“Akuntansi Pertanggungjawaban”
DI SUSUN
OLEH
KELOMPOK 3
1. Nursafitri (105731108317)
2. Sitti Fauziah Yusuf (105731129817)
3. Nurul Jannah (105731131017)
4. Ilfarahayu Rachmad (105731109717)
5. Risawati (105731114617)
6. Miftahul Khaerah (105731107617)
KELAS AKUNTANSI 17 C
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
A. Kesimpulan ............................................................................................ 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Akuntansi Pertanggungjawaban Tradisional?
2. Bagaimana Laporan Pertanggungjawaban itu?
3. Bagaimana Analisis Penyimpangan dan Anggaran Fleksibel?
4. Apa itu Akuntansi Pertanggungjawaban-Pendekatan Alternatif?
1
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui apa itu Akuntansi Pertanggungjawaban Tradisional.
2. Dapat mengetahui apa itu Laporan Pertanggungjawaban.
3. Dapat mengetahui Analisis Penyimpangan Dan Anggaran Fleksibel.
4. Dapat mengetahui apa Itu Akuntansi Pertanggungjawaban-Pendekatan Alternatif.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Struktur Organisasi
3
terletak pada koordinasi yang lebih baik dari semua aktivitas dalam wilayah
geografis tertentu.
5
2. Mengalokasikan anggaran biaya bersama ke setiap departemen (mandor pabrik,
depresiasi bangunan, pajak bumi dan bangunan, asuransi, utilistas)
3. Mengalokasikan anggaran biaya departemen jasa ke departmen lain
4. Menghitung tarif penagihan dengan cara membagi jumlah estimasi biaya
departemen jasa dengan jumlah perkiraan jam jasa (atau dasar penagihan lain)
yang akan diberikan pada masa mendatang
Tingkat aktivitas dapat didasarkan pada kapasitas normal atau perkiraan
kapasitas yang ditetapkan dalam anggaran.Jika departemen jasa dapat mengendalikan
tingkat pemakaian kapasitas, maka kapasitas yang diperkirakan harus digunakan
sebagai dasar untuk menentukan tarif penagihan.
B. LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
1. Memotivasi individu mencapai kinerja yang tinggi dengan melaporkan efisiensi dan
inefisiensi kepada manajer pusat pertaanggungjawaban dan atasannya
2. Memberi informasi yang dapat membantu manajer pusat pertanggungjawaban untuk
mengidentifikasi inefisiensi sehingga mereka dapat mengendalikan biaya menjadi
lebih efisien
Laporan pertanggungjawaban adalah laporan akuntabilitas yang dibuat secara
periodik yang berguna untuk mengevaluasi kinerja.Manajer yang memiliki wewenang
untuk mengendalikan aktivitas harus mempertanggungjawabkan tindakannya dan
disampaikan kepada manajer pusat pertanggungjawaban dan manajer di
atasnya.Kemudian manajer pusat pertanggungjawaban akan dievaluasi dan dimintai
pertanggungjawaban atas penggunaan sumber daya perusahaan.
Karakteristik Laporan Pertanggungjawaban
1. Laporan harus sesuai dengan struktur organisasi
2. Laporan harus konsisten bentuk dan isinya setiap diterbitkan
6
3. Laporan harus tepat waktu
4. Laporan harus diterbitkan secara teratur
5. Laporan harus mudah dipahami
6. Laporan memuat perincian yang memadai, tetapi tidak berlebihan
7. Laporan harus menyajikan data perbandingan (menbandingkan anggaran atau
standar yang sudah ditentukan dengan hasil sesungguhnya)
8. Laporan harus analitis
9. Laporan untuk manajer operasi harus menyajikan informasi mengenai unit fisik
sekaligus jumlah rupiahnya
Informasi harus ddigunakan agar bermanfaat dan harus dikomunikasikan secara
efektif agar dapat digunakan. Bentuk dan metode pelaporan, baik tertulis seperti
penyajian tabel, bagan, dan grafik maupun laporan lisan sangat penting untuk
diperhatikan.Penyajian lisan efektif terutama karena memberikan kesempatan untuk
menyampaikan informasi, mengajukan pertanyaan, dan menyampaikan pendapat.
Ilustrasi Laporan Pertanggungjawaban
1. Tingkat 1: Direktur Utama. Merupakan manajer puncak perusahaan.
2. Tingkat 2: Direktur. Perusahaan mempunyai tiga direktur yang bertanggungjawab
terhadap pengelolaan fungsi pemasaran, produksi, dan keuangan.
3. Tingkat 3: Pabrik.
4. Tingkat 4: Departemen. Di setiap pabrik terdapat tiga departemen produksi, yaitu
pengolahan, perakitan, dan penyelesaian.
Review Struktur Laporan
Sistem pelaporan harus disesuaikan dengan kebutuhan agar dapat
memberikan informasi yang diperlukan semua tingkat manajemen.Laporan harus
menonjolkan pengecualian sehingga cepat mendapat perhatian dari manajer yang
bertanggungjawab tanpa perlu mencari dan membaca secara ekstensif.Jumlah laporan
yang diserahkan kepada manajer juga perlu dievaluasi secara teratur.Sering kali
sistem pelaporan menjadi kacau akibat adanya informasi yang ketinggalan,
terperinci, dan terlalu banyak dengan mengabaikan biaya untuk menyiapkan atau
kelayakannya.
7
C. ANALISIS PENYIMPANGAN DAN ANGGARAN FLEKSIBEL
Penyimpangan pengeluaran:
8
mengaggur merupakan anggaran overhead pabrik tetap yang kurang atau lebih
dibebankan. Penyimpangan kapasitas dapat dihitung dengan rumus berikut:
={( Tarif tetap × Tingkat aktivitas dianggakan) + (Tarif variabel × Tingkat aktivitas
sesungguhnya)} – {(Tarif tetap × Tingkat aktivitas sesungguhnya) + (Tarif variabel
× Tingkat aktivitas sesungguhnya)}
9
pemanfaatan kapasitas departemen, maka hanya perlu dihitung satu penyimpangan
saja dengan cara mengurangkan overhead dibebankan kepada overhead dianggarkan.
10
menghilangkan penyimpangan. Hal tersebut dapat menimbulkan perilaku
disfungsional, yaitu:
1. Manajer cenderung mengutamakan kepentingannya sendiri
2. Manajer memusatkan perhatian pada pencapaian anggaran
3. Manajer memusatkan perhatian pada target jangka pendek
4. Manajer yang pandai memanipulasi akan sukses
Langkah efektif untuk memecahkan masalah perilaku disfungsional adalah
dengan menghentikan praktik penggunaan laporan penyimpangan sebagai dasar
untuk mengevaluasi kinerja individu manajer.Laporan penyimpangan harus dipakai
sebagai dasar mengevaluasi efisiensi operasi aktivitas bisnis daripada
individu.Adanya pergeseran fokus pelaporan penyimpangan untuk mengevaluasi
aktivitas dan sisteem bisnis, individu tidak ditempatkan pada posisi untuk membela
tindakannya. Manajer bebas bereksperimen dan menemukan cara baru untuk
memperbaiki proses. Selain itu, tanggungjawab terhadap efisiensi operasi setiap
aktivitas dapat dialihkan dari manajer ke semua karyawan yang terlibat dalam
aktivitas, sehingga mendorong kerja sama dan kerja tim.
Kegunaan Informasi bagi Manajer
Penyimpangan dilaporkan dengan tujuan:
1. Menjaga agar manajer bertanggung jawab terhadap terjadinya biaya
2. Memberikan informasi yang berguna bagi manajer pusat pertanggungjawaban
dalam upaya mengendalikan aktivitas bisnis menjadi lebih efisien
Adapun masalah yang timbul dalam penentuan pihak yang sesungguhnya
mengendalikan berbagai unsur biaya antara lain:
1. Penggunaan ukuran aktivitas berdasarkan volume
2. Laporan yang terlalu ringkas
3. Data bersifat keuangan
4. Laporan tersedia tidak tepat waktu
Penyimpangan pengeluaran yang diakibatkan oleh perbedaan harga dan
kuantitas sesungguhnya yang dianggrakan oleh suatu departemen tidak memberikan
informasi yang memadai dalam membantu manajer menentukan penyebabnya,
meskipun penyimpangan dihitung dan dilaporkan untuk setiap unsur biaya.Bahkan
11
dalam laporan penyimpangan ada yang menggabungkan lebih dari satu unsur biaya
ke dalam satu kelompok.Selain itu, biaya yang timbul akibat semua peristiwa yang
terjadi selama periode pelaporan dijumlahkan ke dalam satu kelompok biaya.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem akuntansi pertanggungjawaban (reseponsibility accounting) adalah sistem
akuntansi yang dirancang sedemikian baik sehingga dapat mencatat dan melaporkan
pendapatan dan/atau biaya yang timbul akibat pelaksanaan suatu aktivitas kepada
manajer yang bertanggungjawab terhadap aktivitas tersebut.
Laporan pertanggungjawaban adalah laporan akuntabilitas yang dibuat secara
periodik yang berguna untuk mengevaluasi kinerja. Informasi harus ddigunakan agar
bermanfaat dan harus dikomunikasikan secara efektif agar dapat digunakan.Bentuk dan
metode pelaporan, baik tertulis seperti penyajian tabel, bagan, dan grafik maupun
laporan lisan sangat penting untuk diperhatikan.Penyajian lisan efektif terutama karena
memberikan kesempatan untuk menyampaikan informasi, mengajukan pertanyaan, dan
menyampaikan pendapat.
Tujuan utama akuntansi pertanggungjawaban adalah pengendalian biaya yang
didasarkan pada perbandingan biaya sesungguhnya dengan biaya dianggarkan,
menghubungkan apa yang terjadi dengan apa yang direncanakan (seharusnya) terjadi.
Anggaran didasarkan pada asumsi kondisi dan hasil yang direncanakan.Dalam hal ini
perusahaan dapat menggunakan anggaran statis atau anggaran fleksibel.
13
DAFTAR PUSTAKA
Siregar,Baldric., Suripto,Bambang., Hapsoro,Dody., L.O. Widodo,Eko, dan
Biyanto,Frasto. 2018. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.
14