Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“Penetapan Harga Barang dan Jasa Publik di


Indonesia”

DI SUSUN

OLEH

KELOMPOK 58

1. Sutrayanti (105731106517)
2. Nursafitri (105731108317)
3. Nurul Aisyah (105731109717)
4. Farhanah Khairunnisa (105731105617)
5. Sulfiana (105731107117)
6. Firda (105731106917)

MATA KULIAH AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

KELAS AKUNTANSI 3 2017

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

TAHUN AJARAN 2018-2019


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT ,karena dengan


limpahan rahmat dan hidayahNya akhirnya makalah ini dapat kami
selesaikan dengan baik makalah ini membahas tentang ”Penetapan Harga
Barang dan Jasa Publik di Indonesia” .

Kami menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak,


penyusunan makalah ini tidak akan berjalan dengan baik. Untuk itu ,kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini


masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan pada masa yang
akan datang.

Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis


khususnya dan pembaca pada umumnya.

Makassar, 17 Mei 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

1.1 LatarBelakang......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 2
1.3 Tujuan ................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 3

2.1 Manajemen Pelayanan Publik dan Manajemen Pelayanan Swasta


/Bisnis .................................................................................................... 3
2.2 Penentuan Harga Pelayanan Publik ....................................................... 6
2.3 Pelayanan Publik Yang Dapat Dijual .................................................... 7
2.4 Dasar Pembebanan Tarif Pelayanan Sektor Swasta .............................. 9
2.5 Dasar Pembebanan Tarif Pelayanan Publik ........................................... 10

BAB III PENUTUP ............................................................................................ 12

3.1 Kesimpulan ............................................................................................ 12


3.2 Saran ...................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Barang/ jasa publik adalah barang/ jasa yang dapat dinikmati oleh publik
tanpa harus mengeluarkan biaya atau fasilitas yang diberikan pemerintah untuk
publik/ masyarakat secara umum tanpa masyarakat tersebut mengeluarkan biaya
untuk dapat menikmatinya. Walaupun begitu, penyediaan pelayanaan publik tetap
menimbulkan biaya. Pemberiaan pelayanan publik dapat dibiayai melalui dua
sumber, yaitu pajak dan pembebanan langsung kepada masyarakat. Pemerintah akan
terlibat dalam penyediaan barang pribadi untuk melindungi masyarakat dari
penipuan( misalnya kebenaran iklan), kepastian tersedianya jasa (misal jasa rumah
sakit dan pos), maupun keseragaman kualitas jasa (misalnya pendidikan),
keterlibatan pemerintah ini bertujuan agar tercapainya penentuan harga yang efisien,
agar pasar bekerja lebih baik.
Pemberian pelayanan publik pada dasarnya dapat dibiayai melalui dua
sumber yaitu pajak dan pembebanan langsung kepada masyarakat sebagai konsumen
jasa publik. Tentu saja dalam penentuan harga pelayanan publik ini yang namanya
pemerintah memiliki andi yang sangat besar. Dengan adanya keterlibatan pemerintah
diharapkan dalam penentuan harga barang publik adalah ingin meningkatkan baik
efesiensi alokasi sumber daya maupun keadilan dalam distribusi pendapatan.
Pemerintah akan terlibat dalam penyediaan barang pribadi untuk
memproteksi masyarakat dari penipuan ,kepastian tersedianya jasa , maupun
keseragaman kualitas jasa. Semua keterlibatan pemerintah ini ditujukan untuk
mencapai penentuan harga yang efisien.tujuan kebijakan harga oleh pemerintah
mencakup tindakan-tindakan yang diperlukan agar pasar bekerja lebih baik,
termasuk memperbaiki arus informasi atau mengurangi unsur-unsur monopoli dan
batasan-batasan dalam masuknya perusahaan-perusahaan baru dalam pasar.

1
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana manajemen pelayanan publik dan manajemen pelayanan
swasta/bisnis?
1.2.2 Bagaimana penentuan harga pelayanan publik?
1.2.3 Bagaimana pelayanan publik yang dapat dijual
1.2.4 Apa dasar pembebanan tarif pelayanan sektor swasta
1.2.5 Apa dasar pembebanan tarif pelayanan publik
1.3 Tujuan
1.3.1 Dapat mengetahui manajemen pelayanan publik dan manajemen pelayanan
swasta/bisnis?
1.3.2 Dapat mengetahui penentuan harga pelayanan publik?
1.3.3 Dapat mengetahui pelayanan publik yang dapat dijual
1.3.4 Dapat mengetahui dasar pembebanan tarif pelayanan sektor swasta
1.3.5 Dapat mengetahui dasar pembebanan tarif pelayanan publik

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Manajemen Pelayanan Publik Dan Manajemen Pelayanan Swasta/Bisnis


Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (MenegPAN)
Nomor 63/KEPM.PAN/7/2003, memberikan pengertian pelayanan publik yaitu
segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik
sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Fungsi pelayanan publik adalah salah satu
fungsi fundamental yang harus diemban pemerintah di tingkat pusat maupun daerah.
Fungsi ini juga di emban oleh BUMN/BUMD dalam memberikan dan menyediakan
layanan jasa dan/atau barang publik. Dalam konsep pelayanan, di kenal dua jenis
pelayanan yaitu penyedia layanan dan penerima layanan. Menurut Barata (2003)
penyedia layanan atau service provider adalah pihak yang dapat memberikan suatu
layanan tertentu kepada konsumen, berupa layanan dalam bentuk penyediaan dan
penyerahan barang (goods) maupun jasa-jasa (services). Penerima layanan adalah
pelanggan (customer) atau konsumen (consumer) yang menerima layanan dari para
penyedia layanan.

Pada prinsipnya pelayanan publik berbeda dengan pelayanan swasta. Namun


demikian terdapat persamaan, yaitu:
1. Keduanya berusaha memenuhi harapan pelanggan, dan mendapatkan
kepercayaannya
2. Kepercayaan pelanggan adalah jaminan atas kelangsungan hidup organisasi

Karakteristik khusus dari pelayanan publik yang membedakannya dari


pelayanan swasta adalah sebagai berikut:
1 Sebagian besar layanan pemerintah berupa jasa, barang, dan barang tak nyata.
Misalnya sertifikat, perizinan, ketertiban, dan sebagainya.
2 Selalu terkait dengan jenis pelayanan-pelayanan yang lain dan membentuk
sebuah jalinan sistem pelayanan yang berskala regional atau bahkan nasional,
misalnya pelayanan transportasi

3
3 Pelanggan internal cukup menonjol sebagai akibat dari tatanan organisasi
pemerintah yang cenderung birokratis. Dalam dunia pelayanan berlaku prinsip
utamakan pelanggan eksternal lebih dari pelanggan internal.
4 Efisiensi dan efektivitas pelayanan akan meningkat seiring dengan peningkatan
mutu pelayanan.
5 Masyarakat secara keseluruhan diperlakukan sebagai pelanggan tidak langsung
yang sangat berpengaruh kepada upaya-upaya pengembangan pelayanan.
6 Tujuan akhir dari pelayanan publik adalah terciptanya tatanan kehidupan
masyarakat yang berdaya untuk mengurus persoalannya masing-masing.
Tabel 1. Pengelompokan Barang dan Jasa berdasarkan
Ciri Dasar Exclusion dan Consumption
Exclusion Konsumsi Individual Konsumsi Kolektif
Mudah mencegah orang Barang privat Barang semi publik
lain untuk ikut menikmati
Sulit mencegah orang lain Barang semi privat Barang publik
untuk ikut mengikuti

1. Barang privat
Barang dan jasa jenis ini dikonsumsi secara individual dan tidak dapat
diperoleh oleh si pemakai tanpa persetujuan pemasokya.
2. Barang semi privat
Barang dan jasa jenis ini dikonsumsi secara individual, namun sulit
mencegah siapa pun untuk memperolehnya meskipun mereka tidak mau
membayar.
3. Barang semi publik
Barang dan jasa jenis ini umumya digunakn secara bersama-sama, namun
si pengguna harus membayar mereka dan tidak dapat/ mau membayar dapat
dengan mudah dicegah dari kemungkinan menikmati barang tersebut.
4. Barang publik
Barang dan jasa ini umumnya digunakan secara bersama-sama dan tidak
mungkin mencegah siapa pun untuk menggunakannya sehingga masyarakat pada
umumnya tidak bersedia membayar berapa pun tanpa dipaksa untuk memperoleh
barang ini, misalnya jalan raya dan taman.

4
Dalam Keputusan Menpan Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman
Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik, pengelompokan pelayanan publik secara
garis besar adalah:
1 Pelayanan administratif
2 Pelayanan barang
3 Pelayanan jasa

Pelayanan publik adalah identik dengan representasi dari eksistensi birokrasi


pemerintahan , karena berkenaan langsung dengan salah satu fungsi pemerintah yaitu
memberikan pelayanan oleh karena itu sebuah kualitas pelayanan. Peran pihak di luar
pemerintah tidak sedikit peran dalam penyelenggaraan pelayanan publik.

Selain itu dalam paper-nya yang berjudul management in the public Domain,
Stewart & Ranson (1988) secara umum menggambarkan perbedaan manajemen
pelayanan pada sektor publik dan manajemen pelayanan sektor swasta.
1 Sektor swasta lebih mendasarkan pada pilihan induvidu dalam pasar, sedangkan
pada sektor publik tidak mendasarkan pada pilihan individual dalam pasar tetapi
pilihan kolektif dalam pemerintahan
2 Karakteristik sektor swasta dipengaruhi oleh hukum permintaan dan penawaran,
sedangkan sektor publik di pengaruhi oleh kebutuhan sumber daya
3 Manajemen disektor swasta bersifat tertutup terhadap akses publik, sedangkan
sektor publik bersifat terbuka untuk masyarakat terutama yang terkait dengan
manajemen pelayanan.
4 Sektor swasta berorientasi pada keadilan pasar yaitu adanya kesempatan yang
sama untuk masuk pasar dan berkepentingan untuk menghilangkan hambatan
dalam memasuki pasar, sedangkan orientasi sektor publik adalah menciptakan
keadilan kebutuhan yang berkepentingan untuk mencitakan adanya kesempatan
yang sama bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
5 Tujuan manajemen pelayanan sektor swasta adalah untuk mencari kepuasan
pelanggan (selera pasar), sedangkan sektor publik bertujuan untuk menciptakan
keadilan dan kesejahteraan sosial.
6 Organisasi sektor swasta memiliki konsepsi bahwa pelanggan adalah raja,
sedangkan organisasi sektor publik kekuasaan tertinggi adalah masyarakat.

5
7 Persaingan dalam sektor swasta merupakan instrumen pasar, sedangkan dalam
sektor publik yang merupakan instrumen pemrintahan adalah tindakan kolektif.

Kekuatan sektor swasta adalah kekuatan pasar, sehingga kekuatan pasar yang
akan memaksa orang membeli atau keluar dari pasar. Sektor swasta bisa
membebankan harga yang berbeda untuk pelanggan yang berbeda dan hal ini tidak
akan mengundang proses berupa demonstrasi. Akan tetapi , jika pemerintah sebagai
organisasi penyedia layanan publik menaikkan harga pelayanan publik, misalnya
harga BBM,tarif dasar listrik dan telepon, tarid PDAM maka hal tersebut akan
mengundang reaksi yang hebat dari masyarakat. Hal seperti inilah yang sulit terjadi
pada organisasi sektor swasta.

2.2 Penentuan Harga Pelayanan Publik


Dalam penentuan kebijakan penetapan harga barang dan jasa publik,
ternyata tidak lepas dari proses politik. Karena pemerintah memiliki andil yang besar
dalam penentuannya, proses politik diperlukan dalam menentukan:
1. Berapa jumlah barang publik yang harus disediakan
2. Bagaimana implikasinya terhadap distribusi biaya yang akan menjadi tanggung
jawab para individu

Dalam penentuan harga pelayanan publik, pemerintah perlu turun tangan


untuk menjamin bahwa manfaat eksternal juga harus dipertimbangkan. Faktor
eksternal yang dimaksud adalah faktor-faktor yang berada diluar lingkungan
perusahaan /lembaga pemeritahan pelayanan publik yang dapat mempengaruhi
perubahan kebijakan harga barang atau jasa publik. Dalam menentukan harga
pelayanan publik, pemerintah mempertimbangkan beberapa tujuan terkait dengan
penyediaan barang atau jasanya, yaitu:
1. Dapat dijual dengan harga pasar
2. Dijual dengan tingkat harga tertentu yang berbeda dengan harga pasar
3. Diberikan secara gratis kepada para konsumen

Keputusan penentuan harga oleh pemerintah ditujukan untuk memperbaiki


alokasisumber daya ekonomi paa sektor publik. Dalam perekonomian, tingkat harga
merupakan suatu tanda tingginya nilai yang merupakan kesediaan konsumen untuk
membayar atas barang yang dihasilkan oleh produsen, sekaligus merupakan
6
tingginya biaya untuk menghasilkan barang tersebut oleh produsen. Ketidakefisienan
akan terjadi apabila dipandang dari ilmu ekonomi yaitu konsumen menilai barang
atau jasa yang disediakan oleh pemerintah terlalu mudah diperoleh, misalnya
penyediaan utilitas publik oleh pemerintah seperti air minum dan listrik. Pemerintah
tidak diharapkan untuk memperoleh keuntungan dari penyediaan barang yang
dibutuhkan oleh masyarakat banyak itu sehingga pemerintah dapat menetapkan
harga tertinggi. Pemerintah hanya menutup biaya totalnya yang mengakibatkan
perusahaan-perusahaan pemerintah penyedia barang utilitas publik akan tetap dapat
berjalan tanpa mengalami kerugian.

Akan tetapi situasi penyediaan utilitas publik tersebut tidak berlaku untuk
seluruh barang dan jasa uang disediakan oleh pemrintah. Perusahaan yang mengelola
utilitas publik yang harus menjual produksinya tanpa memperoleh keuntungan sama
sekali akan menghadapi permasalahan dalam ekspansi atau melakukan perluasan
usaha. Maka pemerintah akan mengarahkan perusahaan pada kondisi bahwa, selain
menghasilkan barang dan jasa sebanyak mungkin untuk mencukupi kebutuhan
masyarakat banyak, perusahaan juga diizinkan untuk memperoleh keuntungan dalam
jumlah tertentu.Pemerintah akan menetapkan jumlah keuntungan maksimal,
kemudian konsumen akan membayar jumlah di atas nilai yang ditetapkan
sebelumnya pada saat zero profit. Pada kondisi ini, konsumen tidak terlalu
dibebankan tingkat harga yang terlalu tinggi, tetapi produsen masih dapat melakukan
perluasan usaha untuk menambah investasinya.

Penentuan harga dengan metode inilah yang harus dipertimbangkan dalam


pengambilan keputusan penyediaan barang publik oleh pemerintah. Kajian-kajian
harus dilakukan untuk memperoleh kebijkan yang tepat sasaran, artinya perusahaan
penghasil utilitas publik diwajibkan menyediakan barang dan jasa publik,sedangkan
pemerintah berkewajiban membatasi keuntungan yang harus diperoleh oleh
perusahaan-perusahaan tersebut mengingat tugas pemerintah dalam penyediaan
barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat.

2.3 Pelayanan Publik Yang Dapat Dijual


Dalam Mardiasmo (2009) disebutkan bahwa pemerintah dapat dibenarkan
menarik tarif untuk pelayanan tertentu baik secara langsung atau tdk langsung

7
melalui perusahaan milik pemerintah. Disebutkan pula beberapa pelayanan publik
yang dapat dibebankan pada pelayananya yaitu:
1. Penyedia air bersih
2. Transportasi publik
3. Jasa pos dan telekomunikasi
4. Energi dan listrik
5. Perumahan rakyat
6. Fasilitas rekreasi atau pariwisata
7. Pendidikan
8. Jalan tol
9. Irigasi
10. Jasa pemadam kebakaran
11. Pelayanan kesehatan
12. Pengolahan sampah dan limbah

Dalam membebankan tarif pelayanan publik Mardiasmo (2009) juga


menyatakan beberapa alasannya yaitu:
1. Adanya barang privat versus barang publik
Barang privat adalah berang-barang kebutuhan masyarakat yang manfaat
barang atau jasa tersebut hanya dinikmati secara individual oleh pembelinya,
sedangkan yang tidak mengonsumsi tidak dapat menikmati barang tersebut
seperti listrik, telepon dan lain-lain. Barang publik adalah barang-barang
kebutuhan masyarakat yang manfaat dan jasa tersebut dapat dinikmati oleh
seluruh masyarakat secara bersma-sama seperti jasa polisi. Ada juga barang
campuran antara barang privat dan barang publik, meskipun dikonsumsi secara
individual sering kali masyarakat secara umum juga membutuhkan barang atau
jasa tersebut, seperti pendidikan, pelayanan kesehatan, transportasi publik, dan
air bersih.
2. Efisiensi ekonomi
Ketika setiap individu bebas menentukan banyaknya barang dan jasa
yang mereka ingin konsumsi, mekanisme harga memiliki peran penting dalam
mengalokasikan sumber daya melalui:
1) Pendistribusian permintaan
2) Pemberian insentif kepada pemasok yang berkaitan dengan skala produksi
8
3) Pemberian insentif untuk menghindari pemborosan
4) Penyediaan sumber daya pada supplier untuk mempertahankan dan
meningkatkan persediaan jasa
3. Prinsip keuntungan
Ketika pelayanan tidak dinikmati oleh semua orang pembebanan
langsung kepada masyarakat yang menerima jasa tersebut dianggap “wajar” bila
didasarkan prinsip bahwa yang tidak menikmati manfaat tidak perlu membayar.
Jadi pembebanan hanya dikenakan kepada masyarakat yang diuntungkan
kepada pelayanan tersebut.
2.4 Dasar Pembebanan Tarif Pelayanan Sektor Swasta
Perusahaan dalam menetapkan harga suatu produk atau jasa, ada dua faktor
yang harus dipertimbangkan yaitu sebagai berikut:
a) Faktor internal perusahaan
1) Tujuan pemasaran perusahaan:
Faktor utama yang menentukan dalam penetapana harga adalaha
tujuan pemasaran perusahaan yaitu memaksimalisasi laba,
mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, meraih pangsa
pasar yang besar, menciptakan kepemimpinan dalam hal kualitas,
mengatasi persaingan, melaksanakan tanggung jawab sosial, dan lai-
lain.
2) Strategi bauran pemasaran
Harga perlu dikoordinasikan dan saling mendukung dengan
bauran pemasaran lainnya yaitu produk, distribusi, dan promosi
3) Biaya
Biaya merupakan faktor yang menentukan harga minimal yang
harus ditetapkan perusahaan agar tidak mengalami kerugian.
b) Faktor eksternal perusahaan
1) Sifat pasar dan perusahaan
Setiap perusahaan perlu memahami sifat pasar dan permintaan
yang dihadapinya, apakah termasuk pasar persaingan sempurna,
persaingan monopoli, maupun oligopoli, faktor lainnya yang tidak
kalah pentingnya adalah elastisitas permintaan.

9
2) Persaingan
Kebebasan perusahaan dalam menentukan harga itu bergantung
pada jenis pasar yang berbeda-beda. Berdasarkan bentuk
persaingannya, ada 4 jenis pasar yaitu pasar persaingan murni, pasar
persaingan monopoli, pasar persaingan oligopoli, dan pasar
monopoli murni

Secara umum penetapan harga jual cukup bervariasi atas dasar cost pricing,
mark up pricing, mark up , cost up pricing dan atas dasar target pricing. Juga ada
seorang penjual yang menetapkan harga berdasarkan suatu kombinasi barang secara
fisik ditambah beberapa jasa lain, serta profit yang diinginkan. Jika penetapan harga
memakai pendekatan geografis maka konsep FOB (Free on board) dan UDP
(Uniform delivered pricing) bisa menjadi pertimbangan lebih lanjut.

2.5 Dasar Pembebanan Tarif Pelayanan Publik


Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat , instansi milik
pemerintah apakah BUMN dan BUMD akan memberikan tarif pelayanan publik
yang diwujudkan dalam bentuk retribusi, pajak, dan pembebanan tarif jasa langsung
kepada masyarakt sebagai konsumen jasa publik.
Dalam strategi harga terdapat alternatif untuk menentukan harga adalah
dengan two-part-tarifft yaitu fixed change untuk menutupi biaya overhead atau biaya
infrastruktur dan variabel change yang didasarkan atas besarnya konsumsi. Dengan
peak load tarifft, pelayanan publik dipungut berdsarkan tarif tertinggi. Harga
pelayanan didasarkan pada biaya penuh atau biaya total untuk menghasilkan
pelyanan dan harga di atas marginal cost. Seperti tarif mobil adanya beberapa biaya
perizinanatau licence free. Penentuan tarif ini juga harus mempertimbangkan
opportunitycost untuk staf, perlengkapan, opportunity cost of capital, accounting
price untuk input ketika harga pasar tidak menunjukkan value to siciety. Value for
money merupakan konsep pengelolaan prganisasi sektor publik yang mendasarkan
pada tiga elemen utama yaitu: ekonomi, efisiensi, dan efektifitas ekonomi
merupakan perbandingan input dengan nilai input yang dinyatakan dalam satuan
moneter.

10
Dalam penentuan standar pelayanan minimum sebagai feed-back pelayanan
kepada masyarakat makka organisasi sektor publik harus memperhatikan pemangku
kepentingan sebagai orang yang berkepentingan dengan keberadaan perusahaan
karenanya keterterlibatan stakeholder dalam penyusunan tarif dan standar pelayanan
minimum sangat penting seperti masyarakat umum, akademisi dan para konsultan,
serta pihak yang berkonsentrasi dalam sektor publik. Penutup pembebanan
pelayanan publik merupakan salah satu sumber penerimaan bagi pemerintah selain
pajak, penjualan hasil pemerintah, utang dan laba BUMN/BUMD. Dalam
menentukan harga pelayanan publik juga harus dianut konsep different cost purpose
yaitu membedakan biaya untuk pelayanan yang berbeda. Pemerintah juga
menetapkan UU no 25 Tahun 2009 dalam penjelasan lebih mendetail tentang
kebijakan dan pengaturan mengenai pelayanan publik.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Harga barang/pelayanan publik ditetapkan dari aturan yang biasa di
pakai, yaitu dari total biaya penyediaan barang/jasa. Tidak mengutamakan
provit & lebih kepada kesejahteraan masyarakat.
Harga dari barang / jasa yang dijual dapat langsung di tentukan dari
besarnya biaya dalam proses produksi / pelayanan jasa dan harga pasar.
Mengutamakan provit & harga-harga bervariasi pada setiap customer
(masyarakat ).
Fasilitas pelayanan jasa dan barang yang didapat secara gratis dari
sektor publik pada dasarnya tertutupui dari pajak yang kita bayar
(PPN,PBB,Pajak Kendaraan, Pajak Jalan dll).
Pembebanan tarif pelayanan langsung kepada masyarakat harus
dilakukan oleh pemerintah karena adanya barang privat yang tidak semua
masyarakat menggunakannya sehingga tidak bersifat diskriminatif (
contohnya : tarif jalan tol, tarif PDAM dll )

12
DAFTAR PUSTAKA

 Halim, Abdul dan M Syam Kusufi.2017.Teori, Konsep dan Aplikasi Akuntansi


Sektor Publik.Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat.

13

Anda mungkin juga menyukai