Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH AKUNTANSI MANAJEMEN

“Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban ”


Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Akuntansi Manajemen

Dosen Pengampu : Nikke Yusnita M., SE., M.Si

Disusun Oleh :
KELOMPOK 1

A2 Akuntansi
1) Restiani (31119086)
2) Silvi Fani Nurussiva (31119102)
3) Yayah Kholiyah ( 31119121)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SERANG RAYA

2021

1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa atas kasih dan
penyertaannya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Kami juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada ibu Nikke
Yusnita M., SE., M.Si selaku dosen mata kuliah Akuntansi Manajemen Universitas Serang Raya
yang sudah memberikan kepercayaan kepada kami untuk menyelesaikan tugas ini.

Makalah ini berisikan tentang materi dan pembahasan mata kuliah Akuntansi
Manajemen“Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban”. Harapan kami semoga makalah ini bisa
menambah pengetahuan & membantu kita untuk mengerti dan memahami lebih jauh tentang
Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban dengan baik dan benar.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari teman-teman yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir, Terimakasih.

Serang, 10 Juli 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................................................... 4

B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 4

C. Tujuan ................................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban ............................................... 6

B. Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban ........................................................... 8

C. Tujuan dan Manfaat Akuntansi Pertanggungjawaban ............................................ 10

D. Apa Saja Syarat Menerapkan Akuntansi Pertanggungjawaban ............................... 12

E. Bagaimana Perkembangan Akuntansi Pertanggungjawaban ................................... 13

F. Prinsip Laporan Pertanggungjawaban .................................................................... 14

G. Bagaimana Rekayasa informasi akuntansi pertanggungjawaban ............................ 15

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 16

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Akuntansi pertanggungjawaban merupakan salah satu konsep dari akuntansi manajemen


dan merupakan suatu sistem dalam akuntansi yang dihubungkan dan disesuaikan dengan pusat-
pusat pertanggungjawaban. Konsep ini memusatkan perhatian pada penyajian informasi untuk
keperluan internal perusahaan dan sekaligus melihat seberapa baik manajer pusat
pertanggungjawaban mengendalikan pekerjaan yang langsung dibawah pengawasannya dan yang
merupakan tanggung jawabnya. Munculnya tanggung jawab merupakan akibat dari pelimpahan
wewenang, di mana orang yang menerima wewenang mempunyai suatu kewajiban untuk
melaksanakan serangkaian tindakan sesuai dengan batas wewenang yang diberikan, kemudian
mempertanggungjawabkan kepada atasan yang memberikan wewenang tersebut.

Inti dari akuntansi pertanggungjawaban adalah bahwa setiap pusat pertanggungjawaban


harus bertanggung jawab atas segala hal yang berada di bawah pengendaliannya. Apabila terjadi
penyimpangan, maka dapat dilakukan analisa untuk mencari apa sebabnya, siapa yang harus
bertanggung jawab dan semua ini merupakan input bagi manajemen dalam pembuatan keputusan
untuk tindakan koreksi.

B. Rumusan Masalah
a) Apa Konsep Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban ?

b) Apa Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban ?

c) Apa Tujuan dan Manfaat Akuntansi Pertanggungjawaban?

d) Apa Saja Syarat Menerapkan Akuntansi Pertanggungjawaban?

e) Bagaimana Perkembangan Akuntansi Pertanggungjawaban?

f) Apa Prinsip Laporan Pertanggungjawaban?

g) Bagaimana Rekayasa informasi akuntansi pertanggungjawaban?

C. Tujuan Penulisan

a) Untuk Mengetahui Konsep Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban

b) Untuk Mengetahui Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban

c) Untuk Mengetahui Tujuan dan Manfaat Akuntansi Pertanggungjawaban

4
d) Untuk Mengetahui Syarat Menerapkan Akuntansi Pertanggungjawaban

e) Untuk Mengetahui Perkembangan Akuntansi Pertanggungjawaban

f) Untuk Mengetahui Prinsip Laporan Pertanggungjawaban

g) Untuk Mengetahui Rekayasa informasi akuntansi pertanggungjawaban

5
BAB II

PEMBAHASAN
A. Konsep Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban

Merupakan keluaran sistem akuntansi pertanggungjawaban. Konsep Informasi Akuntansi


Pertanggungjawaban telah mengalami perkembangan, sejalan dengan metode pengendalian
biaya yang digunakan dalam perusahaan. Dalam sistem akuntansi pertanggungjawaban
tradisional informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi aktiva,
pendapatan, atau biaya yang dihubungkan dengan manajer yang bertanggungjawab atas pusat
pertanggungjawaban tertentu. Sedangkan dalam activity based responsibility accounting
system, informasi akuntansi pertanggungjawaban adalah informasi aktiva, pendapatan, atau
biaya yang dihubungkan dengan aktivitas penambah dan bukan penambah nilai.

Sistem akuntansi pertanggungjawaban tradisional menghubungkan informasi akuntansi


manajemen dengan wewenang yang dimiliki oleh manajer. Wewenang di delegasikan dari
manajer atas ke manajer dibawahnya. Dan pendelegasian wewenang ini menuntut manajer
bawah untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan wewenang tersebut kepada manajer
atasnya. Dengan demikian tanggung jawab timbul sebagai akibat adanya pendelegasian
wewenang dari suatu tingkat manajemen yang lebih tinggi ke tingkat manajemen yang lebih
rendah. Untuk dapat dimintai pertanggungjawaban, manajer tingkat yang lebih bawah harus
mengetahui dengan jelas wewenang apa yang didelegasikan kepadanya oleh atasannya. Oleh
karena itu dalam hubungannya dengan wewenang manajer tertentu, aktiva, pendapatan dan biaya
dapat dikelompokkan menjadi 2 golongan :

 Aktiva, pendapatan, dan biaya teterkendalikan adalah aktiva, pendapatan, dan biaya yang
dapat secara signifikan(80% atau lebih) dipengaruhi oleh seorang manajer dalam jangka
waktu tertentu. Pemisahan aktiva, pendapatan, dan biaya kedalam aktiva, pendapatan dan
biaya terkenalikan dan tidak terkendalikan selalu berhubungan dengan tingkat
manajemen dan jangka waktu.

 Aktiva, pendapatan, dan biaya tidak terkendalikan oleh manajer tersebut, Dalam
organisasi pada dasarnya tidak ada aktiva, pendapatan, dan biaya yang tidak
terkendalikan. Aktiva, pendapatan, dan biaya yang tidak terkendalikan oleh manajer
tertentu, pasti dapat dikendalikan oleh manajer diatasnya atau manajer lainnya dalam
organisasi.

Aktiva terkendalikan bagi seorang manajer pusat pertanggungjawaban adalah Aktiva yang
pemerolehan dan penggunaannya berada dibawah wewenang manajer pusat pertanggungjawaban
tersebut. Atau aktiva yang penggunaannya berada didalam wewenang manajer pusat
pertanggungjawaban tersebut. Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban merupakan aktiva,

6
pendapatan,dan atau biaya yang dihubungkan dengan manajer yang bertanggungjawab terhadap
pusat pertanggungjawaban tertentu. Dalam hubungannya dengan wewenang yang dimiliki oleh
seorang manajer Aktiva,pendapatan dan biaya dikelompokkan menjadi 2 golongan :

a) Aktiva,pendapatan dan biaya yang terkendalikan Yaitu : Aktiva, pendapatan dan biaya
yang secara signifikan dipengaruhi oleh seorang manajer dalam jangka waktu tertentu.
Aktiva terkendalikan bagi seorang manajer pusat pertanggungjawaban adalah :

 Aktiva yang pemerolehan & penggunaannya berada dibawah wewenang manajer


pusat pertanggungjawaban

 Aktiva yang penggunaannya berada didalam wewenang manajer pusat


pertanggungjawaban, kadangkala pemerolehan aktiva suatu pusat
pertanggungjawaban berada didalam wewenang manajer puncak

 Pendapatan yang terkendalikan Dapat diperoleh atau tidaknya pendapatan oleh


suatu pusat pertanggungjawaban sangat tergantung atas kemampuan pusat
pertanggungjawaban yang bersangkutan. Karena pendapatan mudah
diidentifikasikan dengan manajer yang bertanggung jawab untuk memperolehnya.

 Biaya yang terkendalikan, Biaya-biaya yang terkendalikan oleh manajer pusat


pertanggungjawaban yang disajikan dalam laporan biaya dan dimintakan
pertanggungjawabannya.

Pedoman untuk menetapkan apakah suatu biaya dapat dibebankan sebagai tanggung
jawab seorang manajer pusat pertanggungjawaban adalah sbb :

 Jika seseorang manajer memiliki wewenang , baik dalam pemerolehan maupun


penggunaan jasa, ia harus dibebani dengan biaya jasa tersebut. Contoh : manajer
pemasaran yang mempunyai wewenang memutuskan media promosi dan jumlah
biayanya, bertanggung jawab penuh terhadap terjadinya biaya.

 Jika seorang manajer dapat secara signifikan mempengaruhi jumlah biaya tertentu
melalui tindakannya sendiri, ia dapat dibebani dengan biaya tersebut Seorang
manajer mungkin tidak mempunyai wewenang dalam memutuskan pemerolehan
barang dan jasa baik harga maupun jumlahnya namun dapat secara signifikan
mempengaruhi jumlah pemakaiannya. Contoh : Harga dan jumlah bahan baku
yang dibeli ditentukan oleh manajer bagian pembelian, sedangkan pemakaiannya
ditentukan oleh bagian produksi.Dengan menggunakan harga standar, manajer
pembelian bertanggung jawab terhadap harga pemerolehan bahan baku.
Sedangkan manajer produksi bertanggung jawab terhadap biaya bahan baku.

7
 Meskipun seorang manajer tidak dapat secara signifikan mempengaruhi jumlah
biaya tertentu melalui tindakan langsungnya sendiri, ia juga dapat dibebani biaya
tersebut, jika manajemen puncak menghendaki agar manajer tersebut membantu
manajer lain bertanggung jawab untuk mempengaruhi biaya tersebut. Contoh :
Biaya reparasi dan pemeliharaan merupakan tanggung jawab bagian bengkel.
Namun ada dua faktor yang mempengaruhi biaya tersebut : (1) efisiensi
pemakaian tenaga kerja bengkel yang menjadi tanggung jawab manajer bengkel.
(2) Pemakaian mesin dan ekuipmen yang menjadi tanggung jawab manajer bagian
produksi.

b) Aktiva,pendapatan dan biaya yang tidak terkendalikan, tidak tepat untuk menggambarkan
aktiva,pendapatan dan biaya yang tidak dapat dipengaruhi secara signifikan oleh manajer
tertentu.Tetapi istilah yang tepat yaitu “terkendalikan oleh seseorang “ (controllable by
someone) dan “terkendalikan oleh manajer lain”(controllable by others) Pemisahan
aktiva, pendapatan dan biaya ke dalam aktiva, pendapatan, dan biaya yang terkendalikan
dan tidak terkendalikan selalu berhubungan dengan :

 Tingkat manajemen, Dalam organisasi pada dasarnya tidak ada aktiva,


pendapatan dan biaya yang tidak terkendalikan. Aktiva, pendapatan dan biaya
yang tidak terkendalikan oleh manajer tertentu, pasti dapat dikendalikan oleh
manajer lain atau manajer diatasnya dalam organisasi. Aktiva, pendapatan dan
biaya yang tidak terkendalikan oleh manajer tertentu, atau oleh manajer lain atau
manajer diatasnya merupakan aktiva,pendapatan dan biaya yang dapat
terkendalikan oleh oleh manajer departemen yang membawahinya atau manajer
lain dalam organisasi.

 Jangka waktu, Dalam jangka waktu yang cukup panjang, semua


aktiva,pendapatan dan biaya akan terkendalikan oleh seseorang dalam organisasi,
sebaliknya dalam jangka pendek hanya sedikit aktiva,pendapatan dan biaya yang
dapat dikendalikan.

B. Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban

Akuntansi pertanggungjawaban adalah sebuah konsep maupun sistem akuntansi yang


dikaitkan dengan pusat pertanggungjawaban yang ada di dalam sebuah lembaga atau perusahaan.
Istilah ini mengacu pada proses pelaporan bagaimana kinerja manajer pusat dalam mengatur
pekerjaan yang berada dalam kuasanya. Tanggung jawab ini akan mengukur seberapa tepat
rencana dan juga tindakan dari setiap pusat pertanggungjawaban di perusahaan. Dengan begitu,
sistem akuntansi satu ini mendorong para manajer untuk selalu berperan aktif dalam mencapai
tujuan dengan baik dan efektif. Sehingga nantinya tidak akan ada penyimpangan ataupun

8
permasalahan berarti yang tidak bisa diselesaikan. Tidak hanya itu, laporan hasil evaluasi dari
pertanggungjawaban tersebut bisa sangat berguna untuk penyusunan rencana kerja selanjutnya.

Laporan pertanggungjawaban ini juga disajikan untuk memberitahukan informasi


mengenai pendapatan dan juga biaya terkait berbagai kegiatan pada bagian manajemen.
Tentunya hal tersebut bisa menjawab pertanyaan apakah segala kegiatan yang dilakukan sudah
berdasarkan apa yang ditetapkan dari awal. Di dalam akuntansi pertanggungjawaban ini juga
berisikan tahap perkembangan sekaligus cara pengendalian biaya yang ada, baik produksi
maupun non-produksi. Semua informasi tersebut dihubungkan kepada manajer yang memiliki
wewenang dan juga bertanggung jawab terhadap sesuatu yang berada di bawah kewenangannya.
Mulai dari pendapatan, biaya produksi dan nonproduksi hingga aktiva.

Akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu proses pengumpulan dan pencatatan serta


penyajian laporan atas transaksi ataupun data keuangan yang terjadi dalam sebuah perusahaan.
Laporan yang disajikan dapat digunakan untuk membantu manajemen dalam memperoleh
informasi yang berhubungan dengan pendapatan dan biaya sebagai ukuran kegiatan yang telah
dilaksanakan berdasarkan tanggung jawab yang telah ditetapkan. Sistem akuntansi
pertanggungjawaban merupakan tahap perkembangan mutakhir yang berisi cara pengendalian
biaya produksi dan non-produksi. Dalam sistem ini, informasi akuntansi dihubungkan dengan
manajer yang memiliki wewenang terjadinya informasi tersebut untuk dimintakan
pertanggungjawaban kepada yang bersangkutan. Pertanggungjawaban manajer tersebut terkait
dengan wewenang yang dimiliki untuk dapat mengendalikan sesuatu yang berada di bawah
wewenangnya, diantaranya aktiva, pendapatan, dan biaya.

Akuntansi pertanggung jawaban adalah suatu sistem akuntansi yang disusun sedemikian
rupa sehingga pengumpulan dan pelaporan biaya dan pendapatan dilakukan sesuai dengan pusat
pertanggungjawaban dalam organisasi dengan tujuan agar dapat ditunjuk orang atau kelompok
orang yang bertanggung jawab atas penyimpangan biaya dan pendapatan yang dianggarkan
(Mulyadi, 2004: 218).

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa akuntansi pertanggungjawaban


mengelompokkan anggota-anggota organisasi dalam perusahaan berdasarkan tanggung jawab
masing-masing bagian. Setiap bagian harus bisa mempertanggungjawabkan laporan yang mereka
buat. Oleh karena itu terdapat pula kelompok yang bertugas untuk mengawasi penggunaan dana
dan menangani apabila terjadi penyelewengan. Kelompok ini akan memanggil anggota
organisasi yang melakukan kesalahan sehingga bisa diketahui dengan pasti penyebab kesalahan
tersebut.

Akuntansi pertanggungjawaban bisa disebut juga sebagai bentuk laporan akuntansi


khusus yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja keuangan suatu perusahaan. Hal ini muncul
sebagai akibat dari adanya pendelegasian wewenang. Pendelegasian wewenang adalah
pemberian wewenang oleh manajer lebih atas kepada manajer yang lebih rendah untuk

9
melaksanakan suatu pekerjaan dengan otoritas secara eksplisit dari manajer pemberi wewenang
pada waktu wewenang tersebut akan dilaksanakan. Menurut Trisnawati (2006:5) ada tiga alasan
mengapa manajer mendelegasikan wewenangnya, yaitu:

 Banyaknya pekerjaan seorang manajer sehingga tidak mungkin dikerjakan oleh manajer
tersebut.

 Mengikutsertakan bawahan serta memberikan kesempatan dalam menunjukkan


prestasinya di perusahaan.

 Perlunya orang-orang untuk menggantikannya apabila manajer tidak berada dalam


perusahaan.

Walaupun ada tugas dan wewenang yang didelegasikan atasan kepada bawahan, namun
otoritas pimpinan tetap dipertahankan. Sebagai konsekuensi dari orang yang menerima
wewenang,harus mempertanggungjawabkan wewenang tersebut kepada atasannya. Tanggung
jawab adalah suatu kewajiban untuk melaksanakan wewenang yang dilimpahkan, dimana terjadi
pelimpahan suatu peranan perorang atau dalam kelompok, untuk berperan dalam kegiatan.

C. Tujuan dan Manfaat Akuntansi Pertanggungjawaban

Robert & Roger (2008:57) menjelaskan bahwa tujuan akuntansi pertanggung jawaban adalah
membebani pusat pertanggungjawaban dengan biaya yang dikeluarkannya. Berdasarkan definisi
di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari akuntansi pertanggungjawaban adalah mengadakan
evaluasi hasil kerja suatu pusat pertanggungjawaban untuk meningkatkan operasi-operasi
perusahaan di waktu yang akan datang.

Sedangkan manfaat akuntansi pertanggungjawaban sebagaimana yang dikemukakan oleh


Mulyadi (2010:174) adalah:

 Penyusunan anggaran (jika informasi akuntansi pertanggungjawaban tersebut berupa


informasi yang akan datang).

 Penilaian kinerja manajer pusat pertanggungjawaban (jika informasi akuntansi


pertanggungjawaban berupa informasi masa lalu).

 Pemotivasi manajer pusat pertanggungjawaban (jika informasi akuntansi


pertanggungjawaban tersebut berupa informasi masa lalu). Semua informasi dari pusat
pertanggungjawaban dapat dihubungkan dengan manajer yang bertanggungjawab

10
terhadap pusat pertanggungjawaban tersebut. Informasi ini dapat berupa informasi
historis, ataupun informasi masa yang akan datang.

Mulyadi (2010:174) mengungkapkan bahwa informasi akuntansi pertanggungjawaban yang


berupa informasi masa yang akan datang sangat bermanfaat untuk penyusunan anggaran.
Sedangkan informasi akuntansi pertanggungjawaban yang berupa informasi masa lalu akan
bermanfaat sebagai penilai kinerja manajer pusat pertanggungjawaban. Berdasarkan uraian di
atas, maka akuntansi pertanggungjawaban bermanfaat terhadap jalannya perusahaan, yaitu
masing-masing tingkatan manajemen diharuskan menyusun anggarannya masing-masing
kemudian melaksanakan dan melaporkannya.

Informasi akuntansi pertanggungjawaban sebagai dasar penyusunan anggaran

Proses penyusunan anggaran pada dasarnya merupakan proses penetapan peran (role setting)
dalam usaha pencapaian sasaran perusahaan. Dalam proses penyusunan anggaran ditetapkan
siapa yang akan berperan dalam melaksanakan sebagian aktivitas pencapaian sasaran perusahaan
dan ditetapkan pula sumber daya yang disediakan bagi pemegang peran tersebut untuk
memungkinkannya pelaksanaan perannya. Sumber daya yang disediakan untuk
memungkinkannya manajer berperan dalam usaha pencapaian sasaran perusahaan tersebut
diukur dengan satuan moneter standar berupa informasi akuntansi. Oleh karena itu, penyusunan
anggaran hanya mungkin dilakukan jika tersedia informasi akuntansi pertanggungjawaban, yang
mengukur berbagai nilai sumberdaya yang disediakan bagi setiap manajer yang berperan dalam
usaha pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dalam tahun anggaran. Dengan demikian
anggaran berisi :

“ informasi akuntansi pertanggungjawaban yang mengukur nilai sumberdaya yang disediakan


selama tahun anggaran bagi manajer yang diberi peran untuk mencapai sasaran perusahaan.”

Informasi akuntansi pertanggungjawaban sebagai pemotivasi manajer

Motivasi: proses prakarsa dilakukannya suatu tindakan secara sadar dan bertujuan.
Pemotivasi : sesuatu yang digunakan untuk mendorong timbulnya prakarsa seseorang untuk
melakukan tindakan secara sadar dan bertujuan. Jika dalam struktur penghargaan ( reaward
structure) perusahaan, informasi akuntansi merupakan bagian yang signifikan , maka informasi
ini akan berdampak terhadap motivasi manajer melalui :

 Menimbulkan pengaruh langsung terhadap motivasi manajer dengan mempengaruhi


kemungkinan usaha diberi penghargaan. Manajer berkeyakinan bahwa kinerjanya yang
diukur dengan informasi akuntansi pertanggungjawaban (masa lalu) akan diberi
penghargaan yang sebagian besar didasarkan atas informasi masa lalu.

 Secara tidak langsung informasi akuntansi pertanggungjawaban berdampak terhadap


motivasi melalui nilai penghargaan . Informasi akuntansi pertanggungjawaban (masa

11
lalu) digunakan untuk mengukur kinerja manajer.Jika struktur penghargaan sebagian
besar didasarkan atas informasi akuntansi, manjer akan memperoleh kepuasan . Kepusan
manajer atas penghargaan yang diterimanya dipengaruhi oleh penilaian manajer atas
penghargaan tersebut. Tinggi rendahnya kepuasan manajer atas penghargaan yang
diterimanya berpengaruh atas tinggi rendahnya nilai penghargaan. Faktor yang terakhir
berdampakterhadap motivasi manajer untuk berusaha

Informasi akuntansi memungkinkan pengelolaan aktivitas

Informasi akuntansi pertanggungjawaban memungkinkan pegelolaan aktivitas. Manajemen


dituntut untuk senantiasa melaksanakan penyempurnaan aktivitas agar customer terjamin
tidak akan dibebani dengan biaya bukan penambah nilai. Manajemen memerlukan
pemisahan aktivitas-penambah dan bukan penambah nilai dan identifikasi sumber daya yang
dikonsumsi oleh kedua tipe tersebut. Dengan menyajikan informasi biaya yang dipisahkan
kedalam biaya penambah dan bukan penambah nilai , manajemen dapat : Memperoleh
informasi biaya bukan penambah nilai yang menggambarkan besarnya pemborosan yang
sekarang dialami oleh perusahaan dalam memenuhi kebutuhan customer. Memperoleh biaya
bukan penambah nilai yang memungkinkan mereka memusatkan pengendalian terhadap
aktivitas bukan penambah nilai. Memperoleh informasi biaya bukan penambah nilai yang
memungkinkan mereka melakukan penyempurnaan efisiensi aktifitas penambah nilai.

Informasi akuntansi memungkinkan pemantauan efektivitas program pengelolaan


aktivitas

Informasi akuntansi pertanggungjawaban memungkinkan pemantauan efektivitas program


pegelolaan aktivita. Dalam lingkungan manufaktur maju, manajemen dituntut untuk
melaksanakan penyempurnaan aktivitas secara berkesinambungan, agar perusahaan
memliki daya saing dalam jangka panjang.Dengan demikian manajemen memerlukan
informasi biaya aktivitas untuk memantau secara berkesinambung program pengelolaan
aktivitas.

D. Syarat Menerapkan Akuntansi Pertanggungjawaban

Dari pengertian akuntansi pertanggungjawaban menurut Mulyadi, beliau menyampaikan bahwa


syarat untuk dapat menerapkan akuntansi pertanggungjawaban yaitu:

 Struktur Organisasi

Struktur oraganisasi harus menggambarkan aliran tanggung jawab, wewenang, dan posisi
yang jelas untuk setiap unit kerja dari setiap tingkat manajemen selain itu harus
menggambarkan pembagian tugas dengan jelas pula. Dengan demikian wewenang
mengalir dari tingkat manajemen atas ke bawah, sedangkan tanggungjawab adalah
sebaliknya.

12
 Anggaran

Setiap pusat pertanggungjawaban harus ikut serta dalam penyusunan anggaran karena
anggaran merupakan gambaran rencana kerja para manajer yang akan dilaksanakan dan
sebagai dasar dalam penilaian kerjanya.

 Penggolongan Biaya

Pemisahan biaya ke dalam biaya terkendalikan dan tidak terkendalikan perlu dilakukan
dalam akuntansi pertanggungjawaban, karena tidak semua biaya yang terjadi di dalam
satu bagian dapat dikendalikan oleh manajer, maka hanya biaya-biaya terkendalikan yang
harus dipertanggungjawabkan olehnya.

 Sistem Akuntansi Biaya

Setiap tingkatan manajemen merupakan pusat biaya dan akan dibebani dengan biaya-
biaya yang terjadi didalamnya yang dipisahkan antara biaya terkendalikan dengan biaya
yang tidak terkendalikan. Oleh karena biaya yang terjadi akan dikumpulkan untuk setiap
tingkatan manajer maka biaya harus digolongkan dan diberi kode sesuai dengan tingkatan
manajemen yang terdapat dalam struktur organisasi.

 Sistem Pelaporan Biaya

Bagian akuntansi biaya setiap bulannya membuat laporan pertanggungjawaban untuk


setiap pusat-pusat biaya. Isi dari laporan pertanggungjawaban disesuaikan dengan
tingkatan manajemen yang akan menerimanya.

E. Perkembangan Akuntansi Pertanggungjawaban

Akuntansi pertanggungjawaban selalu berkembang. Ada beberapa perkembangan


dari akuntansi pertanggung jawaban, yaitu akuntansi tradisional dan akuntansi aktivitas.
Berikut masing-masing penjelasannya:

 Akuntansi Tradisional, Suatu sistem akuntansi yang disusun sedemikian rupa sehingga
pengumpulan dan pelaporan biaya dan atau pendapatan dilakukan sesuai dengan pusat
pertanggungjawaban dalam organisasi, dengan tujuan agar dapat ditunjuk orang atau
kelompok orang yang bertanggung jawab atas penyimpangan biaya atau pendapatan yang
dianggarkan. Akuntansi pertanggungjawaban ini disebut tradisional karena masih
menggunakan cara manual, yaitu pemanggilan dari masing-masing kelompok anggota.
Sistem akuntansi ini memiliki manfaat sebagai dasar penyusunan anggaran, penilai
kinerja manajer sentra pertanggungjawaban, dan sebagai pemotivasi manajer. Sistem
akuntansi pertanggungjawaban tradisional memfokuskan pengendaliannya terhadap biaya

13
dengan cara menghubungkan biaya dengan manajer yang memiliki wewenang atas
terjadinya biaya. Memiliki 4 karakteristik :

 Adanya identifikasi pusat pertanggungjawaban

 Standar ditetapkan sebagai tolak ukur kinerja manajer yang bertanggung


jawab atas pusat pertanggungjawaban tertentu

 Kinerja manajer diukur dengan membandungkan realisasi dengan


anggaran.

 Manajer secara individual diberi penghargaan atau hukuman berdasarkan


kebijakan manajemen yang lebih tinggi.

 Activity based responsibility Accounting system memfokuskan pengendaliannya


terhadap aktivitas yang menyebabkan terjadinya biaya dengan cara menghubungkan
biaya dengan aktivitas penambah dan bukan penambah nilai sehingga manajemen dapat
merencanakan program pengelolaan aktivitas. Jenis laporan biaya yang dihasilkan oleh
fungsi akuntansi biaya dalam sistem akuntansi pertanggungjawaban tradisional : Laporan
pertanggung jawaban biaya, dan Laporan kos produk

Akuntansi Aktivitas, Suatu sistem akuntansi yang disusun sedemikian rupa sehingga
pengumpulan & pelaporan biaya dilakukan menurut aktivitas penambah dan bukan
penambah nilai (value & non value added activities ). Sistem akuntansi ini lebih maju karena
tidak menggunakan pelaporan berdasarkan kelompoknya, tetapi berdasarkan aktivitasnya.
Akuntansi pertanggungjawaban aktivitas dapat bermanfaat untuk memungkinkan aktivitas
pengelolaan dan pemantauan efektivitas jadwal keuangan perusahaan. Setiap perusahaan
memiliki perkembangan akuntansi pertanggung jawaban yang berbeda.

F. Prinsip Laporan Pertanggungjawaban

Dalam pembuatan laporan pertanggungjawaban perlu diperhatikan beberapa prinsip agar


laporan pertanggungjawaban tersebut dapat digunakan dengan baik sehingga dapat
membantu dalam membuat keputusan. Prinsip tersebut adalah sebagai berikut:

 Laporan harus disesuaikan dengan struktur organisasi, maksudnya penyusunan laporan


harus dihubungkan dengan individu-individu yang bertanggung jawab terhadap biaya-
biaya yang jadi wewenangnya.

 Laporan harus cepat dan tepat waktu. Pengeluaran laporan yang diminta harus cepat, agar
informasi dapat digunakan saat dibutuhkan.

14
 Laporan harus dibuat secara teratur.

 Laporan harus mudah dimengerti.

 Istilah akun harus dijelaskan atau diterangkan sesuai dengan pemakai.

 Laporan harus memuat keterangan yang cukup memadai misalnya perbandingan antara
realisasi dengan anggaran atau antara standar yang telah ditetapkan dengan
kenyataannya.

 Laporan harus dianalisis.

 Laporan untuk operasi kegiatan manajemen sedapat mungkin dinyatakan dalam unit
fisiknya.

 Laporan harus mampu digunakan untuk memperkirakan departemen mana yang efektif
dan yang tak efektif. (Supriyono, 2006)

G. Rekayasa informasi akuntansi pertanggungjawaban

 Rekayasa informasi akuntansi pertanggungjawaban dalam sistem akuntansi


pertanggungjawaban Tradisional, System akuntansi pertanggungjawaban tradisional
mengarahkan perhatian manajer terhadap pengendalian biaya. Informasi akuntansi
pertanggungjawaban yang merupakan keluaran system akuntansi pertanggungjawaban
yang merupakan system akuntansi yang disusun sedemikisn rupa sehingga pengumpulan
dan pelaporan biaya dan pendapatan dilakukan sesuai dengan pusat pertanggungjawaban
dalam organisasi,dengan tujuan agar dapat ditunjuk orang atau kelompok orang yang
bertanggung jawab atas penyimpangan biaya dan pendapatan yang dianggarkan.
Penggambaran perekayasaan informasi dalam system akuntansi pertanggungjawaban
tradisional dapat diuraikan mengenai system pelaporan biaya dan dilanjutkan dengan
uraian system pengolahan informasi akuntansi pertanggungjawaban.

 Rekayasa Informasi Pertanggungjawaban dalam Aktivity-based Responsibility


Accounting, Untuk memungkinkan majement melakukan pengelolaan aktivitas, sistem
akuntasni pertanggungjawaban harus memisahkan biaya-penambah nilai dan biaya
bukan-penambah nilai. Pemisahan biaya ini diperlukan agar manajement:

o Dapat memusatkan perhatian mereka terhadap pengurangan dan akhirnya


menghilangkan biaya-bukan-penambah nilai

o Menyadari besarnya pemborosan yang sekarang sedang terjadi

15
o Memantau efektivitas program pengelolaan aktivitas dengan menyajikan biaya-
bukan penambah nilai kepada manajemen dalam bentuk perbandingan antar
periode.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Syarat-syarat Akuntansi Pertanggungjawaban harus menyusun struktur Organisasi dengan


cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari penggambaran secara jelas pembagian wewenang dan
tanggungjawab untuk untuk tiap tingkatan manajemen dan hubungan kerja antar bagian-bagian
dalam perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi memungkinkan keberhasilan program
perencanaan dan penggendalian biaya yang ditetapkan perusahaan, Penyusunan Anggaran
masing-masing. Untuk menggetahui jumlah dana yang dibutuhkan masing-masing bagian
perusahaan dalam membiayai seluruh kegiatan operasional yang akan dilaksanakan dan sebagai
alat bantu bagi manajemen dalam mencegah terjadinya penyimpangan-penyimpangan terhadap
penggungaan dana perusahaan, ada pemisahan antara biaya terkendali dan biaya tidak terkendali
yang dilakukan pada anggaran. Biaya-biaya yang terjadi dicatat untuk setiap tingkat manajemen,
kemudian digolongkan dan diberi kode sesuai dengan tingkat manajemen yang terdapat dalam
struktur organisasi, Pada Laporan pertanggungjawaban dapat dilihat berapa besarnya
perbandingan antara anggaran dengan realisasinya, serta selisihnya.

DAFTAR PUSTAKA

 Mulyadi : (2001) Akuntansi Manajemen, edisi ketiga, Salemba Empat, Jakarta.


 https://www.jurnal.id/id/blog/2018-mengapa-perusahaan-membutuhkan-akuntansi-
pertanggungjawaban/
 https://JURNAL-MASNIAH-090462201207-QKUNTANSI-2013
 https://accurate.id/akuntansi/akuntansi-pertanggungjawaban/

16

Anda mungkin juga menyukai