Oleh kelompok B4
ASDIN 1692141028
FAKULTAS EKONOMI
Segala puji beserta syukur kehadirat Allah SWT. Atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kita semua masih diberikan nikmat yang begitu besar yakni nikmat Iman dan Islam.
Shalawat serta salam semoga selalu terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW
yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman ilmiah yang barokah ini.
Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membimbing dan
membantu dalam pembuatan makalah ini yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Harapan kami selaku penyusun, semoga dengan adanya makalah ini dapat membantu teman-
“Budgetary Accounting dan Teknik Akuntansi Dana” Sekiranya ada kesalahan dalam
pengetikan ataupun isi dari materi yang disampaikan kami mohon maaf dan kami harapkan pula
kritik dan sarannya untuk kami selaku penyusun agar menjadi lebih baik lagi.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
Akuntansi keuangan sektor publik terkait dengan tujuan dihasilkannya laporan keuangan
eksternal. Tujuan penyajian laporan keuangan adalah memberikan informasi yang digunakan dalam
pengambilan keputusan, bukti pertanggungjawaban dan pengelolaan, dan evaluasi kinerja manajerial
dan organisasional (IFAC, 2000; GASB, 1999). Beberapa teknik akuntansi keuangan yang dapat
diadopsi oleh sektor publik adalah akuntansi anggaran, akuntansi komitmen, akuntansi dana,
akuntansi kas, dan akuntansi accrual. Pada dasarnya kelima teknik tersebut tidak bersifat mutually
exclusive. Artinya, penggunaan salah satu teknik akuntansi tersebut tidak menolak penggunaan teknik
yang lain. Dengan demikian, suatu organisasi dapat menggunakan teknik akuntansi yang berbeda-
beda, maupun menggunakan kelima teknik tersebut secara bersama-sama (Jones and Pendlebury,
2000). Isu yang muncul dan menjadi perdebatan dalam reformasi akuntansi sektor publik di Indonesia
adalah perubahan single entry menjadi double entry bookkeeping dan perubahan teknik atau sistem
akuntansi berbasis kas menjadi berbasis accrual. Single entry pada awalnya digunakan sebagai dasar
pembukuan dengan alasan utama demi kemudahan dan kepraktisan. Seiring dengan semakin
tingginya tuntutan pewujudan good public governance, perubahan tersebut dipandang sebagai solusi
yang mendesak untuk diterapkan karena pengaplikasian double entry dapat menghasilkan laporan
keuangan yang auditable. Cash basis mempunyai kelebihan antara lain mencerminkan informasi yang
riil dan obyektif, sedangkan kelemahannya antara lain kurang mencerminkan kinerja yang
sesungguhnya. Teknik akuntansi berbasis accrual dinilai dapat menghasilkan laporan keuangan yang
lebih komprehensif dan relevan untuk pengambilan keputusan. Pengaplikasian accrual basis lebih
ditujukan pada penentuan biaya layanan dan harga yang dibebankan kepada publik, sehingga
Pengaplikasian accrual basis memberikan gambaran kondisi keuangan secara menyeluruh, yang
1
meliputi manajemen sumber daya (resource management) dan manajemen utang (liability
management), dan menyediakan indikasi kekuatan fiskal jangka panjang dalam reformasi manajemen
keuangan dan reformasi manajemen lainnya (Mellor, 1996). Penekanan penggunaan accrual basis
juga disyaratkan dalam GASB (1999) dan diterapkan bersama-sama dengan asumsi dasar lainnya
seperti going concern, consistency of presentation, materiality and aggregation untuk mewujudkan
comparative information (IFAC, 2000). Namun demikian, accrual accounting mempunyai beberapa
kelemahan antara lain penilaian dan revaluasi aset yang didasarkan atas taksiran dan penggunaan
estimasi dalam penghitungan depresiasi (Conn, 1996). Beberapa negara telah mereformasi akuntansi
sektor publik mereka, terutama perubahan dari cash basis menjadi accrual basis. Menurut Undang -
undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, pengakuan dan pengukuran pendapatan
dan belanja berbasis akrual dilaksanakan selambat-lambatnya tahun 2008. Selama pengakuan dan
pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual belum dilaksanakan, digunakan pengakuan dan
pengukuran berbasis kas. Hal ini dipertegas dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan yang menyatakan bahwa laporan keuangan untuk tujuan
umum disusun dan disajikan dengan basis kas untuk pengakuan pos-pos pendapatan, belanja, transfer,
dan pembiayaan, serta basis akrual untuk pengakuan pos-pos aset, kewajiban, dan ekuitas dana
Sistem akuntansi yang dirancang dan dijalankan secara baik akan menjamin dilakukannya prinsip
stewardship dan accountability dengan baik pula. Pemerintah atau unit kerja pemerintah perlu
memiliki sistem akuntansi yang baik saja berfungsi sebagai alat pengendalian transaksi keuangan,
akan tetapi sistem akuntansi tersebut hendaknya mendukung pencapaian tujuan organisasi. Oleh
sebab itu perlu diketahui teknik akuntansi yang tepat yang dapat dipergunakan oleh sebuah instansi
pemerintahan.
2
c. Bagaimana teknik akuntansi dana?
1.3 Tujuan
3
BAB II PEMBAHASAN
diadopsi oleh organisasi sektor publik. Teknik akuntansi sektor publik meliputi akuntansi
dana, akuntansi anggaran dan akuntansi komitmen. Pada dasarnya, teknik-teknik akuntansi
tersebut tidak bersifat mutually exclusive yaitu penggunaan salah satu teknik akuntansi tidak
menolak penggunaan teknik lainnya. Oleh karena itu, suatu organisasi sektor publik dapat
menggunakan teknik akuntansi yang berbeda-beda dan bahkan dapat menggunakan teknik
Dalam makalah ini secara khusus akan membahas dua teknik akuntansi sektor publik yakni
Akuntansi anggaran merupakan teknik akuntansi yang banyak digunakan di organisasi sektor
secara sistematis dan kontinu jumlah anggaran dengan realiatas anggaran. Tujuan utama
teknik ini adalah untuk menekankan peran anggaran dalam siklus perencanaan, pengendalian
dan akuntabilitas. Anggaran memiliki peran penting dalam organisasi sektor publik, terutama
“Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama
periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran financial,… (Mardiasmo, 2009:61)”
4
“Anggaran adalah rencana kegiatan yang diwujutkan dalam bentuk financial, meliputi usulan
pengeluaran yang diperkirakan untuk suatu periode waktu, serta usulan cara-cara memenuhi
“sebagai paket pernyataan perkiraan penerimaan dan pengeluaran yang diharapkan akan
terutama untuk pengelolaan keuangan daerah, dibagi menjadi tiga fase, yaitu:
Merumuskan tujuan serta sasaran kebijakan agar sesuai dengan visi dan misi
yang ditetapkan.
Mengalokasikan dana pada berbagai program dan kegiatan yang telah disusun.
5
Anggaran merupakan alat untuk mengawasi kondisi keuangan dan pelaksanaan
Anggaran sebagai alat kebijakan fiskal digunakan untuk menstabilkan ekonomi dan
arah kebijakan fiskal pemerintah, sehingga dapat dilakukan prediksi dan estimasi
ekonomi.
Pada sektor publik, anggaran merupakan dokumen politik sebagai bentuk komitmen
eksekutif dan kesepakan legislative atas penggunaan dan publik untuk kepentingan
Melalui dokumen anggaran yang konfrehensif, sebuah bagian atau yunit kerja atau
6
dilakukan dan apa yang akan dilakukan oleh bagian/unit kerja lainnya. Oleh karena
itu, anggaran dapat digunakan sebagai alat koordinasi dan komunikasi antara dan
efisiensi pelaksanaan anggaran yang telah ditetapkan. Anggaran merupakan alat yang
Anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk memotivasi karyawan dan stafnya agar
dapat dapat bekerja secara ekonomis, efektif, dan efisien dalam mencapai target dan
Fungsi ini hanya berlaku pada organisasi sektor public, karena pada organisasi swasta
anggaran merupakan dokumen rahasia yang tetutup oleh publik. Masyarakat dan
proses penganggaran publik. Keterlibatan mereka dapat bersifat langsung dan tidak
(DRP/DPRD).
7
C. Tujuan dan Karakteristik Anggaran Sektor Publik
Anggaran bagi sektor publik adalah alat untuk mencapai tujuan dalam rangka
Berdasarkan definisi di atas dan tujuan dari anggaran sektor publik. Maka anggaran
2. Anggaran umumnya mencakup jangka waktu tertentu, satu atau beberapa tahun,
yang ditetapkan.
4. Usulan anggaran ditelaah dan distujui oleh pihak berwenang yang lebih tinggi dan
penyusun anggaran.
5. Sekali disusun, anggaran anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi tertentu.
Anggaran publik harus mendapatkan otorisasi dari legislatif sebelum eksekutif dapat
2. Konfrehensif/menyeluruh
karena itu, adanya dana nobudgetair pada dasarnya menyalahi prinsip anggaran yang
bersifat konfrehensif.
3. Keutuhan anggaran
8
Semua ppenerimaan dan pengeluaran pemerintah tercakup dalam dana umum.
4. Nondiscretionary appropriation
Jumlah yang disetujui oleh dewan legislatif harus termanfaatkan secara ekoniomis,
5. Periodik
Anggaran merupakan suatu proses yang periodik, dapat bersifat tahunan atau
multitahunan.
6. Akurat
overstimate pengeluaran.
7. Jelas
membingungkan.
8. Transparan
1. Pendekatan tradisional
Cenderung centralis.
9
Bersifat spesifikasi.
Tahunan.
Pendekatan tradisonal terdiri atas tiga proses, adalah sebagai berikut (Nordiawan,
2006).
tradisional.
berikut.
Konfrehensif/ komparatif.
10
Analisis total cost dan benefit (termasuk opertuniti cost).
Anggaran Kerja.
Program Budgeting.
Vetter merupakan pemikir akunatansi yang pertama kali mengembangkan teori akuntansi
dana untuk tujuan bisnis (Mardiasmo, 2009:152). Kemudian, akuntansi dana diadopsi oleh
organisasi nonprofit yang mempunyai arti dana kas. Dana dalam pengertian dana kas bersifat
2. Terdapat sekumpulan rekening untuk mencatat mutasi kas dan atau sumber-sumber
Terdapat dua macam dana yang bisa digunakan oleh suatu organisasi nonprofit, adalah
1. Dana yang dapat dibelanjakan (expandable fund): digunakan untuk mencatat nilai aset,
utang, perubahan aset neto, dan saldo dana yang dapat dibelanjakan untuk kegiatan
11
yang tidak bertujuan mencari laba. Jenis akuntansi dana ini digunakan pada organisasi
biaya, aset, utang, dan modal untuk kegiatan yang sifatnya mencari laba. Jenis dana ini
Akuntansi Dana adalah sistem akuntansi yang sering digunakan oleh organisasi-
organisasi nirlaba dan institusi sektor publik. Sistem tersebut merupakan metode
pencatatan dan penampilan entitas dalam akuntansi seperti aset, dan kewajiban yang
membutuhkan metode pelaporan khusus neraca akhir yang dapat menunjukkan arus
Dalam akuntansi dana, dana merupakan kesatuan akuntansi (accounting entity) dan
kesatuan fiscal (fiscal entity). Dana merupakan suatu kesatuan akuntansi karena
mempunyai suatu persamaan akuntansi. Selain itu, dana merupakan kesatuan fiskal
karena memiliki sumber keuangan yang penggunaannya telah ditentukan dalam anggaran.
(single accounting entity). Kesatuan akuntansi dana merupakan kesatuan akuntansi ganda
karena sebuah organisasi nirlaba dapat membentuk lebih dari satu dana dimana masing-
masing dana tersebut berdiri sendiri, tidak terintegrasi satu sama lain. Misalnya, suatu
organisasi nirlaba dapat membentuk General Fund (Dana Umum), Special Revenue
12
Fund (dana Pendapatan Khusus), Capital Project Fund (Dana Pemupukan Modal)
dan Debt Service Fund (Dana Pelunasan Utang). Negara merupakan suatu contoh bentuk
Dana dan akuntansi dana sebagai kesatuan fiscal dalam pengertian dana diatas
disebutkan bahwa dana merupakan kesatuan fiscal (fiscal entity) dana disebut sebagai
kesatuan fiscal karena dana memiliki sumber keuangan dan penggunaanya yang telah
ditentukan dalam anggaran . setiap dana memiliki anggaran tersendiri yang ditetapkan.
Dana sebagai kesatuan akuntansi, Dalam pengertian dana diatas juga disebutkan
bahwa dana merupkan satu kesatuan akuntansi (Accounting entity). dana disebut dengan
kesatuan akuntansi karena dana memiliki persamaan akuntansi. Kesatuan akuntansi dana
1. Expenable fund
Bisa disebut juga governmental fund, yang digunakan untuk belanja operasional /
Bisa disebut juga sebagai proprietary fund, yang tidak boleh dibelanjakan untuk
urusan pemerintah karena telah dipisahkan dan digunakan untuk aktivitas bisnis
13
Kelompok rekening
hanya aktiva dan hutang lancar yang dilaporkan di dalam neraca. Aktiva tetap dan utang
jangka panjang yang tidak bersifat belanja tidak dilapporkan pada kelompok dana
(neraca) tetapi dilaporkan dalam kelompok akun. Kelompok akun merupakan daftar isi
yang berisi saldo setiap akun aktifa tetap dan utang jangka panjang.
Persamaan tersebut tentu saja berbeda dengan persamaan akuntansi yang kita kenal pada
Di sini terdapat perbedaan yang mendasar antara ekuitas dana dan ekuitas. Di perusahaan,
selisih antara aktiva dan utang adalah ekuitas yang menunjukkan adanya kepemilikan
pada perusahaan tersebut oleh pemegang sahamnya. Sementara itu, di organisasi sektor
publik, ekuitas dana tidak menunjukan adanya kepemilikan siapapun karena memang
14
BAB III PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Teknik akuntansi sektor publik meliputi akuntansi dana, akuntansi anggaran dan
akuntansi komitmen. Pada dasarnya, teknik-teknik akuntansi tersebut tidak bersifat mutually
exclusive yaitu penggunaan salah satu teknik akuntansi tidak menolak penggunaan teknik
lainnya. Oleh karena itu, suatu organisasi sektor publik dapat menggunakan teknik akuntansi
yang berbeda-beda dan bahkan dapat menggunakan teknik akuntansi yang berbeda secara
bersama-sama.
sektor publik, terutama pemerintah. Akunatansi anggaran mencatat dan menyajikan akun
Akuntansi dana umumnya digunakan pada organisasi-organisasi nirlaba dan sektor publik
yang umumnya membutuhkan metode pelaporan khusus neraca akhir yang dapat
15
DAFTAR PUSTAKA
Halim, abdul., dan Kusufi Muhammad syam. 2007. Teori, Konsep, dan Aplikasi
Akuntansi Sektor Publik. Cetakan Ketiga. Jakarta: Salemba Empat.
kumpulan-kumpulan-makalah.blogspot.com/2016/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://feuh-kel4.blogspot.com/2013/10/akuntansi-dana-dan-jenis-dana.html
16