Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

COST ALLOCATION

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Akuntansi Biaya Kesehatan

Dosen Pengampu:
Dr. Kuncoro Budi Riyanto, SE., Akt., MM.

Disusun Oleh Kelompok 4:


Ni Ketut Nirmala Sari 22920006
Ni Nyoman Setiawati. 22920021

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI RUMAH SAKIT


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Asssalamu’alaikum Wr. Wb.


Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmatnya Kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan yang
berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih Kami sampaikan kepada Bapak Dr. Kuncoro Budi Riyanto, SE.,
Skt., MM. sebagai dosen pengampu mata kuliah Akuntansi Biaya Kesehtan yang telah
membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
karena keterbatasan Kami. Maka dari itu Kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan.

Metro, 05 Oktober 2023

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1

1.1 Latar Belakang...........................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................3

2.1 Alokasi Biaya ............................................................................................................3

2.2 Faktor Faktor Yang Harus dipertimbangkan dalam Alokasi Biaya...........................5

2.3 Jenis-Jenis Alokasi Biaya..........................................................................................10

2.4 Metode Alokasi Biaya ...............................................................................................13

2.5 Contoh Penggunaan Alokasi Biaya

BAB IV PENUTUP..............................................................................................................14

3.1 Kesimpulan................................................................................................................14

3.2 Saran..........................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Alokasi biaya adalah proses penentuan bagaimana biaya-biaya yang


dikeluarkan oleh suatu perusahaan atau organisasi akan dialokasikan ke
berbagai departemen atau unit bisnis yang berbeda. Alokasi biaya sangat
penting dalam pengambilan keputusan bisnis karena dapat mempengaruhi
profitabilitas dan efisiensi perusahaan. Dalam makalah ini, akan dibahas
tentang alokasi biaya, faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam alokasi
biaya, dan metode-metode alokasi biaya yang umum digunakan.

Alokasi biaya merupakan salah satu isu penting dalam manajemen biaya.
Bagaimana biaya-biaya yang terjadi di dialokasikan ke objek biaya,
sepertiproduk, kelompok pelanggan, aktivitas, dan divisi. Perusahaan
biasanyamembedakan antara departemen operasi atau produksi (operating
departement)dan departemen jasa (supporting departemen).
Terdapat beberapa alasan mengapa perusahaan melakukan alokasi
biaya,diantaranya: yaitu untuk menghitung biaya produk atau jasa,untuk
mengevaluasidan mengingatkan divisi pusat laba (profit centre) bahwa biaya
tidak langsung adadan keuntungan pada divisi pusat laba (profit centre) harus
mampu menutup biayaperusahaan (corporate cost) tidak hanya biaya yang
terjadi pada divisinya saja dan merangsang divisi pusat laba untuk
menggunakan jasa internal secara efisien.

Alokasi biaya kesehatan adalah pengaturan keuangan untuk sektor


kesehatan yang mencakup penggunaan sumber daya dan distribusi cost sesuai
dengan tujuannya.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka kami merumuskan masalah
dalam makalah ini adalah
1. Apa Itu Alokasi Biaya?
2. Apa Saja Faktor- faktor yang Harus dipertimbangkan dalam Alokasi
Biaya?
3. Apa Saja Jenis-jenis Alokasi Biaya?
4. Apa Saja Metode yang digunakan dalam Alokasi Biaya?
5. Bagaimana Contoh Penggunaaan Alokasi Biaya?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan latar belakang dan rumusan maslah tersebut, maka tujuan
penulisan makalah ini adalah
1. Mengetahui Apa Itu Alokasi Biaya
2. Mengetahui Faktor yang Harus dipertimbangkan dalam Alokasi Biaya
3. Mengetahui Jenis-Jenis Alokasi Biaya
4. Mengetahui Merode dalam Alokasi Biaya
5. Mengetahui Contoh Penggunaan Alokasi Biaya

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Alokasi Biaya

1. Definisi Alokasi Biaya


Alokasi biaya (cost allocation) merupakan suatu proses rutin yang tidak
dapat dihindari oleh setiap manajer akuntansi didalam perusahaan. Masalah
alokasi biaya erat kaitannya dengan pertanyaan-pertanyaan seperti bagaimana cara
perusahaan mengalokasikan biaya-biaya overhead atau biaya support pada
departemen lain dan pada produk-produk perusahaan

Permasalahan yang paling sulit di dalam alokasi biaya adalah bagaimana


untuk menetapkan basis pembebanan biaya yang paling mewakili serta
memberikan keadilan kepada setiap pihak. Kesalahan dalam penentuan dasar
alokasi dapat berakibat pada biaya barang yang laku dipasaran menjadi lebih
mahal dari pada biaya barang yang kurang laku dipasaran.

2. Tujuan Alokasi Biaya

a. Menghitung Harga Produk atau Layanan


Salah satu tujuan utama alokasi biaya adalah untuk menentukan harga produk atau
layanan yang akan ditawarkan kepada pelanggan. Dengan mengalokasikan biaya-
biaya produksi, seperti bahan baku, tenaga kerja, dan overhead, perusahaan dapat
menghitung dengan akurat berapa biaya yang harus ditutupi dan memastikan
bahwa harga yang ditetapkan mencakup semua biaya tersebut serta menghasilkan
keuntungan yang memadai.

3
b. Mengevaluasi Profitabilitas
Alokasi biaya memungkinkan perusahaan untuk mengevaluasi profitabilitas setiap
produk, proyek, atau lini bisnis yang dimilikinya. Dengan membagi biaya-biaya
umum (seperti biaya administrasi dan pemasaran) ke dalam produk atau layanan
tertentu, perusahaan dapat mengidentifikasi mana yang menghasilkan keuntungan
dan mana yang mungkin merugikan. Ini membantu dalam pengambilan keputusan
strategis, seperti fokus pada produk yang paling menguntungkan.

c. Mengendalikan Pengeluaran
Dengan memahami bagaimana biaya dialokasikan ke berbagai aspek operasional,
perusahaan dapat lebih efektif mengendalikan pengeluaran. Analisis alokasi biaya
dapat membantu mengidentifikasi area di mana pengeluaran mungkin tidak efisien
atau berlebihan, sehingga memungkinkan perusahaan untuk mengambil tindakan
korektif yang sesuai.

d. Penilaian Kinerja Individu atau Departemen


Alokasi biaya juga digunakan untuk menilai kinerja individu atau departemen
dalam sebuah perusahaan. Dengan mengalokasikan biaya ke unit-unit bisnis atau
departemen tertentu, manajemen dapat menilai sejauh mana masing-masing unit
tersebut berkontribusi terhadap laba bersih perusahaan. Ini dapat digunakan
sebagai dasar untuk pemberian insentif atau pengambilan keputusan tentang
perbaikan kinerja.

e. Kepatuhan Regulasi
Di beberapa industri, seperti perbankan dan keuangan, alokasi biaya juga penting
untuk mematuhi peraturan yang berlaku. Regulator mungkin mengharuskan
perusahaan untuk mengalokasikan biaya tertentu secara transparan dan akurat
untuk memastikan bahwa praktik bisnis mereka adil dan sesuai dengan hukum.

4
Jadi, alokasi biaya adalah alat yang sangat penting dalam manajemen keuangan
yang membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan strategis, mengukur
kinerja, mengendalikan pengeluaran, dan memastikan kepatuhan terhadap
regulasi.

3. Manfaat Alokasi Biaya

a. Memungkinkan perusahaan untuk menentukan harga jual yang tepat untuk


produk atau jasa mereka
b. Membantu perusahaan dalam menentukan seberapa efisien suatu aktivitas atau
produk dalam menggunakan sumber daya
c. Memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi area yang memerlukan
perbaikan atau pengurangan biaya
d. Membantu dalam perencanaan dan pengendalian biaya
e. Memungkinkan perusahaan untuk menentukan laba yang diharapkan dari suatu
produk atau jasa
f. Memudahkan bisnis dalam mengatur keuangan
g. Membuat bisnis lebih lancar
i. Memberikan transparansi yang jelas
j. Memudahkan identifikasi bisnis dan lainnya

4. Pengalokasian Biaya

Pengalokasian biaya adalah proses menentukan bagaimana biaya-biaya yang


terjadi dalam suatu perusahaan atau proyek akan dibagi atau dialokasikan ke
berbagai departemen, produk, atau aktivitas. Hal ini dilakukan agar perusahaan
dapat mengukur dan memahami seberapa efisien dan efektif penggunaan sumber
daya serta mengambil keputusan yang lebih baik dalam mengelola biaya-biaya
tersebut.

5
2.2 Faktor-Faktor Yang Harus dipertimbangkan dalam Alokasi Biaya

Alokasi biaya adalah proses penentuan pengeluaran yang diperlukan untuk


menjalankan suatu bisnis atau proyek. Berikut adalah faktor-faktor yang harus
dipertimbangkan dalam alokasi biaya:

1.Kapasitas Tersedia
Kapasitas tersedia merujuk pada seberapa banyak produk atau layanan yang dapat
diproduksi atau disediakan oleh suatu unit bisnis dalam suatu periode waktu
tertentu. Dalam alokasi biaya, faktor ini penting karena biaya harus
didistribusikan secara proporsional tergantung pada kapasitas yang digunakan.
Misalnya, jika sebuah pabrik memiliki kapasitas produksi yang lebih besar dari
yang digunakan, biaya overhead harus dialokasikan berdasarkan penggunaan
kapasitas aktual.

2. Jumlah Tenaga Kerja


Jumlah tenaga kerja yang digunakan dalam suatu operasi bisnis juga
memengaruhi alokasi biaya. Biaya pekerjaan, termasuk gaji, insentif, dan manfaat
lainnya, harus dialokasikan sesuai dengan kontribusi tenaga kerja dalam
menghasilkan produk atau layanan. Misalnya, biaya tenaga kerja langsung dan
tidak langsung harus dibedakan dalam alokasi.

3. Jumlah Mesin atau Peralatan yang Digunakan


Peralatan dan mesin yang digunakan dalam proses produksi atau operasi bisnis
juga merupakan faktor penting dalam alokasi biaya. Mesin yang digunakan secara
intensif dalam produksi harus berkontribusi lebih besar terhadap alokasi biaya per

6
unit produk atau layanan. Perawatan, depresiasi, dan biaya operasional lainnya
terkait dengan peralatan harus diperhitungkan.

4. Jumlah Ruang atau Area yang Digunakan:


Luas ruang atau area yang digunakan oleh suatu departemen atau unit bisnis
dapat memengaruhi alokasi biaya overhead. Ruang yang digunakan untuk
penyimpanan, produksi, atau pengelolaan stok harus memperhitungkan biaya
sewa atau depresiasi ruang tersebut. Ini juga berlaku untuk biaya utilitas seperti
listrik, air, dan pemeliharaan yang terkait dengan area tersebut.

5. Jumlah Waktu yang Digunakan:


Waktu adalah faktor kunci dalam alokasi biaya, terutama dalam bisnis jasa. Biaya
per jam atau biaya per unit waktu harus diperhitungkan. Misalnya, dalam bisnis
konsultasi, biaya konsultan per jam harus dialokasikan dengan benar dalam
menghitung biaya proyek tertentu.

Dalam alokasi biaya, faktor-faktor di atas harus diperhitungkan secara cermat


agar biaya yang dikeluarkan dapat dioptimalkan dan bisnis dapat berjalan dengan
efisien.

7
2.3 Jenis-Jenis Alokasi Biaya
Dalam bisnis, alokasi biaya menjadi hal yang penting untuk memperoleh
informasi yang akurat mengenai berapa besar biaya yang terlibat dalam setiap
tahap operasional bisnis. Ada beberapa jenis penggunaan dalam pembagian biaya
yaitu:

1. Biaya langsung dalam alokasi biaya

Salah satu jenis alokasi biaya yang umumnya digunakan dalam praktik bisnis
adalah alokasi biaya langsung. Biaya langsung adalah biaya yang secara langsung
terkait dengan produksi suatu produk atau jasa. Contohnya adalah biaya bahan
baku atau tenaga kerja langsung. Anggaran biaya langsung dilakukan dengan cara
pembagian biaya langsung tersebut secara langsung ke produk atau jasa tertentu.

Hal ini memudahkan manajemen dalam mengetahui berapa besar biaya yang
terkait dengan produksi suatu produk atau jasa, dan membantu dalam
pengambilan keputusan terkait dengan perencanaan produksi dan penentuan harga
jual. Meskipun pembagian biaya langsung relatif mudah dilakukan, namun
terdapat juga kelemahan dari metode ini.

2. Biaya tidak langsung dalam alokasi biaya

Selain biaya langsung, biaya tidak langsung atau overhead juga menjadi salah satu
jenis alokasi dana yang umum dalam praktik bisnis. Biaya tidak langsung adalah
biaya yang terkait dengan operasional bisnis secara keseluruhan, namun tidak
dapat secara langsung mendistribusikan ke produk atau jasa tertentu. Contohnya
adalah biaya listrik, air, sewa gedung, gaji karyawan non- produksi, dan lain
sebagainya.

8
Meskipun alokasi dana tidak langsung relatif sulit untuk melakukanna, namun
metode ini sangat penting untuk memperoleh informasi
yang akurat mengenai biaya produksi suatu produk atau jasa. Hal ini akan
membantu manajemen dalam membuat keputusan yang tepat terkait dengan
perencanaan produksi dan penentuan harga jual yang dapat memperoleh
keuntungan yang optimal.

3. Biaya overhead dalam alokasi biaya

Biaya overhead merupakan biaya yang tidak langsung terkait dengan produksi
atau penjualan produk atau jasa tertentu. Jenis biaya tersebut dapat terdiri dari
berbagai macam seperti biaya sewa gedung, listrik, peralatan kantor, dan
karyawan non-produksi. Melakukan alokasi biaya overhead bertujuan untuk
menentukan besarnya biaya yang terlibat dalam produksi suatu produk atau jasa.
Sebagai contoh, biaya listrik akan dialokasikan ke suatu produk dengan
mempertimbangkan berapa banyak listrik yang Anda gunakan selama proses
produksi. Metode pembagian biaya overhead berbasis aktivitas memberikan
informasi yang lebih akurat mengenai biaya produksi suatu produk atau jasa dan
membantu manajemen dalam membuat keputusan yang lebih tepat terkait dengan
perencanaan produksi dan penentuan harga jual.

9
2.4 Metode Alokasi Biaya

1. Metode Langsung
Metode langsung, juga dikenal sebagai metode alokasi langsung, mengalokasikan
biaya langsung secara langsung ke departemen atau unit bisnis yang
menggunakan sumber daya tersebut. Ini berarti biaya yang dapat secara langsung
dihubungkan dengan suatu departemen atau unit bisnis dialokasikan sepenuhnya
ke departemen atau unit tersebut tanpa pertimbangan faktor lain. Contohnya
adalah mengalokasikan biaya gaji langsung dari karyawan yang bekerja eksklusif
untuk satu departemen tertentu.

2. Metode Tidak Langsung


Metode tidak langsung, juga dikenal sebagai metode alokasi tidak langsung,
mengalokasikan biaya tidak langsung ke departemen atau unit bisnis berdasarkan
faktor-faktor tertentu seperti jumlah tenaga kerja, jumlah mesin yang digunakan,
atau jam mesin yang digunakan. Ini berguna ketika biaya tidak langsung tidak
dapat dengan mudah diatribusikan secara langsung ke satu departemen atau unit
bisnis. Contohnya adalah mengalokasikan biaya overhead seperti biaya sewa
kantor ke departemen berdasarkan proporsi jumlah tenaga kerja yang digunakan
oleh masing-masing departemen.

3. Metode Campuran
Metode campuran adalah kombinasi dari metode langsung dan tidak langsung.
Dalam beberapa situasi, perusahaan dapat memutuskan untuk menggabungkan
kedua metode ini untuk menghasilkan alokasi biaya yang lebih akurat. Misalnya,
perusahaan dapat menggunakan metode langsung untuk mengalokasikan biaya
gaji karyawan produksi yang bekerja eksklusif di departemen produksi, sementara
mereka menggunakan metode tidak langsung untuk mengalokasikan biaya

10
overhead kepada departemen pemasaran dan administrasi berdasarkan faktor-
faktor seperti jumlah tenaga kerja dan luas ruang yang digunakan.

2.5 Contoh Penggunaan Alokasi Biaya

Dalam contoh perusahaan dengan tiga departemen: produksi, pemasaran, dan


administrasi, biaya overhead seperti sewa, listrik, dan gaji karyawan administrasi
harus dialokasikan ke masing-masing departemen. Perusahaan dapat
menggunakan metode langsung dengan mengalokasikan biaya sewa ke
departemen yang menggunakan ruang tersebut, atau menggunakan metode tidak
langsung dengan mengalokasikan biaya sewa berdasarkan jumlah tenaga kerja di
masing-masing departemen. Penggunaan metode alokasi biaya ini membantu
perusahaan untuk menghitung biaya sebenarnya yang terjadi di setiap departemen,
yang kemudian dapat digunakan untuk pengambilan keputusan dan pengendalian
biaya yang lebih efektif.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam makalah ini, telah dibahas secara komprehensif tentang alokasi biaya,
termasuk definisi, tujuan, manfaat, jenis-jenis alokasi biaya, metode alokasi biaya,
dan contoh penggunaannya. Alokasi biaya merupakan proses penting dalam
manajemen keuangan yang memungkinkan perusahaan untuk menghitung harga
produk atau layanan, mengevaluasi profitabilitas, mengendalikan pengeluaran,
menilai kinerja individu atau departemen, dan mematuhi regulasi. Faktor-faktor
seperti kapasitas, jumlah tenaga kerja, mesin, ruang, dan waktu harus
dipertimbangkan dengan cermat dalam alokasi biaya. Terdapat metode-metode
alokasi biaya seperti langsung, tidak langsung, dan campuran, yang dapat
digunakan sesuai kebutuhan perusahaan.

3.2 Saran

Untuk mencapai tujuan penulisan yang telah ditetapkan, disarankan agar suatu
perusahaan terus meningkatkan transparansi dalam alokasi biaya dan mengadopsi
metode yang paling sesuai dengan struktur dan operasional bisnis mereka. Penting
untuk terus memantau dan mengevaluasi proses alokasi biaya untuk memastikan
bahwa biaya-biaya yang dikeluarkan dapat dikelola dengan efisien,
mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan, dan meminimalkan risiko
ketidakakuratan dalam perhitungan biaya produk atau layanan. Selain itu,
perusahaan juga harus selalu mematuhi regulasi yang berlaku dalam alokasi biaya,
terutama jika mereka beroperasi dalam industri yang diatur secara ketat. Dengan
demikian, perusahaan dapat memanfaatkan alokasi biaya sebagai alat yang kuat
untuk pengambilan keputusan strategis dan pengelolaan finansial yang efektif.

12
DAFTAR PUSTAKA

Blocher, Edward J. David E Stout dan Gary Cokins 2011 Manajemen Biaya
Penekanan Strategis Edist 5 Buku 1. David Wijaya, Editor Jakarta (ID): Salemba
Empat.

Ramadhani, L. (2020). Implementasi Manajemen Strategis dalam Upaya


Meningkatkan Mutu Lulusan di SMK Negeri 2 Kota Tangerang Selatan.
Repository UIN Jakarta.

Ashari, Arief Anshory, dkk. "Biaya Kesehatan di Indonesia: Analisis Permintaan,


Penawaran, dan Alokasi Sumber Daya". Pusat Perburuhan dan Ekonomi
Universitas Indonesia (2010)

Rabinowitz, George, dkk. "Alokasi Biaya Kesehatan: Masalah dan Solusi".

Rabinowitz, George, dkk. Journal of Medical Practice Management (2007).

13

Anda mungkin juga menyukai