Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH AKUNTANSI MANAJEMEN

Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban

DOSEN MATA KULIAH

IRFAN., Dr., SE., MM.

DISUSUN OLEH: AINUN AMALIA

NPM: 2105170137

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT. Yang telah memberikan nikmat rahmat
dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini sesuai harapan
dengan judul Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban sebagai salah satu tugas mata kuliah
Akuntansi Manajemen. Selawat serta salam semoga tersampaikan kepada junjungan alam nabi
akhir zaman yakni Nabi Muhammad SAW. Yang telah membimbing umat manusia menuju
zaman yang terang-benderang akan ilmu pengetahuan dan semoga sampai kepada kita selaku
umatnya. Aamiin.

Ucapan terima kasih saya haturkan kepada dosen pengampu mata kuliah Akuntansi
Manajemen Irfan., Dr., SE., MM. dan orang-orang yang telah membantu dalam proses
penyusunan makalah ini. Saya berharap makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.

Meski demikian, saya menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan agar makalah yang
saya susun menjadi lebih baik.

Medan, 10 Juli 2023

Ainun Amalia

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ................................................................................................................ 3

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 4


A. Latar Belakang .............................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 4
C. Tujuan ........................................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................ 5


A. Apa yang dimaksud dengan Akuntansi Pertanggungjaaban ....................................... 5
B. Apa Manfaat dan Tujuan dari Akuntansi Pertanggungjawaban ................................. 7
C. Apa Pengertian dan Jenis-jenis dari Pusat Pertanggungjawaban ................................. 10

BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 9


A. Kesimpulan ................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 10

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan dunia usaha semakin berkembang pesat, dengan teknologi yang semakin
canggih sudah banyak digunakan untuk mendukung semua kegiatan perusahaan untuk
tercapainya tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Dalam usaha untuk mencapai tujuannya,
maka setiap perusahaan akan berusaha untuk meningkatkan efektivitas maupun efisiensi kerja.
Untuk mengkoordinasikan kegiatan perusahaan dalam mencapai tujuan, maka
perusahaan akan mempersiapkan strategi-strategi sebagai arahan didalam mencapai tujuan.
Untuk memastikan bahwa perusahaan melaksanakan strateginya secara efektif dan efisien,
manajemen melakukan suatu proses yang disebut dengan pengendalian.
Salah satu bentuk pengendalian adalah dengan memperhatikan masalah operasional
dengan anggaran keuangan sebagai pedukung kegiatan dengan melakukan penyususan rencana
aggaran pada waktu yang lebih awal, melalui pembentukan pusat-pusat pertanggungjawaban,
serta laporan anggaran dan realisasinya dari setiap pusat pertanggungjawaban untuk dapat
menentukan prestasi pusat pertanggungjawaban.

B. Rumusan Masalah

Akuntansi Pertanggungjawaban merupakan bagian intergral yang harus dijalankan,


untuk pengendailan biaya dan menilai pencapaian target. Berdasarkan latar belakang tersebut
yang menjadi pokok permasalahan makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan Akuntansi Pertanggungjawaban?
2. Apa manfaat dan tujuan dari Akuntansi Pertanggungjawaban?
3. Apa saja jenis-jenis Pusat Pertanggungjawaban?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Akuntansi Pertanggungjawaban.
2. Untuk memahami manfaat dan tujuan dari Akuntansi Pertanggungjawaban.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis Pusat Pertanggungjawaban.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban

Akuntansi pertanggungjawaban merupakan salah satu konsep dari akuntansi


manajemen dan sistem akuntansi yang dikaitkan dan disesuaikan dengan pusat-pusat
pertanggungjawaban yang ada dalam organisasi. Istilah akuntansi pertanggungjawaban ini akan
mengarah pada proses akuntansi yang melaporkan sampai bagaimana baiknya manajer pusat
pertanggungjawaban dapat memanage pekerjaan yang langsung dibawah pengawasannya dan
yang merupakan tanggungjawabnya atau suatu sistem yang mengukur rencana dan tindakan
dari setiap pusat pertanggungjawaban.

Menurut Hansen, Mowen (2005:116) definisi akuntansi pertanggungjawaban adalah


sebagai berikut:

“ Akuntansi pertanggungjawaban adalah Sistem yang dicapai oleh setiap pusat


pertanggungjawaban menurut informasi yang dibutuhkan oleh para manajer untuk
mengoperasikan pusat pertanggungjawaban mereka.”

Sedangkan akuntansi pertanggungjawaban menurut LM Samryn (2001:258) adalah


sebagai berikut: “Akuntansi pertanggungjawaban merupakan suatu sistem akuntansi yang
digunakan untuk mengukur kinerja setiap pusat pertanggungjawaban sesuai dengan informasi
yang dibutuhkan manajer untuk mengoperasikan pusat pertanggungjawaban mereka sebagai
bagian dari sistem pengendalian manajemen.

Dari berbagai definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan mengenai akuntansi


pertanggungjawaban sebagai berikut:

a. Akuntansi pertanggungjawaban merupakan suatu sistem akuntansi yang disusun berdasarkan


struktur organisasi yang secara tegas memisahkan tugas, wewenang dan tanggungjawab dari
masing-masing tingkat manajemen.

b. Akuntansi pertanggungjawaban mendorong para individu, terutama para manajer untuk


berperan aktif dalam mencapai tujuan perusahaan secara efektif dan efisien.

c. Penyusunan anggaran dalam akuntansi pertanggungjawaban adalah berdasarkan pusat-pusat


pertanggungjawaban. Dari laporan pertanggungjawaban dapat diketahui perbandingan antara

5
realisasi dengan anggarannya, sehingga penyimpangan yang terjadi dapat dianalisa dan dicari
penyelesaiannya dengan manajer pusat pertanggungjawaban.

Sedangkan menurut Mulyadi (1983 : 379-380) dikemukakan:

“Akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu sistem yang disusun sedemikian rupa sehingga
pengumpulan dan pelaporan biaya dan penghasilan dilakukan dengan bidang
pertanggungjawaban dalam organisasi dengan tujuan agar dapat ditunjuk orang atau kelompok
yang bertanggungjawab terhadap penyimpangan dari biaya dan penghasilan yang
dianggarkan.”

Didalam pengertian di atas Mulyadi menyimpulkan bahwa syarat untuk dapat menerapkan
akuntansi pertanggungjawaban :

1) Struktur organisasi

Dalam akuntansi pertanggungjawaban struktur organisasi harus menggambarkan aliran


tanggungjawab, wewenang dan posisi yang jelas untuk setiap unit kerja dari setiap tingkat
manajemen selain itu harus menggambarkan pembagian tugas dengan jelas pula. Dimana
organisasi disusun sedemikian rupa sehingga wewenang dan tanggungjawab tiap
pimpinan jelas. Dengan demikian wewenang mengalir dari tingkat manajemen atas ke bawah,
sedangkan tanggungjawab adalah sebaliknya.

2) Anggaran

Dalam akuntansi pertanggungjawaban setiap pusat pertanggungjawaban harus ikut


serta dalam penyusunan anggaran karena anggaran merupakan gambaran rencana kerja para
manajer yang akan dilaksanakan dan sebagai dasar dalam penilaian kerjanya. Diikut
sertakannya semua manajer dalam penyusunan.

3) Penggolongan biaya

Karena tidak semua biaya yang terjadi dalam suatu bagian dapat dikendalikan
olehmanajer, maka hanya biaya-biaya terkendalikan yang harus dipertanggung jawabkan
olehnya. Pemisahan biaya kedalam biaya terkendalikan dan biaya tak terkendalikan perlu
dilakukan dalam akuntansi pertanggungjawaban.

4)Sistem akuntansi

Oleh karena biaya yang terjadi akan dikumpulkan untuk setiap tingkatan manajer
maka biaya harus digolongkan dan diberi kode sesuai dengan tingkatan manajemen yang
terdapatdalam struktur organisasi. Setiap tingkatan manajemen merupakan pusat biaya dan
6
akan dibebani dengan biaya yang terjadi didalamnya yang dipisahkan antara biaya
terkendalikan dan biayatidak terkendalikan. Kode perkiraan diperlukan untuk
mengklasifikasikan perkiraan-perkiraan baik dalam neraca maupun dalam laporan rugi laba.

5) Sistem pelaporan biaya

Bagian akuntansi biaya setiap bulannya membuat laporan pertanggungjawaban untuk


tiap-tiap pusat biaya. Setiap awal bulan dibuat rekapitulasi biaya atas dasar total biaya bulan
lalu,yang tercantum dalam kartu biaya. Atas dasar rekapitulasi biaya disajikan
laporan pertanggungjawaban biaya. Isi dari laporan pertanggungjawaban disesuaikan dengan
tingkatan manajemen yang akan menerimanya. Untuk tingkatan manajemen yang terendah
disajikan jenis biaya, sedangkan untuk tiap manajemen diatasnya disajikan total biaya tiap
pusat biaya yang dibawahnya ditambah dengan biaya-biaya yang terkendalikan dan terjadi
dipusat biayanya sendiri. Didalam pelaksanaan akuntansi pertanggungjawaban terdapat
beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, seperti yang dikemukakan oleh Mulyadi adalah
sebagai berikut :

1. Struktur organisasi yang menetapkan secara jelas dan tegas menggambarkan pembagian
tugas, wewenang dan tanggungjawab untuk setiap unit dalam struktur organisasi.

2. Penyusunan anggaran yang dilakukan oleh tiap tingkatan manajemen dalam


organisasi perusahaan.

3. Adanya pemisahan biaya sesuai dengan dapat dikendalikan tidaknya suatu biaya oleh
seorang manajer pusat biaya tertentu dalam perusahaan.

4. Adanya klasifikasi dan kode rekening yang disesuaikan dengan tingkatan manajemen
dalam perusahaan.

5. Sistem pelaporan biaya pada setiap tingkatan perusahaan telah memenuhi syarat
dalam penerapan akuntansi pertanggungjawaban.

B. Tujuan dan Manfaat Akuntansi Pertanggungjawaban


Didalam penerapan akuntansi pertanggungjawaban pada suatu perusahaan, terlebih
dahulu harus diketahui apa yang menjadi tujuan dari Akuntansi Pertanggungjawaban itu
sendiri.
Menurut Robert N. Anthony dan Roger H. Hermanson (2001: 57) dikemukakan bahwa:

7
“Tujuan Akuntansi pertanggungjawaban adalah membebani pusat pertanggungjawaban
dengan biaya yang dikeluarkannya.”
Berdasarkan tujuan-tujuan yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
tujuan dari Akuntansi Pertanggungjawaban adalah mengadakan evaluasi hasil kerja suatu
pusat pertanggungjawaban untuk meningkatkan operasi-operasi perusahaan di waktu yang
akan datang.
Menurut Mulyadi (2001 : 174) “Informasi akuntansi pertanggungjawaban yang berupa
informasi masa yang akan datang bermanfaat untuk penyusunan anggaran. Sedangkan
informasi akuntansi pertanggungjawaban yang berupa informasi masa lalu bermanfaat sebagai
penilai kinerja manajer pusat pertanggungjawaban dan pemotivasi manajer” Akuntansi
pertanggungjawaban diperlukan dan bermanfaat bagi perusahaan besar yang kegiatan
usahanya memerlukan pembagian tugas dan tanggung jawab.
Adapun manfaat akuntansi pertanggungjawaban menurut Soekarno (2002:35) adalah:
a) Mutu berbagai keputusan lebih baik, sebab dibuat oleh pimpinan yang berada di tempat
terjadinyaisu-isu yang relevan.
b) Berkurangnya beban manajemen puncak sehingga bisa lebih memfokuskan pada
konsep pengendalian manajemen yang lebih strategis.
c) Bagi pimpinan pusat pertanggungjawaban, pendelegasian wewenang dapat dimanfaatkan
untuk pengembangan inovasi dan kreativitasnya.
Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa manfaat informasi akuntansi
pertanggungjawaban adalah sebagai berikut (Soekarno, 2002 : 38)
a. Sebagai dasar penyusunan anggaran
Proses penyusunan anggaran pada dasarnya merupakan proses penetapan peran (role
setting) dalam usaha pencapaian sasaran perusahaan. Dalam proses penyusunan anggaran
ditetapkan siapa yang akan berperan dalam melaksanakan sebagai aktivitas pencapaian sasaran
perusahaan dan ditetapkan pula sumber daya yang disediakan bagi pemegang peran tersebut
untuk memungkinkannya melaksanakan perannya. Sumber daya yang disediakan untuk
memungkinkan manajer berperan dalam usaha pencapaian sasaran perusahaan tersebut diukur
dengan satuan moneter standar yang berupa informasi akuntansi.
8
b. Penilai kinerja manajer pusat pertanggungjawaban
Informasi akuntasi pertanggungjawaban merupakan informasi yang penting dalam
proses perencanaan dan pengendalian aktivitas organisasi, karena informasi tersebut menekan
kan hubungan antara informasi dengan manajer yang bertanggungjawab terhadap
perencanaan dan realisasinya. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara memberikan peran
bagi setiap manajeruntuk merencanakan pendapatan dan atau biaya yang menjadi
tanggungjawabnya, dan kemudian menyajikan informasi realisasi pendapatan dan atau biaya
tersebut menurut manajer
yang bertanggungjawab mencerminkan skor (score) yang dibuat oleh setiap manajer dalam
menggunakan berbagai sumber daya untuk melaksankan peran manajer tersebut dalam
mencapai sasaran perusahaan.
c. Untuk memotivasi manajer
Motivasi adalah proses prakarsa dilakukannya suatu tindakan secara sadar dan
bertujuan. Permotivasi adalah sesuatu yang digunakan untuk mendorong timbulnya prakarsa
seseorang untuk melaksanakan tindakan secara sadar dan bertujuan. Dalam sistem
penghargaan perusahaan,informasi akuntansi merupakan bagian yang penting, maka informasi
akuntansi iniakan berdampak terhadap motivasi manajer melalui dua jalur berikut ini:
1) Menimbulkan pengaruh langsung terhadap motivasi manajer dengan mempengaruhi
kemungkinan usaha diberi penghargaan. Struktur penghargaan sebagian didasarkan atas
informasi akuntansi, maka manajer akan berkeyakinan bahwa prestasinya yang diukur dengan
informasi akuntansi pertanggungjawaban akan diberi penghargaan yang sebagian besar
didasarkan pada informasi akuntansi.
2) Informasi pertanggungjawaban berdampak terhadap motivasi melalui nilai penghargaan.
Informasi akuntansi pertanggungjawaban digunakan untuk mengukur prestasi manajer. Jika
struktur penghargaan sebagian besar didasarkan pada informasi akuntansi, manajer akan
memperoleh kepuasan.

9
C. Pengertian Pusat Pertanggungjawaban
Pusat pertanggungjawaban ialah setiap unit kerja dalam organisasi yang dipimpin oleh
seorang manajer yang bertanggungjawab atas aktivitas yang dilakukan atau unit organisasi yang
dipimpinnya. Dalam kaitan ini, suatu organisasi terdiri dari kumpulan dari beberapa pusat
pertanggungjawaban.
Keseluruhan pusat pertanggungjawaban ini membentuk jenjang hirarki dalam organisasi
tersebut. Pada tingkatan yang terendah bentuk dan pusat pertanggungjawaban ini kita
dapatkan sebagai seksi, regulernya bergilir, serta unit-unit kerja lainnya, Pada tingkatan yang
lebih tinggi pusat pertanggungjawaban dibentuk dalam departemen-departemen ataupun
divisi-divisi. Biasanya istilah pusat pertanggungjawaban hanya kita terapkan untuk unit-unit
kecil dalam organisasi ataupun unit-unit kerja yang terletak pada tingkat bawah dalam suatu
lingkup organisasi.
Pengertian pusat pertanggungjawaban yang dijelaskan oleh beberapa ahli antara
lain:Menurut Hansen dan Mowen (2001:818)“Pusat Pertanggungjawaban merupakan sebuah
segmen bisnis yang manajernya bertanggungjawab atas hasil kegiatan unit bisnisnya”. Menurut
Samryn(2001:259) “Pusat pertanggungjawaban merupakan suatu bagian dalam organisasi yang
memiliki kendali atas terjadinya biaya, perolehan pendapatan, atau penggunaan dana
investasi”.
Berdasarkan definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa
pusat pertanggungjawaban merupakan unit organisasi yang bertanggung jawab atas
serangkaian kegiatan tertentu yang menyebabkan terjadinya biaya, pendapatan atau investasi.
Sedangkan pusat pertanggungjawaban menurut Moriarty and Allen (1991: 5)
adalahsebagai berikut :A Responsibility centeries an activity on collection of activities
supervised by a single individual.
Dengan demikian dari berbagai pendapat diatas penulis mengambil suatu
kesimpulan bahwa pusat pertanggungjawaban adalah suatu unit organisasi yang dipimpin oleh
seorang manajer yang mempunyai wewenang dan tanggungjawab atas aktivitas unit yang
dipimpinnya.Pusat pertanggungjawaban dapat berupa unit organisasi seperti seksi, segmen,
departemen, divisi atas sebuah perusahaan.

10
D. Jenis-jenis pusat Pertanggungjawaban

Pusat pertanggungjawaban pada dasarnya diciptakan untuk mencapai sasaran


tertentu, jadi sasaran dari masing-masing individu dalam liar-liar pusat pertanggungjawaban itu
harus diusahakan agar selaras, serasi dan seimbang dalam usaha mencapai sasaran umum dari
organisasi secara keseluruhan. Suatu pusat pertanggungjawaban pada dasarnya dibentuk untuk
mencapai sasaran tertentu yang selaras dengan sasaran umum organisasi.

a. Pusat Biaya (Cost Center)


Pusat biaya merupakan segmen atau subdivisi dari suatu organisasi dimana manajernya
hanya bertanggungjawab terhadap segala pengeluaran pada segmen tersebut. Pusat biaya
merupakan pusat pertanggungjawaban yang mengolah masukan (input) yang diukur dalam
nilaiuang namun output tidak diukur dengan cara yang sama. Berdasarkan hubungan masukan
dan keluaran, pusat biaya dapat dibagi atas pusat biaya tekhnik (engineered cost center) dan
pusat biayakebijakan (discreationary cost center).
Pusat biaya tekhnik adalah pusat biaya yang sebagian besar biayanya dapat ditentukan
dengan pasti karena biaya tersebut berhubungan erat dengan volume kegiatan pusat biaya
tersebut. Salah satu contoh pusat biaya tekhnik adalah departemen produksi dan
departemen pengiriman. Jika keluaran dinaikkan jumlahnya akan menyebabkan bertambahnya
jumlahmasukan (biaya produksi) departemen tersebut. Prestasi manajer pusat biaya tekhnik
diukur berdasarkan kemampuan mempertahankan efisiensi kerja.
Pusat biaya kebijakan adalah pusat biaya yang sebagian besar biayanya tidak
mempunyai hubungan yang erat dengan volume kegiatan pusat biaya tersebut. Jumlah biaya
yang “tepat” untuk kegiatan pusat biaya kebijakan ditentukan berdasarkan kebijakan
manajemen.
Salah satu contoh dari pusat biaya ini adalah departemen akuntansi, personalia, dan
bagianpenelitian pengembangan. Tujuan dari pusat biaya kebijakan bukanlah untuk meminimu
mkan jumlah pengeluaran,tetapi untuk mengusahakan bagaimana menggunakan dana yang
dianggarkannya dengan cara yang seefektif mungkin. Itulah sebabnya pusat biaya ini tidak
dapat diukur prestasi manajernya dari sudut efisiensi.

b. Pusat Pendapatan (Revenue Center)


Pusat pendapatan yaitu suatu pusat pertanggungjawaban di mana manajernya
hanya bertanggung jawab untuk penjualan atau perolehan pendapatan.
11
Prestasi manajer pusat pertanggungjawaban diukur berdasarkan jumlah penjualan/pendapatan
yang dicapai dibandingkandengan penjualan yang dianggarkan, dan biaya pemasaran aktual
dibandingkan dengan biaya pemasaran yang dianggarkan.

c. Pusat Laba (Profit Center)


Pusat laba adalah suatu pusat pertanggungajawaban dalam suatu organisasi yang
kinerjamanajemennya dinilai atas dasar selisih pendapatan dengan biaya dalam
pusat pertanggungjawaban tersebut. Adapun yang menjadi perhatian dalam pusat
pertanggungjawaban ini adalah besar laba yang diperoleh, yaitu dengan membandingkan biaya
sebagai input dengan pendapatan sebagai output.
Contoh: Unit bisnis sebagai pusat laba biasanya ditetapkan pada perusahaan yang
menghasilkan lebih dari satu macam produk atau jasa. Dalam hal ini manajer devisi
bertanggung jawab untuk mengendalikan atas pengembangan produk, proses produksi, dan
strategi pemasaran.Para manajer tersebut berperan untuk mempengaruhi pendapatan dan beb
ansedemikian rupa sehingga dapat dianggap bertanggung jawab atas “laba bersih”.

d. Pusat Investasi (Investment Center)


Pusat investasi adalah suatu pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi
yangkinerjanya dinilai atas dasar pendapatan, biaya, dan sekaligus investasi (aktiva dan modal)
pada pusat pertanggungjawaban tersebut.
Prestasi pusat investasi diukur dengan menghubungkan laba yang diperoleh pusat
pertanggungjawaban tersebut dengan investasi yang bersangkutan. Adapun ukuran prestasi
yang sering dipakai pada pusat investasi ini adalah Return on Investment (ROI), yang dihitung
dengan rumus.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Akuntansi pertanggungjawaban merupakan salah satu konsep dari akuntansi manajemen


dan sistem akuntansi yang dikaitkan dan disesuaikan dengan pusat-pusat pertanggungjawaban
yang ada dalam organisasi.

Pusat-pusat pertanggungjawaban tersebut terdiri dari : Pusat Biaya, pusat


pendapatan, pusat laba dan pusat investasi.

Sedangkan manfaat dari sistem informasi akuntansi pertanggungjawaban dari


keterangan di atas adalah sebagai berikut :

1. Sebagai dasar penyusunan anggaran.

2. Penilai kinerja manajer pusat pertanggungjawaban.

3. Untuk memotivasi manajer.

13
DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Dearden, dan Bedford. 1992. Sistem Pengendalian Manajemen. Edisi 6. Jilid 1. Jakarta:
Bina Rupa Aksara.
Anthony, Robert N., dan Vijay Govindarajan. Manajemen Control System. Jakarta: Salemba
Empat, 2009.
Harahap, Sofyan Syafri. 2001. Budgeting, Penganggaran. Perencanaan Lengkap. Edisi 1
Yogyakarta: BPFE.
Hansen, Don R Mowen and Maryane M. 2001. Cost Management Accounting and Controll.
Cincinnati Ohio: South Westren College Publishing.
Mulyadi. 2001. Akuntansi Biaya. Edisi 3. Yogyakarta: STIE YKPN. 2001.
Akuntansi Manajemen. Edisi 1. Yogyakarta: STIE YKPN. 2001.
Akuntansi Manajemen, Konsep, Manfaat, dan Rekayasa. Edisi 2. Yogyakarta: STIE YKPN.
Rudianto. 2013. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Erlangga

14

Anda mungkin juga menyukai