorikan menjadi:
a. Persediaan bahan baku. Proses produksi memerlukan bahan baku yakni bahan
yang menjadi bagian utama produk jadi. Contohnya kayu yang merupakan
bahan baku pada Industri Mebel.
b. Persediaan barang dalam proses. Proses produksi dilakukan dengan beberapa
unsur yang bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik ketiga
unsur tersebut mengalami pengolahan proses produksi yang disebut dengan
persedian barang dalam proses.
c. Persediaan barang jadi. Proses produksi akan menghasilkan produksi dan telah
menyerah penuh bahan baku, tenaga kerja langsung, overhead yang disebut
dengan sediaan barang jadi. Contohnya Industri Mebel yang menghasilkan
furniture sebagai barang jadi.

7
2.3.2 Biaya Manufaktur
Dalam membantu Manajer dalam melakukan perencanaan, pengambilan
keputusan, dan manajemen biaya, managerial accountant mengklasifikasikan
biaya berdasarkan area fungsional dalam perusahaan yang memiliki keterkaitan
dengan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi.
a. Biaya Bahan Baku Langsung
Biaya bahan baku langsung merupakan bahan-bahan utama yang telah terserap
dalam suatu proses produksi. Penyerapan bahan ini sering disebut dengan
pemakaian bahan baku atau bahan baku yang dipakai, sebagai contoh
pembelian kayu sebagai komponen utama pada Industri Mebel dalam
pembuatan furniture.
b. Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya tenaga kerja langsung merupakan biaya yang dibayarkan untuk para
tenaga kerja yang bekerja langsung dalam proses produksi hingga
menghasilkan produk jadi, sebagai contoh upah tenaga kerja yang merakit
furniture pada Industri Mebel.
c. Biaya Overhead Pabrik
Biaya overhead pabrik adalah semua biaya-biaya lain yang dikeluarkan untuk
memproduksi suatu produk selain dari biaya bahan baku langsung dan biaya
tenaga kerja langsung. Biaya overhead pabrik meliputi 3 jenis biaya, yaitu:
i. Biaya bahan Penolong
Biaya bahan Penolong merupakan harga bahan-bahan pembantu yang
terserap dalam proses produksi. Contohnya penggunaan cat pada Industri
Mebel, cat disini digunakan untuk finishing produk-produk furniture
menjadi barang jadi.
ii. Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung
Biaya tenaga kerja tidak langsung merupakan upah pekerja yang tidak
bekerja secara langsung pada proses produksi namun diperlukan dalam
proses manufaktur. Contohnya upah penjaga keamanan Industri
Manufaktur.
iii. Biaya Pabrikan Lain
Biaya pabrikan lain merupakan biaya yang terserap dalam proses produksi
untuk menghasilkan produk. Contohnya biaya listrik yang dikeluarkan pada
sebuah Industri Mebel.

8
Gambar 2.4 Total Biaya Manufaktur

Dari gambar di atas ini kita dapat mengetahui bahwa Biaya Manufaktur
merupakan penggabungan atau total dari Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja
Langsung dan Biaya Overhead Pabrik. Biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead
pabrik dapat disebut dengan conversion costs karena mengubah bahan mentah menjadi
produk jadi, sedangkan biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung dapat disebut
prime costs karena biaya-biaya ini merupakan biaya utama yang dikeluarkan dalam
menghasilkan sebuah produk.

2.4 Alur Biaya Manufaktur


Pada alur biaya manufaktur, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan
biaya overhead [abrik disebut biaya produksi karena biaya-biaya tersebut dikeluarkan
guna untuk menghasilkan suatu produk jadi dan disimpan dalam bentuk persediaan
sampai dengan produk tersebut dijual ke konsumen.

Gambar 2.5 Alur Biaya Manufaktur

9
2.5 Konsep Biaya Berbeda untuk Tujuan Berbeda
“The phrase different costs for different purposes is often used to convey the
notion that different characteristics of costs can be important to understand in a variety
of managerial circumstances.” (Hilton & Platt, 2016, 48)
2.5.1 Cost Drivers
Salah satu konsep biaya yang paling penting melibatkan cara biaya
tersebut berubah dalam kaitannya dengan perubahan pada aktivitas suatu
organisasi. Jenis aktivitas yang menyebabkan timbulnya biaya sering disebut
dengan cost drivers.
Dalam mengidentifikasi biaya untuk dapat dikurangi pengeluarannya,
perlu dilakukan analisis terlebih dahulu biaya yang dikeluarkan serta alasan
pengeluaran biaya tersebut. Cost drivers adalah karakteristik dari suatu
aktivitas yang menyebabkan timbulnya biaya. Sebagai contoh pada
perusahaan manufaktur, jumlah produk yang diproduksi merupakan cost
drivers untuk biaya tenaga kerja langsung.
Dalam mengidentifikasi sebuah cost drivers, manajer perlu
mempertimbangkan sejauh mana biaya sesuai dengan cost drivers. Kejelian
manajer menentukan cost drivers menentukan tingkat manajemen biaya yang
baik. Keakuratan menghubungkan cost drivers dan biaya yang terjadi akan
menentukan keakuratan dalam manajemen biaya perusahaan. Untuk
meningkatkan keakuratan hubungan cost drivers dan biaya yang terjadi maka
manajemen perlu memahami proses bisnis perusahaan secara keseluruhan dan
secara detail.
Di sisi lain, semakin detail mengidentifikasi cost drivers maka semakin
tinggi pula biaya yang dikeluarkan untuk mengukur cost drivers meski
meningkatkan keakuratan. Dengan demikian, akan ada tarik ulur antara biaya
dan manfaat dalam mengidentifikasi cost drivers.

10
2.5.2 Variable Costs

Gambar 2.6 Grafik Biaya Variabel Total


Variable costs adalah biaya yang berubah secara proporsional mengikuti
perubahan tingkat aktivitas (cost drivers). Sebagai contoh pada gambar diatas,
total biaya variabel meningkat secara proporsional dengan aktivitas yang
terjadi. Ketika aktivitas tersebut berlipat ganda, maka total biaya variabel juga
berlipat ganda, namun biaya variabel per unit tetap sama walaupun ada
perubahan aktivitas. Ringkasnya, ketika aktivitas berubah, biaya variabel total
meningkat atau menurun secara proporsional mengikuti perubahan aktivitas
namun biaya variabel per unit tetap sama.
2.5.3 Fixed Costs

Gambar 2.7 Grafik Biaya Tetap Total


Sedangkan fixed costs tidak akan berubah secara total hanya

11
dikarenakan oleh tingkat aktivitas (cost drivers). Jika aktivitas meningkat atau
menurun, biaya tetap secara total akan tetap sama. Namun, biaya tetap per unit
akan berubah seiring dengan perubahan tingkat aktivitas.

Gambar 2.8 Grafik Biaya Tetap Per Unit


Pada gambar diatas, biaya tetap per unit akan berubah seiringnya ada
perubahan aktivitas. Dengan demikian, biaya tetap per unit menurun seiring
dengan meningkatnya tingkat aktivitas. Ringkasnya, ketika tingkat aktivitas
meningkat, biaya tetap secara total akan tetap konstan namun biaya tetap per
unit akan menurun.
2.5.4 Direct Costs dan Indirect Costs
Direct costs atau biaya langsung merupakan biaya yang dapat
ditelusuri sampai kepada produk secara langsung. Sedangkan indirect costs
atau biaya tidak langsung merupakan biaya yang tidak dapat ditelusuri sampai
kepada produk secara langsung.
Sebagai contoh, gaji sebuah manajer pabrik merupakan biaya tidak
langsung dari departemen produksi namun merupakan biaya langsung dari
biaya pabrik yang ia kelola. Maka, suatu biaya dapat berupa biaya langsung
pada suatu departemen namun dapat berupa biaya tidak langsung bagi
departemen lain.
2.5.5 Controllable Costs dan Uncontrollable Costs
Controllable costs atau biaya terkendali merupakan biaya yang secara
langsung dapat dipengaruhi oleh seorang manajer tingkat tertentu. Sedangkan
uncontrollable costs atau biaya tidak terkendali merupakan biaya yang tidak

12
dapat dipengaruhi langsung oleh seorang manajer tingkat tertentu.
2.5.6 Opportunity Costs
Opportunity costs atau biaya peluang didefinisikan sebagai manfaat
yang harus dikorbankan atas satu alternatif pilihan yang dipilih dan
mengabaikan alternatif pilihan yang lain. Sebagai contoh, jika produsen bola
baseball menerima pesanan khusus bola softball, perusahaan tidak akan
memiliki kapasitas produksi yang cukup untuk memproduksi bola baseball
seperti yang biasa diproduksi untuk dijual.
2.5.7 Sunk Costs
Sunk Costs adalah biaya yang telah terjadi di masa lalu dan tidak dapat
ditutupi kembali dalam situasi tertentu. Akibatnya, mereka tidak
mempengaruhi biaya masa depan dan tidak dapat diubah oleh tindakan saat ini
atau masa depan. Sunk Cost akan selalu tidak memiliki pengaruh terhadap
berbagai alternatif yang dipertimbangkan dan akan selalu tidak relevan dengan
keputusan di masa depan. Adapun keputusan di masa depan akan relevan
dengan future cost.
2.5.8 Differential Costs
Differential Costs atau biaya diferensial adalah nilai yang muncul dari
selisih antara dua atau lebih alternatif yang tersedia pada saat mengambil
keputusan. Biaya diferensial perlu dipertimbangkan dalam menghadapi
berbagai alternatif pengambilan keputusan, karena fokus dari biaya ini adalah
perbedaan-perbedaan yang timbul dari dua atau lebih alternatif yang ada.
Kenaikan biaya dari satu alternatif ke alternatif lain disebut dengan
biaya inkremental. Sedangkan penurunan biaya dari satu alternatif ke alternatif
lain disebut dengan biaya dekremental. Jadi biaya diferensial merupakan biaya
masa yang akan datang yang diperkirakan akan terjadi yang berhubungan
dengan pengambilan keputusan.
2.5.9 Marginal Costs and Average Costs
Salah satu konsep biaya diferensial adalah marginal costs atau biaya
marjinal. Biaya marjinal merupakan biaya tambahan untuk memproduksi satu
unit tambahan.

13
Gambar 2.9 Biaya Marjinal dalam Produksi Laptop
Sebagai contoh pada gambar diatas menunjukkan bahwa biaya marjinal
dapat berubah seiring dengan jumlah produksi unit. Biaya marjinal akan
berbeda pada rentang unit yang diproduksi karena efisiensi proses produksi
berubah. Pada contoh diatas, akan jauh lebih efisien jika perusahaan
memproduksi banyak unit dibanding memproduksi hanya satu unit.
Sedangkan biaya rata-rata per unit adalah biaya total untuk berapa pun
kuantitas produk diproduksi dibagi dengan jumlah unit yang diproduksi.
Sebagai contoh pada gambar diatas, biaya marjinal pada unit kedua adalah
$1,900. Namun, biaya rata-rata per unit ketika dua unit diproduksi sebesar
$1,950 ($3,900 dibagi dengn 2 unit yang diproduksi).

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Biaya dapat didefinisikan sebagai ‘pengorbanan’ yang dilakukan yang biasanya
diukur dengan sumber daya yang dikeluarkan atau diberikan guna mencapai tujuan
tertentu. Salah satu cara dalam mengklasifikasikan biaya adalah dengan membedakan
waktu pengakuannya sebagai beban dalam pelaporan keuangan. Beban sendiri
didefinisikan sebagai biaya yang dikeluarkan ketika sumber daya (aset) digunakan
dengan tujuan menghasilkan pendapatan. Biaya produk adalah biaya yang dibebankan
ke persediaan, barang yang dibeli atau diproduksi untuk dijual kembali. Sedangkan
yang bukan merupakan biaya produk merupakan biaya periode. Biaya periode diakui
sebagai beban selama periode waktu dimana mereka ditanggung.
Dalam penyiapan laporan laba rugi, akuntan manajemen harus memisahkan
biaya produksi, biaya administrasi, dan biaya pemasaran. Biaya produksi dipandang
sebagai biaya produk, sementara biaya administrasi dan pemasaran merupakan biaya
periodik. Biaya produk melekat pada produk dan diakui sebagai biaya dalam harga
pokok penjualan apabila produk dijual. Biaya produk yang belum terjual tetap melekat
pada produk dan diakui sebagai persediaan yang tampak di laporan posisi keuangan
(neraca) sedangkan biaya administrasi dan biaya pemasaran diperlakukan sebagai biaya
periodik dan harus dilaporkan sebagai laporan laba rugi.
Terdapat 3 biaya manufaktur, antara lain biaya bahan baku langsung yang
merupakan bahan utama yang telah terserap dalam proses produksi, biaya tenaga kerja
langsung yang merupakan biaya yang dibayarkan untuk para tenaga kerja yang andil
dalam proses produksi hingga menghasilkan produk jadi, dan biaya overhead pabrik
yang merupakan biaya lain yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu produk selain
dari biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung.
Cost driver adalah karakteristik dari suatu aktivitas yang menyebabkan
timbulnya biaya. Dalam mengidentifikasi sebuah cost driver, perlu ada pertimbangan
sejauh mana biaya sesuai dengan cost driver. Keakuratan menghubungkan cost driver
dan biaya yang terjadi akan menentukan keakuratan dalam manajemen biaya
perusahaan. Dalam meningkatkan keakuratan hubungan cost driver dan biaya yang
terjadi, manajemen perlu memahami proses bisnis perusahaan secara detail.
Biaya yang digolongkan berdasarkan perilaku biaya antara lain biaya variabel

15
dan biaya tetap. Terdapat klasifikasi biaya berdasarkan ketelusuran produk, yaitu biaya
langsung dan biaya tidak langsung. Sedangkan klasifikasi biaya berdasarkan pengaruh
manajemen adalah controllable cost yang merupakan biaya yang secara langsung dapat
dipengaruhi oleh seorang manajer tingkat tertentu dan uncontrollable cost yang
merupakan biaya yang tidak dapat dipengaruhi langsung oleh seorang manajer tingkat
tertentu.
Adapun biaya lainnya yaitu biaya peluang yang didefinisikan sebagai manfaat
yang harus dikorbankan atas satu alternatif pilihan yang dipilih dan mengabaikan
alternatif pilihan yang lain. Sedangkan sunk costs adalah biaya yang terjadi di masa lalu
dan tidak mempengaruhi biaya masa depan serta tidak dapat diubah oleh tindakan saat
ini atau masa depan.
Biaya diferensial adalah nilai yang muncul dari selisih antara dua atau lebih
alternatif yang tersedia pada saat mengambil keputusan. Kenaikan biaya dari satu
alternatif ke alternatif lain disebut dengan biaya inkremental sedangkan penurunan
biaya dari satu alternatif ke alternatif lain disebut dengan biaya dekremental. Pada
konsep biaya diferensial terdapat biaya marjinal yang merupakan biaya tambahan untuk
memproduksi satu unit tambahan. Sedangkan biaya rata-rata per unit adalah biaya total
untuk berapapun kuantitas produk diproduksi dibagi dengan jumlah unit yang
diproduksi.

3.2 Saran
Dengan adanya konsep biaya diharapkan suatu perusahaan, organisasi atau entitas
dapat mengklasifikasikan biaya-biaya yang terjadi dan menjadi informasi yang berguna
untuk pengambilan keputusan untuk mencapai suatu tujuan. Untuk itu penulis
menyarankan kepada pembaca dan para manajer untuk lebih mendalami aspek yang
berkaitan dengan biaya khususnya biaya operasional.

16
DAFTAR PUSTAKA

Dunia, F. A., & Abdullah, W. (2012). Akuntansi BIaya Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat.
Hansen, D. R., & Mowen, M. M. (2006). Managerial Accounting 8th Edition. USA:
Thomson/South-Western.
Hilton, P. W., & Platt, D. (2016). Managerial Accounting: Creating Value in a Dynamic
Business Environment. McGraw-Hill Education.
Sochlib. (2018). Buku Ajar Pengantar Akuntansi. Yogyakarta: Deepbulish.

17

Anda mungkin juga menyukai