Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MATA KULIAH

AKUNTANSI BIAYA
Dosen Pengampu : Gusti Ayu Pt Wulan Rahmasari,SE.,MSA.,Ak

“ FUNGSI DAN PENGERTIAN


AKUNTANSI BIAYA”

Oleh : Kelompok 2
I Gusti Ayu Putri Sinta Dewi ( 1702612010301 )
Maria Claudia Yunita Dori ( 1702612020310 )
Ni Kadek Dita Pebriyanti ( 1702612010314 )
Ni Kadek Mita Utami ( 1702612010315 )
Ni Luh Leni Parwati ( 1702612010320 )
Resky Amalia ( 1702612010330 )

PROGAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
TAHUN AKADEMIK 2018/2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas
karuniaNya penulis dapat menyelesaikan Makalah Akuntansi Biaya tentang Fungsi dan
Pengertian Akuntansi Biaya untuk mata perkuliahan. Makalah ini dibuat untuk sebagai
sumber refrensi bagi mahasiswa dalam belajar Akuntansi Biaya khususnya tentang Fungsi dan
Pengertian Akuntansi Biaya.
Melalui makalah ini penulis berharap agar makalah ini dapat memberikan dampak
yang positif bagi pembaca sehingga dapat membantu dalam proses meningkatkan
pengetahuan mahasiswa. Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.

Denpasar, Pebruari 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR ..............................................................................................................................i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................ ii
BAB I .......................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN....................................................................................................................................1
A.LATAR BELAKANG..............................................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH .......................................................................................................................1
BAB II ......................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN ......................................................................................................................................2
2.1 Konsep Biaya ..................................................................................................................................2
2.2 Klasifikasi Biaya ..............................................................................................................................3
2.2.1 Pengolongan Biaya sesuai dengan Fungsi Pokok dari Aktivitas Perusahaan (Cost Classified
Accourding to the Function of Business) .........................................................................................3
2.2.2 Penggolongan Biaya Sesuai dengan Periode Akutansi Dimana Biaya akan Dibebankan.....5
2.2.3. Pengolongan Biaya Sesuai dengan Tendensi Perubahanya terhadap Aktivitas atau
Kegiatan atau Volume ......................................................................................................................6
2.2.4. Penggolongan Biaya Sesuai dengan Obyek atau Pusat Biaya yang Dibiayai ......................7
2.2.5 Penggolongan Biaya untuk Tujuan Pengendalian Biaya......................................................8
2.2.6 Penggolongan Biaya Sesuai dengan Tujuan Pengambilan Keputusan.................................8
2.3 Metode Pengumpulan dan Penentuan Harga Pokok Produk ........................................................9
2.3.1 Metode pengumpulan harga pokok ........................................................................................9
2.3.2 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi .......................................................................... 10
BAB III.................................................................................................................................................. 12
PENUTUPAN ....................................................................................................................................... 12
3.1 KESIMPULAN ............................................................................................................................... 12
3.2 SARAN.......................................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pencatatan perhitungan kekayaan mulai dibutuhkan sejak manusia mengenali arti nilai
suatu barang dan alat tukar, semenjak mengenal nilai arti suatu barang, manusia
melakukan tukar-menukar barang dengan memperhatikan nilai barang dan
memerlukan pencatatan perhitungan harta kekayaan (Akuntansi), pencatatan terus
berkembang dari waktu ke waktu sampai dengan kemajuan peradaban manusia.

Sisitem akuntansi yang dikemukakan Lucas Paciolo yang berkembang dan mendasari
sistem akuntansi yang adipakai dalam dunia usaha sekarang ini.
Akuntansi Biaya Adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian
biaya pembuatan dan penjualan produk atau jasa, dengan cara-cara tertentu serta
penafsiran terhadapnya. Biaya dalam arti luas adalah pengorbanan sumber ekonomis,
yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi
untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam arti sempit biaya merupakan bagian daripada
harga pokok yang dikorbankan di dalam usaha untuk memperoleh penghasilan.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Konsep Biaya
2. Klasifikasi Biaya
3. Metode Pengumpulan dan Penentuan Harga Pokok Produk

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Biaya


Konsep dan terminology akuntansi biaya diperlukan untuk dasar pembahasan
akuntansi biaya dengan tujuan supaya dapat dipakai pedoman di dalam penyusunan laporan
biaya. Berikut ini akan dibahas beberapa konsep dan terminology yang seringdipakai:

a. Harga Perolehan atau Harga Pokok (Cost)


adalah jumlah yang dapat diukur dalam satuan uang dalam bentuk:
1. Kas yang dibayarkan
2. Nilai aktiva lainnya yang diserahkan /dikorbankan
3. Nilai jasa yang diserahkan/dikorbankan
4. Hutang yang timbul
5. Tambahan modal
dalam rangka pemilikan barang dan jasa yang diperlukan perusahaan, baik pada masa
lalu (harga perolehan yang telah terjadi) maupun pada masa yang akan datang (harga
perolehan yang akan terjadi).

b. Biaya (Expense)
adalah harga perolehan yang dikorbankan atau digunakandalam rangka memperoleh
penghasilan (revenues) dan akan dipakai sebagai pengurangan penghasilan.
Biaya digolongkan ke dalam harga pokok penjualan, biaya penjualan, biaya administrasi
dan umum, biaya bunga dan biaya pajak perseroan.

c. Penghasilan (Revenues)
adalah jumlah yang dapat diukur dalam satuan uang dalam bentuk:
1. Kas yang diterima
2. Pihutang yang timbul
3. Nilai aktiva lainnya yang diterima
4. Nilai jasa yang diterima
5. Pengurangan hutang
6. Pengurangan modal.

2
d. Rugi dan Laba (Profit and Loss)
adalah hasil dari proses mempertemukan secara wajar antara semua penghasilan dengan
semua biaya dalam periode akuntansi yang sama. Apabila semua penghasilan lebih besar
dibanding biaya maka selisihnya adalah laba bersih. Akan tetapi, apabila semua
penghasilan lebih kecil dibandingkan dengan semua biaya, selisihnya adalah rugi bersih.

e. Rugi (Losses)
adalah berkurangnya aktiva atau kekayaan perusahaan yang bukan karena pengambilan
modal oleh pemilik, dimana tidak ada manfaat yang diperoleh dari berkurangnya aktiva
tersebut.

2.2 Klasifikasi Biaya


Pengolongan adalah proses pengelompokan secara sistematis atas keseluruhan elemen
yang ada kedalam golongan-golongan tertentu yang lebih ringkas untuk dapat memberikan
informasi yang lebih penting dan memiliki arti. Akutansi biaya bertujuan memberikan
informasi yang akan digunakan dalam berbagai tujuan, dalam dalam mengolongkan biaya
harus disesuaikan dengan tujuan dari informasi biaya yang akan disajikan

2.2.1 Pengolongan Biaya sesuai dengan Fungsi Pokok dari Aktivitas Perusahaan (Cost
Classified Accourding to the Function of Business)

Fungsi pokok kegiatan perusahaan-perusahaan dapat digolongkan kedalam ;


a.Fungsi produksi fungsi yang berhubungan dengan pengolahaan bahan baku menjadi
produk selesai yang siap untuk dijual
b.Fungsi pemasaraan yaitu fungsi yang berhubungan dengan kegiataan menjual
produk selasai yang siap dijual yang memuaskan pembeli dan dapat memperoleh laba
yang sesuai keinginan perusahaan sampai dengan mengumpulkan kas dari hasil
penjualaan
c.Fungsi administrasi dan umum adalah fungsi yang berhubungan dengan kegiataan
penentuan kebijaksanaan, pengarahan,dan pengawasan kegiatan perusahaan secara
agar dapat berhasil dan berguna (efektif) dan berdaya guna (efisien)
d.Fungsi keuangan atau (financial) yaitu fungsi yang berhubungan dengan keuangan atau
penyediaan dana diperlukan perusahaan.

3
Atas dasar fungsi tersebut diatas, biaya dapat dikelompokan menjadi :
a. Biaya produksi, yaitu semua biaya yeng berhubungan dengan produksi atau pengolahan
bahan baku menjadi produk selesai.Biaya dapat digolongkan kedalam :
(1) Biaya bahan baku , (2) Biaya tenaga kerja langsung ,(3) Biaya overhead pabrik

Barang yang dikonsumsi perusahaan dapat digolongkan kedalam (materials) dan barang
bukan bahan. Bahan adalah barang yang akan diproses/yang diolah menjadi produk selesai,
atau barang atau barang yang akan merupakan dari produk selesai, misalnya suplies yang
dapat dipakai dipabrik atau non pabrik, suku cadang yang akan dipakai di pabrik, suku
cadang yang akan di pakai sebgai suku cadang mesin didalam pabrik merupakan barang
bukan bahan sehingga tidak merupakan produk selesai misalkan dalam pabrik kertas bahan
bakar untuk disel atau tenaga listrik adalah barang bukan bahan dan tidak merupakan
bagian dari kertas yang dihasilkan. Bahan dapat digolongkan kedalam bahan baku (direct
material) dan bahan penolong atau bahan pembantu (indirect material). Bahan baku
adalah bahan yang akan diolah menjadi produk selesai dan pemakaiannya dapat
diidentifikasikan atau diikuti jejaknya atau merupakan bagian dari internal pada produk
tertentu. Biaya bahan baku adalah harga perolehan dari bahan baku yang dipakai didalam
pengolahan produk. Untuk mengitung bahan produk dan biaya produk diperlukan beberapa
elemen Contoh : pada perusahaan meubel diperlukan papan kayu, pipa besi dan
bahan baku dempul, paku , plamir.

Tenaga kerja adalah semua karyawan perusahaan yang memberikan jasa kepada
perusahaaan dalam perusahan karyawan dapat dikelompokan dalam fungsinya dalam
bekerja yaitu fungsi produksi, fungsi administrasi dan umum, serta fungsi keuangan. Biaya
tenaga kerja adalah semua balas jasa (teken prestasi) yang diberikan oleh perusahaan
kepada semua karyawaan biaya tenaga kerja juga dapat digolongkan kedalam biaya tenaga
kerja pabrik /produksi, biaya tenaga kerja pemasaran, biaya tenaga kerja administrasi dan
umum. Biaya tenaga kerja digolongkan:
Biaya tenaga kerja langsung (direct labor) adalah balas jasa yang diberikan karyawan
pabrik yang manfaatnya dapat diidentifikasi atau diikuti jejaknya pada produk tertentu
yang dihasilkan perusahaan.
Biaya tenaga kerja tidak langsung (inderect labor) adalah balas jasa
yang diberikan karyawan pabrik, akan tetapi manfaatnya tidak dapat diidentifikasikan atau
tidak dapat diikuti jejaknya pada produk tertentu yang dihasilkan perusahaan.

4
Biaya overhead pabrik (factory overhead) adalah biaya produksi
selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung, yang elemen yang dapat
digolongkan kedalam :
(a)Biaya bahan penolong
(b)Biaya tenaga kerja tak langsung
(c)Penyusutan dan amortisasi aktiva tetap pabrik
(d)Reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap pabrik
(e)Biaya listrik ,air pabrik
(f)Biaya asuransi pabrik
(g)Biaya overhead lain-lain.
Apabila perusahaan memiliki departemen pembantu didalam pabrik semua
biayadepartemen pembantu merupakan elemen biaya overhead.

b. Biaya pemasaran, yaitu biaya dalam rangka penjualan dalam produk selesai sampai dengan
pengumpulan piutang kas. Biaya ini meliputi : 1.fungsi penjualan; 2.fungsi penggundangan
produk selesai; 3.fungsi pengepakan dan pengiriman; 4.fungsi adpertensi; 5.fungsi
pemberian kredit dan pengumpulan piutang; 6.fungsi pembuatan faktur atau adminisrasi
penjualan
c. Biaya administrasi dan umum, yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi
administrasi dan umum
d. Biaya keungan adalah semua biaya yang terjadi dalam melaksanakan fungsi keuangan
misalnya ; biaya bunga.

2.2.2 Penggolongan Biaya Sesuai dengan Periode Akutansi Dimana Biaya akan Dibebankan

Untuk dapat menggolongkan biaya sesuai dengan periode akuntansi dimana biaya
dibebankan, lebih dulu perlu dibahas pengolongan pengeluaran (expenditures ), dimana
pengolongan pengolongan pengeluaran akan berhubungan dengan kapan
pengeluaran tersebut akan menjadi biaya .Pengolongan pengeluaran adalah sebagai berikut :
a. Pengeluaran Modal (Capital Expenditures)
pengeluaran yang akan didapat memberikan manfaat (benefit) pada periode akuntansi atau
pengeluaran yang akandidapat memberikan manfaat pada periode akuntansi yang akan
datang.

5
b. Pengeluaran Penghasilan (Reveneus Expenditures)
pengeluaran yang akan memberikan manfaat hanya pada periode akuntansi dimana akan
memberikan manfaat hanya pada periode akuntansi dimana pengeluaran terjadi.

Berikut ini akan diberikan beberapa contoh pengolongan pengeluaran modal atau
penghasilan:
1. Pengeluaran utuk pembelian mesin, dari segi manfaat dapat dipakai beberapa metode
akuntansi dan jumlahnya relatif besar, maka pengeluaran untuk mesin dikapitalisasi
kedalam harga perolehan aktiva, harga perlakuan ini diperlakukan sebagai biaya
penyusutan sesuai dengan yang menikmati manfaatnya
2. Pengeluaran untuk alat- alat kecil (small tools ), dari segi manfaat dapat dipakai dari
metode akuntansi, dari segi jumlah relatifnya kecil harga perolehan ini apabila
dikapitalisasi dan disusut menjadi tidak praktis
3. Periode yang hanya bermanfaat dalam metode akuntansi timbulnya pengeluaran,
jumlah besar atau kecilnya digolongkan sebagai pengeluaran penghasilan misalnya gaji.
4. Pengeluaran yang jumlahnya relatif besar akan tetapi manfaatnya tidak dapat atau sulit
ditentukan pada beberapa periode yang menikmati, memerlukan keputusan manajemen
untuk memasukan sebagai pengeluaran modal atau pengeluaran penghasilan.

2.2.3. Pengolongan Biaya Sesuai dengan Tendensi Perubahanya terhadap Aktivitas atau
Kegiatan atau Volume

Pengolongan biaya sesuai dengan tendensi perubahaanya terhadap aktivitas terutama untuk
tujuan perencanaan dan pengendaliaan biaya serta pengambilan keputusan. Tendensi
perubahaan biaya terhadap kegiatan dapat dikelompokan menjadi
a. Biaya Tetap (Fixed Coast)
Biaya tetap Memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Biaya yang jumlah totalnya tetap konstan tidak dipengaruhi oleh perubahaan volume
kegiatan atau aktivitas sampai pada tingkatan tertentu.
2. Biaya tetap, biaya satuan (unit Cost ) akan berubah berbanding terbalik dengan
perubahaan volume kegiataan, semakin tinggi volume kegiataan semakin rendah biaya
satuan ,semakin rendah volume kegiatan tinggi biaya santuan

6
b. Biaya Variabel (Variable Cost)
Biaya variable memiliki Karakteristik sebagai berikut :
1. Biaya yang jumlah totalnya akan berubah secara sebanding (proposional) dengan
perubahaan volume kegiataan, semakin besar volume kegiatan semakin tinggi jumlah
total biaya variable, semakin rendah volume kegiatan semakin rendah jumlah total biaya
variable
2. Pada biaya variable, biaya satuan tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan
,jadi biaya satuan konstan.

c. Biaya Semi Variable (Semi Verable Cost)


Biaya Semi Variable memiliki Karakteristik sebagai berikut :
1. Biaya yang jumlah totalnya akan berubah sesuai dengan perubahaan volume
kegiataan, akan tetapi sifat perubahanya tidak sebanding,semkin tinggi volume kegiatan
semakin besar jumlah biaya total , semakin rendah volume kegiatan semakin rendah
biaya, tetapi perubahannya tidak sebanding
2. Pada biaya semi variable, biaya satuan akan berubah terbalik dihubungkan dengan
perubahaan volume tetapi sifatnya tidak sebanding. Sampai dengan tingkatan kegiatan
tertentu semakin tinggi volume kegiataan semakin rendah biaya satuan, semakin rendah
volume kegiatan semakin tinggi biaya satuan.

2.2.4. Penggolongan Biaya Sesuai dengan Obyek atau Pusat Biaya yang Dibiayai
Penggolongan biaya atas dasar obyek atau pusat biaya, biaya dibagi menjadi :
a. Biaya langsung (Direct cost) Biaya langsung adalah biaya yang terjadinya atau
manfaatnya dapat diidentifikasikan kepada obyek atau pusat biaya tertentu
b. Biaya tidak langsung (Indirect cost) Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya
atau manfaatnya tidak dapat diidentifikasikan pada obyek atau pusat biaya tertentu, atau
biaya yang manfaatnya dinikmati oleh beberapa obyek atau pusat biaya.

Dalam hubungan dengan departemen yang ada di dalam pabrik, biaya dikelompokkan ke
dalam biaya langsung departemen (direct cost to department/direct departmentalexpenses) dan
biaya tidak langsung departemen (indirect cost to department/indirectdepartmental expenses).
Tujuan penggolongan pabrik ke dalam departemen-departemen, disebut departemenisasi,
adalah :
1. Untuk ketelitian pembebanan harga pokok
2. Untuk pengendalian biaya

7
Departemen di dalam pabrik dapat dikelompokkan menjadi dua departemen yaitu :
1. Departemen Produksi (Producing Department)
Merupakan departemen atau bagian di dalampabrik atau pengolahan dari suatu bagian
produk selesai yang dihasilkan baik dengan tangan (manual) maupun dengan mesin.
2. Departemen Jasa atau Departemen Pembantu (Services Departement)
Merupakan departemen atau bagian di dalam pabrik dimana pada departemen tersebut
tidak dilakukan pengolahan bahan baku menjadi produk selesai atau pengolahan bagian
dari produk selesai, akan tetapi departemen tersebut menghasilkan jasa yang akan
dinikmati oleh departemen lain, baik departemen produksi maupun departemen
pembantu yang lain.

2.2.5 Penggolongan Biaya untuk Tujuan Pengendalian Biaya


a. Biaya Terkendalikan (Controllable Cost)
Biaya terkendalikan adalah biaya yang secara langsung dapat dipengaruhi oleh seorang
pimpinan tertentu dalam jangka waktu tertentu.
b. Biaya tidak terkendalikan (Uncontrollable Cost)
Merupakan biaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh seorang pimpinan/pejabat tertentu
berdasar wewenang yang dia miliki atau tidak dapat dipengaruhi oleh seorang pejabat
dalam jangka waktu tertentu.

2.2.6 Penggolongan Biaya Sesuai dengan Tujuan Pengambilan Keputusan


1. Biaya relevan (Relevant Cost)
Merupakan biaya yang akan mempengaruhi pengambilan keputusan, oleh karena itu
biaya tersebut harus diperhitungkan di dalam pengambilan keputusan
2. Biaya tidak relevan (Irrelevant Cost)
Merupakan biaya yang tidak mempengaruhi pengambilan keputusan, oleh karena itu
biaya ini tidak perlu diperhitungkan atau dipertimbangkan dalam proses pengambilan
keputusan.

8
2.3 Metode Pengumpulan dan Penentuan Harga Pokok
Produk

2.3.1 Metode pengumpulan harga pokok

1. Metode Harga Pokok Pesanan (Job Order Cost Method)


Merupakan metode pengumpulan harga pokok produk dimana biaya dikumpulkan untuk
setiap pesanan atau kontrak atau jasa secara terpisah, dan setiap pesanan atau kontrak dapat
dipisahkan identitasnya. Pada harga pokok pesanan, harga pokok di kumpulkan
untuk setiap pesanan sesuai dengan biaya yang dinikmati oleh setiap pesanan, jumlah biaya
produksi setiap pesanan akan dihitung pada saat pesanan selesai. Contoh perusahaan yang
berproduksi atau meghasilkan jasa atas dasar pesanan misalnya perusahaan
percetakan,kontraktor bangunan, kantor akuntan atau konsultan, pabrik botol dan
sebagainya.

2. Metode Harga Pokok Proses (Process Cost Method)


Merupakan metode pengumpulan harga pokok produk dimana biaya dikumpulkan untuk
setiap satuan waktu tertentu, misalnya bulan, triwulan,semester, tahun. Pada metode harga
pokok proses perusahaan menghasilkan produk yang homogin, bentuk produk bersifat
standar dan tidak tergantung spesifikasi yang diminta oleh pembeli. Contoh perusahaan
yang menghasilkan produk atau jasa atas dasar proses misalnya ; pabrik semen, kertas
petrokimia, tekstil, penyulingan minyak mentah, PLN, air minum, perusahaan angkutan
dan sebagainya.

Selain itu dalam praktek terdapat modifikasi metode harga pokok pesanan dan harga pokok
proses misalnya pada :
a. Harga Pokok Pesanan Berganda (Multiple Job Cost Method)
Digunakan oleh perusahaan kontraktor bangunan yang mengerjakan kontrak untuk
jangka panjang dan terdiri dari beberapa tahap pekerjaan, maka harga pokok pesanan
harus diselengarakan untuk setiap tahap pekerjaan.
b. Metode Harga Pokok Klas/Jenis (Class Cost Method)
Dalam beberapa perusahaan dapat menghasilkan beberapa jenis produk yang dapat
digolongan ke dalam kelas atau kelompok-kelompok tertentu. Misalnya pada
pabrik botol dapat dihasilkan 150 jenis botol yang berbeda-beda, ukuran maupun
9
bentuknya dalam pembuatan botol dipengaruhi oleh warna botol yaitu untuk botol yang
warnanya sama digunakan bahan dengan komposisi dasar yang sama, maka jenis botol
tersebut dapat dikelompokkan ke dalam botol hijau misalnya 40 jenis, botol putih 60
jenis, dan botol ember atau coklat 50 jenis. Pertama kali biaya dikumpulkan berdasar
golongan yaitu warna botol dan selanjutnya di alokasikan pada jenis botol misalnya
berdasar berat botol atau jam mesin dalam pengerjaan.

c. Metode harga pokok perakitan (Assembly Cost Method)


Pada beberapa perusahaan melaksanakan proses produksi dengan membeli seluruh atau
sebagian bagian produk (suku cadang) dari pihak luar kemudian dirakit menjadi
beberapa jenis produk, misalnya pada suatu perusahaan perakitan kendaraan bermotor
dapat merakit kendaraan merk Toyota,Daihatsu, Honda dan sebagainya. Merk
kendaraan ini masih dibagi ke dalam jenis kendaraan. Misalnya Toyota dibagi ke dalam
: Corolla, Corona, Kijang, HI Ace. Daihatzu ke dalam Daihatzu Taft, Truk, Pick-up dan
sebagainya. Ditinjau dari tujuan produksi, produk yang dirakit untuk persediaan yang
kemudian dijual, tetapi harga pokok harus dikumpulkan untuk setiap jenis kendaraan
dan merk yang dirakit.

2.3.2 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi

Selain metode pengumpulan harga pokok produksi, satu hal yang juga tak kalah penting
adalah metode penentuan harga pokok produksi. Metode penentuan harga pokok produksi
adalah cara memperhitungkan unsur-unsur biaya kedalam harga pokok produksinya. Dalam
akuntansi biaya, untuk memperhitungkan unsur-unsur biaya kedalam harga pokok produksi,
terdapat dua pendekatan, yaitu:

1. Metode Full Costing


Full Costing, merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan
semua unsur biaya produksi kedalam harga pokok produksi. Harga pokok produksi yang
dihitung melalui pendekatan Full Costing terdiri dari unsur harga pokok produksi (biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik variabel dan biaya
overhead pabrik tetap) ditambah dengan biaya non-produksi (biaya pemasaran, biaya
administrasi & umum).

10
2. Metode Variable Costing

Sedangkan Variable Costing, merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang
hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel

kedalam harga pokok produksi. Harga pokok produksi yang dihitung dengan menggunakan
pendekatan Variable Costing terdiri dari unsur harga pokok produksi variabel (biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik) ditambah dengan biaya non-
produksi variabel (biaya pemasaran dan biaya administrasi & umum) dan biaya tetap
(biaya overhead pabrik, biaya pemasaran dan biaya administrai & umum).

Metode Full Costing ataupun metode Variable Costing merupakan metode penentuan
harga pokok produksi. Perbedaan pokok yang ada diantara kedua metode tersebut adalah
terletak pada perlakuan terhadap biaya produksi yang berperilaku tetap. Adanya perlakuan
terhadap biaya produksi tetap ini akan mempunyai akibat pada:

Perhitungan harga pokok produksi

Penyajian laporan laba/rugi

11
BAB III

PENUTUPAN

3.1 KESIMPULAN

Biaya standar adalah biaya yang ditentukan di muka, yang merupakan jumlah biaya
yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai
kegiatan tertentu, di bawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi, dan faktor-faktor lain tertentu.
Secara umum biaya didefinisikan sebagai sumber daya ekonomis yang dikorbankan
untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu, tetapi di dalam suatu pengambilan keputusan
yang berbeda.
Dalam prosedur penentuan biaya standar tersebut dibagi menjadi tiga bagian yaitu biaya
bahan baku standar, biaya tenaga kerja standar, dan biaya overhead pabrik standar.
a. Biaya Bahan Baku Standar ( standard raw material cost)
b. Biaya Tenaga Kerja standar (Standar direct labor cost)
c. Biaya Overhead Pabrik Standar (standar overhead rate)

3.2 SARAN
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan karenanya kritk
serta saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi terciptanya makalah yang
sempurna dikemudian hari dan dapat menjadi acuan dalam penulisan makalah makalah
berikutnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Supriyono, RA. 2007. Akuntansi Biaya. Buku 1, Edisi-2, BPFE: Yogyakarta

https://www.academia.edu/8509761/Konsep_Dasar_Akuntansi_Biaya_Penggolongan_Biaya

13

Anda mungkin juga menyukai