Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

METODE ALOKASI BIAYA


Mata Kuliah : Akuntansi Biaya
Dosen pengampu : Lisdawati S.E., M.M

Disusun Oleh :
Karina Putri Utami (211010500858)
(04SMJP008)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS PAMULANG
Jalan Surya Kencana No. 1, Pamulang Barat. Kec. Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten
15417
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
nikmat, rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis diberikan kemudahan dan kelancaran dalam
menyelesaikan makalah yang berjudul “Metode Alokasi Biaya”. Makalah ini disusun guna
memenuhi kelengkapan tugas mata kuliah Akuntansi Biaya.
Saya berharap dengan disusunnya makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi
dan ilmu pengetahuan kepada pembaca dan berbagai pihak yang membutuhkan. Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan saran, kritik ataupun masukan yang membangun demi kesempurnaan pembuatan
makalah ini untuk masa yang akan datang dan lebih bermanfaat bagi pembaca sekalian.
Atas kritik dan saran, saya ucapkan terimakasih.

Tangerang Selatan, 17 Mei 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
1. Latar Belakang.........................................................................................................................1
1.1 Rumusan Masalah..................................................................................................................2
1.2 Tujuan....................................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.............................................................................................................................3
2.1 Pengertian Metode Alokasi Biaya..........................................................................................3
2.1.1 Untuk apa Alokasi Biaya digunakan...............................................................................4
2.1.2. Jenis-jenis Alokasi Biaya yang sering digunakan..........................................................4
2.2 Metode-metode alokasi biaya pada produk bersama dan produk sampingan........................5
2.3 Mengalokasikan produk bersama dan produk sampingan dengan metode alokasi biaya....10
2.4 Tujuan metode Alokasi biaya pada produk bersama dan produk sampingan......................11
2.5 Manfaat metode Alokasi biaya pada produk bersama dan produk sampingan....................12
BAB III.........................................................................................................................................13
PENUTUP....................................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................13
3.2 Saran.....................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Alokasi biaya adalah istilah yang berasal dari cost allocation yaitu sebuah kegiatan yang

berkaitan dengan beberapa jenis biaya lainnya. Alokasi biaya yaitu proses membebankan biaya,

mengidentifikasi, dan mengumpulkan biaya ke objek biaya. Alokasi biaya kadang dilakukan

untuk mengadakan koordinasi tujuan dengan usaha manajerial.

Seperti contoh alokasi biaya yaitu produk, departemen, program, atau cabang perusahaan.

Perusahaan melibatkan identifikasi objek biaya ini bertujuan untuk mengeluarkan beberapa

biaya, yang kemudian untuk dialokasikan biaya ke objek biaya sesuai dengan kriteria tertentu.

Apabila biaya dialokasikan dengan ketentuan yang benar, maka perusahaan dapat melacak

objek biaya tertentu yang menghasilkan keuntungan atau kerugian bagi bisnis.

Namun apabila biaya dialokasikan ke objek biaya yang salah, maka bisnis dapat

mengalokasikan sumber daya ke objek biaya yang tidak menghasilkan laba sesuai yang

diharapkan.

1
1.1 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian metode Alokasi Biaya?

2. Apa saja metode-metode Alokasi biaya pada produk Bersama dan produk

sampingan?

3. Bagaimana mengalokasikan produk bersama dan produk sampingan dengan metode

alokasi biaya?

4. Apa tujuan metode Alokasi biaya pada produk Bersama dan produk sampingan?

5. Apa saja manfaat metode alokasi biaya pada produk Bersama dan produk

sampingan?

1.2 Tujuan

1. Mengetahui pengertian metode alokasi biaya

2. Mengetahui metode-metode alokasi biaya pada produk Bersama dan produk

sampingan

3. Mengetahui cara mengalokasikan produk bersama dan produk sampingan dengan

metode alokasi biaya

4. Mengetahui tujuan metode alokasi biaya pada produk Bersama dan produk

sampingan

5. Mengetahui manfaat metode alokasi biaya pada produk Bersama dan produk

sampingan

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Metode Alokasi Biaya

Alokasi biaya adalah proses mengidentifikasi, mengumpulkan, dan membebankan biaya


ke objek biaya seperti departemen, produk, program, atau cabang perusahaan. Proses ini
melibatkan identifikasi objek biaya di perusahaan, mengidentifikasi biaya yang dikeluarkan
oleh objek biaya, dan kemudian membebankan biaya ke objek biaya berdasarkan kriteria
tertentu. Alokasi biaya penting untuk memastikan bahwa setiap nilai pengeluaran dalam
bisnis direncanakan secara efisien. Dengan mengalokasikan biaya secara tepat, bisnis dapat
melacak objek biaya tertentu yang menghasilkan keuntungan atau kerugian bagi perusahaan.
Sebaliknya, jika biaya dialokasikan ke objek biaya yang salah, bisnis dapat mengalokasikan
sumber daya ke objek biaya yang tidak menghasilkan keuntungan yang diharapkan.
Ada beberapa manfaat alokasi biaya, seperti membantu manajemen keuangan dalam
pengambilan keputusan, mengevaluasi kinerja operasional, menentukan harga jual produk
atau jasa, mengukur efisiensi operasional, dan menentukan titik impas harga. Alokasi biaya
juga dapat digunakan untuk memantau kinerja bisnis secara keseluruhan dan membuat
perencanaan keuangan jangka panjang yang lebih akurat.
Ada beberapa jenis alokasi biaya, antara lain alokasi langsung, alokasi bertahap, dan
alokasi berdasarkan aktivitas.
 Metode alokasi langsung membebankan biaya secara langsung ke objek biaya
berdasarkan satu penggerak biaya.
 Metode alokasi step-down membebankan biaya ke objek biaya berdasarkan hirarki
penggerak biaya.
 Metode alokasi berbasis aktivitas membebankan biaya ke objek biaya berdasarkan
aktivitas yang menghasilkan biaya.
Singkatnya, alokasi biaya merupakan proses penting dalam mengelola aspek keuangan suatu
bisnis. Ini melibatkan identifikasi objek biaya, mengidentifikasi biaya yang dikeluarkan oleh
objek biaya, dan membebankan biaya ke objek biaya berdasarkan kriteria tertentu. Dengan
mengalokasikan biaya secara tepat, bisnis dapat melacak objek biaya tertentu yang
menghasilkan keuntungan atau kerugian bagi perusahaan. Ada beberapa jenis alokasi biaya,
antara lain alokasi langsung, alokasi bertahap, dan alokasi berdasarkan aktivitas.

3
Alokasi biaya adalah faktor kunci dalam profitabilitas bisnis apa pun. Pemilik bisnis
dapat menggunakan temuan alokasi biaya untuk mengevaluasi kinerja staf.
Proses alokasi biaya melibatkan perhitungan biaya langsung dan tidak langsung, seperti
tenaga kerja pabrik dan bahan dalam jumlah kecil. Alokasi biaya adalah proses
mengidentifikasi dan membebankan biaya ke objek biaya dalam bisnis Anda, seperti produk,
proyek, atau bahkan seluruh departemen atau cabang perusahaan individu. Untuk
memastikan keuangan bisnis berada di jalur yang benar, biaya dipisahkan, atau dialokasikan,
ke dalam kategori yang berbeda berdasarkan area bisnis yang terkena dampaknya.
2.1.1 Untuk apa alokasi biaya digunakan?

Alokasi biaya digunakan untuk berbagai alasan, baik secara eksternal maupun internal.
Laporan yang dibuat oleh proses ini adalah sumber daya yang bagus untuk membuat
keputusan bisnis, memantau produktivitas, dan membenarkan pengeluaran. Laporan
eksternal biasanya dihitung berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP).
Berdasarkan GAAP, pengeluaran hanya dapat dilaporkan dalam laporan keuangan selama
periode waktu pendapatan terkait diperoleh. Untuk alasan ini, biaya overhead dibagi dan
dialokasikan ke item persediaan individual. Ketika persediaan dijual, biaya overhead
dibebankan sebagai bagian dari harga pokok penjualan (HPP). Data keuangan internal, di
sisi lain, biasanya dilaporkan menggunakan perhitungan biaya berdasarkan aktivitas (ABC).
Metode ini membebankan semua produk ke biaya overhead yang ditimbulkannya. Proses ini
mungkin tidak mencakup semua biaya overhead yang terkait dengan operasi dan
manufaktur.

Laporan alokasi biaya menunjukkan objek biaya mana yang paling banyak mengeluarkan
biaya untuk bisnis Anda dan produk atau departemen mana yang paling menguntungkan.
Temuan ini dapat menjadi sumber yang bagus untuk dipasangkan dengan perangkat lunak
pemantauan karyawan saat mengevaluasi produktivitas. Jika Anda menentukan bahwa objek
biaya tidak menguntungkan sebagaimana mestinya, Anda harus melakukan evaluasi lebih
lanjut terhadap produktivitas. Jika objek biaya lain ditemukan melebihi harapan, Anda dapat
menggunakan laporan tersebut untuk menemukan anggota staf yang pantas mendapatkan
pengakuan atas kontribusi mereka kepada perusahaan. Pengakuan adalah salah satu cara
terbaik untuk membuat karyawan tetap termotivasi.

2.1.2 Jenis-jenis alokasi biaya yang umum digunakan

Berikut adalah beberapa jenis alokasi biaya yang umum digunakan:

1. Alokasi biaya departemen: Metode ini mengalokasikan biaya ke departemen tertentu


dalam perusahaan. Jenis-jenis dasar alokasi yang digunakan dalam metode ini antara
lain berdasarkan volume produksi, jumlah karyawan, atau jumlah unit jasa yang
diberikan.

2. Alokasi biaya berdasarkan aktivitas: Metode ini mengalokasikan biaya ke aktivitas


tertentu yang digunakan untuk menghasilkan produk atau layanan.

4
3. Alokasi biaya bersama: Metode ini digunakan untuk mengalokasikan biaya yang
dipakai bersama dari beberapa produk dan jasa.

4. Metode langsung: Metode ini merupakan metode yang paling sederhana di antara semua
metode alokasi biaya. Metode ini digunakan dengan asumsi biaya pada departemen
pendukung digunakan secara langsung oleh departemen produksi.

Dalam alokasi biaya, perlu diperhatikan bahwa alokasi biaya harus dilakukan dengan benar
agar perusahaan dapat melacak objek biaya tertentu yang menghasilkan keuntungan atau
kerugian bagi bisnis. Salah alokasi biaya dapat mengakibatkan perusahaan mengalokasikan
sumber daya ke objek biaya yang tidak menghasilkan laba sesuai yang diharapkan.

2.2 Metode-metode Alokasi Biaya dalam produk bersama dan produk sampingan
Metode alokasi biaya produk bersama dan produk sampingan adalah cara untuk
membebankan biaya bersama ke produk-produk yang dihasilkan dalam satu tahapan proses
produksi.

1. Metode harga pasar (metode nilai jual hipotesis)


Metode harga pasar dan metode nilai jual hipotesis adalah dua metode yang
digunakan dalam perhitungan biaya produk bersama dan produk sampingan.
Berikut adalah penjelasan singkat tentang kedua metode tersebut:
a. Metode harga pasar
Metode harga pasar dalam alokasi biaya adalah salah satu metode yang digunakan
untuk mengalokasikan biaya gabungan kepada produk bersama berdasarkan harga
pasar relatif dari masing-masing produk. Metode ini berasumsi bahwa harga pasar
dari produk apapun sampai batas tertentu merupakan manifestasi dari biaya yang
dikeluarkan untuk produksinya. Dengan kata lain, jika bukan karena biaya, maka
harga jual tidak akan ada.
Untuk menggunakan metode harga pasar dalam alokasi biaya, terlebih dahulu
perlu ditentukan harga pasar hipotetis dari masing-masing produk bersama. Harga
pasar hipotetis ini diperoleh dengan mengurangi biaya pemrosesan lebih lanjut dari
harga pasar final. Selain itu, biaya penjualan dan pemasaran serta biaya administrasi
dan umum yang dapat ditelusuri langsung ke produk tertentu, serta estimasi untuk
laba juga harus dikurangi jika diperlukan.
Setelah harga pasar hipotetis ditentukan, biaya gabungan dapat dialokasikan ke
produk bersama berdasarkan harga pasar relatif dari masing-masing produk. Metode
harga pasar sering didukung oleh pendapat bahwa harga pasar dari produk apapun
sampai batas tertentu merupakan manifestasi dari biaya yang dikeluarkan untuk
produksinya.
 Biaya bersama dialokasikan ke setiap produk berdasarkan nilai pasar relatif dari
masing-masing produk pada saat split off.
 Terdapat dua metode dalam metode harga pasar, yaitu metode nilai pasar saat split
off dan metode nilai jual hipotesis.

5
b. Metode nilai jual hipotesis
Metode nilai jual hipotesis pada alokasi biaya adalah salah satu metode yang
digunakan untuk mengalokasikan biaya bersama pada produk bersama atau produk
sampingan. Metode ini didasarkan pada asumsi bahwa produk bersama atau
sampingan memiliki nilai jual yang berbeda-beda, dan nilai jual ini dapat digunakan
sebagai dasar untuk mengalokasikan biaya bersama.
Dalam metode ini, nilai jual hipotesis ditentukan dengan mengurangi seluruh
biaya produksi yang dapat dipisahkan dari harga pasar. Dengan metode ini, biaya
bersama dialokasikan ke setiap produk berdasarkan persentase nilai jual hipotesis
dari masing-masing produk.
Metode ini termasuk dalam metode nilai jual relatif, yang terdiri dari dua metode,
yaitu metode nilai pasar saat split off dan metode nilai jual hipotesis. Metode ini
sering digunakan dalam industri yang menghasilkan produk bersama atau sampingan,
seperti industri petrokimia, pertanian, dan perikanan.
 Biaya bersama dialokasikan ke setiap produk berdasarkan nilai jual hipotesis dari
masing-masing produk.
 Terdapat dua metode dalam metode nilai jual hipotesis, yaitu metode unit fisik,
metode rata-rata sederhana, dan metode rata-rata tertimbang.

Dalam perhitungan biaya produk bersama dan produk sampingan, kedua metode tersebut
digunakan untuk mengalokasikan biaya bersama ke setiap produk.

Contoh perhitungan metode harga pasar produk bersama


Perusahaan XYZ memproduksi dua jenis produk A dan B dari satu proses produksi.
Biaya bersama sebesar Rp 375.000 telah dialokasikan pada produk A dan B dengan
metode rata-rata biaya per satuan seperti tabel berikut ini :

Produk Jumlah Produksi Biaya bersama Biaya persatuan


A 1.000 Rp. 250.000 Rp. 250
B 2.000 Rp. 125.000 Rp. 62,5
TOTAL 3.000 Rp. 375.000

Dalam hal ini, jika nilai pasar atau harga jual produk A lebih tinggi daripada produk B,
maka biaya bersama akan lebih banyak dialokasikan pada produk A daripada B.

Namun, cara perhitungan metode harga pasar produk bersama dapat bervariasi tergantung
pada kebijakan perusahaan. Salah satu cara perhitungan alokasi biaya bersama adalah
dengan membagi jumlah kuantitas masing-masing produk dengan jumlah total kuantitas
produk dan hasilnya dikalikan dengan biaya bersama.

2. Metode Unit Fisik

6
Metode unit fisik berusaha untuk mengalokasikan biaya gabungan ke produk
gabungan sedemikian rupa sehingga setiap produk menerima alokasi biaya gabungan
yang adil. Metode ini mencoba menentukan harga pokok produk bersama sesuai dengan
manfaat yang ditentukan oleh masing-masing produk akhir. Dalam metode ini, biaya
bersama dialokasikan kepada produk atas dasar koefisien fisik yang dinyatakan dalam
satuan berat, volume, atau ukuran lain. Dengan demikian, maka produk bersama yang
dihasilkan harus dapat diukur dengan satuan ukuran yang sama. Metode unit fisik adalah
suatu metode dalam pembebanan biaya bersama kepada produk didasarkan atas unit
secara fisik atau output dari suatu produk.
 Produk bersama adalah dua produk atau lebih yang diproduksi secara serentak
dengan serangkaian proses atau dengan proses gabungan. Nilai jual (kuantitas kali
harga jual per satuan) masing-masing produk bersama ini relatif sama. Sehingga
tidak ada di antara produk-produk yang dihasilkan tersebut dianggap sebagai produk
utama ataupun sampingan.
 Produk sampingan adalah produk yang dihasilkan dalam proses produksi secara
bersama tetapi sebelum dipisah dari produk utama sebesar taksiran nilai jual semua
produk sampingan dikurangi.
Dalam penentuan biaya produk bersama dan sampingan, metode unit fisik digunakan
untuk membebankan biaya bersama kepada setiap produk berdasarkan unit fisik atau
output dari setiap produk. Dalam metode ini, biaya bersama dibagi secara proporsional
berdasarkan jumlah unit fisik dari setiap produk.
Berikut adalah cara menghitung biaya produk bersama dan produk sampingan
menggunakan metode unit fisik:
1. Tentukan total biaya produksi bersama untuk semua produk yang dihasilkan.
2. Tentukan jumlah unit fisik dari setiap produk yang dihasilkan.
3. Hitunglah biaya produksi bersama untuk setiap unit fisik dari setiap produk dengan
membagi total biaya produksi bersama dengan jumlah unit fisik dari setiap produk.
4. Hitunglah biaya produksi masing-masing produk dengan mengalikan biaya produksi
bersama untuk setiap unit fisik dari setiap produk dengan jumlah unit fisik dari
masing-masing produk.
5. Hitunglah harga pokok produksi masing-masing produk dengan menambahkan biaya
produksi masing-masing produk dengan biaya produksi langsung masing-masing
produk.
Contoh perhitungan metode unit fisik produk bersama
Perusahaan XYZ memproduksi dua jenis produk A dan B dari satu proses produksi.
Biaya bersama sebesar Rp 375.000 telah dialokasikan pada produk A dan B dengan
metode rata-rata biaya per satuan. Dalam hal ini, biaya bersama dialokasikan pada
masing-masing produk berdasarkan koefisien fisiknya. Jika koefisien fisik untuk produk
A adalah 3 dan untuk produk B adalah 2, maka biaya bersama akan dialokasikan :

7
Produk A sebesar (3/5) x Rp 375.000 = Rp 225.000
dan Produk B sebesar (2/5) x Rp 375.000 = Rp 150.000
Contoh perhitungan metode unit fisik produk sampingan
Perusahaan ABC memproduksi dua jenis produk X dan Y dari satu proses produksi.
Biaya bersama sebesar Rp 500.000 telah dialokasikan pada produk X dan Y dengan
metode rata-rata biaya per satuan. Produk sampingan yang dihasilkan adalah Z dengan
jumlah 100 unit. Biaya taksiran produk Z pada saat terpisah adalah Rp 50.000. Dalam
hal ini, biaya bersama akan dialokasikan pada masing-masing produk berdasarkan
koefisien fisiknya. Jika koefisien fisik untuk produk X adalah 2 dan untuk produk Y
adalah 3, maka biaya bersama akan dialokasikan :
Produk X sebesar (2/5) x Rp 500.000 = Rp 200.000
Dan produk Y sebesar (3/5) x Rp 500.000 = Rp 300.000.
Biaya produksi untuk masing-masing produk akan dihitung dengan cara membagi
total biaya (biaya bersama + biaya langsung) dengan jumlah unit output masing-masing
produk. Sedangkan harga pokok produksi akan dihitung dengan menambahkan mark-up
ke biaya produksi.
3. Metode rata-rata sederhana

Metode rata-rata sederhana pada produk bersama dan produk sampingan adalah salah
satu metode yang digunakan dalam mengalokasikan biaya bersama pada produk-produk
yang dihasilkan dari satu proses produksi.
Metode ini hanya dapat digunakan jika produk bersama yang dihasilkan diukur dalam
satuan yang sama. Dalam metode ini, harga pokok masing-masing produk dihitung sesuai
dengan proporsi kuantitas yang diproduksi.
Selain metode rata-rata sederhana, terdapat juga metode lain yang digunakan dalam
mengalokasikan biaya bersama pada produk bersama dan produk sampingan, seperti
metode nilai pasar atau metode nilai jual relatif, dan metode rata-rata tertimbang.
Metode nilai pasar atau metode nilai jual relatif digunakan untuk mengalokasikan
biaya bersama berdasarkan pada nilai jual relatif dari masing-masing produk bersama.
Sedangkan metode rata-rata tertimbang adalah metode yang dalam mengalokasikan biaya
bersama berdasarkan pada unit produksi dan dikalikan dengan faktor penimbang.
Perusahaan harus memilih metode yang paling sesuai dengan karakteristik produk-
produk yang dihasilkan dan tujuan penggunaan informasi biaya yang dihasilkan.

Berikut adalah cara menghitung harga pokok produk bersama menggunakan


metode rata-rata sederhana:
1. Hitung total biaya bersama yang dikeluarkan dalam proses produksi.
2. Hitung total kuantitas produk bersama yang dihasilkan dalam proses produksi.

8
3. Bagi total biaya bersama dengan total kuantitas produk bersama untuk
mendapatkan biaya per unit.
4. Hitung biaya pokok produk bersama dengan mengalikan biaya per unit dengan
kuantitas produk bersama yang dihasilkan.

Contoh perhitungan harga pokok produk bersama menggunakan metode rata-rata


sederhana adalah sebagai berikut:
Perusahaan memproduksi 3 jenis produk dengan total biaya bersama sebesar Rp
750.000.000
 Produk A = 70.000 unit
 Produk B = 74.000 unit
 Produk C = 50.000 unit
Total = 194.000 unit
Harga pokok per unit = Rp 750.000.000 / 194.000 unit = Rp 3.870
Jadi alokasi biaya bersama adalah sebagai berikut:
Produk A= 70.000 x Rp 3.870 = Rp 270.900.000
Produk B= 74.000 x Rp 3.870 = Rp 286.380.000
Produk C= 50.000 x Rp 3.870 = Rp 193.500.000

Berikut adalah cara menghitung harga pokok produk sampingan dengan metode
rata-rata sederhana:
1. Hitung total biaya bersama yang dikeluarkan dalam proses produksi.
2. Hitung total kuantitas produk bersama yang dihasilkan dalam proses produksi.
3. Bagi total biaya bersama dengan total kuantitas produk bersama untuk
mendapatkan biaya per unit.
4. Hitung kuantitas produk sampingan yang dihasilkan dalam proses produksi.
5. Hitung biaya pokok produk sampingan dengan mengalikan biaya per unit dengan
kuantitas produk sampingan yang dihasilkan

4. Metode rata-rata tertimbang


Metode rata-rata tertimbang dalam produk bersama dan sampingan adalah salah satu
metode yang digunakan untuk mengalokasikan biaya bersama ke produk-produk yang
dihasilkan dari suatu proses produksi bersama.
Metode ini mengalokasikan biaya bersama berdasarkan pada unit produksi dan
dikalikan dengan faktor penimbang.
Dalam metode rata-rata tertimbang, faktor penimbang yang digunakan adalah proporsi
kuantitas produksi dari masing-masing produk. Dalam hal ini, biaya bersama dibagi
secara proporsional berdasarkan jumlah produksi dari masing-masing produk.

Contoh perhitungan menggunakan metode rata-rata tertimbang dapat dilihat pada:


Misalkan terdapat dua produk yang dihasilkan dari suatu proses produksi bersama, yaitu
produk A dan produk B. Biaya bersama yang terjadi selama proses produksi adalah

9
sebesar Rp 3.000,-. Jumlah produksi produk A adalah 1.000 unit, sedangkan jumlah
produksi produk B adalah 2.000 unit. Maka, harga pokok per unit dari produk A dan
produk B dapat dihitung sebagai berikut:
Faktor penimbang produk A = 1.000 / (1.000 + 2.000) = 0,333
Faktor penimbang produk B = 2.000 / (1.000 + 2.000) = 0,667
Harga pokok per unit produk A = (Rp 3.000,- x 0,333) / 1.000 = Rp 1,-
Harga pokok per unit produk B = (Rp 3.000,- x 0,667) / 2.000 = Rp 1,-

Dari perhitungan di atas, dapat dilihat bahwa harga pokok per unit dari produk A dan
produk B sama, yaitu sebesar Rp 1,-. Hal ini terjadi karena biaya bersama dibagi secara
proporsional berdasarkan jumlah produksi dari masing-masing produk.

2.3 Mengalokasikan produk bersama dan produk sampingan dengan metode alokasi biaya
Untuk melakukan alokasi biaya, terlebih dahulu harus menentukan total biaya sebelum
alokasi dan menentukan dasar alokasi. Ada beberapa dasar alokasi yang dapat digunakan,
seperti berdasarkan luas lantai, jumlah karyawan, jumlah kilo watt hour (KWH), dan
sebagainya. Dasar alokasi yang digunakan tergantung pada pemicu biayanya. Misalnya,
untuk asuransi dapat menggunakan luas lantai, pemakaian listrik dapat menggunakan jumlah
KWH. Setelah itu, langkah-langkah utama yang terlibat ketika mengalokasikan biaya ke
objek biaya adalah:
 Identifikasi objek biaya
 Mengidentifikasi biaya yang dikeluarkan oleh objek biaya
 Menetapkan biaya ke objek biaya berdasarkan kriteria tertentu
Alokasi biaya sangat penting untuk memastikan setiap nilai pengeluaran pada usaha
terencana dengan efisien. Dengan memahami alokasi biaya yang benar, perusahaan dapat
membuat keputusan yang lebih baik mengenai harga produk, strategi pemasaran, dan
pengelolaan operasional yang lebih efektif.
Alokasi biaya produk bersama dan produk sampingan adalah metode untuk
membebankan biaya produksi bersama ke produk-produk yang dihasilkan dalam proses
produksi. Biaya produksi bersama adalah biaya yang terjadi akibat digunakan untuk proses
produksi atas produk yang dihasilkan bersama dalam satu tahapan proses. Biaya bersama
tersebut meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik.
Dalam alokasi biaya produk bersama dan produk sampingan, biaya produksi bersama
dialokasikan kepada produk sampingan dengan metode alokasi. Metode alokasi yang umum
digunakan adalah metode nilai jual relatif atau harga pasar. Metode ini mengalokasikan biaya
produksi bersama berdasarkan nilai jual relatif dari masing-masing produk. Produk dengan
nilai jual yang lebih tinggi akan mendapatkan alokasi biaya produksi bersama yang lebih
besar.

10
Selain metode nilai jual relatif, terdapat juga metode alokasi biaya produksi bersama dengan
menggunakan metode reversal. Metode ini mengalokasikan biaya produksi bersama terlebih
dahulu kepada produk sampingan sebelum dipisah dari produk utama. Alokasi biaya
produksi bersama yang diberikan kepada produk sampingan didasarkan pada taksiran nilai
jual semua produk sampingan dikurangi dengan taksiran laba kotor produk sampingan, biaya
pemasaran, dan administrasi produk sampingan.
Dalam praktiknya, alokasi biaya produk bersama dan produk sampingan dapat dilakukan
dengan menggunakan berbagai metode alokasi yang sesuai dengan kondisi perusahaan dan
produk yang dihasilkan.

2.4 Tujuan metode Alokasi biaya pada produk bersama dan produk sampingan

Alokasi biaya dapat membantu manajemen dalam menentukan harga jual produk dengan
cara sebagai berikut:
1. Menentukan biaya produksi yang terkait dengan suatu produk, seperti biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik.
2. Menghitung biaya non-produksi yang terkait dengan suatu produk, seperti biaya
pemasaran, biaya distribusi, dan biaya administrasi.
3. Menghitung laba yang diharapkan dari penjualan produk.
4. Mengalokasikan biaya overhead pabrik ke produk dengan menggunakan metode
alokasi biaya overhead pabrik, seperti metode biaya langsung atau metode biaya
penuh.
5. Menentukan harga pokok produk dengan menjumlahkan biaya produksi, biaya non-
produksi, dan biaya overhead pabrik yang dialokasikan.
6. Menambahkan margin keuntungan yang diinginkan ke harga pokok produk untuk
mendapatkan harga jual produk.
7. Memperhitungkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi harga jual produk, seperti
harga pasar, persaingan, dan permintaan pasar.
8. Menggunakan metode penetapan harga jual yang sesuai dengan kondisi bisnis, seperti
metode cost-plus pricing atau metode penetapan harga berdasarkan nilai
9. Metode alokasi biaya pada produk bersama dan produk sampingan bertujuan untuk
membebankan biaya produksi bersama ke produk sampingan dan produk utama.

Berikut adalah tujuan dari metode alokasi biaya pada produk bersama dan produk
sampingan berdasarkan hasil pencarian:
1. Membebankan biaya produksi bersama kepada produk sampingan sehingga semua
biaya bersama dibebankan ke produk sampingan.

11
2. Menentukan harga pokok produksi dari masing-masing produk bersama dan produk
sampingan
3. Menentukan jumlah biaya bersama yang dialokasikan ke produk sampingan.
4. Memperhitungkan biaya produksi bersama yang terjadi akibat digunakan untuk
proses produksi atas produk yang dihasilkan bersama dalam satu tahapan proses.
5. Mencatat alokasi biaya bersama pada produk sampingan atau tidak mencatat alokasi
biaya bersama pada produk sampingan.
6. Menentukan alokasi biaya secara proposional dari biaya tidak langsung atau biaya
bersama ke objek biaya.
7. Menentukan biaya produk bersama (joint product cost) yang meliputi biaya sejak
awal proses, meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead
pabrik, yang dihasilkan dari pemrosesan produk bersama.
8. Menentukan biaya produk sampingan yang meliputi biaya bersama yang dialokasikan
ke produk sampingan ditambah dengan biaya setelah titik pisah.
9. Menghitung alokasi biaya bersama produk utama dan produk sampingan dengan
metode reversal

2.5 Manfaat Metode Alokasi Biaya pada produk bersama dan produk sampingan

Alokasi biaya dapat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan dengan cara
berikut:
1. Menentukan harga jual yang tepat untuk produk atau jasa.
2. Menghitung tingkat harga lini produk.
3. Menentukan titik impas dari harga.
4. Mengukur efisiensi operasional.
5. Memperkirakan pengaruh ekonomi dari perencanaan dan pengendalian.
6. Mendukung pengambilan suatu keputusan.

Dengan melakukan alokasi biaya, perusahaan dapat melacak objek biaya tertentu yang
menghasilkan keuntungan atau kerugian bagi bisnis. Selain itu, alokasi biaya juga dapat
membantu perusahaan dalam mengevaluasi kinerja operasional. Dalam melakukan alokasi
biaya, perusahaan harus mengidentifikasi objek biaya di perusahaan, mengidentifikasi biaya
yang dikeluarkan oleh objek biaya, dan kemudian menetapkan biaya ke objek biaya
berdasarkan kriteria tertentu. Apabila biaya dialokasikan dengan ketentuan yang benar, maka
perusahaan dapat mengalokasikan sumber daya ke objek biaya yang menghasilkan
keuntungan sebanyak yang diharapkan.

Metode alokasi biaya pada produk bersama dan produk sampingan dapat memberikan
manfaat bagi perusahaan, di antaranya:
1. Membantu menentukan harga jual produk:
Dalam menentukan harga jual produk, perusahaan harus memperhitungkan biaya
produksi termasuk biaya produk bersama dan produk sampingan. Dengan
menggunakan metode alokasi biaya yang tepat, perusahaan dapat menetapkan harga

12
jual yang sesuai dengan biaya produksi dan memperoleh keuntungan yang
diinginkan.
2. Meningkatkan efisiensi produksi:
Dengan mengetahui biaya produk bersama dan produk sampingan, perusahaan dapat
memperkirakan biaya produksi secara lebih akurat dan mengambil tindakan yang
tepat untuk meningkatkan efisiensi produksi.
3. Meningkatkan pengambilan keputusan:
Dengan mengetahui biaya produk bersama dan produk sampingan, perusahaan dapat
membuat keputusan yang lebih baik terkait dengan alokasi sumber daya dan
pengembangan produk.
4. Meningkatkan akuntabilitas:
Dengan menggunakan metode alokasi biaya yang tepat, perusahaan dapat
memastikan bahwa biaya produk bersama dan produk sampingan dialokasikan secara
adil dan akurat.
5. Meningkatkan pemahaman terhadap produk:
Dengan mengetahui biaya produk bersama dan produk sampingan, perusahaan dapat
memahami lebih baik tentang produk-produk yang dihasilkan dan memperoleh
wawasan yang lebih baik tentang proses produksi
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Alokasi biaya adalah proses mengidentifikasi, mengumpulkan, dan membebankan biaya


ke objek biaya seperti departemen, produk, program, atau cabang perusahaan. Ada
beberapa jenis alokasi biaya, antara lain alokasi langsung, alokasi bertahap, dan alokasi
berdasarkan aktivitas.
2. Metode alokasi biaya yaitu metode harga pasar (metode nilai jual hipotesis), metode unit
fisik, metode rata-rata sederhana dan metode rata-rata tertimbang.
3. Untuk melakukan alokasi biaya, terlebih dahulu harus menentukan total biaya sebelum
alokasi dan menentukan dasar alokasi. Alokasi biaya sangat penting untuk memastikan
setiap nilai pengeluaran pada usaha terencana dengan efisien. Alokasi biaya produk
bersama dan produk sampingan adalah metode untuk membebankan biaya produksi
bersama ke produk-produk yang dihasilkan dalam proses produksi.
4. Tujuan metode alokasi biaya yaitu membebankan biaya produksi, menentukan harga
pokok produksi, menentukan jumlah biaya bersama, memperhitungkan biaya produksi
bersama, mencatat alokasi biaya bersama, menentukan alokasi biaya, menentukan biaya
produk bersama, menentukan biaya produk sampingan, menghitung biaya alokasi
bersama.
5. Dengan melakukan alokasi biaya, perusahaan dapat melacak objek biaya tertentu yang
menghasilkan keuntungan atau kerugian bagi bisnis.

3.2 Saran

13
Saran untuk perusahaan dalam metode alokasi biaya yaitu perusahaan harus lebih tepat
dalam mengelompokkan biaya-biaya yang terjadi, Gunakan metode langsung untuk
mengalokasikan biaya departemen pendukung, Perusahaan harus mempertimbangkan
metode alokasi biaya yang tepat untuk objek biaya seperti produk, Gunakan Metode Nilai
Jual Relatif dalam melakukan perhitungan alokasi biaya bersama, karena Metode Nilai Jual
Relatif lebih akurat, Perusahaan harus memahami alokasi biaya yang benar untuk membuat
keputusan yang lebih baik mengenai harga produk, strategi pemasaran, dan pengelolaan
operasional yang lebih efektif, Perusahaan harus mempertimbangkan penggunaan metode
alokasi.

DAFTAR PUSTAKA

Caratri, Endah. 2022. Apa itu alokasi biaya. Diakses dari https://www.blj.co.id/2022/10/11/apa-

itu-alokasi-biaya/ . Pada tanggal 23 Mei 2023.

Senastri, Khaula. 2021. Mengetahui Alokasi biaya, jenis, mekanisme, dan fungsinya pada bisnis.

Di akses dari https://accurate.id/akuntansi/alokasi-biaya/ . Pada tanggal 23 Mei 2023

WolframAlpha. alokasi biaya produk bersama metode harga pasar. Diakses dari

https://www.wolframalpha.com/input?

input=alokasi+biaya+produk+bersama+metode+harga+pasar . Pada tanggal 23 Mei 2023

Team Teaching Universitas islam malang. 2016. Penentuan biaya produk bersama dan produk

sampingan. Diakses dari https://fe.unisma.ac.id/MATERI%20AJAR%20DOSEN/AKBI/AYB/meet

%2011_akbi_penentuan%20biaya%20produk%20bersama%20dan%20sampingan.pdf . Pada

tanggal 24 Mei 2023

14
Wadiyo, S.E. 2022. Cara menghitung harga pokok bersama dan produk sampingan. Diakses dari

https://manajemenkeuangan.net/produk-sampingan-bersama/ . Pada tanggal 24 Mei 2023

15

Anda mungkin juga menyukai