Sebagai salah satu tugas mata kuliah Audit dan Assurance dengan dosen
Dr. Apriwandi., SE., M.Sc., Ak., CA
Program Studi Pascasarjana Akuntansi Universitas Widyatama
Disusun oleh :
ASEP SUNARYA
NPM. 51622120050
“Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian
dan pelatihan teknis cukup sebagai auditor”. Oleh karena itu, sebelum auditor
menerima suatu perikatan audit, ia harus mempertimbangkan apakah ia dan anggota
tim auditnya memiliki kompetensi memadai untuk menyelesaikan perikatan
tersebut, sesuai dengan standar auditing yang di tetapkan oleh IAI.
101 Independensi
Dalam menjalankan tugasnya, anggota KAP harus selalu
mempertahankan sikap mental independen di dalam memberikan jasa
profesional akuntan publik yang ditetapkan oleh IAI. Sikap mental
independen dalam fakta maupun dalm penampilan.
Surat perikatan audit dibuat oleh auditor untuk kliennya yang berfungsi
untuk mendokumentasikan dan menegaskan penerimaan auditor atas penunjukan
oleh klien, tujuan dan lingkup audit, lingkup tanggung jawab yang dipikul oleh
auditor bagi kliennya, kesepakatan tentang reproduksi laporan keuangan auditan,
serta bentuk laporan yang akan diterbitkan oleh auditor.
Auditor dapat pula memasukkan hal berikut ini dalam surat perikatan
auditnya:
a. Pengaturan berkenaan dengan perencanaan auditnya.
b. Harapan untuk menerima penegasan tertulis dari menajemen tentang
representasi yang dibuat dalam hubunganya ddengan audit.
c. Permintaan kepada klien untuk menegaskan bahwa syarat-syarat perikatan
telah sesuai dengan membuat tanda penerimaan surat perikatan audit.
d. Penjelasan setiap surat atau laporan yang diharapkan oleh auditor untuk
diterbitkan bagi kliennya.
Pengelolaan Perikatan
Pengendalian Mutu
1. Prosedur pengendalian mutu penting untuk memastikan bahwa pekerjaan yang
dapat diterima dilakukan oleh perusahaan asurans dan risiko perikatan asurans
dikurangi sampai ke tingkatan yang dapat diterima.
2. Sebuah perikatan bisa salah karena masalah yang berasal dari klien, atau
masalah yang berasal dari perusahaan asurans, misalnya bahwa tim perikatan
tidak memiliki pengetahuan yang cukup atas bisnis atau diarahkan dan
disupervisi dengan buruk.
3. Terdapat enam elemen kunci dari sistem pengendalian mutu:
a. Kepemimpinan
b. Persyaratan etika
c. Penerimaan dan kelanjutan atas hubungan klien/perikatan tertentu
d. Sumber daya manusia
e. Kinerja perikatan
f. Pengawasan
Alasan utama pengguna akhir ingin laporan asurans disusun yakni untuk
mengurangi risiko membuat keputusan yang salah. Sebagai akibatnya seseorang siap
untuk membayar biaya bagi perusahaan asurans. Jumlah pekerjaan yang dilakukan
perusahaan didikte oleh kebutuhan untuk mengurangi risiko perikatan asurans ke
tingkatan yang dapat diterima. Apabila perusahaan tidak melakukan ini, perusahaan
tidak melakukan sebuah pekerjaan yang dapat diterima ketika dinilai terhadap
standar profesional. Perusahaan harus memastikan bahwa mutu atas pekerjaannya
tidak gagal dengan mengimplementasikan prosedur pengendalian mutunya sendiri.
Kepemimpinan
Mutu sangat penting dalam melakukan perikatan asurans. Ini harus dipimpin
oleh pimpinan dari perusahaan, yakni para rekan. Dalam praktik, orang-orang yang
memimpin perusahaan dan sumber dayanya harus memastikan bahwa:
a) Pertimbangan komersil tidak mengabaikan mutu dari pekerjaan yang
dilakukan
b) Kebijakan perusahaan terkait dengan promosi, remunerasi dan penelaahan
kinerja staf memasukkan pentingnya pekerjaan yang bermutu
c) Sumber daya yang cukup dialokasikan untuk pengembangan, dokumentasi
dan dukungan atas kebijakan dan prosedur pengendalian mutu
Pelaksanaan Perikatan
Pengarahan
Ini sebagian besar merupakan tanggung jawab dari rekan perikatan yang
mengendalikan bagaimana perikatan asurans harus dilakukan, namun tugas ini akan
didelegasikan kepada sebagian besar anggota tim senior di tempat perikatan, yang
akan mengarahkan perikatan sesuai dengan strategi keseluruhan.
Rekan perikatan bertanggung jawab untuk memastikan anggota tim tahu:
a) Pekerjaan apa yang seharusnya mereka lakukan
b) Sifat dari bisnis entitas
c) Segala risiko yang relevan untuk perikatan
d) Masalah yang mungkin timbul selama perikatan
e) Pendekatan yang rinci untuk perikatan
Supervisi
SA 220 mencantumkan empat fitur dari supervisi:
a) Menelusuri kemajuan
b) Mempertimbangkan kompetensi dan kapabilitas dari anggota tim audit
c) Menangani hal-hal signifikan yang timbul selama audit
d) Mengidentifikasi hal-hal untuk konsultasi atau pertimbangan oleh anggota
tim perikatan yang lebih berpengalaman selama perikatan audit
Penelaahan
Pekerjaan yang dilakukan oleh staf ditelaah oleh staf yang lebih senior atau
rekan perikatan.
Tujuan dari penelaahan yakni untuk mempertimbangkan apakah pekerjaan
yang dilakukan sesuai dengan strategi audit dan apakah:
a) Pekerjaan telah dilakukan sesuai dengan standar profesional dan persyaratan
regulasi dan legal
b) Hal-hal yang signifikan telah diangkat untuk pertimbangan lebih lanjut
c) Konsultasi yang tepat telah dilakukan dan kesimpulan yang dihasilkan telah
didokumentasikan dan diimplementasikan
d) Terdapat kebutuhan untuk merevisi sifat, waktu dan cakupan atas pekerjaan
yang dilakukan
e) Pekerjaan yang dilakukan mendukung kesimpulan yang dicapai da
didokumentasikan dengan sesuai
f) Bukti yang diperoleh cukup dan tepat untuk mendukung laporan dan
g) ujuan dari prosedur perikatan telah dicapai
Rekan perikatan harus yakin bahwa bukti audit yang cukup dan tepat telah
diperoleh untuk mendukung kesimpulan dalam laporan audit.
1) Penelaahan pengendalian mutu perikatan
Sebuah penelaahan pengendalian mutu perikatan dilakukan oleh
rekan yang berkualifikasi sesuai atau orang lain dalam perusahaan yang tidak
terlibat dalam perikatan atau oleh konsultan eksternal. Tujuan dari
penelaahan independen ini bukan untuk melakukan kembali penelaahan lain
dalam proses audit namun untuk memberikan sebuah pemeriksaan keamanan
tambahan mengenai validitas dari opini perusahaan atas laporan keuangan.
Hal-hal berikut ini perlu dipertimbangkan:
a. Evaluasi atas independensi terkait dengan perikatan yang telah
berlangsung
b. Apakah konsultasi yang tepat telah dilakukan atas isu kontroversial
c. Apakah dokumentasi yang dipilih untuk penelaahan merefleksikan
pekerjaan yang dilakukan terkait dengan penilaian signifikan dan
mendukung kesimpulan yang dicapai
d. Risiko-risiko signifikan yang diidentifikasi dan respon terhadap
risiko-risiko tersebut
e. Penilaian yang dibuat selama perikatan, misalnya, terkait dengan
materialitas dan risiko signifikan
f. Signifikansi atas salah saji yang diperbaiki dan tidak diperbaiki
g. Hal-hal yang dikomunikasikan kepada klien
2) ‘Hot review’
Hot review adalah sebuah penelaahan yang dilakukan oleh seorang
rekan yang tidak terlibat dalam perikatan atau konsultan eksternal sebelum
laporan audit ditandatangani.
Pemantauan
ISQC menyampaikan bahwa perusahaan harus memiliki kebijakan untuk
memastikan bahwa prosedur pengendalian mereka memadai dan relevan, bahwa
prosedur tersebut beroperasi secara efektif dan dipatuhi. Perusahaan mungkin memiliki
departemen kepatuhan atau mutu yang melakukan penelaahan tersebut.
Pengawasan mungkin terjadi melalui evaluasi atas sistem yang sedang
berlangsung dan juga melalui penelaahan berkala atas dokumen perikatan yang dipilih
untuk menilai apakah kebijakan dan prosedur ditempatkan selama perikatan.
Rekan-rekan dalam perusahaan (manajemen) harus menerima setidaknya
laporan tahunan atas hasil dari pengawasan prosedur pengendalian mutu. Isu kunci
yakni defisiensi yang sistematis atau berulang yang memerlukan tindakan perbaikan.
Ketika pengawasan mengungkapkan sebuah masalah dengan seorang individu,
maka tindakan perbaikan harus diambil dengan individu tersebut, dan mungkin,
penelaahan pengendalian mutu tambahan diperlukan atas pekerjaan orang tersebut
untuk memastikan bahwa tindakan perbaikan telah dilakukan.
Orang yang memeriksa kepatuhan atas standar pengendalian mutu harus
berhubungan erat dengan departemen pelatihan atau rekan untuk memastikan bahwa
setiap kesalahpahaman atau permasalahan dengan pengendalian diperbaiki selama
pelatihan di tempat kerja.
Pengawasan (atau ‘Cold Review’)
Cold review dirancang sebagai sebuah bagian yang berkelanjutan atas proses
pengendalian mutu dan terjadi setelah penugasan asurans telah diselesaikan.
Cold review biasanya dilakukan antara:
a) Sebagai sebuah proses, dimana rekan dalam sebuah perusahaan menelaah
pekerjaan rekan yang lainnya
b) Oleh sebuah tim yang secara khusus didirikan untuk melakukan penelaahan
seperti itu biasanya di bawah arahan dari seorang rekan, namun
pekerjaannya biasanya dilakukan oleh manajer yang memenuhi syarat yang
sesuai dan berpengalaman
c) Oleh konsultan eksternal yang memenuhi syarat yang sesuai
Tim penelaah juga harus mengembangkan program aksi yang sesuai ketika
kesalahan teridentifikasi termasuk:
a) Komunikasi atas temuan dalam perusahaan
b) Pelatihan dan pengembangan profesional tambahan
c) Perubahan untuk kebijakan dan prosedur perusahaan
d) Tindakan disipliner terhadap mereka yang berulang kali gagal untuk
mematuhi standar perusahaan.