Anda di halaman 1dari 7

Nama : Assyifa Izzatusholehah

NPM : 2021030024

Kelas : B (Hukum Ekonomi Syariah)

Semester :1

Tugas Pertemuan 9

Hukum Nun Mati dan Tanwin


A. Pengertian Nun Mati dan Tanwin

Nun mati disebut juga nun sakinah. Sedang yang dimaksud dengan nun mati adalah
nun yang tidak berbaris, ia menggunakan harakat sukun sehingga nun itu tidak dapat
ُ ‫يَ ْن‬
dibunyikan kecuali diawali huruf lain. Contoh : ‫م ْوا‬ َ‫ِع ْند‬
Sedangkan yang dimaksud dengan tanwin adalah nun mati yang bertempat di akhir
isim (kata benda) yang terlihat apabila dibaca washal (sambung dengan kata lain) dan hilang
ketika ditulis (diwakafkan).

Jadi pada dasarnya tanwin itu bermula dari nun mati yang kelihatan dalam bahasa lisan dan
hilang dalam bahasa tulisan. Contoh :

‫ع ِل ْي ٌم‬
َ ‫س ِم ْي ٌع‬َ Dibaca ‫ع ِل ْي ُم ْن‬
َ ‫س ِم ْيعُ ْن‬َ
ً ‫س ََل ًما ت َا ّما‬
َ Dibaca ‫س ََل َم ْن ت َا َّم ْن‬َ
Dari pengertian di atas, tampak bahwa antara nun mati dan tanwin mempunyai persamaa dan
perbedaan. Persamaannya yaitu terletak pada huruf nun-nya yang mati. Sedangkan
perbedaaanya yaitu: nun mati tampak jika diucapkan maupun ditulis, dan tanwin hanya
tampak nun-nya ketika diucapkan bukan ditulis.

B. Hukum Nun Mati dan Tanwin


Nun mati atau tanwin yang bertemu salah satu huruf hijaiyah, mempunyai dampak hukum
tersendiri dalam bacaaanya. Ada yang dibaca terang (izhar), memasukkan (idgham), menukar
atau berubah (iqlab ) dan menyembunyikan (ikhfa’). Dari dampak tersebut, maka bila ada
nun mati atau tanwin bertemu huruf hijaiyah mempunyai 4 hukum, yaitu:

1. Izhar (‫ار‬ ْ ‫)ا‬


ْ ‫ِظ َه‬
2. Idgham ( ‫) اِدْغَا ْم‬
3. Iqlab ( ْ‫) اِ ْق ََلب‬
4. ْ ‫)ا‬
Ikhfa’ ( ‫ِخفَا ْء‬

Kelima cara bacaan itu akan diterangkan satu persatu secara rinci sebagai berikut:
1. Bacaan Izhar
a. Pengertian Izhar
ْ َ‫ ا َ ْلبَي‬yakni terang,
Muhammad Mahmud menyatakan bahwa dalam arti bahasa, izhar berarti : ‫ان‬
jelas, tampak. Sedangkan menurut istilah adalah:

َ ‫ج كُ ِّل َح ْرفٍ ِم ْن َم ْخ َر ِج ِه ِم ْن‬


‫غي ِْر غُنَّ ٍة‬ ُ ‫ار هُ َو ِإ ْخ َرا‬ ْ ‫اإل‬
ُ ‫ظ َه‬ ِ
“Mengeluarkan setiap huruf dari tempat keluarnya tanpa disertai berdengung”

Pengertian itu menjelaskan agar cara membaca nun mati atau tanwin jelas dan terang, tanpa
disertai dengung jika bertemu dengan huruf izhar.

b. Huruf-huruf izhar
Huruf izhar ada 6 macam, keenam huruf itu disebut huruf halqi ( ‫ح ْل ِقي‬
َ ‫) ال‬, karena makhraj
huruf izhar pada halqi (tenggorokan). Adapun huruf-huruf halqi adalah : ‫ ء هـ ح خ ع غ‬.
Dengan keenam huruf itu pula, maka bacaan ini bisa disebut dengan izhar halqi. ( ‫ار‬ ْ ‫ا‬
ْ ‫ِظ َه‬
‫) َح ْل ِقي‬
Contoh :

No Tertulis Dibaca Sebab


1 َ‫َي ْنئ َْون‬ َ‫َي ْنئ َْون‬ ‫ ن‬bertemu ‫ء‬
2 َ‫كُ ٌّل ٰا َمن‬ َ‫كُلّ ْن ٰا َمن‬ ‫ ـــٌـ‬bertemu ‫ء‬
3 َ‫َي ْن َه ْون‬ َ‫َي ْن َه ْون‬ ‫ ن‬bertemu ‫ه‬
4 ‫قَ ْو ٍم هَا ٍد‬ ‫قَ ْو ِم ْن هَاد ِْن‬ ‫ ـــٍــ‬bertemu ‫ه‬
5 ‫ِم ْن ِع ْل ٍم‬ ‫ِم ْن ِع ْل ٍم‬ ‫ ن‬bertemu ‫ع‬
6 ‫عا ِليَ ٍة‬ َ ‫َجنَّ ٍة‬ ‫عا ِليَتِ ْن‬ َ ‫ ــــٍــ َجنَّتِ ْن‬bertemu ‫ع‬
7 ‫ِم ْن ِغ ٍّل‬ ‫ِم ْن ِغ ٍّل‬ ‫ ن‬bertemu ‫غ‬
‫ع ِزي ُْز ْن‬ َ
8 ‫غفُ ْو ٌر‬ َ ‫ع ِزي ٌْز‬ َ ‫غفُور ْن‬ ‫ ـــٌـ‬bertemu ‫غ‬
ُ ْ َ
9 ‫َوا ْن َح ْر‬ ‫َوا ْن َحر‬ ‫ ن‬bertemu ‫ح‬
‫َح ِم ْي ُم ْن‬
10 ‫َح ِم ْي ٌم َح ِم ْي ًما‬ ‫ ـــٌـ‬bertemu ‫ح‬
‫َح ِم ْي َم ْن‬
11 ‫ِم ْن َخي ٍْر‬ ‫ِم ْن َخي ِْر ْن‬ ‫ ن‬bertemu ‫خ‬
12 ‫نِدَآ ًء َخ ِفيًّا‬ ‫ ـــًــ نِدَآ َء ْن َخ ِفي َّْن‬bertemu ‫خ‬
2. Bacaan Idgham
a. Pengertian Idgham
Menurut Muhammad Mahmud, idgham dalam arti bahasa berarti: َّ ‫ِإ ْدخَا ُل ال‬
‫شي ِْئ فِى‬
َّ ‫ال‬
‫شي ِْئ‬ (Memasukkan sesuatu pada sesuatu). Arti ini jika dikembangkan berarti memasukkan
huruf nun mati pada idgham.

Sedangkan dalam arti istilah idgham berarti:

َ ‫ان َح ْر ًفا ُم‬


‫شدَّد ًا‬ ِ ‫صي َْر‬
ِ َ‫ْث ي‬ َ ٍ‫االدْغَا ُم هُ َو اِ ْلتِقَا ُء َح ْرف‬
ُ ‫سا ِك ٍن بِ ُمت َ َح ِ ّركٍ بِ َحي‬ ِ
“Pertemuan huruf yang mati dengan huruf yang hidup sehingga kedua huruf itu menjadi satu
huruf yang ditasydid”.

Dari pengertian diatas, tampak bahwa cara membaca bacaan idgham adalah memasukkan nun
mati atau tanwin pada huruf-huruf idgham, dan seakan-akan kedua huruf itu menjadi satu.
Seperti huruf-huruf yang ditasydid walaupun asal kedua huruf ini tidak bertasydid.

b. Huruf-huruf Idgham
Huruf idgham ada 6 macam, yang terkumpul pada rumus : َ‫يَ ْر ِملُ ْون‬

sehingga jika ada nun mati dan tanwin bertemu salah satu keenam huruf tersebut, maka nun
mati dan tanwin tersebut harus dimasukkan padanya. Keenam huruf itu ada yang dibaca
mendengung ada yang tidak, karena itu idgham terbagi menjadi dua macam.

c. Pembagian Idgham

1. Idgham Bighunnah (‫) ادغام بغنة‬


2. Idgham Bilaghunnah ( ‫) ادغام بَلغنة‬

 Idgham bighunnah sebagaimana dalam pengertian di atas, adalah membunyikan nun


mati atau tanwin dengan memasukkan pada huruf idgham bighunnah, yaitu : ‫( يَ ْن ُم ْو‬ya’,
nun, mim, wawu) disertai mendengung. Cara membunyikannya harus memasukkan
nun mati atau tanwin pada keempat huruf tersebut:
Contoh:

No Tertulis Dibaca Sebab


1 ‫َم ْن يَقُ ْو ُل‬ ‫َم ْي يَقُ ْو ُل‬ ‫ ن‬bertemu ‫ى‬
2 َ‫َب ْر ٌق َي ْج َعلُ ْون‬ َ‫َب ْرقُ ْى َيجْ َعلُ ْون‬ ‫ ــٌـ‬bertemu ‫ى‬
3 ‫ع ْن نَ ْف ٍس‬ َ ‫سن‬ْ ‫ع ْن نَ ْف‬ َ ‫ ن‬bertemu ‫ن‬
ٌ ‫طة‬
َّ ‫ِح‬ َّ ‫ِح‬
‫طت ُ ْن‬
4 ‫ ــٌـ‬bertemu ‫ن‬
‫نَ ْغ ِف ْرلَكُ ْم‬ ‫نَ ْغ ِف ْرلَكُ ْم‬
5 ٍ‫ِم ْن َمالــ‬ ْ ‫ِم ْم َم‬
‫الــن‬ ‫ ن‬bertemu ‫م‬
6 ‫صفًّى‬ َ ‫َماءٍ ُم‬ ‫صفّ ْن‬ َ ‫َمائِ ْم ُم‬ ‫ ـــٍــ‬bertemu ‫م‬
7 ‫ِم ْن َوالٍــ‬ ‫ِم ْو َوالٍــ‬ ‫ ن‬bertemu ‫و‬
8 ْ‫يَ ْو َمئِ ٍذ َوا ِهيَة‬ ْ‫ذو َوا ِهيَة‬ ْ ِ‫يَ ْو َمئ‬ ‫ ـــٍــ‬bertemu ‫و‬
Dan hukum bacaan idgham bighunnah mempunyai syarat yaitu: harus terjadi dalam dua
kalimat. Maksudnya antara nun mati dan tanwin harus terpisah dengan huruf idgham
bighunnah.

Jika syarat tersebut tidak dipenuhi, yaitu nun mati atau tanwin bertemu salah satu huruf
idgham bighunnah dalam satu kalimat, maka cara membacanya terang (izhar). Ulama tajwid
menyebutkan dengan istilah izhar kilmi ( ‫) اظهار كلمى‬, karena kejadian izhar berdasarkan
satu kalimat. Atau disebut izhar wajib ( ‫ ) اظهار واجب‬karena sangat wajib meng-izharkan
(menerangkan) bacaannya.
Contoh:

No Tertulis Dibaca Sebab


1 ٌ ‫ص ْن َو‬
‫ان‬ ِ ٌ ‫ص ْن َو‬
‫ان‬ ِ ‫ ن‬bertemu ‫و‬
2 ٌ ‫ِق ْن َو‬
‫ان‬ ٌ ‫ِق ْن َو‬
‫ان‬ ‫ ن‬bertemu ‫و‬
3 ٌ ‫بُ ْن َي‬
‫ان‬ ٌ ‫بُ ْن َي‬
‫ان‬ ‫ ن‬bertemu ‫ى‬
4 ‫د ُ ْن َيا‬ ‫د ُ ْن َيا‬ ‫ ن‬bertemu ‫ى‬
 Idgham Bilaghunnah cara membaca nun mati atau tanwin dengan memasukkanya
pada huruf lam dan ra’ tanpa mendengung.
Karena itu, huruf idgham bilaghunnah terdapat dua macam, yaitu ‫ ( لر‬lam dan ra’ ).
Jika ada nun mati atau tanwin bertemu salah satu dari kedua huruf itu, maka wajib
dimasukkan padanya tanpa mendengung.
Contoh :

No Tertulis Dibaca Sebab


1 ُ‫ِم ْن لَد ُ ْنه‬ ُ‫ِم ْل لَد ُ ْنه‬ ‫ ن‬bertemu ‫ل‬
ً‫َر ْح َمة‬ ‫َر ْح َمت َْل‬
2 ‫ ـــًــ‬bertemu ‫ل‬
َ‫ِلّ ْل َعالَ ِميْن‬ َ‫ِلّ ْل َعالَ ِميْن‬
3 ‫ِم ْن َر ِبّ ِه ْم‬ ‫ِم ْر َر ِبّ ِه ْم‬ ‫ ن‬bertemu ‫ر‬
4 ‫ُف َر ِح ْي ٌم‬ ٌ ‫َرؤ‬ ‫َر ُؤفُ ْر َر ِح ْي ٌم‬ ‫ ــ ٌـ‬bertemu ‫د‬

3. Bacaan Iqlab
a. Pengertian Iqlab
ْ ‫ع ْن َو‬
Menurut Muhammad Mahmud, iqlab dalam arti bahasa adalah : ‫ج ِه ِه‬ َّ ‫ تَحْ ِو ْي ُل ال‬:
َ ‫شي ِْئ‬
“mengubah bentuk sesuatu dari asalnya“. Dalam arti mengubah huruf nun mati atau tanwin
pada huruf iqlab.

Sedangkan menurut arti istilah adalah:

‫عاةِ اْلغُنَّ ِة‬ ُ ‫ا َ ْ ِال ْق ََل‬


َ ‫ب هُ َو َج ْع ُل َح ْرفٍ َم َكانَ َح ْرفٍ اَخ ََر َم َع ُم َرا‬
“Menjadikan huruf satu pada ketentuan huruf lain disertai mendengung”
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa nun mati atau tanwin ketika bertemu dengan
huruf iqlab, maka nun mati atau tanwin tersebut harus dibaca sebagaimana bacaan iqlab
disertai mendengung.

b. Huruf iqlab
Huruf iqlab hanya satu, yaitu ba’ ( ‫) ب‬. Maka ketika ada nun mati atau tanwin bertemu
dengan huruf ba’, maka nun mati atau tanwin itu harus dibaca mim ( ‫ ) م‬karena bacaan iqlab.
Contoh :

No Tertulis Dibaca Sebab


1 ‫ا َ ْنبِئْ ُه ْم‬ ‫ا َ ْمبِئْ ُه ْم‬ ‫ ن‬bertemu ‫ب‬
2 ٍ ‫ع ِل ْي ٌم بِذَا‬
‫ت‬ َ ٍ ‫ع ِل ْي ُم ْم بِذَا‬
‫ت‬ َ ‫ ــٌـ‬bertemu ‫ب‬
4. Bacaan Ikhfa
a. Pengertian Ikhfa’
Menurut Muhammad Mahmud, ikhfa dalam arti bahasa adalah: ‫ست ْ ُر‬
َّ ‫“ ال‬menutupi atau
menyembunyikan“.

Sedangkan dalam arti istilah adalah:

ِ ‫علَى‬
َ‫صفَ ٍة َبيْن‬ َ ‫ع ْن الت َّ ْش ِد ْي ِد‬
َ ‫ى خَالٍــ‬ ْ َ ‫ارا‬
ٍ ‫ع‬َ ‫سا ِك ٍن‬ َ ٍ‫ق بِ َح ْرف‬ ِ ‫ط‬ْ ُّ‫ع ِن الن‬ َ َ‫ا َ ْ ِال ْخ َفا ُءهُ َو ِعب‬
َ ٌ ‫ارة‬
ِ ‫اء الغُنَّ ِة فِى اْل َح ْر‬
‫ف‬ ِ ْ ‫ار َو‬
ِ َ‫االدْغ َِام َم َع بَق‬ ْ ‫اال‬
ِ ‫ظ َه‬ ِ
“Ikhfa’ adalah mengungkapkan huruf yang mati dan tersembunyi atau sunyi dari tasydid
pada bacaan antara terang dan memasukkan dengan mendengungkan pada huruf pertama”.

Pengertian tersebut tampak jelas bahwa bacaan yang samar-samar antara izhar (terang)
dengan idgham (memasukkan pada yang lain) disertai mendengung, atau ketika
mengucapkan nun mati atau tanwin seakan-akan bertemu huruf “ng” seperti dalam bahasa
Indonesia.

b. Huruf-huruf Ikhfa’
Huruf ikhfa’ sebanyak 15 macam, yang terkumpul pada awal kata berikut ini:

َ ‫ض ْع‬
‫ظا ِل ًما‬ َ ‫ط ِيّبًا ِزدْ فِى تُقًى‬
َ ‫ د ُ ْم‬# ‫س َما‬ ٌ ‫ف ذَاثَنَا َك ْم َجادَ ش َْخ‬
َ ْ‫ص قَد‬ ْ ‫ص‬
ِ
Dari kelima belas huruf ikhfa’ itu terdapat 3 klasifikasi, yaitu:

1. Ikhfa’ A’la ( ‫ِخفَا ُء اَع ْٰلى‬


ْ ‫) ا‬, yaitu bacaan ikhfa’ yang lebih lama dari ghunnahnya,
adapun hurufnya ada tiga, yaitu: ‫ط‬,‫ د‬,‫ ت‬contoh: ‫ت‬ َ ‫ ِم ْن‬, ‫ِم ْن د ُْو ِن‬
ِ ‫طيِّبَا‬
2. Ikhfa’ Adna ( ‫ِخفَاء اَد ْٰنى‬
ْ ‫) ا‬, yaitu bacaan ikhfa’ yang lebih pendek dari ghunnah,
adapun hurufnya ada dua : ‫ ك‬, ‫ ق‬contoh:‫ْل‬ ِ ‫ ِم ْن قَب‬, َ‫َم ْن َكان‬
ْ ‫س‬
3. Ikhfa’ Ausath ( ‫ط‬ َ ‫) ا ِْخفَا ْء ا َ ْو‬, yaitu antara bacaan ikhfa’ dengan ghunnah sama-sama
sedang, adapun hurufnya yaitu selain dari bagian ikhfa A’la dan ikhfa’ Adna.
Contohnya: ُ‫ا َ ْنزَ ْلنَاه‬ , ‫سكُ ْم‬
َ ُ‫ا َ ْنف‬
‫‪Contoh:‬‬

‫‪No‬‬ ‫‪Tertulis‬‬ ‫‪Dibaca‬‬ ‫‪Sebab‬‬


‫‪1‬‬ ‫ص ْرنَ‬ ‫ا ُ ْن ُ‬ ‫ا ُ ْن ُ‬
‫ص ْرنَ‬ ‫ص ‪ bertemu‬ن‬
‫ِر َجا ٌل‬
‫‪2‬‬
‫صدَقُ ْوا‬ ‫ص ‪ bertemu‬ــٌـ ِر َجالُ ْن َ‬
‫صدَقُ ْوا‬
‫َ‬
‫‪3‬‬ ‫ُم ْنذ ٌِر‬ ‫ُم ْنذ ُِر ْن‬ ‫ذ ‪ bertemu‬ن‬
‫‪4‬‬ ‫ص َوابًا ذَا ِل َك‬ ‫َ‬ ‫ص َوا َب ْن ذَا ِل َك‬ ‫َ‬ ‫ذ ‪ bertemu‬ـــًــ‬
‫‪5‬‬ ‫َم ْنث ُ ْو ًرا‬ ‫َم ْنث ُ ْو َر ْن‬ ‫ث ‪ bertemu‬ن‬
‫‪6‬‬ ‫ب‬ ‫اب ثَاقِ ٌ‬ ‫ِش َه ٌ‬ ‫ِش َهابُ ْن ثَاقِبُ ْن‬ ‫ث ‪ bertemu‬ــٌـ‬
‫‪7‬‬ ‫اِ ْن كُ ْنت ُ ْم‬ ‫اِ ْن كُ ْنت ُ ْم‬ ‫ك ‪ bertemu‬ن‬
‫ف‬ ‫ُمس ِْر ٌ‬
‫‪8‬‬ ‫ك ‪ bertemu‬ــٌـ ُمس ِْرفُ ْن َكذَّابُ ْن‬
‫اب‬ ‫َكذَّ ٌ‬
‫‪9‬‬ ‫َم ْن َجَٓا َء‬ ‫َم ْن َجَٓا َء‬ ‫ج ‪ bertemu‬ن‬
‫‪10‬‬ ‫اريَةٌ‬ ‫عي ٌْن َج ِ‬ ‫َ‬ ‫اريَت ُ ْن‬ ‫ع ْينُ ْن َج ِ‬ ‫َ‬ ‫ج ‪ bertemu‬ــٌـ‬
‫‪11‬‬ ‫ئ‬ ‫يُ ْن ِش ُ‬ ‫ئ‬ ‫يُ ْن ِش ُ‬ ‫ش ‪ bertemu‬ن‬
‫‪12‬‬ ‫ش ْيئًا‬ ‫ِلنَ ْف ٍس َ‬ ‫ش ْيئ َْن‬ ‫سن َ‬ ‫ِلنَ ْف ْ‬ ‫ش ‪ bertemu‬ـــٍــ‬
‫‪13‬‬ ‫ِم ْن قَ ْب ُل‬ ‫ِم ْن قَ ْب ُل‬ ‫ق ‪ bertemu‬ن‬
‫‪14‬‬ ‫س ََل ٌم قَ ْو ًال‬ ‫َ‬ ‫س ََل ُم ْن قَ ْو ْ‬
‫لن‬ ‫َ‬ ‫ق ‪ bertemu‬ــٌـ‬
‫‪15‬‬ ‫ِم ْن سُ ُه ْو ِل َها‬ ‫ِم ْن سُ ُه ْو ِل َها‬ ‫س ‪ bertemu‬ن‬
‫‪16‬‬ ‫س ِلي ٍْم‬ ‫ب َ‬ ‫بِقَ ْل ٍ‬ ‫س ِلي ِْم ْن‬ ‫بِقَ ْلبِ ْن َ‬ ‫س ‪ bertemu‬ـــٍــ‬
‫‪17‬‬ ‫ا َ ْندَادًا‬ ‫ا َ ْندَاد ًْن‬ ‫د ‪ bertemu‬ن‬
‫ان دَانِيَةٌ‬ ‫ِق ْن َوانُ ْن‬
‫‪18‬‬ ‫قِ ْن َو ٌ‬ ‫د ‪ bertemu‬ــٌـ‬
‫دَانِيَت ُ ْن‬
‫‪19‬‬ ‫ط ِلقُ ْوا‬ ‫اِ ْن َ‬ ‫ط ِلقُ ْوا‬ ‫اِ ْن َ‬ ‫ط ‪ bertemu‬ن‬
‫‪20‬‬ ‫ط ِيّ َبةٌ‬‫َب ْلدَة ٌ َ‬ ‫ط ِيّ َبت ُ ْن‬ ‫َب ْلدَت ُ ْن َ‬ ‫ط ‪ bertemu‬ــٌـ‬
‫‪21‬‬ ‫ا َ ْنزَ ْلنَا‬ ‫ا َ ْنزَ ْلنَا‬ ‫ز ‪ bertemu‬ن‬
‫‪22‬‬ ‫سا زَ ِك َيةً‬ ‫نَ ْف ً‬ ‫س ْن زَ ِك َيت َْن‬ ‫نَ ْف ً‬ ‫ز ‪ bertemu‬ـــًــ‬
‫‪23‬‬ ‫ِليُ ْن ِف ْق‬ ‫ِليُ ْن ِف ْق‬ ‫ف ‪ bertemu‬ن‬
‫‪24‬‬ ‫خَا ِلدًا فِ ْي َها‬ ‫خَا ِلدَ ْن ِف ْي َها‬ ‫ف ‪ bertemu‬ـــًــ‬
‫‪25‬‬ ‫ِم ْن ت َ ْحتِ َها‬ ‫ِم ْن تَحْ تِ َها‬ ‫ت ‪ bertemu‬ن‬
‫‪26‬‬ ‫ى‬‫َجْر ْ‬ ‫تت ِ‬ ‫َجنَّا ٍ‬ ‫َجنَّا ِت ْن تَج ِْر ْ‬
‫ى‬ ‫ت ‪ bertemu‬ـــٍــ‬
‫‪27‬‬ ‫ض ْو ٍد‬ ‫َم ْن ُ‬ ‫ض ْود ِْن‬ ‫َم ْن ُ‬ ‫ض ‪ bertemu‬ن‬
‫‪28‬‬ ‫ض َر ْبنَا‬ ‫كُ ًَّل َ‬ ‫ض َر ْبنَا‬‫كُ ًَّل َ‬ ‫ض ‪ bertemu‬ـــًــ‬
‫‪29‬‬ ‫يَ ْنظُ ُر ْونَ‬ ‫يَ ْنظُ ُر ْونَ‬ ‫ظ ‪ bertemu‬ن‬
‫‪30‬‬ ‫ظا ِه َرةً‬ ‫قُ ًرى َ‬ ‫ظا ِه َرةً‬ ‫قُ َر ْن َ‬ ‫ظ ‪ bertemu‬ـــًــ‬

Anda mungkin juga menyukai