Anda di halaman 1dari 7

A.

Latar Belakang
Melihat fenomena pada masyarakat saat ini, dimana masih banyak
yang belum bisa membaca Alqur’an dengan baik dan benar, terkhusus
pada ilmu tajwid yang mengajarkan tata cara membaca Al-Qur’an dengan
baik dan benar. Selain itu masyarakat hanya sekedar membaca tidak
mengetahui makna dan hukum bacaan dalam Al-Qur’an tersebut.

Tajwid adalah sebuah ilmu tentang kaidah-kaidah serta cara


tentang membaca Al-Qur’an dengan sebaik-baiknya. Memelihara bacaan
Al-Qur’an dari kesalahan dan perubahan serta memelihara lisan dari
kesalahan membaca merupakan tujuan dari ilmu tajwid. Belajar tajwid
merupakan fardhu kifayah, sedangkan membaca Al-Qur’an dengan baik
sesuai dengan ilmu tajwid hukumnya fardhu ain, Sebagaimana firman
Allah didalam Al-Quu’an :

‫َو َرتِّ ِل ْالقُرْ آنَ تَرْ تِياًل‬

“Bacalah Al-Qur’an itu dengan tartil (perlahan-lahan), berkata


Ulama yang di maksud tartil adalah menjaga tajwidnya”. 1
Oleh sebab itu, setiap muslim dituntut untuk dapat membaca Al-Qur’an
baik dan benar. Membaca Al-Qur’an merupakan ibadah, setiap satu huruf
Al-Qur’an bernilai satu kebaikan, dan satu kebaikan dilipat gandakan
menjadi sepuluh kali lipat.

Maka dari itu kami sebagai penyusun makalah ini akan


membahas tentang ilmu tajwid khususnya tentang hukum bacaan Mim
Mati karena materi ini masih banyak yang belum memahaminya. Dalam
materi hukum bacaan Mim Mati ini juga mengandung nilai yang sangat
penting dalam tata cara pembacaan Al-Qur’an karena, dalam pembacaan
Al-Qur’an tajwid mutlak digunakan. Di dalam membaca Al-Qur’an salah
penyebutan salah arti dan makna.

1
Q.S. Al-Muzammil ayat 73.

1
B. Defenisi Mim Mati dan Tujuan Mempelajarinya
Mim mati adalah huruf mim yang tidak berharokat, memiliki tanda
baca yaitu sukun. Hukum mim mati adalah cara membaca mim ketika
bertemu dengan huruf hijaiyyah baik washol maupun waqof. Mim mati
apabila bertemu dengan huruf Hijaiyyah cara bacanya sama dengan
hukum nun mati atau tanwin, ada yang dibaca dengung, jelas, dan ada
pula yang samar.2
Hanya saja yang membedakan keduanya adalah terletak pada bibir.
Kalau nun mati atau tanwin tidak melaui dua bibir, sementara mim mati
melalui dua bibir, mim yang sakin tidak dapat jatuh sebelum huruf mad
karena akan terjadi pertemuan dua huruf yang sakin dan hal ini mustahil
terjadi dalam bahasa arab, karena tidak dapat di baca dan di ucapkan.
Tujuan mempelajarinya adalah agar kita dapat membaca Al-Qur’an
dengan baik dan fasih sesuai dengan yang diajarkan Rasulullah SAW,
selain itu dengan mempelajari hukum mim mati kita lebih terjaga dari
kesalahan dan pengertian setiap lafazh di dalam Al-Qur’an , karena apabila
salah penyebutan salah dalam ma’na.

C. Pembagian Hukum Mim Mati


Hukum mim mati dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
1. Idgham Mislain (Idgham mimi)
Idgham artinya melebur atau memasukkan huruf sukun kedalam huruf
berharakat setelahnya. Idgham Mislain apabila mim mati bertemu dengan
huruf mim yang berharakat. Cara pengucapannya harus diseratai dengan
gunnah (dengung) dengan memasukkan huruf mim mati kedalam huruf
mim sesudahnya. Cara membaca mim ditahan 3 harokat.3
Contoh:

3
.

2
َ‫ض ۬ين‬ ِ ‫ت َربّ ِه ْم اِالَّ َكانُوْ ا َع ْنهَا ُمع‬
ِ ‫ْر‬ ٍ ‫ َو َماتَْأتِ ۬يهم۬ م ِّْن ٰآي‬4
ِ ‫ت ِّم ْن ٰآي‬
‫ف‬ٍ ْ‫ُوع وَّآ َمنَهُ ْم م ِّْن خَ و‬
ٍ ‫ط َع َمهُ ْم م ِّْن ج‬ْ ‫ي َأ‬ ٓ ‫الَّ ِذ‬5
َ‫ُكلُوْ ا َوتَ َمتَّعُوْ ا قَلِ ْيالً اِنَّكُ ْم مُّجْ ِر ُموْ ن‬ 6

‫ َو َكانَ َس ْعيُ ُك ْم َّم ْش ُكوْ رًا‬7


ٰ ‫ َوا ْد ُعوْ ا ُشهَدَآ َء ُك ْم م ِّْن ُدوْ ِن هّٰللا ِ اِ ْن ُك ْنتُ ْم‬8
َ‫ص ِدقِ ْين‬
َ‫ َو َماكانَ اَ ْكثَ ُرهُ ْم مُّٶْ ِمنِ ْين‬9
10
‫اِنَّهَا َعلَ ْي ِه ْم‬
ٌ‫ص َدة‬
َ ‫مُّْؤ‬

2. Ikhfa Syafawi
Apabila mim mati bertemu dengan huruf (‫)ب‬, harus dibaca ikhfa, yakni
menyamarkan mim mati karena dengungan (gunnah).11 Syafawi artinya bibir.
Dinamakan syafawi karena makhraj mim dari syafah/bibir, ketika bertemu
dengan huruf ba. Mim sukun dilafalkan samar menjadi gunnah dan ditahan 3
harakat. Cara membacanya samar-samar, artinya pada saat membaca mim
sukun disamarkan dan terdengar seperti didengungkan (gunnah).12
Contoh:

‫اِ َّن َربّهُ ْم بِ ِه ْم يَوْ َمِئ ٍ†ذ لَّخَ بِ ْي ٌر‬13


‫ َويَوْ َ†م يُرْ َجعُوْ نَ اِلَ ْي ِه فَيُنَبُِّئهُ† ْم بِ َما َع ِملُوْ ا‬14
‫ َو َما قَوْ ُم لُوْ ٍط ِّم ْن ُك ْم بِبَ ِع ْي ٍد‬15

4
Q.S. Al-An’am ayat 4
5
Q.S. Quraisy ayat 4
6
Q.S. Al-Mursalat ayat 46.
7
Q.S. Al-Insan ayat 22.
8
Q.S. Al-Baqarah ayat 23.
9
Q.S. Asy-Syu’ara’ ayat 158.
10
Q.S. Al-Humaza ayat 8.
11
Muhammad Mahmud, Hidayatul Mustafid, (Medan: Sumber Ilmu Jaya), hal. 9.
12
Abu Ali Zainal Abidin, Pelajaran Tajwid, ( Jakarta, CV. Raja Publishing), hal. 20‫ا‬.
13
Q.S. Al- ‘Adiyat ayat 11.
14
Q.S. An-Nur ayat 64.
15
Q.S. Hud ayat 89.

3
†‫صبَرُوْ ا َجنَّةً َّو َحر ْي ًرا‬ ٰ ‫ َو‬16
َ ‫جز ىهُ ْم بِ َما‬
‫ار ٕة ِّم ْن ِس ِّجي ْٕل‬
َ ‫تَرْ ِم ْي ِه ْم بِ ِح َج‬17
‫اَلَ ْم يَعْل ْم بِا َ َّن هّٰللا َ يَ َرى‬18
‫فَ َد ْمد َ†م َعلَ ْي ِه ْم َربُّهُ ْم بِ َذ ْنبِ ِه ْم فَ َس ٰ ّوىهَا‬19

3. Izhar Syafawi
Jika mim mati ‫) ْم‬ (bertemu dengan huruf-huruf hijaiyyah selain huruf
mim ( ‫ ) م‬dan ba‫) ) ب‬. Cara pengucapannya tidak boleh dengung dan huruf
mim sukun harus dibaca jelas dan baik.20
Perhatian: Apabila huruf mim sukun ‫( ) ْم‬bertemu dengan huruf wau ( ‫و‬
) dan ( ‫ ) ف‬maka harus berhati-hati ketika membacanya, yakni dengan lebih
cepat serta lebih jelas tanpa gunnah. Sedikit pun mim mati tidak boleh
terpengaruh makhraj fa’ dan wawun walaupun makhrajnya berdekatan atau
sama.21
Contoh :

Huruf-huruf idzhar syafawi jumlahnya ad 26 huruf, yaitu:


– ‫ ھ‬-‫ا ـ ت ـ ث ـ ج ـ ح ـ خ ـ د ـ ذ ـ ر ـ ز ـ س ـ ش ـ ص ـ ض ـ ط ـ ظ ـ ع ـ غ ـ ف ـ ق ـ ك ـ ل ـ ن ـوـ‬
‫ي‬

No Huruf Kalimat No Huruf Kalimat

1 ‫ا‬ ‫اِلَ ْي ُك ْم اَ ْي ِديَهُ ْم‬ 14 ‫ض‬ ‫َوا ْمضُوا‬

2 ‫ت‬ َ‫لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِحُوْ ن‬ 15 ‫ط‬ ‫لَهُ ْم‬ ‫طَ َعا ٌم‬

3 ‫ث‬ ‫اَ ْمثَالَ ُك ْم‬ 16 ‫ظ‬ ‫السَّو ِء‬ ‫ظَنَنتُ ْم‬ ‫ظَ َّن‬

4 ‫ج‬ ٍ ّ‫اَ َّن لَهُ ْم َج ٰن‬


ْ‫ت تَجْ ِري‬ 17 ‫ع‬ ‫ َولَهُ ْم‬  ٌ‫َع َذاب‬

5 ‫ح‬ ‫ َعلَ ْي ِه ْم‬  َ‫َحافِ ِظ ْين‬ 18 ‫غ‬ ‫ َما ُء ُك ْم‬ ‫َغوْ رًا‬

6 ‫خ‬ 19 ‫ف‬ ‫لَهُ ْم‬ ‫فِ ْيهَا‬


16
Q.S. Al-Insan ayat 12.
17
Q.S. Al-Fil ayat 4.
18
Q.S. Al-Alaq ayat 14.
19
Q.S. Asy-Syams ayat 14.
20
Abu Nizam, Buku Pintar Al-Qur’an, (Jakarta: Kultum Media, 2008), hal. 17.
21
Abdul Aziz Abdur Rauf, Pedoman Daurah Alqur’an (Kajian Ilmu Tajwid Disusun
Secara Aplikatif) (Jakarta Timur: Markaz Alqur’an, 2014), hal.89.

4
‫هُ ْم َح ْير ُْالبَ ِريَّ ِة‬

7 ‫د‬ ‫لَهُ ْم‬ ‫دَا ُراآْل ِخ َر ِة‬ 20 ‫ق‬ ‫ َرَأوْ هُ ْم‬ ‫قَالُوْ ا‬

8 ‫ذ‬ ‫ َربُّ ُك ْم‬ ‫ ُذوْ ا‬ ‫َرحْ َم ٍة‬ 21 ‫ك‬ ‫ِم ْنهُ ْم َك ْم لَبِ ْثتُ ْم‬

9 ‫ر‬ ‫اِيْلفِٰ ِه ْم‬ َ‫ِرحْ لَة‬ 22 ‫ل‬ ‫هُ ْم لَ َّما ظَلَ ُموْ ا‬

10 ‫ز‬ ‫اَ ْم‬ ‫زَ يَّنّا ال ّس َماْ ُء‬ 23 ‫ن‬ ‫اَلَ ْم‬  ْ‫نَجْ َعل‬

11 ‫س‬ ‫فَوْ قَ ُك ْم‬ ‫َس ْبعًا‬ 24 ‫و‬ ‫بِ ِه ْم َويَ ُم ُّدهُ ْم‬

12 ‫ش‬   ‫هُ ْم َشرُّ ْالبَ ِريَّ ِة‬ 25 ‫ھ‬ ‫ر َُو ْيدًا‬ ‫اَ ْم ِه ْلهُ ْم‬

13 ‫ص‬ ‫اِ ْن‬ ‫ ُك ْنتُ ْم‬  َ‫صا ِدقِ ْين‬


َ 26 ‫ي‬ َ‫لَ َعلَّهُ ْم يَتَ َذ َّكرُوْ ن‬

D. Kesimpulan
Dari yang telah diuraikan diatas dapat disimpulkan bahwa pembagian
mim mati ada tiga yaitu idgham mislain, ikhfa syafawi, idzhar syafawi.
Idgham mislain adalah apabila mim mati bertemu dengan huruf mim yang
berharakat. Cara pengucapannya harus disertai dengan gunnah (dengung),
Ikhfa Syafawi apabila mim mati bertemu dengan huruf (‫)ب‬, harus dibaca
ikhfa, yakni menyamarkan mim mati karena dengungan (gunnah). Idzhar
Syafawi Jika mim mati bertemu dengan huruf-huruf hijaiyyah selain huruf
mim ( ‫ ) م‬dan ba‫ ) ) ب‬membacanya tidak boleh dengung dan huruf mim
sukun harus dibaca jelas dan baik.
Tujuan mempelajarinya adalah agar kita dapat membaca Al-Qur’an
dengan baik dan fasih sesuai dengan yang diajarkan Rasulullah SAW,
selain itu dengan mempelajari hukum mim mati kita lebih terjaga dari
kesalahan dan pengertian setiap lafazh di dalam Al-Qur’an, dan dengan
mengetahui hukum mim mati kita dapat mengklasifikannya mana yang
dibaca samar-samar, jelas dan dengung karena apabila salah penyebutan
salah dalam ma’na.
.

5
DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Abu Ali zainal. Pelajaran Tajwid, Jakarta: CV. Raja Publishing.

Mahmud, Muhammad. Hidayatul Mustafid. Medan: Sumber Ilmu Jaya.

Muzammil, Ahmad. 2015. Panduan Tahsin Tilawah. Ciputat Tangerang: Ma’had


Alqur’an Nurul Hikmah.

Nizam, Abu. 2008. Buku Pintar Al-Qur’an. Jakarta: Kultum Media.

Rauf, abdul Aziz abdur. 2014. Pedoman Daurah Alqur’an (Kajian ilmu Tajwid
Disusun secara Aplikatif) Jakarta Timur: Markaz Al-Qur’an.

http://ukhtyanissa.blogspot.co.id/2013/10/makalah-hukum-bacaan-mim-mati.html
Diakses pada 6 November 2017.

6
7

Anda mungkin juga menyukai