COST ALLOCATION
Dosen Pengampu:
Dr. Kuncoro Budi Riyanto, SE., Akt., MM.
Kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
BAB IV PENUTUP..............................................................................................................14
3.1 Kesimpulan................................................................................................................14
3.2 Saran..........................................................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Alokasi biaya merupakan salah satu isu penting dalam manajemen biaya.
Bagaimana biaya-biaya yang terjadi di dialokasikan ke objek biaya,
sepertiproduk, kelompok pelanggan, aktivitas, dan divisi. Perusahaan
biasanyamembedakan antara departemen operasi atau produksi (operating
departement)dan departemen jasa (supporting departemen).
Terdapat beberapa alasan mengapa perusahaan melakukan alokasi
biaya,diantaranya: yaitu untuk menghitung biaya produk atau jasa,untuk
mengevaluasidan mengingatkan divisi pusat laba (profit centre) bahwa biaya
tidak langsung adadan keuntungan pada divisi pusat laba (profit centre) harus
mampu menutup biayaperusahaan (corporate cost) tidak hanya biaya yang
terjadi pada divisinya saja dan merangsang divisi pusat laba untuk
menggunakan jasa internal secara efisien.
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka kami merumuskan masalah
dalam makalah ini adalah
1. Apa Itu Alokasi Biaya?
2. Apa Saja Faktor- faktor yang Harus dipertimbangkan dalam Alokasi
Biaya?
3. Apa Saja Jenis-jenis Alokasi Biaya?
4. Apa Saja Metode yang digunakan dalam Alokasi Biaya?
5. Bagaimana Contoh Penggunaaan Alokasi Biaya?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
b. Mengevaluasi Profitabilitas
Alokasi biaya memungkinkan perusahaan untuk mengevaluasi profitabilitas setiap
produk, proyek, atau lini bisnis yang dimilikinya. Dengan membagi biaya-biaya
umum (seperti biaya administrasi dan pemasaran) ke dalam produk atau layanan
tertentu, perusahaan dapat mengidentifikasi mana yang menghasilkan keuntungan
dan mana yang mungkin merugikan. Ini membantu dalam pengambilan keputusan
strategis, seperti fokus pada produk yang paling menguntungkan.
c. Mengendalikan Pengeluaran
Dengan memahami bagaimana biaya dialokasikan ke berbagai aspek operasional,
perusahaan dapat lebih efektif mengendalikan pengeluaran. Analisis alokasi biaya
dapat membantu mengidentifikasi area di mana pengeluaran mungkin tidak efisien
atau berlebihan, sehingga memungkinkan perusahaan untuk mengambil tindakan
korektif yang sesuai.
e. Kepatuhan Regulasi
Di beberapa industri, seperti perbankan dan keuangan, alokasi biaya juga penting
untuk mematuhi peraturan yang berlaku. Regulator mungkin mengharuskan
perusahaan untuk mengalokasikan biaya tertentu secara transparan dan akurat
untuk memastikan bahwa praktik bisnis mereka adil dan sesuai dengan hukum.
4
Jadi, alokasi biaya adalah alat yang sangat penting dalam manajemen keuangan
yang membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan strategis, mengukur
kinerja, mengendalikan pengeluaran, dan memastikan kepatuhan terhadap
regulasi.
4. Pengalokasian Biaya
5
2.2 Faktor-Faktor Yang Harus dipertimbangkan dalam Alokasi Biaya
1.Kapasitas Tersedia
Kapasitas tersedia merujuk pada seberapa banyak produk atau layanan yang dapat
diproduksi atau disediakan oleh suatu unit bisnis dalam suatu periode waktu
tertentu. Dalam alokasi biaya, faktor ini penting karena biaya harus
didistribusikan secara proporsional tergantung pada kapasitas yang digunakan.
Misalnya, jika sebuah pabrik memiliki kapasitas produksi yang lebih besar dari
yang digunakan, biaya overhead harus dialokasikan berdasarkan penggunaan
kapasitas aktual.
6
unit produk atau layanan. Perawatan, depresiasi, dan biaya operasional lainnya
terkait dengan peralatan harus diperhitungkan.
7
2.3 Jenis-Jenis Alokasi Biaya
Dalam bisnis, alokasi biaya menjadi hal yang penting untuk memperoleh
informasi yang akurat mengenai berapa besar biaya yang terlibat dalam setiap
tahap operasional bisnis. Ada beberapa jenis penggunaan dalam pembagian biaya
yaitu:
Salah satu jenis alokasi biaya yang umumnya digunakan dalam praktik bisnis
adalah alokasi biaya langsung. Biaya langsung adalah biaya yang secara langsung
terkait dengan produksi suatu produk atau jasa. Contohnya adalah biaya bahan
baku atau tenaga kerja langsung. Anggaran biaya langsung dilakukan dengan cara
pembagian biaya langsung tersebut secara langsung ke produk atau jasa tertentu.
Hal ini memudahkan manajemen dalam mengetahui berapa besar biaya yang
terkait dengan produksi suatu produk atau jasa, dan membantu dalam
pengambilan keputusan terkait dengan perencanaan produksi dan penentuan harga
jual. Meskipun pembagian biaya langsung relatif mudah dilakukan, namun
terdapat juga kelemahan dari metode ini.
Selain biaya langsung, biaya tidak langsung atau overhead juga menjadi salah satu
jenis alokasi dana yang umum dalam praktik bisnis. Biaya tidak langsung adalah
biaya yang terkait dengan operasional bisnis secara keseluruhan, namun tidak
dapat secara langsung mendistribusikan ke produk atau jasa tertentu. Contohnya
adalah biaya listrik, air, sewa gedung, gaji karyawan non- produksi, dan lain
sebagainya.
8
Meskipun alokasi dana tidak langsung relatif sulit untuk melakukanna, namun
metode ini sangat penting untuk memperoleh informasi
yang akurat mengenai biaya produksi suatu produk atau jasa. Hal ini akan
membantu manajemen dalam membuat keputusan yang tepat terkait dengan
perencanaan produksi dan penentuan harga jual yang dapat memperoleh
keuntungan yang optimal.
Biaya overhead merupakan biaya yang tidak langsung terkait dengan produksi
atau penjualan produk atau jasa tertentu. Jenis biaya tersebut dapat terdiri dari
berbagai macam seperti biaya sewa gedung, listrik, peralatan kantor, dan
karyawan non-produksi. Melakukan alokasi biaya overhead bertujuan untuk
menentukan besarnya biaya yang terlibat dalam produksi suatu produk atau jasa.
Sebagai contoh, biaya listrik akan dialokasikan ke suatu produk dengan
mempertimbangkan berapa banyak listrik yang Anda gunakan selama proses
produksi. Metode pembagian biaya overhead berbasis aktivitas memberikan
informasi yang lebih akurat mengenai biaya produksi suatu produk atau jasa dan
membantu manajemen dalam membuat keputusan yang lebih tepat terkait dengan
perencanaan produksi dan penentuan harga jual.
9
2.4 Metode Alokasi Biaya
1. Metode Langsung
Metode langsung, juga dikenal sebagai metode alokasi langsung, mengalokasikan
biaya langsung secara langsung ke departemen atau unit bisnis yang
menggunakan sumber daya tersebut. Ini berarti biaya yang dapat secara langsung
dihubungkan dengan suatu departemen atau unit bisnis dialokasikan sepenuhnya
ke departemen atau unit tersebut tanpa pertimbangan faktor lain. Contohnya
adalah mengalokasikan biaya gaji langsung dari karyawan yang bekerja eksklusif
untuk satu departemen tertentu.
3. Metode Campuran
Metode campuran adalah kombinasi dari metode langsung dan tidak langsung.
Dalam beberapa situasi, perusahaan dapat memutuskan untuk menggabungkan
kedua metode ini untuk menghasilkan alokasi biaya yang lebih akurat. Misalnya,
perusahaan dapat menggunakan metode langsung untuk mengalokasikan biaya
gaji karyawan produksi yang bekerja eksklusif di departemen produksi, sementara
mereka menggunakan metode tidak langsung untuk mengalokasikan biaya
10
overhead kepada departemen pemasaran dan administrasi berdasarkan faktor-
faktor seperti jumlah tenaga kerja dan luas ruang yang digunakan.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam makalah ini, telah dibahas secara komprehensif tentang alokasi biaya,
termasuk definisi, tujuan, manfaat, jenis-jenis alokasi biaya, metode alokasi biaya,
dan contoh penggunaannya. Alokasi biaya merupakan proses penting dalam
manajemen keuangan yang memungkinkan perusahaan untuk menghitung harga
produk atau layanan, mengevaluasi profitabilitas, mengendalikan pengeluaran,
menilai kinerja individu atau departemen, dan mematuhi regulasi. Faktor-faktor
seperti kapasitas, jumlah tenaga kerja, mesin, ruang, dan waktu harus
dipertimbangkan dengan cermat dalam alokasi biaya. Terdapat metode-metode
alokasi biaya seperti langsung, tidak langsung, dan campuran, yang dapat
digunakan sesuai kebutuhan perusahaan.
3.2 Saran
Untuk mencapai tujuan penulisan yang telah ditetapkan, disarankan agar suatu
perusahaan terus meningkatkan transparansi dalam alokasi biaya dan mengadopsi
metode yang paling sesuai dengan struktur dan operasional bisnis mereka. Penting
untuk terus memantau dan mengevaluasi proses alokasi biaya untuk memastikan
bahwa biaya-biaya yang dikeluarkan dapat dikelola dengan efisien,
mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan, dan meminimalkan risiko
ketidakakuratan dalam perhitungan biaya produk atau layanan. Selain itu,
perusahaan juga harus selalu mematuhi regulasi yang berlaku dalam alokasi biaya,
terutama jika mereka beroperasi dalam industri yang diatur secara ketat. Dengan
demikian, perusahaan dapat memanfaatkan alokasi biaya sebagai alat yang kuat
untuk pengambilan keputusan strategis dan pengelolaan finansial yang efektif.
12
DAFTAR PUSTAKA
Blocher, Edward J. David E Stout dan Gary Cokins 2011 Manajemen Biaya
Penekanan Strategis Edist 5 Buku 1. David Wijaya, Editor Jakarta (ID): Salemba
Empat.
13